Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
untuk memenuhi persyaratan perkuliahan evaluasi dan tes pengukuran olahraga dengan
Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Drs.Syamsuddin, M.Pd. sehingga proses penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan
lancar.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang individu atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes harus
dirancang secara khusus. Kekhususan tes terlihat dari bentuk soal tes yang digunakan,
jenis pertanyaan, rumusan pertanyaan yang diberikan, dan pola jawabannya harus
dirancang menurut kriteria yang telah ditetapkan. Demikian juga waktu yang disediakan
untuk menjawab pertanyaan serta pengadministrasian tes juga dirancang secara khusus.
Selain itu, aspek yang diteskan pun terbatas. Biasanya meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Kekhususan-kekhususan tersebut berbeda antara satu tes yang satu dan
tes yang lain. Tes ini dapat berupa pertanyaan tertulis, wawancara, pengamatan tentang
Pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara
dalam bidang apa saja dapat dikontrol dan dievaluasi. Hasil pengukuran berupa
kuantifikasi dari jarak, waktu, jumlah, dan ukuran dan sebagainya. Hasil dari
pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat diolah secara statistik.
Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja jantung,
darah dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-
perbaikan dan keadaan tubuh. Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik
seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya.,
dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan
system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan
mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai
daya tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik.
Daya tahan erobik pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur
seberapa besar konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2
menunjukkan volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau
milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume
oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit. Jadi kalau ada
dengan maximal oxygen intake, dan maximal oxygen power, yang menunjukkan
perbedaan yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen
1.2. MASALAH
Masalah adalah suatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan (Depdikbud, 1990).
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah “Berapa
Besar Kemampuan Daya Tahan Erobik seseorang dalam Multistage Fitness Test”.
1.3. TUJUAN
mengetahui berapa besar kemampuan daya tahan erobik seseorang dalam multistage
fitness test”.
BAB II
ISI
Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola
basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya., dibatasi oleh kapasitas
system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk
menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-
otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai daya tahan kardiorespiratori,
daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Oksigen diangkut dari atmosfir ke
sel-sel tubuh dengan system paru jantung. Selama melakukan olahraga system ini
semakin banyak pula oksigen yang dialirkan ke otot yang aktif. System paru-jantung
dari empat komponen yaitu paru, jantung, pembuluh darah, dan darah. Komponen
tersebut tersusun dalam suatu system pembuluh tertutup dan organ-organ yang
menyediakan sirkulasi darah secara tetap kepada paru dan kepada seluruh jaringan
tubuh lainnya.
bersifat erobik adalah kapasitas jantung, paru dan sirkulasi untuk menyampaikan
oksigen ke otot yang sedang bekerja (aktif). Oleh karena itu sebagai seorang guru
olahraga atau pelatih yang bermaksud hendak mengukur kemampuan seseorang dalam
melakukan olahraga yang bersifat erobik harus menilai kemampuan maksimal fungsi
jantung, paru, dan sirkulasi murid atau atletnya. Kemampuan maksimal fungsi paru-
jantung merupakan penilaian yang terbaik untuk mengukur kemampuan seseorang
volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan
tanda titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut
dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit. Jadi kalau ada pernyataan VO2 max
= 3 L/menit, artinya seseorang dapat mengkonsumsi oksigen secara maksimal 3 liter per
menit. Istilah konsumsi oksigen maksimal mempunyai pengertian yang sama dengan
maximal oxygen intake, dan maximal oxygen power, yang menunjukkan perbedaan
yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang
dihembuskan ke luar paru (Lamb, 1984, Nieman CD,1993). Di dalam materi ini
dahulu berapa banyak oksigen yang dihisap dan yang dihembuskan, perbedaan di antara
keduanya itulah merupakan jumlah oksigen yang dikonsumsi dan digunakan oleh
system transpot electron pada mitochondria untuk menghasilkan energi yang diperlukan
oleh jaringan-jaringan yang aktif. Dalam keadaan istirahat, konsumsi oksigen maksimal
sekitar 0,25 L/menit, jumlah ini dapat meningkat sebanyak 10 bahkan 20 kali (menjadi
2,5 – 5 L/menit) apabila seseorang melakukan latihan daya tahan yang berat
mengkonsumsi oksigen 2,3 L/menit, sedangkan laki-laki dewasa muda sekitar oksigen
ukuran tubuh lebih besar, juga memiliki konsumsi oksigen maksimal yang lebih besar
jika dibandingkan dengan orang yang memiliki tubuh lebih kecil, baik pada waktu
istirahat maupun latihan. Karena itu ukuran tubuh merupakan dasar bagi pengukuran
nilai konsumsi oksigen maksimal, dan biasanya dinyatakan dalam milliliter oksigen per
kilogram berat badan. Jadi kalau seseorang mamiliki berat badan 70 kg dan konsumsi
oksigen maksimal 2,8 L/menit (2800 ml/menit) juga dapat dikatakan dia dia memiliki
antara lain :
a. Jantung, paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, sehingga
hemoglobin harus normal, jumlah sel drah merah harus normal, dan
Dengan kata lain harus mempunyai metabolisme yang normal, demikian juga
namun menghasilkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen
maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini bersifat langsung
yaitu tes berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur
sebelumnya, sambil mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “tut” yang
terekam dalam kaset. Waktu tanda “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat,
tetapi secara tertahap menjadi lebih cepat sehingga akhirnya makin sulit testi untuk
tersebut. Testi berhenti apabila ia tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya, dan
Dalam multistage fitness test, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh
peregangan.
