You are on page 1of 35

Promosi Kesehatan – contoh dan nilai, bagian

integral dari praktek kebidanan

Konsep utama

• Apa itu promosi kesehatan?


• Pendidikan kesehatan Antenatal, landasan dari promosi kesehatan dalam
kebidanan.
• Taksiran kebutuhan kesehatan.
• Perbedaan pendekatan promosi kesehatan : secara medis, perubahan
perilaku, pendidikan, terpusat pada klien, perubahan sosial,
pemberdayaan diri sendiri.
• Pemberitahuan pilihan kesehatan, fakta atau fiksi?
• Contoh dari Promosi Kesehatan
• Modal sosial dan bidan
• Etika dan promosi kesehatan

Gambaran ikhtisar

Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian dari ’promosi kesehatan dan
aplikasinya dalam praktek kenidanan. Beberapa pendekatan dan contoh
promosi kesehatan yang diutamakan, mempertunjukan jangkauan promosi
kesehatan. Gagasan dari pemberdayaan ditinjau lebih detail, sebagai
pendekatan terpenting dalam promosi kesehatan. Pemikiran mengenai
pilihan dan kendali adalah tantangan dalam promosi kesehatan dan
kebidanan. Baba ini dilanjutkan dengan pilosopi dari definisi kesehatan
dalam bab pertama dan berhubungan dengan peninjauan pendeketan dalam
pengembangan promosi kesehatan.

Apa itu Promosi Kesehatan ?


Promosi kesehatan telah meningkat modern sejak tahun 1980. Konsepnya
pertama kali digunakan pada tahun 1970 oleh Mentri Kesehataan Nasional
dan Kesejahteraan, Marc Lalonde. Perspektif dari promosi kesehatan
dipengaruhi oleh faktor kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku dan
gaya hidup, bukan oleh karakter biomedis. Hal ini dipengaruhi oleh gagasan
lebih lanjut mengenai definisi dari promosi kesehatan. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) di masa yang akan datang merubah promosi kesehatan dari
pelayanan medis menjadi pelayanan kesehatan yang utama, yang
direfleksikan dalam kebijakan dunia. Pada tahun1977 Majelis Kesehatan
Dunia (World Health Assembly) di Alma Ata menyerahkan semua anggota
dari seluruh negara untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan
mengurangi ketidaksamaan ke pelayanan kesehatan yang terjamin bagi
seluruh masyarakat usia produktif (WHO 1986). Sekarang promosi
kesehatan ditafsirkan dan digunakan dalam berbagai macam cara. Bisa saja
di deskripsikan sebagai proses bagi individual maupun kelompok yang
terdorong untuk menggunakan gaya hidup sehat, yang sasaran utamanya
adalah perubahan perilaku. Gagasan lain termasuk: pencegahan penyakit,
perilaku hidup bersih sehat, meningkatkan kesadaran dalam isu kesehatan,
perlindungan umum terhadap kerusakan, pendidikan masyarakat mengenai
pilihan gaya hidup sehat dan persamaan dalam kesehatan dan penyediaan
pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilihat sebagai :

• Penjualan barang, ketika promosi kesehatan adalah sebuah komoditi


yang mudah didapatkan
• Kampanye yang menarik yang diketemukan ketentraman bagi mereka
yang tidak tersentuh dalam ketidaksamaan / perbedaan dalam pelayanan.

Hal ini wajar untuk dugaan bahwa keberagaman makna dan gagasan dari
penurunan kemampuan promosi kesehatan untuk diakui sebagai disiplin
ilmu. Aktifitas yang ditemukan untuk meningkatakn kesehatan sering
dinamakan ’promosi kesehatan’. Yeo (1993) memandang promosi kesehatan
sebagai tujuan intervensi lain yang memungkinkan masyarakat untung
mempertinggi kesehtannya. Hal ini diusulkan, bagaimanapun, bahwa
definisi umum dari promosi kesehatan memberikan proses tak berarti dan
membuka interpretasi yang luas (Downie, Tannahill & Tannahill 1996).
WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai : ”Proses yang
memungkinkan seseorang untuk meningkatkan dan memperbaiki kendali
terhadap kesehatannya” (WHO 1984). Integral dari definisinya adalah
gagasan mengenai pemberdayaan dan penurunan dominasi profesional.
Bagaimanapun, perbedaan sosial ekonomi dan budaya termasuk ke dalam
proses yang memungkinkan tidak diakui. Tones (1992) menyarankan bahwa
promosi kesehatan harus dicoba untuk menjamin penyampaian paling
efisien dari pelayanan kesehatan dan medis. Hal ini harus pemilihan fasilitas
dari gaya hidup sehat dan menciptakan sebuah lingkungan fisik dan sosial
ekonomi yang membantu pengembangan kesehatan dan mengurangi
kemungkinan sakit.
Pengenalan dari promosi kesehatan yang telah diperoleh memiliki banyak
perbedaan pengertian, Tannahill (1985) mengembangkan sebuah contoh dari
promosi kesehatan yang menyediakan kerangka untuk integral jarak aktifitas
untuk promosi kesehatan (lihat Fig. 2.2). Hasil dari bentuk pembelajaran
mengikuti defeinisi : ’Promosi kesehatan terdiri dari usaha untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi resiko terkena penyakit,
melalui pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan keehatan’
(Downie, Tannahill & Tannahill 1996 p.60). Pembatasan jangkauan definisi
dari promosi kesehatan ke dalam tiga area pokok dan meninggalkan sedikit
ruang untuk beberapa pemikiran pengertian. Hal ini, bagaimanapun, sulit
untuk didefinisikan promosi kesehatan secara keseluruhan, dan sejajar yang
mungkin digambarkan pokok pilihan dalam Bab 1 yang dicoba untuk
mendefinisikan kesehatan.

Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan


Hal ini bukan hal umum untuk promosi kesehatan dikelirukan dengan
pendidikan kesehatan. Istilah ini tidak seharusnya digunakan dengan dapat
dipertukarkan. Promosi kesehatan mencakup seluruh aktifitas yang
bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat; pendidikan keseahtan
merupakan bagian integral dari prosesnya. Dines & Crib (1993)
menggambarkanpromosi kesehatan sebagai istilah cakupan luas
dibandingkan pendidikan kesehatan dan menunjuk kepada ’pendidikan
kesehatan plus’. Penjelasan ini menyediakan sedikit kejelasan untuk
cakupan promosi kesehatan. Aktifitas promosi kesehatan yang termasuk,
contohnya, pengembangan komunitas kerja dan aksi politik menyimpang
diluar jangkauan promosi kesehatan dan dicakup dalam disiplin promosi
kesehatan yang lebih luas. Pendekatan tradisional kedalam pendidikan
kesehatan ditujukan untuk mencegah penyakit, dalam meningkatkan gaya
hidup sehat. Pendekatan ini bermula sejak abad ke sembilan belas dimana
masyarakat diajari dan meningkat kegelisahannya dipandu ke gaya hidup
sehat untuk mencegah penyakit. Sasaran dari pendidikan kesehatan modern
adalah bekerja dengan pendekatan individual sebuah tingkat atau bagian dari
kesehatan melalui strategi kemungkinan. Hal ini menggunakan dasar
informasi yang meluas dan pendidikan dasar yang terfasilitasi. Pengenalan
pendekatan membujuk dan peningkatan kegelisahan diproduktifkan untuk
hal pokok dan penghargaan kesehatan. Landasan dari pendidikan kesehatan
yang modern adalah pemberdayaan (Tones 1992). Pendidikan kesehatan
modern dilihat sebagai elemen terpenting dalam promosi kesehatan. Bidan
secara aktif termasuk kedalam bagian antara promosi kesehatan dan
pendidikan kesehatan dan memiliki relasi yang unik dengan perempuan dan
keluarganyauntuk mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat (lihat kotak
2.1).
Cakupan untuk praktek kebidanan – promosi kesehatan,
perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit

Beberapa contoh dari cakupan promosi kesehatan dalam kebidanan


didaftarkan didalam kotak 2.1 (contoh lain dari perlindungan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan dibahas dalam bab
selanjutnya.)

