Professional Documents
Culture Documents
Written by Administrator
Monday, 11 August 2008 20:02
Salah satu mesin perkakas yang dikenal dalam proses produksi adalah mesin sekrap/ketam. Mesin
sekrap merupakan mesin yang memiliki gerakan utama, yaitu gerakan mendatar/horisontal. Jenis pahat
yang digunakan hampir sama dengan jenis pahat mesin bubut.
Dalam sejarahnya telah dikenal mesin sekrap dan mesin serut. Kedua mesin ini hampir sama, tetapi
ada beberapa perbedaan mendasar, seperti pada mesin serut benda kerja yang diproses berukuran besar,
sedangkan pada mesin sekrap berukuran kecil. Pada mesin serut benda digerakkan pada pahat yang
stasioner, sedangkan pada mesin sekrap pahat digerakkan terhadap benda kerja yang stasioner.
Mesin sekrap biasa disebut dengan mesin ketam yaitu sebuah mesin dengan pahat pemotong dan jenis
pahat mesin bubut yang mengambil pemotongan berupa garis lurus dengan menggerakkan benda kerja
menyilang jejak dari pahat ini, maka akan didapatkan permukaan yang rata, bagaimanapun juga bentuk
pahatnya.
Pada mesin sekrap ini kesempurnaannya tidak tergantung pada ketelitian dari pahat seperti kalau
digunakan pemotong fris untuk jenis pemotongan jenis yang sama dengan pahat khusus, perlengkapan
dan alat benda kerja sebuah mesin ketam dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral,
batang gigi, tanggam (catok), celah T dan berbagai bentuk lain.
MESIN SKRAP
Posted by romadhon ashari at 20:08 . Jumat, 17 April 2009
Labels: Pemesinan
1. Mesin Sekrap
Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan
rata baik bertingkat, menyudut, dan alur. Sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang dikehendaki. Mesin sekrap yang ada di workshop produksi
pemesinan jurusan Teknik Mesin FT – UNP, adalah tipe ONAK L - 350.
Prinsip Kerja Mesin Sekrap
Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm,
berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram
(tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak
engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol,
pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi
kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.
Mekanik Penjalan
Umumnya mesin-mesin sekrap dijalankan oleh motor yang ditempatkan dibagian belakang,
melalui belt berbentuk V ke pully atau ke lemari roda - roda gigi. Dari roda-roda gigi melalui
eksentrik ke alur engkol yang berayun dan dihubungkan ke lengan. Alur engkol yang berayun
terdiri dari sebuah cakra engkol dengan tap yang dapat diatur, sebuah blok tirus, tuas alur, dan
batang penggerak. Untuk mengatur sesuai dengan yang dikehendaki dari langkah lengan, dapat
distel dengan memindah-mindahkan tap pengatur. Seperti gambar dibawah ini:
dimana :
M = Titik putar alur engkol
T = Tap alur engkol yang dapat distel
D = diameter lingkaran engkol
h = Panjang langkah gerak lengan
Ereatan pahat ini juga digunakan untuk mengatur naik turunnya pahat dalam penyayatannya.
Untuk menyayat bidang-bidang tegak yang bersudut, eretan pahat dapat diatur kedudukannya
sesuai dengan sudut yang diinginkan.
Meja sekrap
Meja gunanya untuk menyangga ragum pengikat benda kerja dan juga mempunyai gerak
penjalan vertikal dan gerak penjalan lintang secara otomatis, dapat mengatur rendahnya benda
kerja dan teraturnya penyayatan, Dengan demikian memberikan posisi mendatar kepada benda
kerja pada waktu menyekrap. Seperti gambar dibawah ini:
C. Perawatan mesin
Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara semua fasilitas/peralatan
bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang
mungkin terjadi baik yang terduga maupun yang tak terduga (makhzu, 1999)
Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan pada:
Perawatan Preventif / Pencegahan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin guna mencegah terjadinya kerusakan atau
kemacetan pada saat diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai dan selama mesin dipakai.
Teknik perawatan ini umumnya dilakukan pada mesin yang kondisinya masih baru dan baik
(belum pernah rusak).
Perawatan Korektif / Pembetulan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan kerusakan baik
kerusakan kecil maupun kerusakan sedang.
Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan, perbaikan
menengah, perbaikan besar-besaran.
