Professional Documents
Culture Documents
1.1 PENDAHULUAN
Sony mulai sebagai tokoh reparasi radio, yang didirikan oleh Masuru Ikura dan
Akio Morita setelah Perang Dunia II. Perusahaan memulai sejarah panjangnya dari
memproduksi elektronik konsumen yang kompak (kecil) pada tahun 1975, ketika ia
untuk pertama kali di dunia memperkenalkan radio yang serba transistor berukuran
kantong. Nama perusahaan, Sony, diambil dari sonus, kata latin untuk “suara”. Sony
terus melakukan investasi rangkaian TV berbasis transistor dan perekam kaset audio
yang semakin kecil. Pada tahun 1979, Sony Walkman memperkenalkan kepada
dunia cara baru mendengarkan musik dengan alat yang bisa ditenteng. Sony menjadi
pemimpin dunia dalam elektronika konsumen dan merupakan perusahaan jepang
pertama yang memiliki saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York.
Pada akhir 1980-an, Sony mulai mengembangkan sayapnya ke bidang media,
membeli perusahaan rekaman AS. (CBS Record dengan harga $22 miliar pada
tahun 1988) dan studio terkemuka Hollywood (Columbia Pictures seharga $4,9 miliar
pada tahun 1989). Pembelian itu membuat Sony menjadi kekuatan besar dalam
industri hiburan.
Pentingnya pemasaran pada Sony dimulai dengan Akio Morita, yang
mengatakan bahwa supaya berhasil, perusahaan harus memiliki tiga jenis kreativitas
untuk melakukan penemuan, kreativitas produksi dan perencanaan produk, dan
aktivitas pemasaran.
Kreativitas pemasaran pada Sony berarti tidak hanya sekedar iklan yang cerdas,
melainkan kajian mendalam tentang pelanggannya. Sebagai contoh, Sony
mengetahui bahwa pelanggan PlayStation-nya suka menemukan petunjuk dan
mendekodekan apa saja. Maka iklan Sony untuk PlayStation 2, separti ”Signs”
menonjolkan seorang pria muda melewati jalan kota di mana dia bertemu dengan
berbagai tanda (signs) yang membayangi peristiwa – peristiwa itu. Mannequin tampil
di jendela toko, lengan direntangkan, dan menunjuk begitu saja ke sesuatu yang
akan terjadi. ” Pameran utamnya hampir berada di petunjuk – petunjuk untuk
menyelamatkan pmeran wanitanya,” kata Sandrew House wakil dirut eksekutif
pemasaran Sony. Dalam iklan, ”kami pada hakikatnya menciba memanfaatkan
kisaran emosi yang kami anggap bisa kami berikan dalam permainan itu intrik,
ramalan, kegembiraan, rasa panik, kelegaan dan pencapaian pada akhirnya”
pemasaran Sony juga mencakup ukuran yang cermat dari setiap evektivitas
kampanye. Sebagai contoh, Sony menjalankan iklan 30 detik untuk PlayStation
sebagai bagian dari tinjauan terhadap lebih dari 1.800 teater dan pada 8.000 layar
film. Iklan itu muncul sebelum pemutaran film – film tersebut sebagai ”Kucing dalam
topi”. Sony Computrr Entertainmentr America telah menjalankan iklan film itu selama
enam tahun. Iklan bioskop telah menjadi sangat efektif bagi kami,” kata Ami Blaire,
direktur pemasaran produk. ”Alasan mengapa kita setia pada bioskop setiap yahun
adalah ingatan yang muncul dengan sendirinya yang ditunjukkan oleh riset kita
sendiri dan penelusuran iklan Communicus-commisioned.”
Contoh pengukuran lainnya adalah upaya pemasaran orang muda Generasi Y
Sony. ”Program online mempromosikan NetMD, ATRAC CD Walkman and
Cybershot U30 yang berlangsung tanggal 1 juli sampai 30 september 2003, dan kami
menemukan bahwa 70 persen dari clickthroughs yang dipacu oleh iklan media yang
kaya via Wyeblaster, versus spanduk statis,” kata Serge Dei Groso, Director of Media
and Internet Strategy, Sony Electronics.
Sesungguhnya Sony bahkan pernah mengembangkan satu solusi pemasaran
langsung yang ia jual kepada perusahaan lain yang mengukur efektivitas pemasaran.
Produk, yang disebut eBridge[TM], kampanye, dan mendapat kajian tentang
khalayak sasaran, semuanya di dalam satu paket.
