You are on page 1of 13

ÊÊ 

 


‘  Ê  
Manusia tidak terlepas dari fitrahnya sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, akan selalu dihadapakan
dengan interaksi antar manusia yang menimbulkan banyak kejadian. Setiap
kejadian tersebut terangkum dalam alam pikiran manusia dan terus dikaji
oleh otak sehingga terbentuk sebagai pengetahuan. Selama masa hidup,
pastilah banyak pengetahuan yang didapat oleh manusia. Seiring
perkembangan zaman, manusia dituntut untuk terus memperbaharui dirinya,
tak terkecuali manusia-manusia yang berkecimpung dalam lingkungan
sosial yang tertata dan terstruktur yaitu manusia organisasi.

Organisasi memiliki manusia sebagai salah satu elemen pentingnya.


Kumpulan manusia yang bernaung di dalam suatu organisasi, tidak serta
merta berkumpul dan kemudian menghasilkan sesuatu, tanpa arah, tanpa
kerangka kerja yang jelas. Untuk itulah hadir ilmu Manajamen Sumber
Daya Manusia, mengingat manusia bukan lagi sekedar faktor produksi
dalam suatu organisasi, tapi lebih kepada asset organisasi. Asset yang perlu
dikembangkan dan di-6  mengikuti perkembangan zaman yang telah
terbawa arus globalisasi.

Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia hadir karena tuntutan kebutuhan


manusia akan suatu arahan yang jelas dan terkendali mengenai bagaimana
mereka menjalankan peran sebagai sumber daya organisasi yang harus terus
berkembang dan nantinya mampu mengembangkan organisasi dengan
kemampuan yang mereka miliki. Manusia semakin menyadari, dunia
berkembang sangat pesat, oleh karena itu mereka senantiasa
mengembangkan kemampuan mereka dengan mempergunakan ilmu yang
mereka dapatkan.

c
Dalam perjalanannya, ilmu Manajemen SDM tidak hanya terfokus pada
Manajemen Manusia, namun juga hal-hal yang berhubungan dengan
operasional kerja manusia di organisasi, yang kemudian dikenal dengan
Manajemen Personalia. Maka dari itu, dalam makalah ini, penulis
membahas mengenai GÊ   
Ê  

‘     
c.‘ Apakah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2.‘ Bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang?
3.‘ Apakah perbedaan antara Manajemen Sumber Daya Manusia dengan
Manajemen Personalia?

!‘ "#  $ 
c.‘ Untuk mengetahui definisi Manajemen Sumber Daya Manusia;
2.‘ Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya
Manusia;
3.‘ Untuk mengetahui perbedaan antara Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Manajemen Personalia.

%‘   $ 
c.‘ Sebagai tambahan pengetahuan bagi Penulis dan pembaca;
2.‘ Sebagai bahan referensi bagi penulisan makalah sejenis;
3.‘ Sebagai rujukan bagi pihak-pihak yang ingin menggunakan makalah ini
untuk pengembangan organisasinya.

&‘ $  $ $ 


Dalam penulisan makalah ini, penulis membagi tiap bahasan ke dalam
beberapa bab. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan
materi yang penulis sampaikan. Berikut pembagiannya :

0
BAB I PENDAHULUAN berisikan Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penulisan, Kegunaan Penulisan, dan Sistematika
Penulisan;
BAB II KERANGKA TEORITIK berisikan Ilmu Manajemen,
Sumber Daya Manusia, Manajemen Sumber Daya Manusia (HR
Management) dan Manajemen Personalia (Personnel Management);
BAB III PEMBAHASAN berisikan Perkembangan Ilmu
Manajemen Sumber Daya Manusia;
BAB IV PENUTUP berisikan Kesimpulan dan Saran atas
penulisan makalah ini.

ÿ
ÊÊ 

 "'"


   #
‘ ‘ Ilmu Manajemen berasal dari dua kata, yaitu Ilmu dan Manajemen.
Masing-masing kata memiliki definisi yang akan dijelaskan berikut :

Menurut Jujun S. Suriasmantri dalam bukunya ³å  6  6



    6
  (    )  *+$$ (    $   
$+  ,  *+ +   ,  ( + ($ (   
 -( ,  ($+   (   $  $$ 

Sedangkan dalam modul kuliah Metodologi Penelitian yang disampaikan


oleh Dr. Tendi Haruman di Institut Manajemen Telkom, mengungkapkan
bahwa :
 +    $ +   ,  #  
*    $     -*,   -(. -(   
,  *+      ,  $  $ 