Kotak 2.1 Contoh – contoh promosi kesehatan dalam kebidanan


• Mengurangi penggunaan rokok selama kehamilan dipertimbangkan dalam
promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah integral dari prosesnya.
• Membahas tekanan dalam masa nifas selama kehamilan merupakan promosi
kesehatan, termasuk kedalam pendidikan kesehatan dan perlindungan
kesehatan
• Memastikan bahwa ibu hamil diberikan suntikan anti-D immunoglobulin
merupakan promosi kesehatan yang termasuk kedalam pencegahan penyakit
dan perlindungan kesehatan.
• Mengajarkan kemampuan pengasuhan adalah promosi kesehatan yang
termasuk kedalam pendidikan kesehatan, perlindungan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
• Meningkatkan kesadaran dalam pembatasan penggunaan alkohol selama
kehamilan merupakan promosi kesehatan, termasuk ke dalam perlindungan
kesehatan dan pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan.
• Membahas manfaat dari olahraga merupakan promosi kesehatan, termasuk ke
dalam pendidikan kesehatan.

Kebutuhan kesehatan

Menaksir kebutuhan kesehatan memungkinkan identifikasi dari area target


untuk promosi kesehatan. Kebutuhan kesehatan klien bervariasi dan
dirasakan sebagai kebutuhan dasar dalam kriteria subjektif. Hal ini
memeberi pengertian bahwa presepsi bidan mengenai kebutuhan kesehatan
mungkin berbeda dari setiap klien. Kriteria pimpinan dari kebutuhan
kesehatan mungkin berbeda dari setiap bidan. Naidoo & Wills (1998)
menyarankan bahwa tujuan dari kebutuhan harus merata dan sesuai dengan
yang dibutuhkan. Ewles & Simnett (1999) menyatakan bahwa keadaan yang
ideal dipengaruhi faktor kebutuhan adalah menggabungkan keputusan klien
dan pemberi promosi kesehatan. Hal ni meninggalkan sedikit ruang untuk
memecahkan konflik dari kemenarikan dan keterbatasan jangkauan untuk
menjatuhkan nilai lain dari klien.
Untuk membahas lebih lanjut seperti apa kebutuhan akan dipertimbangkan
secara merata, berdasarkan beberapa cerita di bawah ini.

Cerita 1
Geraldine tinggal di kontrakan dengan satu kamar dengan lingkungan
beresiko tinggi. Dia hamil usia 35 minggu dan telah dijanjikan untuk
mendapatkan operasi sectio cesarean karena plasenta previa derajat IV.
Geraldine memiliki dua orang anak, yna keduanya berusia dibawah 5 tahun.
Keduanya penderita penyakit asma. Pasangannya sangan mendukung ketika
berada didekatnya. Sayangnya ia akan pergi ke luar negri untuk 6 bulan.
Geraldine memiliki masalah dengan obat – obatan dan minuman beralkohol
dan dia merasa bahwa ia membutuhkan pertolongan.

Cerita 2
Jade berusia 36 tahun primigravida tua yang kehamilannya sedang
berkembang dan tidak teridentifikasi memiliki faktor resiko yang
merugikan. Suaminya yang seorang pengusha sangat mendukung atas
kehamilannya. Kehamilannya diwaktukan dengan sangat hati – hati
sehingga pada kelahirannya tidak akan ada interfensi dari rencana bisnisnya.
Sayangnya, bagaimanapun, Jade harus melahirkan pada usia kehamilan 38
minggu dengan tujuan untuk menghindari resiko yang lebih berbahaya.
Suaminya tidak dapat menyetujui syarat ini. Dia merasa putus asa jika harus
mendapatkan operasi seksio sesaria dan secepatnya ia butuh konsultasi

Cerita 3
Ben telah menjadi bidan selama 8 tahun, ia sangat tertarik pada pendidikan
antenatal dan dan merasa bertanggung jawab untuk melakukan penelitian. Ia
mengajar pendidikan antenatal dalam kelompok prakteknya dan kelompok
fasilitas nifas.para perempuan dan keluarganya yang mengikuti kelasnya
memprotes mengenai tempat duduk dan mereka merasa kesulitan untuk
duduk, berdiri dan diam untuk beberapa saat. Lantainya tidak nyaman untuk
diduduki dan tidak terdapatnya kantong kacang. Dia sesegera mungkin
membutuhkan kursi dan barang – barang lain yang nyaman untuk 3 tahun ke
belakang.

Cerita 4
Kepala dari kebidanan menyadari akan meningkatnya kebutuhan akan
perbaikan ruang kerja perineal bagi para bidan. Delapan puluh persen dari
bidan yang termasuk kedalam unit maternity mampu dalam perbaikan
perineal, tapi hanya 40% yang menggunakan tekhnik, yang telah ditunjukan
berdasarkan penelitian yang benar – dasar bukti untuk menurunkan kematian
perineal.

Cerita 5
Area pegangan untuk maternity unit ’A’ merupakan bagian terbesar dari
kelompok etnik yang tidak mampu berbahasa inggris, dan buku pelayanan
bagi maternity. Untungnya unit ini dipegang oleh orang – orang yang sangat
mendukung, banyak diantara mereka yang memiliki berbagai macam bahasa
dan bertemu dengan kelompok budayaa. Sejauh 6 mil, maternity unit ’B’
juga memiliki bagian terbesar dari kelompok etnik yang tidak mampu
berbahasa inggris, dan buku pelayanan bagi maternity. Sayangnya, mereka
tidak memperkerjakan pekerja dan bidan serta para perempuan yang
mencoba berkomunikasi satu sama lain, semampunya. Maternity unit ’B ’
membutuhkan kejelasan.

Bradshaw’s (1972) klasifikasi dari identifikasi kebutuhan memmiliki empat


tipe yang berbeda : kebutuhan berdasarkan norma, perasaan, segera dan
perbandingan.
Kebutuhan berdasarkan norma – dalam praktek contoh dari cerita 3
dan 4
Hal ini dipengaruhi oleh profesional dan objektifitas alamiah. Mereka
mungkin dipengaruhi faktor, untuk contohnya, konsumsi yang rendah dari
asam folat atau penurunan keberhasilan dalam menyusui. Identifikasi
kebutuhan didasarkan pada kriteria objektif yang termasuk kedalam
indikator penampilan dan rekomendasi kebijakan. Suatu kebutuhan
teridentifikasi, strategi promosi kesehatan yang tepat sangat berpengaruh.
Evaluasi akan menjadi bagian esensial dari proses ini (lihat bab 11)

Kebutuhan berdasarkan perasaan – dalam praktek contoh dari cerita 1


Hal ini dipengaruhi oleh individual. Yang menunjukan kebutuhan pribadi.
Kebutuhan kesehatan yang pribadi secara budaya dipengaruhi oleh kriteria
sehat atau sakit. Menurut kepada subjektifitas alam mereka seperti dikritisi
oleh yang lain. Hal ini tidak umum untuk mengingat klasifikasi kebutuhan
berdasarkan perasaan untuk jangka waktu yang lama.

Kebutuhan segera – dalam praktek contoh dari cerita 2


Hal ini dipusatkan kedalam kebutuhan yang mendesak, ketika klien meminta
pertolongan. Hal ini tidak bisa siasumsikan, bagaimanapun, seluruh individu
mampu untuk semua kebutuhan mendesaknya. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh: bagaimana presepsi seseorang mengenai profesionalisme kesehatan
kepada siapa hal itu dibutuhkan segera, bahkan seseorang merasa mereka
memiliki hak untuk mendapatkan kebutuhan segera dan mereka mampu
untuk memenuhinya. Akhirnyaa kebutuhan segera dipengaruhi faktor social
dan dan budaya. Seesorang yang membayar untuk privasi pelayanan
kesehatan percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mendapatkan
kebutuhannya. Terdapat kecenderungan untuk mendengarkan mereka yang
lantang dan muncul untuk mendapatkan pengaruh yang besar.
Kebutuhan berdasarkan perbandingan – dalam praktek contoh dari
cerita 5
Keadaan dimana orang – orang tidak memiliki ketentuan pelayanan yang
sama sebagaimana kebutuhan yang serupa diserahkan sebagai kebutuhan
perbandingan. Kebutuhan berdasarkan perbandingan tidak bisa diacuhkan
untuk mengurangi ketidaksamaan dalam ketetapan pemberian pelayanan
kesehatan.