Sony mengharapkan bahwa terobosan besar berikut tidak akan muncul dari alat
elektronik tunggal yang baru. Sebaliknya, dirut Sony Kunitake Ando mengatakan
bahwa masa depan terletak dalam membuat keseluruhan kisaran alat itu menjadi
lebih bermafaat dengan menghubungkannya dengan sistem home-entertainment
berjaringan. Perusahaan yakin bahwa pengaruhnya terhadap elektronik konsumen,
digabungkan itu dengan cara yang memadai.
1.2 Analisis
SONY
Dalam dunia pemasarannya Sony electronic memproduksi berbagai macam
produk yang di kenal oleh semua orang, antara lain adalah :
1. Televisi
Sony memiliki jajaran televisi BRAVIA yang memiliki fitur – fitur canggih,
seperti Full hHD1080p definition,hdmi,usb slot,layar led triluminos,motionflow
(memperhalus gerakan),dan 10-bit colour,dan bravia engine sbagai mesin
grafisnya,(tetapi kebanyakan bravia dengan spek canggih ini cuma ada di seri
tertentu, seperti seri X,ZX,EX,dan W,untuk kamus pribadi agan sekalian, BRAVIA
adalah singkatan dari Best Resolution Audio Visual Integrated Architecture.
(contoh TV Bravia)
2. Komputer
VAIO adalah seri komputer dari Sony, untuk kamus pribadi agan - agan,
Vaio adalah singkatan dari Visual Audio Intelligence Organiservaio sendiri
mempunya jajarn laptop canggih semacam seri Z,FW,dan AW,.jajaran komputer
tersebut sudah memiliki spesifikasi tinggi yang dibutuhkan pengguna untuk
mengakses berbagai macam aplikasi dan media yang berat,
(Contoh WALKMAN)
4. Game Console
Sekarang playstation sendiri sudah sampai ke generasi 3,5 (ps3 slim)
hardisk sampai 120 gb,support bluray movies,wifi dan tentunya sudah full hd
(hanya untuk ps3).
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang merupakan faktor – faktor kunci keberhasilan ”Sony” ?
2. Dimana letak kerentanan Sony? Apa yang harus diawasi?
3. Rekomendasi apa yang harus Anda berikan kepada eksekutif pemasarn senior
yang ingin terus maju? Apa yang harus mereka lakukan dengan pemasarnnya?
1.4 Pembahasan
Pada akhir 1945, setelah Perang Dunia II, Masaru Ibuka memulai sebuah toko
perbaikan radio di sebuah departemen toko bangunan di Nihonbashi Tokyo. Tahun
berikutnya, ia bergabung dengan rekannya Akio Morita dan mereka mendirikan
sebuah perusahaan bernama Tokyo Tsushin Kogyo KK, yang diterjemahkan dalam
bahasa Inggris = Tokyo Telecommunications Engineering Corporation. Perusahaan
pertama di Jepang yang membuat tape recorder yang disebut Tipe-G.
Pada awal tahun 1950, Ibuka pergi ke Amerika Serikat dan mendengar tentang
'penemuan transistor Bell Labs. Ia yakinkan Bell untuk lisensi teknologi transistor ke
perusahaan Jepang. Sementara kebanyakan perusahaan-perusahaan Amerika
meneliti transistor untuk aplikasi militer, Ibuka dan Morita memandang
menerapkannya untuk komunikasi. Meskipun perusahaan-perusahaan Amerika dan
Texas Instruments Kabupaten membangun radio transistor pertama, itu Ibuka
perusahaan yang membuat mereka sukses secara komersial untuk pertama kalinya.
Pada bulan Agustus 1955, Teknik Telekomunikasi Tokyo merilis Sony TR-55,
transisitor radio pertama yang diproduksi secara massal. Mereka mengikuti sampai
pada bulan Desember tahun yang sama dengan merilis Sony TR-72, sebuah produk
yang memenangkan mendukung baik di dalam Jepang dan di pasar ekspor,
termasuk Kanada, Australia, Belanda dan Jerman. Menampilkan enam transistor,
push-pull output dan sangat meningkatkan kualitas suara, TR-72 terus menjadi
penjual populer ke awal 60-an.
Pada bulan Mei 1956, perusahaan merilis TR-6, yang menampilkan desain
ramping yang inovatif dan kualitas suara yang mampu menyaingi tabung radio
portabel. Itu untuk TR-6 bahwa Sony untuk pertama kalinya dikontrak "Atchan",
sebuah karakter kartun yang diciptakan oleh Fuyuhiko Okabe, untuk menjadi karakter
iklannya. Kini dikenal sebagai "Sony Boy", karakter pertama kali muncul dalam iklan
kartun memegang TR-6 ke telinganya, tetapi melanjutkan untuk mewakili perusahaan
dalam iklan untuk berbagai produk dengan baik ke dalam pertengahan tahun enam
puluhan. tahun berikutnya, 1957, Teknik Telekomunikasi Tokyo keluar dengan TR-63
model, maka terkecil (112 × 71 × 32 mm) radio transistor produksi komersial. Itu
adalah sukses komersial di seluruh dunia.