Kemudian arti dari Manajemen menurut ü     


   
,
 G ‘‘

‘ ‘


‘
‘
‘ ‘ ‘
‘ ‘ James A. F. Stoner mengungkapkan dalam bukunya, ³   
G ‘ ‘ ‘ 
‘
‘  ‘
‘  ‘  ‘


‘ ‘ 



 ‘  ‘  ‘ ‘ ‘

 ‘

 
 ‘ 
 ‘‘
 ‘
‘ ‘ ‘

 ‘
 

D
Sementara itu Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert menyatakan,
G  # +   +- +)  / +- $ $ /
+  / (  + 0   * ( , 1$ $ /  $ ( 
$1- $   +    ) + $    , 

Dari beberapa definisi mengenai Ilmu dan Manajemen yang telah


dijabarkan di atas, dapatlah diambil suatu rangkuman mengenai definisi
Ilmu Manajemen.
G   # , $     $ +   , 
$$$ *    $ / (  # ($    ,  $  $
  -*#   #/ , $  ,  * $  (  
+)  / +  / +  /  + 0    ( +
* ( , - $ $ (     ) + $ #  - $ $ 

    # *  ,  $ 2    3


Dalam Ê6  
    HR Management adalah,
G  $   $4$  - $ $ ,  ($       $/
*  / (  +     # ,  1 $1 

Atau pengertian yang dijabarkan dalam kuliah Manajemen SDM oleh T.T.
Sipayung,
G)  / +- $ $ / +   (  + 0   
+ ( / +*   -+ $/ +$  $ / +$  
(   (   (   ) + $ #  + /
$($4$(/ (   ,   

 !   # - $ 2-    3


Manajemen Personalia sering diartikan sama dengan Manajemen Sumber
Daya Manusia. Sekilas mungkin benar, namun ada yang memberikan
definisi berbeda mengenai Manajemen Personalia, yaitu;
G 
 ‘ ‘ ‘ 
‘   ‘ ‘  ‘  ‘ ‘


 ‘‘
‘ ‘ ‘ ‘   ‘‘

[
Juga sebuah pernyataan bahwa Manajemen Personalia yaitu;
G- +)  5 ($$  $ ,   $ (   , 0 /
+ $ ($   , + #$ / + # / +$/ ) $/ *$ ( 
* 

A
ÊÊ 
Ê

Ilmu manajemen merupakan ilmu yang sudah berusia lama. Dimulai pada
abad c bidang pelajaran manajemen mulai berkembang. Berasal dari ilmu
Ekonomi, seorang pakar Ekonomi klasik, Adam Smith dan John Stuart Mill,
mengemukakan teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Di
saat yang hampir bersamaan, Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton
yang merupakan para penemu besar, mengembangkan teknik produksi seperti
Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas akuntansi biaya penukaran bahan,
dan perencanaan kerja. Dilanjutkan di pertengahan Abad c , Robert Owen, Henry
Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan
teori pelatihan motivasi struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad c , Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras
dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen.
Pada c an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan
berdasarkan sains.

Teori mengenai Manajemen berkembang sampai di Abad ke-2, orang


seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam
manajemen dan hubungan satu sama lain. Sementara itu, Peter Drucker menulis
salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: ³Konsep Korporasi´
(ü    
 ü   ), diterbitkan tahun c . Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang
organisasi.

Pada akhir Abad 2, Manajemen semakin berkembang dan muncul menjadi
beberapa bagian, yaitu Manajemen Operasi, Strategi, Pemasaran, Keuangan,
Informasi Teknologi, dan tentunya juga Sumber Daya Manusia. Pembagian
bidang manajemen itu sendiri mengacu pada perangkat manajemen, M,  
  



o
Pada awalnya, Manajemen Sumber Daya Manusia sering dipandang sebelah
mata dalam banyak organisasi. Karena dulu, manusia masih dianggap sebatas
faktor produksi, yang tidak perlu diatur dengan ilmu dan aturan tertentu. Namun
dengan berkembangnya teknologi informasi, dan juga masuknya era globalisasi,
para pemilik organisasi semakin menyadari bahwa kebutuhan akan manajemen
manusia atau Manajemen Sumber Daya Manusia, sangatlah penting. Para pekerja
pada akhirnya pun mulai berpikir, mereka bekerja tidak hanya sekedar
menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi juga memiliki
kebutuhan untuk berkembang, mendapat kepuasan dari suatu pekerjaan. Hal-hal
seperti itulah yang membuat Manajemen Sumber Daya Manusia senantiasa
berkembang dan pada akhirnya kini menempati posisi strategis dalam
pertumbuhan suatu organisasi maupun perusahaan.

