Professional Documents
Culture Documents
Sistem manufaktur(Wiratno, 2005) adalah kumpulan dari equipment (yang terdiri dari
peralatan dan mesin produksi, pemindahan material dan sistem komputer) yang terintegrasi
dan human resource (diperlukan untuk full time atau periodically untuk menjalankan sistem),
yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa proses operasi dan/atau
assembly pada suatu bahan material awal, part atau set of parts. Pada intinya, sistem
manufaktur merupakan sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan
(needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi.
• Production Machine
Mesin produksi merupakan mesin yang digunakan dalam proses proses produksi yang
menunjang proses produksi tersebut.
1. Manually operated machine, yaitu mesin dioperasikan dan disupervisi oleh pekerja
dimana mesin memberikan power untuk operasi dan pekerja memberikan kontrol.
Pekerja harus selalu terus menerus berada di dekat mesin.
2. Semi-automated machine, yaitu mesin dioperasikan dengan suatu kontrol program dan
pekerja melakukan loading/unloading atau tugas lain dalam setiap work cycle.
3. Fully automated, yaitu mesin dapat dioperasikan dalam periode waktu yang lama
tanpa perlu perhatian dari seorang pekerja. Pekerja hanya diperlukan setelah mesin
beroperasi setiap 10 atau 100 cycle.
Material Handling System pada umumnya merupakan sistem yang meliputi aktivitas
pemindahan suatu material dengan metode yang benar yang sesuai dengan materialnya yang
digunakan untuk memindahkan material/work-in-process/product antara machines,
workstations dan support services (Heragu, 2006).
• Computer System
Digunakan untuk mengendalikan peralatan semi-automated dan automated dan juga untuk
koordinasi dan manajemen sistem manufaktur secara menyeluruh. Selain itu, fungsinya juga
untuk instruksi komunikasi untuk pekerja, jadwal produksi, men-diagnosa kegagalan, quality
control dan material handling system control.
• Human Worker
Human Worker melakukan sebagian atau seluruh proses value added pada parts atau produk,
baik melakukan pekerjaan manual secara langsung pada unit kerja ataupun mengendalikan
mesin yang melakukan operasi.
Aktivitas dasar untuk merubah bahan material menjadi produk jadi adalah :
4. Coordination and control, menyangkut aturan dari proses operasi individual dan
operasi assembly dan juga manajemen dari aktivitas-aktivitas pada level plant
(efektivitas tenaga kerja, perawatan peralatan, pemindahan bahan dalam pabrik,
pengendalian persediaan dan pengiriman produk)
Secara umum, desain sistem manufaktur melakukan evaluasi terhadap material, kebutuhan
proses manufaktur, dan mengurangi perakitan. Dapat dikatakan bahwa desain sistem
manufaktur berfokus pada kelayakan dan biaya produksi suatu produk pada tahapan
operasional. Mendesain sistem adalah sebuah proses menerjemahkan kebutuhan pemakai
sistem manufaktur ke dalam alternatif rancangan sistem manufaktur. Desain sistem
didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi sebuah
proses yang terdiri atas beberapa kegiatan (Jogiyanto, 2001). Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu
sebagai berikut :
2. Mengatur semua kebutuhan serta membaginya secara sistematis pada beberapa tahap
dan bagian, yang nantinya akan dioperasikan secara standar untuk menghemat waktu
dan biaya.
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang bagaimana kita merespon permintaan konsumen
yang diwujudkan dalam bentuk desain. Respon desain itu bisa bermacam-macam karena
permintaan dari konsumen juga bermacam-macam (Vincent Gasperaz, 2001).
Sistem produksi dimana produk dibuat setelah mendesain, dimana perusahaan tidak membuat
produk itu sebelumya. Jadi desain baru dibuat setelah ada permintaan dari pelanggan, yang
biasanya memiliki spesifikasi-spesifikasi tertentu yang tidak ada dalam produk-produk
sebelumnya. ETO biasanya digunakan jika produk yang dihasilkan kuantitasnya rendah dan
variabilitasnya tinggi ( 1 desain untuk 1 produk).
Ciri-ciri:
Contoh :
• Pembangunan perusahaan
• Pembuatan kapal
• Pembangunan rumah
Sistem produksi dimana produk dibuat setelah ada pesanan, jadi perusahaan hanya
mempunyai desain produk dan beberapa material standar dalam sistem inventori, dari
produk-produk yang telah dibuat sebelumya. MTO biasanya digunakan jika produk yang
dihasilkan kuantitasnya agak rendah dan variabilitasnya cukup tinggi.
