Professional Documents
Culture Documents
12. Perubahan data apa saja, yang dapat diberitahukan Wajib Pajak
untuk dapat dilakukan perubahan data Wajib Pajak ?
Hal-hal yang yang berkenaan dengan perubahan data Wajib Pajak:
a. Perbaikan data karena kesalahan data hasil
komputer;
b. Perubahan nama WP karena penggantian nama,
disyaratkan adanya keterangan dari instansi yang berwenang;
c. Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat
tinggal;
d. Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor
(misalnya NPWP cabang tidak sama dengan NPWP Pusat);
e. Perubahan status usaha WP dilampiri pernyataan
tertulis dari WP atau fotocopy akte perubahan;
f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan
kegiatan usaha WP;
g. Perubahan bentuk Badan;
h. Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang
mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah;
i. Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan NPPKP
karena dipenuhinya persyaratan yang ditentukan;
-4-
Mewah ?
Kewajiban Wajib Pajak sehubungan dengan Pajak Pertambahan
Nilai/Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN/PPnBM):
a. Melakukan pembayaran/penyetoran PPN/PPnBM
yang telah dipungut;
b. Membuat faktur Pajak;
c. Mengisi SPT masa PPN dan melaporkan ke KPP.
1. Apa pengertian
Surat Tagihan Pajak (STP)
Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau
sanksi administrasi berupa denda, dan atau bunga.
4. Sanksi administrasi
apa saja yang dapat ditagih dengan STP ?
Jenis administrasi yang ditagih dengan Surat Tagihan Pajak:
a. denda administrasi Rp. 50.000,00 bagi
Wajib Pajak yang tidak atau terlambat menyampaikan SPT Masa;
b. denda administrasi Rp. 100.000,00 bagi
Wajib Pajak yang tidak atau terlambat menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan;
c. denda 2% dari Dasar Pengenaan Pajak bagi Pengusaha yang tidak
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, PKP yang
tidak membuat atau tidak lengkap mengisi Faktur Pajak;
d. bunga, bagi Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan sehingga
mengakibatkan kurarng bayar;
e. bunga, bagi Wajib Pajak yang terlambat atau tidak membayar pajak
yang sudah jatuh tempo pembayarannya
5. Apakah yang
dimaksud dengan Surat Ketetapan Pajak ?
Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Kurang Bayar
Tambahan atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atau Surat Ketetapan
Pajak Nihil.
Surat Teguran dikirimkan kepada Wajib Pajak apabila Wajib Pajak tidak
melunasai utang pajak 7 hari setelah jatuh tempo.
- Dilampiri
salinan Surat Keputusan yang dibanding;
- Jumlah pajak
yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%.
PAJAK PENGHASILAN
Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak
luar negeri.
Subjek Pajak dalam negeri adalah :
orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;
orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan;
orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di
Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia;
warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang berhak.
badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia;
Subjek Pajak luar negeri adalah :
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan;
badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk
usaha tetap di Indonesia;
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan;
badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia,
yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
UU Pajak Penghasilan menganut resident principle untuk Wajib
Pajak dalam negeri dan source principle untuk Wajib Pajak luar
negeri, yang terlihat dari perlakuan pajaknya, yakni sebagai berikut :
- 25 -
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, meliputi antara
lain :
Imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa, seperti : gaji,
upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya.
Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan.
Laba usaha.
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta,
seperti :
keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal;
keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan
lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham,
sekutu, atau anggota;
keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha;
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan
atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan
keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-
pihak yang bersangkutan.
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya.
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang.
Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi.
Royalti.
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
- 28 -
oleh dana pensiun, dan Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari
Tua yang dibayarkan sekaligus oleh Badan Penyelenggara
Pensiun atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja,
sampai dengan sejumlah Rp.25.000.000,00.
Penghasilan berupa gaji, upah, serta imbalan lainnya dari
pekerjaan yang diberikan dalam bentuk uang sampai dengan
sejumlah Rp.1.000.000,00 sebulan, yang diterima oleh pekerja
yang bekerja sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap pada
satu pemberi kerja dengan gaji, upah, serta imbalan lainnya dalam
bentuk uang tidak melebihi Rp.2.000.000,00 sebulan, PPh Pasal
21 ditanggung oleh Pemerintah .
Penjelasan :
Nilai impor adalah nilai yang menjadi dasar penghitungan Bea
Masuk yaitu Cost, Insurance and Freight ( CIF ) ditambah Bea
Masuk dan pungutan impor lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan pabean.
Penjelasan :
Perlu diperhatikan bahwa dalam penerapan ketentuan PPh Pasal 26 ini,
ketentuan yang diatur dalam P3B yang berlaku mempunyai kedudukan
yang lebih tinggi. Dengan perkataan lain, ketentuan PPh Pasal 26 berlaku
- 51 -
sepanjang menurut P3B yang berlaku hak pemajakannya ada pada pihak
Indonesia sebagai negara sumber ( source country ).
Barang Kena Pajak adalah barang berwujud yang menurut sifat atau
hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan
barang tidak berwujud yang dikenakan PPN.
7. Apakah terdapat pula jenis barang dan jenis jasa yang dikecualikan
dari pengenaan PPN?
Ada. Jenis barang yang tidak dikenakan PPN adalah :
1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil
langsung dari sumbernya, yaitu :
a. minyak mentah (crude oil);
b. gas bumi;
c. panas bumi;
d. pasir dan kerikil;
e. batubara sebelum diproses menjadi briket batubara;
f. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, dan
bijih perak; dan
g. barang hasil pertambangan dan pengeboran lainnya yang diambil
langsung dari sumbernya.
2. barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat
banyak, yaitu :
a. beras;
b. gabah;
c. jagung;
d. sagu;
e. kedelai; dan
f. garam baik yang berjodium maupun yang tidak berjodium.
3. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,
warung, dan sejenisnya;
4. uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
- 56 -
i. Perolehan BKP atau JKP yg PM-nya tdk dilaporkan dlm SPT Masa
PPN, yg ditemukan pd waktu dilakukan pemeriksaan.
G. RESTITUSI ( 250304 )
Restitusi terjadi apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan lebih besar daripada Pajak Keluaran, maka selisihnya
merupakan kelebihan pajak yang dapat dimintakan kembali.
2. Siapakah yang dimaksud dengan Wajib Pajak Patuh dan apa kriteria
tertentu Wajib Pajak Patuh?
Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu
sebagaimana ditetapkan dengan Menteri keuangan yang dapat diberikan
pembayaran pendahuluan pengembalian kelebihan pajak.
