You are on page 1of 40

Kristen Yang Sejati

Pendahuluan.

Ada dua jenis orang kristen di dunia ini: Kristen yang biasa- biasa dan kristen yang luar
biasa (kristen yang sejati).

Jemaat Tesalonika adalah kristen yang sejati. Jemaat ini dirintis oleh rasul Paulus, Silas
dan Timotius dalam jangka waktu satu bulan.

Baca 1 Tesalonika 1: 2- 10 !

Kekristenan yang sejati itu ditandai dengan lima hal:

I. Pekerjaan iman (ayat 3)

Yang di maksudkan disini adalah “iman yang di wujudkan melalui/ dalam perbuatan”.

Baca surat Yakobus 2: 18- 26 !

Salah satu wujud pekerjaan iman dari jemaat Tesalonika adalah “berbalik dari berhala-
berhala kepada Allah “ (ay.9).

Yang dulunya mereka penyembah berhala, sekarang menjadi penyembah Allah di dalam
Kristus Yesus.

Aplikasi:

Zaman modern, seperti sekarang ini, orang tidak lagi menyembah berhala, seperti kepada
patung- patung, benda- benda mati atau orang mati. Itu sudah kuno. Zaman sekarang ini
orang memberhalakan, seperti 4C’s :

1. carrier

2. credit card

3. car

4. club

Jadi zaman sekarang ini orang- orang sudah tidak lagi mewujudkan iman mereka dalam
perbuatan. Mereka malu untuk tampil berbeda. Mereka ikut hanyut ke dalam kebudayaan
yang tidak bermoral lagi demi kepentingan mereka. Mereka sudah tidak berbeda dengan
orang- orang yang tidak beragama.

Baca 2 Timotius 3: 1- 5 !
# Kekristenan yang sejati, pertama, ditandai dengan pekerjaan iman.

II. Usaha Kasih (ayat 3)

Yang di maksudkan disini adalah “usaha yang di motivasi oleh kasih”.

Baca surat 1 Yohanes 3: 18 !

Salah satu wujud usaha kasih dari jemaat Tesalonika adalah “melayani Tuhan” (ay. 9).

Aplikasi:

Banyak orang kristen yang masih memiliki tanggapan, bahwa apabila mereka sudah
ambil bagian atau terlibat dalam sebuah pelayanan di Gereja, sudah melakukannya untuk
Tuhan.

Belum tentu.

Banyak diantara kita yang melayani Tuhan karena ada hamba Tuhan mengatakan,
“apabila suatu hari kita bertemu Tuhan Yesus, maka Dia akan bertanya, “Apa yang telah
engkau perbuat bagiKu, selama dibumi”. “

Mother Teresa berkata,

It is not how much we do, but how much love we put


it into it. When we do little things with great love,
they become great.

Thomas a’ Kempis berkata,

God places more importance on how much love you


put into your work than how much work you actually
do.

Jadi Allah tidak hanya perduli dengan berapa banyak pelayanan yang kita lakukan, tetapi
terlebih lagi pada pelayanan yang di motivasi oleh kasih.

contoh:

Sebenarnya suatu pelayanan atau usaha yang kita lakukan untuk Tuhan tanpa dimotivasi
oleh ‘kasih’ adalah sia-sia. Semua itu kita lakukan hanya semata- mata untuk diri kita
sendiri. Oleh sebab itu, banyak orang yang tidak dapat bertahan lama dalam sebuah
Gereja lokal. Karena begitu ada gesekan, teguran atau suatu posisi yang diinginkan tidak
tercapai, mereka kemudian pindah.

# Kekristenan yang sejati, kedua, ditandai dengan usaha kasih.

III. Ketekunan Pengharapan (ayat 3)

Yang di maksudkan disini adalah “tekun dalam pengharapan”.

Salah satu wujud ketekunan pengharapan dari jemaat Tesalonika adalah “menantikan
kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya” (ay. 10).

Rasul Paulus menyampaikan cukup banyak kepada Jemaat Tesalonika tentang akhir
zaman yang juga memberi kesan bahwa tidak lama lagi Yesus mau datang, bahkan
sebagian mereka di Tesalonika takut bahwa jangan- jangan kedatangan itu sudah lewat.
Untuk menyakinkan mereka bahwa kedatangan Yesus belum terjadi, dia mengajar
mereka tentang pristiwa-pristiwa yang harus terjadi sebelum kedatangan Yesus,
misalnya, harus ada kemurtadan, Antikristus harus nyata dulu, 1Tes. 2: 1- 12.

Rasul Paulus juga menguatkan mereka bahwa sebagai anak- anak terang mereka benar-
benar memahami dan sanggup membaca tanda-tanda zaman, 1Tes. 5: 1- 11.

Aplikasi:

Kita hidup diakhir dari akhir zaman.

Dalam suratnya yang pertama rasul Yohanes mengatakan, “Anak- anakku,


waktu ini adalah waktu yang terakhir................” (1Yoh. 2: 18- 22).

Kalau pada tahun 100 Masehi rasul Yohanes menyatakan bahwa dia sudah berada dalam
akhir zaman, apalagi kita yang ada 1900 tahun kemudian ? Artinya waktunya semakin
dekat, bukan semakin jauh. Kalau dalam rencana Allah bekerja ada enam hari kerja dan
satu hari perhentian, sebagaimana dalam Minggu kejadian (Kej. 1-2). Dan kalau masih
tersedia suatu hari ketujuh, hari perhentian bagi umat Tuhan, tentu ada enam hari
sebelum hari ketujuh itu (Ibr. 4: 1-9). Dari Adam sampai kita sudah jalan hampir 6000
tahun atau enam hari, dan di muka kita ada hari ketujuh atau seribu tahun damai (Why.
20: 1- 4), maka kita sedang hidup pada akhir dari hari keenam dan kesudahan waktu
sudah di ambang pintu.

Banyak orang kristen yang tidak memiliki suatu pengharapan yang jelas.

contoh:

Martin Luther berkata,


“Setiap hari saya hidup sepertinya Tuhan Yesus akan
datang besok”

# Kekristenan yang sejati, ketiga, ditandai dengan tekun dalam pengharapan.

IV. Penurut / Peniru Tuhan (ayat 6)

Yang di maksudkan disini adalah “sama seperti Tuhan Yesus”.

Baca surat 1Yohanes 2: 6 !

Salah satu wujud penurut Tuhan dari jemaat Tesalonika adalah “melakukan firman Allah
sekalipun beroleh tekanan /dianiaya” (ay.6).

Jemaat Tesalonika di kenal sebagai jemaat yang radikal. Sekalipun mereka mengalami
aniaya dari pihak lain, mereka tetap haus akan Firman Allah dan melakukannya.

Aplikasi:

Sering kita merasa haus akan Firman Allah tetapi segan untuk melakukannya. Kita
datang ke Gereja dengan selalu membawa Alkitab dan catatan, tetapi setelah sampai di
rumah, kita tidak pernah merenungkannya apalagi melakukannya. Jauh lebih indah bagi
kita untuk merenungkan apa kata orang (gossip) terhadap kita dan melakukan apa yang
dikatakan orang bagi kita , daripada Firman Allah.

Yesus berkata, “makananKu ialah melakukan kehendak BapaKu


yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya “ (Yoh. 4:
34).

# Kekristenan yang sejati, keempat, ditandai dengan melakukan Firman Allah.

V. Teladan (ayat 7)

Sementara mereka hidup radikal dengan Firman Allah maka mereka menjadi teladan bagi
semua orang di semua tempat . Bukan saja di wilayah Makedonia dan Akhaya (ay. 8).

Baca surat 1Timotius 4: 12 !

Dari sini kita harus menjadi teladan dalam:

1. Perkataan

2. Tingkah laku

3. Kasih
4. Kesetiaan

5. Kesucian

# Kekristenan yang sejati, kelima, ditandai dengan menjadi teladan bagi semua
orang.

Memilah-milah Dosa:
Dari Dosa yang Mendatangkan Maut Hingga Dosa-dosa Kecil

Seorang teman melontarkan pertanyaan telak padaku, "Apa mas tidak


terbebani secara moral untuk menonton film VCD hasil copy dari
DVD?" Selain isu bajakan itu sendiri, yang mengusikku adalah caranya
menyampaikan. Ia memilih frasa yang lebih meliuk: terbebani secara
moral. Kenapa, pikirku, ia tidak lebih lugas saja, "Apa Mas tidak merasa
berdosa nonton VCD bajakan?"

Menariknya lagi, saat kulontarkan hal itu dalam forum diskusi di milis
internet, tidak ada yang menanggapi catatan kaki soal dosa itu. Yang
menyebut kata dosa juga cuma dua orang; itu pun yang satu dalam
tanda petik. Benarkah pernyataan Philip Yancey, bahwa kata "dosa"
saat ini merupakan a word unsaid, sepatah kata yang kita jarang atau
enggan mengucapkannya?

Dalam dunia literatur, menurut pengamatan Pdt. Dr. Robert P. Borrong,


doktrin dosa juga sudah jarang dikupas. "Saat ini lebih banyak buku
menyoroti dosa dari sudut moral, etis dan social... tidak lagi secara
doktrin," kata ketua STT Jakarta ini.

Padahal, saat masih kecil dulu, dosa seperti sebuah momok tersendiri.
Ingatan paling awalku tentang dosa, misalnya, lumayan ganjil,
berkaitan dengan ikan. Saat itu kami sedang menguras kolam. Aku
mengambil seekor ikan kecil dan memasukkannya ke stoples. Entah
bagaimana, saking asyik memainkannya, ikan itu lalu mati. Temanku,
anak pendeta setempat, mendesis, "Ih, dosa lho! Bunuh ikan!"

Lenyaplah kegembiraanku, dan sisa hari itu terasa buruk. Rasa takut
mencekamku sampai beberapa hari kemudian.

Dosa juga membayang-bayangi saat kubaca komik tentang neraka.


Komik itu memaparkan hukuman bagi tiap-tiap dosa menurut
perspektif Islam, dimulai dengan ujian melewati titian serambut
dibelah tujuh. Pembaca yang berusia kepala tiga ke atas kemungkinan
pernah "diteror" oleh komik serupa.

Di sisi lain, mencuat pula slogan yang kemudian banyak tertera pada
stiker atau kaus: "Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga."
Dalam semangat hedonistis ini, dosa bukan hanya tak diucapkan,
namun juga sudah ditepiskan. Ya, ada apa sebenarnya dengan dosa?

Mendatangkan Maut

Apakah dosa itu? Pdt. Pengky Andu mengakui rumitnya menguraikan


definisi doa. Ia memilih pemahaman yang sederhana. "Dosa menurut
saya menyakiti hati Tuhan dan tidak bisa menyenangkan hati Tuhan,"
katanya saat dihubungi BAHANA di GBI REM Hotel Sheraton Media,
Jakarta.

Alkitab menyatakan bahwa dosa telah masuk ke dalam dunia.


Karenanya, entah diucapkan atau dibungkus dalam sebutan lain,
kesadaran akan dosa muncul dalam setiap budaya. Setiap masyarakat
juga memiliki kaidah-kaidah normatif tentang apa yang patut dan apa
yang tidak patut. Dalam masyarakat Jawa, misalnya, populer istilah
malima, deretan lima hawa nafsu berbahaya: madat, madon, minum,
mangan, main (narkoba, perzinahan, kecanduang alkohol, kerakusan,
perjudian).

Literatur Kristen juga mengenal tujuh dosa yang membawa maut.


Penulis-penulis klasik seperti Dante, Milton dan Chaucer pernah
menggumuli isu ini. Billy Graham juga menulis buku khusus tentang
hal ini. Tujuh dosa ini bahkan dijadikan bahan skenario film Seven,
tentang psikopat yang "berkhotbah" dengan membunuhi orang-orang
yang melakukan dosa-dosa itu - satu dosa satu korban.

Namun, Philip Yancey dalam buku terbarunya Rumours of Another


World (2003) mengamati, "Di Amerika Serikat, paling tidak, tujuh dosa
yang membawa mau boleh jadi sudah berganti nama menjadi tujuh
kebajikan yang memikat." Kecemburuan, misalnya, dimanfaatkan
dengan baik oleh industri periklanan. Apa yang rekan atau tetanggamu
miliki, kau juga harus memilikinya - begitu kira-kira nada dasar
bujukan iklan.

Alkitab sendiri, meskipun tidak memaksudkannya sebagai kategori,


menyebut adanya dosa yang tidak mendatangkan maut dan dosa
yang mendatangkan maut (1 Yohanes 5:16-17) serta dosa yang tidak
akan diampuni (Matius 12:31-32).
"Sejauh yang saya baca dalam buku dogma yang lama, yang disebut
sebagai dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa menghujat Roh
Kudus. Dilakukan oleh seseorang yang dengan penuh kesadaran sudah
menerima atau mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya, tetapi pada suatu ketika dengan kesadaran yang
sama mengingkari atau murtad," papar Pdt. Borrong.

Pendapat serupa diungkapkan Pdt. Pengky Andu, "Ada orang bilang


dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa menghujat Roh Kudus.
Menghujat Roh Kudus bukan berarti kita anti dengan kharismatik.
Misalnya, Anda dan saya sudah lahir baru, mengalami mukjizat,
dengan otak yang sadar menyangkalinya karena sebuah kepentingan,
pindah dari Kristen ke Islam, menghujat Roh Kudus enggak juga.
Sampai sejauh mana Kekristenan dia. Kalau Kristen KTP saja, saya pikir
itu tidak menyangkut Alkitab. Tapi kalau dia sudah menjadi Kristen
sunggguh-sungguh dan terima semuanya, tetapi tahu-tahu dia
menyangkal untuk sebuah kepentingan, nah ini dosa yang tidak
terampuni."

John Calvin menyatakan bahwa semua dosa melawan Allah adalah


dosa yang serius dan membawa maut, tetapi tidak ada dosa yang
dapat menghancurkan pembenaran oleh iman. Maut dalam pengertian
keterpisahan kekal dari Allah hanya dialami oleh mereka yang tidak
beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Dosa Terpopuler

Bentuk dosa sendiri jelas berbagai macam. Namun, manakah yang


paling mudah diendus?