University of Arizona profesor Michael Brian Schiffer, Ph.D., mengatakan, "Sony
bukan yang pertama,tapi radio transistor mereka adalah yang paling berhasil. TR-63
tahun 1957 menembus pasar AS dan meluncurkan konsumen industri baru
mikroelektronika. " Pada pertengahan tahun 1950-an, remaja Amerika telah mulai
membeli radio transistor portabel dalam jumlah besar, membantu untuk
menggerakkan industri masih muda dari sekitar 100.000 unit di tahun 1955 untuk
5.000.000 unit pada akhir 1968 markas sony pindah ke Minato, Tokyo dari
Shinagawa, Tokyo sekitar akhir tahun 2006.
Pada saat itu, sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk
menggunakan huruf Roman untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara
fonetis yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada menggunakan
aksara Tionghoa). Dan pada 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi
nama " Sony Corporation " sebagai nama perusahaan.
Langkah ini mendapatkan tentangan; bank yang merupakan sponsor TTK saat
itu, Mitsui mempunyai perasaan yang kuat terhadap nama tersebut. Mereka
menginginkan nama seperti Sony Electronic Industries, atau Sony Teletech. Tetapi
pendirian Akio Morita tetap teguh, karena dia tidak ingin nama perusahaannya terkait
dengan industri apapun juga. Akhirnya, sang Ketua Bandai dan Presiden Masaru
Ibuka memberikan persetujuannya.
Hal yang istimewa terjadi pada Sony Vaio dimana ia masih bisa mengenakan
harga premium pada setiap produk yang ditawarkannya. Hal ini dikarenakan Sony
diposisikan sebagai sebuah merek dimana merupakan pemimpin dalam bidang PC
serta laptop dengan brand yang sudah mendunia. Sony Vaio merupakan sebuah
produk yang unik dengan volume penjualan yang rendah serta design dan fitur yang
unik.
Sebagai contoh peluncuran produk UX, dimana ini merupakan produk Windows
PC dengan skala penuh pada bagian monitor yang jarang diberikan oleh PC lainnya.
Hal ini telah menciptakan hallo effect dimana produk ini akan terlihat lebih memiliki
teknologi yang leebih tinggi dibandingkan kompetitor lainnya.
Preferensi merek telah berubah menuju kemampuan untuk membuat produk
lebih bernilai. Rahasia disini adalah target pemasaran untuk menemukan konsumen
yang mampu menilai produk yang Anda hasilkan. Pemasaran Sony Vaio berfokus
pada majalah-majalah serta media yang bertemakan lifestyle. Sony Vaio juga
membangun sasaran demografis konsumen dimana memetakan para konsumen
berdasarkan pengeluaran keseharian mereka.
Salah satu kelemahan adalah aspek pemasaran Sony Vaio memainkan biaya
yang cukup besar terhadap keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk membuat
produk tersebut. Namun, kalangan tim pemasaran memiliki cara guna mengurangi
biaya pemasaran, salah satu trik yang dilakukan adalah melakukan positioning
produk tepat sasaran pada konsumen yang diinginkan.
Manakala memperkenalkan sebuah produk, hal yang dilakukan adalah
melakukan identifikasi calon konsumen yang akan ditarik. Melakukan penyesuaian
antara fitur dengan harga terhadap aspek demografis juga merupakan cara
pemasaran produk baru tersebut.
Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah menciptakan pengertian dikalangan
konsumen bahwa PC bukanlah sebuah produk komoditas dan sebuah produk dibeli
berdasarkan aspek kualitas bukanlah harga. Team pemasaran Sony Vaio
menginginkan para konsumen menganggap produk yang dikeluarkan sebagai bagian
dari gaya hidup sehingga bersedia membayarkan lebih bagi setiap produk yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Demikianlah berbagai rahasia dari Sony Vaio yang
telah membuat produk ini cukup marak dipasaran.