Hal ini sangat jelas bahwa kebutuhan kesehatan bukan apa-apa tapi
pandangan lurus kedepan. Ketika kebijakan pemerintah merefleksikan
kebutuhan kesehatan sebagai prioritas diatas area lainnya menurut pada
konsistensinya yang menjadi kebutuhan besar, isu moral dan konflik suku
dapat terlihat jelas. Seseorang mampu menentang bahwa semua kebutuhan
harus merata. Persepsi pelayanana kesehatan yang merata di dalam
hubungan pembiayaan efektif dengan memperhatikan keuntungan kesehatan
dan ujung dari pemerataan. Pelayanan maternitas dipengaruhi faktor
kebutuhan kesehatan , contohnya, hasil dari survey pelayanan kesehatan
yang memuaskan, taksiran dari kebutuhan populasi, data regarding:
kesakitan, kematian, penghentian merokok, pemberian ASI dan kejadian
kehamilan remaja. Evaluasi dan audit juga merupakan mekanisme untuk
menentukan kebutuhan kesehatan.

Tujuan dari promosi kesehatan

Membangun kejelasan tujuan untuk fokus penyediaan aktifitas promosi


kesehatan dan bermaksud untuk mengembangkan dan memajukan program
promosi kesehatan.tujuan umum dari promosi kesehatan adalah untuk
mengubah kebiasaan dan gaya hidup seseorang; beberapa melihat kepada
pengembangan dukungan sosial, pengembangan program kesehatan
komunitas dan pemberdayaan anggota dari komunitas untuk pengendalian
perilaku sehat. Berpusat pada present sebelumnya hanya pendekatan
ternbatas dan kekurangan pengetahuan mengenai keadaan merugikan sosial
ekonomi, kemiskinan dan tekanan sebagai faktor yang mempengaruhi gaya
hidup dan kebiasaan. Perhatian hanya kepada mereka yang semangat dalam
pendekatan promosi kesehatan, contohnya konseling intensif dan
pengembangan kemampuan personal, yang dipertunjukan untuk
meningkatkan hubungan kesehatan dengan perubahan perilaku menjadi satu
dalam empat hal yang berpartisipasi (Gillies & Spray 1997).
Tujuan dari inisiatif promosi kesehatan akan diakhiri faktor yang mengambil
pendekatan (lihat tabel 2.1).

Perbedaan pendekatan dalam promosi kesehatan

Pendekatan yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan bisa menghasilkan


efek negatif atau positif pada kebiasaan seseorang. Pemilihan pendekatan
merupakan faktor terbesar oleh interpretasi personal dan pemahaman
kesehatan dan promosi kesehatan, dikupas lebih jauh. Ada lebih dari 90
pendekatan dan contoh dalam promosi kesehatan, beberapa hal diketahui
dibanding yang lainnya (Rawson 1992). Tones (1992) mengidentifikasi
empat pendekatan untuk mempromosikan kesehatan: pendekatan
pemberdayaan diri, yang melihat peningkatan penghargaan terhadap diri dan
kemampuan mengambil keputusan, pendekatan pendidikan, yang melihat
pemberdayaan masyarakat untuk melakukan pemilihan persetujuan,
pendekatan pencegahan, yang melihat pada perubahan perilaku yang dapat
menyebabkan timbulnya suatu penyakit, dan pendekatan radikal, yang
memasukan identifikasi faktor sosial ekonomi dan faktor politik yang
mempengaruhi kesehatan. Hal serupa, Ewles & Simnet (1999)
mengidentifikasi lima pendekatan promosi kesehatan:pendekatan medis atau
pencegahan, perubahan perilaku, pendidikan, pemusatan pada klien dan
pendekatan perubahan sosial. Pemahaman dengan signifikasi dari
pendekatan promosi kesehatan. Akan diutamakan dan dimanfaatkan dalam
melengkapi pendekatan anatara satu sama lain.
Pendekatan medis

Pendekatan ini dikonsepkan kedalam keberadaan penyakit. Hal ini


dipandang dari pencegahan penyakit dan kematian prematur melalui
intervensi medis. Pendekatan medis merupakan akar dari pengobatan
pencegahan. Keberhasilan hasil telah di demonstrasikan dalam kesehatan
publik, dengan imunisasi dan vaksinasi dalam program meminimalisasi
penyakit pada anak.hal ini, bagaimanapun, meningkatkanketergantungan
medis untuk pengetahuan dan mempercayakan pada taktik persuasif dalam
menjamin pemenuhan. Pencegahan dan pengobatanadalah prioritas dari
pengeluaran kemunduran sosial ekonomi sebagai penyebab timbulnya sakit.
Aktifitas untuk mengembangkan pendekatan ini termasuk kedalam
perluasan media kampanye dan pendidikan. Keseluruhan tujuan dari
pendekatan medis adalah untuk mengurangi kesakitan ibu dan kematian
prematur. Hal ini difokuskan berdasarkn taktik persuasif dan beban terhadap
tanggung jawab individu untuk membuat pilihan sehat dan mencegah
penyakit.
Kecaman dari contoh pencegahan di dokumentasikan secara luas (Tones
1981, Vuori 1980). Hal ini mencakup ideologi penyalahan korban dan
mengacuhkan aspek sosial budaya dan politik dalam kesehatan.

Pendekatan perubahan perilaku

Pendekatan ini dipusatkan pada peningkatan masyarakat untuk


menggunaakan perilaku sehat dan sesering mengkin dalam pelayanan
kesehatan. Pendekatan mengambilbahwa masyarakat harus membuat suatu
keputusan yang berhubungan dengan perubahan perilakunya. Sebuah
apresiasi dari sosial ekonomi dan budaya untuk memilih gaya hidup sehat
dan dengan proses yang komplekstermasuk ke dalam hubungana perubahan
perilaku dan bersyarat. Aktifitas promosi kesehatan biasa digunakan dan
pendekatannya termasuk: komunikasi dan konseling, pendidikan,
pemberdayaan, pembuatan keputusan, membantu perkembangan kelompok
komunitas dan membangun jaringan dukungan sosial. Walaupun terfokus
pada evaluasi adalah jelas menggunakan penekatan ini, masalah bisa
menjadi bukti seeorang berubah lebih lama daripada yang lain.