William Suhanda, Ketua FKK DKI Jakarta, menempatkan ketamakan di


urutan teratas. "Kalau dosa ini ditaruh di daftar survei dari seratus
orang, mungkin ada 70 - 75 % dari mereka. Kemudian ada
kesombongan, kesombongan diri dan kesombongan rohani," tegasnya.
Ketamakan ini biasanya dipicu oleh perasaan tidak cukup dan tidak
puas, tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Robert Borrong memprihatinkan kemunafikan. Pria sederhana ini


mengatakan, "Di satu sisi kita berusaha memperlihatkan bahwa kita ini
orang-orang saleh, orang percaya, beriman, tapi di pihak lain perilaku
keseharian kita tidak mencerminkan yang kita klaim itu."
Secara khusus ia menyoroti ketimpangan umat dalam memahami
dosa. Orang Kristen cenderung mengabaikan aspek moral dan sosial
dari dosa. "Banyak sekali anggota jemaat yang memahami dosa itu
semata-mata hubungan antara manusia dan Tuhan. Dan kalau itu
dianggap sudah beres, maka apapun yang ia lakukan di dunia ini
seolah-olah nggak ada artinya. Yang penting hubungannya dengan
Tuhan beres. Banyak yang berpikir: yang penting rajin berdoa, baca
Alkitab, ke gereja, kasih persembahan, maka korupsi nggak apa-apa,
karena dosanya akan diampuni oleh Tuhan dan dosanya akan
dibereskan dengan tanda-tanda kesalehan atau spiritualitas (hurufiah)
tadi itu. Menurut saya ini kesalehan atau spiritualitas palsu."

Adapun Pengky Andu sering menjumpai orang-orang Kristen yang


bersikap seperti bangsa Israel di padang gurun: suka mengomel alias
tidak tahu berterima kasih. Dosa yang tampaknya sepele, namun
mengakibatkan orang-orang Israel tewas di padang gurun.

"Ini dosa yang paling sering saya temui: dosa tidak tahu rasa
bersyukur, dosa kerakusan, dan dosa yang tidak bisa memaafkan
orang lain. Itu yang terbanyak. Kita bisa memaafkan tetapi tidak bisa
menerima kembali, sama saja bohong 'kan?" ungkapnya.

Peluang Berbuat Dosa

Sebelum aktif melayani, William Suhanda adalah pengusaha sukses,


dengan ekspor sampai ke Eropa Timur. Saat itu ia mengaku lupa
Tuhan, banyak menghabiskan waktu di luar negeri, akrab dengan
kehidupan malam. Saat Eropa Timur bergejolak, bisnisnya pun ikut
berantakan. Ini antara lain yang mendorongnya bersungguh-sungguh
melayani Tuhan.

Saat ini, sebagi ketua FKK dan ketua Yayasan Pelita Kasih, ia
berkesempatan untuk melayani mulai dari kalangan pengusaha hingga
kaum pemulung. Di situ ia menyaksikan betapa dosa tidak mengenal
status sosial. Baik orang kaya maupun orang miskin, semuanya
dihinggapi "penyakit" ini.

Di kalangan pemulung, misalnya, ia menjumpai ada dosa arogansi


terselubung. Ia tidak jarang ikut menjadi juru damai kalau di antara
mereka ada yang berdebat berebut kapling. Ada kapling yang subur,
sampahnya banyak, ada yang sedikit. Apa komentar pemulung yang
sudah mengenal Tuhan? "O, kamu dosanya banyak. Kamu kurang
dekat sama Tuhan. Orang saya doa, makanya Tuhan kasih saya yang
bagus, yang gemuk. Kamu kurang doa, makanya Tuhan kasih kamu
yang begitu-begitu."
Motivasinya saja yang berbeda. "Kalau dosanya orang miskin, dia
ngerampok untuk makan. Kalau orang kaya, dia merampok untuk beli
Jaguar," kata Pengky Andu.

"Ini hanya menunjukkan bahwa hidup ini memang mempunyai


godaan," tambah Robert Borrong di tempat lain. "Kalau ditanyakan
mana yang lebih besar peluangnya, menurut saya, peluang orang kaya
lebih besar karena cobaan terhadap mereka juga lebih besar. Kalau
orang miskin berpikir hanya bagaimana bisa makan, tapi orang kaya
macam-macam, termasuk salah di dalam membelanjakan uangnya."

Tak Bisa Dibedakan

Menurut R.C. Sproul dalam Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen,


Kekristenan mengakui adanya tingkatan dari dosa. Alkitab melihat ada
beberapa dosa yang lebih jahat dari dosa lain. Ada derajat dalam
kefasikan, sehingga ada derajat di dalam penghukuman sesuai dengan
keadilan Allah.

Sayangnya, orang cenderung salah kaprah, lalu memilah-milah antara


"dosa besar" dan "dosa kecil." Ia merasa aman selama hanya
melakukan "dosa-dosa kecil."

"Jangan membedakan dosa," saran Pengky Andu. "Dosa


mendatangkan maut. Kalau kita melanggar kadang-kadang maut ada
di situ. Dosa yang paling sederhana mendatangkan maut. Cuma kita
yang membedakan dosa. Waktu kecil kita lemparkan batu kecil ke kali
tenggelam, batu besar juga tenggelam. Dosa sekecil apapun juga
mendatangkan maut."

Ya, dalam perkara dosa, kita cenderung menggunakan standar


penilaian kurva normal. "Orang kudus" dan "orang jahat" itu sama-
sama minoritas, mayoritas adalah "orang-orang normal, orang baik-
baik" - yah, nobody's perfect-lah!

Namun, kita menggunakan standar yang terlalu rendah. Kita


membandingkan diri dengan orang lain - penjahat bejat, koruptor kelas
kakap, diktator keji. Sebaliknya, Alkitab memperhadapkan kita dengan
standar kebenaran Firman Allah sebagai tolok ukurnya.

Seperti dikatakan Sproul, "Alkitab menghadapi dosa secara serius, oleh


karena Alkitab juga menghadapi Allah secara serius, dan menghadapi
manusia secara serius. Pada waktu kita berdosa terhadap Allah, kita
melanggar kekudusan. Pada waktu kita berdosa kepada sesama kita,
kita melanggar kemanusiaan-Nya."
Dalam olah raga lompat tinggi, atlet yang bisa melompat setinggi 6
meter bisa merasa lebih baik daripada mereka yang hanya sanggup
melompat setinggi 5 meter. Namun, alangkah bodohnya ia kalau
dengan kemampuan melompat setinggi 6 meter itu, ia lalu berpikir
bahwa dirinya lebih mampu untuk melompat ke bulan daripada orang-
orang biasa lainnya. Di hadapan standar yang jauh lebih tinggi, barulah
kelihatan kalau kita ini sama-sama payah (Roma 3:23).

Kehidupan Kristen Yang Seimbang


“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus
hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus
kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-
sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di
dunia ini karena kamu.” Filipi 1: 21-24

Kita perlu hidup seimbang. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang sok rohani
dan agamawi (over spiritual) sampai menjadi aneh (spooky). Kehidupan Kristen kita
perlu seimbang seperi yang Rasul Paulus katakan di dalam kitab Filipi ayat yang pertama.

Bagaimanakan kehidupan Kristen yang seimbang itu? Dan apakah keseimbang itu?

1. Keseimbangan dalam keKristenan adalah kehidupan yang proposional. Kita jangan


salah, proposional dan seimbang bukan berarti kita hidup dalam kesuaman.
Keseimbangan bukan berarti hidup 50% untuk Tuhan, 50% untuk dunia. Apapun yang
kita lakukan kita perlu perbuat itu dalam Kristus, 100%.

“Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang
aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri
dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil”
(Filipi 1: 27)

Biarlah ada keseimbangan antara otoritas dan karakter di dalam hidup kita!

“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya
untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1
Yohanes 3: 16)

Semua kita yang telah menerima keselamatan melalui Yesus Kristus dengan cuma-cuma,
hendaklah kita juga gampang memberi pengampunan kepada sesama kita. Kehidpan yang
proposional, seimbang!

2. Keseimbangan itu adalah hasil dari orang yang menangkap dan mengerti akan waktu
Tuhan.
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”
(Pengkhotbah 3:1)

Janganlah terlalu gampang untuk menghakimi orang lain ataupun diri sendiri. Jikalau ada
sakit penyakit misalnya, jangan langsung pikir itu dosa. Jikalau ada dalam kekusahan, itu
bisa saja rencana Tuhan. Jangan selalu menganggap penderitaan itu dosa.

“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan
juga untuk menderita untuk Dia” (Filipi 1: 29)

Kehidupan yang seimbang itu adalah kehidupan orang yang tahu akan waktu Tuhan.

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11)

3. Kehidupan salib adalah kehidupan yang seimbang. Salib Kristus adalah contoh
kehidupan yang seimbang. Yesus menunjukkan kasih horizontal dan vertikal di atas kayu
salib.
Kita juga perlu hidup seperti Kristus, mengasihi Tuhan dan juga sesama kita.

“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama
dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22: 37-39)
MENJADI ORANG YANG MELAYANI BUKAN DILAYANI

MARKUS 10:35-45 " Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati
Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan
suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku
perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu
kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah
kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus
Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang,
kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan
yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku
tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah
disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus
dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka
yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.Tidaklah
demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang."

Salah satu ciri orang Kristen yang bertumbuh adalah bkan lagi menjadi orang Kristen
yang dilayani, namun menjadi orang Kristen yang melayani. Bagaimana melayani dengan
konsep yang benar, seperti yang sudah Tuhan ajarkan dalam Injil Markus 10:35-45:
1. Melayani berdasarkan pelayanan yang Tuhan sediakan

Tuhan memiliki wewenang penuh untuk menempatkan kita di dalam pelayanan yang
sudah Tuhan sediakan bagi kita. ada banyak orang melayani terkadang hanya sesuai
dengan keinginannya sendri walau katanya buat kemualiaan Tuhan, padahal Tuhan tidak
menghendakinya. bahkan mungkin kita melayani berdasarkan penyediaan materi...bukan
berdasarkan penyediaan dari Tuhan.

2. Jika ingin menjadi pelayan yang besar, hendaklah ia menjadi pelayan yang kecil.
banyak pelayan-pelayan yang ingin cepat menjadi "hamba Tuhan besar" padahal hal yang
kecil2 tidak pernah dilakukannya. Tuhan Yesus mengajarkan pelayanan dari hal2 yang
kecillah yang membawa kita kepada pelayanan yang besar. setia dalam perkara kecil
maka Tuhan akan memberikan perkara yang besar.

3. Jika ingin menjadi pelayan yang terkemuka, hendaknya ia menjadi hamba semuanya
akhir2 ini banyak orang ingin menjadi pelayan yang terkemuka, bukan menjadi pelayan
yang berkenan, apa artinya jika kita pelayan terkemuka tetapi pelayanan kita tidak
berkenan. Tuhan mengajarkan agar kita siap menjadi hama semuanya untuk melayani
Tuhan.

sikap Yesus pada waktu diusir


LUKAS 5:1-11
Dalam bacaan hari ini kita melihat suatu peristiwa yang unik, yaitu: seorang
manusia mengusir Tuhan. Ini semua bermula dari terjadinya suatu mujijat.

I) Mujijat yang terjadi.


Dalam ay 4 kita melihat bahwa Yesus menyuruh Petrus untuk pergi ke
tempat yang dalam dan menjala ikan di sana. Sebetulnya Petrus
mempunyai alasan-alasan rasionil untuk mengabaikan perintah Yesus itu,
seperti:

o Yesus adalah tukang kayu, bukan nelayan. Bagaimana mereka sebagai


nelayan harus menuruti nasihat dari tukang kayu dalam hal menangkap
ikan?

o Sepanjang malam itu mereka tidak mendapat ikan (ay 5), padahal malam
adalah waktu yang terbaik untuk menangkap ikan. Tetapi sekarang Yesus
menyuruh mereka menjala ikan pada pagi / siang hari.

Tetapi, hal yang luar biasa adalah: sekalipun ia mempunyai alasan-alasan


rasionil tersebut, ia tetap mentaati perintah itu!

Penerapan:

Kalau saudara mendapat perintah Tuhan, dan saudara mempunyai alasan


yang rasionil untuk tidak mentaati perintah Tuhan itu, apakah saudara
tunduk pada Firman Tuhan ataukah pada alasan rasionil saudara?

Contoh:
• Tuhan menyuruh saudara untuk berbakti di gereja tiap hari minggu.
Turunnya hujan yang lebat, adanya tamu dari luar kota, undangan
pernikahan, dsb, bisa dijadikan alasan yang masuk akal untuk tidak
mentaati perintah Tuhan untuk berbakti. Apakah saudara sering tidak
berbakti dengan menggunakan alasan-alasan itu?
• Tuhan menyuruh saudara untuk jujur. Tetapi, dalam hal-hal tertentu,
seperti dalam bisnis / pekerjaan, kejujuran bisa merugikan kita /
mengurangi keuntungan kita. Akankah saudara tetap jujur?
• Tuhan menyuruh saudara untuk memberi persembahan persepuluhan.
tetapi ternyata penghasilan saudara tidak mencukupi kebutuhan hidup
saudara! Lalu, bagaimana? Apakah saudara tetap taat pada perintah
Tuhan?
• Tuhan menyuruh saudara untuk mengasihi musuh, bahkan untuk
membalas kejahatan dengan kasih. Tetapi kalau hal itu saudara lakukan,
maka ‘para musuh’ itu pasti akan makin menjadi-jadi dalam menjahati
saudara. Apakah hal itu saudara jadikan alasan untuk tidak mentaati
Firman Tuhan?

Ketaatan Petrus ini menyebabkan terjadinya suatu mujijat, yaitu mereka


menangkap begitu banyak ikan, sehingga jala mulai koyak dan perahu
hampir tenggelam karena dipenuhi ikan. Mujijat ini mengalahkan Petrus ‘di
daerahnya’ sendiri (di daerah dimana ia adalah seorang ahli), dan ini
menyebabkan ia dan nelayan-nelayan lain menjadi takjub (ay 9).

II) Sikap / tindakan Petrus.


