Standar Kompetensi : Memahami Hakekat bangsa dab Negara Kesatuan RI Alokasi Waktu : 16 Jam Pelajaran ( 8 x pertemuan ) Dilaksanakan : pada pertemuan 1 sampai dengan 8 Indikator Hasil Belajar: • Mendiskripsikan kedudukan manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. • Menganalisis Pengertian Bangsa • Menganalisis unsur – unsur dan asal mula terjadinya bangsa. • Menguraikan pentingnya pengakuan negara lain. • Menganalisis bentuk – bentuk kenegaraan. • Menguraikan pengertian dan fungsi negara. • Menunjukkan prilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan. • Menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia. A.Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial Secara kodrati manusia merupakan makhtuk monodualisme. Selain sebagai makhluk in dividu juga sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu terdiri dar i unsur jasmani dan rohani yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Sebagai makhluk individu manusia memiliki kemampuan masing-masing berupa akal, pikiran, keyakin an maupun perasaannya sehingga mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dengan akal dan pikirannya manusia dapat mengembangkan kemampuannya semaksimal m ungkin dan meningkatkan pengetahuan dan teknologi guna mempermudah kehidupannya, sedangkan dengan perasaannya manusia dapat membedakan perbuatan yang baik dan p erbuatan yang buruk. Sebagai makhluk sosial manusia inginnya selalu hidup bersama dengan orang lain, tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia adalah Zoon Polotico n (makhluk bermasyarakat) yang memiliki naluri untuk hidup bersama manusia lain. Setiap individu merupakan bagian dan lingkungan sosial baik di lingkungan kelua rga, masyarakat, bangsa dan negara. Manusia perlu mengadakan interaksi dengan ma nusia lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dicapa i oleh dirinya sendiri dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup dan menghadap i segala tantangan, hambatan dan gangguan manusia juga memerlukan bantuan orang lain, demikian juga dalam menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dalam ke hidupan sehari-hari manusia perlu pertolongari orang lain, menyadari bahwa manus ia tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain maka perlu beri nteraksi, baik interaksi antar individu, individu dengan kelompok maupun interak si; baik interaksi antar individu dengan kelompok. Berhubungan timbal balik seca ra dinamis (interaksi) antar individu maupun kelompok tersebut sangat penting da lam rangka memenuhi segala keinginannya. Jadi pada hakekatnya status manusia selain sebagai makhluk individu tidak terlep as dari hakekat sebagai makhluk sosial yang harus melakukan interaksi dengan man usia lainnya dikarenakan tidak mampu untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup nya secara sendirian, sehingga mau tidak mau harus menjalin kerjasama dengan man usia lain. B.Keberadaan Bangsa dan Negara 1. Bangsa a. Pengertian Bangsa 1 PKn X SMA Semester Ganjil Secara etimologi bangsa adalah kesatuan orang-orang yang sama asal usulnya, ketu runan, adat istiadat, bahasa dan sejarahnya, golongan orang yang mempunyai asal- usul dan sifat khas yang sama. Dalam bahasa Sansekerta dikenal dengan istilah W angsa yang berarti hubungan persaudaraan, ras atau suku, hubungan darah dan ketu runan. Secara Sosiologi bangsa diartikan sebagai persekutuan hidup masyarakat yang berd iri sendiri yang mempunyai kesamaan ras, bahasa, agama, adat istiadat, dan meras a sebagai satu kesatuan. Sedangkan dalam arti politis bangsa diartikan sebagai m asyarakat yang berada dalam suatu wilayah dan mereka tunduk pada kekuasaan negar a yang bersangkutan. Di bawah ini adalah pendapat beberapa pakar kenegaraan tentang pengertian bangsa ditinjau dan beberapa sudut pandang : No. Nama Pakar Pendapat yang Dikemukakan 1 Ernest Renan (Perancis) Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung 2. F. Ratzel (Jerman) Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena ada rasa kesatuan antara manusia dengan tempat tinggalnya (paham geopolitik) 3. Hans Kohn (Jerman) Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak 4. Jalobsen dan Lipman Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity) 5. Otto Bauer (Jerman) Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib Bila ditarik kesimpulan berdasarkan pengertian-pengertian di ataspeng ertian bangsa memiliki ciri antara lain: • Merupakan persekutuan hidup manusia • Mempunyai perasaan/ tekad hidup bersama • Menempati suatu wilayah tertentu • Berada dalam kekuasaan pemerintahan • Adanya persamaan karakter, identitas budaya, ras, agama, bahasa dan adat istiadat b. Terbentuknya Bangsa Menurut pandangan Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor-fa ktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain. faktor tersebut an tara lain: kesamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, perasaan dan agama. Namun faktor terpenting dalam pembentukan suatu bangsa adal ah adanya kehendak atau kemauan bersama atau bersatu (nasionalisme). Menurut Friedrich Hertz, ada empat unsur yang berpengaruh dalam pembentukan bangsa, yaitu: • Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri dari kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas • Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu be bas dari dominasi dan campur tangan asing terhadap urusan dalam negerinya. • Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan. Contoh:menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri. • Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise Terbentuknya bangsa Indonesia secara politis terjadi sejak proklamasi 2 PKn X SMA Semester Ganjil kemerdekaan di masa bangsa Indonesia berjuang bersama-sama untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan dan bebas untuk membentuk pemerintahan sendiri bebas d ari campur tangan bangsa lain. Faktor yang mendorong terbentuknya bangsa Indones ia antara lain didasari oleh : • Adanya persamaan nasib yaitu kesengsaraan, kebodohan dan keterbelakangan akibat belenggu penjajahan • Adanya tekad untuk melepaskan diri dari penjajahan menuju kemerdekaan • Adanya persamaan cita-cita bersama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur • Adanya persamaan tempat tinggal yaitu wilayah nusantara 2.Negara a.Pengertian Negara Istilah negara diambil dari istilah Staat (Belanda dan Jerman)State (Inggris),Etat (Perancis). Kata-kata asing tersebut diambil dan bahasa latin “Status dan Statum” yang berarti keadaan yang tetap atau tegak. Negara pada dasarnya adalah persekutuan hidup manusia, yang hampir sama dengan persekutuan-p ersekutuan hidup Iainnya-lainnya seperti himpunan keagamaan, profesi dan lainnya namun ada ciri khusus yang membedakannya yaitu “kedaulatan. Hanya negaralah yang memiliki kedaulatan. Pengertian negara banyak pakar yang memberikan pandangan berbeda-beda tergantung sudut pandangnya, antara lain : No. Nama Pakar Pendapat yang Dikemukakan 1. Roger H Soltau Negara adalah alat (agency) atau wewenang (Autority) yang mengatur dan mengendal ikan persoalan bersama atas nama masyarakat 2. H.J. Laski Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu 3. Max Weber Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakan’kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah 4. Goege Jelinek Negara adalah organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu 5. Robert Mac Iver Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban terhadap suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan, oleh karenanya diberikan kekuasaan memaksa. 6. J. H. A Logeman Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat 7. Miriam Budihardjo Negara adalah suatu daerah tenitorial yang rakyatnya diperinta h oleh pejabat dan benhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan-und angan melalui penguasaan kontrol dan kekuasaan yang sah Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa negara p ada dasarnya : 1)Suatu organisasi yang teratur 2)Memiliki kekuasaan untuk memaksa secara sah 3)Mempunyai wilayah tertentu untuk menyelenggarakan pemerintahan. 4) Organisasi tersebut untuk mengurus kepentingan atau persoalan bersama dalam masyarakat b.Sifat Hakekat Negara. Sifat hakekat negara mencakup beberapa hal antara lain: • Sifat Memaksa 3 PKn X SMA Semester Ganjil Negara memiliki sifat memaksa yang berarti bahwa negara mempunyi kekuasaan untuk memakai kekerasaan fisik secara legal. Untuk melaksanakan sifat ini negara dile ngkapi dengan alat-alat negara seperti politik dan tentara • Sifat Monopoli Sifat ini berarti bahwa negara memiliki monopoli dalam menetapkan tujuan bersama an masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini negara dapat melarang suatu organisasi politik tertentu berkembang. Contoh DI/TII, PKI • Sifat Mencakup Semua Seluruh peraturan perundang-undangan yang dibuat negara berlaku untuk semua oran g tanpa kecuali. Hal ini berarti semua orang termasuk penyelenggara negara harus patuh dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku 3.Asal Mula Terjadinya Negara Ada tiga pendekatan dalam mempelajari asal mula terjadinya negara: a. Pendekatan primer dan sekunder Terjadinya negara secara primer Menurut George Jellinek, terjadinya negara ada 4 tahapan (fase), yaitu: 1. Fase Genootschaft (persekutuan masyarakat) Awalnya berupa sebuah keluarga, kemudian berkembang menjadi kelompok- kelompok m asyarakat persekutuan. Untuk mengurus kepentingan bersama dipilihlah seorang Pem impin primus interpares” (Orang yang terkemuka di antara yang sama). Dia memegang kekuasaan menurut adat isitadat. 2.Fase Rijk (kerajaan) Kepala suku sebagai primus interpares kemudian melakukan perluasan kekuasaan den gan cakupan wilayah yang lebih luas dengan cara menaklukan suku-suku lain dan me mbangun kekuatan untuk mempertahankan kekuasaannya. Berkat kekuasaannya itu seor ang primus interpares lama-kelamaan berubah menjadi rasa yang berwibawa. 3.Fase Staat (negara) Pada awalnya negara diperintah oleh raja yang sewenang-wenang (absolute) dan pemerintahan disentralkan di pusat. Rakyat dipaksa untuk mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase ini dinamakan fase nasional. 