Professional Documents
Culture Documents
DI SMP
Oleh:
Didi Teguh Chandra 1
A. DASAR PEMIKIRAN
Sistem pendidikan tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem tatanan
kehidupan manusia. Artinya, sistem pendidikan merupakan bagian
integral dalam keseluruhan sistem kehidupan, dan berperan penting
serta strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
1
Dosen FPMIPA UPI, Konsultan Dit. PSMP
Industri-industri dikembangkan dalam skala besar dan mesin-mesin
dipergunakan dalam proses industri. Mesin membebaskan orang dari
kerja berat. Produksi barang menjadi lebih menonjol dibandingkan
produksi makanan
Kenyataan lain, dewasa ini dan masa yang akan datang, ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin meningkat peranannya dalam
kehidupan manusia serta memiliki peran dan kontribusi yang besar
dalam mengubah pola dan tatanan kehidupan modern. Seiring dengan
pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut,
budaya masyarakat juga turut berubah dengan cepat. Pada era ini
masyarakat berhadapan dengan ragam perubahan jenis perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan tersebut antara lain sebagai
berikut:
Meningkatnya jaringan kerja/sistem (Contoh: sistem informasi,
Sistem Transfortasi, Sistem Bangunan Air).
Perubahan produk dari yang berukuran besar menjadi berukuran
kecil (Contoh: Komputer, telepon, Alat-alat AudioVisual).
Perkembangan dari alat-alat tangan manual /secaramekanis ke
alat-alat otomatis (Contoh: Alat-alat RumahTangga,Proses-
prosesProduksi).
Perkembangan dari produk dengan materi yang berat ke
pengunaan materi yang ringang (Contoh: Konstruksi/ Kendaraan
berat ke ringan).
Apa masa depan itu? Masa depan itu adalah sekarang, saat ini, detik ini,
dan dia mencakup seluruh masa sesudahnya (Ziauddin Sardar, 1979).
Dikarenakan dipandang dari saat ini, maka masa depan terbentuk dari
beberapa alternatif masa depan yang dituju oleh masyarakat Indonesia.
Selanjutnya alternatif masa depan itu dapat dianggap sebagai horizon
rencana yang dapat dipilih dan akan mendatangkan hasil.
Sardar (1979) membagi horizon rencana itu ke dalam lima periode dasar,
yaitu sebagai berikut: (1) Masa depan terdekat, dimulai sejak saat ini
sampai tahun depan. Sebagai suatu horizon rencana, masa depan ini
mengetengahkan pilihan yang agak terbatas, sebab masih bergantung
kepada masa lampau. Keputusan atau tindakan yang diambil saat ini
hanya memberi pengaruh kecil, bahkan mungkin tidak berpengaruh
sama sekali; (2) Masa depan yang dekat, dimulai dari tahun ini sampai
lima tahun mendatang dan merupakan jangka waktu yang banyak
dipilih untuk rencana-rencana perkembangan dari hampir semua negara
berkembang. Keputusan dan pilihan kebijaksanaan dapat dibuat dan
dapat menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan besar dalam
jangka waktu ini; tapi tidak benar-benar menyuguhkan perubahan yang
sifatnya revolusioner dalam jangka waktu yang sesingkat itu; (3) Masa
depan satu generasi, yakni masa depan yang berkisar dari lima sampai
dua puluh tahun, yang merupakan waktu yang diperlukan untuk
menumbuhkan dan mematangkan satu generasi. Dalam kerangka ini,
keputusan dan kebijaksanaan yang diambil sekarang dapat
mempengaruhi masa depan generasi berikutnya. Dengan wawasan ke
muka dan diciptakannya keadaan yang sesuai, hampir semua rencana
dapat dijadikan kenyataan dalam jangka waktu ini; (4) Masa depan
multigenerasi/jangka panjang, yakni jangka waktu yang mencakup
beberapa generasi, berkisar dari lima puluh sampai enam puluh tahun.
Meskipun pada umumnya merupakan masa depan yang tak dapat
dikendalikan (dari sekarang), tidaklah mustahil untuk melihat/merebut
kesempatan/krisis di muka; dan (5) Masa depan yang jauh berkisar dari
lima puluh tahun dan seterusnya. Dalam jangka waktu ini hanya
mungkin untuk membuat spekulasi.