1) Petrus menyadari keillahian Yesus.

Ini terlihat dari perubahan sebutan yang dipakai oleh Petrus terhadap Yesus
(ay 5,8).

Dalam ay 5, ia menyebut Yesus dengan sebutan ‘guru’ (Bahasa Inggris:


‘Master’). Bahasa Yunaninya adalah EPISTATA. Kata ini:

o hanya dipakai sebanyak 6 x dalam Perjanjian Baru.


o hanya dipakai oleh Lukas.
o selalu menunjuk kepada Yesus.

(bdk. Luk 8:24,45 9:33,49 17:13).

Arti yang sebenarnya dari EPISTATA adalah ‘superintendent, overseer’. (=


atasan , pengawas).

Tetapi, setelah terjadinya mujijat itu, dalam ay 8 ia menyebut Yesus dengan


sebutan ‘Tuhan’ (bahasa Inggris: ‘Lord’). Bahasa Yunaninya ada-lah KURIOS.
Kata Yunani KURIOS ini menterjemahkan kata bahasa Ibrani YAHWEH /
YEHOVAH, yang dalam Perjanjian Lama selalu menun-juk kepada Allah.

Perubahan sebutan itu menunjukkan bahwa mujijat yang dilakukan oleh Yesus
itu menyadarkan Petrus bahwa Yesus adalah Allah.

Penerapan:

Percayakah saudara bahwa Yesus adalah Allah? Atau hanya sekedar nabi,
orang baik, guru? Kalau saudara percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka
jangan biarkan hal itu menjadi suatu kepercayaan yang kosong / tidak berarti.
Iman saudara itu harus diwujudkan dengan maunya saudara menyembah,
memuliakan, mentaati, dan melayani Yesus. Kalau tidak, maka ‘iman’ saudara itu
hanyalah iman di mulut / di otak belaka dan ‘iman’ seperti itu tidak
menyelamatkan saudara!

2) Petrus menyadari kesucian Yesus / Allah.

Dalam ay 8 Petrus berkata: ‘Pergilah ... aku ini seorang berdosa’. Kesadarannya
akan kesucian Allah / Yesus, menyebabkan ia merasa kotor / tidak layak berada
bersama dengan Yesus.

Banyak orang cuma menekankan bahwa Allah adalah kasih. Ini adalah sesuatu
yang salah / tidak seimbang. Allah memang kasih tetapi Ia juga suci!

Kesucian Allah terlihat dari:

a. Hukum-hukum Tuhan yang begitu tinggi tuntutannya (Misalnya:


Mat 5:28,44 dsb)
b. Adanya imam-imam, tabir bait Allah yang menjadi pengantara /
pemisah antara manusia berdosa dengan Allah yang maha suci dalam
Perjanjian Lama.
c. Banyaknya hal-hal yang membuat seseorang najis dalam
Perjanjian Lama (Misalnya: Im 11-15).
d. Kata ‘kudus, kudus, kudus’ yang ditujukan kepada Tuhan dalam
Yes 6:3 dan Wah 4:8.

Penerapan:

Apakah saudara menyadari kesucian Allah yang begitu tinggi, dan apa-kah
saudara menyadari bahwa hal itu menyebabkan saudara sama sekali tidak layak
menghadap Allah, apalagi masuk surga dan tinggal di sana bersama Allah?

3) Petrus menyadari keberdosaannya (ay 8).


Ia sadar bahwa ia ada di hadapan Allah dan secara otomatis ia merasa dirinya
kotor, tidak layak, berdosa (bdk. Yes 6:5).

Kesadaran akan dosa adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
kita! Kalau selama ini saudara merasa diri saudara itu baik atau lumayan baik,
maka perhatikan hal-hal ini:

a) Dosa adalah pelanggaran hukum / Firman Tuhan (bdk. 1Yoh 3:4).

Banyak orang tidak merasa dirinya penuh dengan dosa karena mere-ka
menganggap bahwa dosa adalah suatu tindakan yang bertentang-an dengan
hati nurani atau pandangan masyarakat. Tetapi hati nurani dan pandangan
masyarakat adalah standard yang terlalu rendah, karena baik hati nurani
maupun pandangan masyarakat telah dikotori oleh dosa. Kalau hal-hal itu tetap
mau dijadikan standard, maka ada banyak dosa yang tidak dianggap sebagai
dosa!

Tetapi kalau Firman Tuhan dijadikan standard, maka kita betul-betul akan
melihat bahwa diri kita itu penuh dengan dosa. Tetapi, kita tidak akan bisa
menjadikan Firman Tuhan sebagai standard, kalau kita tidak pernah mempelajari
Firman Tuhan!

b) Dosa bisa terjadi melalui:

o Tindakan, seperti zinah, mencuri, merokok, dsb.

o Kata-kata, seperti berdusta, memfitnah, omong kotor, mencaci maki,


menyebut nama Tuhan dengan sia-sia, membicarakan kejelekan orang tanpa
ada perlunya, dsb.

o Hati / pikiran / motivasi, seperti berzinah dalam hati (bdk. Mat 5:28),
dendam / benci, munafik, sombong, iri hati, motivasi yang salah, dsb.

c) Dosa bisa dilakukan dengan sengaja / tidak sengaja (bdk. Kel 21:12-14).

d) Dosa dibagi menjadi:

o dosa aktif: yaitu kalau kita melakukan sesuatu yang dilarang oleh
Tuhan. Misalnya kalau kita berzinah, berdusta, mencuri, dsb.
o dosa pasif: yaitu kalau kita tidak melakukan hal yang diperintahkan
oleh Tuhan. Misalnya: bolos ke gereja, tidak memberikan persem-bahan
persepuluhan, tidak menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tidak
melayani Tuhan / memberitakan Injil, dsb.

4) Petrus mengusir Tuhan Yesus (ay 8).


Kesadaran bahwa Yesus adalah Allah yang maha suci, dan kesadaran-nya
bahwa ia adalah manusia yang penuh dengan dosa menyebabkan Petrus
merasa takut (bdk. ay 10), dan merasa tidak layak bersama Yesus. Itulah
sebabnya ia ‘mengusir’ Yesus! Dari semua ini bisalah disimpulkan bahwa:

a) Sekalipun tindakan pengusiran itu adalah sesuatu yang salah, tetapi


pengusiran itu didorong oleh sesuatu yang benar di dalam diri Petrus.

b) Petrus tidak sungguh-sungguh ingin terpisah dari Yesus, tetapi ia merasa


layak terpisah dari Yesus.

Ada pengusiran yang lebih jelek:

o orang-orang Farisi, imam-imam, ahli-ahli Taurat membenci /


mengusir Yesus karena iri hati.
o Yoh 3:19-20: orang jahat benci kepada terang .
o Luk 8:33: orang-orang itu mengusir Yesus karena Yesus merugikan
mereka.

Penerapan:

o Saudara juga bisa mengusir Yesus dengan cara menolak Firman


Tuhan yang menegur saudara, atau dengan cara marah kepada pendeta yang
menegur dosa saudara (Bdk. Luk 10:16).
o Apakah saudara ingin berhenti menjadi orang kristen / ‘mengusir
Yesus dari hidup saudara’ karena saudara merasa bahwa ketaatan kepada
Yesus adalah sesuatu yang merugikan saudara?

III) Sikap / tindakan Yesus.


Sikap / tindakan Yesus terdapat pada ay 10-11. Ia tidak menuruti permintaan
Petrus, tetapi sebaliknya Ia memanggil dan mau memakai Petrus (bdk. Mat
4:19).

Seharusnya Yesus yang maha suci itu mempunyai hak untuk mengusir
manusia yang berdosa. Tetapi Ia tidak melakukan hal itu. Bahkan, pada saat
terjadi hal yang sebaliknya dimana manusia berdosa itu yang ‘mengusir’ Dia,
Yesus ternyata bukan saja tidak mau pergi meninggalkan manusia yang
berdosa itu, tetapi sebaliknya Ia memanggil manusia yang berdosa itu. Tidak
bisakah, melalui peristiwa ini, saudara melihat kasih Yesus yang begitu luar
biasa kepada orang-orang berdosa, termasuk saudara dan saya?

Dalam Luk 5:31-32, dikatakan bahwa Yesus datang bukan untuk mencari
orang benar, tetapi untuk mencari orang berdosa! Karena itu, kalau saudara
betul-betul menyadari bahwa saudara adalah orang yang berdosa, Yesus
justru mencari saudara! Datanglah kepada Dia! Sebaliknya, kalau saudara
menganggap diri saudara baik, Yesus tidak datang untuk saudara!

IV) Tanggapan Petrus.


1) Ia mengikut Yesus (ay 11). Yesus selalu memanggil dengan berkata:
‘Ikutlah Aku’!

Karena itu, kita harus memastikan bahwa di dalam kita menjadi orang kristen,
kita betul-betul mengikut Dia! Ada banyak orang kelihatannya mengikut Yesus,
tetapi sebetulnya tidak!

Contoh:

a) Orang kristen yang begitu fanatik pada gerejanya sendiri.

Misalnya:

o orang kristen yang kalau pergi ke luar kota, ia tidak mau pergi ke
gereja, karena di sana tidak ada gereja dengan merk yang sama.
o orang kristen yang tetap setia kepada gerejanya, padahal ia tahu
bahwa gereja mengajarkan ajaran-ajaran yang sesat.

Orang-orang seperti ini bukanlah pengikut Yesus, tetapi pengikut gereja!

b) Orang kristen yang fanatik kepada pendeta tertentu.

Memang kita harus memilih pendeta, supaya jangan kita mendengar ajaran yang
sesat dari para nabi palsu. Tetapi, ada orang kristen yang menjadi begitu fanatik
kepada pendeta tertentu, sehingga kalau pendeta itu tidak berkhotbah, ia tidak
mau ke gereja. Ini bukan pengikut Yesus, tetapi pengikut pendeta!

c) Orang kristen yang menjadi kristen hanya karena orang tuanya / keluarganya /
pacarnya adalah orang kristen. Mereka bukanlah pengikut Yesus, tetapi mereka
adalah pengikut orang tua / keluarga / pacar!

Renungkan! Apakah saudara betul-betul mengikuti Yesus?

2) Ia segera mengikut Yesus (ay 11).

Jangan menunda dalam mengikut Yesus! Mengapa? Karena:

a) Tidak selalu Tuhan mau menerima.

Yes 55:6 berbunyi: "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah


kepadaNya selama Ia dekat!".
Kata-kata ‘selama Ia berkenan ditemui’ secara implicit menunjukkan bahwa ada
saat dimana Ia tidak lagi berkenan ditemui. Kalau saat itu terjadi maka itu tidak
berarti bahwa orang yang bertobat tidak diterima (karena ini akan bertentangan
dengan Yoh 6:37 yang menjamin penerimaan orang yang mau datang kepada
Yesus), tetapi itu berarti bahwa Ia akan mengatur sehingga orang itu tidak akan
bertobat, misalnya dengan mengeraskan hati orang itu, menjadikan orang itu
gila, kerasukan setan, dsb.

b) Kita tidak tahu kapan kita akan mati.

Bagaimana kalau saudara mati dengan mendadak sehingga tidak ada


kesempatan untuk bertobat? (bdk. Ams 27:1 Yak 4:14a).

c) Kalau akhir jaman tiba, Yesus akan datang ke dua kalinya. Itu akan terjadi
pada saat yang tidak saudara duga (Mat 24:44).

Dan kalau hal itu terjadi, maka kesempatan untuk bertobat akan hilang! Kalau
selama ini Yesus sabar saja melihat saudara mengusir Dia, maka pada saat itu,
Ialah yang akan mengusir saudara! (Mat 7:23b Mat 25:41).

Penutup:
Kalau selama ini saudara terus bersikap acuh tak acuh terhadap Yesus,
mengusir Yesus, atau sekedar menjadi pengikut pendeta / gereja / keluarga,
bertobatlah! Ia sudah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kalau saat ini saudara mau datang kepadaNya dan menerimaNya sebagai
Juruselamat dan Tuhan, maka Ia akan mengampuni dosa saudara, dan saudara
mendapat hidup yang kekal saat ini juga! Maukah saudara?

Benarkah Kita adalah Pengikut Yesus yang Sejati


Pdt. DR. Daniel Lukas Lukito
a- A+ r

“Ingatlah akan isteri Lot.” Remember Lot’s wife.

Ini adalah salah satu ayat yang paling pendek di dalam Alkitab kita. Tetapi kalau sdr
perhatikan dari ayat 20 di sana Tuhan Yesus berbicara tentang kedatangan kerajaan Allah
atau lebih spesifik tentang kedatangan Anak Manusia, atau Tuhan Yesus datang kedua
kalinya. Dan di tengah-tengah pembicaraan mengenai kondisi situasi orang-orang yang
hidup di jaman akhir, tiba-tiba Tuhan Yesus menyelipkan satu perkataan yang sangat
menarik sekali ini.
Beberapa tahun yang lalu ada seorang bapak dari negara Bangladesh yang mayoritas
beragama Islam, bernama Usman Chudori. Dia iseng-iseng coba membuat application ke
USA. Tiap tahun Amerika menerima sekitar 50.000 warga dari seluruh dunia untuk
menjadi PR di sana. Ternyata bapak ini keterima. Bersama dengan keluarganya dia
pindah menjadi imigran di sana. Dia tinggal di kota New York bekerja sebagai supir
taksi. Penghasilannya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya dan dia termasuk
orang yang relatif miskin di tengah-tengah kota yang begitu besar dan cosmopolitan itu.
Selama bertahun-tahun dia hidup sederhana, pas-pasan sebagai supir taksi. Sampai suatu
hari tiba-tiba dia dikenal di seluruh Amerika Serikat. Dia masuk channel televise,
majalah, surat kabar. Apa yang terjadi? Kejadiannya sederhana saja. Suatu hari dia
menunggu seorang penumpang di airport JFK, seorang wanita muda yang kaya. Dan
betul saja, dia minta diantar ke salah satu tempat pemukiman elite. Setelah wanita ini
sampai, dia turun dan bapak Usman pergi mengambil penumpang yang lain. Pada waktu
penumpang lain hendak menaruh bagasinya ternyata wanita kaya tadi ketinggalan tasnya
di sana. Bapak Usman ini kemudian memeriksa tas pertama, isinya sebuah laptop yang
terbaru dan mahal. Kalau sdr menemukan barang seperti ini, diambil atau dikembalikan?
Lalu dia membuka tas yang kedua. Isinya jauh lebih mahal daripada tas yang pertama
sebab tas yang kedua isinya 31 biji cincin berlian. Kalau sdr menemukan barang ini,
diambil atau tidak? Jangan-jangan ada yang bilang separuhnya saya ambil, separuh saya
sumbangkan ke gereja. Maksudnya supaya hati nuraninya lebih tenang setelah
mengambil barang orang lain. Bapak Usman membawa kedua tas ini ke kantor polisi.
Polisi melacak wanita yang tadi turun dan singkatnya dia berhasil ditemukan. Tas itu
dikembalikan kepada dia secara utuh. Karena senang, perempuan itu kasih uang $100
sebagai tanda terima kasih. Padahal perempuan itu sewaktu naik taksi pak Usman hanya
memberi tips 30 sen saja. Begitu wartawan mengetahui peristiwa ini, malamnya pak
Usman langsung diajak ke stasiun televisi untuk diwawancara. Salah satu pertanyaan
yang diberikan kepadanya, “Kenapa bapak tidak ambil saja kedua tas itu?” Bapak Usman
menjawab demikian, “All my life I try to be honest. Today is no different.” Sepanjang
hidup saya berusaha menjadi orang jujur, hari ini tidak berbeda dengan hari sebelumnya.