Pendekatan pendidikan

Pendekatan ini dipusatkan pada fasilitasi proses pembelajaran dan


kemungkinan dan mengambil tempat melalui membuka dialog atau diskusi.
Penilai pengalaman hidup dan pendidikan untuk bertemu dengan individu
merupakan integral dari prosesnya. (hal ini dikupas lebih jauh dalam bab 10)
untuk membangkitkan kesadaran dan proses dari pendidikan kampanye
mass media telah digunakan dengan derajat keberhasilan yang bervariasi.
Bagaimanapun, mass media hanya mencakup populasi yang memiliki
motivasi untuk berubah. Dan mereka dalam usia produktif. Dengan
menggunakan taktik media ahli pendidikan kesehatan (HEA, poster
presentation, 1992) mencari untuk membangkitkan kesadaran mengenai
resiko yang ditimbulkan penggunaan rokok dalam kehamilan. Hal in
termasuk kedalam gambaran bayi baru lahir yang di inkubator, dengan NGT
dada hidungnya. Bagian yang ditebalkan, menyatakan, pada bagian dasar
dari poster, ‘Sembilan bulan yang lalu ia telah merokok, dan sekarang ia
berada dalam pembuluhnya’ (dan ini bagian terkecil) ‘menghentikan
merokok tidak mudah, khususnya ketika kau hamil. Jika kau membutuhkan
saran hubungi 071-4873000’. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran mengenai efek berbahaya dari tembakau selama
kehamilandan memotifasiperempuan untuk merubah perilakunya. Daripada,
bagaimanapun, hal ini bisa meningkatkanperasaan bersalah dan stress, yang
bisa tergambar oleh penggunaan rokok. Beban tanggung jawab bergantung
pada individu. Keefektifan dan efisiensi dari kampanye mass media
dipusatkan (Flay et al 1993). Hal ini sulit untuk dilakukan pengukuran
dengan berbagai cara yang mempengaruhi dan memotifasi masyarakat untuk
merubah perilaku. Konsekuensi negatif biasanya sulit untuk diukur.
Pendekatan terpusat pada klien

Pendekatan ini berdasarkan pada hubungan sederajat antara petugas


kesehatan dan klien. Acaranya dibuat oleh klien dan tenaga kesehatan
memfasilitasi dan mengarahkan, mendukung dan menyemangati klien untuk
melakukan pemilihan. Tujuannya dipusatkan dengan otonomi klien.

Pendekatan dengan perubahan sosial

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa pencapaian sehat
adalah hal mudah dan dukungan terhadap’sehat untuk semua’. Hal utama
bukan untuk mengubah kebiasaan indiviu, tapi secara positif mempengaruhi
kesehatan masyarakat.
Pendekatan ini menyatakan kemunduran sosial ekonomi sebagai faktor dari
sakit. Hal in dipusatkan dengan membuat lingkungan, perubahan sosial dan
ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi politik dan kolaborasi yang lebih
luas dengan pembuat keputusan.

Praktek kebidanan – pendekatan promosi kesehatan

Hal ini bukan suatu ‘hak’ pendekatan atau aturan dari aktifitas promosi
kesehatan. Tabel 2.1 menggambarkan cakupan bervariasi mengenai promosi
kesehatan dalam praktek kebidanan dan pendekatan digunakan untuk
promosi kesehatan.

Pendekatan pemberdayaan diri

Proses dari pemberdayaan diri termasuk kedalam identifikasi masyarakat


perhatian pribadi, kekuatan, pengalaman dan kemampuan dan
penggunaannya untuk meningkatkan kendali terhadap hiupnya.
Meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkankan penghargan terhadap
diri merupakan integral dari prosesnya. Pempromosi kesehatan sebagai
fasilitator dengan menawarkan dukungan dan pengarahan. Tones (1992)
menyarankan bahwa pemberdayaan diri terfokus pada keapasitas individual
untuk mengendalikan kehidupannya sendiri. Bright (1997) menawarkan
strategi untuk menjamin pemberdayaan diri itu memungkinkan. Mereka
termasuk kedalam pertolongan seseorang untuk mengembangkan
kemampuandiri dan penghargaan diri serta ketentuan terhadap informasi dan
pengetahuan yang akurat, saran yang tepat.
Kekeliruan untuk mempercayai bahwa seluruh kedewasaan dalam
masyarakat adalah otonomi. Otonomi adalah pernyataan yang diperoleh tapi
tidak dapat dicapai oleh masyarakat. Sebuah usul oleh Downie, Tannahill &
Tannahill (1996) menyarankan pertanyaan kenapa. Dalam suatu usah untuk
membuat seeorang sakit, ahli medis dan kecemburuan pengobatan telah
menyampaikan pesan yang kuat bahwa seseorang tidak mampu memanajemi
kesehatannya sendiri. Hal ini disarankan bahwa telah terjadi membahayakan
bebrapa tahun ke depan. (Downie, Tannahill & Tannahill 1996).
Medikalisasidari sebuah pengalaman bersifat untuk kebutuhan dan
menemukan pertolongan luar, mendahulukan sumber daya manusia.
Masyarakat yang kehilangan kepercayaan diridalam kemampuannya untuk
mengendalikan.
Tabel 2.1 Cakupan promosi kesehatan dalam praktek kebidanan

Pemusatan Inisaitif promosi Pendekatan Aktifitas promosi


kesehatan kesehatan promosi kesehatan
kesehatan
Pemberian ASI • Meningkatkan • Pendekatan • Satu ke satu bisa
dibawah rata – kesadaran terpusat pada meliputi :
rata mengenai klien – Ekspl
pemberian ASI, orasi nilai,
memungkinkan perilaku, dan
seorang wanita pengaruh
mampu berhasil menyusui;
menyusui. – Pemb
• Mendukung ahasan
seorang wanita pendidikaan,
yang tidak yakin satu satu bidan
pada pemberian ke klien dengan
ASI dan berniat dukungan
membuat keputusan fasilitas;
persetujuan. • Pendekatan – Niat
pendidikan menyusui

• Ruang kerja
menyusui meliputi
:
– Informasi,
pengetahuan,
diskusi,
refleksi,
pemberdayaan;
– Pengembangan
kemampuan
• Pendekatan membuat
perubahan keputusan
sosial
• Pendekatan
politik/ aksi
masyrakat tentang
menyusui dengan
lingkungan yang
• Pendekatan ramah
perubahan
perilaku • Lingkup kerja
meliputi:
– Eksplorasi dan
diskusi
– Membangun
premaksud,
maksud, atau
siap untukaksi,
aplikasi strategi
Ketiga wanita • Meningkatkan • Pendekatan menemuiposisi
hamil yang kesadaran efke dari terpusat pada perkiran pasien.
dicatat dalam rokok pada wanita klien
pelayanan hamil, janin dan • Satu ke satu
mternitas dan keluarga, meliputi :
rokok memungkinkan – Eksplorasi nilai
berkelanjutan wanita hamil dan perilaku;
sehingga berhati berhasil – Eksplorasi
– hati demi menghentikannya. alasan mengapa
kehamilannya. • Membangkitkan melanjutkan
kesadaran dari merokok;
manfaaat dari – Membahas
penghentian perilaku meroko
merokok. secara alamiah
• Satu ke satu
dukungan yang
berkelanjutan
• Inklusi dari
keluarga yang
juga merokok
• Fasilitasi dengan
• Pendekatan pemilihan
pendidikan keputusan

• Lingkup kerja
meliputi:
– Informasi,
pengetahuan,
diskusi
• Pengembangan
kemampuan
• Eksplorasi
strategi untuk
menghentikannya
, tetap berhenti
dan
mengutamakan
kebiasaan tidak
merokok
• Informasi dan
diskusi strategi
batasan
kerusakan bagi
wanita yang ingin
terus merokok
• Pendekatan (lihat bab 6)
perubahan • Pendidikan
sosial keluarga

• Aksi politik/
• Pendekatan sosial
perubahan menggunakan
perilaku area bebas rokok

• Lingkup kerja
meliputi:
– Ekspl
orasi siklus
perubahan
kebiasaan posisi
klien
• Aplikasi yang
tepat dari
interfensi promosi
kesehatan
• Pemberdayaan
diri
• Melibatkan
anggota keluarga
• Pemutusan
dukungan,
dukungan dari
masyarakat, seprti
Hanya 5% • Membangkitkan • Pendekatan
wanita hamil kelompok
kesadaran dari terpusat pada
dan nifas yang menghentikan
manfaat olahraga klien
melakukan rokok.
panggul
olahraga
panggul • Satu ke satu
meliputi:
– Ekspl
orasi nilai dan
perilaku;
– Pemb
ahasan manfaat
dari olahraga
panggul
– Ekspl
• Pendekatan orasi strategi
pendidikan untuk jaminan
pemenuhan,
pemberdayaan
diri

• Informasi,
pengetahuan,
diskusi
• Pengembangan
keterampilan,
praktek untuk
nterjaminnya
kompetensi (lihat
bab 8)
• Eksplorasistrat
egi yang
menjamin
kebutuhan utama
• Melanjutkan
pendidikan,
dukungan,
peningkatan
kebutuhan utama,
pemberdayaan
diri

