You are on page 1of 5

Botani Tumbuhan Tinggi

KLASIFIKASI DAN SISTEM KLASIFIKASI DALAM


SEJARAH PERKEMBANGAN TAKSONOMI
TUMBUHAN

OLEH:

Putu Eva Yustini


0813041008

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2009
KLASIFIKASI DAN SISTEM KLASIFIKASI DALAM SEJARAH
PERKEMBANGAN TAKSONOMI TUMBUHAN

Klasifikasi Tumbuhan

 Objek studi taksonomi tumbuhan adalah semua jenis tumbuhan baik yang ada sekarang
maupun tumbuhan yang sudah punah. Tumbuhan di dunia ini sangat beragam, baik dalam
struktur, bentuk, ukuran, fungsi, maupun yang lainnya.
 Klasifikasi tumbuhan diperlukan untuk penggolongan – penggolongan tumbuhan
berdasarkan pada sifat dan cirri yang ada pada keanekaragaman tumbuhan itu sendiri.
 Klasifikasi adalah proses pengaturan tumbuhan dalam tingakat – tingkat kesatuan kelasnya
yang sesuai secara ideal berdasarkan atas persamaan dan perbedaannya. Klasifikasi
bertujuan untuk mendapatkan kesamaan sifat dan ciri pada keanekaragaman tumbuhan
tersebut.
 Klasifikasi dicapai untuk menyatukan golongan yang sama dan memisahkan golongan
yang berbeda . semakin kecil tingkatan takson, kesamaan yang diperoleh semakin banyak.
Masing – masing takson menunjukkan kedudukan atau tingkat dalam hierarki penataan
takson tumbuhan.
 Adapun dua puluh lima tingkatan takson dari yang besar ke yang paling terkecil berturut –
turut:

Regnum
Subregnum
Divisio
Subdivisio
Classis
Subclassis
Ordo
Subordo
Familia
Subfamilia
Tribus
Subtribus
Genus
Subgenus
Sectio
Subsectio
Series
Subseries
Species
Subspecies
Varietas
Subvarietas
Forma
Subforma
Individuum

Sistem Klasifikasi dalam Sejarah Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

Sistem klasifikasi yang ada dalam dunia taksonomi tumbuhan, antara lain:

 Sistem buatan (sistem artifisial)


Tujuan klasifikasi ini untuk mempermudah pengenalan, dasarnya hanya satu atau dua
cirri – cirri morfologi yang mudah dilihat.
 Sistem alami
Klasifikasi ini mencerminkan keadaan yang sebenarnya seperti terdapat di alam.
 Sistem filogenetik
Klasifikasi ini menekankan keeeratan hubungan kekerabatan nenek moyang takson –
takson satu sama lain. Ada sifat – sifat yang dianggap lebih primitif dan ada sifat – sifat
yang dianggap lebih maju.
Perkembangan sistem klasifikasi

1. Periode tertua
Periode ini berlangsung dari awal sejak ada kegiatan taksonomi sampai abad ke-4 SM.
Pada periode ini belum dikenal adanya sistem klasifikasi yang diakui secara formal.
Orang – orang pada saat itu mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan atas manfaatnya,
sehingga periode ini dinamakan dengan periode sistem manfaat.

2. Periode sistem habitus ( abad ke-4 SM sampai abad ke-17 SM)


Pada periode ini, pengklasifikasian didasarkan atas perawakan ( habitus), yang golongan
utamanya disebut dengan nama pohon, perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna.
Theophrastes sebagai bapak Ilmu Tumbuhan juga mengelompokkan tumbuhan menurut
umur yaitu: tumbuhan berumah pendek (anual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial),
serta tumbuhan berumur panjang (perenial).
Selain Theophrastes, adapula beberapa tokoh yang berperan besar dalam perkembangan
taksonomi, antara lain:
- Dioscroides, menyatakan pentingnya pemberian deskripsi pada setiap tumbuhan
disamping pemberian namanya.
- Plinius, membedakan pohon – pohonan, bangsa gandum, sayuran, tanaman obat,
rerumputan, dsb.
- A. Magnus, berhasil membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil atas dasar sifat –
sifat batangnya.
- J. Ray, telah membedakan tumbuhan berkayu, tumbuhan berbatang basah, dan
membedakan antara tumbuhan biji tunggal dan tumbuhan biji yang berbelah.

3. Periode sistem Numerik (permulaan abad ke-18)


Pada periode ini, sistem klasifikasi tumbuhan ditandai dengan sifat sistem yang murni
artificial. Klasifikasi ini sengaja dirancang untuk membatu dalam identifikasi tumbuhan.
Klasifikasi didasarkan pada jumlah dari suatu organ atau bagian tumbuhan.
Carolus Linnaeus adalah tokoh yang paling terkenal pada periode ini. Linnaeus
mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan kesamaan jumlah alat – alat kelamin.
Linnaeus juga dianggap sebagai pencipta sistem tanaman ganda.
4. Periode sistem klasifikasi yang didasarkan atas kesamaan bentuk atau sistem alam ( Abad
ke-18 sampai abad ke-19)
Sistem klasifikasi tumbuhan pada periode ini dinamakan sistem alam. Tokoh yang
terkenal pada nasa ini adalah J.B de Lamarck. Lamarck berhasil membuat kunci untuk
pengidentifikasian tumbuh – tumbuhan dan merupakan perintis lahirnya teori evolusi.
De Jussieu membagi tumbuhan berdasarkan ada tidaknya kotiledon menjadi
Acotyledoneae, Monocolyledoneae, dan Dicotyledoneae.

5. Periode sistem filogenetik


Periode ini berlangsung dari pertengahan abad ke-29 sampai sekarang. Tumbuhan
digolongkan berdasarkan sejarah perkembangan filogenetiknya sehingga mampu
menunjukkan hubungan kekerabatan suatu golongan maupun.individu.
Tokoh yang tekenal pada saat periode ini antara lain:
- August Wilhelm Eichler, mengklasifikasikan tumbuhan menjadi dua kelompok yaitu
Cryptogamae dan Phanerogamae
- Adolph Engler, membagi alam tumbuhan ke dalam sejumlah afdeling. Engler juga
berpendapat bahwa Monocotyledonae lebih primitif daripata Dycotyledonae, dan
bangsa anggrek jauh lebih maju daripada rumput.

6. Periode Sistem Kontemporer Lainnya


1. Alfred Barton Rendle (1865-1934)
Sistem Rendle didasarkan pada sistem Engler dan Prantl, ini merupakan salah satu
sistem filogenetik modern yang cukup baik dan berarti. Randle memperlskuksn
Dycotyledoneae lebih primitive dibandingkan dengan Monocotyledoneae.
2. Karl Christian Mez ( 1866-1944)
Karya professor botani dari Jerman pada tahun 1926 menganalisa reaaksi protein
untuk melihat hubungan kekeraabatan tumbuhan secara genetik.

You might also like