Pagi ini dari perkataan dia saya ingin bertanya kepada sdr, yang saya maksudkan lebih
daripada jujur dalam hal materi, keuangan, pekerjaan saja. Saya ingin bertanya apakah
kita bisa bilang sepanjang hidup saya, saya adalah orang yang berusaha hidup jujur di
hadapan Tuhan, dan sampai hari ini tidak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kalau
kita pikirkan tema: Benarkah kita adalah orang Kristen yang sejati? Saya ajak sdr melihat
Lukas 17 ini karena Tuhan Yesus berbicara tentang akhir jaman. Tiba-tiba di tengah-
tengah pembicaraanNya, Dia meminta perhatian kita mengingat tentang satu orang yang
reputasinya tidak baik. Seseorang yang dihukum Tuhan di Kejadian 19 pada waktu kota
Sodom dan Gomorah mau dimusnahkan Tuhan. Tuhan mengasihani satu keluarga yaitu
Lot, isterinya dan kedua anak perempuannya. Tuhan mengutus malaikat untuk
menyelamatkan mereka dengan pesan jangan menengok ke belakang setelah keluar dari
kota Sodom. Isteri Lot menengok ke belakang sehingga Tuhan menghukum dia menjadi
tiang garam.

Dalam konteks akhir jaman, Tuhan Yesus tidak menyuruh kita mengingat orang yang
lebih positif, misalnya Abraham, orang yang beriman itu. Tetapi Tuhan Yesus justru
menyuruh sdr dan saya mengingat tentang isteri Lot. Maka pagi ini mari kita pikirkan apa
maksud Tuhan Yesus dengan perkataan “Remember Lot’s wife” ini. Apa pengajaran
yang Tuhan Yesus mau berikan kepada kita supaya kita memperhatikan sungguh-
sungguh tokoh yang tidak punya nama itu?

Saya percaya ada 3 hal yang Tuhan Yesus ingin ajarkan kepada kita pagi ini. Yang
pertama, pada waktu Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat akan isteri Lot, saya kira
isteri Lot ini adalah simbol laki-laki atau perempuan di akhir jaman yang mengaku orang
beriman tetapi sebetulnya hatinya bercabang, orientasinya mendua. Kelihatannya seperti
orang yang ikut Tuhan tetapi sebetulnya orang ini juga ikut dunia. Kelihatannya
mencintai Tuhan, tetapi juga mencintai dunia. Kelihatannya sebagai pengikut setia
Tuhan, tetapi juga adalah pengikut setia dari dunia dan segala isinya. Kenapa isteri Lot
itu menengok ke belakang sesudah dia keluar dari Sodom dan Gomorah, padahal sudah
diingatkan untuk tidak menengok? Kebanyakan penafsir mengatakan isteri Lot tidak
tahan meninggalkan segala sesuatu, propertinya, barang-barangnya, harta bendanya yang
ditinggalkan di Sodom. Dia begitu mencintai segala sesuatu yang dimilikinya lalu dia
tidak tahan sehingga menengok ke belakang. Menarik sekali kalau kita membaca ayat
sebelumnya di ayat 31 ada kalimat pada waktu berbicara mengenai kedatangan Anak
Manusia yang kedua kalinya, Tuhan Yesus mengatakan, “Barangsiapa hari itu sedang di
peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah dia turun
untuk mengambilnya.” Kedatangan Anak Manusia itu cepat sekali, seperti kilat yang
menyambar dari timur ke barat. Mestinya tidak ada waktu, mestinya tidak ada
kesempatan untuk kembali lagi mengambil property, harta benda, barang-barang
berharga yang dimiliki dan dicintai di dunia ini.

Jadi Tuhan Yesus sudah bilang sdr dan saya sebetulnya sudah tidak memerlukan barang
yang ada di dalam dunia ini. Apa yang sdr cintai, barang-barang dari dunia ini, coba sdr
catat, mungkin banyak sekali. Orang yang hidup sekarang ini di kota besar barang-
barangnya begitu banyak. Consumer-minded society. Begitu gampang tertarik kepada
barang-barang. Tidak terlepas juga orang Kristen. Saya perhatikan orang-orang yang
banyak uang, bilang wajar saya harus spend membeli barang-barang. Wajarlah kalau itu
kebutuhan. Tetapi kita sulit sekali membedakan atau mencegah yang namanya keinginan
dengan kebutuhan. Yang betul-betul menjadi minimum requirement yang harus dimiliki,
dengan sesuatu yang namanya keinginan atau kepuasan. Begitu banyak orang tidak
pernah puas dengan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Kalau sdr dan saya
adalah orang itu, siapkah kita memasuki surga yang mulia, terutama pada waktu Yesus
datang kembali begitu cepat seperti kilat menyambar, tidak ada kesempatan lagi. Dan
kalau ada orang yang masih mencintai harta bendanya dan berusaha mengambilnya,
barangkali dia tidak bersama dengan Tuhan Yesus di surga yang mulia. Toh di surgapun
tidak perlu BMW, tidak perlu jam tangan Rolex, tidak perlu diamond ring. Kita tidak
membawa apa-apa masuk ke dalam dunia ini, kita tidak membawa apa-apa juga
meninggalkan dunia ini. Pakaian yang mahal, tas yang mahal, tidak diperlukan di surga
yang mulia, karena darah dan daging tidak ada bagian di dalam kerajaan surga. Sekarang
ini saya menanyakan hal yang serius, sdr lebih mencintai dunia ini atau lebih mencintai
Tuhan? Sebab firman Tuhan mengatakan janganlah kamu mencintai dunia ini dengan
segala isinya. Sdr akan punya hati yang bercabang dan sdr tidak siap karena orientasi
hidup sdr kepada kebendaan, sdr tidak akan siap kalau Tuhan Yesus datang kedua kali.

Yang kedua, mengapa Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat akan isteri Lot? Karena
isteri Lot adalah simbol laki-laki atau perempuan di akhir jaman yang sudah dengar
firman Tuhan tetapi orang ini berani sekali firman Tuhan itu diabaikan saja. Tuhan
mengirimkan malaikatnya datang menyampaikan pesan dari Tuhan untuk meninggalkan
Sodom dan Gomorah. Lalu ada perintah dan larangan isinya tidak boleh menengok ke
belakang. Isteri Lot ini mewakili banyak laki-laki dan perempuan di akhir jaman yang
berani sekali mengabaikan firman Tuhan. Dia menengok ke belakang, dia melanggar
perintah Tuhan. Saya percaya dari minggu ke minggu sdr mendengar firman Tuhan,
setahun 52 kali. Intinya sederhana saja, ada firman Tuhan yang isinya nasehat, hal-hal
yang harus kita kerjakan. Pertanyaannya, apakah kita mengerjakannya? Nasehat itu
menyuruh kita berubah, apakah kita berubah? Harus mengasihi, apakah kita mengasihi?
Saya kuatir sekali dijaman akhir ini gereja banyak dipenuhi orang dimana-mana tetapi
berapa banyak orang yang setiap minggu itu datang dengan hati seperti bejana yang siap
diisi oleh firman Tuhan. Waktu Roh Kudus bekerja, dia taat kepada firman Tuhan.
PerintahNya, nasehatNya dikerjakan, dan laranganNya ditinggalkan. Berapa banyak
orang seperti itu? Siapkah kita di akhir jaman ini, pada waktu Tuhan Yesus datang kita
ditemukan sebagai orang yang taat kepada firman Tuhan? Isteri Lot satu kali saja tidak
menaati firman Tuhan, langsung dihukum, satu kali saja tidak taat. Betapa besarnya
anugerah Tuhan karena jangan-jangan ada di antara kita yang berkali-kali tidak taat
kepada firman Tuhan atau seringkali tidak taat kepada Tuhan dan firmanNya. Saya ingin
katakan dengan keras, minta maaf, jangan sdr tunggu sampai kena hukuman Tuhan,
jangan tunggu sampai ada musibah, jangan tunggu sampai bencana datang baru sdr cari
Tuhan dan firmanNya. Berapa banyak orang di dunia ini yang paling sekulerpun kalau
ada bencana, mereka mencari Tuhan, mencari firman Tuhan. Pada waktu terjadi bencana
kebakaran besar di California di daerah orang kaya, ada seorang di kamera televisi yang
berteriak “Oh, my God, oh my God.” Waktu orang terbaring di rumah sakit, diinfus,
dikasih masker oksigen, tidak bisa lihat ke mana-mana kecuali ke atas. Saya kira kecuali
ateis tulen, kebanyakan orang sekuler akan mencari Tuhan. Kalau ada televisi memutar
film “Die Hard 4” yang menonton sedang bernapas dengan susah payah, atau “Tomorrow
Never Die” sedangkan yang menonton mungkin berkata “Today I might be die” saya kira
kalau ajal sudah menjelang tiba entertainment, lawakan, drama, thriller, drama, action,
tidak akan menarik lagi. Tetapi sdr dan saya orang Kristen, bukan? Sdr tidak perlu tunggu
sampai waktu meregang nyawa waktu kita cari Tuhan sungguh-sungguh, baru kita minta
dibacakan ayat-ayat firman Tuhan, padahal sering kita mendengar firman Tuhan. Jangan
sampai kita menjadi orang sekuler seperti itu. Kita orang Kristen. Firman Tuhan itu harus
meresap di dalam jiwa kita, berurat akar di dalam prilaku kita dan menjadi kebiasaan
tindakan kita sehari-hari yang diwarnai dengan firman Tuhan. Kalau betul sekarang ini
adalah jaman akhir, Tuhan Yesus akan datang kembali, siapkah kita untuk menyambut
Dia? Atau kita tunggu sampai datang musibah? Satu kali ada seorang agen perusahaan
asuransi menawarkan asuransi mobil kepada saya. Setelah menjelaskan beberapa hal
mengenai apa yang dicover dan tidak, dia mengatakan salah satu produknya ada dua yang
tidak dicover yaitu konspirasi militer, maksudnya kalau ada tentara mengamuk lalu mobil
saya dibakar, itu tidak ditanggung. Lalu yang kedua, dia sebut “Acts of God.” Saya kira
pertamanya dia mengatakan “Acts of goat” yaitu kalau mobil saya diseruduk kambing
yang lagi teler sampai penyok, itu tidak dicover. Ternyata dia mengatakan “Acts of God,”
yaitu kalau ada gempa bumi, banjir besar, longsor, badai, kalau mau dicover harus
tambah lebih mahal. Coba camkan, jikalau perusahaan asuransi yang sekuler saja dapat
mendeteksi bahwa sedikit banyak ada hal-hal yang di luar kemampuan manusia –
walaupun tidak 100% betul- mereka mengakui itu sebagai perbuatan-perbuatan Allah.
Sekali lagi saya mengatakan tidak 100% betul, tetapi mereka mendeteksi itu sebagai
perbuatan-perbuatan Allah. Sdr dan saya orang Kristen, jangan tunggu sampai ada gempa
bumi, bala penyakit datang, hari Tuhan tiba, baru kita cari Tuhan. Setelah kita susah dan
bangkrut baru kita cari Tuhan dan firmanNya. Di mana sebetulnya beda Kekristenan kita
dengan orang dunia ini?