Kemungkinan pengendalian seseorang tidak semudah seperti diucapkan,


contohnya, ‘hal itu berdasarkan pada seesorang untuk membuat sebuah
pilihan’, atau ‘hal itu merupakan tanggung jawab perorangan’. Pendekatan
secara langsung ke arah totalitas tanggung jawab klien dan perkiraan yang
salah, interpretsi yang akurat dan suatu kemampuan untuk mencampur
tangani mengenai informasi yang didapat. Jika suatu keputusan dibuat
berdasarkan dasar pemikiran dan masukan dari luar yang merugikan
kemudian menyulitkan membebani seeorang yang telah membuat
keputusan. Membuat keputusan yang benar adaklah praktek proses yang
sulit untuk wanita hamil yang menggunakan pelayanan maternitas.
Seseorang bisa meminta tolong dan mendukung dengan penghargaan,
mngetahui – bagaimana dan kekuatan dalam perkiraan kendali yang besar
ketika mereka membuat keputusan. Hal ini disarankan, daripada,
kemungkinan proses harus diasuhkan dan dikembangkan dan tidak
diperkirakan (Yeo 1993).
Kapasitas seseorang untuk mengendalikan seluruh kehidupannya di pusat
dari pemberdayaan diri. Umpamanya, menurut pada keadaan lingkungan,
yang mampu memfasilitasi latihan dari kendali atau penyediaan pembawa
aksi bebas. Rumah sakit mampu menyediakan bagi wanita untuk mengikuti
kelas pembelajaran antenatal. Bidan bekerja keras untuk membuat lingkungn
pembelajaran yang informal dan sesantai mungkin dan berusaha mengurangi
partisipasi fasilitas dalam proses dari kelompok dinamis positif (bab 10
mengupas manfaat dari kelompok dinamis lebih jauh). Taylor (1979)
mencatat bahwa rumah sakit merupakan salah satu dari beberapa tempat
dimana perorangan mengendalikan denda pada setiap tugas mereka
tunjukan. Hampir dua dekade yang lalu ciri khas dari hal ini masih jelas
terlihat. Perencanaan kelahiran dipusatkan pada upaya untuk memungkinkan
klien untuk menggunakan kendali terhadap kelahiran. Tujuan dari
perencanaan kelahiran adalah untuk memberikan kesempatan pada klien
mengenai kelahiran, memberikan mereka kontrol dan meningkatkan pilosopi
menggenai pendekatan pasangan untuk perawatan. Dengan eksplorasi dan
diskusi dengan keberadaan pilihan, rencana persalinan komplit. Kepentingan
etis dari prinsip otonomi ditekankan, yang meninggalkan sedikit ruang untuk
pembebanan nilai luar negri.
Tingkatan dari kepercayaanindividual bahwa mereka berada dalamkendali.
Hal ini menjelaskan pembatasan antara perorangan yang percaya bahwa
mereka terkendali dan mereka yang terpengaruh oleh keterampilan
kebutuhan dan kompetensi untuk m empengaruhi mengenai apa yang terjadi
pada mereka. Lewis (1986) memberikan penerangan yang menarik pada
variasi kendali yang berbeda. Rekomendasi dibuat pada sebuah tpe
pengendalian yang termasuk kepada diskusi dengan klie, tapi tidak
diperbolehkan beberapa kesempatan dalam mempengaruhi pembuatan
keputusan. Hal ini berdasar pada ‘kendali proses’. Hal ini ditentang seperti
tokenisme yang bermanfaat untuk klien seperti mereka yang memiliki
gambaran bahwa mereka telah dipengaruhi dalam pembuatan keputusan
oleh pengadaan diskusi secara terus menerus. Hal ini didukung lebih jauh
oleh Langer (1983), yang menyarankan walaupun gambaran pengendalian
dapat diterima. Perasaan dalam pengendalian umumnya diikuti oleh
perasaan emosional harga diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Hal ini
pada umumnya di ambil dari kendali yang diasosiasikan dengan tingkatan
yang lebih baik dari penghargaan diri. Mereka yang memiliki tingkatan
tinggi dari penghargaan terhadap diri memungkinkan dapat diterima dan
ditoleransi mengenai ketidaksesuaian keterikatan pengetahuan dalam
kebiasaan yang merugikan terhadap kesehatan. Mereka lebih menyukai
melakukan sesuatu yang berlawanan dengan seseorang yang memiliki
penghargaan yang rendah terhadap diri sendiri (Tones 1992). Curie & Todd
(19920 menantang gagasan ketika penelitian tentang penghargaan diri pada
anak remaja pria yang merokok; merokok pada usia diantara 15-16 tahun
yang ditemukan menjadi lebih umum dengan memiliki perasaan
penghargaan tinggi terhadap diri sendiri. Penjelasan yang mungkin,
bagaimanapun, merupakan penghargaan tinggi terhadap diri sendiri adalah
secara parsial merokok. Pada umumnya penghrgaan tinggi terhadap diri
sendiri menyumbang bentuk yang benar dan harga diri.

Sekarang kamu bisa membuat pilihanmu sendiri

Pomosi kesehatan meliputi pemberdayaan masyarakat untuk memilih gaya


hidup sehat. Hal ini termasuk kedalam target khusus dalam perubahan
perilaku, atau membangkitkan kesadaran mengenai strategi untuk
pencapaian dan/atau kebutuhan utama kesehatan. Meskipun ketetapan dari
bukti dasar yang benar dan pemberdayaan klien untuk membuat pilihan,
kebebasan untuk memilih gaya hidup sehat sangat terbatas. Para wanita
mungkin diinformasikan dengan baik, tapi mereka membuat pilihan gaya
hidup sehat? Masyarakat tinggal dengan tingkatan sosial yang bebeda yang
berhubungan dengan norma budaya atau norma kelompok. Keadaan seperti
ini dipengaruhi oleh kebebasan seseorang untuk melekukan pilihan. Pilihan
bisa dibagi menjadi:

• Ketrgantungan pada, contohnya, nikotin


• Faktor ekonomi dimana kebiasaan untuk melakukan diet
• Kekurangan dukungan sosial
• Kemiskinan dan perampasan sosial
• Penyimpangan

Seperti sebelumnya diterangkan, seseorang memungkinkan meminta


pertolongan dan dukungan dengan penghargaan pada penghasilan, ketahui –
bagaimana dan kekuatan, yang ditujukan untuk kendali pengambilan ketika
membuat keputusan.
Berdasarkan pada pembelajaran pada kasus di kotak 2.2. keterbatasan
keadaan sosial ekonomi merupakan pilihan Tina. Rokok digunakan sebagai
strategi kuat. Membuat rencana perubahan gaya hidup, terfokus dan
pemenuhan janji agar berhasil. Keadaan tertekanyang meliputi keberanian,
kemiskinan, kekerasan dan kurangnya dukungan tertantang dan penuh
tekanan, walaupun tanpa usaha untuk merubah kebiasaaan yang sementara
disediakan. Ekonomis bisa diperdebatkan bahwa Tina memiliki kebebasan
untuk memilih antara kesehatan potensial – merusak kebiasaan dan
sepertinya diet sehat. Tina merasa bahwa merokok membantu psikologinya
dan mengurangi tingkat stress. Hal ini disarankan bahwa, di dalam situasi
dimana keadaan, pilihan kesehatan menjadi menjadi persetujuan bersama
(Ewles & Simnet 1999). Sayangnya pemilihan sehat bukan pilihan yang
mudah. Hal in bisa diperdebatkan bahwa Tina membutuhkan perubahan
dalam keadaan sosialnya yang berpotensi penurunan kesehatan. Keadan ini
memandu pada penyalahan korban, yang berusia produktif, meningkatkan
rasa bersalah dan akhirnya menguatkan untuk merokok. Dibawah ini
merupakan bagian oleh Tones (1991) faktor utama yang mungkin
mempengaruhi tingkatan pengendalian seseorang terhadap gaya hidupnya:

• Keadaan lingkungan, yang bisa melatih kendali atau menyediakan


pembawa kepada aksi bebas.
• Perluasan pada perorangan kompetensi proses atau kemampuan yang
memungkinkan mereka untuk mengendalikan berbagai aspek dalam
hidupnya dan mungkin terbawa dalam lingkungan
• Perluasan terhadap perorangan yang percaya bahwa mereka terkontrol
• Pernyataan yang bervariasi atau ciri khas bahwa tipe menurut
keprcayaan mengenai pengendalian, contohnya, merasa tidak tertolong,
depresi dan rendah diri.