2.4.2. PERLENGKAPAN
yaitu :
panjang 22 meter.
f. Lebar lintasan kurang lebih 1 hingga 1,5 meter untuk tiap testi.
g. Stopwatch.
2.4.3. PERSIAPAN PELAKSANAAN TES
kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak.
tersebut, jarak antara dua tanda “tut” menandai suatu interval 1 menit
yang telah terukur secara tepat. Pergunakan saat permulaan ini untuk
dengan benar. Ketelitian sekitar 0,5 detik kearah (sisi) yang manapun
0,5 detik maka jarak tempat berlari perlu di ubah (periksa tabel 1 untuk
koreksi jarak).
Tabel 1
Penyesuaian Jarak Lari Bolak Balik Berdasarkan Kecepatan Pemutar Kaset
Periode Waktu Periode Waktu
Jarak Lari (Meter) Jarak Lari (Meter)
Standar (Detik) Standar (Detik)
55,0 18,333 60,5 20,166
55,5 18,500 61,0 20,333
56,0 18,666 61,5 20,500
56,5 18,833 62,0 20,688
57,0 19,000 62,5 20,833
57,5 19,166 63,0 21,000
58,0 19,333 63,5 21,166
58,5 19,500 64,0 21,333
59,0 19,666 60,5 20,166
59,5 19,833 61,0 20,333
6,0 20,000 64,5 21,500
65,0 21,666
interval yang teratur. Para testi diharapkan berusaha agar dapat sampai
pada kecepatan seperti ini, dengan tujuan agar dapat sampai ke salah
“tut” berikutnya.
ke level 21. Akhir tiap lari bolak-balik ditandai dengan bunyi “tut”
tunggal, sedangkan akhir tiap level ditandai dengan sinyal “tut” tiga
tes lari multitahap ini amat lambat. Pada level 1, para testi diberi waktu
d. Testi harus selalu menempatkan satu kaki tepat pada atau di belakang
tanda meter ke 20 pada akhir tiap kali lari. Apabila testi telah mencapai
salah satu ujung batas lari sebelum sinyal “tut” berikutnya, testi harus
e. Tiap testi harus meneruskan lari selama mungkin, sampai tidak mampu
lagi mengikuti dengan kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman,
sehingga testi secara suka rela harus menarik diri dari tes yang sedang
menjelang garis ujung pada saat terdengar bunyi “tut”, testi masih
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes lari multi
a. Ingatkanlah kepada testi bahwa kecepatan awal harus lambat dan testi
b. Pastikanlah bahwa setelah satu kaki testi telah menginjak tepat pada
c. Pastikan kepada testi agar berbalik dengan membuat sumbu putar pada
lebar.
d. Apabila testi mulai tertinggal sejauh dua langkah atau lebih sebelum
mencapai garis ujung putaran, atau dua kali lari bolak-balik dalam satu
dibawah ini.
Tabel 2
Prediksi Ambilan Konsumsi Oksigen Maksimal dengan Tes Lari Bolak-Balik
Prediksi Prediksi VO2
Level Shuttle Level Shuttle
VO2 Max Max
4 2 26,8 7 2 37,1
4 4 27,6 7 4 37,8
4 6 28,3 7 6 38,5
4 9 29,5 7 8 39,2
7 10 39,9
5 2 30,2 8 2 40,5
5 4 31,0 8 4 41,1
5 6 31,8 8 6 41,8
5 9 32,9 8 8 42,4
8 11 43,3
6 2 33,6
6 4 34,3 9 2 43,9
6 6 35,0 9 4 44,5
6 8 35,7 9 6 45,2
6 10 36,4 9 11 46,8
10 2 47,5 15 2 64,6
10 4 48,0 15 4 65,1
10 6 48,7 15 6 65,6
10 18 49,3 15 8 66,2
15 10 66,7
11 2 50,8 15 13 67,5
11 4 51,4
11 6 51,9 16 2 86,0
11 8 52,5 16 4 68,5
11 10 53,1 16 6 69,0
11 12 53,7 16 8 69,5
16 10 69,9
12 2 54,4 16 12 70,5
12 4 54,8 16 14 70,9
12 6 55,4
12 8 56,0 17 2 71,4
12 10 56,5 17 4 71,9
12 12 57,1 17 6 72,4
17 8 72,9
13 2 57,6 17 10 73,4
13 4 58,2 17 12 73,9
13 6 58,7
13 8 59,3 18 2 74,8
13 10 59,8 18 4 75,3
13 12 60,6 18 6 75,8
18 8 76,2
14 2 61,1 18 10 76,7
14 4 61,7 18 12 77,2
14 6 62,6 18 15 77,9
14 8 62,7
14 10 63,2 19 2 78,3
14 13 64,0 19 4 78,8
19 6 79,2
20 2 81,8 19 8 79,7
20 4 82,2 19 10 80,2
20 6 82,6 19 12 80,6
20 8 83,0 19 15 81,3
20 10 83,5 21 2 85,2
20 12 83,9 21 4 85,6
20 14 84,3 21 6 86,1
20 16 84,8 21 8 86,5
21 10 86,9
21 12 87,4
21 14 87,8
21 16 88,2
Tabel 3
Penilaian Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Konsumsi Oksigen Maksimal
Konsumsi Oksigen Maksimal (ml/kg bb/ menit)
Kategori
< 30 Tahun 30 – 39 Tahun 40 – 49 Tahun > 50 Tahun
Sangat Buruk < 25,0 < 25,0 < 25,0
Buruk 25,0 – 33,7 25,0 – 30,1 25,0 – 26,4 < 25,0