Kriteria Tertentu Wajib Pajak Patuh adalah:
a. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak
dalam 2 tahun terakhir
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak kecuali
telah memperoleh ijin untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena tindak pidana dibidang
perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir
d. Dalam hal Laporan Keuangan diaudit oleh akuntan publik atau BPKP
harus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau dengan
pendapat wajar dengan pengecualian sepanjang pengecualian tersebut
tidak mempengaruhi rugi fiskal.
- bagi PKP yg terdaftar di KPP Wajib Pajak Besar dan yang terdaftar
di KPP BUMN ditetapkan tempat terutang pajak hanya di tempat
PKP terdaftar (otomatis terpusat di KPP WP Besar dan KPP
BUMN).
1. Apabila PKP terutang pajak pada lebih dari satu tempat kegiatan
usaha, dapatkah PKP memohon untuk memilih salah satu tempat
kegiatan usaha atau lebih sebagai tempat terutang pajak (pemusatan
PPN)?
Dapat
yang membawahi lokasi tempat terutang pajak yang akan dipilih sebagai
tempat terutang pajak
c. FP Sederhana.
dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir dan pembeli BKP atau
penerima JKP yang tidak diketahui identitasnya.
Faktur Pajak Sederhana tidak dapat digunakan oleh pembeli BKP atau
penerima JKP sebagai dasar untuk pengkreditan Pajak Masukan.
baik oleh PKP penjual maupun PKP pembeli pada Masa Pajak terjadinya
pengembalian BKP tersebut.
Dalam hal pengembalian BKP terjadi masih dalam Masa Pajak yang sama
dengan terjadinya penyerahan BKP tersebut, tidak perlu dibuatkan Nota
Retur, melainkan dapat dilakukan dengan pembatalan atau perbaikan
Faktur Pajak atas penyerahan BKP tersebut.
4. Dalam hal apakah PPN dan PPn BM tidak dipungut oleh Pemungut
PPN?
PPN dan PPnBM tidak dipungut oleh Pemungut PPN dalam hal :
a. Pembayaran yang jumlahnya tidak melebihi Rp. 1.000.000,00 yang
tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah. PPN dan PPnBM
yang terutang untuk jumlah pembayaran tersebut disetor sendiri oleh
Rekanan yang bersangkutan.
b. Pembayaran untuk pembebasan tanah.
c. Pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak yang menurut ketentuan perundnag-undangan yang berlaku,
PPN yang terutang tidak dipungut dan atau dibebaskan dari
pengenaan PPN.
d. Pembayaran atas penyerahan BBM dan Bukan BBM oleh Pertamina
e. Pembayaran atas rekening telepon
f. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh
perusahaan penerbangan
g. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidakdikenakan PPN
Fasilitas di bidang PPN dan PPn BM adalah PPN dan PPn BM yang
terutang dibebaskan atau tidak dipungut, baik sebagian atau seluruhnya,
sementara waktu atau selamanya.
Atas impor BKP, Dirjen BC membubuhkan cap “PPN dan atau PPn BM
Tidak Dipungut pd setiap lembar PIB pada saat penyelesaian dokumen.
Atas penyerahan BKP dan atau impor BKP selain yang dimaksud di atas,
dan atas penyerahan JKP di/ke/dari Kawasan Berikat Daerah Industri
Pulau Batam terutang PPN dan atau PPn BM dan pengenaannya dilakukan
secara bertahap, yaitu :
1 Tahap Pertama, mulai 1 Januari 2004, PPN dan
PPn BM dikenakan atas :
a. kendaraan bermotor segala jenis;
b. rokok dan hasil tembakau lainnya;
c. minuman yang mengandung alkohol.
2 Tahap Kedua, mulai 1 Maret 2004, PPN dan PPn
BM dikenakan atas barang elektronik segala jenis.
- 75 -
Fasilitas PPN dan PPn BM yang terutang tidak dipungut diberikan atas
kegiatan:
a. impor barang dan peralatan oleh Pengusaha GB dalam rangka
pembangunan dan kegiatan Gudang Berikat;
b. impor barang dan bahan oleh Pengusaha GB.
10. Jenis kegiatan PPN dan PPn BM apakah yang mendapat fasilitas
dibebaskan?
PPN & PPnBM terutang dibebaskan dari pengenaan atas :
a. Impor dan atau penyerahan BKP tertentu dan atau JKP tertentu,
seperti
b. Impor dan atau penyerahan BKP strategis
c. Impor dan atau penyerahan BKP/JKP Kepada Perwakilan Negara
Asing/Badan International serta Pejabat/Tenaga Ahlinya berdasarkan
azas timbal balik.
b. Badan
menggunakan DPP sebesar harga jual
PPN yg terutang 10% x harga jual
PPN disetor = PK – PM
PM dapat dikreditkan
dan Lembaga Non Departemen dan tidak dapat dilakukan oleh bentuk
usaha lain.
b. terutang PPN
Jasa penyediaan tenaga kerja yang dilakukan oleh Pengusaha di
mana :
- Pengusaha penyedia tenaga kerja melakukan pembayaran gaji,
upah, honorarium, tunjangan dan sejenisnya kepada tenaga kerja;
atau
- Pengusaha penyedia tenaga kerja bertanggung jawab atas hasil
kerja dari tenaga kerja tersebut.
- Tenaga kerja dimaksud termasuk dalam struktur kepegawaian
pemberi jasa tenaga kerja.
Atas PPN dan PPn BM yang tidak dipungut sehubungan dengan impor
oleh Kontraktor Utama tidak perlu dibuatkan Surat Setoran Pajak.
11. Bagaimana perlakuan PPN atas Jasa Boga (Catering)? Dan Apa yang
dimaksud dengan objek pajak restoran dan jasa boga?
a. atas penyerahan Jasa Boga (Catering) dikenakan PPN. DPP atas
penyerahan jasa boga atau katering adalah sebesar semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha Jasa Boga atau
Katering. Dengan demikian, PPN terutang atas penyerahan jasa boga
atau katering 10% x DPP.
b. Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran
dengan pembayaran. Tidak termasuk Pelayanan usaha jasa boga atau
katering.
c. Objek Jasa Boga atau Katering adalah penyediaan makanan dan atau
minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk
keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau
tidak tertulis.
d. Keperluan tertentu adalah :
- pesta, resepsi, atau
perayaan;
- perjamuan;
- rapat atau pertemuan;
- makan karyawan pada
instansi Pemerintah atau Badan Usaha Pemerintah, perusahaan
swasta maupun perusahaan perseorangan;
- makan untuk pelanggan
perseorangan;
- perlombaan atau
pertandingan; atau
- acara-acara lain yang
sejenis.