Kotak 2.2 studi kasus: Tina

Studi ini menunjukan bagaimana tenaga kesehatan menginginkan klien


untuk mampu membuat suatu pemilihan persetujuan, tapi pada akhirnya
klien tersebut tidak memiliki suatu pilihan apapun.
Tina berusia 28 tahun seorang pengangguaran yang sedang hamil untuk
bayi kelimanya. Ia memiliki empat orang anak yang berusia ibawah 7
tahun dan ia seorang singel parent. Tian tinggal disebuah rumah dengan
dua kamar yang berukuran kecil dengan pasaangan barunya yang memiliki
anak berusia 11 tahun. Pasangannya sangat kasar dan menghabiskan
banyak uangnya untuk minum-minuman keras. Tina memberitahukan pada
bidan bahwa ia berada dalam posisi yang sulit untuk membeli dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Tina merokok 20 batang perhari dan
merasa bahwa merokok adalh satu – satunya cara yang bisa
membantunya .Ia baru saja kehilangan ibunya karena kanker paru-paru.
Tina ingin menghentikan kebiasaannya merokok selama hamil. Ia
menceritakan pada bidan bahwa tiga orang anaknya menderita penyakit
asma dan ia merasa hal ini terjadi karena ia merokok. Ia merasa bersalah.,
yang menyebabkan ia stress dan terus merokok. Ia dinasehati mengenai
penghentian kebiasaan merokok dan ia meminta untuk berhenti.
Tina melanjutkan kebiasaan merokoknya, karena ia merasa tidak punya
pilihan.

Pembatasan program skrining oleh agensi kesehatan merupakan salah satu


contoh bagaimana memilih mengenai gaya hidup yang lebih sehat.
Mengurangi keberadaan pembatasan pelayanan skrining merupakan
kesempatan untuk membuat pemilihan persetujuan mengenai resiko
potensial kesehatan. Contohnya adalah skrining keberadaan human
immunodeficiency virus (HIV) pada ibu hamil. Pada tahun 1992 DOH
merekomendasikan bahwa seluruh wanita hamil harus dilakukan skrining di
area yang beresiko tinggi, dan wanita yang merasa beresiko tinggi di daerah
dengan resiko yang rendah. Unlinked Anonymous Surveys Steering Group
(1997) menemukan bahwa setiap lima wanita hamil dengan HIV hanya
mengetahui dirinya terinfeksi setelah bayinya dilahirkan. Walaupun hanya
seorang wanita yang diberikan kesempatan untuk membuat keputusan
mengenai pengobatan, melahirkan dan nifas untuk mengurangi resiko
tertular pada janin. Penawaran rutin mengenai test HIV untuk wanita hamil
menyediakan sebuah kesempatan untuk wanita untuk membuat keputusan
tentang membangun status HIV dan walaupun pengendalian yang mendesak
mengenai kesehatan dari bayinya. (bab 5 mengupas lebih detail)
Pemberdayaan diri sendiri tidak dapat didiskusikan tanpa mengupas
mengenai pemberdayaan komunitas. Hal ini termasuk ke dalam anggota
pemberdayaan dari isu politik maupun isu sosial (lihat bagian kapital sosial).
Hal ini bisa berkembang maupun tidak berdasar pada peningkatan
pembangkitan politik.
Pendekatan dipilih untuk membawa pemiliham promosi kesehatan, peran
bidan adalah salah satu kemungkinan dan dukungan dibandingkan
membujuk dan memaksa. Memberdayakan wanita untuk melakukan
pemilihan menggunakan kebiasaan sehat hanya bisa dilihat sebagai promosi
kesehatan jangka panjang.

Contoh dari promosi kesehatan

Empat perspektif dalam promosi kesehatan

Caplan dan holland (1990) menyarankan bahwa ada empat cara dalam
melihat promosi kesehatan (gambar 2.1), dihasilkan dalam dua dimensi.
Dimensi pertama dipusatkan pada teori dengan fokus terhadap
kemasyarakatan, yang berjarak dari perunahan radikal ke peraturan sosial.
Perubahan radikal dipusatkan dengan perubahan sosial ekonomi dan politik
yang memandang pada gambaran konflik sosial seperti rasis dan
pengelompokan kelas dan grup. Peraturan sosial dipusatkan dengan
kemasyarakatan ditetapkan dengan persatuan dan pemesanan, dimana
institusi melayani untuk bertemu dengan kebutuhan warga, dalam
pendekatan membantu pengembangan budaya dan identitas. Dimensi kedua
dipusatkan pada pengetahuan alamiah dan perkiraan bahwa adanya
pendekatan secara subjektif dan objektif untuk mendapatkan pengetahuan.
Bagaiman promosi kesehatan dilihat sebagai faktor penentu oleh bagaimana
pengetahuan diminta, antara pendekatan objektif dan subjektif atau
penggabungan keduanya. Gambaran contoh pada gambar 2.1 membawa
teori kemasyarakatan bersama dan pendekatan pengetahuan ilmiah,
dihasilkan dalam empat perspektif dalam promosi kesehatan. Setiap
perspektif dipertunjukan dalam kuadran kekeliruan kesehatan dan promosi
kesehatan: perspektif radikal budayawan, perspektif radikal struktural,
persfektif kemanusiaan dan perspektif traditional.
Gambar 2.1 empat paradigma atau perspektif dari promosi kesehatan
(setelah Caplan & Holland 1990, dengan izin dari W.B Saunders)

Radical Nature of
change Society

RADICAL HUMANISTIC RADICAL STRUCTURALIST

• Pandangan holistik • Ketidaksamaan reflek kesehatan


kesehatan struktural
• De-profesionalisasi • Kebutuhan dalam tantangan
• Bantuan jaringan diri ketidakadilan dan tnsformasi
kemasyarakatan radikal

Objektif
Subjektif
Nature of
Knowledge
HUMANIST TRADITIONAL

• Pandangan holistik • Sehat = terbebas dari penyakit


kesehatan • Bertujuan untuk merubah perilaku
• Tujuan untuk • Keahlian pemanduan
meningkatkan pemahaman
dan pengembangan diri
• Pemanduan klien

Social
regulation

Perspektif budayawan radikal


Hal ini dipusatkan dengan membantu seseorang untuk membawa dan
mengendalikan kehidupannya. Promosi kesehatan akan dikembangkan
gagasan dari pemberdayaan dan pandangan, melalui penerangan komunitas,
jaringan dukungan sosial. Sehat dipandang dari sudut pandang holistik
mencakup pikiran, tubuh dan jiwa.

Perspektif struktural radikal


Hal ini dipusatkan pada ketidakmerataan kesehatan, termasuk kedalam rasis
dan diskriminasi, sebagai faktor dari kesehatan. Pendekatan promosi
kesehatan akan ditemukan untuk tantangan struktur kemasyarakatan melalui
ketidaksamaan dari penemuan kesempatan ke kebutuhan pada suatu keadaan
yang sejahtera.

Perspektif budayawan
Hal ini dipusatkan pada pendekatan pemusatan pada klien pendidikan dan
konseling dimana perorangan ditingkatkan untuk mengidentifikasi dan
penggunaan kekuatan kesehatan pribadi. Sehat dilihat dari sudut pandang
holistik.

