You are on page 1of 8
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI 1, Pengertian Sosiologi Sosiologi dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang relatif masih baru, walau perkem- bangan tentang sosiologi telah cukup lama. Istilah Sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte, seorang ahli filsafat dari Perancis pada tahun 1839. Auguste Comte membuat istilah sosiologi dari gabungan dua kata yang berasal dari bahasa yang berlainan yaitu, Socius yang berasal dari bahasa Latin yang berarti kawan, dan Logos yang berasal dari kata Yunani yang berarti kata atau berbicara, Jadi Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat, Setelah Auguste Comte memperkenalkan istilah sosiologi, kemudian banyak juga pendapat yang mendefinisikan sosiologi. Untuk memberikan rumusan suatu definisi yang dapat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakekat yang dimaksud dari suatu kata atau kalimat adalah sulit. Karenanya suatu definisi tentang sosiologi adalah beraneka ragam, tetapi pada dasarnya masing-masing pendapat menonjolkan segi masya- rakat dari berbagai sudut baik secara individu maupun kelompok. Untuk lebih mengenal apa sebenamya Sosiologi, akan kami berikan beberapa definisi (batasan makna) Sosiologi dari berbagai pendapat a. Peter L, Berger mengemukakan, bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu. b. Pitirim Sorokin menyatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajarij: 1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial] Misalnya antara gejala-ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum} dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan sebagainya, 2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala| gejala non sosial, Misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya. 3. Citi-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial ¢. JAA. Van Dorn dan C.J. Lammers mengemukakan, bahwa Sosiologi adalah imu Pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang ber- sifat stabil 4. Roucek dan Warren berpendapat Bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. | €. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengemukakan : Bahwa Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, 1)* Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mem- pelajart atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosil, struktur sosial, dan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. i dalam pengertian Sosiologi masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu atau sebagai penjumlafan dari individu semata-mata, melainkan sebagai suatu Pergaulan hidup. Oich karena manusia itu hidup bersama, dan masyarakat sebagai suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Atau dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang terwajud dari kehidupan bersama manusia. 2. Sosiologi Sebagai IImu Sosial Sosiologi masuk dalam kategori rumpur-rumpun ilmu sosial, ini dikarenakan pokok|| permasalahan dalam ilmu sosial pada umumnya membicarakan kehidupan sosial manusi masyarakat atau Kehidupan bersama. Sedangkan Sosiologi dapat dikatakan ilmu yang] membahas tentang masyarakat. Dengan demikian jelas bahwa Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, Karena ‘yang menjadi bahasan adalah masyarakat. Namun masyarakat yang dibahas dalam ilmu- ilmu sosial lain selain sosiologi adalah pada segi-segi Khusus dari _masyarakat tersebut. Misalnya ilmu ekonomi berusaha memecahkan persoalan yang timbul karena tidak ‘memadainya persediaan pangan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, disamping ftw juga membahas usaha-usaha manusia dalam upaya meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan yang lainnya, Jadi ilmu ckonomi hanya mem- pelajarisegi ekonominya, sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keselurufan. Contoh yang lain, Tmu Politik juga mempelajari suatu segi Khusus 2 yakni Kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan, Sedangkan Sosiologi ‘memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya. Misal, usaha untuk mendapatkan kekuasuan oleh sosiologi dikatakan sebagai salah satu bentuk persaingan ataupun terjadinya konflik Dari beberapa contoh perbandingan tersebut, dapat kembali ditegaskan bahwa ilmu sosiologi termasuk dalam lingkup ilmu-ilmu sosial yang membahas. masyarakat dari berbagai segi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Begitupula Sosiologi yang mem: pelajari masyarakat secara keseluruban dan hubungan-hubungan antara individu-individu i dalam masyarakat tersebut Sosiologi Sebagai IImu Pengetahuan Untuk megetahui secara pasti bahwa Sosiologi dapat dikategorikan sebagai suatu ilmu pengetahuan adalah tidak terlampau sulit, Hal ini dapat kita atasi dengan terlebih dahulu berusaha untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan itu, Peter R. Seen, merumuskan ilmu pengetahuan sebagai suatu sistem yang meng. hasilkan Kebenaran, dan seperti sistem-sistem lainnya imu mempunyai_ komponen- Komponen yang herhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Komponen utama ari sistem ilmu adalah (1) Perumusan masalah, (2) Pengamatan atau deskripsi, (3) Penjelasan, serta (4) Ramalan dan kontrol. Sedangkan Soerjono Sockanto, menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan adalah Penge- tahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol atau diperiksa dengan krits oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya Diakui bahwa perumusan di atas sebetulnya masih jauh dari sempurna, akan tetapi yang penting adalah bahwa