- 82 -
12. Bagaimana perlakuan PPN atas service charge dalam rangka kegiatan
persewaan ruangan?
a. atas service charge dalam rangka kegiatan persewaan ruangan
dikenakan PPN. Ada (2) dua elemen utama dalam kegiatan jasa
persewaan ruangan yaitu Sewa dan Service Charge.
b. Service charge adalah balas jasa yang menyebabkan ruangan yang
disewa tersebut dapat dihuni sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh penyewa. Service charge dapat terdiri dari biaya listrik, air,
keamanan, kebersihan dan biaya administrasi.
c. Dasar Pengenaan Pajak atas service charge dalam rangka kegiatan
persewaan ruangan sejak bulan 3 Juni 2003 (Faktur Pajak Standar
yang dibuat/diterbitkan setelah 3 Juni 2003) adalah sebesar nilai
penggantian, yakni sebesar nilai tagihan service charge yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa.
d. PPN Terutang adalah 10% x DPP.
17. Bagaimana perlakuan atas PPN yang dipungut lebih besar atau lebih
kecil dari yang seharusnya terutang, atau tidak seharusnya terutang?
Perlakuan atas PPN yang dipungut lebih besar atau lebih kecil atau tidak
seharusnya terutang:
a. Pajak yang dipungut lebih besar dari yang seharusnya terutang atau
tidak seharusnya terutang dimana Pajak yang salah dipungut tersebut
telah disetorkan dan dilaporkan, maka PKP yang memungut Pajak
tersebut tidak dapat meminta kembali Pajak yang salah dipungut
tersebut. Yang dapat meminta kembali pajak yang salah dipungut
tersebut adalah pihak yang terpungut dengan syarat Pajak yang salah
dipungut tersebut belum dikreditkan atau belum dibebankan sebagai
biaya.
- 85 -
18. Dalam hal terjadi retur Jasa Kena Pajak? Apakah atas PPn yang telah
disetor dan dilaporkan dapat dikurangkan atau dikembalikan?
Dalam hal terjadi retur Jasa Kena Pajak, maka PPN yang telah terlanjur
dipungut, disetor dan dilaporkan oleh PKP yang melakukan penyerahan
dapat dikurangkan dengan cara perbaikan Faktur Pajak atas yang
berkenaan dengan penyerahan JKP tersebut. Sebagai konsekuensinya baik
PKP yang melakukan penyerahan maupun PKP yang menerima
penyerahan JKP harus memperbaiki SPT Masa PPN Masa Pajak Faktur
Pajak yang diperbaiki tersebut dilaporkan.
21. Barang-barang apa saja yang termasuk BKP Tertentu yang Bersifat
Strategis yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan PPN?
Barang-barang yang termasuk BKP Tertentu yang Bersifat Strategis yang
atas impornya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah:
a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan
terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang;
b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk
pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan;
c. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, penangkaran, atau perikanan.
22. Barang-barang apa saja yang termasuk BKP Tertentu yang Bersifat
Strategis yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN?
Barang-barang yang termasuk BKP Tertentu yang Bersifat Strategis yang
atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah:
a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan
terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang;
b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk
pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan;
c. barang hasil pertanian oleh petani atau kelompok petani;
d. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, penangkaran, atau perikanan;
e. air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan Air Minum;
f. listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 watt.
23. Apa yang dimaksud dengan bibit dan atau benih yang dibebaskan dari
pengenaan PPN?
Bibit dan atau benih yang dibebaskan dari pengenaan PPN adalah bibit
dan atau benih sebagaimana didefenisikan dalam Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 135/KMK.05/1997, bahwa yang dimaksud dengan bibit
dan benih adalah segala jenis tumbuhan atau hewan yang nyata-nyata
- 87 -
24. Apakah batasan bahan baku makanan ternak yang dibebaskan dari
pengenaan PPN?
Bahan baku makanan ternak yang dibebaskan dari pengenaan PPN tidak
termasuk Pelengkap Makanan Ternak (Feed Suplement) dan Imbuhan
Makanan Ternak (Feed Additive).
26. BKP Tertentu apa saja yang atas impornya dibebaskan dari
pengenaan PPN?
BKP Tertentu yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan PPN
adalah:
a. Senjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat
angkutan di udara, alat angkutan di darat, kendaraan lapis baja,
kendaraan patroli, dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku
cadangnya yang diimpor oleh Departemen Pertahanan, Tentara
Nasional Indonesia (TNI) atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI) atau oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Departemen
Pertahanan, TNI atau POLRI untuk melakukan impor tersebut, dan
komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri, yang
diimpor oleh PT (PERSERO) PINDAD, yang digunakan dalam
pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan Departemen
Pertahanan, TNI atau POLRI;
- 88 -
27. BKP tertentu apa saja yang atas penyerahannya dibebaskan dari
pengenaan PPN?
- 89 -
28. JKP Tertentu apa saja yang atas penyerahannya dibebaskan dari
pengenaan PPN?
JKP Tertentu yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN:
a. Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut
Nasional, Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional, Perusahaan
Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional, atau Perusahaan
Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan
Nasional, yang meliputi:
- Jasa persewaan kapal;
- Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa
pandu, jasa tambat, dan jasa labuh;
- Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal;
b. Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara
Niaga Nasional yang meliputi:
- Jasa persewaan pesawat udara;
- Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara;
c. Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh
PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia;
d. Jasa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborongan
bangunan berupa rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah
susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar serta
perumahan lainnya dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk
keperluan ibadah;
- 91 -
29. Atas impor barang apa saja yang dibebaskan dari pungutan Bea
Masuk maka PPN dan PPn BM nya tidak dipungut?
Yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk, tidak dipungut PPN dan PPn
BM. BKP yang dimaksud tersebut adalah:
a. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas
di Indonesia berdasarkan azaz timbal balik;
b. barang untuk keperluan badan internasional yang diakui dan terdaftar
pada Pemerintah Indonesia beserta pejabatnya yang bertugas di
Indoensia dan tidak memegang paspor Indonesia;
c. barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,
atau kebudayaan;
d. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain
semacam itu yang terbuka untuk umum;
e. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan;
f. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat
lainnya;
g. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;
h. barang pindahan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri,
mahasiswa yang belajar di luar negeri, Pegawai Negeri Sipil, anggota
Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Republik
Indonesia yang bertugas di luar negeri sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun, sepanjang barang tersebut tidak untuk diperdagangkan dan
mendapat rekomendasi dari Perwakilan Republik Indonesia setempat;
i. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
dan barangan kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan Pabean;
j. barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
yang ditujukan untuk kepentingan umum;
- 92 -
31. Jenis kendaraan bermotor apa saja yang tidak dikenakan PPn BM?
Jenis kendaraan bermotor yang tidak dikenakan PPn BM adalah CKD,
sasis, untuk pengangkut barang, kendaraan bermotor beroda dua dengan
kapasitas isi silinder sampai dengan 250 CC dan kendaraan untuk
pengangkutan 16 (enam belas) orang atau lebih termasuk pengemudi.