Perspektif tradisional
Hal ini dipusatkan pada pendekatan medis untuk sehat dan promosi
kesehatan. Sehat dipandang terbebas dari penyakit. Perubahan perilaku
adalah integral pada perspektif promosi kesehatan. Batasan – batasan
diutamakan, dukungan dari pilosofi dominasi medis.

Setiap kuadran menggunakan pilosofi dan asumsi berbeda mengenai


pengetahuan alamiah dan kemasyarakatan. Hal ini disarankan bahwa untuk
menahan satu pendekatan menghalangi penggunaan lain (Naidoo & Wills
1998). Bagaimanapun, budayawan dan perspektif budayawan radikal akan
dikembangkan sama dengan pendekatan promosi kesehatan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Model promosi kesehatan Tannahill

Tannahill (1985) mengembangkan model dari promosi kesehatan (gambar


2.2) yang dimaksudkan untuk menyediakan kerangka kerja dengan advokasi
kesehatan dapat di identifikasi, rencana dan membawa promosi kesehatan.
Hal ini dipertunjukan promosi kesehatan sebagai proses dimana
diinterkoneksikan pengaruh dari pendidikan kesehatan, pencegahan dan
perlindungan kesehatan, menjamin suatu hal tidak terdapat tanpa yang
lainnya (Tannahill 1985). Bagian perbedaan tidak seharusnya dipandang
dengan teguh terpisah dari satu sama lain, bagaimanpun.
Model ini menunjukan cakupan dari promosi kesehatan, sekalipun
dibandingkan deskriptif. Hal ini menggambaarkan bagaimana suatu
pendekatan jaminan inklusi dari hal lain menjadi efektif. Naidoo & Wills
(1998) menyarankan bahwa daerah dari perbedaan dan meliputi penyebab
ketidaksetujuan.

Social kapitaal dan bidan: sebuah strategi untuk promosi


kesehatan dalam pelayanan kelompok utama

Promosi kesehatan disebutkan merupakan pekerjaan terbaik bagi seluruh


anggot kemasyarakatanjika hal iini dipndang untuk mengatrol sosial
ekonomi dan lingkungan setempat, dimana kehidupan perorangan dalam
kehidupan sehari – harinya. Social capital dipusatkan pada promosi
kesehatan pada tingkat ini dan termasuk pada tempaan pasangan lebih
dikembangkan, meningkatkan nnilai hubungan sosial. Dalam bagian sosial
kapital secara kasar:

• Memajukan sebuah kebudayaan dari dukungan sosial


• Meliputi penempaan jaringan untuk pertukaran informasi
• Mengembangkan sebuah kebudayaan diamana meningkatkan hubungan
antara sehat dan perubahan perilaku
• Meliputi kelompok orang dimana menciptakan lingkungan kepercayaan
melalui interaksi dengan organisasi dan sistem sosial untuk manfaat
produksi untuk kemasyarakatan dan kemasyarakatan individual.

Penempaan pasangan antara kelompok masyarakat dan profesional, berbagi


ide dan memaksimalkan potensi untuk berbagi pelayanan pendapatan
pembelajaran pada pemberdayaan fasilitas komunitas. Untuk
memaksimalkan manfaat dari pendekatan masyarakat, Gillies & Spray
(1997) menyarankan kebutuhan untuk pekerja sukarelawan, program
pandangan dan aktifitas kewarganegaraan, contohnya pemungutan suara.
Tambahannya, untuk menopang pengaruh yang kuat, mereka menyarankan
bahwa terdapat kebutuhan akan kebijakan lokal dan tingkatan nasional.
Pengembangandari kelompok dalam komunitas dimana menaikan dan
menilai dari hubungan sosial, tindakan sebagai sistem dukungan sosial dan
membangun jaringan untuk informasi melalui formasi dari pasangan
didasarkan untuk ‘social capital’ dalam pengturan komunitas. Hal ini
bertujuan dipusatkan dengan menyembuhkan penyakit sosial dari masyrakat
dan meningkatkan kumpulan jaringan komunitas. Fokus dari sosial kapital
adalah sebuah arti dari pengumpulan kerusakan pada pelayanan kesehatan
dan informasi kesehatan dan penempaan pasangan antara petugas kesehatan
dan komunitas representatif, untuk kemungkinan dari promosi kesehatan
untuk membuat kontribusi substansial pada anggota komunitas kurang
mampu. Potensi bidan berkontribusi untuk promosi kesehatan dalam
komunitas sangat tidak berkembang. Gagasan dan pengembangan terbaru,
meliputi klinik komunitas, terbaur ke dalam klinik, parebtcrft, bertemu
dengan bidan dan tempat promosi kesehatan, berpotensial mulai untuk
pembangunan sosial.
Wilkinson (1996) menyarankan bahwa membangun kapital sosial akan
membantu untuk mengurangi ketidaksamaan dalam kemasyarakatan dan
meningkatkan pengumpulan sosial. Hal ini memang mampu meningkatkan
kepercayaan dan dukungan masyarakat, tapi terkadang hal ini dikembangkan
dari tanggung jawab pemerintah dan mmbebani pada pilosofi ‘lakukan oleh
sendiri’.
Kelompok masyarakat telah momentum tambahan dalam membangun
kesehatan. Program ‘awal sehat’ di Kanada meliputi pasangan masyarakat
yang termasuk dalam masyarakat lokal dan kolaborasi dengan sektor
kesehatan dan kesejahteraan. Tujuannya adalah peningkatan kesehatan dan
pengembangan pendapatan bagi anak – anak. Disana tidak dicatat
peningkatan dalam kemampuan peranan orang tua dan konsumsi makanan
dan program nutrisi (Bhatti 1997). Hubungan sosial baik, kepercayaan sosial
dan aktifitas kewarganegaraan didasari dari permintaan untuk pendapatan
kesehatan (Gillies & Spray 1997). Dibawah ini disarankan kriteria untuk
berhasil (Gilles & Spray 1997):

• Membawa perkiraan kebutuhan lokal


• Meningkatkan agensi untuk bekrja sama dan mengutamakan komitmen
dan koneksi
• Mempertunjukan dan melibatkanmasyarakat dalam komunitas lokal
• Mengenali kebutuhan untuk pealtiahn dan dukungan bagi mereka yan g
terlibat aktif untuk pengaruh maksimal
• Membangun sebuah komitmen lokal dimana penyediaan yang mendasar
untuk keseluruhan proses
• Akses politik
• Alokasi pendapatan yang tepat
• Kecocokan dan fleksibilitas
• Pengembangan dan implementasi dari kebijakan dan petunjuk
• Batasan – batasan pekerjaan profesionalisme dan representatif

Ukuran social capital


Inisiatif masyarakat yang meliputi integrasi dukungan sesama,
pemberdayaan, pengembangan kemampuan mengambil keputusan, perasaan
dukungan sosial dan tingkat keterlibatan masyarakat sangat sulit untuk di
ukur. Hal ini disarankan bahwa aktifitas yang dipertimbangkan sebagai
fungsi dan hasil. Indikator sosial yang baru harus dikembangkan untuk
perjanjian dengan pendekatan baru dalam promosi kesehatan. Penggunaan
dari teknik keberadaan untuk pengukuran keefektifan dari masyarakat atau
pendekatan kerjasama bisa disalahprasangkakan nilai dan efektifitasnya
(biriotti 19970. ( bab 11 penelusuran lebih jauh dari tekhnik evaluasi.)

