You are on page 1of 8

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT

Dalam ilmu kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh yakni, Asclepius dan Higela, yang
kemudian muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan.
Pertama aliran kuratif dari kelompok Aclepius dan aliran preventiv dari golongan Higela, dua
lairan tersebut saling berbeda dalam pengaplikasiannya pada kehidupan masyarakat. Aliran
kuratif bersifat rektif yang sasarannya per-individu, pelaksanaanya jarak jauh dan kontak
langsung dengan sasaran cukup sekali,kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter
gig, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan baik fisik, psikis, mental
maupun sosial. Sedangkan aliran prevevtiv lebih bersifat proaktif atau kemitraan yang
sasarannya masyarakat luas, Para petugas kesehatan masyarakat lulusan sekolah atau institusi
masyarakat bebagai jenjang masuk dalam kelompok ini.

PERIODE PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT


Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 periode:
I.       Periode sebelum ilmu pengetahuan
Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalam
kehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur
pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah
menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnya
kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian
penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya
pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.
II.    Periode ilmu pengetahuan
Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek, sehingga jika pada periode
sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan pemecahan masalah, pada periode ini mulai
ditemukann penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous
Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan asam karbol untuk
sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu
operasi. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai
digalakkan. Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga kesehatan
profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika dengan berdirinya universitas
serta pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.

PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA


      Sejarah dimulai sejak pemerintah Belanda Abad-16 dengan upaya pemberantasan cacar dan
kolera yang menyarang tahun 1927, 1937 kolera eltor, cacar masuk ke Indonesia melalui
singapura tahun 1948.
      Di bidang kesehatan masyarakat lainnya gub Daendels(1807) mengadakan pelatihan dukun
bayi dalam persalinan, tahun1930 didaftarkan para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan,
dan tahun 1952 mengadakan pelatihan secar cermat.
      Sekolah dokter di jawa didirikan pleh dr. Bosch dan dr. Bleeker tahun 1951 dengan nama
STOVIA, menyusul disurabaya tahun 1913 (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA menjadi sekolah
kedokteran dan sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.
      Berdirinya Lab. Tahun 1888 di bandung dan tahun 1938 berubah menjadi lembaga Eykman
dan disusul Lab. di medan, semarang, makasar, surabaya dan jogja berperan dalam
pemberantasan penyakit seperti, mlaria, lepra, cacar dsb. Bahkan gizi dan sanitasi.
      Tahun 1922 pes masuk Indonesia dan 1933, 1934, 1935 terjadi epidemi terutama di jawa
pada tahun 1935 dilakukan pemberantasan dan penyemprotan.
      Usaha Hydrich awal kesehatan masayarakat di Indonesia, tahun 1951 oleh dr. Y Leimena
dan dr. Patah dengan konsepnya kuratif dan prefentif tidak bisa dipisahkan.
      1956 Oleh dr. Y. Sukanti dalam proyek bekasi model pelayanan pengembangan kesehatan
dan pusat pelantikan di SUMUT, JABAR, JATENG, JOGJA, JATIM, BALI dan KALSEL.
      Nov 1967 konsep puskesmas oleh dr. A. Dopodilogo mengacu pada konsep bandung dan
proyek bekasi. Disepakati puskesmas yang terdiri dari tip A, B, C dab tahun 1968 puskesmas
sebagai sistem pelayanan kesehatan terpadu. Kegiatan pokok puskesmas adalah:
Kesehatan Ibu dan anak, KB, Gizi, Kesehatan lingkungan, Pencdegahan penyakit menular,
Penyuluhan , Pengobatan, Perawatan, Usaha kesehatan (gizi, sekolah dan jiwa), Laboratorium,
Pencatatan dan pelaporan.
Tahun 1969 puskesmas dibagi dalam 2 tipe(A→Dokter, B→Paramedik), tahun 1979 strata
puskesmas dibedakan menjadi:SI Puskesmas dengan prestasi sangat baik, SII Puskesmas dengan
prestasi standar, SII Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata.