32. Jenis kendaraan bermotor apa saja yang dibebaskan PPn BM?
Jenis kendaraan bermotor yang dibebaskan PPn BM adalah ambulan,
kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan,
kendaraan pengangkutan umum; kendaraan protokoler kenegaraan;
kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang sampai
dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi, yang digunakan untuk
kendaraan dinas TNI atau POLRI, dan kendaraan patroli TNI/ POLRI.
- 93 -
PP No. 7 Th.
UU BM 1995
No. Jenis Dokumen
(1 Jan 86 )- ( - 30 April (
2000)
1. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya Rp. 1.000,- Rp. 2.000,- R
yang dibuat dengan tujuan untuk
digunakan sebagai alat pembuktian
mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.
2. Akta-akta Notaris termasuk salinannya. Rp. 1.000,- Rp. 2.000,- R
3. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Rp. 1.000,- Rp. 2.000,- R
Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk
rangkap-rangkapnya.
4. Surat-surat yang memuat jumlah uang : Berdasarkan batas Berdasarkan B
a. Yang menyebutkan penerimaan harga nominal : batas harga b
uang a. Sampai dengan nominal : n
b. Yang menyatakan pembukuan uang Rp 250.000,- a. Sampai a
tidak dikenakan dengan Rp
atau penyimpanan uang dalam
Bea Meterai. 250.000,-
rekening di Bank b. Lebih dari Rp tidak
250.000,- s/d Rp dikenakan
c. Yang berisi pemberitahuan saldo
1.000.000,- Bea
rekening di Bank
dikenakan Bea Meterai.
d. Yang berisi pengakuan bahwa
Meterai Rp 500,-. b. Lebih dari
hutang uang seluruhnya atau
c. Lebih dari Rp Rp b
sebagiannya telah dilunasi atau
1.000.000,- 250.000,-
diperhitungkan.
dikenakan Bea s/d Rp
Meterai Rp 1.000.000,-
1.000,- dikenakan
Bea
Meterai Rp
1.000,-.
c. Lebih dari
Rp
1.000.000,-
dikenakan c
Bea
- 98 -
PP No. 7 Th.
UU BM 1995
No. Jenis Dokumen
(1 Jan 86 )- ( - 30 April (
2000)
Meterai Rp
2.000,-
PP No. 7 Th.
UU BM 1995
No. Jenis Dokumen
(1 Jan 86 )- ( - 30 April (
2000)
b. Lebih dari
Rp
1.000.000,-
dikenakan
Bea
Meterai Rp
2.000,-
3 Bagaimana perlakuan atas Objek PBB yang digunakan oleh negara untuk
penyelenggaraan pemerintahan ?
Lengkap berarti seluruh bagian yang harus diisi oleh Wajib Pajak terisi semua
dan ditandatangani.
2. Apa sanksi yang dapat dikenakan apabila Wajib Pajak tidak mengembalikan
SPOP atau mengisi SPOP secara jelas, benar, dan lengkap ?
a. Sanksi Administrasi
- Dalam hal WP tidak menyampaikan kembali SPOP pada waktunya dan
setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan
dalam surat teguran, maka akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar 25% dari PBB yang
terutang.
- Apabila pengisian SPOP setelah diteliti atau diperiksa ternyata tidak benar
(lebih kecil), maka akan diterbitkan SKP dengan sanksi berupa denda
administrasi sebesar 25% dari selisih besarnya PBB yang terutang.
b. Sanksi Pidana
- Barang siapa karena kealpaannya tidak mengembalikan SPOP atau
mengembalikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan/ atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga menimbulkan kerugian
bagi negara, dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam)
bulan atau denda setinggi-tingginya 2 (dua) kali lipat pajak yang terutang;
- Barang siapa karena dengan sengaja :
1). Tidak mengembalikan atau menyampaikan SPOP kepada Direktorat
Jenderal Pajak;
2). Menyampaikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan
atau melampirkan keterangan yang tidak benar;
3). Memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen yang palsu
atau dipalsukan seolah-olah benar;
4). Tidak memperlihatkan data atau tidak meminjamkan surat atau
dokumen lainnya;
5). Tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang
diperlukan;
sehingga menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya 2 (dua) tahun atau denda setinggi-tingginya sebesar 5 (lima)
kali pajak yang terutang. Sanksi pidana tersebut dilipatkan dua apabila seseorang
melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat satu tahun,
terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang
dijatuhkan atau sejak dibayarnya denda.
2. Berapa denda yang dikenakan kepada Wajib Pajak yang belum melunasi utang
PBB-nya setelah lewat jatuh tempo ?
PBB terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau kurang
dibayar dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan, yang dihitung
- 68 -
dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
7. Apakah upaya yang dapat dilakukan apabila STP PBB telah lewat jatuh tempo dan
tidak dilunasi ?
Apabila STP PBB tidak dibayar setelah lewat jatuh tempo ditagih dengan Surat
Paksa (SP) berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa s.t.d.d. UU Nomor 19 Tahun 2000.
4. Apa yang dapat disampaikan oleh Wajib Pajak sebelum keputusan keberatan
diterbitkan ?
Sebelum surat keputusan keberatan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan
alasan tambahan atau penjelasan tertulis.
J. PENGURANGAN (250304 )
Wajib pajak orang pribadi atau badan karena kondisi tertentu Objek PBB yang
ada hubungannya dengan Subjek PBB dan atau karena sebab-sebab tertentu
lainnya, yaitu :
o lahan pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan yang hasilnya sangat
terbatas yang dimiliki/dikuasai atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi;
o Objek PBB yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak
Orang Pribadi yang berpenghasilan rendah yang nilai jualnya meningkat
disebabkan karena adanya pembangunan atau perkembangan lingkungan;
o Objek PBB yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak
Orang Pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari pensiun,
sehingga kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi;
o Objek PBB yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh masyarakat
berpenghasilan rendah, sehingga kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi;
o Objek Pajak yang dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak
Badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas yang serius
sepanjang tahun, sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban rutin
perusahaan;
Pemberian pengurangan dapat diberikan setinggi-tingginya 75% (tujuh puluh
lima persen) dan ditetapkan berdasarkan kondisi/penghasilan Wajib Pajak.
Wajib Pajak Orang Pribadi dalam hal objek PBB terkena bencana alam seperti
gempa bumi, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan sebagainya serta sebab-
sebab lain yang luar biasa seperti kebakaran, kekeringan, wabah penyakit, dan
hama tanaman.
