You are on page 1of 3

Q.S.

Al Mujadilah (58) Ayat 11

a. Q.S. Al Mujadilah (58) Ayat 11

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam


majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

b. Penerapan Ilmu Tajwid Dalam Bacaan


No. Kalimat Bacaan Penjelasan
1. Ikhfa’ ‫ ﻥ‬mati bertemu dengan ‫ﺶ‬

2. Ikhfa’ ‫ ﻥ‬mati bertemu dengan ‫ﺶ‬

3. Idzhar Syafawi ‫ ﻢ‬mati bertemu dengan huruf ‫ﺖ‬

4. Mad Asli ‫ﻱ‬ mati sebelumnya bertemu dengan


kasrah
5. Ikhfa’ ‫ ﻥ‬mati bertemu dengan ‫ڪ‬

6. Idzhar Syafawi ‫ ﻢ‬mati bertemu dengan huruf ‫ﻮ‬

7. Idghaam Bighunnah (kasrah tanwin) bertemu dengan ‫ﻮ‬

8. Idzhar Syafawi ‫ ﻢ‬mati bertemu dengan huruf ‫ﻮ‬

9. Mad Jaaiz Munfashil Mad bertemu dengan ‫ﺀ‬ (hamzah) di


lain kata
10. Mad Wajib Muttashil Mad bertemu dengan ‫ﺀ‬ (hamzah)
dalam satu kata

c. Arti Kalimat dan Terjemahannya


No. Kalimat Arti Terjemahan Sempurna
1. Hai orang-orang Hai orang-orang beriman,
beriman,
2. Jika dikatakan, Apabila dikatakan
kepadamu,
3. ”Berlapanglah ”Berlapang-lapanglah dalam
dalam majlis” majlis”
4. Maka lapanglah Maka lapangkanlah

5. Allah Niscaya Allah akan


memungkinkan memberi kelapangan
untuk kamu untukmu
lapang
6. Dan apabila Dan apabila dikatakan:
dikatakan "Berdirilah kamu",
”berdiri”
7. Maka berdirilah Maka berdirilah

8. Allah Niscaya Allah akan


meninggikan meninggikan orang-orang
kamu yang yang beriman di antaramu
beriman
9. Dan orang- Dan orang-orang yang
orang yang diberi ilmu pengetahuan
diberi ilmu beberapa derajat.
derajat
10. Dan Allah Maha Dan Allah Maha
Mengetahui Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

d. Isi Pokok Kandungan Ayat


Dinukil dari kitab tafsir Al-Qur’an Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-
Rifa’i, jilid 4, halaman 628-632, cetakan tahun 1410-1989 M, penerbit Maktabah Ma’arif
Riyadh, bahwa Q.S. Al Mujadilah ayat 11 menjelaskan dan menegaskan tentang :
Allah Ta’ala berfirman guna mendidik hamba-hamba-Nya yang beriman dan
memerintahkan kepada mereka agar satu sama lain bersikap baik di majelis, ” Hai orang-
orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ’Berlapang-lapanglah dalam majelis,’ maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.” Karena siapa yang
menanam di yang memanen. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits sahih, ”
Barang siapa yang membangun masjid untuk Allah maka Allah akan membangun untuknya
sebuah rumah di dalam surga.”

Kesimpulan kandungan ayat :


1. Berlapang-lapanglah kita dalam suatu pertemuan / majelis dengan memberikan tempat
kepada saudara-saudara kita yang baru datang.
2. Jika pemimpin sidang meminta agar meluangkan beberapa tempat duduk untuk orang-
orang yang dihormati, maka hendaklah diikuti permintaan itu.
3. Hendaklah orang-orang yang menghadiri pertemuan atau persidangan, baik yang
terlebih dahulu datang maupun yang terbelakang, sama-sama menjaga suasana yang
damai, aman dan tentram dalam persidangan.
4. Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang berkumpul pada-Nya tiga hal,
yaitu orang yang beriman, berilmu dan beramal shaleh.
5. Berusahalah mencari ilmu, terutama Ilmu agama agar keimanan kita semakin
meningkat.
6. Orang-orang yang beriman dan berilmu lebih mulia dan tinggi derajatnya disisi Allah
SWT dibanding orang yang beriman tapi tidak berilmu apalagi dengan orang yang
berilmu yang tidak beriman.
7. Nilai manusia terletak kepada tingkat keimanannya kepada Allah SWT dan tingkat
iman tergantung kepada tingkat ilmunya yang ia miliki dan tingkat ilmu juga
tergantung kepada amal yang ia lakukan serta tingkat amal tergantung dari keikhlasan
hatinya berbuat apakah karena Allah SWT atau karena yang lain.

e. Penerapan dalam kehidupan :


Setelah memahami arti, pesan, dan ajaran kandungan Q.S. Al Mujadilah ayat 11 di atas maka
diharapkan adanya penerapan pada perilaku nyata sehari-hari (sebuah aktivitas atau sebuah
kisah nyata) sebagai berikut :
Suatu ketika dalam majelis dzikir, apabila kita melihat salah seorang datang menuju
tempat kita maka kita tidak boleh menyuruh seseorang (yang duduk) berdiri dari tempat
duduknya dan mempersilahkan salah seorang yang datang tadi duduk di bekas tempat duduk
seseorang yang disuruh berdiri akan tetapi kita harus melapangkan tempat duduk satu sama
lain untuk salah seorang yang datang tadi. Rasulullah bersabda, ”Tak boleh seorangpun
menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemudian dia duduk pada bekasnya, akan
tetapi lapangkanlah dan luaskanlah.”

You might also like