You are on page 1of 5

Polarisasi Cahaya

Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari gelombang. Gejala
polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang
longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi
menunjukkan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal. 

Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar.  Suatu gelombang
yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang
yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi. 

Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali yang
dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali
dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah
maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut. 

Dapat dikatakan, Polarisasi cahaya adalah pembatasan atau pengutuban dua arah getar
menjadi satu arah getar. 

Gelombang cahaya yang belum terpolarisasi mempunyai dua arah getar. Ketika cahaya
tersebut dilewatkan pada sebuah celah (polarisator), cahaya mengalami pengutuban (polarisasi)
sehingga cahaya hanya mempunyai satu arah getar.

Sinar alami seperti sinar Matahari pada umumnya adalah sinar yang tak terpolarisasi.
Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena peristiwa
pemantulan dan pembiasan, bias kembar, absorbsi selektif, dan hamburan.
A. POLARISASI KARENA PEMBIASAN DAN PEMANTULAN

Ketika cahaya mengenai bidang batas dua medium optik dengan kerapatan berbeda,
sebagian cahaya akan dipantulka dan sebagian lainya akan dibiaskan.

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa
polarisasi cahaya karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang
dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o. 

Di mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna,


sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian.  Sudut datang sinar yang dapat
menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan sinar yang
terpolarisasi. 

Sudut datang dan sudut pantul pada saat polarisasi maksimum disebut sudut Brewster
atau sudut polarisasi (iP). Pada saat sinar pantul dan sinar bias saling tegak lurus (membentuk
sudut 90o) akan berlaku ketentuan bahwa : ip + r = 90o atau r = 90o - i  

Sinar datang Sinar pantul

n1

n2

Menurut hukum Snellius,

n1 sin ip = n2 sin r

n1 sin ip = n2 sin (90 - ip)

sin i p n 1
n1 sin ip = n2 cos ip dimana =
cos i p n 2

n1
Tan ip =
n2
dengan:
ip = sudut polarisasi (sudut Brewster) n1 = indeks bias medium 1
r = sudut bias n2 = indeks bias medium 2
contoh soal:
Seberkas sinar datang pada permukaan zat cair yang memiliki indeks bias 4/3. Jika indeks
bias udara = 1, tentukan besarnya sudut Brewster.

Jawab:
n1
tan ip =
n2
1
Tan ip =
3/4
4
Tan ip = dimana tan 530 = 4/3
3
ip = 530
jadi, sudut Brewster-nya adalah 530

B. POLARISASI KARENA BIAS KEMBAR.

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang
mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.  

Bias ganda merupakan sifat yang dimiliki beberapa kristal tertentu (terutama kalsit) untuk
membentuk dua sinar bias dari suatu sinar datang tunggal. Gejala pembiasan ganda merupakan
fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal plastik yang ditegangkan, misalnya
selofen

Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju
cahaya bergantung arah rambat pada material tersebut. Zat semacam ini disebut zat isotropik.

Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua
bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam
arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda.

Sinar yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan sinar ini tidak
terpolarisasi. Sedangkan sinar yang dibelokkan disebut sinar luar biasa karena tidak memenuhi
hukum Snellius dan sinar ini adalah cahaya yang terpolarisasi.  
C.POLARISASI KARENA ABSORFSI SELEKTIF

Polarisasi dengan absorfsi selektif diperoleh dengan memasang dua buah polaroid. Yaitu
polarisator dan analisator. Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar
gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah
melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah
melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.  Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun
glasses) dan polaroid untuk kamera.  

Polaroid terdiri atas molekul panjang yang rumit yang tersusun paralel satu sama lain.

Intensitas cahaya yang lewat akan diperkecil setengahnya karena setengah dari cahaya
tersebut dihilangkan.
Rumus:
 E2 = E cos θ
1
 I1 = I0
2
 I2 = I1 cos2θ
1
 I2 = I0 cos2θ
2 1
I2 = I1 cos2θ = I0 cos2θ
2
Polarisasi akibat penyerapan terjadi jika cahaya melalui zat yang dapat memutar bidang
polarisasi gelombang cahaya. Zat semacam ini disebut zat optik aktif. Contoh zat ini adalah
larutan gula.

Contoh soal:
Suatu cahaya tak terpolarisasi mengenai palaroid pertama dengan intensitas Io. Tentukan
intensitas cahaya yang keluar dari sistem palaroid, yang terdiri dari dua palaroid. Jika sudut
antara kedua sumbu transmisi adalah 30o.

Jawab:
Jika intensitas cahaya yang datang ke palaroid pertama (polarisator) adalah Io dan
intensitas cahaya yang keluar dari Polaroid kedua (analisator) adalah I2 maka digunakan rumus

1
I2 = I0 cos2θ
2
1
I2 = I0 (cos 30) 2
2
1 1
I2 = I0 ( √3 ¿ 2
2 2
3
I2 = I0
8

D. POLARISASI KARENA HAMBURAN

Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya
cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya
matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang
cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan
paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.  Jadi bias dikatakan
bahwa hammburan adalah penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel
yang terlihat sebagai cahaya terpolarisasi sebagian.

You might also like