Untuk kondisi Wajib Pajak ini dapat diberikan pengurangan sampai dengan 100%
(seratus persen).
Wajib Pajak anggota veteran pejuang kemerdekaan dan veteran pembela
kemerdekaan termasuk janda/dudanya.
Pemberian pengurangan ditetapkan 75% (tujuh puluh lima persen), akan
tetapi bagi janda/dudanya telah menikah lagi diberikan setinggi-tingginya 75%
(tujuh puluh lima persen) dan ditetapkan berdasarkan kondisi/penghasilan Wajib
Pajak.
L. LAIN-LAIN (250304 )
Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah
dan atau bangunan. Subjek BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB
menurut perundang-undangan perpajakan yang menjadi Wajib Pajak.
B. OBJEK PAJAK (250304 )
c. hak guna bangunan (HGB), yaitu hak untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka
waktu yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
d. hak pakai, yaitu hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi
wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh
pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan
tanah, segala sesuatu sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. hak milik atas satuan rumah susun, yaitu hak milik atas satuan yang bersifat
perseorangan dan terpisah. Hak milik atas satuan rumah susun meliputi juga hak
atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang semuanya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan yang
bersangkutan.
f. hak pengelolaan, yaitu hak menguasai dari Negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya, antara lain,
berupa perencanaan peruntukan dan penggunaan tanah, penggunaan tanah untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian-bagian dari tanah tersebut
kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama dengan pihak ketiga.
o Yang dimaksud dengan harga transaksi adalah harga yang terjadi dan
telah disepakati oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
o Dalam hal NJOP PBB pada tahun terjadinya perolehan belum
ditetapkan, besarnya NJOP PBB ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah
dengan pemberi hibah wasiat, termasuk suami/istri, NPOPTKP regional paling
banyak Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
o Besarnya NPOPTKP ditetapkan oleh Kepala Kanwil DJP atas nama Menteri
Keuangan untuk setiap kabupaten/kota dengan mempertimbangkan pendapat
Pemda setempat.
o Ketentuan besarnya NPOPTKP diatur lebih lanjut dalam PP Nomor 113 Tahun
2000.
STB mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan surat ketetapan pajak sehingga
penagihannya dapat dilanjutkan dengan penerbitan Surat Paksa.
11. Berapa lama jangka waktu pelunasan SKBKB, SKBKBT, STB dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, maupun Putusan
Banding yang menyebabkan jumlah BPHTB yang harus dibayar bertambah?
BPHTB terutang dalam SKBKB, SKBKBT, STB dan Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, maupun Putusan Banding yang
menyebabkan jumlah BPHTB yang harus dibayar bertambah harus dilunasi
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterima oleh Wajib Pajak;
Apabila sampai dengan jangka waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud
tidak atau kurang dibayar, dapat ditagih dengan Surat Paksa, yaitu surat perintah
membayar pajak dan tagihan yang berkaitan dengan pajak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mempunyai kekuatan sama
dengan putusan pengadilan (parate executie).
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal Surat Permohonan Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud telah lewat
dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan suatu keputusan, maka keberatan
yang diajukan tersebut dianggap diterima.
4. Apa yang dapat disampaikan oleh Wajib Pajak sebelum keputusan keberatan
BPHTB diterbitkan ?
Sebelum surat keputusan keberatan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan
alasan tambahan atau penjelasan tertulis.
6. Apa yang dapat dilakukan Wajib Pajak jika permohonan keberatannya ditolak
?
Wajib Pajak yang keberatannya ditolak dapat mengajukan banding ke Badan
Pengadilan Pajak (BPP).
Permohonan dimaksud diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
1. Kapan Pejabat dapat menandatangani akta pemindahan hak atas tanah dan
atau bangunan, menandatangani risalah lelang, menandatangani dan
menerbitkan surat keputusan pemberian hak atas tanah (SKPH), mendaftar
peralihan hak atas tanah karena waris atau hibah wasiat ?
- 84 -
4. Apa sanksi bagi Kepala Kantor Lelang Negara yang tidak melaporkan
pembuatan risalah lelang ke KPPBB ?
Dikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
- 85 -
A. Pemeriksaan (250304 )
Penjelasan
Dalam Sistem sef assessment, Pemeriksaan Pajak perlu dilakukan untuk memberi
rasa keadilan pada WP yang telah memenuhi kewajiban perpajakannya dalam
menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan membayarkan pajak terhutang
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara benar dan lengkap.
Dalam proses Pemeriksaan Pajak juga dilakukan peyuluhan dan pembinaan kepada
WP yang diperiksa sehingga tingkat kepatuhannya semakin meningkat sekaligus
memberikan detterent effect kepada WP yang lain meskipun mereka tidak
diperiksa.
9. Dalam hal Wajib Pajak yang diperiksa diwakili oleh kuasanya, apakah syarat-
syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kuasa dari Wajib Pajak
Menyerahkan surat kuasa khusus yang asli;
Menguasai ketentuan-ketentuan di bidang perpajakan, yang
dibuktikan dengan memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Pajak atau ijazah formal pendidikan dibidang perpajakan yang diterbitkan oleh
lembaga pendidikan negeri/ swasta dengan status disamakan dengan negeri;
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan atau tindak pidana lain di bidang keuangan negara
Penjelasan
Kewenangan kuasa dari Wajib Pajak tersebut meliputi pelaksanaan kewajiban formal
dan materiil serta pemenuhan hak Wajib Pajak yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan.
11. Apakah pemeriksaan dapat dilakukan oleh pemeriksa yang berbeda dalam
waktu yang bersamaan ?
Dapat. Apabila jenis pajak yang diperiksa atau tahun pajak nya atau lokasi tempat
pemeriksaannya berbeda / tidak sama.
15. Apakah suatu kewajiban perpajakan yang telah di SKP bisa diperiksa kembali
oleh pihak fiskus?
Setiap SKP bisa diperiksa kembali atau dibetulkan kecuali bila telah lewat waktu
(daluwarsa 10 tahun). Kewajiban perpajakan yang telah di SKP akan diperiksa
kembali bila ditemukan data baru dan atau data yang semula belum diungkap.
Data baru artinya data itu berasal dari temuan pemeriksa dari sumber lain dan atau
data yang semula belum diungkap adalah data yang belum disampaikan oleh WP
dalam laporan pajaknya. Bila data baru/data yang semula belum diungkap itu berasal
dari temuan pemeriksa sendiri maka disamping pokok pajak, WP juga harus
membayar sanksi kenaikan 100 % dan ditetapkan via SKPKBT. Tetapi bila data
baru/data yang semula belum diungkap itu disampaikan sendiri oleh WP maka
sanksi kenaikan tidak dikenakan.