Yang ketiga, kenapa Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat tentang isteri Lot? Saya kira
interi Lot ini adalah simbol banyak laki-laki dan perempuan di akhir jaman ini yang
sudah mengalami pertolongan Tuhan tetapi orang itu sama sekali tidak menganggapnya.
Dalam Kej.19, isteri Lot itu sebetulnya sudah keluar dari Sodom. Artinya, dia sudah
ditolong oleh Tuhan. Dia sudah mengalami apa yang namanya pertolongan Tuhan.
Kej.19:16 mengatakan tangan isteri Lot itu dituntun oleh malaikat Tuhan. Itu pengalaman
supranatural, bukan? Dua puluh tahun saya melayani Tuhan, saya belum pernah lihat
Tuhan, dan juga belum pernah lihat hantu. Saya belum pernah melihat malaikat Tuhan
dan belum pernah mengalami hal-hal yang supranatural kecuali waktu sakit parah
disembuhkan Tuhan. Tetapi sampai dituntun oleh malaikat Tuhan, saya kira itu adalah
pengalaman yang istimewa sekali. Dia sudah ditolong Tuhan dan itu bukan dalam mimpi,
tetapi dalam pengalaman yang real, yang nyata. Tetapi orang ini tidak memperdulikan
perbuatan pertolongan Tuhan. Saya ingin bertanya kepada kita yang mengaku Kristen di
sini, kalau sdr pernah disembuhkan Tuhan, kalau sdr pernah meregang nyawa atau
mengalami kecelakaan, sdr hampir meninggal tetapi diluputkan dari bahaya dan
malapetaka, setelah itu bagaimana? Apakah setelah diluputkan, sdr masih hidup sama
seperti sebelumnya, biasa-biasa saja? Atau malah lebih buruk daripada sebelumnya? Saya
kuatir sekali kalau setelah ditolong Tuhan sdr hidup seperti itu. Mestinya setelah ditolong
Tuhan hidup kita tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tingkah laku kita, talenta kita
untuk Tuhan sebab kita tahu hidup kita sudah diluputkan Tuhan sehingga kita mau pakai
selanjutnya untuk Tuhan. Mestinya begitu, bukan? Apakah begitu yang sdr lakukan, atau
sebaliknya? Jikalau sdr pernah diluputkan oleh Tuhan dari sakit penyakit, atau
kecelakaan mobil atau peristiwa lainnya, tetapi hidup sdr tidak lebih dinamis daripada
sebelumnya, di akhir jaman nanti belum tentu sdr adalah orang Kristen yang sejati. Sebab
sdr akan diuji dari point yang pertama, apakah hati sdr untuk Tuhan atau hati sdr lebih
berat ke dunia ini, kepada barang-barang materi dan segala kebendaannya. Yang kedua,
apakah sdr adalah seorang yang terbiasa mendengar firman Tuhan, peka terhadap
koreksi, titah, amanat dari firman Tuhan atau laranganNya? Apakah sdr orang yang telah
diluputkan oleh Tuhan, Dia punya maksud memanggil sdr untuk hidup dengan lebih
disiplin, dengan lebih bertanggung jawab, dan sdr pakai seluruh hidup sdr, sisa waktu
yang Tuhan berikan untuk sdr persembahkan melayani Tuhan. Sdrkah orang itu?(kz)

Khotbah:Empat tingkatan orang Kristen


Dari GBI Danau Bogor Raya

Langsung ke: navigasi, cari


Firman Tuhan berkata kepada kita, ketoklah maka pintu akan dibuka, mintalah maka
engkau akan diberikan. Terima kasih Tuhan, Bapa, Bapa, ya Allah, Engkau lihat
kerinduan dari setiap anak-anak-Mu Tuhan, apa yang menjadi pergumulan setiap umat-
Mu Engkau melihat, Tuhan.

Roh Kudus, Engkau jamah setiap umat-Mu, Engkau sendiri tumpang tangan setiap umat-
Mu. Saudara, rasakan kasih, pelukan daripada Tuhan sendiri.

Tuhan Yesus, Tuhan tolong, yang sakit disembuhkan dalam nama Yesus, pergumulan-
pergumulan dalam setiap keluarga, Tuhan jamah, Engkau lihat setiap keluarga, Tuhan,
pergumulan di dalam pekerjaan, usaha, Tuhan tolong. Jalan-jalan yang buntu, Tuhan
tolong bukakan untuk mereka, Tuhan bukakan untuk umat-umat-Mu.

Mari terus bermazmur, ucapkan syukur, terima kasih Tuhan.

Mazmur 57:2-3, Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah


jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu
penghancuran itu. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang
menyelesaikannya bagiku.

Terima kasih Tuhan, Engkau sudah menyelesaikan untuk kami, Engkau sudah
menyembuhkan setiap pribadi, setiap keluarga, dan kami bersyukur untuk semua yang
Engkau berikan untuk kami.

Kami bersyukur untuk apa yang telah Tuhan kerjakan selama delapan bulan ini pada
sepanjang tahun 2010. Setiap bulan bertambah baik di dalam Engkau, hidup kami
bertambah kudus, bertambah benar di hadapan Engkau. Roh Kudus, berkati kami semua
dengan firman-Mu yang kudus, berkati kami supaya boleh mempersiapkan diri menerima
berkat Tuhan. Kami membuka hati kami untuk menerima pesan Tuhan. Amin.

Kita ada dalam minggu pertama September 2010, sebagaimana biasanya kita
mengadakan perjamuan kudus setiap minggu kedua, tapi khusus bulan ini kita majukan
menjadi minggu pertama, karena nanti minggu kedua tentu saudara dan hamba-hamba
Tuhan banyak yang pergi ke luar kota dan kesibukan-kesibukan di rumah tangga karena
pembantunya mudik.

Saudara yang dikasihi Tuhan, nanti pada minggu ketiga, 19 September 2010, kita akan
mengadakan ibadah umum ke-4 pada jam 4 sore di tempat ini. Sudah cukup lama ibadah
sore hari diadakan hanya di Gedung Lautan saja, dan hari-hari ini banyak pertambahan
jemaat dalam ibadah sore hari sehingga kapasitasnya sudah tidak bisa menampung lagi.
Oleh karena itu, kita akan menggunakan tempat ini untuk ibadah sore. Saya tahu akan
banyak jiwa-jiwa baru di tempat ini karena ada penuaian jiwa besar-besaran terjadi. Kita
juga akan membuka tempat-tempat baru di Kota Bogor, dan kita akan bersama-sama
menuai jiwa-jiwa baru dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

• Empat tingkatan orang Kristen


o 1.1 Kristen mata kaki
o 1.2 Kristen lutut
o 1.3 Kristen pinggang
o 1.4 Kristen terbenam

Empat tingkatan orang Kristen


Yehezkiel 47:1-5, 9-12,

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar
dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait
Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping
kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar
melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu
gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah
selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di
tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka
dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh
aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia
mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air
itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi,
sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab
air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak
dapat diseberangi lagi.
… sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang
berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke
mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu
mengalir, semuanya di sana hidup. Maka penangkap-penangkap ikan penuh
sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi
penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut
besar, sangat banyak. Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar,
itu menjadi tempat mengambil garam. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh
bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak
habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu
mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya
menjadi obat."

Saudara yang dikasihi Tuhan, ada banyak sekali yang akan kita kupas dari ayat-ayat ini,
tapi pagi ini saya mau berbicara mengenai tingkatan kita semua, umat-umat Tuhan,
Saudara dan saya.

Kristen mata kaki


Yehezkiel 47:3, Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di
tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka
dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Dalam ayat-ayat firman Tuhan ini, pertama-tama diukur seribu hasta, lalu nabi masuk ke
air yang mengalir dari Bait Suci itu, dan ternyata sudah sampai pergelangan kaki.

Kalau Saudara masuk ke dalam air atau mengalami kebanjiran, kita masih bisa jalan
kalau tingginya masih setinggi mata kaki. Memang ada halangan tapi hanya sedikit
sekali, karena airnya hanya semata kaki. Itu adalah gambaran dari Kristen mata kaki,
atau Kristen mula-mula.

Jangan berpikir orang Kristen mula-mula adalah orang Kristen yang baru dibaptis atau
baru ke gereja. Tapi di mana posisi kita yang kita katakan kita sudah sekian puluh tahun
sudah ke gereja. Di mana Saudara punya posisi, apakah masih bebas ke sana ke mari atau
sudah mulai terhalang?

Air itu berbicara mengenai firman Tuhan. Kalau airnya baru merendam sampai setinggi
semata kaki tentu lebih banyak tubuhnya yang terlihat. Ini berbicara bahwa orang-orang
Kristen mata kaki ini lebih banyak hidup dalam kedagingan.

Kristen mata kaki adalah mereka yang masih bebas ke sana ke mari. Orang Kristen mata
kaki tentu juga pergi ke gereja, tapi hidupnya masih bebas menuruti hawa nafsunya.
Sedikit-sedikit tersinggung, gampang marah, tempat-tempat gelap masih didatangi,
karena dia masih bawa hidupnya sebebas-bebasnya, seenaknya, hidupnya masih dalam
hawa nafsu.

Saya berdoa tidak ada lagi Kristen mata kaki di tempat ini, Saudara harus lebih dewasa
lagi.

Tepatnya pada tanggal 4 September 2010, gereja induk di bawah penggembalaan Bapa
Rohani kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, telah berulang tahun yang ke-22. Menurut
hukum di Indonesia, umur yang dewasa adalah umur 21 tahun dan ini sudah lebih dari 21
tahun. Ini berbicara mengenai gereja yang sudah dewasa, artinya, umat-umat Tuhan,
Saudara dan saya, harus lebih dewasa lagi. Kita mau Firman Tuhan lebih banyak lagi
dalam hidup kita.

Kristen lutut

Yehezkiel 47:4a, Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi
dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut;

Yang kedua, airnya telah sampai ke lutut. Waktu air sudah di lutut, tentu jalannya sudah
agak susah karena airnya sudah semakin banyak. Kristen lutut adalah orang Kristen yang
sudah mulai suka berdoa.
Pada waktu dulu, waktu saya masih dalam aliran gereja lama, saya diajar berdoa Bapa
Kami. Doa itu kalau didoakan bisa dipendekkan jadi setengah menit, atau bisa saya
panjangkan paling lama dua menit. Sehingga dulu itu pada waktu saya dengar aliran lain
berdoa bisa satu-dua jam, saya heran. Saya bilang orang-orang ini nggak ada kerjaan,
masa berdoa bisa sampai satu-dua jam. Tapi ternyata saya malah sekarang ada dalam
kelompok ini.

Orang bilang kita berdoa satu-dua jam itu tidak masuk di akal. Saya malah pernah
mendengar ada seseorang bilang kalau orang Karismatik itu adalah kelompok aneh,
bahkan dibilang kelompok gila, kadang nangis, kadang tertawa, kadang loncat-loncat.
Sekali waktu, saya melihat orang itu ternyata akhirnya malah ikut di Karismatik.

Dulunya mungkin kita cuma bisa berdoa satu-dua menit. Tapi kenapa sekarang bisa satu-
dua jam? Karena ada tantangan-tantangan yang terjadi, ada pergumulan-pergumulan yang
terjadi dalam hidup kita, sehingga hambatan-hambatan hidup kita membawa kita untuk
datang berdoa kepada Tuhan. Dan ternyata doa itu dijawab oleh Tuhan, sehingga lama-
lama kita bisa ketagihan berdoa karena Tuhan menolong kita saat kita berdoa.

Waktu kita menghadapi masalah dan kita berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita
melihat pertolongan Tuhan diberikan kepada kita. Ingat kuasa di dalam doa, jangan
pernah tinggalkan kuasa di dalam doa.

Saudara masih ingat hotline Tuhan? Nomornya 223335015, tapi jangan coba-coba
telepon pakai handphone saudara, karena handphone Tuhan 223335015 itu adalah:

• Yunus 2:2, katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan
Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan
Kaudengarkan suaraku.
• Yeremia 33:3, Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan
akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak
terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
• Mazmur 50:15, Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan
meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Jadilah orang-orang Kristen yang berdoa. Hambatan-hambatan Tuhan izinkan supaya kita
datang dan berdoa. Saudara bersyukur punya masalah? Amin? Kita bersyukur punya
masalah sehingga dari doa kita yang paling cuma satu-dua menit, jadi orang-orang yang
sungguh-sungguh. Kita kalau berdoa sekarang, satu-dua jam memuji-muji Tuhan rasanya
bukan waktu yang lama, tapi cepat. Dan waktu kita memuliakan nama Tuhan, Dia turun
dan menolong kita, yang sakit disembuhkan, yang tercerai berai Tuhan pulihkan.

Gereja kita memiliki dasar doa, pujian, dan penyembahan. Dan sejak awal 2010 kita
diajak lebih banyak berdoa dalam bahasa roh. Kenapa? Karena waktu berdoa dalam
bahasa roh Tuhan sedang mengingatkan kalau di dalam kita ada Roh Kudus. Dengan
berbahasa roh, ada doa-doa yang kita tidak mengerti, iblis tidak mengerti, hanya Tuhan
yang mengerti. Iman Saudara yang sedang lesu, dibangkitkan dan persoalan apa pun kita
akan menjadi umat-umat yang lebih dari pemenang. Ada kesaksian-kesaksian, ada yang
berdoa dalam bahasa roh, rasanya jenuh, mood-nya jelek, tapi waktu dipaksakan berdoa
dalam bahasa roh, dirasakan ada sukacita. Jangan diam, tapi kita praktek, maka akan ada
terobosan yang terjadi waktu kita berbahasa roh lebih banyak lagi hari-hari ini.

Kristen lutut adalah Kristen yang sudah mulai suka berdoa, tapi itu belum cukup. Kita
harus semakin meningkat lagi.

Kristen pinggang

Yehezkiel 47:4b, kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga
kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Seribu hasta lagi, orang itu masuk ke dalam air, dan ternyata airnya sudah sampai di
pinggang. Waktu sampai di pinggang, tentu orang sudah semakin susah dan berat untuk
berjalan. Air itu kadang begitu kuat arusnya bahkan kita bisa terbawa.

Apakah itu Kristen pinggang?

Lukas 17:7-10,

"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia
pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata
kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau
boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena
hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian
jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Saudara yang dikasihi Tuhan, Kristen pinggang berbicara mengenai Kristen yang
memiliki hati hamba. Dalam bahasa Inggris, pembantu itu servant, berasal akar kata
serviat (Latin). Kata “serbet” juga akar kata yang sama dari serviat ini. Serbet berfungsi
untuk mengelap mulut kita, untuk membersihkan sesuatu yang kotor. Inilah hati hamba.
Siapa yang mau memiliki hati hamba? Kalau Saudara baca ayat tadi, berarti Kristen ikat
pinggang adalah Kristen yang melayani. Jangan berpikir ini adalah hamba-hamba Tuhan
yang melayani di gereja, tapi ini berbicara mengenai pelayanan pribadi lepas pribadi.
Saudara harus menjadi orang yang melayani, mungkin bukan dalam gereja atau pekerjaan
Tuhan. Prioritasnya adalah:

• Nomor satu harus melayani Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus Kristus, pujian
pribadi bagi dia itu pelayanan pribadi kita bagi Dia.
Beberapa waktu ke depan penanggalan Yahudi berubah dari 5770 menjadi 5771.
Berbicara salah satunya adalah prioritas dalam hidup kita. Ada hamba-hamba
Tuhan terbalik, melayani pekerjaan Tuhan diundang khotbah ke sana kemari, tapi
dia lupa mesti melayani Tuhan nomor satu dan setelahnya keluarga. Tuhan ajar
kepada kita, bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani.