4. Fase Demoncratische Natie (negara demokrasi) Negara demokrasi terbentuk atas dasar kesadaran akan adanya kedaulatan rakyat. N egara demokrasi lahir sebagai reaksi terhadap kekerasan raja yang sewenang-wenan g. Rakyat menginginkan pemerintahan dikendalikan oleh rakyat sendiri. Kepala neg ara harus dipilih oleh rakyat sendiri dan tunduk pada kehendak rakyat (kedaulata n rakyat). Fase seperti ini dinamakan negara demokrasi. Terjadinya negara secara sekunder Terjadinya negara secara sekunder tidak membicarakan bagaimana negara pertama ka li lahir, namun membicarakan lahirnya negara baru yang dihubungkan dengan negara yang sudah ada sebelumnya. Negara baru yang muncul biasanya akan mendapatkan reaksi dari negara lama yang sudah ada. Reaksi tersebut berupa pengakuan dari negara lain. Macam-macam pengakuan negara : 1. Pengakuan de facto, Adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa di wilayah itu telah berdiri suatu nega ra. Pengakuan ini bersifat sementara karena masih diperlukan adanya penelitian m engenai prosedur terjadinya negara tersebut. Apabila berdasarkan penelitian nega ra tersebut berdiri dengan prosedur yang benar/ sah, maka dapat ditingkatkan men jadi pengakuan secara yuridis. 2. Pengakuan de jure Adalah pengakuan secara hukum lnternasional terhadap negara yang baru berdirii, pengakuan ini merupakan pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap. Pengak uan de jure biasanya diberikan kepada negara baru yang sistem pemerintahannya su dah berjalan relatif stabil. b. Pendekatan Faktual 4 PKn X SMA Semester Ganjil Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan yang terjadi yang diungkapkan dalam sejarah terjadinya negara tertentu. • Pendudukan (Occupatie) Suatu wilayah yang tak bertuan (belum dikuasai) kemudian diduduki atas dikuasai oleh kelompok tertentu dan kemudian dijadikan sebuah negara. Contoh: Liberia, yang didiami oleh budak-budak negro kemudian menjadi negara merdeka pada 1847 • Peleburan (Fusi) Dua negara atau lebih melebarkan diri menjadi satu negara baru. Contoh; Negara Federasi Jerman, yang merupakan penggabungan dari Jerman Barat dan Jerman Timur. • Penyerahan (Cessie) Suatu wilayah negara diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu. Contoh: wilayah Sleeswijk yang mulanya di bawah kekuasaan Austria, kemudian dise rahkan pada Jerman karena berdasarkan perjanjian bahwa negara yang kalah yang pe rang harus menyerahkan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang perang. (Austria pada PD I kalah dengan Jerman). • Penaikan (Acessie) Suatu wilayah terbentuk karena adanya penaikan lumpur sungai atau akibat delta y ang lama kelamaan dihuni oleh kelompok manusia dan akhirnya terbentuk negara. Contoh: negara Mesir terjadi karena adanya delta sungai Nil • Pencaplokan (Anexatie) Suatu negara berdiri dengan mencaplok/menguasai suatu wilayah yang negara lain. Contoh: Israel yang berdiri dengan menguasai sebagai wilayah Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir • Pernyataan Merdeka (Proclamation) Suatu wiayah yang mulanya dikuasai (dijajah) negara lain kemudian berjuang untuk melepaskan diri dan berhasil menyatakan kemerdekaannya. Contoh: Indonesia yang berdiri dengan menyatakan kemerdekaan dari Belanda • Pembentukan Baru (Innovation) Suatu negara pecah atau membubarkan diri yang kemudian berdiri negara baru.. Contoh: Serbia, Kroasia, yang berdiri setelah bubarnya negara Yugoslavia. • Pemisahan (Sparatice) Suatu bagian wilayah negara memisahkan diri dari negara yang menguasainya dan menyatakan berdiri sendiri. Contoh: Timor Leste yang memisahkan dari negara Indonesia. c. Pendekatan Teoritis Pada pendekatan ini para ahli mencoba mengungkap asal mula terjadinya negara berdasarkan ide-ide atau pangan yang rasional, antara lain: • Teori Ketuhanan (Theokrasi) Teori ini beranggapan bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan, termasuk terbentu knya suatu negara tidak lepas dari kehendak dan kuasa Tuhan. Menurut Julius Stah l, negara tumbuh bukan karena kekuatan manusia tetapi karena kehendak Tuhan. Neg ara yang menganut teori ini biasanya dalam konstitusinya dicantum keyakinan “By th e grace of God” (dengan rahmat Tuhan). • Teori Perjanjian Masyarakat (Du Contract Social) Negara terbentuk dari hasil kesepakatan di antara manusia yang mendambakan kehid upan bersama yang tertib dan teratur, Perjanjian untuk membentuk negara dilakuka n dalam 2 tahapan : 1.Pactum Unionis, adalah perjanjian antar individu untuk membentuk negara. 