Etika dan promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah bagian integral dari peran seorang bidan; hal ini,
bagaimanapun, hal ini tidak dikeluarkan dari pekerjaan bidan ari penelitain
etika dengan cermat. Sifat dari promosi kesehatan dalam kebidanan
dicocokan dengan promosi kesehatan bagi ibu dan menjamin lingkungan
yang optimal bagi jann. Tujuan akhirnya adalah untuk memungkinkan
kelahiran yang aman bagi bayi baru lahir pada ibu dan suami yang dimana
keadaan fisik dan psikologinya telah siap menjadi orang tua. Hal ini
dimaksudkan untuk penggunaan gaya hidup sehat bagi janin dan ibu.
Konflik muncul ketika seorang ibu melahirkan dengan batasan – batasan
tanggung jawab untuk menggunakan atau mengubah kebiasaannya bagi
lingkungan yang sehat bagi janin. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun,
bahwa kematian bisa menuntut ibu untuk tidak mengubah kebiasaan seperti
merokok selama kehamilannya. Janin tidak diperhatikan memiliki pribadi
legal sendiri sampai ia lahir. Aksi Ketidakmampuan Kongenital 1976
memberikan bayi hak untuk menuntut kekerasan yang disebabkan oleh
kelalaian oleh ibu atau ayah yang menghasilkan kondisi keterbelakangan
bagi bayi (Diamond 1994). Posisi bidan juga menjamin, sebagai bidan
mengerti implikasi meliputi janin ketika perilaku seperti merokok dan
meminum minuman keras serta penggunaan obat-obat terlarang
berkelanjutan secara teliti kembali di konsepkan dan kehamilan. Strategi
promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pelihan hidup sehat tidak
seharusnya dipaksa dan menciptakan ketetapan dari penyalahan korban.
Berdasarkan dari cerita dalam kotak 2.3. Apakah kamu merasa akibat dari
cerita diatas dalam terminologi dari keuntungan sehat dan dapat dibenarkan?
Apakah kamu melihat kata ‘menyusui’ dihilangkan dari percakapan Jasmine
yang telah menyerah untuk menyusui. Meskipun masalah komunikasi verbal
dan non-verbal, penerimaan dan kurangnya kesadaran, kegiatan promosi
kesehatan dalm teori seharusnya mampu mempengaruhi kehidupan
masyarakat dalam cara meningkatkan tapi terlalu sering intensi yang baik
promosi kesehatan menjadi perusak kesehatan potensial.
Kotak 2.3 Studi kasus : Jasmine

Jasmine melahirkan bayi pertamanya 3 hari yang lalu. Selama masa


kehamilan dia memutuskan untuk menyusui karena ia diberitahu bahwa
makanan terbaik bagi bayinya adalah ASI. Jasmne rutin mengikuti
pendidikan antenatal dan lingkup kerja menyusui. Pasangannya dan seluruh
keluarganya sangat mendukung rencananya. Sayangnya jasmine sangat
sulit menghasilkan asi nya; rasanya tidak mudah pikirnya. Putingnya terasa
sangat sakit dan pedih. Jasmine merasa bersalah dan depresi ketika ia
sedang sendiri. Ia merasa berada dalam pengalaman yang buruk. Jasmine
merasa bahwa ia harus menyusui bayinya dengan menggunakan botol,
dengan begitu ia bisa memulai untuk menikmati pengalamannya sebagai
ibu tanpa tekanan karena ingin menyusui. Bidannya menenangkan hatinya
bahwa ia akan baikan dan menjamin tekhniknya benar. Ia bahkan duduk
bersama Janice memberi makan dua kali sehari. Jasmine, bagaimanapun,
tumbuh berkembang tidak bahagia dan merasa ia tidak ingin melanjutkan
menyusui. Bidan melanjutkan banyak penawaran untuk mendukungnya,
menyemangatinya dan menjamin sebagai sepengatahuannya betapa
pentingnya pandangan Jasmine. Setiap kali bidan datang dan membantu
nya untuk memberi makan bayinya, Jasmine merasa tertekan, hal terbaru
dari bidan dan tidak merasa terkendali dalam suatu keadaan. Dia merubah
makanan formula bayi dan menghentikan meberikan asi pada hari kelima
nifas. Dia menghubungi bidan dan memberitahunya bahwa ia tidak
membutuhkan bantuannya lagi karena sekarang ia telah merasa percaya
diri; ia berterimakasih pada bidannya karena telah sangat mendukung
ketika ia merasa putus asa untuk menyusui. Bidan mengunjungi hanya dua
kali, pertama kunjungan penghentian. Ketika meminta bagaimana
pembirian makanan berjalan, Jasmine selalu menjawab, ’baik – baik saja’
Rangkuman

• Bidan secara aktif terlibat dalam promosi kesehatan dan pendidikan


kesehatan dan dengan hubungan yang unik antara ibu hamil dengan
keluarganya untuk mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat.
• Interfensi promosi kesehatan, meliputi konseling/menasehati,
pengembangan kemampuan diri dan pertolongan diri sendiri,
keberhasilan yang penting dalam hubungan kesehatan dalam perubahan
perilaku.
• Masyarakat yang kurang mampu sedikitnya ikut bagian seperti upaya
dan bahkan jika mereka melakukannya dengan sukses.
• Promosi kesehatan lebih efektif ketika fungsinya dalam tingkat dimana
terdapat kehidupan masyarakat setiap harinya, ketidaktahuan tentang
lingkungan dan struktur sosial dimana dilanjutkan untuk melemahkan
pengaruh pada kesehatan.
• Pendekatan biasanya digunakan oleh tenaga kesehatan yang mungkin
bisa menjadi efek positif atau negatif pada kebiasaan selanjutnya.
Pendekatan dipilih sebagai faktor penentu oleh interpretasi pribadi dan
pemahaman dari promosi kesehatan.
• Ada lebih dari 90 pendekatan dan contoh dalam promosi kesehatan,
beberapa hal diketahui dibanding yang lainnya (Rawson 1992). Tones
(1992) mengidentifikasi empat pendekatan untuk mempromosikan
kesehatan: pendekatan pemberdayaan diri, yang melihat peningkatan
penghargaan terhadap diri dan kemampuan mengambil keputusan,
pendekatan pendidikan, yang melihat pemberdayaan masyarakat untuk
melakukan pemilihan persetujuan, pendekatan pencegahan, yang melihat
pada perubahan perilaku yang dapat menyebabkan timbulnya suatu
penyakit, dan pendekatan radikal, yang memasukan identifikasi faktor
sosial ekonomi dan faktor politik yang mempengaruhi kesehatan.
• Praktek promosi kesehatan memiliki keseragaman faktor untuk tetap
melangkah dan berkembang dalam teori
• Sayangnya waktu dan sumber dan kemungkinan pengurangan
pengetahuan bisa meningkatkan pekerjaan pendekatan pendidikan
kesehatan tradisional. Kesadaran bisa menjadi awal positif dalam waktu
dan pembatasan sumber pada tingkat lokal dan nasional.
• Promosi kesehatan harus melibatkan peningkatan untuk pelurusan
potensial manusia.
• Strategi promosi kesehatan seharusnya menjadi kebudayaan sensitif
untuk meningkatkan kesempatan dari kemajuan.
• Pendidikan kesehatan adalah promosi kesehatan intrisi; funsi utama dari
pendidikannya adalah pemberdayaan.
• Promosi kesehatan sebagian besar sebagai proses proaktif. Proses ini
telah dilakukan dengan masyarakat bukan pada masyarakat, berdasar
pada individual terdapat kelompok. Partisipasi dan kerjasama merupakan
kunci dari komponen prosesnya.
• Proses kemungkinan untuk mengambil kendali tidak semudah
diucapkan, conthnya, ‘hal in terserah padamu untuk membuat pilihan’
atau ‘ itu semua adalah tanggung jawab’. Pendekatan selanjutnya
langsung dengan tanggung jawab penuh klien dan taksiran pemahaman,
ketepatn interpretasi dan sebuah kemampuan untuk membuat interfensi
mengenai informasi.
• Promosi kesehatan dikatakan merupakan kegiatan terbaik bagi seluruh
anggota masyarakat jika dipandang untuk mengatasi sosial ekonomi dan
lingkungan di kehidupan perorangan pada kesehariaannya.
• Sosial kapital dipusatkan pada tingkat promosi kesehatan dan melibatkan
pengembangan kerjasama dengan meningkatkan, mempertinggi dan
hubungan nilai sosial.

You might also like