• Kedua harus melayani keluarga. Percuma saja kalau berhasil dalam tugas
pekerjaan Tuhan tapi akhirnya gugur dan bermasalah dalam rumah tangga.

Ada prioritas dan otoritas dalam rumah tangga. Ada kepala rumah tangga, ada
kepala dari lelaki yaitu Kristus. Kepala keluarga yaitu suami, kemudian ada istri
dan anak-anak, itu adalah otoritas yang turun ke bawah. Jangan dibalik. Begitu
mulai dibalik, maka berkat Tuhan juga akan terbalik-balik. Tapi begitu kita
berjalan sesuai garis Tuhan maka keluarga Saudara akan diberkati Tuhan.

• Ketiga, baru melayani pekerjaan Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita melayani Tuhan, kita melayani keluarga, baru kita
melayani pekerjaan Tuhan. Ada urutan prioritas yang harus kita lakukan, dan
jangan kita membolak-balik.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita melayani dengan karakter hati hamba, yaitu hati yang
mengasihi, hati yang rela, mau untuk merendah. Milikilah hati hamba.

Perjalanan Kristen pinggang sudah semakin berat, sudah semakin banyak air yang
menghambat kita, tapi belum sampai ke atas dan kita harus semakin meningkat lagi.

Kristen terbenam

Yehezkiel 47:5, Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah
menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi
sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Terakhir, ternyata sungai itu menjadi sangat luas, sehingga kita tidak bisa lagi berdiri,
harus berenang, hidup kita sudah masuk dalam air itu. Ini berbicara mengenai Kristen
yang sudah dipenuhi Roh Kudus. Kristen yang sudah mengikuti aliran Roh Kudus,
mengalir ke mana air itu mengalir. Itu yang Tuhan mau dalam hidup kita sebagai orang-
orang percaya.

Ayat 9-12, berbicara mengenai bagaimana waktu air itu berjalan, makhluk hidup
berkeriapan, ikan-ikan besar muncul, air asin menjadi tawar, pohon-pohon tumbuh
menjadi obat bagi banyak orang, buah-buah selalu berganti baru setiap bulan. Ini
berbicara mengenai berkat-berkat Tuhan. Siapa mau diberkati Tuhan? Semua pasti mau
diberkati Tuhan, tapi ada bagian yang harus kita lakukan. Bisa tidak di aliran air asin itu
berubah jadi air tawar, ikan-ikan bermunculan, pohon-pohon tumbuh, kalau air itu tidak
ada? Pohon-pohon itu bisa bertumbuh, ikan bisa menjadi besar, air asin jadi air tawar, ada
suatu berkat dan perubahan, karena ada aliran air yang mengalir.

Jangan pernah lupa, kita tidak pernah diberkati kalau kita tidak pernah menabur. Untuk
itu kita harus menabur. Air itu harus mengalir. Hidup Saudara harus menabur lebih dulu.
Maka kita dijamin oleh Firman Tuhan, pasti Saudara akan menuai.

Apa yang Saudara tabur? Kalau Saudara menabur biji pohon mangga, rasanya lama
sekali, mungkin 10 tahun kemudian Saudara baru bisa petik buahnya, tapi menikmati
buah mangga juga lama. Kalau jagung, memang cepat dalam 3 bulan sudah jadi, tapi
setelah Saudara panen, sudah habis, harus diganti lagi. Tapi waktu Saudara tanam pohon
mangga, tumbuhnya lama, tapi pohon mangga itu juga bisa dinikmati lama. Ini berbicara
Saudara perlu merawat. Kalau Saudara menabur yang berharga, rasanya tumbuhnya
lama. Mungkin air mata Saudara tabur bagi keluarga Saudara, beban pergumulan Saudara
sudah Saudara tabur begitu lama dengan air mata. Mungkin Saudara bertanya, kapan
Tuhan menjawab? Saya mau katakan, jangan pernah berhenti untuk menabur! Waktu
Saudara tanam sesuatu yang bertahun-tahun lamanya, Saudara sedang menanam suatu
tuaian yang akan Saudara nikmati sampai Yesus datang menjemput. Saudara perlu
kesabaran, tapi tidak apa-apa minta kepada Tuhan kekuatan untuk boleh menabur dengan
air mata. Memang berat rasanya, Tapi satu saat pohon itu akan berbuah, keluarga Saudara
akan berbuah, usaha pekerjaan Saudara akan berbuah, Saudara sedang menanam pohon
bukan untuk dinikmati dalam waktu singkat, tapi terus sampai Yesus datang. Jangan
pernah ragu untuk menabur!

Orang Kristen yang ada dalam Roh Kudus, sulit sekalipun dia tetap akan menabur,
karena dia tahu bahwa satu hari kelak dia akan menuai. Kita akan menabur, kita akan
menuai, kita tidak menjadi lemah. Iblis senang hantam kita supaya kita jadi lemah. Dia
akan berkata, “Kamu percuma berdoa, percuma air mata untuk suami/istri kamu, tidak
bakal usaha kamu dipulihkan, tidak bakal keluarga kamu dipulihkan!” Jangan dengar
iblis, tapi dengar Firman Tuhan: orang yang menabur pasti akan menuai dalam nama
Tuhan Yesus Kristus.

Orang yang penuh Roh Kudus, selain mau menabur walau rasanya berat, hidupnya
membawa perubahan! Coba tanya orang dalam keluarga Saudara, di sekitar Saudara. Ada
seorang pengerja berkata, “Saya kalau mau tahu rumah tangga itu bagaimana
kondisinya, bagaimana bosnya, bagaimana tuan rumahnya, paling gampang. Tanya saja
pada pembantunya. Pembantunya pasti cerita membeberkan semuanya begini begitu,
macam-macam.” Tapi orang yang dipenuhi Roh Kudus yang hidupnya diisi dalam aliran-
aliran Roh Kudus, dan cuma ikut Roh Kudus, kedagingannya sudah mati, Hidupnya pasti
membawa perubahan untuk keluarga, rumah tangga, dan untuk lingkungan sekitar. Orang
sekitar akan berkata “Orang ini hebat, dulu penjahat sekarang baik, berubah.”

Saudara mau membawa perubahan? Mulai dari hidup kita sebagai orang percaya.

Indonesia mengalami keterpurukan. Dalam dunia lalu lintas rasanya sudah tidak ada
aturan, motor-mobil seenaknya saja berjalan. SIM Kadaluwarsa jalan terus. Anak belum
punya SIM diperbolehkan menyetir. Jangan ajari keturunan kita untuk pelanggaran-
pelanggaran . Waktu Saudara mengajari anak Saudara untuk mengemudi motor/mobil
tanpa SIM, itu namanya Saudara menanamkan untuk pelanggaran aturan pemerintah.

Saya pernah didatangi jemaat yang dengan bangga sekali bilang kalau dia beli ijazah
untuk anaknya yang tidak lulus. Saya katakan itu salah, berarti itu ada roh pemalsuan
yang dia tanamkan dalam hidup anaknya. Anak itu akan merasa bahwa segalanya boleh
dibeli dan dipalsukan.

Satu malam saya diajak makan pendeta-pendeta. Ada satu gembala sidang anaknya
sedang berbelanja di satu mall, dan dia bawa kartu kredit Bapaknya. Ternyata anak itu
sudah diajari untuk memalsukan tanda tangan Bapaknya! Ini gembala sidang, Saudara.
Saya bilang, “Pak itu salah, Bapak mengajari anak Bapak untuk memalsukan tanda
tangan Bapak.” Jangan. Ini tidak boleh kita lakukan, orang-orang yang penuh Roh Kudus
harus membawa perubahan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Penutup
Kita tidak cukup jadi Kristen mata kaki, tapi kita harus jadi Kristen terbenam, penuh Roh
Kudus, menjadi berkat bagi banyak orang.

Satu hal yang kurindukan ya Tuhan


Selalu berada di dekat-Mu
Dengan seg’nap hati, dengan seg’nap jiwa
Kumenanti di hadirat-Mu

Lebih dalam lagi Kurindu Kau Tuhan


Lebih dari segala yang ada
Lebih dalam lagi Kucinta Kau Yesus
Kumengasihi-Mu

TIDAK BISA DIHINDARI OLEH ORANG KRISTEN

A da banyak hal baik yang tidak bisa dihindari oleh orang Kristen yang berani percaya dan

