Professional Documents
Culture Documents
Tujuan akhir dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi
energi. Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi,
yaitu proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang
menghasilkan panas. PLTSa yang sedang diperdebatkan untuk dibangun di Bandung
menggunakan proses thermal sebagai proses konversinya. Pada kedua proses tersebut,
hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik.
Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan gas-bio
yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan motor
yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan proses thermal menghasilkan
panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang kemudian digunakan
untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.
Proses Konversi Thermal
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi,
pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan
organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat
antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna,
kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya
seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam
fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah
open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary
kiln, dan fluidized bed incinerator.
Incinerator
Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara anaerobik
(biogas) atau tanah urug (landfill). Biogas adalah teknologi konversi biomassa
(sampah) menjadi gas dengan bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan
gas yang kaya akan methane dan slurry. Gas methane dapat digunakan untuk berbagai
sistem pembangkitan energi sedangkan slurry dapat digunakan sebagai kompos.
Produk dari digester tersebut berupa gas methane yang dapat dibakar dengan nilai
kalor sekitar 6500 kJ/Nm3.
Modern Landfill
Modern Landfill. Konsep landfill seperti di atas ialah sebuah konsep landfill
modern yang di dalamnya terdapat suatu sistem pengolahan produk buangan yang
baik.
Peduli Sampah
http://2.bp.blogspot.com/_jTJDZq564ew/TDL5fLOJs_I/AAAAAAAAAgU/d
u_ScN_Dyx0/s1600/sampah.jpg
1. Kebijakan Pemerintah
Saat ini beberapa kota besar telah ada peringatan yang cukup memberikan
kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan ketertiban dalam
membuang sampah.
2. Untuk Kompos
Di Negara maju sampah diolah menjadi bahan bakar, terutama untuk industri
pemanfaatan sampah yang demikian dapat menggantikan sebanyak 20% dari
kebutuhan batubara industri tersebut.
Sampah organik yang berasal dari kegiatan pertanian begitu sering kali
dibuang begitu saja, padahal sampah demikian dapat dimanfaatkan untuk makanan
ternak. Sampah yang demikian misalnya jerami, biji-bijian, tangkai sayuran, ampas
tebu, buah-buahan, dan dedaunan dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, setelah
pemprosesan dan ditambah dengan bahan bergizi. Sampah tersebut merupakan
sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
5. Pendaurulangan Sampah
Pendaurulangan sampah (recycle) merupakan upaya untuk mengurangi
sampah dan menghemat sumber daya alam. Sampah logam yang berasal dari
rongsokan alat-alat dapat diolah lagi menjadi produk metal lainnya. Botol-botol dari
kaca, dapat diolah kembali menjadi produk kaca yang lain. Beberapa industri rumah
tangga memanfaatkan bahan bekas dari kaca tersebut. Untuk perhiasan,hiasan dan
sebagainya.
Sampah plastik dapat diolah menjadi produk plastik lain misalnya dijadikan
pigura, penggaris, kantong plastik, tas, pot dsb. Sampah kertas dapat didaur ulang
menjadi kertas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
2. Industri
Di kota-kota besar para pemilik toko atau swalayan berlomba mendisain tas
plastik pembungkus seindah mungkin walaupu harus mengeluarkan biaya lebih.
Kemudian tas ini menjadi tanggung jawab konsumen dalam pembuangan maupun
pemakaian selanjutnya pemakaian semacam ini harus berangsur diubah karena
menyebabkan sampah plastik yang beredar di masyarakat semakin besar. Sampah
perdagangan seperti halnya plastik pembungkus ini adalah tanggung jawab pemilik
toko atau swalayan. Para pedagang ini dapat membentuk mitra kerja dalam
mengumpulkan sampah untuk digunakan lagi atau didaur ulang. Jika hal ini dapat
dilakukan ada beberapa hal yang bisa dinikmati, yaitu :
- Biaya baku plastik kurang, yang berarti juga penghematan sumber daya alam
4. Biogas
Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Salah
satu cara meningkatkan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk
memasak. Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil
dirumah. Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang
dihasilkan dari proses pembungkusan sampah organik secara anaerobik. Bahan baku
dapat diambil dari kotoran hewan atau bahan sisa-sisa tanaman atau campuran dari
keduanya. Secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan mencampur sampah
organik dengan air kemudian dimasukkan kedalam tempat yang kedap udara.
