You are on page 1of 20

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

PKn X SMA Semester Ganjil


Standar Kompetensi
: Memahami Hakekat bangsa dab Negara Kesatuan RI
Alokasi Waktu
: 16 Jam Pelajaran ( 8 x pertemuan )
Dilaksanakan
: pada pertemuan 1 sampai dengan 8
Indikator Hasil Belajar:

Mendiskripsikan kedudukan manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.

Menganalisis Pengertian Bangsa

Menganalisis unsur – unsur dan asal mula terjadinya bangsa.

Menguraikan pentingnya pengakuan negara lain.

Menganalisis bentuk – bentuk kenegaraan.

Menguraikan pengertian dan fungsi negara.

Menunjukkan prilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan.

Menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia.
A.Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Secara kodrati manusia merupakan makhtuk monodualisme. Selain sebagai makhluk in
dividu juga sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu terdiri dar
i unsur jasmani dan rohani yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Sebagai makhluk
individu manusia memiliki kemampuan masing-masing berupa akal, pikiran, keyakin
an maupun perasaannya sehingga mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas
dirinya sendiri.
Dengan akal dan pikirannya manusia dapat mengembangkan kemampuannya semaksimal m
ungkin dan meningkatkan pengetahuan dan teknologi guna mempermudah kehidupannya,
sedangkan dengan perasaannya manusia dapat membedakan perbuatan yang baik dan p
erbuatan yang buruk.
Sebagai makhluk sosial manusia inginnya selalu hidup bersama dengan orang lain,
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia adalah Zoon Polotico
n (makhluk bermasyarakat) yang memiliki naluri untuk hidup bersama manusia lain.
Setiap individu merupakan bagian dan lingkungan sosial baik di lingkungan kelua
rga, masyarakat, bangsa dan negara. Manusia perlu mengadakan interaksi dengan ma
nusia lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dicapa
i oleh dirinya sendiri dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup dan menghadap
i segala tantangan, hambatan dan gangguan manusia juga memerlukan bantuan orang
lain, demikian juga dalam menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dalam ke
hidupan sehari-hari manusia perlu pertolongari orang lain, menyadari bahwa manus
ia tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain maka perlu beri
nteraksi, baik interaksi antar individu, individu dengan kelompok maupun interak
si; baik interaksi antar individu dengan kelompok. Berhubungan timbal balik seca
ra dinamis (interaksi) antar individu maupun kelompok tersebut sangat penting da
lam rangka memenuhi segala keinginannya.
Jadi pada hakekatnya status manusia selain sebagai makhluk individu tidak terlep
as dari hakekat sebagai makhluk sosial yang harus melakukan interaksi dengan man
usia lainnya dikarenakan tidak mampu untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup
nya secara sendirian, sehingga mau tidak mau harus menjalin kerjasama dengan man
usia lain.
B.Keberadaan Bangsa dan Negara
1. Bangsa
a. Pengertian Bangsa
1
PKn X SMA Semester Ganjil
Secara etimologi bangsa adalah kesatuan orang-orang yang sama asal usulnya, ketu
runan, adat istiadat, bahasa dan sejarahnya, golongan orang yang mempunyai asal-
usul dan sifat khas yang sama. Dalam bahasa Sansekerta dikenal dengan istilah W
angsa yang berarti hubungan persaudaraan, ras atau suku, hubungan darah dan ketu
runan.
Secara Sosiologi bangsa diartikan sebagai persekutuan hidup masyarakat yang berd
iri sendiri yang mempunyai kesamaan ras, bahasa, agama, adat istiadat, dan meras
a sebagai satu kesatuan. Sedangkan dalam arti politis bangsa diartikan sebagai m
asyarakat yang berada dalam suatu wilayah dan mereka tunduk pada kekuasaan negar
a yang bersangkutan.
Di bawah ini adalah pendapat beberapa pakar kenegaraan tentang pengertian
bangsa ditinjau dan beberapa sudut pandang :
No. Nama Pakar
Pendapat yang Dikemukakan
1
Ernest Renan
(Perancis)
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama
(hasrat bersatu) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung
2.
F. Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu
timbul karena ada rasa kesatuan antara manusia dengan tempat
tinggalnya (paham geopolitik)
3.
Hans Kohn (Jerman) Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.
Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan
tidak bisa dirumuskan secara eksak
4.
Jalobsen dan
Lipman
Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan
kesatuan politik (political unity)
5.
Otto Bauer
(Jerman)
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan
karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib
Bila ditarik kesimpulan berdasarkan pengertian-pengertian di ataspeng ertian
bangsa memiliki ciri antara lain:

Merupakan persekutuan hidup manusia

Mempunyai perasaan/ tekad hidup bersama

Menempati suatu wilayah tertentu

Berada dalam kekuasaan pemerintahan

Adanya persamaan karakter, identitas budaya, ras, agama, bahasa dan adat
istiadat
b. Terbentuknya Bangsa
Menurut pandangan Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor-fa
ktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain. faktor tersebut an
tara lain: kesamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik,
perasaan dan agama. Namun faktor terpenting dalam pembentukan suatu bangsa adal
ah adanya kehendak atau kemauan bersama atau bersatu
(nasionalisme).
Menurut Friedrich Hertz, ada empat unsur yang berpengaruh dalam
pembentukan bangsa, yaitu:

Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri dari kesatuan sosial,
ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas

Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu be
bas dari dominasi dan campur tangan asing terhadap urusan dalam negerinya.

Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan.
Contoh:menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.

Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar
kehormatan, pengaruh dan prestise
Terbentuknya bangsa Indonesia secara politis terjadi sejak proklamasi
2
PKn X SMA Semester Ganjil
kemerdekaan di masa bangsa Indonesia berjuang bersama-sama untuk melepaskan diri
dari belenggu penjajahan dan bebas untuk membentuk pemerintahan sendiri bebas d
ari campur tangan bangsa lain. Faktor yang mendorong terbentuknya bangsa Indones
ia antara lain didasari oleh :

Adanya persamaan nasib yaitu kesengsaraan, kebodohan dan keterbelakangan
akibat belenggu penjajahan

Adanya tekad untuk melepaskan diri dari penjajahan menuju kemerdekaan

Adanya persamaan cita-cita bersama untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur

Adanya persamaan tempat tinggal yaitu wilayah nusantara
2.Negara
a.Pengertian Negara
Istilah negara diambil dari istilah Staat (Belanda dan Jerman)State
(Inggris),Etat (Perancis). Kata-kata asing tersebut diambil dan bahasa latin
“Status dan Statum” yang berarti keadaan yang tetap atau tegak. Negara pada
dasarnya adalah persekutuan hidup manusia, yang hampir sama dengan persekutuan-p
ersekutuan hidup Iainnya-lainnya seperti himpunan keagamaan, profesi dan lainnya
namun ada ciri khusus yang membedakannya yaitu “kedaulatan. Hanya negaralah yang
memiliki kedaulatan.
Pengertian negara banyak pakar yang memberikan pandangan berbeda-beda
tergantung sudut pandangnya, antara lain :
No. Nama Pakar
Pendapat yang Dikemukakan
1.
Roger H Soltau
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (Autority) yang mengatur dan mengendal
ikan persoalan bersama atas nama masyarakat
2.
H.J. Laski
Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih
agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian
dari masyarakat itu
3.
Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
menggunakan’kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
4.
Goege Jelinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yang
telah berkediaman di wilayah tertentu
5.
Robert Mac Iver
Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban terhadap
suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum
yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan, oleh karenanya
diberikan kekuasaan memaksa.
6.
J. H. A Logeman
Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan mengatur
dan menyelenggarakan suatu masyarakat
7.
Miriam Budihardjo Negara adalah suatu daerah tenitorial yang rakyatnya diperinta
h oleh pejabat dan benhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan-und
angan melalui penguasaan kontrol dan kekuasaan yang sah
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa negara p
ada
dasarnya :
1)Suatu organisasi yang teratur
2)Memiliki kekuasaan untuk memaksa secara sah
3)Mempunyai wilayah tertentu untuk menyelenggarakan pemerintahan.
4) Organisasi tersebut untuk mengurus kepentingan atau persoalan bersama dalam
masyarakat
b.Sifat Hakekat Negara.
Sifat hakekat negara mencakup beberapa hal antara lain:

Sifat Memaksa
3
PKn X SMA Semester Ganjil
Negara memiliki sifat memaksa yang berarti bahwa negara mempunyi kekuasaan untuk
memakai kekerasaan fisik secara legal. Untuk melaksanakan sifat ini negara dile
ngkapi dengan alat-alat negara seperti politik dan tentara

Sifat Monopoli
Sifat ini berarti bahwa negara memiliki monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
an masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini negara dapat melarang suatu organisasi
politik tertentu berkembang. Contoh DI/TII, PKI

Sifat Mencakup Semua
Seluruh peraturan perundang-undangan yang dibuat negara berlaku untuk semua oran
g tanpa kecuali. Hal ini berarti semua orang termasuk penyelenggara negara harus
patuh dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku
3.Asal Mula Terjadinya Negara
Ada tiga pendekatan dalam mempelajari asal mula terjadinya negara:
a.
Pendekatan primer dan sekunder
Terjadinya negara secara primer
Menurut George Jellinek, terjadinya negara ada 4 tahapan (fase), yaitu:
1. Fase Genootschaft (persekutuan masyarakat)
Awalnya berupa sebuah keluarga, kemudian berkembang menjadi kelompok- kelompok m
asyarakat persekutuan. Untuk mengurus kepentingan bersama dipilihlah seorang Pem
impin primus interpares” (Orang yang terkemuka di antara yang sama). Dia memegang
kekuasaan menurut adat isitadat.
2.Fase Rijk (kerajaan)
Kepala suku sebagai primus interpares kemudian melakukan perluasan kekuasaan den
gan cakupan wilayah yang lebih luas dengan cara menaklukan suku-suku lain dan me
mbangun kekuatan untuk mempertahankan kekuasaannya. Berkat kekuasaannya itu seor
ang primus interpares lama-kelamaan berubah menjadi rasa yang berwibawa.
3.Fase Staat (negara)
Pada awalnya negara diperintah oleh raja yang sewenang-wenang (absolute) dan
pemerintahan disentralkan di pusat. Rakyat dipaksa untuk mematuhi kehendak
dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase ini dinamakan fase
nasional.
4. Fase Demoncratische Natie (negara demokrasi)
Negara demokrasi terbentuk atas dasar kesadaran akan adanya kedaulatan rakyat. N
egara demokrasi lahir sebagai reaksi terhadap kekerasan raja yang sewenang-wenan
g. Rakyat menginginkan pemerintahan dikendalikan oleh rakyat sendiri. Kepala neg
ara harus dipilih oleh rakyat sendiri dan tunduk pada kehendak rakyat (kedaulata
n rakyat).
Fase seperti ini dinamakan negara demokrasi.
Terjadinya negara secara sekunder
Terjadinya negara secara sekunder tidak membicarakan bagaimana negara pertama ka
li lahir, namun membicarakan lahirnya negara baru yang dihubungkan dengan negara
yang sudah ada sebelumnya.
Negara baru yang muncul biasanya akan mendapatkan reaksi dari negara lama yang
sudah ada. Reaksi tersebut berupa pengakuan dari negara lain.
Macam-macam pengakuan negara :
1. Pengakuan de facto,
Adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa di wilayah itu telah berdiri suatu nega
ra. Pengakuan ini bersifat sementara karena masih diperlukan adanya penelitian m
engenai prosedur terjadinya negara tersebut. Apabila berdasarkan penelitian nega
ra tersebut berdiri dengan prosedur yang benar/ sah, maka dapat ditingkatkan men
jadi pengakuan secara yuridis.
2. Pengakuan de jure
Adalah pengakuan secara hukum lnternasional terhadap negara yang baru berdirii,
pengakuan ini merupakan pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap. Pengak
uan de jure biasanya diberikan kepada negara baru yang sistem pemerintahannya su
dah berjalan relatif stabil.
b. Pendekatan Faktual
4
PKn X SMA Semester Ganjil
Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan yang terjadi yang diungkapkan dalam
sejarah terjadinya negara tertentu.