BAB III
Kondisi awal mesin sekrap onak L - 350 No. M3 2404
1. Bronce kopling (bantalan peluncur)
Bantalan kopling ini merupakan suatu komponen yang ada pada mesin sekrap untuk
pengereman atau untuk mematikan mesin sekrap secara langsung atau mendadak. Beberpa hal
yang membuat bronce kopling (bantalan peluncur) ini tidak berfungsi dengan baik diantaranya
adalah:
a. Terjadinya kehausan pada bantalan kopling terlalu lama pemkaiannya tanpa diperiksa dan
dirawat.
b. Pemberian pelumasan yang kurang terhadap bantalan kopling.
2. handle pemegang
Pada bagian ini kebanayakan handle yang ada pada patah dikarena akan sewaktu pemkaian
tidak hati-hati dan ceroboh.
Belt
Suatu alat pemindah daya yang cukup sederhana adalah belt yang terpasang secara kuat pada
dua buah pulley, Yaitu pulley penggerak dan pulley yang digerakkan. Prinsip pemindah daya
sisini adalah dengan mengandalakan gesekan antara belt antara belt dengan pulley. Belt yang
umum digunakan untuk prmindah daya, di bedakan atas dua macam yaitu:
a. Belt datar (flat belt), dengan penampang melintang segi empat.
b. Belt V (V belt), dengan penampang melintag terbentuk
trapesium.
pada mesin sekrap ini belt yang digunakan adalah belt V. hal-hal yang membuat belt harus
diganti diantaranya adalah:
1. belt sudah putus karena pemakaian yang sudah lama.
2. pulley yang bergerak yang dan pulley yang digerkkan tidak sejajar yang . membuat belt cepat
haus dan putus
4.Roda gigi
Roda gigi ini berbentuk seperti roda gigi yang gunanya untuk mengtur gerk lintang meja secara
otomatis. Roda pal dapat berputar kekiri atau kekanan, bergantung pada letaknya pena. Bila
pena dimasukkan menarik roda pal kekanan meja bergeser otomatis kekanan, jika pena
dimasukkan menarik roda pal kekiri, maka akan bergeser kekiri dan jika pena bertahan diatas
dan berada dalam kedudukan netral (tidak menarik pada pal) maka meja tidak bergeser
kedudukan ini digunakan pada waktu meja digeser dengan engkol. Kerusakan-kerusakan yang
tejadi pada roda ini diantaranya adalah:
a. Pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis berfungsi atau digunakan diputar secara manual
dengan menggunakan engkolpemutar.
b. Roda pal yang patah dan haus.
c. Pegas yang tidak berfungsi dangan baik.
5.Roker arm (mekanisme enkol balik cepat)
Sebuah engkol putar yang digerakan pada kecepatan seragam, dihubungkan kepada lengan
osilasi yang agak pejal, engkolnya dimasukkan kedalam roda gigi besar dapat diubah-ubah
dengan mekanisme ulir. Uantuk mengubah kedudukan langkah. Maka apitan yang memegang
penyambung ke ulir ram dikendorkan., dan pemberi kedudukan ram diputar. Dengam memutar
ulir pengatur kedudukan,dapat digerakkan mundur atau meja untuk menempatan kedudukan
potong.
Bahwa langkah potong mengambil 220 dari putaran engkol sedangkan lagkah sebliknya hanya
dilakukan 140 maka perbandingannya langkah potong =………. ………
Terjadi balik cepat karena ujung engkol dengan titik tumpu lengan. Kerusakan terjadi pada
roker drm adlah ulir dalam eksentrik yang patah dan haus.
6.Perawatan yang kurang dilakukan secara rutin
Perawatan sangat penting dalam sebuah mesin karena tanpa perawatan yang baik suatu mesin
akan cepat rusak . Akibat dari kurangnya perawatan suatu mesin adalah:
Mesin cepat rusak, haus serta suara mesin terasa bising.
c.Rencana perbaikan sekrap ONAK L – 350 No M3 2404
1. Bantalan kopling
a. karena sudah terlalu lama pemakaianya maka bantalan daganti dan dibuat kedudukanyang
baru.
b. pemberian pelumasan yang kurang akan menyebabkan bantalan kopling cepat haus maka
setiap kali pemkaianya harus diperiksa pelumasan bila kurang harus ditambah
2. Belt
a. Belt sudah putus, maka dibeli belt yang baru dengan tipe yang sama.
b. pulley yang bergerak dan pulley yang digerakkan tidak sejajar yang membuat belt cepat haus
dan putus, maka sejajarkan posisi dari pulley yang bergaerak dan pulley yang digerakkan agar
utaran tidak tersendat atau mecet.