Tidak dapat dipungkiri, manusia, menjadi salah satu asset utama sebuah
organisasi yang sama sekali tidak dapat dihindarkan apalagi dihapuskan.
Kebutuhan akan manusia yang unggul, berkembang dari waktu ke waktu dalam
suatu organisasi adalah keharusan. Para pemikir, peneliti, dan juga pengamat
organisasi terus mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan manusia, dari
segala aspek kehidupan seorang manusia yang mungkin untuk didalami, dipelajari
dan ditelaah lebih jauh sehingga dapat dijadikan acuan bagi ilmu Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk berkembang lebih pesat dan selalu sesuai dengan
kebutuhan sumber daya manusia di tiap masanya. Adapun semua itu dilakukan
demi menciptakan iklim pertumbuhan organisasi yang kompetitif dan dinamis.
Karena dengan iklim pertumbuhan yang demikian, dapat ditarik manfaat di masa
mendatang, manusia terbiasa dan selalu terpacu untuk mengembangkan dirinya
menjadi individu yang semakin berkualitas dan memiliki daya saing secara sehat
dan positif. Bersemangat untuk mengembangkan diri, organisasi dan sampai pada
pengembangan negara Republik Indonesia.

Terkait dengan perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia,


yang merupakan pengembangan dari proses sistematis dalam fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya
organisasi yang berupa manusia dalam rangka pencapaian tujuan bersama,

Ë
diperlukan kemampuan dari orang-orang yang berkecimpung dan tertarik di
bidang Sumber Daya Manusia, yakni Manajer SDM untuk berperan Proactive
serta mampu cepat juga tanggap melihat gejolak pasar tenaga kerja yang
seringkali berubah tergantung kondisi eksternal sumber daya manusia, yaitu
ekonomi, politik dan keamanan.

Satu hal yang pasti dari perkembangan ilmu Manajemen Sumber Daya
Manusia, ada perubahan yang nyata dari fungsi utama Manajemen Sumber Daya
Manusia. Perubahan dari spesialisasi bidang penanganan pekerja, menjadi bagian
yang terintegrasi dengan bidang-bidang lain di dalam organisasi. Kebijakan yang
diambil oleh bagian Manajemen Sumber Daya Manusia kini lebih erat
berhubungan dengan rencana strategis perusahaan, atau kebijakan perusahaan.
Bagian SDM harus mampu mewujudkan rencana strategis organisasi ke dalam
bentuk tenaga kerja dan segala hal yang terkait dengannya, yang sesuai untuk
organisasi.

Sebelum ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang seperti saat


ini, dulu Manajemen SDM lebih terfokus pada hal-hal seperti kegiatan
administrasi bagian karyawan, yakni dalam masalah perekrutan, pelatihan dan
pengupahan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang
baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria
yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional
lainnya dan menerima imbalan yang sesuai.

Beberapa ahli menyatakan, bahwasanya tidak ada perbedaan antara


Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Personalia. Kedua istilah
tersebut dapat digunakan secara bergantian, dengan tanpa perbedaan pada
maknanya. Kenyataannya, istilah-istilah tersebut sering digunakan bergantian
dalam iklan lowongan pekerjaan dan deskripsi pekerjaan.

Bagi mereka yang menyadari perbedaan antara Manajemen Personalia


dengan Manajemen SDM, perbedaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai
perbedaan secara filosofi. Manajemen Personalia lebih mengarah ke kegiatan
adiministrasi, sistem penggajian dan pengupahan, mematuhi hukum

†
ketenagakerjaan, dan memegang beberapa tugas yang terkait. Di sisi lain,
Manajemen Sumber Daya Manusia bertanggungjawab untuk mengatur keadaan
pekerja sebagai salah satu sumber daya utama yang dapat berkontribusi untuk
kesuksesan suatu organisasi.