Pendudukan (Occupatie)
Suatu wilayah yang tak bertuan (belum dikuasai) kemudian diduduki atas dikuasai
oleh kelompok tertentu dan kemudian dijadikan sebuah negara.
Contoh: Liberia, yang didiami oleh budak-budak negro kemudian menjadi negara
merdeka pada 1847

Peleburan (Fusi)
Dua negara atau lebih melebarkan diri menjadi satu negara baru.
Contoh; Negara Federasi Jerman, yang merupakan penggabungan dari Jerman
Barat dan Jerman Timur.

Penyerahan (Cessie)
Suatu wilayah negara diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian
tertentu.
Contoh: wilayah Sleeswijk yang mulanya di bawah kekuasaan Austria, kemudian dise
rahkan pada Jerman karena berdasarkan perjanjian bahwa negara yang kalah yang pe
rang harus menyerahkan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang perang.
(Austria pada PD I kalah dengan Jerman).

Penaikan (Acessie)
Suatu wilayah terbentuk karena adanya penaikan lumpur sungai atau akibat delta y
ang lama kelamaan dihuni oleh kelompok manusia dan akhirnya terbentuk negara.
Contoh: negara Mesir terjadi karena adanya delta sungai Nil

Pencaplokan (Anexatie)
Suatu negara berdiri dengan mencaplok/menguasai suatu wilayah yang negara lain.
Contoh: Israel yang berdiri dengan menguasai sebagai wilayah Palestina, Suriah,
Yordania dan Mesir

Pernyataan Merdeka (Proclamation)
Suatu wiayah yang mulanya dikuasai (dijajah) negara lain kemudian berjuang
untuk melepaskan diri dan berhasil menyatakan kemerdekaannya.
Contoh: Indonesia yang berdiri dengan menyatakan kemerdekaan dari Belanda

Pembentukan Baru (Innovation)
Suatu negara pecah atau membubarkan diri yang kemudian berdiri negara baru..
Contoh: Serbia, Kroasia, yang berdiri setelah bubarnya negara Yugoslavia.

Pemisahan (Sparatice)
Suatu bagian wilayah negara memisahkan diri dari negara yang menguasainya dan
menyatakan berdiri sendiri.
Contoh: Timor Leste yang memisahkan dari negara Indonesia.
c. Pendekatan Teoritis
Pada pendekatan ini para ahli mencoba mengungkap asal mula terjadinya negara
berdasarkan ide-ide atau pangan yang rasional, antara lain:

Teori Ketuhanan (Theokrasi)
Teori ini beranggapan bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan, termasuk terbentu
knya suatu negara tidak lepas dari kehendak dan kuasa Tuhan. Menurut Julius Stah
l, negara tumbuh bukan karena kekuatan manusia tetapi karena kehendak Tuhan. Neg
ara yang menganut teori ini biasanya dalam konstitusinya dicantum keyakinan “By th
e grace of God” (dengan rahmat Tuhan).

Teori Perjanjian Masyarakat (Du Contract Social)
Negara terbentuk dari hasil kesepakatan di antara manusia yang mendambakan kehid
upan bersama yang tertib dan teratur, Perjanjian untuk membentuk negara dilakuka
n dalam 2 tahapan :
1.Pactum Unionis, adalah perjanjian antar individu untuk membentuk negara.
2.Pactum Subjectionis, adalah perjanjian antara individu pembentuk negara
dengan penguasa (Pemerintah)
Dalam Pactum Subjectionis inilah para ahli berbeda pandangan tentang
bentuk pemerintahan yang ideal, antara lain :
a. Thomas Hobbes
5
PKn X SMA Semester Ganjil
Bentuk pemenintahan yang ideal adalah Monarkhi absolute, alasannya karena rakyat
telah menyerahkan seluruh hal-halnya kepada raja dan tidak dapat ditarik kembal
i.
b. John Locke
Bentuk pemerintahan yang ideal adalah Monarkhi Konstitusional alasannya tidak se
mua hak warga negara diserahkan pada rasa. Namun hak warga negara harus dijamin
dalam Undang-Undang Dasar.
c. J.J.Rosseau
Bentuk pemerintahan yang ideal adalah Democratie (kedaulatan rakyat), alasannya
raja hanyalah mandataris rakyat, ia diangkat dan diberhentikan oleh kekuasaan ra
kyat dan ia harus tunduk pada kemauan rakyat.