3. Handle pemegang
Pemegang handle pemegang ini kami tidak membuatnya dari bahan besi atau alumaniuam
karena pemegang ini berkontak langsuang dengan arus listrik atau stop kontak jadi kami
membelinya.
4.Roda pal
a. pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis digunakan diputar secara paksa dangan engkol,
maka ddibuat baru agar dapat berfungsi dengan baik.
b. Roda pal yang patah dan haus, maka roda pal ini diganti dengan yang baru dan jumlah gigi
yang sama dengan roda pal yang lama.
c. pegas yang tidak berfungsi dengan baik, maka diganti dengan pegas yang lebih baik dari pada
sebelumnya agar saat otomatis digunakan pegas berfungsi dengan baik.
5. Roker arm (mekanisme engkol bak cepat)
Ulir dalam eksentrik yang patah dan haus, maka ulir dalam harus dibuat dan diberikan pelumas
agar tidak haus.
6.Perawatan yang karena dilakukan secara rutin
a. secara mesin tersa bising, mesin dapat rusak dan haus. Maka harus diberikan pelumasan yan
tidak teratur dan perawatan secara rutin.
B. Teknik perawatan
1. Pengertian perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dialaksanakan untuk memelihara semua
fasilaitas/peralatan labor dan bengkel agar dalam selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta
terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun tak terduga (makhzu,
1999 ). Usaha ini tidak terlepas dari cakupan pekerjaan bagian perawatan, seperti hal nya pada
bengkel atau labor pada perusahaan yang besar. Pekerjaan maintenance dikelola oleh suatu
bagian yang disebut dengan Maintenance Departement dan ini berarti bahwa bagian perawatan
mempunyai peranan atau fungsi yang sama pentingnya dengan bagian lain yang ada dalam
suatu perusahaan.
Berpedoman pada daya guna detiap fasilitas peralatan yang mempunyai masa pakai terbatas dan
tidak ada peralatan mesin yang mampu menjalankan fungsinya untuk selama- lamanya, bahkan
pada waktu tertentu secara berkala ada bagian atau parts dari peralatan mesin yang harus
mendapat pelanyanan perwatan.
Menurut catatan kuliah dengan makhzu (1999), aktifitas perawatan fasilitas/perawatan bengkel
dan labor dapat dikelompokkan atas 2 macam yaitu perawatan preventif dan perawatan korektif.
1.Perawatan Preventif
Perawatan preventif yang dilakukan terhadap mesin yang dalam keadaan baik/jalan.
Tujuan dari perawatan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin
komponennya dan bahan yang telah habid masa pakai. Menjaga mesinm agar kualitas
produknya selalu memenuhi standar serta ukuran yang dimintai dan mendeteksi secara
dini/awal kemungkinan kerusakan yang akan terjadi dari mesin.
Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalh :
Mesin dalam keadaan baik atau jalan
SEMUA KOMPONEN berfungdi dengan baik.
Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan
Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen tranmisi.
Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan
2. Pembersihan
3. Pelumasan
4. Penggantian komonen
5. Penguncian
6. Penyetelan.
Untuk memudahkan perawatan diantara preventif dibuat program perawatan secara :
TEORI PEMOTONGAN
Mengerti tentang prinsip pemotongan dengan baik akan membantu dalam proses produksi yang
ekonomis.Prinsip pemotongan banyak digunakan pada pembubutan, penyerutan, pengetaman,
pemfris-an ataupun pengeboran. Komponen-komponen dibuat dengan membuang sebagian
logam dalam bentuk serpihan kecil.
Gambar 6. memperlihatkan perkiraan distribusi gaya-gaya. Pada banyak perkakas potong, gaya
potong adalah yang paling berpengaruh.
Gambar 6. Distribusi gaya-gaya pada perkakas potong mata tunggal.
Daya yang diperlukan pada proses pemesinan secara praktis bisa dicari dengan alat wattmeter
atau ammeter.
Daya kuda juga bisa dihitung dari pengukuran gaya-gaya oleh dinamometer dan Fc. Daya kuda
yang didapat adalah daya pada spindel.
HPFxVscc=33000.
dimana : Fc = Gaya potong, lb (N)
Vc = Kecepatan potong, ft/min (m/s)
Daya pada motor, HPm :
HPm = HPs /E
dimana : E = Efisiensi penggerak spindel, %
Laju pelepasan logam bisa dicari dengan rumus :
Q = 12 x t x ft x Vc
PHPQs=