2.Pactum Subjectionis, adalah perjanjian antara individu pembentuk negara dengan penguasa (Pemerintah) Dalam Pactum Subjectionis inilah para ahli berbeda pandangan tentang bentuk pemerintahan yang ideal, antara lain : a. Thomas Hobbes 5 PKn X SMA Semester Ganjil Bentuk pemenintahan yang ideal adalah Monarkhi absolute, alasannya karena rakyat telah menyerahkan seluruh hal-halnya kepada raja dan tidak dapat ditarik kembal i. b. John Locke Bentuk pemerintahan yang ideal adalah Monarkhi Konstitusional alasannya tidak se mua hak warga negara diserahkan pada rasa. Namun hak warga negara harus dijamin dalam Undang-Undang Dasar. c. J.J.Rosseau Bentuk pemerintahan yang ideal adalah Democratie (kedaulatan rakyat), alasannya raja hanyalah mandataris rakyat, ia diangkat dan diberhentikan oleh kekuasaan ra kyat dan ia harus tunduk pada kemauan rakyat. • Teori Kekuasaan Negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang paling kuat. Karl Marx, negara terbentuk untuk mengabdi dan melindungi kepenting an kelas yang berkuasa L. Duguit, seseorang karena kelebihannya (fisik, ekonomi, kecerdasan maupun agama) dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain. • Teori HukumAlam ThomasAquino :negara merupakan lembaga alamiah yang lahir karena kebutuhan sosial manusia dan bertujuan menjamin kepentingan umum. Plato : negara terjadi secara alamiah dan proses perubahan yang panjang (evolusi) Aristoteles : terbentuknya negara merupakan perkembangan persekutu- an manusia yang bermula dari keluarga→ masyarakat→ negara. 4.Lenyapnya Negara Negarapun dapat lenyap karena faktor-faktor di bawah ini: a. FaktorAlam Negara dapat hilang karena proses alam seperti gunung meletus, gempa bumi besar, tsunami, tenggelam karena air laut pasang dan sebab lainnya. b. FaktorSosial Punahnya negara disebabkan karena perbuatan manusia seperti : - Revolusi - Perang - Penaklukan - Perjanjian - Penggabungan 5.Unsur-unsur Negara Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara harus memenuhi unsur-unsur yang harus dipenuhi yaitu : a. Rakyat Rakyat adalah terpenting dari suatu negara, karena rakyatlah yang pertama kali m embentuk negara. Secara politis rakyat adalah semua orang yang berada dan berdia m dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan neg ara. Rakyat dapat digolongkan ke dalam beberapa klasifikasi,seperti dalam bagan berikut : 6 Rakyat Penduduk Bukan Penduduk Warga Negara Bukan Warga Negara PKn X SMA Semester Ganjil o Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap (domisili) dalam wilayah suatu negara. o Bukan penduduk adalah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara hanya untuk sementara waktu. Contoh: wisatawan asing, tamu asing o Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara o Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan. Contoh: Duta besar, kontraktor asing Penggolongan status penduduk dan bukan penduduk, warga negara dan bukan warga ne gara diperlukan untuk membedakan hak-hak dan kewajibannya. Seorang yang hanya be rstatus penduduk memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan orang yang berst atus warga negara. b. Daerah atau Wilayah Wilayah atau daerah adalah tempat berhuninya rakyat dan tempat diselenggarakannya suatu pemerintahan. Wilayah negara meliputi : 1. Daratan Daratan adalah wilayah dipermukaan bumi dengan batas-batas tertentu dan di dalam tanah di bawah permukaan bumi. Batas-batas wilayah daratan dapat berupa : - Batas alami, misalnya gunung, Iembah, sungai danau - Batas buatan, misalnya pagar kawat, tembok, tiang, patok - Batas menurut ilmu geofisika yaitu garis lintang dan bujur Penentuan batas-batas wilayah antar negara ditentukan melalui suatu perjanjian a ntar negara (traktat). Contoh: Persetujuan RI - Malaysia (1969) tentang garis ba tas Kontinen di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. 2. Lautan Wilayah lautan suatu negara merupakan perairan berupa samudera, selat, danau dan sungai. Tentang kepemilikan wilayah laut oleh suatu negara ada 2 konsepsi pokok yaitu res nullius dan res communis. o Res nullius merupakan konsepsi yang berpandangan bahwa laut tidak ada yang memiliki, sehingga masing-masing negara yang berdekatan boleh mengambil atau menguasainya. o Res communis, konsep ini beranggapan bahwa laut adalah milik bersama masyarakat Internasional, sehingga tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara. Berdasarkan ketetapan hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982- Jamaika) penguasaan wilayah kelautan dibedakan antara lain : o Lautan Teritorial Laut yang jaraknya 12 mil laut, diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar pantai ketika air surut. o Zona Bersebelahan Laut yang jaraknya 12 mil laut di luar batas laut tertonial (24 mil bila diukur dari garis pantai). Dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea cukai, imigrasi dan kete rtiban negara. o Zona Ekonomi Eksklusife (ZEE) Wilayah laut yang jaràknya 200 mil laut diukur dari garis pantai. Negara pantai da pat menggali kekayaan alam lautan dan melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Negar a lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah ini namun tidak boleh menggal i kekayaan alam di dalamnya. 7 PKn X SMA Semester Ganjil o Landasan Benua Wilayah lautan yang batasnya Iebih dari 200 mil laut. Negara pantai boleh melaku kan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam didalamnya, namun harus membagi keu ntungannya dengan masyarakat Internasional. 