Teori Kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang
paling kuat. Karl Marx, negara terbentuk untuk mengabdi dan melindungi kepenting
an kelas yang berkuasa L. Duguit, seseorang karena kelebihannya (fisik, ekonomi,
kecerdasan maupun agama) dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Teori HukumAlam
ThomasAquino
:negara merupakan lembaga alamiah yang lahir karena
kebutuhan sosial manusia dan bertujuan menjamin
kepentingan umum.
Plato
: negara terjadi secara alamiah dan proses perubahan yang
panjang (evolusi)
Aristoteles
: terbentuknya negara merupakan perkembangan persekutu-
an manusia yang bermula dari keluarga→ masyarakat→
negara.
4.Lenyapnya Negara
Negarapun dapat lenyap karena faktor-faktor di bawah ini:
a. FaktorAlam
Negara dapat hilang karena proses alam seperti gunung meletus, gempa bumi
besar, tsunami, tenggelam karena air laut pasang dan sebab lainnya.
b. FaktorSosial
Punahnya negara disebabkan karena perbuatan manusia seperti :
- Revolusi
- Perang
- Penaklukan
- Perjanjian
- Penggabungan
5.Unsur-unsur Negara
Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara harus memenuhi unsur-unsur
yang harus dipenuhi yaitu :
a. Rakyat
Rakyat adalah terpenting dari suatu negara, karena rakyatlah yang pertama kali m
embentuk negara. Secara politis rakyat adalah semua orang yang berada dan berdia
m dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan neg
ara. Rakyat dapat digolongkan ke dalam beberapa klasifikasi,seperti dalam bagan
berikut :
6
Rakyat
Penduduk
Bukan Penduduk
Warga Negara
Bukan Warga Negara
PKn X SMA Semester Ganjil
o
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap (domisili) dalam
wilayah suatu negara.
o
Bukan penduduk adalah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara
hanya untuk sementara waktu. Contoh: wisatawan asing, tamu asing
o
Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota
dari suatu negara
o
Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada suatu
negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang
bersangkutan. Contoh: Duta besar, kontraktor asing
Penggolongan status penduduk dan bukan penduduk, warga negara dan bukan warga ne
gara diperlukan untuk membedakan hak-hak dan kewajibannya. Seorang yang hanya be
rstatus penduduk memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan orang yang berst
atus warga negara.
b. Daerah atau Wilayah
Wilayah atau daerah adalah tempat berhuninya rakyat dan tempat
diselenggarakannya suatu pemerintahan. Wilayah negara meliputi :
1. Daratan
Daratan adalah wilayah dipermukaan bumi dengan batas-batas tertentu dan di
dalam tanah di bawah permukaan bumi.
Batas-batas wilayah daratan dapat berupa :
- Batas alami, misalnya gunung, Iembah, sungai danau
- Batas buatan, misalnya pagar kawat, tembok, tiang, patok
- Batas menurut ilmu geofisika yaitu garis lintang dan bujur
Penentuan batas-batas wilayah antar negara ditentukan melalui suatu perjanjian a
ntar negara (traktat). Contoh: Persetujuan RI - Malaysia (1969) tentang garis ba
tas Kontinen di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
2. Lautan
Wilayah lautan suatu negara merupakan perairan berupa samudera,
selat, danau dan sungai.
Tentang kepemilikan wilayah laut oleh suatu negara ada 2 konsepsi
pokok yaitu res nullius dan res communis.
o
Res nullius merupakan konsepsi yang berpandangan bahwa laut tidak ada
yang memiliki, sehingga masing-masing negara yang berdekatan boleh
mengambil atau menguasainya.
o
Res communis, konsep ini beranggapan bahwa laut adalah milik bersama
masyarakat Internasional, sehingga tidak dapat dimiliki oleh masing-masing
negara.
Berdasarkan ketetapan hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982-
Jamaika) penguasaan wilayah kelautan dibedakan antara lain :
o
Lautan Teritorial
Laut yang jaraknya 12 mil laut, diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik
dari garis dasar pantai ketika air surut.
o
Zona Bersebelahan
Laut yang jaraknya 12 mil laut di luar batas laut tertonial (24 mil bila diukur
dari garis pantai). Dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan dan
menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea cukai, imigrasi dan kete
rtiban negara.
o
Zona Ekonomi Eksklusife (ZEE)
Wilayah laut yang jaràknya 200 mil laut diukur dari garis pantai. Negara pantai da
pat menggali kekayaan alam lautan dan melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Negar
a lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah ini namun tidak boleh menggal
i kekayaan alam di dalamnya.
7
PKn X SMA Semester Ganjil
o
Landasan Benua
Wilayah lautan yang batasnya Iebih dari 200 mil laut. Negara pantai boleh melaku
kan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam didalamnya, namun harus membagi keu
ntungannya dengan masyarakat Internasional.
3. Wilayah Udara
Wilayah udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi di atas wilayah
darat dan taut. Konvensi Chicago 1944, menyatakan bahwa setiap negara mempunyai
kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara di atas wilayahnya. Berdasark
an Undang-undang No. 20 Tahun 1982 tentang pertahanan negara, wilayah kedaulatan
dirgantara yang termasuk orbit Geo- Stationer adalah 35.761 km. Beberapa teori
tentang wilayah udara :
a. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theori) meliputi dua aliran, yaitu:
Kebebasan ruang udara tanpa batas
Ruang udara itu bebas dan dapat digunakan oleh siapapun. Tidak ada
negara yang mempunyai hak dan kedautatan di ruang udara.
Kebebasan ruang udara terbatas
Setiap negara berhak mengambit tindakan tertentu untuk memelihara
keamanan dan keselamatannya.
Negara kolong (negara bawah) hanya mempunyai hak atas wilayah
teritoriat :
b. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignty), meliputi :
Teori Keamanan, menyatakan bahwa suatu negara mempunyai
kedaulatan atas wilayah udaranya sampai batas yang diperlukan untuk menjaga keam
anan wilayah negara. Menurut Fauchilte batas ketinggian wilayah udara adalah 1.5
00 m.
Teori Pengawasan Cooper, menyatakan bahwa kedaulatan negara
ditentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk
mengawasi ruang udara yang berada di atasnya.
Teori Udara (Schacter), menyatakan bahwa wilayah udara sampai
ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat baton dan
pesawat udara.
4. Wilayah/ Daerah Ekstrateritorial
Daerah ekstrateritorial adalah suatu negara yang berada di luar yang berdasarkan
hukum Internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara. Menurut Kongr
es Aachen 1818 tentang perwakilan diplomatik, yang termasuk wilayah ekstraterito
rial adalah:
Kantor perwakilan diplomatik suatu negara
Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara
c. Pemerintah yang berdaulat
Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan yang terting
gi sehingga dihormati dan ditata baik oleh rakyatnya maupun oleh negara lain. Pe
ngertian pemerintah mempunyai 2 arti, yaitu pemerintah dalam arti luas dan arti
sempit.
o
Pemerintah dalam arti luas : adalah gabungan sebuah badan kenegaraan yang
berkuasa memerintah, yaitu badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
o
Pemerintah dalam arti sempit : adalah suatu badan yang mempunyai
wewenang untuk menentukan kebijakan dalam suatu negara, yaitu Presiden
dan Dewan Menteri.
Kedaulatan menurut Jean Bodin adalah kekuasaan tertinggi untuk
menentukan hukum dalam suatu negara. Kedaulatan memiliki sifat-sifat pokok :
o
Asli
Artinya kekuasaan itu tidak berasal dari
kekuasaan lain yang lebih tinggi
o
Permanen
Artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara
itu berdiri sekalipun pemegang kedaulatan
telah berganti-ganti
o
Tunggal (bulat)
Artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya
8
PKn X SMA Semester Ganjil
kekuasaan yang tertinggi dan tidak dibagi-
bagi
pada badan lain.
o
Tidak terbatas (absolute) Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh
kekuasaan lain.
Macam-macam Kedaulatan Negara :
o
Kedaulatan ke dalam
Pemerintah memihiki wewenang tertinggi untuk mengatur dan
menyelenggarakan organisasi negara sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku
o
Kedaulatan ke luar
Pemerintah berkuasa penuh, bebas, tidak terikat dan tidak tunduk pada
kekuasaan lain.
Macam-macam Teori Kedaulatan Negara :
No
Nama Teori dan
Tokoh
Pokok-pokok Ajaran/ Pandangan
1.
Kedaulatan Tuhan
1. Agustinus
2. ThomasAquinas