Selanjutnya dibiarkan selama kurang 2 minggu.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang
kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan akan tetap
bersih.
5. Sanitary Landfill
Pengertian Pencemaran
Contoh : Sampah organik dalam jumlah terbatas bila dibuang ke atas tanah
akan menjadi pupuk bagi pertumbuhan tanaman, akan tetapi bila jumlahnya terlalu
banyak, maka hasil pembusukan menjadi bahan yang menurunkan kualitas tanah
sehingga tanaman tidak dapat hidup.
Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara, apalagi bila yang terbakar
itu bahan-bahan sintesis seperti karet dan benda sintesis lainnya, yang jenisnya telah
banyak muncul akibat perkembangan peradaban.
Selain itu untuk sampah organik bisa terlebih dahulu dicincang, disimpan
dalam tanah kemudian dipergunakan untuk pupuk tanaman halaman. Sedangkan
sampah lain seperti, kertas, plastik, kaleng. dll, sebaiknya tidak dibakar, disimpan
dalam bak sampah secara padat dan rapi agar memudahkan petugas mengumpulkan
sampah dan mengambilnya.
Jenis Sampah
2. Sampah anorganik
3. Sampah khusus
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dengan proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran, kulit dan daun.
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan almunium. Sebagian zat organik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada rumah tangga, misalnya berupa
botol, botol plastik, tas plastik dan kaleng.
Sumber Sampah
1. Rumah Tangga
2. Tempat perdagangan
3. Industri
4. Perkebunan
1. Sampah di Alam
2. Sampah di industri
Di alam semua zat organik dapat di daur ulang, dimana beberapa spesies
tertentu mengkonsumsi sampah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya
Hyena memakan bangkai binatang, jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain.
Sebaliknya proses di industri sangat tidak efektif. Orang membuat produk yang secara
tidak langsung dapat menghasilkan sejumlah sampah pada setiap tahapan proses di
samping produk itu sendiri. Beberapa contoh mengenai produk atau proses sampah
yang dihasilkan ;
a. Membuat besi dari biji besi menghasilkan kerak besi sebagai sampah
produksi.
Produk pabrik telah melalui beberapa tahap produksi, dari proses awal hingga
pengerjaan akhir, meliputi kontrol mutu dan pengemasan, yang selanjutnya diangkat
untuk diperdagangkan, dan terakhir sampah ke konsumen. Pada setiap tahap yang
dilalui oleh produk ini bisa timbul sampah. Proses industri ini juga memberikan
dampak lain terhadap lingkungan, baik itu mengenai energi, air maupun udara.
Oleh karena alasan ekonomi dan ekologi, industri harus terus menerus
mencari jalan untuk meningkatkan efesiensi dan mengurangi sampah yang dihasilkan
di pabriknya. Jika mungkin, sampah produksi didaur ulang untuk dimanfaatkan
kembali dalam proses produksi (misalnya di pabrik botol dari gelas, pecahan gelas
dicairkan lagi), bahan kimia digunakan lagi di dalam suatu proses tertutup.
4. Bentuk Pengemasan
a. Pengemasan tradisional
Pada masa lampau pembungkus atau kemasan terbuat dari bahan-bahan alami
yang dapat didaur ulang oleh alam, contohnya
1. Daun pisang dipakai untuk membungkus nasi atau jenis makan lainnya.
4. Bambu dan jenis kayu lainnya dapat digunakan untuk mengemas barang-
barang yang akan dibawa kepasar atau ke kota.
1. Bahan berasal dari suber daya alam terurai, sehingga mudah tersedia.
b. Pengemasan modern
1. Bahan baku kebanyakan barasal dari sumber daya alam tidak terurai.
Islam mewajibkan kaum muslimin dan muslimat untuk menuntut ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat, sebab
orang yang berilmu di masyarakat menduduki derajat yang tinggi, sedangkan yang tidak berilmu menduduki derajat
yang rendah.