Tidak. Pemeriksa Pajak harus membuat Berita Acara Tidak Dapat Dipenuhinya
Peminjaman Buku, Catatan dan Dokumen.
transaksi yang pernah terjadi antara perusahaan yang sedang diperiksa dengan pihak
ketiga tersebut
24. Apakah Wajib Pajak mempunyai hak untuk meminta dasar koreksi dari
Pemeriksa Pajak?
Pemeriksa berkewajiban memberikan dasar koreksi pemeriksaan pajak apabila
diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan permohonan keberatan
B. Penyidikan ( 250304 )
bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan, maka barulah diusulkan untuk
ditindaklanjuti dengan Penyidikan Pajak.
C. PENAGIHAN ( 250304 )
Penerbitan Surat Paksa secara sah oleh Pejabat berwenang merupakan modal utama
bagi pelaksanaan penagihan pajak yang efektif, karena dengan terbitnya Surat Paksa
memberikan kewenangan kepada petugas penagihan pajak untuk melaksanakan
eksekusi langsung (parate executie) dalam penyitaan atas barang milik Penanggung
Pajak dan melakukan penjualan langsung atau melalui lelang atas barang-barang
tersebut untuk pelunasan pajak terutang tanpa melalui prosedur di pengadilan
terlebih dahulu.
12. Bagaimana caranya untuk memberitahukan Surat Paksa kepada Wajib Pajak
yang tidak ditemukan alamatnya?
- Mengirimkan foto kopi SP ke Pemda dimana Wajib Pajak
terakhir bertempat tinggal.
- Menempelkan SP atas nama Wajib Pajak tersebut di papan
pengumuman KPP.
- Mengumumkan SP atas nama Wajib Pajak tersebut di media
massa.
14. Apa yang harus dilakukan oleh jurusita apabila dilarang memasuki tempat
Wajib Pajak?
- Memberi penjelasan kepada Wajib Pajak/PP bahwa tindakannya
menghalangi pelaksanaan tugas jurusita adalah berlawanan dengan hukum dan
dapat diancam pidana.
- Berdasarkan Hukum Pidana, jurusita tidak dapat memaksa Wajib
Pajak untuk memberi ijin memasuki tempatnya. Agar jurusita tidak melanggar
hukum pidana, ia harus meminta bantuan kepada Kepolisian untuk bersama-
sama melakukan penyitaan.
- Mengadukan Wajib Pajak/PP ke Polsek/Polres setempat
mengenai adanya pelanggaran pasal 212.
15. Apakah KPP/KPPBB dapat melakukan lelang atas aset yang disita, namun
tidak diberikan dokumen/sertifikat atas aset tersebut?
Dapat, sepanjang prosedur penyitaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Penjelasan,
Hak Penanggung Pajak atas barang yang telah dilelang berpindah kepada pembeli
dan kepadanya diberikan Risalah Lelang yang merupakan bukti otentik sebagai dasar
pendaftaran dan pengalihan hak. Risalah lelang tersebut memberikan perlindungan
hukum bagi pembeli lelang karena berfungsi sebagai akte jual beli. Disamping itu
Badan Pertanahan Nasional menjamin bahwa dalam proses pendaftaran tanah,
Risalah Lelang yang diterbitkan oleh Kantor Lelang Negara menggantikan
sertifikat sebelumnya.
- 96 -
16. Apakah KPP dapat melakukan penyitaan dan penjualan/lelang atas aset yang
dijaminkan Wajib Pajak kepada Bank?
KPP dapat menyita kalau bank belum menyita dan melelang aset Wajib Pajak yang
telah diletakkan hak tanggungan, guna membayar utang pajaknya lebih dahulu
sebelum membayar hutang yang lain termasuk hak tanggungan dan jaminan fidusia.
Penjelasan,
Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak termasuk yang
penguasaannya ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang
tertentu.
Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang-barang milik
Penanggung Pajak
17. Apakah KPP/jurusita dapat melakukan sita atas aset yang telah telah disita oleh
Pengadilan Negeri atau Instansi lain yang berwenang ?
Penyitaan tidak dapat dilaksanakan terhadap barang yang telah disita oleh
Pengadilan Negeri atau instansi lain yang berwenang.
22. Bagaimana dengan pelunasan hutang pajak Wajib Pajak yang dinyatakan pailit
oleh pengadilan?
- Apabila Wajib Pajak telah dinyatakan pailit sebelum penyitaan
dilakukan, maka jurusita tidak dapat secara langsung menyita aset Wajib Pajak.
Jurusita menyampaikan Surat Paksa kepada Kurator, Hakim Pengawas atau
Balai Harta Peninggalan.
- Apabila jurusita telah melaksanakan penyitaan atas aset Wajib Pajak
sebelum Wajib Pajak dinyatakan pailit oleh PN, maka barang yang telah disita
dapat dilelang.
Penjelasan
Wajib Pajak yang dinyatakan pailit oleh pengadilan masih mempunyai kewajiban
untuk melunasi hutang pajaknya..
23. Apabila Wajib Pajak yang masih mempunyai utang pajak dinyatakan bubar
atau dilikuidasi oleh pengadilan, bagaimana dengan pelunasan utang pajak
Wajib Pajak?
Surat Paksa diberitahukan kepada orang atau badan yang dibebani untuk melakukan
pemberesan, atau likuidator.
Penjelasan
Wajib Pajak yang dinyatakan bubar atau dalam likuidasi oleh pengadilan masih
mempunyai kewajiban untuk melunasi utang pajaknya. KPP menyerahkan salinan
SP dan SPMP kepada likuidator atau orang/badan yang melaksanakan pemberesan.
24. KPP telah menyita aset WP tetapi belum dijual/dilelang, karena nilainya kecil
tidak sebanding dengan utang pajak dan biaya iklan pengumuman, bagaimana
tindak lanjutnya?
- KPP melakukan penyitaan tambahan sampai mencukupi untuk
pelunasan utang pajak.
- Dilanjutkan penjualan/lelang aset yang disita.
- 98 -
37. Apakah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak/Penanggung
Pajak yang disandera?
Wajib Pajak dapat melakukan gugatan rehabilitasi nama baik dan ganti rugi melalui
Pengadilan Negeri.
Penjelasan
- 100 -
LAIN-LAIN
1. Apakah ada cara lain bagi Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri selain di
KPP dan KP4?
Selain di KPP dan KP4, Wajib Pajak dapat menggunakan sarana pendaftaran secara
on-line dengan internet melalui e-registration di www.pajak.go.id
Penjelasan
Dengan adanya e-registration, Wajib Pajak dapat melakukan pendaftaran kapan dan
dimana saja tanpa perlu datang ke KPP. Pada saat mendaftar melalui internet, Wajib
Pajak akan langsung mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar Sementara yang berisi
keterangan Wajib Pajak dan NPWP serta KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
8. Berapa lama saya akan mendapatkan SKT dan Kartu NPWP asli yang
dikeluarkan KPP dan kemana saya harus mengambilnya?