3. Wilayah Udara Wilayah udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi di atas wilayah darat dan taut. Konvensi Chicago 1944, menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara di atas wilayahnya. Berdasark an Undang-undang No. 20 Tahun 1982 tentang pertahanan negara, wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit Geo- Stationer adalah 35.761 km. Beberapa teori tentang wilayah udara : a. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theori) meliputi dua aliran, yaitu: Kebebasan ruang udara tanpa batas Ruang udara itu bebas dan dapat digunakan oleh siapapun. Tidak ada negara yang mempunyai hak dan kedautatan di ruang udara. Kebebasan ruang udara terbatas Setiap negara berhak mengambit tindakan tertentu untuk memelihara keamanan dan keselamatannya. Negara kolong (negara bawah) hanya mempunyai hak atas wilayah teritoriat : b. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignty), meliputi : Teori Keamanan, menyatakan bahwa suatu negara mempunyai kedaulatan atas wilayah udaranya sampai batas yang diperlukan untuk menjaga keam anan wilayah negara. Menurut Fauchilte batas ketinggian wilayah udara adalah 1.5 00 m. Teori Pengawasan Cooper, menyatakan bahwa kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang berada di atasnya. Teori Udara (Schacter), menyatakan bahwa wilayah udara sampai ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat baton dan pesawat udara. 4. Wilayah/ Daerah Ekstrateritorial Daerah ekstrateritorial adalah suatu negara yang berada di luar yang berdasarkan hukum Internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara. Menurut Kongr es Aachen 1818 tentang perwakilan diplomatik, yang termasuk wilayah ekstraterito rial adalah: Kantor perwakilan diplomatik suatu negara Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara c. Pemerintah yang berdaulat Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan yang terting gi sehingga dihormati dan ditata baik oleh rakyatnya maupun oleh negara lain. Pe ngertian pemerintah mempunyai 2 arti, yaitu pemerintah dalam arti luas dan arti sempit. o Pemerintah dalam arti luas : adalah gabungan sebuah badan kenegaraan yang berkuasa memerintah, yaitu badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. o Pemerintah dalam arti sempit : adalah suatu badan yang mempunyai wewenang untuk menentukan kebijakan dalam suatu negara, yaitu Presiden dan Dewan Menteri. Kedaulatan menurut Jean Bodin adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara. Kedaulatan memiliki sifat-sifat pokok : o Asli Artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi o Permanen Artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri sekalipun pemegang kedaulatan telah berganti-ganti o Tunggal (bulat) Artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya 8 PKn X SMA Semester Ganjil kekuasaan yang tertinggi dan tidak dibagi- bagi pada badan lain. o Tidak terbatas (absolute) Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Macam-macam Kedaulatan Negara : o Kedaulatan ke dalam Pemerintah memihiki wewenang tertinggi untuk mengatur dan menyelenggarakan organisasi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku o Kedaulatan ke luar Pemerintah berkuasa penuh, bebas, tidak terikat dan tidak tunduk pada kekuasaan lain. Macam-macam Teori Kedaulatan Negara : No Nama Teori dan Tokoh Pokok-pokok Ajaran/ Pandangan 1. Kedaulatan Tuhan 1. Agustinus 2. ThomasAquinas • Negara terjadi karena kehendak Tuhan. Kekuasaan yang ada pada pemerintah berasal dari Tuhan, raja adalah wakil Tuhan di bumi atau titisan dewa. • Raja memegang kekuasaan berdasar aturan atau kehendak dari Tuhan. Jadi pada hakekatnya Tuhanlah yang berdaulat atas negara. 2. Kedaulatan Raja 1. N. Machiavelli 2. Jean Bodin 3. Hegel 4. T. Hobbes • Kedaulatan negara berada di tangan raja, agar negara kuat raja berkuasa secara mutlak. • Raja adalah penjelmaan kehendak Tuhan oleh karena itu kedudukan raja di atas Undang-Undang. 3. Kedaulatan Negara 1. George Jellinek 2. Paul Laband • Negara adalah sumber kekuasaan dan negaralah pemegang kedaulatan yang memihiki kekuasaan yang tidak terbatas. • Hukum dalam negara itu ada karena dikehendaki oleh negara sehingga negara tidak wajib tunduk pada hukum 4. Kedaulatan Rakyat 1. JJ. Rosseau 2. Montesquieu 3. John Locke • Dalam negara rakyatlah yang berdaulat karena negara memperoleh kedaulatan dari rakyat. Negara terbentuk juga hasil perjanjian rakyatnya. • Pemerintah menyelenggarakan kekuasaan atas amanat dari rakyat. 5. Kedaulatan Hukum 1. Imanuel Kant 2. Kranenburg • Hukum berada di atas segala-galanya hukum kekuasaan tertinggi dalam negara. • Negara hanya berperan sebagai penjaga malam yang bertugas melindungi hak-hak war ga negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan sosial ekonomi masyarakat. d. Pengakuan Negara Lain Pengakuan suatu negara terhadap negara Iainnya merupakan pemberian keterangan at au deklaratif saja. Pengakuan itu tidak berarti mendirikan negara. Pengakuan ini diperlukan untuk menjamin kelanjutan hubungan antar negara. Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena beberapa pertimbangan, antara lain : • Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya dari segala ancaman dan gangguan balk dari dalam maupun luar • Ketentuan hukum alam bahwa tidak ada suatu negara yang bertahan hidup tanpa adanya bantuan dari negara lain Jenis-jenis Pengakuan : 9 PKn X SMA Semester Ganjil 1. Pengakuan defacto - Bersifat Sementara Pengakuan yang diberikan tanpa melihat masa depan negara tersebut bertahan atau lenyap. Bila nantinya negara yang diakui itu lenyap, maka negara yang memberikan pengakuan akan menarik kembali pengakuannya. - Bersifat Tetap Pengakuan terhadap suatu negara hanya dapat menimbulkan hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan. 2. Pengakuan dejure - Bersifat Tetap Pengakuan terhadap negara lain berlaku untuk selamanya setelah melihat adanya jaminan bahwa pemerintahan negara tersebut akan stabil dalam jangka panjang. - Bersifat Penuh Negara yang diakui dan mengakui dapat menjalin hubungan baik ekonomi, perdaganga n dan diplomatik. Negara tersebut dapat saling menempatkan duta dan konsul. Makna pentingnya pengakuan negara -Merupakan syarat deklaratif bagi berdirinya suatu negara, artinya hanya bersifat menerangkan tentang adanya suatu negara baru. Apabila suatu negara tela h memenuhi syarat konstitutif, maka tanpa adanya pengakuan dari negara lainpun, negara itu tetap berdiri. -Merupakan bukti bawah negara baru ini telah diterima oleh negara lain dalam rangka menjalin pergaulan antar negara. Negara baru yang telah diakui kebe radaannya akan dianggap sebagai satu anggota masyarakat Internasional. -Merupakan pintu pembuka hubungan kerjasama dengan bangsa lain, kerjasama tersebut meliputi berbagai bidang kehidupan dari bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan. -Pengakuan dapat menciptakan status kenegaraan pemerintahan baru di Iingkungan Internasional. Dengan diakuinya negara tersebut akan mendapatkan perlakuan yang adil dari masyarakat Internasional. 6.Tujuan dan Fungsi Negara a. Tujuan Negara Tujuan negara sangat diperlukan untuk mengarahkan segala kegiatan yang akan dila ksanakan sekaligus sebagai pedoman bagi penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan neg ara antara masing-masing negara memiliki perbedaan karena dipengaruhi oleh berba gai faktor antara lain tata nilai sosial budaya, sistem politik, letak geografis , sejarah perkembangan negara dan idiologi yang dianutnya. Beberapa teori tentang tujuan negara : No Nama Teori dan Tokoh Teori Tujuan Negara yang Dikemukakan Penguasa yang Menerapkan 1. Kekuasaan negara 1. Lord Shang Yang 2. Niccolo Machiavelli Tujuan negara adalah mengumpul-kan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Menuru Lord Shang Yang : caranya dengan menyiapkan militer yang kuat, menjauhkan rakyat dari kebaikan, kesusilaan, kebudayaan Menurut N. Machiavelli : caranya dengan memperkuat sifat pribadi raja yang harus cerdik, licik, kejam dan menghalalkan segala cara. 1. Jenghis Khan 2. Kubhiilai Khan 1. Louis XlV 2. Hitler 2. Perdamaian Dunia Dante Allegheiri Tujuan negara adalah menciptakan perdamaian dunia. Belum ada negara yang 10 PKn X SMA Semester Ganjil Untuk itu perlu dibangun satu negara di bawah satu imperium (kaisar) Pembentukan masing-masing negara merdeka hanya akan menimbulkan peperangan antar negara menerapkan tapi menjadi ilham berdirinya PBB 3. Jaminan atas Hak dan Kebebasan Immanul Kant Tujuan adalah membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kebebasan warga negaranya terpelihara. Negara berperan menjaga dan melindungi ketertiban hukum dan hak serta kebebasan. Negara tak boleh campur tangan urusan pribadi dan ekonomi warga negara Negara-negara Eropa dan Amerika dan Amerika setelah abad XVIII 4. Negara Kesejahteraan R. Kranenburg Negara bukan sekedar menjaga ketertiban hukum belaka, namun harus mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. Hukum bukan untuk kepentingan penguasa namun untuk kesejahteraan Seluruh rakyat Negara-negara modern pada umumnya b. Fungsi Negara Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas dari negara itu di adakah. Fungsi ne gara kehidupan dalam negara demi tercapainya tujuan – tujuan negara secara umum. F ungsi Negara meliputi : • Menjaga ketertiban ( low and Order ), mencegah bentrokan dan perselisihan dalam masyarakat ( negara bertindak sebagai stabilisatot ) • Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. • Mengusahakan pertahanan dan keamanan negara. • Menegakkan keadilan. Fungsi negara menurut beberapa ahli : No Tokoh / Ahli Fungsi Negara Arti Fungsi negara 1. John Locke • Legislatif • Eksekutif • Federatif Membuat peraturan perundangan Melaksanakan peratura perundangan Mengurusi urusan luar negari, perang dan damai. 