Negara terjadi karena kehendak Tuhan. Kekuasaan yang
ada pada pemerintah berasal dari Tuhan, raja adalah
wakil Tuhan di bumi atau titisan dewa.

Raja memegang kekuasaan berdasar aturan atau
kehendak dari Tuhan. Jadi pada hakekatnya Tuhanlah yang
berdaulat atas negara.
2.
Kedaulatan Raja
1. N. Machiavelli
2. Jean Bodin
3. Hegel
4. T. Hobbes

Kedaulatan negara berada di tangan raja, agar negara
kuat raja berkuasa secara mutlak.

Raja adalah penjelmaan kehendak Tuhan oleh karena itu
kedudukan raja di atas Undang-Undang.
3.
Kedaulatan Negara
1. George Jellinek
2. Paul Laband

Negara adalah sumber kekuasaan dan negaralah
pemegang kedaulatan yang memihiki kekuasaan yang
tidak terbatas.

Hukum dalam negara itu ada karena dikehendaki oleh
negara sehingga negara tidak wajib tunduk pada hukum
4.
Kedaulatan Rakyat
1. JJ. Rosseau
2. Montesquieu
3. John Locke

Dalam negara rakyatlah yang berdaulat karena negara
memperoleh kedaulatan dari rakyat. Negara terbentuk
juga hasil perjanjian rakyatnya.

Pemerintah menyelenggarakan kekuasaan atas amanat
dari rakyat.
5.
Kedaulatan Hukum
1. Imanuel Kant
2. Kranenburg

Hukum berada di atas segala-galanya hukum kekuasaan
tertinggi dalam negara.

Negara hanya berperan sebagai penjaga malam yang bertugas melindungi hak-hak war
ga negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan sosial ekonomi masyarakat.
d. Pengakuan Negara Lain
Pengakuan suatu negara terhadap negara Iainnya merupakan pemberian keterangan at
au deklaratif saja. Pengakuan itu tidak berarti mendirikan negara. Pengakuan ini
diperlukan untuk menjamin kelanjutan hubungan antar negara.
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena
beberapa pertimbangan, antara lain :

Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya dari segala ancaman dan
gangguan balk dari dalam maupun luar