Sedang 33,8 – 42,5 30,2 – 39,1 26,5 – 35,4 25,0 -33,7
Baik 42,6 – 51,5 39,2 – 48 35,5 – 45,0 33,8 – 43,0
Sangat Baik > 51,6 > 48 >45,1 > 43,1
Tabel 4
Norma Konsumsi Oksigen Maksimal (dalam milliliter O2 / kg bb / per menit)
Age Low Fair Average Good High Athletic Olympic
Women
20 – 29 < 28 29 – 34 35 - 43 44 – 48 49 - 53 54 – 59 60 +
30 – 39 < 27 28 – 33 34 – 42 42 – 47 48 – 52 53 – 58 59 +
40 – 49 < 25 26 – 31 32 – 40 41 – 45 46 – 50 51 – 56 57 +
50 - 65 < 21 22 – 28 29 – 36 37 - 41 42 – 45 46 - 49 50 +
Men
20 – 29 < 38 39 – 43 44 - 51 52 – 56 57 – 62 63 – 69 70 +
30 – 39 < 34 35 – 39 40 – 47 48 – 51 52 – 57 58 – 64 65 +
40 – 49 < 30 31 – 35 36 – 43 44 – 47 48 – 53 54 – 60 61 +
50 - 59 < 25 26 – 31 32 – 39 40 – 43 44 – 48 49 - 55 56 +
60 - 69 < 21 22 – 26 27 – 35 36 – 39 40 – 44 45 - 49 50 +
tersebut lebih pendek atau lebih lama dari 60 detik, koreksilah jarak
LAVEL NO SHUTTLE
1 1 2 3 4 5 6 7
2 1 2 3 4 5 6 7 8
3 1 2 3 4 5 6 7 8
4 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TABEL 6
FORMAT HASIL PENILAIAN
TES DAYA TAHAN EROBIK DALAM MULTI TAHAP (LARI BOLAK-BALIK)
daya tahan erobik dalam multi tahap atau lari bolak balik yang dilakukan pada tanggal
20 April 2010, jumlah yang mengikuti tes yang ada di semester 6.i sejumlah 28 siswa
yang terdiri dari 10 Perempuan dan 18 Laki-laki. Tes daya tahan erobik dalam multi
tahap (lari bolak balik) da mendapat VO2max cukup, kurang, dan bahkan ada yang
sangat kurang. Yang mendapat VO2max cukup ada 8 mahasiswa, VO2max kurang ada
18 mahasiswa, dan VO2max sangat kurang ada 2 masiswa. Jadi dari hasil tes tersebut
VO2max mahasiswa lebih banyak kurang dari pada cukup, dikarenakan mahasiswa
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah
instrument untuk mencari informasi dari seseorang atau objek untuk tujuan tertentu.
Pengukuran merupakan suatu proses pengambilan data untuk mendapatkan data bersifat
atau secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur yang baku yang sebaiknya di tera.
Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah
dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-
perbaikan dan keadaan tubuh. Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik
seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya.,
dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan
system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan
mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai
daya tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Daya
tahan erobik pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa
besar konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan
volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan
tanda titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut
namun menghasilkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen
maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini bersifat langsung
yaitu tes berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur
sebelumnya, sambil mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “tut” yang
terekam dalam kaset. Waktu tanda “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat,
tetapi secara tertahap menjadi lebih cepat sehingga akhirnya makin sulit testi untuk
menyamakan kecepatan langkahnya dengan kecepatan yang diberikan oleh tanda
tersebut. Testi berhenti apabila ia tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya, dan
tahap ini menunjukkan tingkat konsumsi oksigen maksimal testi tersebut. Dalam
multistage fitness test, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh tester
Tes, Pelaksanaan Tes, dan Penilaian. Jadi dengan adanya penjelasan itu tes multi tahap
ini dapat dilaksanakan dengan baik, benar dan dapat diketahui seberapa besar
DAFTAR PUSTAKA