Ciri-ciri:
• Produksi sesuai spesifikasi customer
Contoh:
• Pembuatan pagar
Ciri-ciri:
Contoh:
• Pembuatan kapal
• Pembuatan computer
Sistem produksi dimana produk dibuat secara massal dan siap didistribusikan kepada
konsumen. Perusahaan memiliki inventori yang terdiri dari produk akhir (finished product)
untuk di kirim kepada pelanggan. MTS biasanya digunakan jika produk yang dihasilkan
memiliki kuantitas tinggi dan variabilitas rendah.
Ciri-ciri:
• Produk merupakan kebutuhan pokok
Contoh:
• Pembuatan sabun
Strategi desain proses manufaktur terdiri dari project base,job shop, dan line flow yang akan
dijelaskan dalam sub bab-sub bab berikut.
Job shop biasanya berupa operasi manufaktur kecil yang menangani proses manufaktur yang
lebih spesialis seperti pesanan konsumen dalam jumlah kecil. Job shops biasanya bergerak ke
pekerjaan yang lainnya setiap pekerjaan telah diselesaikan. Pada umumnya job shop memiliki
spesialisasi pada kemampuan dan proses. Dalam computer science, permasalahan
penjadwalan dari job shop biasanya sulit.
Sebagai contoh ialah mesin yang membuat komponen pesawat terbang pada intustri aviasi.
Kebanyakan parts dibuat dalam jumlah yang terbatas dibandingkan dengan iPod yang
memproduksi massal.Lawan dari job shop ialah continuous flow manufacturing seperti textil,
besi, dll (dikutip dari Wikipedia.org)
Sistem proses line flow mengatur tempat kerja berdasarkan urutan dari operasi untuk
membuat produk tersebut. Sering juga disebut product flow, karena produk mengikuti urutan
langkah-langkah yang sama dengan produksi. Seluruh produk membutuhkan kerja yang sama
dan mengikuti pola standar yang sama. Contoh: perakitan otomotif. Line-flow dibagi
menjadi :
1. Small-Batch (Interrupted) Line Flow
Jenis ini digunakan ketika biaya pembuatan dianggap sama, meskipun produknya tidak dibuat
secara terus-menerus. Contoh: berbagai macam suku cadang (memiliki jangka waktu
penggunaan lama) dan industri perakitan. Small-Batch cenderung menggunakan strategi
Make-to-Order.
Jenis ini mengarah pada produk-produk nondiskret dalam jumlah yang besar. Large-batch
line flow hanya memproduksi produk dalam jumlah yang sedikit dalam setiap garis arus
produksi, dan tiap-tiap bagian membutuhkan set-up sendiri-sendiri. Jenis ini terutama
menggunakan strategi respon permintaan Make-to-Stock karena cenderung memproduksi
produk-produk standar dengan volume tinggi dan waktu tunggu pelanggan yang pendek. Jika
produk-produk itu besar dan mahal, seperti: mobil, komputer besar maka Assemble-to-Order
lebih efisien digunakan.
Jenis ini lebih mengarah pada produk-produk yang sama atau dengan sedikit variasi. Mesin-
mesin ini dipasang untuk waktu produksi yang relatif lama tanpa perubahan. Continuous
Flow membuat produk-produk berstandar tinggi (komoditi) dan beroperasi pada tingkat
konstan atau mendekati konstan sehingga cenderung menggunakan strategi permintaan
konsumen Make-to-Stock.
Pada sistem ini proses produksi dilakukan membentuk suatu line berbentuk automated cell
yang berisi sekelompok peralatan atau mesin perkakas otomatis yang terpadu secara otomatis
pula dengan perlatan pemindah material yang digunakan untuk membuat berbagai jenis
produk yang memiliki karakteristik proses yang mirip.
Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai banyak keuntungan yang disediakan
oleh FMS, tanpa harus menggunakan proses otomasi yang berlebihan. AMS pada dasarnya
hanya merupakan suatu filosofi, dan bukan satu set piranti keras proses manufaktur. AMS
akan menggunakan JIT sebagai kendaraan pelaksana di lantai produksi.