berdiri tegus
atas janji Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan mereka.
Hal-hal baik yang dapat kita nikmati dalam hidup ini antara lain ialah tidak kekurangan hal
yang
baik, selalu sukses, tidak pernah jatuh sakit, tidak pernah tertekan, selalu dapat mengatasi
masalah, dan bebas dari rasa takut.
Yang dapat anda dan saya nikmati selama masa hidup kita di dunia ini, bukan sekedar setelah
tiba di sorga, tidak terbatas pada apa yang disebutkan di atas saja.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa Ia datang supaya anda dan saya, serta setiap orang yang
percaya kepadaNya, bisa memiliki hidup dalam segala kelimpahan (Yoh. 10:10).
Semua manusia, jika diminta untuk memberikan definisi dari “hidup yang baik,” saya jamin
tidak ada yang mengatakan bahwa hidup yang baik itu ialah kalau setahun sekali masuk rumah
sakit, sekali-kali tidak bisa bayar listrik, anak-anak tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak
mampu bayar uang pendaftaran, serta kalau anak-anak sudah kuliah akan cerai dari pasangan
hidup. Saya berani jamin anda juga tidak pernah mendengar hal semacam itu.
Pemikiran anda tidak bisa lebih tinggi dari pengetahuanmu. Kehidupan anda tidak bisa lebih
tinggi dari pikiran anda. Setiap orang bertanggung jawab untuk memberi makan manusia
rohaninya. Anda bertanggung jawab atas pengembangan manusia rohmu; itu bukan tanggung
jawab gembala, guru, rasul, penginjil dan nabi.
Untuk bisa menerima kelimpahan di dalam hidup ini, anda dan saya tidak punya pilihan lain
kecuali membaca dan merenungkan Firman Tuhan serta bersekutu dengan Roh Kudus.
Hubungan kita yang intim dengan Tuhan akan membuat kelimpahan, kemakmuran,
kesembuhan, dan segala perkara yang baik yang dapat anda pikirkan, impikan dan doakan
datang dengan tanpa bisa dihindari.
TUHAN MEMBERKATI
Abram adalah seorang yang amat berbeda dari generasinya, sebab pada waktu itu, hampir
semua orang menyembah apa saja yang ditemukannya dan mengira benda itu adalah Tuhan.
Tetapi Abram mendengar Tuhan berbicara dengannya, dan tidak ragu bahwa yang didengar
adalah suara Tuhan. Abram terbukti mengenal Tuhan, sebab dia melakukan setiap instruksi
Tuhan. Abram mengenal Tuhan sehingga dia rela meninggalkan orang tuanya, keluarganya, dan
tempat yang nyaman baginya. Dia menaati perintah Tuhan yang memberkati, walaupun
umurnya sudah 75 tahun. Abram punya alasan untuk menolak mengingat umurnya yang lanjut.
Dia
berhak tidak menaati, apalagi Tuhan tidak memberitahukan tujuannya. Itulah sebabnya Tuhan
memilih Abram, karena hatinya (Kej. 18:19), Abram menaati Tuhan walaupun tidak ada
kejelasan.
Begitu Abram menaati Tuhan dengan pergi dan meninggalkan sanak saudaranya, Tuhan yang
memberkati membuktikan Dia memegang janjiNya dan membuat Abram sangat kaya,
banyak ternak, perak dan emasnya (Kej. 13:2). Ada upah untuk ketaatan!
Abram membuktikan dia mengenal [punya pewahyuan tentang siapa Tuhan, punya pengetahuan
tentang Tuhan, punya hubungan intim dengan Tuhan] Tuhan. Yang saya mau tekankan, jaman
itu Abram tidak mempunyai Roh Kudus yang tinggal di dalam hatinya, tidak punya Alkitab yang
dapat mengingatkan janji-janji Tuhan seperti yang kita miliki sekarang, dan tidak punya nama
Yesus (karena Yesus belum disalib).
Tanpa semua yang kita miliki sekarang ini, Abram bergantung sepenuhnya kepada Tuhan untuk
tetap fokus kepada janjiNya. Ada kesalahan yang ia buat, tetapi setelah hampir 25 tahun ia
tetap percaya ketika Tuhan menyatakan bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki
tahun berikutnya. Cara Tuhan membuat Abram fokus, memakai bintang, langit, bulan, dan
pasir. Betapa berharganya anda dan saya, renungkan ini!
Jangan sia-siakan sarana yang tersedia, dan gunakan sebaik-baiknya agar kehendak Tuhan bisa
terjadi di bumi ini.
Tuhan memilih Abram karena tahu bahwa Abram akan mengajarkan keturunannya untuk hidup
benar dan adil. Abram, anak dan cucunya mengenal Tuhan yang memberkati sehingga Tuhan
dikenal sebagai Tuhan, Abraham, Ishak dan Yakub (Kej. 3:6). Anak dan cucunya mewarisi
ketaatannya, integritasnya, dan tentu saja imannya.
Abram memulai hidup barunya bersama Tuhan dan dipimpin Tuhan, meninggalkan keluarganya,
meninggalkan kebiasaan lama yang diwarisi orang tuanya untuk total hidup baru. Abram
memberikan perpuluhan dari semua hasilnya kepada Imam Melkisedek (Kej. 14:19-20) dan hal
ini terobosan karena bukan kebiasaannya. Apa yang dilakukan itu juga yang dilakukan anak dan
cucunya (Kej. 28:22). Tercatat, Abraham dan anak cucunya menjadi kaya, bahkan kian lama
kian kaya, sehingga mereka menjadi sangat kaya (Kej. 13:2; 26:13; 30:43).
Sebab Abraham mengenal Tuhan, dia mempunyai pengertian tentang Tuhan yang membuat
perjanjian dengannya, dia melihat bagaimana Tuhan sangat mengasihi dia, dengan membantu
dia untuk tetap fokus dan tetap berada di jalan yang telah disediakanNya. Banyak kesempatan
bagi Abraham untuk mundur dalam perjalanan imannya, tetapi dia berjalan tanpa penglihatan
dan perasaan. Dan hasilnya luar biasa. Tidak ada masalah yang tidak dapat ditundukkan oleh
seseorang yang berjalan dengan iman. Sebab iman seorang yang percaya kepada Yesuslah yang
telah mengalahkan dunia (1 Yoh. 5:4-5).
Saya membaca cerita mengenai seorang hamba Tuhan yang berasal dari Inggris. Ia melayani di
Afrika sekitar akhir tahun 1800-an. Dalam kisah pelayanannya, dia membagikan pengalaman
diburu oleh penduduk yang masih primitif, mau dimakan mentah-mentah, tinggal di hutan,
tanpa listrik, dikerubuti nyamuk termasuk penyakit malaria. Tinggal di tenda di hutan bersama
binatang yang melata maupun buas, itulah kehidupannya.
Banyak pembaca terharu dan kagum akan penderitaannya. Tetapi satu hal, dia melayani di era
saat listrik belum masuk Afrika. Afrika masih hutan belantara dan belum ada peradaban. Jika
dia tinggal di tenda, hal itu adalah kemewahan sebab penduduk asli tidur dengan beratapkan
langit. Ia memakai lentera atau lilin untuk penerangan, dan penduduk asli hidup dengan
penerangan bulan atau bintang di tengah hutan. Lentera adalah berkat Tuhan pada saat itu.
Selain itu dia tidur memakai kelambu! Lagi-lagi kemewahan, orang sekeliling belum pernah
melihat kelambu yang bisa menahan nyamuk untuk masuk sehingga dapat tidur tenang tanpa
gangguan! Dalam perjalanan memberitakan Injil, beliau kadang ditandu, apalagi pada waktu
terakhir, oleh sebab sakit malaria yang dideritanya, kemana-mana dia ditandu! Hanya dialah
yang ditandu, bukankah ini kemewahan, dan berapa banyak penduduk asli yang melayani dia,
dan membantu
pelayanannya.
Bisakah saudara melihat, dalam kondisi apapun, kalau kita diperintahkan Tuhan, dan
menaatinya, berarti kita berada di jalanNya, dan pada jalan itulah terdapat persediaan sebab
Tuhan yang memberkati! “Kambing jantan” tersedia untuk menggantikan Ishak bagi Abraham,
karena dia berada di jalan Tuhan.
BERKAT ADA DI DALAMMU
...dan engkau akan menjadi berkat, dan OLEHMU semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat (Kejadian 12:2-3)
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan
kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (Efesus 1:3).
Tanpa gereja, tanpa orang lahir baru, tanpa orang percaya, berkat tidak akan sampai ke bumi
dan seluruh isinya. Oleh siapa bumi akan mendapat berkat? OLEHMU! Ya, yang dimaksud ayat
ini adalah anda!
Jika anda sendiri tidak mempunyai pengertian tentang ayat ini, tidaklah heran kalau sekeliling
kita juga tidak berubah. Daerah yang miskin tetap miskin, atau bertambah miskin, daerah yang
kering akan lebih jadi kering, dst.
Berkat yang ada di dalam anda dan saya, serta yang ada di dalam semua orang percaya, jika
kita lepaskan dengan iman pasti akan mengubah situasi dan kondisi lingkungan, gereja, desa,
daerah maupun negara kita.
Apalagi jika kita semua bersatu di dalam iman, tanpa memandang denominasi. Tetapi,
sayangnya iblis dengan tipu dayanya membuat tubuh Kristus terpecah dengan iri hati,
mementingkan diri sendiri atau golongan, hasilnya adalah kebingungan atau kekacauan (Yak.
3:14-17) sehingga gereja berjalan di luar kasih dan iman (Gal. 5:6).
Ingat, sejak Adam jatuh ke dalam dosa, bumi dan segala isinya menjadi terkutuk (Kej.
3:14,17). Sekarang orang percayalah yang menjadi saluran berkat di bumi. Anda memberkati
orang dan mereka akan diberkati.
Anda memberkati lingkungan rumahmu maka tempat itu akan diberkati. Tidak peduli berapa
lama
perubahannya, tetapi hasilnya pasti! Saya katakan akan bukan berarti saat itu juga. Seperti
halnya perintah Yesus di Markus 16:18, untuk meletakkan tangannya atas orang sakit,
dan orang itu AKAN (bukan “seketika”) sembuh.
Sebagai orang percaya, anda adalah milik Kristus, maka anda adalah keturunan Abraham dan
berhak menerima janji Allah (Gal. 3:29, 14). Jangan anda menolak pengertian ini, agar anda
tidak binasa (Hosea 4:6).
Bukti bahwa berkat itu menempel pada Abraham, dapat terlihat di hidupnya Lot, saudara
Abraham, atau Laban, pamannya Yakub. Jelas Abram dan Yakub adalah penghantar berkat atau
penyebab kelimpahan materi mereka (Kej. 30:27). Mereka terkoneksi atau terkait dengan
berkat, sehingga kaitan atau koneksi itu mengalirkan berkat yang ada pada Abraham dan
Yakub.
Oleh sebab Ishak semakin kaya, raja Filistin, Abimelekh merasa terancam. Sebab kekayaan
Ishak membuat dia berkuasa, dan jika raja saja merasa terancam karena kekayaan Ishak,
dapatkah anda membayangkannya? Artinya Ishak lebih kaya dari raja Abimelekh.
Pengertian bahwa kita adalah berkat untuk memberkati, bahwa kita adalah media penghantar
berkat, karena berkat sudah berada di dalam kita, harus dimiliki dan diyakini oleh setiap orang
yang percaya. Jika anda tidak diberkati anda tidak akan dapat membaginya kepada orang lain,
sebab anda tidak bisa memberi sesuatu yang anda tidak punya. Anda diberkati tanpa terbatas!
Berkat yang tidak terukur menjadi milik anda jika anda percaya saja. Anda yang menentukan
ukuran berkatmu. Dari pihak Tuhan berkatNya tidak terbatas.
Dari awal Tuhan membuat “cetak biru” dari manusia, Dia memberkati dan memerintahkan
manusia ciptaanNya agar bertambah banyak, memenuhi bumi dan menaklukkan serta berkuasa
atas bumi ini (Kej. 1:28). Dengan kata lain Tuhan memerintahkan manusia (anda dan saya)
untuk memberkati bumi, mengisi bumi, menciptakan apa yang belum ada, dan berkuasa atas
segala yang ada di bumi ini. Hal ini tidak ada kaitannya dengan perasaan apakah anda merasa
diberkati atau tidak. Sebab itu adalah warisan dari setiap orang keturunan Abraham yang
berhak menerima janji Tuhan kepada Abraham, dan mewarisi berkat Abraham melalui Yesus
Kristus (Gal. 3:29,14).
Kepercayaan dan keyakinan seseorang bahwa dialah berkat, akan mengubah cara berpikirnya.
Begitu orang itu setuju atas predikatnya yang baru, orang itu akan mulai memperkatakannya.
Hasilnya, berkat akan mengalir melalui perkataan dari mulutnya dan memenuhi atmosfir untuk
menciptakan apa yang diinginkan orang itu. Perkataan iman akan menggerakkan alam roh dan
menggerakkan malaikat yang melayani untuk bekerja dan mewujudkannya di alam nyata.
ORANG PERCAYA IALAH PENGHANTAR BERKAT
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsabangsa lain, yaitu Kristus ada di dalam kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan
kemuliaan!
Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh
segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di
dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kol. 2: 2-3, terjemahan King
James).
Ayat di atas ini bisa membuat anda loncat dari tempat duduk kalau roh anda yang membaca!
Kepada siapakah Tuhan mau memberitahukan rahasiaNya? Kepada orang-orang kudus dan orang
percaya dalam Kristus (Kol. 1:2). Surat ini ditujukan kepada anda, orang kudus dan orang
percaya dimanapun anda berada!
Kepada andalah, Tuhan mau memberitahukan rahasia-Nya. Apa rahasia itu? Yaitu, Kristus (yang
Diurapi dengan UrapanNya), yang telah berada di dalam anda (oleh sebab kelahiran baru).
Kristus yang di dalam anda dengan kerjasama dari anda akan memanifestasikan kemuliaan Allah
dari dalam dirimu.
Apa gunanya Tuhan singkapkan rahasiaNya kepada anda? Supaya hati anda terhibur dan anda
bersatu dalam kasih dengan jemaat yang lain. Setelah jemaat bersatu dalam kasih, apalagi
yang dapat diharapkan?
Anda akan mendapatkan pengertian dan mengenal rahasia tentang urapanNya yang telah
berada di dalam dirimu.
Apa yang dimaksud dengan urapan? Di dalam urapan ada segala harta hikmat dan pengetahuan.
Urapan adalah kemampuan Tuhan yang menutupi ketidakmampuan anda. Urapan adalah
kekuatan untuk mendapatkan kekayaan (Ul. 8:18). Urapan adalah sumber berkat. Urapan
adalah kasih karunia Tuhan sehingga anda dapat melakukan perintahNya dengan mudah tanpa
beban. Urapan adalah hikmat. Urapan adalah kekuatan supernatural yang akan
menyembunyikan kelemahan anda, membuat anda bersinar memancarkan kemuliaan Tuhan,
membuat orang lain terkagum-kagum akan karya anda, yang sebenarnya, anda sendiri tidak
bisa melihatnya.
Sebab di dalam Yesus yang Diurapi dengan Urapan-Nya tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan.
Hikmat telah berada di dalam anda, hikmat adalah Firman (Luk. 11:49).
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat (Firman), orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia (Firman) lebih berharga
dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di
tangan kanannya,
di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala
jalannya
sejahtera semata-mata. Ia (Firman) menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya,
siapa yang berpegang padanya (Firman) akan disebut berbahagia. (Ams. 3:13-18)
Anda memiliki sesuatu yang dicari-cari orang dunia. Banyak buku tentang kiat untuk menjadi
kaya, tetapi semua pengetahuan itu tidak menjamin pembacanya untuk pasti menjadi kaya jika
mengikuti semua kiat-kiatnya. Hanya Alkitab yang memberikan “kiat-kiat” menjadi makmur
(tidak sekedar banyak harta saja) dengan memberikan kepastian bahwa jika ditaati semua
instruksi yang tertulis, maka pelakunya PASTI menjadi makmur.
Yang dunia cari berada di dalam anda! Guru yang mengajarkan hal yang memberikan faedah,
Guru yang mengajarkan anda untuk mendapatkan laba berdiam di dalam anda! Andalah sumber
berkat itu! Anda punya ide, konsep dan pemahaman yang berasal dari Roh Kudus, Roh yang
juga akan memberitahu hal yang akan terjadi (Yoh. 16:13). Anda hanya perlu bergaul akrab
denganNya supaya bisa mendengarkan suaraNya.
Bagi anda yang intim dengan Kasih dan menyatu dengan Firman, anda mempunyai kekayaan,
kehormatan, umur panjang dan damai sejahtera. Selain itu, orang yang berhubungan dengan
anda akan disebut berbahagia.
Tidak ada orang yang berbahagia tetapi tidak punya uang, atau sakit, atau rumah tangga
berantakan. Orang yang disebut berbahagia adalah orang yang makmur. Siapapun yang
menempel dengan anda akan diberkati.
Yang diberkati dengan berkatNya, tinggal di dalam hati anda, itulah status anda setelah lahir
baru.
Sekalipun anda tidak percaya akan kebenaran ini, status anda sebagai orang yang diberkati
tidak akan berubah. Tetapi jika anda setuju dengan kebenaran ini, percaya di dalam hati,
mengaku dengan mulut anda serta berbuat sesuai dengan kebenaran itu, maka hal tersebut
akan terwujud di dalam kehidupan anda. Kelahiran baru membuat anda ditransfer dari
kerajaan gelap ke dalam kerajaan Terang (Kol. 1:13).
Sebab itu jangan mau lagi hidup di dalam kegelapan.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna. (Rm. 12:2)
Saya tidak berkata bahwa mengubah pola berpikir itu ialah hal yang mudah. Sebelum lahir baru
kita semua telah terlatih hidup di dalam gelap. Tetapi pembaharuan pikiran dapat dikerjakan
oleh semua orang yang lahir baru karena ada kemampuan di dalam mereka untuk mengenal
Tuhan. Perlu waktu dan perlu pelatihan serta disiplin, tetapi dapat dilakukan oleh setiap orang
yang membuat komitmen dan keputusan yang berkualitas untuk sepenuhnya hidup di dalam
kerajaan Allah.
Seseorang tidak bisa beroperasi di dalam dua daerah kerajaan pada saat yang bersamaan.
Seseorang tidak bisa beroperasi di dalam dua hukum roh sekaligus. Jika anda memilih hidup di
dalam hukum roh kehidupan di dalam Kristus Yesus, maka anda otomatis tidak berada di bawah
pengaruh hukum dosa dan maut. Begitu pula sebaliknya. Jika anda memilih jalan kegelapan,
berarti anda tidak bisa mengharapkan hukum kehidupan di dalam Kristus Yesus bekerja di
dalam kehidupanmu.
ORANG PERCAYA PENGHANTAR URAPAN
“Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, dimana
ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas
ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk. 4:17-19, 21).
Saat ini ketika anda membaca, ayat ini digenapi. Urapan yang ada pada Yesus sewaktu Ia hidup
di bumi, sekarang ada pada anda dan saya. Urapan tidak berguna di sorga, karena tidak ada
musuh di sorga. Itulah sebabnya urapan Yesus ditinggalkan di bumi. Dia tidak membawa
urapanNya ke sorga, bukan? Urapan itu dilimpahkan kepada setiap orang percaya. Tugas Yesus
yang tertulis pada ayat di atas adalah tugas anda dan saya yang diurapi di bumi ini. Tugas itu
adalah: Menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Berita baik, bahwa mereka tidak
harus miskin lagi! Bahwa ada urapan di dalam mereka untuk mendatangkan kekayaan. Bahwa
mereka dalah berkat.
Bahwa firman yang mereka dengar dan tahu akan memerdekakan mereka. Mereka tidak harus
tertawan dengan adat istiadat yang tidak ada kebenarannya, tidak harus terikat dengan tradisi
dan ritual-ritual.
Ada urapan kesembuhan, ada kuasa kesembuhan pada urapan yang ada di dalam anda dan saya.
Bilurbilur Kristus telah menyembuhkan dan mencelikkan mata orang buta, yang lumpuh
berjalan, menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis (Kis. 10:38).
Urapan telah memerdekakan setiap orang yang percaya, mereka akan ditegakkan dalam
kebenaran, dan mereka jauh dari penindasan, dari teror dari rasa takut (Yes. 54: 14-15).
Memberitakan bahwa Yobel telah datang, untuk memulihkan segala sesuatu, bahwa Tuhan
datang untuk memberikan kompensasi, bahwa Dia datang untuk membebaskan hutang-hutang
Ya, semua ini adalah tugas orang percaya. Tetapi jangan anda pikir ini pekerjaan yang sulit dan
berat, sama sekali tidak, sebab bagi mereka yang berbeban berat, Yesus berkata datanglah
kepadanya, semua yang letih lesu dan berbeban berat, kenakanlah kuk yang dipasang Yesus,
dan bebannya juga ringan (Mat. 11:28- 29).
Sekarang, anda dan saya seharusnya menjadi penghantar urapan. Tanpa anda dan saya, tidak
ada urapan di bumi ini. Tanpa gereja yang adalah tubuh Kristus, tidak ada urapan di dunia.
Bayangkan, firman katakan satu orang dapat mengusir 1000 orang dan dua orang dapat
membuat lari sepuluh ribu orang (Ul. 32: 30).
Jikalau tubuh Kristus bersatu maka tidak akan ada kekuatan yang dapat menahan.
Firman adalah Yesus (Yoh. 1:14) dan Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,
memberi pengertian kepada orang-orang bodoh (Mzm. 119:130). Firman yang diUrapi
akan memerdekakan orang yang mendapatkan pengertian (Yoh. 8:32).
Tanpa Yesus di dunia ini seseorang adalah budak atau hamba dari ilah dunia ini yaitu iblis (2
Kor. 4:4). Iblis tidak bersuka cita jika ada orang yang terlepas dari belenggu karena itu berarti
dia akan kehilangan anak buah. Itu sebabnya iblis menentang pewahyuan mengenai urapan
dengan sekuat tenaganya.
Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang
diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap (Yes. 10-:27a). Inilah kegunaan dari Urapan!
Iblis akan menentang orang yang membaca Alkitab, buku dan majalah yang sarat firman, sarat
dengan Urapan, seperti contohnya majalah “Bangkit dan Jadilah Terang” yang sekarang anda
pegang dan baca.
Apakah anda perhatikan bahwa jika anda mulai membuka Alkitab, buku rohani, atau majalah
rohani, maka halangan akan tiba-tiba timbul. Serangan yang paling umum ialah serangan rasa
kantuk yang berat ketika kita mulai membaca Alkitab atau majalah/buku rohani.
Tetapi jika anda membaca majalah pengetahuan, ataupun bacaan jenis lainnya, anda dibiarkan
bebas membacanya sampai berapa banyak dan tebalnya tanpa halangan. Iblis adalah anti
Kristus, anti Urapan.
Adalah baik saya ingatkan kembali iblis datang hanya untuk “mencuri dan membunuh dan
membinasakan”.
Jika seseorang terkait dengannya atau terkoneksi, jangan mimpi akan merdeka karena dia tidak
punya kemerdekaan. Jangan harapkan akan bebas dari beban karena dia hanya mempunyai
beban. Iblis tidak bisa memberi kepada pengikutnya sesuatu yang dia tidak miliki!
Sebagai pengikut Kristus, anda memiliki Urapan yang tidak ada batasnya. Jika orang percaya
merenungkan dan meditasi firman siang dan malam dan firman itu memenuhi hatinya dan
meluap dari mulutnya, perkataan itu akan membuang beban dan melenyapkan kuk pada orang
yang diajak bicara. Jangan pernah memandang dirimu rendah, agar supaya anda tidak
melecehkan karya kayu salib.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaan di antara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan
mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu (Kol. 3:16).
Roh Kristus, atau Urapan, hidup di dalam anda! Itu adalah kebenaran yang tidak akan
berubah. Kebenaran itu tidak akan berubah sesuai dengan perasaan, pengetahuan atau
pewahyuan anda. Pengetahuan akan Firman yang anda miliki serta pewahyuan akan
Firman Tuhan yang anda pegang teguh dan taati akan membuat apa yang anda percaya
pasti terwujud di dalam hidup anda. Hal itu tidak bisa dihalangi oleh siapapun!