DEFINISI
Kesehatan masyarakat terdiri dari beberapa batasan, dimulai dari batasan yang paling sempit
sampai yang luas. Batasab paling tua kesma adalah upaya untuk mengatasi masalah yang
mengganggu kesehatan (Kesma = Sanitasi),. Akhir abad 18 kegiatan kesma adalah pencegahan
penyakit melalui perbaikan sanitasi dan imunisasi. Awal abad 19 kesehatan masyarakan integrasi
antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran dan awal abad 20 oleh Wislow kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah, memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usah pengorganisasian untuk:

a. Perbaikan sanitasi lingkungan


b. Pemberantasan penyakit menular
c. Pendidikan kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan.
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup
yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Selanjutnya menurut Wislow kegiatan kesehatan masyarakat mencakup:

a. Sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit
c. Pendidikan kesehatan
d. Manajemen
e. Pengembangan rekayasa sosila dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Batasan dari ikatan dokter Amerika (1948) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha
pengorganisasian.
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. sebagai ilmu kesehatan masyarakat mencakup 2
disiplin pokok keilmuan yakni ilmu BIO-medis dan ilmu sosial, sejalan dan perkembangan ilmu
kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedoteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial,
antropologi, psikologi, pendidikan dsb. Sehingga kesehatn masyarakat sebagai ilmu yang multi
disiplin. Secara garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:

a. Epidemiologi                                                
b. Biostatistik / Statistik kesehatan                   
c. Kesehatan lingkungan
d. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
e. Administrasi kesehatan masyarakat
f. Gizi masyarakat
g. Kesehatan kerja

Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin,
sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang
langsung atau tidak untuk mecegah penyakit (Preventif), meningkatkan kesehatan (Promotif),
terapi (terapi fisi, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan,
penyediasan air bersih, pengawasan makanan dll. Dan penerapannya sebagai berikut:

a. Pemberantasan penyakit yang menular atau tidak        


b. Perbaikan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. Pemberantasan Vektor
e. Penyuluhan
f. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak
g. Pembinaan gizi
h. Pengawasan sanitasi tempat umum
i. Pengawasan obat dan mibuman
j. Pembinaan peran serta masyarakat
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan dengan hewan yang secara
langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia yang berfungsi untuk melindungi
konsumen dari bahaya yang dapat menganggu kesehatan, menjamin kententraman batin, pada
penularan zoonosis, melindungi petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan
yang diproduksi. Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan dalam pelaksanaan pembatasan
penyakit-penyakit menular trlihat pada UU No6/1967 ttg Anthropozoonosis, PP No22/ 1983 ttg
Zoonosa, PP No22/1983 bab4 pasal 24 ttg Pemberantasan rabies dsb.

SejaRaH KesehataN maSyarakaT..
By widyacute

Sejarah panjang perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu
pengetahuan saja melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern.
Oleh sebab itu, akan sedikit diuraikan perkembangan kesehatan masyarakat sebelum
perkembangan ilmu pengetahuan (pre-scientific period) dan sesudah ilmu pengetahuan itu
berkembang (scientific period).

Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan

Dari kebudayaan yang paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat
bahwa manusia telah melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan
masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula bahwa pada zaman tersebut tercatat dokumen-
dokumen tertulis, bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air
limbah atau drainase pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum, dan sebagainya.

Pada zaman ini juga diperoleh catatan bahwa telah dibangun tempat pembuangan kotoran (latrin)
umum, meskipun alasan dibuatnya latrine tersebut bukan karena kesehatan. Dibangunnya latri
umum pada saat itu bukan karena tinja atau kotoran manusia dapat menularkan penyakit tetapi
tinja menimbulkan bau tak enak dan pandangan yang tidak menyedapkan.

Demikian juga masyarakat membuat sumur pada waktu itu dengan alasan bahwa minum air kali
yang mengalir sudah kotor itu terasa tidak enak, bukan karena minum air kali dapat
menyebabkan penyakit (Greene, 1984).

Dari dokumen lain tercatat bahwa pada zaman Romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan
yang mengharuskan masyarakat mencatatkan pembangunan rumah, melaporkan adanya
binatang-binatang yang berbahaya, dan binatang-binatang piaraan yang menimbulkan bau, dan
sebagainya.

Bahkan pada waktu itu telah ada keharusan pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi atau
peninjauan kepada tempat-tempat minuman (public bar), warung makan, tempat-tempat
prostitusi dan sebagainya (Hanlon, 1974).
Kemudian pada permulaan abad pertama sampai kira-kira abad ke-7 kesehatan masyarakat
makin dirasakan kepentingannya karena berbagai macam penyakit menular mulai menyerang
sebagian besar penduduk dan telah menjadi epidemi bahkan di beberapa tempat telah menjadi
endemi.