Islam menganggap bahwa agama tidak akan mendapat tempat yang baik, apabila orang-orang Islam sendiri tidak
mempunyai pengetahuan yang matang dan pikiran yang sehat. Oleh karena itu, pengetahuan bagi Islam bagaikan ruh
(nyawa) bagi manusia.
Berdasarkan pernyaaan di atas, maka saya akan kemukakan nasehat yang utama bagi kita semua. Yakni
tentang perlunya semangat dalam menuntut ilmu dan tafaqquh fid-din, akan tetapi pada kenyataannya
banyak dari kita yang tidak sungguh-sungguh dalam belajar, bahkan meninggalkannya (berpaling darinya).
Telah menjadi keprihatinan tersendiri dalam benak saya. Oleh karena itu, insya Allah akan dijelaskan dan
diuraikan urgensi tholibul ilmi dari dalil-dalil Al_Qur’an, disertai ta’liq sederhana.
Artinya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan
keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang
berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [QS. Ali Imran (3): 18]
Berkata Imam Al_Qurtubi rahimahullah dalam tafsirnya : “Ayat ini adalah dalil tentang keutamaan ilmu dan
kemuliaan ulama. Seandainya ada orang yang lebih mulia dari ulama, sungguh Allah akan menyertakan
nama_Nya dan nama malaikat_Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman juga kepada Nabi_Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang kemuliaan ilmu.”
Artinya : “Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” [QS. Thaha (20): 114]
Maka seandainya ada sesuatu yang lebih mulia daripada ilmu, sungguh Allah subhanahu wa ta’ala akan
memerintahkan Nabi_Nya untuk meminta tambahan akan sesuatu itu, sebagaimana Allah subhanahu wa
ta’ala telah memerintahkan Nabi_Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan ilmu. [Lihat
Tafsir Al_Qurthubi hal. 1283]
Artinya : “Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui”
[QS. Az_Zumar (39): 9]
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.” [QS. Al_Mujaadilah (58): 11]
Artinya : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya, hanyalah ulama.” [QS.
Al_Fathir (35): 28]
Artinya : “Sesungguhnya Al_Quran adalah ayat-ayat yang nyata dalam dada orang-orang yang diberi. Dan
tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dholim.” [QS. Al_Ankabut (29): 49]
Ibnul Qoyyim Al_Jauziyah rahimahullah berkata tentang ayat di atas. “Allah subhanahu wa ta’ala
menyanjung ahli ilmu, memuji dan memuliakan mereka dengan menjadikan kitab_Nya sebagai ayat-ayat
yang nyata/jelas dalam dada mereka. Ini merupakan kekhususan dan kebaikan bagi mereka dan tidak bagi
yang lainnya.” [Lihat Miftah Daari As_Sa’adah hal. 1/50]
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu`min itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” [QS. At-Taubah (9): 122]
Imam Al_Qurthubi rahimahullah berkata. “Ayat ini merupakan pokok tentang wajibnya menuntut ilmu.