APAKAH HIDUPKU SUDAH BERDAMPAK?

Suatu hari isteri saya menunjukkan sebuah buku yang baru dibelinya, berjudul “GOD Calling”. Buku
tersebut merupakan renungan harian setahun dan ternyata merupakan salah satu dari “International Best
Seller” yang sudah terjual sebanyak 9 juta eksemplar serta sudah banyak hati yang diubahkan ketika
membaca buku tersebut.

Satu hal yang menarik adalah ternyata buku tersebut ditulis oleh dua orang wanita yang justru sedang
berjuang untuk keluar dari kondisi keuangan yang sulit dan mengidap kanker, namun mereka tidak
mengijinkan situasi dan keadaan merebut “persekutuan” mereka dengan Tuhan.

Ketika mereka ber saat teduh pribadi dengan Tuhan, di saat itulah Tuhan banyak berbicara kepada mereka.
Suatu hari Roh Kudus menggerakkan mereka untuk menuliskan apa yang mereka terima dari Tuhan dan
menjadikannya sebuah buku, lalu mereka taat.

Salah satu tulisan mereka yang memberkati saya adalah tentang “Hukum Memberi”; “Tatkala bantuan
tampaknya mengecewakan, ketahuilah bahwa sesungguhnya yang terjadi tidak demikian. Namun, engkau
harus mencermati sekelilingmu untuk melihat apa yang dapat kamu berikan kepada sesama. Berikanlah
sesuatu.” Yang luar biasanya ternyata mereka adalah wanita yang tidak haus pujian, mereka tidak mau
nama mereka ditulis karena mereka merasa bahwa semua dari Dia oleh Dia dan untuk kemuliaan Dia.
Roma 11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!”

Inilah sebuah contoh kesaksian hidup yang berdampak dan memuliakan Tuhan! “Apakah hidupku sudah
berdampak?” adalah sebuah pertanyaan yang kita harus menjawabnya.

Kalau Tuhan masih mengijinkan kita hidup sampai saat ini, maka itu berarti Tuhan ingin agar kita
mempunyai hidup yang berdampak bagi keluarga kita, komunitas kita, kota kita, bangsa Indonesia bahkan
sampai ke bangsa–bangsa di mana melalui hidup kita banyak orang yang mengasihi Tuhan dan sesama.

Tuhan Yesus berkata di Matius 5:14a “Kamu adalah terang dunia. ...” Mengapa hidup kita harus
memberi dampak? Jawabannya; karena Tuhan ingin semua orang diselamatkan. Roma 10:13 “Sebab,
barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” Kita juga harus ingat bahwa sejak
kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi, maka hidup kita 100% adalah
milik Dia.

1 Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?” Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa
yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

BAGAIMANA HIDUP YANG MEMBERI DAMPAK?

1. Pertobatan yang Memberi Dampak

Sebelum seseorang dipakai Tuhan untuk melakukan perkara–perkara yang supranatural, maka orang
tersebut harus dipulihkan terlebih dahulu yaitu pemulihan hubungannya dengan Tuhan. Pemulihan
hubungan dengan Tuhan hanya bisa terjadi melalui Pertobatan. 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.”

Firman Tuhan menyatakan di dalam Matius 3:8 “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”
Menghasilkan buah pertobatan adalah sikap yang membenci dosa dan tidak menunda waktu untuk
melakukan kebenaran, contohnya seperti Zakheus si pemungut cukai (Luk 19:1–10).

Lukas 19:8 “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan
kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan
kukembalikan empat kali lipat.” Ketika Zakheus tidak menunda waktu untuk melakukan kebenaran yaitu
membayar restitusi, maka apa yang Tuhan Yesus

katakan? “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham” …
keluarganya diselamatkan! Hari ini jika Roh Kudus ingatkan bahwa ada dosa yang belum diakui, mari
jangan keras hati kita.

2. Pelayanan yang Memberi Dampak

Masih ada pandangan di dalam kehidupan orang percaya bahwa antara menjadi orang Kristen dan
pelayanan itu hal yang berbeda, sehingga ada yang berkata seperti ini: “Kalau saya sih cukup berjemaat
saja, kalau pelayanan itu bagian orang lain”, padahal kebenarannya adalah, antara Kekristenan dengan
pelayanan itu tidak terpisah. 1 Yohanes 2:6 “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Apa yang Tuhan Yesus lakukan ketika Ia masih ada di
dunia ini? Tuhan Yesus berkata di Markus 10:45 “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang.” Jadi orang Kristen yang baik adalah yang melayani, namun pertanyaannya sekarang adalah
bagaimana pelayanan yang memberi dampak itu? Yaitu yang prioritasnya tidak terbalik.

• Prioritas pertama adalah melayani Tuhan secara pribadi.

Kita belajar melalui teladan kita Yesus Kristus yang ketika masih ada didunia Ia banyak meluangkan waktu
bersama dengan Allah Bapa. Pagi–pagi benar sebelum Ia beraktifitas, Ia bersekutu dengan Allah Bapa
(Mrk 1:35) demikian juga pada malam hari. Hari–hari ini kita harus banyak meluangkan waktu untuk
melayani Tuhan secara pribadi dengan membangun persekutuan yang intim dengan Dia, banyak berada
didalam hadiratNya dengan berdoa, memuji dan menyembah Dia serta banyak membaca Firman Tuhan.
• Prioritas kedua adalah melayani pekerjaan Tuhan seperti; berkotbah, bersaksi, mendoakan orang
sakit, dan lain–lain. Didalam keintiman antara Yesus dengan Allah Bapa, maka Yesus dapat mengerti apa
yang Allah Bapa ingin untuk Yesus lakukan. Yohanes 5:19 “Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri,
jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak.”

Ingat pada waktu itu Yesus Kristus adalah 100 % manusia, yang Ia lakukan adalah mencari kehendak
Allah dan melakukan dengan taat maka hasilnya supranatural. Bagaimana dengan Saudara? Saudara ingin
dampak di dalam pelayanan itu supranatural atau natural? kalau kita ingin yang supranatural, mari kita
lakukan yang Yesus lakukan yaitu cari God’s idea bukan good idea pasti hasilnya dahsyat!

3. Persembahan yang Memberi Dampak

Persembahan yang memberi dampak ditentukan dengan:

• Kuantitas:“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang
menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).

• Kualitas: Persembahan yang lahir dari hati yang mengasihi Tuhan dan sesama. Menabur di ladang yang
subur, untuk mengetahui ladang itu subur atau tidak lihatlah dari buah pelayanannya.

2 Korintus 9:7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang member dengan sukacita.”

Seseorang yang dipenuhi kasih Tuhan pasti murah hati dan tidak hitung–hitungan dengan Tuhan, oleh
karenanya bisa dikatakan bahwa Kasih dengan Kemurahan Hati selalu berjalan bergandengan. Sebagai
contoh, Maria yang mengurapi Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar yang pada waktu itu
merupakan upah setahun kerja (Yoh 12:1–8). Ia tidak perhitungan dengan Tuhan karena ia dipenuhi
kasihNya dan ia sudah mengalami kebaikan Tuhan. Bagaimana dengan kita; apakah kita murah hati?
Apakah kita hitung–hitungan dengan Tuhan?

Kalau kita ingin mengalami tahun 2010 ini sebagai tahun Pemulihan dan Kelimpahan, jadilah seorang
pemberi persembahan yang membawa dampak. Ketika kita memberikan persembahan agar Kerajaan Allah
ditegakkan, maka Tuhan memberikan kuasa atas kota–kota. Saudara bisa membaca Luk 19:11–19 tentang
perumpamaan uang mina. Ketika hamba–hambanya bisa dipercaya mengelola keuangan dan menghasilkan
keuntungan, maka bangsawan itu memberikan kuasa atas kota–kota. Saya percaya ketika kita bisa
dipercaya mengelola keuangan dengan prinsip Kerajaan Allah sehingga menghasilkan keuntungan bagi
Kerajaan Allah yaitu jiwa–jiwa yang diselamatkan, maka Tuhan akan memberikan otoritasNya kepada kita
lebih lagi untuk menguasai kota–kota! Kerajaan Allah menjadi nyata di kota–kota!

Saya membaca pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) di Antara News, bahwa hasil survei pada Maret
2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau 14,15 persen dari total jumlah
penduduk Indonesia. Sedangkan dari News.VOA.Com (18/9/2008) menurut badan bantuan CARE
International, jumlah orang yang hidup pada batas kemiskinan naik dua kali lipat menjadi 220 juta manusia
dalam waktu dua tahun terakhir. Inilah saatnya gereja Tuhan bangkit dan menjadi terang!

Bukan kebetulan bila saat ini Tuhan memberikan kepercayaan kepada kita untuk menyelenggarakan
Global Conference on CARE Indonesia 2010; suatu event International yang akan diadakan pada tanggal
15–17 Maret 2010 di Sentul International Convention Center (SICC). Mari kita cari kehendak Tuhan
dengan mengikuti konferensi tersebut, karena saya yakin dan percaya bahwa di setiap sesi Tuhan akan
memperlengkapi serta mengurapi kita melalui hamba–hambaNya agar kita menjadi pemberi-pemberi yang
berdampak.
Jangan sia–siakan waktu yang ada karena kita masih mempunyai kesempatan untuk berbuat sesuatu bagi
bangsa Indonesia dan juga bangsa–bangsa lain, yaitu menjadi saluran berkatnya Tuhan sehingga hidup kita
bisa berdampak dan dimana saja kita berada banyak orang akan berbalik mengasihi Tuhan dan mengasihi
sesama. Tuhan Yesus memberkati kita semua. [FM]

You might also like