perumusan tersebut mencakup beberapa unsur pokok. Unsu tunsur (elements) yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan tersebut adalah : 2)* 1. Pengetahuan (knowledge) Tersusun secara sistematis, Menggunakan pemikiran Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Apabita diperhatikan dengan seksama rumusan ilmu pengetahuan tersebut di atas, dapailah dikatakan bahwa perumusan tersebut mempunyai tekanan yang berbeda. Rumusan pertama dan kedua lebih menekankan pada prosesnya, sedangkan rumusan ketiga lebih ‘menekankan pada hasilnya, Memang pada dasamya ilmu pengetuhuan mencakup dua aspek tersebut, Dengan demikian, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa ilmu itu meliputi Pengetahuan (knowledge), Metode untuk memperoleh pengetahuan, Disusun secara sistematis Atau dengan lain perkataan, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengal ‘menggunakan metode ilmiah dan disusun secara sistematis, Jadi metode ilmiah itu bukanl: ilmu itn sendiri akan tetapi hanyalah sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan yan} dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan kriteria agar suatu ilmu dapat diklasifikasikan sebagai hharus memenuhi empat sifat yaitu : a. Bersifat Empiri. b, Bersifat teoritis. ©. Bersifat kumulatit, d.Bersifat Non-etis, 1 pengctahush Dengan demikian [mu Sosiologi yang dikategorikan sebagai ilmu sosial, jelas me- rupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri Karena telah memenuhi empat sifat dati ilmu pengetahuan yaitu : a, Sosiologi bersifat empiris, ini maksudnya sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran, Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan pancaind@m ‘manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semiug yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional. Sifat empir ini sering dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat diuji dengan fakta. Yang faktu tidak dapat disangkal kebenarannya, Karena dapat kita lihat sendiri dengan mata ata dengan pancaindra yang kita miliki, b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha unt menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut_merupakan rangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelask: hubungan-hubungan sebab akibat, hingga menjadi teori, ¢. Sosiologi bersifat kumulatif ini berartiteori-teori sosiologi dibentuk atas dasar te teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus t teori yang lama, hingga menjadi baik atau dapat mencapai kesempurnaan. 4. Sosiologi bersifat Non-Etis, ini berarti sosiotogi dalam usahanya menggambark dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk nanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak. Sosiologi hany ‘menjelaskan perilaku sosialnya. Atau dengan kata lain untuk menjelaskan fak tersebut secara analitis. 4. Obyek Sosiologi Sosiologi sebagai suatu imu, Khususnya scbagai ilmu sosial jelas memiliki obyeR. Obyek dati Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manust ddan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Akan tetapi dl kalangan ahli sosiologi masih terdapat pandangan yang belum seragam mengenai oby‘ inj, Ada abli sosiologi, yang menganggap bahwa sosiologi mempunyai bidang til ‘Khusus, dan ada pandangan bahwa sosiologi mempelajari masyarakat secara umum, atin semua sisi atau aspek dari masyarakat itu dipelajari oleh sosiologi. 4 Auguste Comte yang dianggap sebagai bapak sosiologi, menganggap sosiologi sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Hal ini berarti sosiologi mempelajari segala aspek Kehidupan bersama yang terwujud di dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, Kesopanan sosial dengan cita-cita, yang semuanya adalah kesatuan dari proses-proses fisik, moral dan intelektual. Dengan demikian, menurut Auguste Comte setiap aspek Kehidupan manusia dalam kelompok merupakan obyek sosiologi. 3)* Mac Iver dan Page mengemukakan bahwa, masyarakat ialah suatu sistem dari Kebiasaan dan tata cara dari wewentang serta kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupskan Jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu berubah. Bila menurut Ralph Linton Masyarakat adalah, setiap kelompok manusia yang telah hhidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai suatu Kesatuan sosial dengan batas-batas yang jelas Adapula yang mengemukakan, bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang ter- ‘wujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan kemasyarakatan, Untuk iebih memahami tentang masyarakat, ada baiknya bila menelaah ciri-ciri pokok dati masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai cii-ciri pokok yaitu : 1, Manusia yang hidup bersama Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam imu sosial khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka ‘yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan, 4)* Masyarakat sebagai obyek dari sosiologi, pada hakekatnya dapat ditilik dari berbagai sisi atau aspeknya, Hal ini terbukti dengan beragamnya definisi yang diberikan terhadap sosiologi. Definisi-definisi terhadap sosiologi pada dasarnya merupakan pernyataan tentang sisi dari masyarakat yang dijadikan obyek studi. Karenanya tidak semua aspek dapat dibahas, maka perlu ditentukan lingkupnya, ‘Sebenamya masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut, yaitu sudut strutural dan sudut dinamikanya, Segi struktural dinamakan pula struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial. Yang dimaksud dengan dinamika masya- rakat yaitu adalah apa yang disebut