Professional Documents
Culture Documents
A. Masalah Utama
Perilaku kekerasan
1. Pengertian
• Fisik
• Verbal
• Perilaku
• Emosi
• Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan dan tidak jarang
mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
• Spiritual
• Sosial
• Perhatian
3. Rentang Respon
Keterangan:
4. Faktor Predisposisi
• Teori biologik
Berdasarkan teori biologik, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
seseorang melakukan perilaku kekerasan yaitu sebagai berikut:
• Teori psikologik
• Teori sosiokultural
5. Faktor Presipitasi
6. Mekanisme Koping
Perilaku
kekerasan PPS: Halusinasi
1. Perilaku kekerasan
5. Isolasi sosial
6. Berduka disfungsional
Objektif:
• Mata melotot/pandangan tajam
• Tangan mengepal
• Rahang mengatup
• Wajah memerah dan tegang
• Postur tubuh kaku
• Suara keras
2. Stimulus lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Status mental
5. Putus obat
6. Penyalahgunaan narkoba/alcohol
F. Diagnosis Keperawatan
Perilaku kekerasan
• Tujuan
• Tindakan
• Tujuan
• Tindakan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tampak mondar mandir, berbicara sambil mengepalkan tinju,
pandangan mata tajam, wajah merah dan tegang, serta sesekali tampak
memukul-mukul dinding.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
• Membina hubungan saling percaya
• Menyebutkan penyebab dari perilaku marah yang ditampilkan.
• Menyebutkan perilaku yang biasa dilakukan jika marah.
• Terhindar dari cedera.
4. Tindakan Keperawatan
• Membina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien.
b. Berkenalan dengan klien, meliputi nama dan nama panggilan
yang Saudara sukai, serta nama dan nama panggilan klien.
c. Menanyakan perasaan dan kebutuhan klien saaat ini.
d. Buat kontrak asuhan meliputi apa yang saudara akan lakukan
bersama klien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di
mana.
e. Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan setiap informasi
yang diperoleh untuk kepentingan terapi.
f. Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien.
g. Penuhi kebutuhan dasar klien.
• Identifikasi tanda-tanda yang menunjukkan perilaku kekerasan.
• Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah
pada perilaku kekerasan.
• Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik.
• Tangani kondisi kegawatdaruratan dengan isolasi dan fiksasi.
2. Kerja
“Sekarang Bapak bisa mulai menceritakan apa yang menyebabkan Bapak
memukul-mukul dinding. Apa yang Bapak rasakan saat ini?”
(Dengarkan ungkapan kemarahan klien dan tetap bersikap empati selama
klien mengungkapkan kemarahannya, selain itu lakukan observasi
terhadap tanda-tanda perilaku kekerasan yang ditunjukkan selama kien
mengungkapkan perasaan marahnya).
“Apa yang biasa Bapak lakukan jika Bapak merasa kesal/marah seperti
ini?"
“Bagaimana menurut Bapak dengan tindakan tersebut?”
“Baiklah Pak, untuk sementara waktu Bapak boleh menyendiri di
ruangan ini dulu sampai marahnya hilang, tujuannya agar Bapak leebih
aman dan tenang, karena jika dalam kondisi kesal Bapak tetap di luar,
dikhawatirkan Bapak akan mengalami ha-ha yang tidak diinginkan,
misalnya terjatuh atau terluka.” (Melakukan isolasi pada klien di ruangan
yang aman).
“Bapak akan dikeluarkan dari ruangan ini sampai kondisi Bapak lebih
tenang dan jika Bapak perlu sesuatu, saya ada di ruangan depan dan saya
siap membantu Bapak kapan saja.”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berada di ruangan ini?”
“Sekarang Bapak bisa menenangkan diri di ruangan ini sambil Bapak
pikirkan hal lain yang bisa membuat Bapak kesal/marah.”
“Saya akan krmbali 15 menit lagi untuk melihat kondisi Bapak, dan jika
kondisi Bapak sudah lebih tenang saya akan mengajarkan cara
menghilangkan perasaan kesal/marah supaya Bapak tidak dimasukkan ke
ruangan ini lagi.”
“Bagaimana Pak, setuju?”