Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
– partai politik, perilaku aparat Negara, serta gejolak masyarakat terhadap
kekuasaan yang memerintah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah politik berasal dari kata polis yang berarti Negara atau kota,
sehingga istilah politik menunjukkan hubungan khusus antar manusia yang
hidup bersama. Dalam hubungan khusus antar manusia itu timbul aturan,
kewenangan, kelakuan pejabat, legalitas, dan akhirnya kekuasaan.
3
Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami secara teoritis sebagai
berikut :
1. Budaya politik adalah aspek politik dari nilai - nilai yang terdiri
Atas pengetahuan, adat istiadat, takhayul, dan mitos. Budaya
politik tersebut memberikan alasan rasional untuk menolak atau
menerima nilai – nilai dan norma lain.
3. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut sikap dan norma,
yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang
terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola
kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan ),
sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atau
mendorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi
politik).
Definisi budaya poltik yang lain diberikan Almond dan Verba, menurut
keduanya budaya politik merupakan sikap individu terhadap sistem politik dan
komponen – komponennya, juga sikap individu terhadap peranan yang dapat
dimainkan dalam sistem politik. Budaya politik tidak lain daripada orientasi
psikologis terhadap obyek sosial, dalam hal ini sistem politik kemudian
mengalami proses internalisasi ke dakam bentuk orientasi yang bersifat kognitif,
afektif dan evaluasi. Orientasi yang bersifat kognitif menyangkut pemahaman
dan keyakinan individu terhadap sistem poltik dan atributnya, seperti tentang
ibukota negara, mata uang yang dipakai, dan lain sebagainya. Sementara itu
orientasi yang bersifat afektif menyangkut ikatan emosional yang dimilik oleh
individu terhadap sistem politik. Sedangkan orientasi yang bersifat evaluatif
menyangkut kapasitas individu dalam rangka memberikan penilaian terhadap
sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peranan individu di
dalamnya.
4
Pengertian budaya politik di atas tampaknya membawa kita pada suatu
konsep yang memadukan dua tingkat orientasi politik, yaitu sistem dan
individu. Orientasi yang bersifat individual ini tidak berarti bahwa dalam
memandang sistem politinya kita menganggap masyarakat akan cenderung
bergerak kea rah individualism. Jauh dari anggapan yang demikian, pandangan
ini melihat aspek individu dalam orientasi politik hanya pengakuan akan
adanaya fenomena dalam masyarakat yang secara keseluruhan tidak dapat
melepaskan diri dari orientasi individual.
Esensi politik menunjukkan kita pada studi khusus yaitu sarana – sarana yang
digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya bersama – sama dengan
manusia lain.
Terdapat banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya
politik, sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita
ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, tentang derajat perbedaan
konsep tersebut tidaklah begitu besar, sehingga tetap dalam satu pemahaman
dan rambu – rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian dari beberapa
ahli ilmu politik tentang budaya politik.
a. Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan
orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota
suatu sistem politik.
b. Rusadi Kantaprawira
c. Sidney Verba
5
Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empiric, simbol – simbol
ekspresif dan nilai – nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan
politik di lakukan.
d. Austin Ranney
e. Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan,
emosi dan nilai – nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem
politik dan isu – isu politik.
f. Joice Mitchel
g. Roger F .Soltau
Secara garis besar, pengertian dari konsep – konsep pokok tersebut adalah
sebagai berikut :
6
2. Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau
kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain
sesuai dengan keinginan dan pelakunya.
Menurut Ranney, terdapat dua komponen utama dari budaya politik, yaitu
orientasi kognitif (cognitive orientation) dan orientasi afektif (affective
orientation). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif
mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe –
tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen obyek politik
sebagai berikut.
BAB III
KESIMPULAN
Budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan,
nilai – nilai dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola – pola kecenderungan khusus serta pola – pola
kebiasaan yang terdapat pada kelompok – kelompok dalam masyarakat.
Terdapat beberapa variabel seperti konfigurasi subkultur di Indonesia masih
beraneka ragam, masih bersifat kedaerahan, kesukuan, keagamaan. Variabel
tersebut terjalin satu sama lain. Dan akibat budaya politik seperti itu, dampak
yang menonjol selama orde baru adalah kolusi, korupsi dan nepotisme.
Pengangkatan seseorang pada jabatannya cenderung bukan berdasarkan prestasi
melainkan pada kolusi atau nepotisme, peraturan tentang pengangkatan ada
tetapi tidak ditaati.
8
A. SARAN
B. PENUTUP
9
Berbagai pandangan atau pendapat yang muncul dai pakar –
pakar politik memperlihatkan upaya untuk menguraikan soal tentang
pengertian budaya politik. Dari berbagai pendapat itu memang terlihat
bahwa budaya politik terkait dengan sesuatu yang abstrak dalam
kehidupan politik. Namun kehidupan yang abstrak itu memang ada dan
kadang – kadang dalam praktek mendominasi proses politik.
DAFTAR PUSTAKA
10
GOOGLE, 20 JULI 2010, 19.15
11
12