Ketentuan hukum alam bahwa tidak ada suatu negara yang bertahan hidup
tanpa adanya bantuan dari negara lain
Jenis-jenis Pengakuan :
9
PKn X SMA Semester Ganjil
1. Pengakuan defacto
- Bersifat Sementara
Pengakuan yang diberikan tanpa melihat masa depan negara tersebut
bertahan atau lenyap. Bila nantinya negara yang diakui itu lenyap, maka
negara yang memberikan pengakuan akan menarik kembali pengakuannya.
- Bersifat Tetap
Pengakuan terhadap suatu negara hanya dapat menimbulkan hubungan di
bidang ekonomi dan perdagangan.
2. Pengakuan dejure
- Bersifat Tetap
Pengakuan terhadap negara lain berlaku untuk selamanya setelah melihat
adanya jaminan bahwa pemerintahan negara tersebut akan stabil dalam
jangka panjang.
- Bersifat Penuh
Negara yang diakui dan mengakui dapat menjalin hubungan baik ekonomi, perdaganga
n dan diplomatik. Negara tersebut dapat saling menempatkan duta dan konsul.
Makna pentingnya pengakuan negara
-Merupakan syarat deklaratif bagi berdirinya suatu negara, artinya hanya
bersifat menerangkan tentang adanya suatu negara baru. Apabila suatu negara tela
h memenuhi syarat konstitutif, maka tanpa adanya pengakuan dari negara lainpun,
negara itu tetap berdiri.
-Merupakan bukti bawah negara baru ini telah diterima oleh negara lain
dalam rangka menjalin pergaulan antar negara. Negara baru yang telah diakui kebe
radaannya akan dianggap sebagai satu anggota masyarakat Internasional.
-Merupakan pintu pembuka hubungan kerjasama dengan bangsa lain,
kerjasama tersebut meliputi berbagai bidang kehidupan dari bidang ekonomi,
politik, sosial budaya dan pertahanan.
-Pengakuan dapat menciptakan status kenegaraan pemerintahan baru di
Iingkungan Internasional. Dengan diakuinya negara tersebut akan
mendapatkan perlakuan yang adil dari masyarakat Internasional.
6.Tujuan dan Fungsi Negara
a. Tujuan Negara
Tujuan negara sangat diperlukan untuk mengarahkan segala kegiatan yang akan dila
ksanakan sekaligus sebagai pedoman bagi penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan neg
ara antara masing-masing negara memiliki perbedaan karena dipengaruhi oleh berba
gai faktor antara lain tata nilai sosial budaya, sistem politik, letak geografis
, sejarah perkembangan negara dan idiologi yang dianutnya.
Beberapa teori tentang tujuan negara :
No
Nama Teori dan
Tokoh
Teori Tujuan Negara yang Dikemukakan
Penguasa yang
Menerapkan
1. Kekuasaan negara
1. Lord Shang Yang
2. Niccolo Machiavelli
Tujuan negara adalah mengumpul-kan
kekuasaan yang sebesar-besarnya.
Menuru Lord Shang Yang : caranya dengan
menyiapkan militer yang kuat,
menjauhkan rakyat dari kebaikan,
kesusilaan, kebudayaan
Menurut N. Machiavelli : caranya dengan
memperkuat sifat pribadi raja yang harus
cerdik, licik, kejam dan menghalalkan
segala cara.
1. Jenghis Khan
2. Kubhiilai Khan
1. Louis XlV
2. Hitler
2. Perdamaian Dunia
Dante Allegheiri
Tujuan negara adalah menciptakan
perdamaian dunia.
Belum ada
negara yang
10
PKn X SMA Semester Ganjil
Untuk itu perlu dibangun satu negara di
bawah satu imperium (kaisar)
Pembentukan masing-masing negara
merdeka hanya akan menimbulkan
peperangan antar negara
menerapkan tapi
menjadi ilham
berdirinya
PBB
3. Jaminan atas Hak
dan Kebebasan
Immanul Kant
Tujuan adalah membentuk dan
mempertahankan hukum supaya hak dan
kebebasan warga negaranya terpelihara.
Negara berperan menjaga dan melindungi
ketertiban hukum dan hak serta
kebebasan. Negara tak boleh campur
tangan urusan pribadi dan ekonomi warga
negara
Negara-negara
Eropa dan
Amerika dan
Amerika setelah
abad XVIII
4. Negara
Kesejahteraan
R. Kranenburg
Negara bukan sekedar menjaga
ketertiban hukum belaka, namun harus
mengupayakan kesejahteraan warga
negaranya. Hukum bukan untuk
kepentingan penguasa namun untuk
kesejahteraan Seluruh rakyat
Negara-negara
modern pada
umumnya
b. Fungsi Negara
Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas dari negara itu di adakah. Fungsi ne
gara kehidupan dalam negara demi tercapainya tujuan – tujuan negara secara umum. F
ungsi Negara meliputi :

Menjaga ketertiban ( low and Order ), mencegah bentrokan dan
perselisihan dalam masyarakat ( negara bertindak sebagai stabilisatot )

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Mengusahakan pertahanan dan keamanan negara.

Menegakkan keadilan.
Fungsi negara menurut beberapa ahli :
No
Tokoh / Ahli
Fungsi Negara
Arti Fungsi negara
1. John Locke

Legislatif

Eksekutif

Federatif
Membuat peraturan perundangan
Melaksanakan peratura perundangan
Mengurusi urusan luar negari, perang dan
damai.
2. Montesquieu

Legislatif

Eksekutif

Federatif
Membuat peraturan perundangan
Melaksanakan peratura perundangan
Mengawasi Peraturan/ fungsi mengadili
3. Van Volen
Hoven

Regeling

Bestuur

Rechsparaak

Politie
Membuat peraturan
Menyelenggarakan pemerintahan.
Melaksanakan fungsi peradilan.
Melaksanakan fungsi ketertiban dan
keamanan
4. Goodnow