Ketika perbedaan antara Manajemen Personalia dan Manajemen SDM


disadari, Manajemen SDM dilihat memiliki cakupan yang jauh lebih luas dari
Manajemen Personalia. Manajemen SDM dikatakan harus menyertakan dan
mengembangkan tugas-tugas Manajemen Personalia, sembari mencari dan
menciptakan juga mengembangkan tim pekerja yang dapat mendatangkan
keuntungan bagi organisasi. Tujuan utama dari Manajemen SDM adalah membuat
pekerja mampu bekerja pada tingkat efisiensi paling tinggi.

Lingkup Manajemen Personalia termasuk pada tugas-tugas adiministrasi


baik tradisional maupun rutin. Secara berbeda, Manajemen SDM terkait dengan
strategi yang berkelanjutan untuk mengatur dan mengembangkan tenaga kerja
organisasi. Manajemen SDM bertindak   karena melibatkan
pengembangan yang berkelanjutan dari fungsi-fungsi serta aturan-aturan yang
bertujuan untuk meningkatkan tenaga kerja organisasi.

Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat dilihat bahwa sebenarnya,


Manajemen Personalia merupakan bagian tak terpisahkan dari Manajemen SDM.
Hanya saja, terkadang perlu dijabarkan perbedaan antara Manajemen Personalia
dengan Manajemen Sumber Daya Manusia. Pada akhirnya, kedua bentuk
Manajemen tersebut merupakan salah satu modal bagi organisasi, untuk mencapai
stabilitas organisasi dan tujuan utama organisasi yang paling tinggi.

c
ÊÊ 6

"

&
$+ 
Manajemen Personalia sering disebut sebagai fungsi mandiri dari
sebuah organisasi. Di sisi lain, Manajemen Sumber Daya Manusia,
cenderung menjadi bagian integral dari keseluruhan fungsi organisasi.
Bagian Personalia lebih sering dikaitkan pada bentuk pengaturan pemberian
motivasi pada karyawan yang berupa kompensasi, bonus, penghargaan dan
penyederhanaan tanggung jawab pekerjaan. Sementara Manajemen Sumber
Daya Manusia memiliki fungsi menyeluruh dari kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan tenaga kerja atau angkatan
kerja suatu organisasi yang merupakan asset, yang kelak menjadi sarana
organisasi untuk memperoleh tujuan bersama.

Dari penjelasan pada Bab Pembahasan di atas, dapatlah disimpulkan


bahwa Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
memiliki hubungan yang erat dan saling terkait. Di mana posisinya adalah,
Manajemen Personalia menjadi bagian dari Manajemen Sumber Daya
Manusia itu sendiri. Hal-hal yang termasuk dalam bidang Personalia, juga
dibawahi atau ditangani oleh orang-orang yang mengelola bagian Sumber
Daya Manusia. Karena sesungguhnya secara makna, dapat dikatakan tidak
ada beda antara Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Manajemen
Personalia.

Perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia juga mencakup


dalam perkembangan dalam bidang Personalia. Manajemen SDM tidak
hanya mahir dalam mengurus administrasi karyawan, tapi lebih dari itu,
juga berperan terhadap pengembangan  ,   , serta  6 dari
karyawan yang tidak lain dan tidak bukan adalah bagian penting dari
tumbuh kembangnya suatu organisasi.

cc
&    
Penulis menyarankan bagi siapapun yang berminat dalam bidang SDM
terutama mengikuti perkembangannya dan turut serta membangun bidang
keilmuannya, sangat diperlukan keahlian untuk melihat Manajemen Sumber
Daya Manusia tidak hanya dari satu sisi Manusia, tetapi juga perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang ada di
sekitar manusia sebagai objek utama dari Manajemen Sumber Daya
Manusia ataupun Personalia.

c0
7" "

Cambridge Advanced Learner¶s Dictionary

Dessler, Gary. 23.   -)    / 8 ($ $-. Pearson

Prentice-Hall, Inc : New Jersey

Griffin, Ricky W. & Ebert, Ronald J. 2. Ê$/ 4 ($ $-. Pearson

Prentice-Hall, Inc : New Jersey.

Haruman, Dr. Tendi. 2 . -( $  -(--$ $ $ . Institut

Manajemen Telkom : Bandung.

http://elqorni.wordpress.com/2//2/sejarah-ilmu-manajemen/

http://www.portalhr.com

Sipayung, T.T. 2 . $(  $    . Institut Manajemen

Telkom : Bandung.

Stoner, James A.F. c .    . Pearson Prentice-Hall International, Inc :

London

Suriasumantri, Jujun S. 2. 7$ 1  *    -+

9   .
:. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta.

cÿ

You might also like