Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Batuk dan pilek
Batuk dan pilek yang dialami oleh wanita hamil disebabkan oleh penurunan
imun tubuhnya karena pada masa kehamilan system pertahanan tubuh wanita hamil
akan menurunsehingga rentan terhadap penyakit yang berhubungn dengan system
pertahanan tubuhnya.
Pemeriksaan pelvis
Servik mengecil setelah pemecahan ketubanOedem servik
Lain-lain:
Pemeriksaan Panggul
Promontorium
Linea innominata
Spina iskiadika
Dinding samping panggul
Os koksigis
Lengkung sakrum
Pasien tidur dengan posisi litotomi dengan dua jari tangan kanan masuk ke dalam
vagina ujung-ujung jari diletakan setinggi iskiadika dan ibu jari diletakan di atas
simfisis pubis. Kepala dicekam oleh tangan kiri dan didorong kebawah dan
kebelakang kearah rongga panggul, jika kepala dapat didorong sampai setinggi spina
iskiadika dan tidak terdapat overloping dari tulang parietal diatas simfisis pubis maka
tidak terdapat disproporsi. Tetapi jika kepala tidak dapat didorong atau terdorong
sedikit tetapi tidak mencapai spina ischiadika dan terdapat sedikit overlapping maka
terdapat disproporsi atau disproporsi ringan.
Pelvimetri sinar X
Seksio sesarea
Seksio sesarea dapat dilakukan secara efektif atau primer, yakni sebelum persalinan
mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yakni sesudah persalinan
berlangsung selama beberapa waktu.
Seksio sesarea elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada kehamilan
cukup bulan karena kesempitan panggul yang cukup berat, atau karena terdapat
disproporsi sefalopelvik yang nyata. Selain itu seksio tersebut diselenggarakan
pada kesempitan ringan apabila ada faktor-faktor lain yang merupakan komplikasi,
seperti primigravida tua, kelainan letak janin yang tidak dapat diperbaiki,
kehamilan pada wanita yang mengalami masa infertilitas yang lama, penyakit
jantung dan lain-lain.
Seksio sesarea sekunder dilakukan karena persalinan percobaan dianggap gagal, atau
karena timbul indikasi untuk menyelesaikan persalinan selekas mungkin, sedang
syarat-syarat untuk persalinan per vaginam tidak atau belum dipenuhi.
Persalinan percobaan
Setelah pada panggul sempit berdasarkan pemeriksaan yang teliti pada hamil tua
diadakan penilaian tentang bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua bidang
dan hubungan antara kepala janin dan panggul, dan setelah dicapai kesimpulan bahwa
ada harapan bahwa persalinan dapat berlangsung per vaginam dengan selamat, dapat
diambil keputusan untuk menyelenggarakan persalinan percobaan. Dengan demikian
persalinan ini merupakan suatu test terhadap kekuatan his dan daya akomodasi,
termasuk moulage kepala janin; kedua faktor ini tidak dapat diketahui sebelum
persalinan berlangsung selama beberapa waktu.
Pemilihan kasus-kasus untuk persalinan percobaan harus dilakukan dengan
cermat. Di atas sudah dibahas indikasi-indikasi untuk seksio sesarea elektif ;
keadaankeadaan ini dengan sendirinya merupakan kontra indikasi untuk persalinan
percobaan. Selain ini beberapa hal perlu pula mendapat perhatian. Janin harus berada
dalam presentasi kepala dan tuanya kehamilan tidak lebih dari 42 minggu. Alasan bagi
ketentuan yang terakhir ini ialah kepala janin bertambah besar serta lebih sukar
mengadakan moulage, dan berhubung dengan kemungkinan adanya disfungsi plasenta
janin mungkin kurang mampu mengatasi kesukaran yang dapat timbul pada persalinan
percobaan. Perlu disadari pula bahwa kesempitan panggul dalam satu bidang, seperti
pada panggul picak, lebih menguntungkan daripada kesempitan dalam beberapa
bidang. Mengenai penanganan khusus pada persalinan percobaan perlu diperhatikan
hal-hal berikut.