Penyakit kolera telah tercatat sejak abad ke-7 menyebar dari Asia khususnya Timur Tengah dan
Asia Selatan ke Afrika. India disebutkan sejak abad ke-7 tersebut telah menjadi pusat endemi
kolera. Disamping itu lepra juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa
melalui para emigran.

Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi penyakit-penyakit tersebut, orang telah mulai
memperhatikan masalah lingkungan, terutama hygiene dan sanitasi lingkungan. Pembuangan
kotoran manusia (latrin), pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi
rumah telah tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pada waktu itu.

Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China dan India. Pada tahun
1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir dan Gaza
dilaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes.

Menurut catatan, jumlah meninggal karena wabah pes di seluruh dunia waktu itu mencapai lebih
dari 60.000.000 orang. Oleh sebab itu waktu itu disebut “the Black Death”. Keadaan atau wabah
penyakit-penyakit menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18. Disamping wabah pes,
wabah kolera dan tipus masih berlangsung.

Telah tercatat bahwa pada tahun 1603 lebih dari 1 diantara 6 orang meninggal, dan pada tahun
1663 sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karena penyakit menular. Pada tahun 1759, 70.000
orang penduduk kepulauan Cyprus meninggal karena penyakit menular. Penyakit-penyakit lain
yang menjadi wabah pada waktu itu antara lain difteri, tipus, disentri dan sebagainya.

Dari catatan-catatan tersebut di atas dapat dilihat bahwa masalah kesehatan masyarakat
khususnya penyebaran-penyebaran penyakit menular sudah begitu meluas dan dahsyat, namun
upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan oleh orang
pada zamannya.

Periode Ilmu Pengetahuan

Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai dampak
yang luas terhadap segala aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad
sebelumnya masalah kesehatan khususnya penyakit hanya dilihat sebagai fenomena biologis dan
pendekatan yang dilakukan hanya secara biologis yang sempit, maka mulai abad ke-19 masalah
kesehatan adalah masalah yang kompleks. Oleh sebab itu pendekatan masalah kesehatan harus
dilakukan secara komprehensif, multisektoral.

Disamping itu pada abad ilmu pengetahuan ini juga mulai ditemukan berbagai macam penyebab
penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil menemukan vaksin
untuk mencegah penyakit cacar, Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk
sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu
operasi.

Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan pada tahun
1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat Inggris terserang epidemi (wabah) kolera,
terutama terjadi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang miskin. Kemudian parlemen
Inggris membentuk komisi untuk penyelidikan dan penanganan masalah wabah kolera ini.

Edwin Chadwich seorang pakar sosial (social scientist) sebagai ketua komisi ini akhirnya
melaporkan hasil penyelidikannya sebagai berikut : Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi
yang jelek, sumur penduduk berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran
manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak
dirubung lalat dan kecoa. Disamping itu ditemukan sebagian besar masyarakat miskin, bekerja
rata-rata 14 jam per hari, dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi.

Laporan Chadwich ini dilengkapi dengan analisis data statistik yang bagus dan sahih.
Berdasarkan laporan hasil penyelidikan Chadwich ini, akhirnya parlemen mengeluarkan undang-
undang yang isinya mengatur upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi
lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja, pabrik dan sebagainya. Pada tahun 1848, John Simon
diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan penduduk (masyarakat).

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga
kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wiski dari
Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas dan didalamnya terdapat sekolah
(Fakultas) Kedokteran.

Mulai tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada dan sebagainya. Dari
kurikulum sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah
diperhatikan. Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan penerapan
ilmu di masyarakat.

Pengembangan kurikulum sekolah kedokteran sudah didasarkan kepada suatu asumsi bahwa
penyakit dan kesehatan itu merupakan hasil interaksi yang dinamis antara faktor genetik,
lingkungan fisik, lingkungan sosial (termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan dan
pelayanan kedokteran / kesehatan.

Dari segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah Amerika telah
membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi departemen ini adalah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk (public), termasuk perbaikan dan
pengawasan sanitasi lingkungan.

Departemen kesehatan ini sebenarnya merupakan peningkatan departemen kesehatan kota yang
telah dibentuk di masing-masing kota, seperti Baltimor telah terbentuk pada tahun 1798, South
Carolina tahun 1813, Philadelphia tahun 1818, dan sebagainya.
Pada tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian kesehatan
masyarakat baik dari universitas maupun dari pemerintah di kota New York. Pertemuan tersebut
menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association).

Sumber :

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,
Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

You might also like