SKT dan Kartu NPWP asli diterbitkan oleh KPP sepajang KPP telah menerima
secara lengkap formulir dan persyaratannya dari Wajib Pajak. Wajib Pajak dapat
mengambilnya di KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar.
13. Dapatkah fasilitas dial up untuk mengakses layanan e-filling Jika di kantor
kami telah terkoneksi dengan jaringan internet, apakah kami dapat meng-akses
layanan e-filing tanpa menggunakan dial up?
Harus tetap menggunakan fasilitas dial up
Penjelasan
- 103 -
Saat ini layanan e-filling dengan cara dial up connection, kedepannya direncanakan
layanan e-filling akan tersedia di internet, sehingga memudahkan wajib pajak untuk
mengakses e-filling.
14. Jika Wajib Pajak menggunakan layanan e-filing, apakah masih harus
melapor ke KPP?
Ya.
Penjelasan
Pada prinsipnya layanan e-filing adalah mengirimkan file SPT ke DJP, sedangkan
pelaporannya masih harus dilakukan dan masih terikat dengan peraturan perpajakan
yang berlaku, yaitu dilaporkan sebelum tanggal 20 setiap bulannya, Yang dilaporkan
ke KPP adalah SPT Induk (tanpa lampiran) dan Berita Acara yang telah
ditandatangani serta kelengkapan SPT lainnya (SSP, Surat Lainnya).
15. Apa yang dapat dilakukan Wajib Pajak jika terjadi kesalahan pengiriman
data SPT melalui layanan e-filing?
Apabila belum melewati batasan tanggal pengiriman, dapat dilakukan pengiriman
ulang data SPT, sedangkan apabilan sudah lewat batasan tanggal pengiriman dapat
mengirimnya dalam bentuk spt pembetulan.
18. Jika kami melakukan pengiriman data SPT berkali-kali melalui layanan e-
filing, berita acara mana yang harus dilaporkan ?
Berita acara dari pengiriman data SPT yang terakhir. Hal ini karena diasumsikan
yang dikirim terakhir oleh Wajib Pajak adalah data yang up todate
19. Jika pada saat pengiriman data, terjadi masalah sehingga mengakibatkan
berita acara tidak tercetak, apa yang harus dilakukan ?
Harus dilakukan pengiriman ulang data SPT, namun apabila kegagalan tetap terjadi
berulang-ulang, segera hubungi petugas yang bertanggung-jawab di KPP.
- 104 -
23. Dalam satu PC, apakah bisa digunakan untuk mengiput data e-SPT untuk
beberapa WP/NPWP ?
Bisa.
Penjelasan
Input data e-SPT dalam satu PC untuk beberapa WP/NPWP dilakukan dengan cara :
a. Meng-copy database kosong kedalam beberapa folder sesuai dengan jumlah
WP.
b. Ketika melakukan perekaman, ODBC disesuaikan dengan database yang akan
diakses.
24. Apakah yang harus dilakukan, jika akan merekam data SSP namun tidak
memiliki NTPP ?
Mengisikan ‘0’ sebanyak 16 digit pada kolom NTPP dengan tujuan agar data dapat
direkam melalui sistem MP3.
- 105 -
SEKRETARIAT
3. Apa saja kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh Pegawai Negeri
Sipil?
Kewajiban bagi Pegawai Negeri Sipil adalah :
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah;
b. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri
sendiri serta menghindarkan segala sesuatu yang mendesak kepentingan Negara
oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain;
c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Pegawai
Negeri Sipil;
d. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji
jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya;
f. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang
langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum;
g. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
h. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
Negara;
i. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan
Korps Pegawai Negeri Sipil;
j. Segera melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah, terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
k. Mentaati ketentuan jam kerja;
l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
- 106 -
5. Hukuman apa saja yang dapat dikenakan atas pelanggaran peraturan disiplin
oleh Pegawai Negeri Sipil ?
4. Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir Hari ke-30 (tiga puluh) terhitung
pada waktu penyampaian keputusan hukuman disiplin mulai tanggal yang ditentukan untuk
penyampaian keputusan hukuman
disiplin
- 110 -
8. Apakah sanksi terhadap Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan penahanan oleh
yang berwajib?
Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang berwajib karena
disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan dikenakan pemberhentian
sementara sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
2. Melakukan kejahatan/pelanggaran yang Mulai bulan berikutnya ia diberhentikan bagian gaji sebesar
tidak menyangkut jabatannya 75 % dari gaji pokok yang diterimanya terakhir
1. Pegawai Negeri yang menerima bagian gaji seperti disebutkan di atas mendapat
tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan umum, dan lain-lain, kecuali
tunjangan jabatan dan fasilitas yang ada hubungannya langsung dengan
jabatannya menurut peraturan yang berlaku dan dihitung atas dasar bagian gaji
yang diterimanya.
2. Untuk menghindarkan kerugian bagi keuangan negara, maka perkara yang
menyebabkan seorang Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan pemberhentian
sementara, harus diperiksa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar dapat
diambil keputusan yang tepat terhadap diri pegawai yang bersangkutan.
9. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwajib, tindakan apa yang
harus dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil tersebut?
Perlakuan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang telah dilakukan pemeriksaan oleh
pihak berwajib atas dakwaan yang ditujukan kepadanya sebagaimana tabel di bawah
ini :
Direktur Jenderal
Pajak
Tindak lanjut
- 112 -
12. Hukuman apa saja yang dapat dikenakan atas pelanggaran peraturan disiplin
oleh Pegawai Negeri Sipil ?
Tingkat
No Hukuman Jenis Hukuman Disiplin
Disiplin
1. Hukuman Disiplin a. Tegoran lisan
Ringan b. Tegoran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis
2. Hukuman Disiplin a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun
Sedang b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling
lama 1 (satu) tahun
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun
3. Hukuman Disiplin a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk
Berat paling lama 1 (satu) tahun
b. Pembebasan dari jabatan
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
Pegawai Negeri Sipil
d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
14. Apakah sanksi terhadap Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan penahanan oleh
yang berwajib?
Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang berwajib karena
disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan dikenakan pemberhentian
sementara sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
3. Pegawai Negeri yang menerima bagian gaji seperti disebutkan di atas mendapat
tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan umum, dan lain-lain, kecuali
tunjangan jabatan dan fasilitas yang ada hubungannya langsung dengan
jabatannya menurut peraturan yang berlaku dan dihitung atas dasar bagian gaji
yang diterimanya.