a. Perlu diadakan pengawasan yang seksama terhadap keadaan ibu dan janin. Pada
persalinan Yang agak lama perlu dijaga adanya bahaya dehidrasi dan asidosis pada
ibu, dan perlu diusahakan supaya ia dapat beristirahat cukup, serta tidak banyak
menderita. Hendaknya kepadanya jangan diberikan makanan secara biasa
melainkan dengan jalan infus intravena oleh karena ada kemungkinan persalinan
harus diakhiri dengan seksio sesarea. Keadaan denyut jantung janin harus pula
diawasi terus menerus.
b. Kualitas dan turunnya kepala janin dalam rongga panggul harus terus diawasi,m
Perlu disadari bahwa kesempitan panggul tidak jarang mengakibatkan kelainan his
dan gangguan pembukaan serviks. Dalam hubungan ini his Yang kuat, kemajuan
dalam turunnya kepala dalam rongga panggul dan kemajuan dalam mendatar serta
membukanya serviks merupakan hal-hal yang menguntungkan. Kemajuan
turunnya kepala dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam
Pemeriksaan roentgenologik memberi gambaran yang jelas mengenai hal ini dad
mengenai tingkat moulage kepala janin. Akan tetapi mengingat bahayanya,
pemeriksaan ini hendaknya hanya dilakukan jika benar-benar perlu. Pemeriksaan
dalam penting untuk menilai turunnya kepala, untuk mengetahui keadaan serviks,
untuk mengetahui apakah ketuban sudah pecah dan untuk mengetahui ada tidaknya
prolapsus funikuli atau prolapsus lengan. Mengingat bahaya infeksi pada
pemeriksaan dalam dan dengan demikian memperbesar risiko seksio sesarea
apabila tindakan terakhir ini perlu dilakukan, maka pemeriksaan ini seyogjanya
dibatasi dan dilakukan apabila diharapkan akin memberikan bahan-bahan penting
guna penilaian, keadaan.
c. Sebelum ketuban pecah, kepala janin pada umumnya tidak dapat masuk rongga
panggul dengan sempurna. Namun, seperti sudah dijelaskan di disproporsi
sefalopelvik ketuban tidak jarang pecah pada permulaan persalinan
Pemecahan ketuban secara aktif hanya dapat dilakukan apabila his berjalan secara
teratur dan sudah ada pembukaan serviks untuk separohnya atau lebih. Tujuan
tindakan ini ialah untuk mendapatkan kepastian apakah dengan his yang teratur dan
mungkin bertambah kuat, terjadi penurunan kepala yang berarti atau tidak,
Selanjutnya setelah ketuban pecah - baik spontan atau dengan buatan - perlu
ditentukan ada tidaknya prolapsus funikuli.
d. Masalah yang penting ialah menentukan berapa lama partus percobaan boleh
berlangsung. Berhubung banyaknya faktor yang harus ikut diperhitungkan dalam
mengambil keputusan tersebut, tiap kasus harus dinilai sendiri-sendiri. Apabila his
Cukup sempurna maka sebagai indikator berhasil atau tidaknya partus percobaan
tersebut adalah hal-hal yang mencakup keadaan-keadaan sebagai berikut.
1. Bagaimana kemajuan pembukaan serviks ? Adakah gangguan pembukaan:
misalnya: a) pemanjangan fase laten; b) pemanjangan fase aktif; c) sekunder
arrest?
2. Bagaimanakah kemajuan penurunan bagian terendah janin (belakang kepala)?
3. Adakah tanda-tanda klinis dari pihak anak maupun ibu yang menunjukkan
adanya bahaya bagi anak maupun ibu (gawat janin, ruptura uteri yang
membakat dan lain-lain)?
Apabila ada salah satu gangguan diatas, maka menandakan bahwa persalinan
per vaginam tidak mungkin dan harus diselesaikan dengan seksio sesarea. Sebaliknya
bila kemajuan pembukaan serta penurunan kepala berjalan lancar, maka persalinan per
vaginam bisa dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang ada.
EVALUASI
Daftar Pustaka