Policy Making

Policy Executing
Membuat kebijakan
Melaksanakan kebijakan
5. M. Kusnadi,SH

Melaksanakan Ketertiban ( Low and Order )

Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
Tugas Negara :
a.Tugas Esensial Mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang
berdaulat.
b.Tugas Fakultatif Memperbesar kesejahtaraan umum, baik moral,
intelektual, ekonomi dan sosial.
7.Bentuk Negara
a. Bentuk Negara
11
PKn X SMA Semester Ganjil
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang bersusun tunggal yang kedaulatan ke da
lam dan luarnya berada di tangan pemerintah pusat. Negara hanya memiliki satu un
dang – undang dasar, satu kepala negara, satu kabinet dan satu Dewand Perwakilan r
akyat. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosi
al budaya dan pertahanan keamanan.
Negara kesatuan memiliki dua sistem yaltu:

Sistem Sentralisasi
Menurut sistem ini segala urusan diatur oleh Pemerintah Pusat. Daerah tinggal me
laksanakan peraturan dan pemerintah pusat. Semua peraturan perundangan berlaku u
ntuk semua daerah.
Keuntungan sistem sentralisasi :
-Adanya keseragaman peraturan di semua wilayah negara
-Pelaksanaan pembangunan sangat merata antara daerah yang satu
dengan yang Iainnya
-Penghasilan daerah dapat dinikmati oleh Seluruh wilayah negara
Kelemahan sistem sentralisasi
-Tertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat
-Peraturan pemerintah pusat belum tentu sesuai dengan kebutuhan
atau kondisi daerah
-Kebijakan pemerintah pusat sering terlambat sampai ke daerah

Sistem Desentralisasi
Menurut sistem ini, negara memberikan sebagian kekuasaannya kepada daerah untuk
mengatur rumah tangganya sendiri (hak otonom). Wilayah negara dibagi ke dalam da
erah-daerah dan pemerintah pusat memberikan sebagian kekuasaan kepada daerah yan
g disebut pemerintah daerah
Keuntungan sistem desentralisasi :
-Pembangunan di daerah akan berkembang sesuai ciri khas daerah
-Peraturan dan kebijakan akan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
-Tidak tertumpuk pekerjaan pemerintah pusat
-Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerah meningkat
Kelemahan sistem desentralisasi :
-Adanya ketidak seragaman peraturan antar daerah
-Tingkat kemajuan pembangunan tidak merata diantara daerah
-Penghasilan daerah tertentu tidak dapat dinikmati oleh daerah lain

Negara Serikat (Federasi)
Negara Serikat adalah negara yang bersusun jamak, yang terdiri atas beberapa neg
ara bagian. Masing-masing negara bagian tidak berdaulat karena yang berdaulat ad
alah gabungan negara-negara bagian (federal)
Ciri-ciri negara Serikat :
-Negara terdiri dari negara-negara bagian (bersusun jamak)
-Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian
-Setiap negara bagian berwenang membuat UUD sendiri
-Setiap negara bagian memiliki Kepala Negara dan DPR sendiri
b. Bentuk-bentuk Kenegaraan
Bentuk
Kenegaraan
Pengertian
Contoh Negara
Koloni
Negara yang sepenuhnya berada di bawah
penguasaan negara lain, urusan dalam
negarajajahan sepenuhnya diatur oleh negara yang
menjajah
Indonesia sebelum
1945
Trustee
Negara yang sesudah perang dunia II diurus oleh
beberapa negara di bawah Dewan Perwakilan PBB.
Papu New Guinea
sampai tahun 1975
Mandat
Negara yang tadinya jajahan negara yang kalah
dalam perang dunia I dan diletakkan di bawah
Kamerun, bekas
jajahan
12
PKn X SMA Semester Ganjil
perlidungan pengawasan Dewan Mandat PBB
Jerman menjadi
mandate Perancis
Dominion
Negara yang sebelumnya jajahan lnggris, kemudian
merdeka dan berdaulat dan mengakui Raja lnggris
sebagai rajanya (lambang persatuan). Negara
dominion tergabung dalam British Commonwealth of
Nations (negara persemakmuran)
Kanada, Australia,
Malaysia, Afrika
Selatan
Protektorat
Negara yang berada di bawah perlindungan negara
lain yang lebih kuat. Negara yang dilindungi
dianggap tidak merdeka dan berdaulat. Ada dua
macam negara protektorat yaitu protektorat
colonial dan protektorat Internasional.
Kamboja, Laos,
Vietnam sebelum
merdeka adalah
protektorat dari
Perancis
Uni
Dua negara atau lebih yang merdeka dan ber-daulat
dengan satu kepala negara yang sama
Uni Personil: kalau hanya kepada negara yang
sama (Belanda-Luxemburg 1890)
Uni Riil
: Kalau negara-negara ini mempunyai alat kelengkapan bersama (Austria- Hungaria
1918)
Belanda-Luxemburg
tahun 1890
Austria-Hungaria
tahun 1918
8. Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Terjadinya Negara Republik Indonesia
Berdasarkan kenyataan sejarah, negara Republik Indonesia terbentuk melalui Prokl
amasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Proses terbentuknya melalui perjuangan y
ang sangat panjang karena harus menghadapi kolonialisme Portugis, Inggris, Belan
da dan Jepang 3,5 abad. Titik terang menuju Indonesia merdeka diawali dari pembe
ntukan Dokuritsu Junbi
Choosakaiatau Badan Penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada 29ApniI 1945 yang bertugas menyelidiki segala
sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Badan ini menghasilkan usulan
tentang dasar negara dari Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi
a. Pada 7 Agustus 1945 dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai atau
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Ir.
Soekarno. Badan ini rapat 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan :
-Menentapkan dan mengesahkan Pembukaan dan UUD 1945
-Memilih Soekarno-Hatta menjadi Presiden dan Wapres RI
-Menentapkan akan membentuk Komite Nasional sebagai badan pembantu
Presiden untuk sementara waktu.
b. Tujuan Negara Republik Indonesia
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, Indonesia menjadi negara yang berda
ulat, baik ke dalam maupun keluar. Sebagai negara yang berdaulat pemerintah berh
ak penuh untuk menentukan tujuan negara yang sangat diperlukan untuk mengarahkan
segala kegiatan yang akan dilaksanakan sekaligus sebagai pedoman bagi penyeleng
garaan pemenintah. Konsep tujuan negara Republik Indonesia secara eksplisit tert
uang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Indonesia 1945 pada alinea IV, antara l
ain :
-Melindungi segenap bangsa Indonesia dan Seluruh tumpah darah Indonesia
-Memajukan kesejahteraan umum
-Mencerdaskan kehidupan bangsa
-Ikut serta Melaksanakan ketertiban dunia
C.Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) Indonesia
1. Pengertian Nasionalisme dan Patriotism
Nasionalisme berarti paham kebangsaan yaitu paham suatu bangsa yang
mempunyai perasaan cinta yang mendalam terhadap tanah air dan bangsanya.
13
PKn X SMA Semester Ganjil
Sedangkan patriotisme beranti suatu sikap rela berkorban demi kejayaan tanah air
. Patriotisme memiliki hubungan yang erat dengan nasionalisme, di mana patriotis
me memiliki hubungan yang erat dengan nasionalisme, di mana patriotisme mengharu
skan kita untuk mencintai tanah air tempat hidup bangsa kita, sedangkan nasional
isme menuntut kita untuk mencintai bangsanya sendiri. Dengan semangat nasionalis
me memungkinkan kita untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mam
pu mengatasi segala penbedaan suku, agama, ras, golongan dan daerah.
Beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya nasionalisme dan patriotisme
antara lain :