Karena tidak seharusnya orang mukmin itu pergi ke medan perang semua, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidak, sehingga mereka meninggalkan beliau sendiri. Mereka membatalkan keinginan mereka,
setelah mengetahui tidak dibolehkannya pergi secara keseluruhan. Beberapa orang dari tiap-tiap golongan,
agar tetap tinggal bersama Nabi untuk mempelajari agama. Sehingga apabila orang- orang yang berperang
itu telah kembali, mereka bisa mengabarkan dan meyebarkan pengetahuan ilmu mereka. Dalam ayat ini
juga terdapat kewajiban untuk memahami Al_Kitab dan As_Sunnah. Dan kewajiban tersebut adalah
kewajiban kifayah bukan wajib ‘ain” [Lihat Tafsir Al_Qurtubi hal.3132]
Artinya : “Dan katakanlah:”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. [QS. Thaha (20): 114]
Berkata Ibnu ‘Uyainah rahimahullah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa bertambah ilmunya
sampai Allah subhanahu wa ta’ala mewafatkan beliau”. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir 3/167]
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah. “Dengan hal ini cukuplah merupakan kemuliaan bagi ilmu, yaitu bahwa
Allah memerintahkan Nabi_Nya untuk meminta tambahan berupa ilmu” [Lihat Miftah Daari As-Sa’adah]
Artinya : “Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami
tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui”. [QS. Al_An`am (6): 83]
Imam Al Qurtubi rahimahullah berkata. “Firman Allah, Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa
derajat yaitu dengan ilmu, kepahaman dan imamah (kepemimpinan) serta kekuasaan”. [Lihat Tafsir
Al_Qurtubi hal. 2466]
Artinya : “Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat_Nya kepadamu. Tetapi
mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan
Kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu
ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.” [QS. An_Nisaa` (4): 113]
Berkata Ibnul Qoyyim Al_Jauziyah rahimahullah tentang ayat di atas, “Allah subhanahu wa ta’ala
menyebutkan kenikmatan-kenikmatan dan karunia_Nya kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Allah
subhanahu wa ta’ala menjadikan kenikmatan dan karunia_Nya yang paling agung adalah memberinya
Al_Kitab dan hikmah serta mengajarkan kepadanya apa yang belum diketahuinya.” [Lihat Miftah Daari As-
Sa’adah 1/52]
Kemudian semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan petunjuk dan pahala kepada penulis
dan kepada kedua orang tua saya, kepada pembacanya yang beriman, serta semoga menjadi simpanan
amal kebaikan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala oleh siapa pun dari kaum muslimin yang sudi
menyebarkannya. Akhirnya hanya kepada_Mu ya Allah segala puji, dan hanya kepada_Mu ya Allah kami
mohon petunjuk.
Tulisan kali ini adalah lanjutan dari bagian mandi_mandi sunnah dan tulisan terakhir
pada pembahasan tentang mandi wajib. adapun lanjutan dari mandi_mandi sunnah adalah
sebagai berikut:
Wanita yang mengalami istihadhah disunnahkan mandi wajib setiap hendak shalat atau
ketika hendak menjama’ shalat. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah
radhiyallahu ’anha bahwa dulu ketika Nabi shallallahu ’alahi wa sallam masih hidup,
Ummu Habibah radhiyallahu ’anha pernah mengalami istihadhah. Waktu itu Nabi
memerintahkannya untuk mandi setiap hendak shalat. [Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Dawud hadits no. 292 dan lainnya. Hadits ini dinilai shahih oleh Al_Albani dalam kitab
Shahih Sunan Abi Dawud (I/58)]
Wanita yang mengalami istihadhah wajib mandi ketika telah habis masa-masa haidhnya.
Setelah itu, karena darah yang keluar adalah bukan darah haidh lagi, maka mandi wajib
baginya hanya sunnah saja, tetapi dia tetap wajib berwudhu setiap hendak mengerjakan
shalat. [Lihat Muhammad Nashiruddin Al_Albani, Shahih Abi Dawud (I/54)]
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata:
“Ketika mengalami sakit parah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya
kepada sahabat, ‘Apakah orang-orang sudah shalat?’ Para sahabat menjawab, ‘Belum.
Mereka menunggu-nunggu beliau’ Lalu beliau berkata, ‘Ambilkan aku air satu bejana!’
Aisyah berkata, ‘Kami pun melaksanakan apa yang beliau perintahkan, dan setelah itu
beliau mandi. Ketika beliau hendak bangun setelah selesai mandi, beliau pingsan lagi.
