You are on page 1of 21

BAB I.

PENDAHULUAN
 Konsep tentang sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional
terkecil yang menyusun semua organisme.
 Sejarah sel
Perkembangan sel berlangsung secara
bertahap seiring dengan kemajuan
mikroskop dan peralatan canggih yang
ditemukan.
 Biologi sel (juga disebut sitologi,
dari bahasa Yunani kytos, "wadah")
adalah ilmu yang mempelajari sel.
 Hal yang dipelajari dalam biologi sel
mencakup: sifat-sifat fisiologis sel
seperti struktur dan organel yang
terdapat di dalam sel, lingkungan dan
interaksi sel, daur hidup sel,
pembelahan sel dan fungsi sel
(fisiologi), hingga kematian sel
Perkembangan sel dapat dibagi menjadi
beberapa tahapan sebagai berikut:

 Abad 17 : pengamatan secara


morfologi
 Abad 18-19 : pengamatan fisiologi dan
biokimia sel
 Abad 20 : perkembangan pada
biokimia dan genetik
 Abad 20 (1930): integrasi biokimia,
genetika, fisiologi dalam mengkaji biologi sel
Bahan penyusun sel :
Protoplasma
 Protoplasma merupakan segumpal
massa yang memiliki tanda-tanda
hidup
 Protoplasma memiliki sifat-sifat dan
tanda-tanda struktural, kimiawi,
maupun fisiko-kimiawi serupa untuk
semua sel
Senyawa-senyawa penyusun sel

Protoplasma
Senyawa Sel tumb. Sel hewan
(%) (%)
Air 60 75
Senyawa organik: 35,7: 22,5:
Protein+as. nukleat 17,8 4
Lipid 11,7 0,5
Sakharida 6,2 18
Senyawa anorganik 4,3 2,5
AIR
 Fungsi : sebagai pelarut, pengangkut, dan media
reaksi enzimatik
 Jenis air dalam sel
1. Air intra molekuler : bagian dari molekul-molekul
protein, t.d. 4% air seluler.
2. Air terikat : terikat pada protoplasma,
perlu energi/tenaga besar untuk
memindahkannya.
3. Air bebas : terdapat di dalam vakuola,
di dalamnya terlarut :
Garam-garam mineral: K;Na;Ca;Mg;Fe
Senyawa-senyawa organik terlarut
Gas-gas terlarut: O2;CO2;N2
PROTEIN

 Penyusun protein: asam amino,


tersusun atas sejumlah asam amino
(polipeptida).
 Asam amino tersusun atas molekul-
molekul C, H, O, N, S.
Fungsi:
 Katalisator  Mengatur kadar
 Memberi kekakuan metabolit yang
struktural diperlukan
 Memantau  Menyebabkan
permeabilitas gerakan
selaput  Memantau kegiatan
gen
Jenis-jenis protein
 Berdasarkan susunan molekul:
1. Protein fibrosa: kolagen fibrin, aktin, dan miosin
2. Protein globular: haemoglobin, mioglobin, dan
enzim
 Berdasarkan perannya:
1. Protein struktural
a. intrasel: t.d. protein tunulin, aktin, spektrin
b. ekstrasel: kolagen, keratin
2. Protein dinamis
a. hormon: insulin, FSH, LH, tirosin
b. pigmen darah: haemoglobin,
haemosianin
LIPID
 Lipid atau lemak tersusun atas:
– 1 molekul trigliserida
– 3 asam lemak, masing-masing melekat pada
gliserol
 Asam lemak terdiri dari:
– Rantai hidrokarbon (hidrofobik)
– Gugus karboksilat (hidrofilik)
 Fungsi asam lemak:
– Penyusun selaput plasma (fosfolipid)
– Sumber makanan dan tenaga
KARBOHIDRAT (SAKARIDA)

 Monosakarida: beberapa molekul


karbohidrat monosakarida ada yang
memiliki senyawa N dan S
 Disakarida : molekul karbohidrat yang
tersusun atas dua molekul monosakarida
 Trisakarida : molekul karbohidrat yang
t.a. tiga molekul monosakarida
 Oligosakarida : molekul karbohidrat yang
t.a. sepuluh molekul monosakarida
 Polisakarida: t.d. beberapa monosakarida,
membentuk untaian lurus maupun
bercabang yang sangat panjang.
– Polisakarida struktural: selulosa dinding sel,
asam hiluronat (komponan substansi antar sel
pada jaringan ikat)
– Polisakarida nutrien: amilum (tumbuhan),
glikogen (hewan), paramilun (beberapa
protozoa)
NUKLEOTIDA DAN ASAM NUKLEAT

 Nukleotida: tersusun atas basa-nitrogen,


ribosa, dan fosfat.
– Basa nitrogen: purin (guanin dan adenin)
pirimidin (timin, sitosin,
dan urasil)
– Nukleotida berperan sebagai pembawa
tenaga (ATP)
 Asam nukleat: untaian nukleotida t.d. RNA
dan DNA.
SEL PROKARIOT Vs. EUKARIOT

 Prokariot (pro=sebelum; karion=inti)


belum mempunyai inti ‘yang jelas batasnya’
 Contoh : kelompok bakteri dan cyanobakteria
(ganggang merah-biru)
 Pada organisme ini sistem membran dalam belum
terbentuk sempurna, seperti misalnya inti tidak
jelas batasnya dan hanya merupakan gumpalan
protoplasma yang lebih kental dari bagian lainnya
dalam sel, mengandung bahan inti (kromatin) yang
kemudian disebut nukleoid.
EUKARIOT
 Eu = typical (khas) dan karion = inti
(mempunyai inti yang khas, jelas).
 Sel-sel yang menyusun organisme
multiseluler adalah sel eukariot.
 Sistem membran dalam dan maupun luar
pada sel eukariot sudah berkembang
sempurna, sehingga sistem inti dan sistem
organel lainnya jelas.
VIRUS
 virus adalah suatu unit/partikel fungsional yang
lebih kecil dari sel.
 Ciri-cirinya:
– Bila berada bebas (tidak di dalam sel) tidak
dapat menunjukkan tanda-tanda kehidupan
– Tersusun atas molekul terbatas (biasanya kapsul
protein di luarnya, dan DNA atau RNA di
dalamnya disertai beberapa protein enzim
– Di dalam sel mudah mengalami mutasi
– Bukan bagian dari sel
– Dapat menginfeksi sel inang
 Sifat virus yang dapat menginfeksi sel
inanglah yang menyebabkan virus
merupakan vektor bagi berbagai penyakit
pada tumbuhan, hewan, maupun manusia.

 Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi


bakteri. Sebagian bakteriofag memiliki ekor
yang berfungsi untuk: mengenal sel bakteri,
melekat pada sel bakteri, dan menginjeksi
DNA virus ke dalam sel bakteri
Sel hewan
Sel tumbuhan
Fosfolipid

You might also like