Skenario masyarakat masa depan bukanlah ramalan masa depan
masyarakat itu sendiri, melainkan suatu gambaran pelbagai alternatif
yang dapat timbul sebagai akibat dari keputusan dan tindakan yang
diambil pada masa sekarang, serta memungkinkan untuk dilakukan.
Dengan demikian, di dalam skenario masyarakat masa depan terlingkup
baik subjek pelaksana, objek sasaran, maupun tujuan dan nilai
perencanaan; yang didasarkan atas pengalaman kritis masa lampau dan
analisis terhadap fenomena-fenomena faktual masa kini.
Masyarakat masa depan seperti apa yang dapat dijadikan orientasi dan
intervensi pendidikan? Dalam pertanyaan lain, karakteristik manusia
macam mana yang seyogianya dikembangkan oleh pendidikan sekarang
dan sesuai dengan kebutuhan kehidupan di masa depan? Para ahli
memprediksikan, bahwa di masa depan itu akan terwujud suatu
masyarakat: (1) modern yang berbeda dengan masyarakat tradisional;
dan (2) global yang berhadapan dengan masyarakat dalam adegan
lokal/nasional.
a. Karakteristik Masyarakat dan Manusia Modern
Perubahan lingkungan alam yang dialami manusia modern dapat
diringkaskan dengan mempergunakan beberapa istilah pokok berikut:
urbanisasi, pendidikan, politikisasi, komunikasi massa, dan industrialisasi.
Istilah-istilah tersebut menunjukkan perbedaan antara manusia modern
dengan nenek moyangnya yang hidup dalam masyarakat tradisional;
yang banyak bekerja di ladang sebagai petani, sementara manusia
modern lebih banyak dipekerjakan dalam suatu perusahaan besar dan
produktif berdasarkan pemakaian sumber tenaga secara besar-besaran
dan teknologi yang telah maju.
1. Latar Belakang
Upaya memperkenalkan teknologi secara dini kepada para siswa
telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu dalam persiapan
pengembangan kurikulum tahun 1994, pada waktu itu
dipertimbangkan apakah materi teknologi itu berdiri sendiri atau
terintegrasi kedalam mata pelajaran lain, tetapi diputuskan bahwa
materi teknologi terintegrasi dalam kurikulum IPA SMP. Dengan
demikian dalam GBPP mata pelajaran Fisika dan Biologi SMP
Kurikulum 1994 terdapat 10%-15% materi teknologi dalam bentuk
aplikasi dari konsep IPA yang relevan. Dalam implementasinya di
lapangan materi tersebut tidak tercapai, sehingga dalam Suplemen
Kurikulum 1994 yang dikeluarkan pada tahun 1999, materi teknologi
dihilangkan.
2. Definisi teknologi.
Teknologi merupakan konsep yang sangat luas, kompleks, dan
komprehensif. Konsep teknologi selalu berhubungan dengan
teknologi modern dan teknologi tradisional serta berhubungan
dengan perubahan sosial dan budaya masyarakat. Webber (1997)
menyatakan bahwa teknologi adalah suatu hal yang berkaitan
dengan perancangan, pembuatan/ konstruksi dan penggunaan suatu
peralatan benda kerja sebagai pemecahannya.
a. Technological Literacy.
Technology literacy adalah kegiatan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan kemampuan teknologi. Bagaimanapun, proses
teknologi dan sistem teknologi telah menjadi sedemikan rumit
sehingga pendekatan untuk memperkenalkan teknologi melalui
kejadian yang tidak disengaja, yang merupakan efek sampingan
tidak lagi efektif.
Siswa yang memiliki technology literacy memiliki kesadaran
teknologi, antara lain sebagai berikut:
1) Menjadi problem solver yang dapat melihat permasalahan
teknologi dari segala sudut pandang yang berbeda dan
menghuungkanya kepada beragam situasi yang terjadi.
2) Mengerti dampak dari teknologi dan konsekwensinya.
3) Memiliki system-oriented yang kuat, kreatif, dan pendekatan
produktif untuk memikirkan dan menyelesaikan
permasalahan tentang teknologi.
4) Dapat menggunakan konsep berdasarkan IPA, matematik,
ilmu sosial, seni berbahasa dan lainnya sebagai alat untuk
memahami dan mengelola sistem teknologi.
5) Menghargai hubungan diantara teknologi dan individu,
masyarakat dan lingkungan.