Persamaan nasib

Sejarah masa lalu

Cita-cita dan tujuan

Budaya dan bahasa
2. Tumbuhnya Nasionalisme Indonesia
Kapan dimulainya nasionalisme Indonesia tidak dapat disebutkan secara tepat, nam
un pada umumnya berpendapat bahwa tumbuhnya nasionalisme Indonesia diawali fase
pergerakan nasional yang tumbuh pada awal abad 20 yaitu sejak munculnya organisa
si yang bensifat nasional yaitu Budi Utomo.
Secara historis kesadaran bersama sebagai bangsa yang terjajah mendorong kesatua
n untuk bersama-sama melawan kolonialisme dan menggantinya dengan pemerintahan s
endiri. Kesadaran ini menggugah dan membangkitkannya dengan pemerintahan sendiri
. Kesadaran ini menggugah dan membangkitkan semangat kebangsaan. Alasan utama me
ngapa bangsa Indonesia menggalang semangat nasionalisme melawan penjajah adalah
penindasan, ketidakadilan dan pemerkosaan terhadap hak-hak asasi rakyat Indonesi
a.
Gerakan nasional yang berlangsung di kawasan Asia menginspirasikan kaum nasional
is Indonesia. Kemenangan Jepang terhadap Rusia pada perang Jepang- Rusia (1905)
juga memberikan dampak terhadap arus pergerakan nasional-nasional Indonesia.
Nasionalisme Indonesia terjadi dalam suatu proses panjang dan berlangsung cukup
lama serta melalui tahapan-tahapan :

Pembentukan perasaan senasib

Kebangkitan nasional 1908

Sumpah pemuda 1928

Proklamasi Kemerdekaan l7 Agustus 1945
3. Pembinaan Nasionalisme Indonesia
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan tanah airnya kit
a wajib setia dan tetap menjaga kecintaan kita terhadap bangsa dan tanah air Ind
onesia serta memelihara semangat persatuan dan kesatuan bangsa agar cita-cita da
n tujuan nasional dapat diwujudkan. Dasar hukum bagi pembinaan semangat nasional
isme Indonesia antara lain :

Pancasila Sila “Persatuan Indonesia”

Pembukaan UUD 1945 alinea II dan IV

Batang tubuh UUD 1945 pasal, 1, 30, 32, 35, 36
Unsur-unsur yang dapat merekatkan semangat persatuan Indonesia yang
wajib kita junjung diantaranya :

Pancasila

Lambang Negara

Bendera Kebangsaan

Bahasa Indonesia

Lagu Kebangsaan
Beberapa sikap/ paham yang perlu kita perhatikan karena dapat mendukung semangat
nasionalisme dan kita hindari karena dapat melemahkan nasionalisme.
Sikap/ Paham Pendukung
Sikap/ Paham Penghambat
Nasionalisme
Nasionalisme
* Patriotisme
* Sukuisme
14
PKn X SMA Semester Ganjil
* Heroisme
* Rasisme
* Kesetiakawanan sosial
* Chauvinisme
* Kebersamaan
* Liberalisme
* Gotong royong
* Primordialisme
* Solidaritas
* Sekularisme
Sikap nasionalisme dan patriotisme dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-ha
ri baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bangsa dan negara, Diantaran
ya:

Sikap rela berkorban demi bangsa dan negara.

Menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Bergotong royong menjaga kebersihan Iingkungan.

Menjaga keamanan Iingkungan bersama dengan siskamling.

Menciptakan suasana kerukunan di Iingkungan masing-masing

You might also like