4. Untuk menghindarkan kerugian bagi keuangan negara, maka perkara yang
menyebabkan seorang Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan pemberhentian
sementara, harus diperiksa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar dapat
diambil keputusan yang tepat terhadap diri pegawai yang bersangkutan.
15. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwajib, tindakan apa yang
harus dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil tersebut?
Perlakuan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang telah dilakukan pemeriksaan oleh
pihak berwajib atas dakwaan yang ditujukan kepadanya sebagaimana tabel di bawah
ini :
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
PEREDARAN
KLU JENIS USAHA PAJAK
USAHA
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
(Rp.Juta)
PEREDARAN
KLU JENIS USAHA PAJAK
USAHA
NASIONAL
(Rp.Juta)
KLU JENIS USAHA PAJAK PDRB
1 Kanwil 15 18 19 24
4 Karikpa 55 55 55 55
1 Eselon II 25 28 28 37
1 Strata 3 8 7 7 7
18 Kanwil XVIII 0 0 0 0
2 Kanwil II 1 1 1 0
3 Kanwil III 0 0 1 1
4 Kanwil IV 1 1 0 0
5 Kanwil V 0 0 1 1
6 Kanwil VI 13 12 3 3
7 Kanwil VII 0 0 0 0
8 Kanwil VIII 34 34 13 13
9 Kanwil IX 38 38 24 21
10 Kanwil X 6 1 5 5
11 Kanwil XI 2 1 3 3
12 Kanwil XII 0 0 1 1
13 Kanwil XIII 1 1 0 0
14 Kanwil XIV 16 16 9 9
15 Kanwil XV 0 0 38 38
16 Kanwil XVI 0 0 12 0
17 Kanwil XVII 0 0 8 8
18 Kanwil XVIII 0 0 0 0
1 I 6 53.790.606
2 II 1 1.417.450
3 IV 5 36.369.497
4 V 12 82.361.738
5 VI 18 121.123.546
6 VII 18 431.662.349
7 XI 4 5.577.876
8 XII 5 30.638.444
9 XIV 1 5.926.329
10 XV 2 1.427.824
Jumlah 72 770.295.662
2 II 253,433,500 470,104,154
4 IV 2,037,788,749 2,163,509,201
5 V 1,462,949,171 2,251,303,190
6 VI 1,136,370,170 1,347,970,965
9 IX 198,406,865 450,898,522
10 X 434,922,299 460,928,046
11 XI 539,772,870 617,459,716
15 XV 156,495,883 238,760,086
REKAPITULASI PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN TAHUN 2003
PERIODE : JANUARI S/D DESEMBER 2003
JENIS HUKUMAN
NO JU
JAN FEB MAR APR MEI JUL AGT SEP OKT NOV DES JML
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
KEPMEN KEU
I NO.15/KMK.01/UP.6/1985
- Peringatan Pertama 181 10 16 10 10 12 9 19 6 6 1 10 290
- Peringatan Kedua 11 3 16 5 6 5 3 4 6 3 3 6 71
- Peringatan Ketiga 2 3 4 6 1 7 7 4 6 0 0 1 41
JUMLAH 194 16 36 21 17 24 19 27 18 9 4 17 402
II PP No 30 TAHUN 1980
Tingkat Ringan :
- Tegoran lisan 0 4 0 1 3 1 0 1 5 0 2 0 17
- Tegoran tertulis 3 2 1 2 0 0 0 0 1 0 1 2 12
Pernyataan tidak puas
- secara tertulis 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 4
Tingkat Sedang :
Penundaan kenaikan gaji
- berkala 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3 1 6
Penurunan gaji sebesar 1
- kali kenaikan gaji berkala 0 0 1 0 1 0 0 2 1 3 0 0 8
Penundaan kenaikan
- pangkat 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3
Tingkat Berat :
- Penurunan pangkat 1 0 0 1 0 3 1 0 2 1 0 6 15
- Pembebasan jabatan 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
Pemberhentian dgn hormat
- tdk atas permintaan sendiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemberhentian tidak dengan
- hormat 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 2 3 4 5 6 7
Penerimaan Perpajakan
1994/1995 18.713,6 18.764,1 100,3 41.852,8 16.544,8 111,4 1.628,7 1.647,3 101,1 296,8 301,9 101,7 35.491,9 37.258,1 105,0
1995/1996 19.238,6 21.012,0 109,2 18.523,2 18.519,4 100,0 1.923,4 1.893,4 98,5 550,0 452,8 82,3 40.235,2 41.878,1 104,1
1996/1997 27.252,9 27.062,1 99,3 22.575,2 20.351,2 90,1 2.277,3 2.413,2 106,0 635,8 590,7 92,9 52.741,2 50.417,2 95,6
1997/1998 30.620,0 34.388,3 112,3 24.601,4 25.198,8 102,4 2.505,0 2.640,9 105,4 632,5 477,8 75,5 58.358,9 62.705,2 107,4
1998/1999 35.703,3 55.944,3 156,7 30.424,7 27.803,2 91,4 3.411,0 3.565,3 104,5 669,6 413,0 61,7 70.208,6 87.725,8 125,0
1999/2000 53.975,0 72.792,0 134,7 34.621,6 33.087,0 95,6 3.344,2 4.107,3 122,8 567,6 610,9 107,6 92.508,4 110.534,2 119,5
2000 44.188,9 38.421,4 86,9 27.002,3 35.231,8 130,5 3.430,7 4.456,1 129,9 1.138,7 836,7 73,5 75.760,6 78.946,0 104,2
2001 69.696,2 71.474,4 102,6 55.840,8 55.957,0 100,2 6.289,4 6.662,9 105,9 1.669,5 1.383,9 82,9 133.495,9 135.478,2 101,5
2002*) 87.200,0 84.460,8 96,9 67.800,0 65.243,7 96,2 7.530,7 7.985,8 106,0 1.455,2 1.468,9 100,9 163.985,9 159.159,1 97,1
JENIS WAJIB PAJAK 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
BENDAHARAWAN 84,113 91,475 97,939 105,869 117,194 129,756 147,131 170,519 195,556 198,430
BADAN 458,732 499,361 543,433 582,018 650,691 726,655 804,959 888,949 975,004 991,641
ORANG PRIBADI 1.086,488 1.163,974 1.232,457 1.274,719 1.316,259 1.381,194 1.697,180 2.028,026 2.330,802 2380771
WAJIB PPH PASAL 21 571,071 622,409 675,622 724,184 806,480 899,299 1,001,298 1,114,467 1,232,626 1,251,079
WAJIB PPN 325,354 351,801 374,793 391,963 416,867 451,797 489,232 526,854 559,247 563,570