2. Montesquieu • Legislatif • Eksekutif • Federatif Membuat peraturan perundangan Melaksanakan peratura perundangan Mengawasi Peraturan/ fungsi mengadili 3. Van Volen Hoven • Regeling • Bestuur • Rechsparaak • Politie Membuat peraturan Menyelenggarakan pemerintahan. Melaksanakan fungsi peradilan. Melaksanakan fungsi ketertiban dan keamanan 4. Goodnow • Policy Making • Policy Executing Membuat kebijakan Melaksanakan kebijakan 5. M. Kusnadi,SH • Melaksanakan Ketertiban ( Low and Order ) • Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya Tugas Negara : a.Tugas Esensial Mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang berdaulat. b.Tugas Fakultatif Memperbesar kesejahtaraan umum, baik moral, intelektual, ekonomi dan sosial. 7.Bentuk Negara a. Bentuk Negara 11 PKn X SMA Semester Ganjil Negara kesatuan adalah bentuk negara yang bersusun tunggal yang kedaulatan ke da lam dan luarnya berada di tangan pemerintah pusat. Negara hanya memiliki satu un dang – undang dasar, satu kepala negara, satu kabinet dan satu Dewand Perwakilan r akyat. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosi al budaya dan pertahanan keamanan. Negara kesatuan memiliki dua sistem yaltu: • Sistem Sentralisasi Menurut sistem ini segala urusan diatur oleh Pemerintah Pusat. Daerah tinggal me laksanakan peraturan dan pemerintah pusat. Semua peraturan perundangan berlaku u ntuk semua daerah. Keuntungan sistem sentralisasi : -Adanya keseragaman peraturan di semua wilayah negara -Pelaksanaan pembangunan sangat merata antara daerah yang satu dengan yang Iainnya -Penghasilan daerah dapat dinikmati oleh Seluruh wilayah negara Kelemahan sistem sentralisasi -Tertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat -Peraturan pemerintah pusat belum tentu sesuai dengan kebutuhan atau kondisi daerah -Kebijakan pemerintah pusat sering terlambat sampai ke daerah • Sistem Desentralisasi Menurut sistem ini, negara memberikan sebagian kekuasaannya kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri (hak otonom). Wilayah negara dibagi ke dalam da erah-daerah dan pemerintah pusat memberikan sebagian kekuasaan kepada daerah yan g disebut pemerintah daerah Keuntungan sistem desentralisasi : -Pembangunan di daerah akan berkembang sesuai ciri khas daerah -Peraturan dan kebijakan akan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan -Tidak tertumpuk pekerjaan pemerintah pusat -Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerah meningkat Kelemahan sistem desentralisasi : -Adanya ketidak seragaman peraturan antar daerah -Tingkat kemajuan pembangunan tidak merata diantara daerah -Penghasilan daerah tertentu tidak dapat dinikmati oleh daerah lain • Negara Serikat (Federasi) Negara Serikat adalah negara yang bersusun jamak, yang terdiri atas beberapa neg ara bagian. Masing-masing negara bagian tidak berdaulat karena yang berdaulat ad alah gabungan negara-negara bagian (federal) Ciri-ciri negara Serikat : -Negara terdiri dari negara-negara bagian (bersusun jamak) -Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian -Setiap negara bagian berwenang membuat UUD sendiri -Setiap negara bagian memiliki Kepala Negara dan DPR sendiri b. Bentuk-bentuk Kenegaraan Bentuk Kenegaraan Pengertian Contoh Negara Koloni Negara yang sepenuhnya berada di bawah penguasaan negara lain, urusan dalam negarajajahan sepenuhnya diatur oleh negara yang menjajah Indonesia sebelum 1945 Trustee Negara yang sesudah perang dunia II diurus oleh beberapa negara di bawah Dewan Perwakilan PBB. Papu New Guinea sampai tahun 1975 Mandat Negara yang tadinya jajahan negara yang kalah dalam perang dunia I dan diletakkan di bawah Kamerun, bekas jajahan 12 PKn X SMA Semester Ganjil perlidungan pengawasan Dewan Mandat PBB Jerman menjadi mandate Perancis Dominion Negara yang sebelumnya jajahan lnggris, kemudian merdeka dan berdaulat dan mengakui Raja lnggris sebagai rajanya (lambang persatuan). Negara dominion tergabung dalam British Commonwealth of Nations (negara persemakmuran) Kanada, Australia, Malaysia, Afrika Selatan Protektorat Negara yang berada di bawah perlindungan negara lain yang lebih kuat. Negara yang dilindungi dianggap tidak merdeka dan berdaulat. Ada dua macam negara protektorat yaitu protektorat colonial dan protektorat Internasional. Kamboja, Laos, Vietnam sebelum merdeka adalah protektorat dari Perancis Uni Dua negara atau lebih yang merdeka dan ber-daulat dengan satu kepala negara yang sama Uni Personil: kalau hanya kepada negara yang sama (Belanda-Luxemburg 1890) Uni Riil : Kalau negara-negara ini mempunyai alat kelengkapan bersama (Austria- Hungaria 1918) Belanda-Luxemburg tahun 1890 Austria-Hungaria tahun 1918 8. Negara Kesatuan Republik Indonesia a. Terjadinya Negara Republik Indonesia Berdasarkan kenyataan sejarah, negara Republik Indonesia terbentuk melalui Prokl amasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Proses terbentuknya melalui perjuangan y ang sangat panjang karena harus menghadapi kolonialisme Portugis, Inggris, Belan da dan Jepang 3,5 abad. Titik terang menuju Indonesia merdeka diawali dari pembe ntukan Dokuritsu Junbi Choosakaiatau Badan Penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29ApniI 1945 yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Badan ini menghasilkan usulan tentang dasar negara dari Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi a. Pada 7 Agustus 1945 dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Ir. Soekarno. Badan ini rapat 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan : -Menentapkan dan mengesahkan Pembukaan dan UUD 1945 -Memilih Soekarno-Hatta menjadi Presiden dan Wapres RI -Menentapkan akan membentuk Komite Nasional sebagai badan pembantu Presiden untuk sementara waktu. b. Tujuan Negara Republik Indonesia Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, Indonesia menjadi negara yang berda ulat, baik ke dalam maupun keluar. Sebagai negara yang berdaulat pemerintah berh ak penuh untuk menentukan tujuan negara yang sangat diperlukan untuk mengarahkan segala kegiatan yang akan dilaksanakan sekaligus sebagai pedoman bagi penyeleng garaan pemenintah. Konsep tujuan negara Republik Indonesia secara eksplisit tert uang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Indonesia 1945 pada alinea IV, antara l ain : -Melindungi segenap bangsa Indonesia dan Seluruh tumpah darah Indonesia -Memajukan kesejahteraan umum -Mencerdaskan kehidupan bangsa -Ikut serta Melaksanakan ketertiban dunia C.Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) Indonesia 1. Pengertian Nasionalisme dan Patriotism Nasionalisme berarti paham kebangsaan yaitu paham suatu bangsa yang mempunyai perasaan cinta yang mendalam terhadap tanah air dan bangsanya. 13 PKn X SMA Semester Ganjil Sedangkan patriotisme beranti suatu sikap rela berkorban demi kejayaan tanah air . Patriotisme memiliki hubungan yang erat dengan nasionalisme, di mana patriotis me memiliki hubungan yang erat dengan nasionalisme, di mana patriotisme mengharu skan kita untuk mencintai tanah air tempat hidup bangsa kita, sedangkan nasional isme menuntut kita untuk mencintai bangsanya sendiri. Dengan semangat nasionalis me memungkinkan kita untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mam pu mengatasi segala penbedaan suku, agama, ras, golongan dan daerah. Beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya nasionalisme dan patriotisme antara lain : • Persamaan nasib • Sejarah masa lalu • Cita-cita dan tujuan • Budaya dan bahasa 2. Tumbuhnya Nasionalisme Indonesia Kapan dimulainya nasionalisme Indonesia tidak dapat disebutkan secara tepat, nam un pada umumnya berpendapat bahwa tumbuhnya nasionalisme Indonesia diawali fase pergerakan nasional yang tumbuh pada awal abad 20 yaitu sejak munculnya organisa si yang bensifat nasional yaitu Budi Utomo. Secara historis kesadaran bersama sebagai bangsa yang terjajah mendorong kesatua n untuk bersama-sama melawan kolonialisme dan menggantinya dengan pemerintahan s endiri. Kesadaran ini menggugah dan membangkitkannya dengan pemerintahan sendiri . Kesadaran ini menggugah dan membangkitkan semangat kebangsaan. Alasan utama me ngapa bangsa Indonesia menggalang semangat nasionalisme melawan penjajah adalah penindasan, ketidakadilan dan pemerkosaan terhadap hak-hak asasi rakyat Indonesi a. Gerakan nasional yang berlangsung di kawasan Asia menginspirasikan kaum nasional is Indonesia. Kemenangan Jepang terhadap Rusia pada perang Jepang- Rusia (1905) juga memberikan dampak terhadap arus pergerakan nasional-nasional Indonesia. Nasionalisme Indonesia terjadi dalam suatu proses panjang dan berlangsung cukup lama serta melalui tahapan-tahapan : • Pembentukan perasaan senasib • Kebangkitan nasional 1908 • Sumpah pemuda 1928 • Proklamasi Kemerdekaan l7 Agustus 1945 3. Pembinaan Nasionalisme Indonesia Sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan tanah airnya kit a wajib setia dan tetap menjaga kecintaan kita terhadap bangsa dan tanah air Ind onesia serta memelihara semangat persatuan dan kesatuan bangsa agar cita-cita da n tujuan nasional dapat diwujudkan. Dasar hukum bagi pembinaan semangat nasional isme Indonesia antara lain : • Pancasila Sila “Persatuan Indonesia” • Pembukaan UUD 1945 alinea II dan IV • Batang tubuh UUD 1945 pasal, 1, 30, 32, 35, 36 Unsur-unsur yang dapat merekatkan semangat persatuan Indonesia yang wajib kita junjung diantaranya : • Pancasila • Lambang Negara • Bendera Kebangsaan • Bahasa Indonesia • Lagu Kebangsaan Beberapa sikap/ paham yang perlu kita perhatikan karena dapat mendukung semangat nasionalisme dan kita hindari karena dapat melemahkan nasionalisme. Sikap/ Paham Pendukung Sikap/ Paham Penghambat Nasionalisme Nasionalisme * Patriotisme * Sukuisme 14 PKn X SMA Semester Ganjil * Heroisme * Rasisme * Kesetiakawanan sosial * Chauvinisme * Kebersamaan * Liberalisme * Gotong royong * Primordialisme * Solidaritas * Sekularisme Sikap nasionalisme dan patriotisme dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-ha ri baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bangsa dan negara, Diantaran ya: • Sikap rela berkorban demi bangsa dan negara. • Menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan bangsa. • Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. • Bergotong royong menjaga kebersihan Iingkungan. • Menjaga keamanan Iingkungan bersama dengan siskamling. • Menciptakan suasana kerukunan di Iingkungan masing-masing