Setelah siuman beliau bertanya’‘Apakah orang-orang sudah shalat?’ Para sahabat
menjawab, ‘Belum. Mereka menunggu-nunggu engkau, wahai Rasulullah’ Lalu beliau
berkata, ‘Ambilkan aku air satu bejana!’” Kemudian beliau pun mandi sambil duduk…”
[HR. Bukhari dan Muslim]
Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi karena empat hal, yaitu karena junub, ketika
hendak shalat Jum’at, sehabis berbekam, dan sehabis memandikan jenazah.” [Hadits ini
diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits no. 3160. Al_Hafizh Ibnu Hajar Al_Asqalani dalam
kitab Bulughul Maram berkata bahwa hadits ini dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah]
Orang yang baru masuk Islam disunnahkan mandi wajib. Hal ini bagi mereka yang
berpendapat sunnah, karena ada ulama lain yang berpendapat hukumnya wajib.
Orang kafir yang baru masuk Islam disunnahkan mandi wajib berdasarkan hadits yang
diriwayatkan dari Qais bin Ashim rahiyallahu ‘anhu, dia berkata; “Saya pernah datang
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak masuk Islam. Beliau lalu
menyuruhku mandi dengan air dan bidara.” [Hadits ini diriwayatkan oleh empat ahli
hadits kecuali Ibnu Majah. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad]
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz memilih pendapat yang mengatakan bahwa
mandi wajib bagi orang yang baru masuk Islam hukumnya sunnah.
Para ulama mengatakan bahwa hadits yang berkenaan dengan mandi wajib ketika hendak
shalat hari raya tidak ada yang shahih. Akan tetapi, Al_Albani mengatakan bahwa
sebaik-baik dalil yang dijadikan dasar yang berkenaan dengan mandi wajib ketika hendak
shalat hari raya adalah atsar yang diriwayatkan oleh Al_Baihaqi melalui jalan Asy_Syafei
dari Zadzan, dia berkata; ”Pernah ada seorang laki-laki bertanya kepada Ali tentang
mandi. Ali menjawab, ’Mandilah setiap hari jika engkau mau.’ Laki-laki itu berkata,
’Bukan mandi sembarangan mandi yang saya maksud.’ Kemudian Ali menjawab, ’Mandi
pada hari Jum’at, mandi pada hari Arafah (ketika hendak wukuf), mandi pada hari nahar
(Idhul Adha), dan mandi pada hari raya Idhul Fitri.’”
Diriwayatkan dari Sa’ad bin Al_Musayyab, dia berkata, ”Amalan sunnah pada hari raya
Idhil Fitri ada tiga, yaitu berjalan kaki menuju tempat shalat (tanah Lapang), makan
sebelum berangkat, dan mandi sebelum berangkat.” [Lihat Muhammad Nashiruddin
Al_Albani, Irwa’ Al_Ghalil. Hadits ini diriwayatkan oleh Al_Firyabi dengan sanad yang
shahih]
Para jama’ah haji yang hendak wukuf di Padang Arafah disunnahkan mandi wajib
terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan atsar yang diriwayatkan oleh Al_Baihaqi melalui
jalan Asy_Syafei dari Zadzan, dia berkata; ”Pernah ada seorang laki-laki bertanya kepada
Ali tentang mandi. Ali menjawab, ’Mandilah setiap hari jika engkau mau.’ Laki-laki itu
berkata, ’Bukan mandi sembarangan mandi yang saya maksud.’ Kemudian Ali
menjawab, ’Mandi pada hari Jum’at, mandi pada hari Arafah (ketika hendak wukuf),
mandi pada hari nahar (Idhul Adha), dan mandi pada hari raya Idhul Fitri.’”
Demikianlah pembahasan tentang mandi wajib ini. Saya memohon kepada Allah
subhanahu wa ta’ala dengan nama-nama_Nya yang agung dan sifat-sifat_Nya yang mulia
agar menjadikan amalan saya yang sedikit ini menjadi amalan yang berkah dan ikhlash
semata-mata karena mengharapkan wajah_Nya yang mulia, serta menjadikan sarana
pendekat kepada surga_Nya bagi penulis, penerbit, pembaca, dan orang-orang yang
berpartisipasi dalam menyebarkan tulisan ini.
Saya juga memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar tulisan ini bermanfaat bagi
saya dan semua orang yang membutuhkannya. Sesungguhnya Allah-lah sebaik_baik
tempat memohon dan semulia_mulia tempat berharap.