PILAR/ UNSUR
TEKNOLOGI Komp
KOMPE-
DOMAIN PENDIDIKAN TENSI HASIL INDIKATOR
TEKNOLOGI DASAR HASIL
DSR BELAJAR BELAJAR
AREA TEKNOLOGI
Silabus
KEGIATAN KOMPE- INDIKATOR
TOPIK BELAJAR TENSI HASIL HASIL
DSR BELAJAR BELAJAR
BAHAN BELAJAR/
MODUL
Komponen lain yang paling penting ada tiga, yaitu area teknologi
adalah apa yang akan dipelajari, pilar teknologi adalah apa yang
diproses dan apa yang digunakan untuk memproses area teknologi.
a. Area Teknologi
Area teknologi menyangkut berbagai teknologi sesuai dengan
kebutuhan manusia, Area teknologi yang dipelajari di dalam
PTD dapat digolongkan dalam 6 macam, yaitu :
1) Teknologi konstruksi
2) Teknologi industri
3) Teknologi komunikasi dan informasi
4) Teknologi transportasi
5) Teknologi enerji
6) Teknologi bio (termasuk di dalamnya teknologi pertanian
dan lingkungan)
1) Materi.
Materi adalah bahan-bahan yang digunakan dalam suatu
produk teknologi karena untuk membuat suatu produk
teknologi, apapun itu bentuk dan fungsinya maka produk
teknologi itu memerlukan bahan.
2) Energi.
Suatu produk teknologi, secanggih apapun produk teknologi
tersebut tidak akan berfungsi tanpa ada energi yang
memfungsikannya, artinya tanpa ada energi produk
teknologi itu menjadi tidak berguna dan hanya menjadi
suatu benda yang tidak bermakna.
3) Informasi.
Selain materi dan energi, produk teknologi itu juga
membutuhkan informasi, baik pada saat perencanaan,
pembuatan, maupun penggunaan produk tersebut. Artinya
tanpa informasi, produk teknologi itu fungsinya menjadi
tidak optimal atau bahkan malah menjadi rusak.
PROGRAM PTD
DOMAIN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus PTD sebagai bagian dari pendidikan umum
adalah memberikan pandangan tentang teknologi bagi semua
siswa dan bagaimana siswa memperlakukan produk-produk
teknologi. PTD ditujukan untuk mempertajam pemahaman
siswa terhadap proses teknologi dan membuat mereka
mampu menangani berbagai produk teknologi yang ada
diseputar mereka sehari-hari. Perhatian diberikan pada
pengembangan kemampuan teknik, yang mencakup
kemampuan memahami teknologi dan kemampuan untuk
secara aktif terlibat dalam merancang teknologi (Kimbel dkk,
1996). Jadi fokus PTD adalah pada mempelajari teknologi
dan merancang teknologi.
b) Merancang Teknologi
Tujuan PTD sebagai bagian dari pendidikan umum adalah
untuk memungkinkan para siswa dapat mengatasi makin
bertumbuhnya masyarakat teknologi kita. Siswa harus
mampu menggunakan peralatan yang ada secara efektif
dan meningkatkan serta memperpanjang masa
penggunaan produk-produk yang ada dalam kehidupan
mereka sehari-hari (Kombel dkk, 1996). Dalam hal ini
pemahaman dan kesadaran terhadap dampak dan proses
teknologi tidaklah cukup. Para siswa sebaiknya juga
memperoleh wawasan tentang langkah-langkah yang
harus diikuti di dalam memecehkan masalah teknologi dan
secara aktif terlbat dalam aplikasi teknologi dan proses
perancangan teknologi (Eggleston, 1994; Ploegmakers dkk,
1994; Kimbell dkk, 1996). Keterlibatan secara aktif ini
membolehkan siswa mengembangkan wawasannya dalam
penggunaan bahan dan alat, demikian pula pemahaman
yang mendalam tentang proses teknologinya. Kegiatan-
kegiatan merancang teknologi merupakan suatu alat untuk
mendukung pemahaman siswa tentang teknologi dan
bagaimana menghadapi produk-produk teknologi.
Teknologi merupakan suatu bidang ilmu dan konsep yang luas dan
mendalam. Banyak masalah dan produk teknologi yang dapat diuji
di dalam pendidikan teknologi dasar. Di dalam menentukan pilihan
muatan yang relevan untuk pendidikan teknologi dasar sebagai
bagian dari pendidikan umum, ada tiga hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu : (1) harus berorientasi pada kenyataan
teknologi masa kini; (2) harus disesuaikan dengan lingkungan dan
pengalaman siswa; (3) Harus memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menggali kemampuan dan minat masing-masing individu.