dengan proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial. Proses sosial diantikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbabagai segi kehidupan bersama, Dengan kata lain Proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu-individu dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dengan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau sesuatu yang 5 terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hiduj yang telah ada Yang terutama akan disoroti adalah interaksi sosial yang merupakan dasar daripad proses sosial, Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yan ‘menyangkut hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompol ‘manusia maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dengan demikian, masyarakat sebagai obyek dari sosiologi, pada dasamya pem- bahasannya hanya mencakup pada tiga aspek yaitu : a. Struktur Sosial. b. Proses Sosial ¢. Perubahan-perubahan Sosial 5. Metode Yang Digunakan Sosiologi Seperti ilmu-ilmu Pengetahuan lain, yang berdiri sendiri yang memitiki metode dalant ‘mempelajari obyeknya, maka sosiologi dalam mempelajari obyeknya juga memiliki cara kerja atau metode, Pada dasarnya dalam sosiologi terdapat dua macam metode yaitu : 1, Metode Kualitatif. Pada metode ini, mengutamakan bahan-bahan yang sukar dapat diukur dengat menggunakan angka-angka ataupun dengan ukuran-ukuran Tain yang lebih eksak walau bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakal, Metodd kuatitaif ini mencakup pula metode historis dan metode komparatif. Metodd historis adalsh metode yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dal masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum, Kalau pada metode komparati lebih mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat besert bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedsan can persamaan-persamaan sert sebab-sebabnya. Perbeduan-perbeduan dan persamaan-persamaan tersebut cma untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada mas: silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakal yang. mem punyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama, 5)* 2. Metode Kuantitatif Metode Kuantitatif adalah metode yang mengutamakan bahan-bahan eterans dengan angka-angka, schingga gejala-gejala yang ditcliti dapat diukur dengan mem}, pergunakan skala, indcks, tabel dan formula-formula yang kesemmuanya menggunakary imu pasti atau matematika. Yang dapat dikategorikan kedalam metode kuantitati adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secar sistematis. Pada masa sekarang ini telah dikenal suatu teknik yang dinamakan sosio. metri. Tekhnik ini berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sosiometr menggunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungay antar manusia di dalam masyarakat. Jadi Sosiometri adalah himpunan konsep- Konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif, 6)* Selain menggunakan 2 jenis metode tersebut, sosiologi juga menggunakan metode- metode jenis yang, lain yaitu 1. Metode Induktif yaitu, metode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum. Metode Deduktif yaitu, metode yang pendekatannya bermula dari kaidah-kaidah yang berlaku secara umum yang kemudian dipelajari pada keadaan yang Khusus. Disamping itu Sosiologi juga sering menggunakan metode fungsionalisme, metode ini hertujuan untuk meneliti kegunaan Jembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat, Metode ini berpendirian bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, dan masing- ‘masing mempunyai fungsi yang berbeda terhadap masyarakat, Para ahli sosiologi dalam upayanya menyelidiki suatu obyek seringkali mem: pergunakan metode lebih dari satu. Jadi dapat dikatakan metode-metode sosiologi ter- sebut saling melengkapi antara metode yang satu dengan metode yang lainnya. 6. Ringkasan Dan Evaluasi 1.6.1, RINGKASAN 1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, yang meliputi pula perubah- an-perubahan sosial 2. Sosiologi sebagai ilmu sosial dikarenakan pusat perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya, 3. Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan yang kategoris, murni, abstrak, dan berusaha memberi pengertian-pengertian umum. rasional, dan empiris, serta bersifat umum, 4, Untuk mempelajari masyarakat sebagai obyek dari sosiologi, maka sosiologi mempergunakan beberapa cara kerja atau metode-metode yang juga dipergunakan oleh ilmu-ilmu yang lain, yaitu Metode kualitati Metode kuantitatif. Metode induktif. Metode deduktit Metode fungsionatisme yReRe 6.2, EVALUASI 1, Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat} pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah keliaa) pelajari 2. Jelaskan, mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial 7 3. _Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk di dalam lingkup ilrmu ilmu sosial 4, Sebut dan jelaskan cmpat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci 5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi ? 6. Masyarakat sebagai suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, tentunya memiliki citi-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat, Sebutkan ciri-ciri pokok dari masyarakat tersebut ? 7. Untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja, yang dapat dipaksi, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif, Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajart sosiologi ? 8. Metode fungsionalisme juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?

You might also like