Tahap Pertama.
Pada tahap ini program Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
mulai dikembangkan di Indonesia. Pada tahap awal
pengembangannya dilakukan di Direktorat Sekolah Swasta
bekerja sama dengan Pemerintah Belanda. Sebagai ujicoba
dipilih 4 sekolah Swasta, yaitu: SMP Al-Kautsar Bandar Lampung,
SMP Taruna Bakti Bandung, SMP Hang Tuah Makasar, dan SMP
Santa Theresia Ambon.
Tahap Ketiga
Tahap ketiga merupakan tahap selanjutnya pengembangan
program PTD di sekolah-sekolah swasta, hal ini dilakukan
berdasarkan hasil kajian dan analisis dua tahap sebelumnya.
Tahap ketiga dikembangan pada tahun 2001, pada tahap
pengembangan program PTD tahap ketiga ini dilakukan pada
15 sekolah yang lain yang tersebar di beberapa provinsi.
Tahap ke empat.
Kajian umum yang dilakukan terhadap ke 29 SMP ujicoba
PTD pada awal tahun 2003 menujukkan hasil sebagai berikut:
a. Beberapa sekolah, khususnya sekolah ujicoba PTD tahap-1
dan tahap-2 sudah tidak memperoleh bantuan dari
Pemerintah Pusat, tetapi pada sekolah-sekolah tersebut
98 % masih menyelenggarakan program PTD dengan baik
sesuai dengan program tujuan awal pengembangan
program PTD.
b. Pada beberapa sekolah metodologi pembelajaran program
PTD di sekolah ujicoba berimbas pada mata pelajaran lain.
c. Peralatan pendukung program PTD masih utuh, layak
digunakan untuk pembelajaran, bahkan beberapa sekolah
menambah peralatan tersebut dengan swadaya.
d. Siswa sebagai pusat pembelajaran sangat senang belajar
PTD
Tahap ke Lima
Pengembangan program PTD tahap kelima dilakukan pada
tahun 2006 dan implementasinya ke sekolah dilakukan pada
tahun 2007 didasarkan atas beberapa alasan, antara lain
sebagai berikut:
a. Kajian-kajian yang telah dilakukan pada 39 sekolah
ujicoba program PTD menujukkan hasil yang positif.
b. Kajian teoritis pentingnya diperkenalkan pendidikan
teknologi sedini mungkin untuk mempersiapkan SDM
Bangsa Indonesia yang unggul dalam rangka
menyongsong era globalisasi.
c. Kajian empiris pada beberapa kurikulum pendidikan dasar
di beberapa negara menujukkan bahwa memperkenalkan
teknologi secara dini kepada anak-anak merupakan bagian
dari kurikulum inti mereka.
d. Kemajuan teknologi di segala bidang yang sangat pesat
dewasa ini.
e. Intersitas keterlibatan teknologi terhadap manusia
Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
1. Kesimpulan.
Teknologi pada saat ini dan saat yang akan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan
intensitas keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Suka tidak suka, mau tidak
mau, siap tidak siap, teknologi akan hadir dalam setiap saat
kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
10. Soekamto, Toeti & Winataputra, Udin S, Teori Belajar dan Model-
model Pembelajaran, Ditjen Dikti, Depdikbud, 1994.
12. Worell, Judith & Stiwell, William E, Psychology for Teacher and
Student, New York, Mc Graww-Hill Book Co, 1981.
16. Fraenkel, Jack R & Wallen Norman E, How to Design and Evaluate
Research in Education, Mc Graw-Hill, Inc, New York, 1993.
17. …………., GBPP SLTP, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Depdikbud,
Jakarta, 1993.
24. Dlamini Betty, at all, Liked and Disliked Learning Activities : Respon
of Swazi Student to Science Material With a Technological Approach.
Journal Research in Science & Technological Education. Vol. 14. No.
2. 1996.
25. Handley, Dave & Lyle Sue. Pupils Perceptions of Design and
Technology : a Case-study of Pupils in South Wales. Journal Research
in Science & Technological Education. Vol. 14. No. 2. 1996.
26. Joyce, Bruce & Weil, Marsha (1992). Models of Teaching. Allyn and
Bacon. Boston, USA.
36. Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Century Worker: The Link
Between Computer-Based Technology and Future Skill Sets.
Educational Technology Nopember-Desember 1999. Hlm. 14-22.