DELL
1.1 Pendahuluan
Dell sangat responsif. Pembeli masuk ke situs web dell dan merancang
komputer mereka sendiri. Mereka kemudian memberikan otorisasi pembayaran, yang
berarti bahwa dell menerima uang muka dan dapat menggunakan dana itu untuk
membayar pasokan yang dibutuhkan untuk membuat. Karena komputernya dibuat
berdasarkan pesanan, dell mendapatkan keunggulan perusahaan dengan inventori
empat hari. Ia mendapat pengiriman komponen hanya dalam hitungan menit
sebelum komponen itu di butuhkan. Di pabriknya di austin ,texas, dell system
biasanya dapat dapat menginstal perangkat lunak , di uji dan dikemas dalam delapan
jam. Biaya dell yang lebih rendah memungkinkan dia menetapkan harga
komputernya lebih rendah daripada harga pesaing kalau dia mau.
Namun, kecepatan hanyalah satu bagian dari persamaan (equation) Dell.
Layanan adalah bagian lainnya. Sesungguhnya, dengan menjauhi model bisnisnya
yang sukses, Dell justru menemukan pentingya layanan pelanggan. Pada tahun
1993, perusahaan mulai menjual kepada pengecer, terutama karena setiap orang
adalah pengecer. Pelanggan tidak puas karena layanan eceran yang jelek, sehingga
Dell kemudian mengabaikan saluran eceran.
Yang paling penting, Michael Dell memutuskan bahwa ada lebih banyak hal
yang harus dilakukan selain membuat komputer pribadi (PC). “Dia tahu bahwa
perusahaannya mempunyai dua jenis pelanggan, yaitu korporat dan konsumen.
Pembeli konsumen membeli banyak karena alasan harga, sedangkan pembeli
korporat membutuhkan hubungan yang cermat. Seperti halnya perusahaan –
perusahaan yang paling berhasil, Dell memanfaatkan sebagian besar sumber
dayanya untuk hubungan dengan para pelanggannya yang paling mampu
menghasilkan laba.
Pelanggan korporat membentuk sekitar 80% bisnis Dell,dan perusahan
mengelola rekening korporatnya dengan satu tim penjualan nomor wahid. Dell juga
menginstal perangkat lunak dan menjaga jalur inventori pelanggan bisnis bagi
mereka. Dengan menggunakan premier Dell.com,webpage pelanggan yang
disesuaikan ,perusahaan telah menciptakan sebuah sistem entri 24 jam. Pelanggan
dapat mengeklik situs Dell untuk melihat semua jenis informasi tentang keinginan
dan kebutuhan mereka .situs dapat diakses diseluruh dunia oleh cabang perusahaan
manapun, dan memilih komputer yang sesuai dengan satu kebijakan yang
diotomatisasikan.
Praktek yang lazim pada perusahaan adalah “buat-untuk-stok.” Ini
merupakan merupakan semacam permainan tebak – tebakan dan perusahaan sering
kalah karena sering salah menebak. Dalam industri mobil, mobil akan nongkrong tak
terjual di tempat dealer selama 60 hari, sehingga menahan modal kerja. Mengapa
perusahaan mobil dan perusahaan lain tidak beralih dari model produksi “Buat-untuk-
stok” (Build-To-Stock) ke model Dell “Buat-sesuai-pesanan” (Build-to-order). Pabrik
mobil telah mengundang Michael Dell untuk berbicara kepada mereka pada
beberapa kesempatan. Tampaknya ada kesepakatan bahwa Dell bekerja dengan 50
pemasok utama untuk merakit sebuah komputer seharga $1000. Tetapi sebuah
pabrik mobil mungkin harus bekerja dengan 900 pemasok untuk merakit sebuah
mobil seharga $20.000. selain tantangan teknis, industri mobil juga menghadapi
dealer dan hambatan legislatif.
1.2 Analisis
1. The New Optiplex 980
Edisi The New Optiplex 980 mempunyai kecanggihan dan keamanan yang tidak
tertandingi, dengan pengelolaan efisiensi energy dalam bisnis desktop.
(contoh
Dekstop
Dell)
2. Vostro 3000
Series
Dell menawarkan lebih banyak pilihan dengan gaya Vostro 3000 series -
kisaran tipis baru, ringan dan tahan lama laptop. Menampilkan prosesor kuat,
high-end graphics dan built-in keamanan, Vostro 3000 series dirancang untuk
usaha kecil yang membutuhkan solusi komputasi mobile yang kuat.
Kelebihan dari Vostro 3000 series :
a. Stay in Touch: Dengan webcam dan mikrofon yang terintegrasi, pengguna
dapat membuat panggilan Internet, melakukan konferensi video dan
pertukaran file jarak jauh untuk membantu meningkatkan produktivitas.
b. Selalu Jadilah Connected: Pengguna dapat pergi nirkabel dengan
konektivitas lengkap pilihan: 802.11g / n LAN nirkabel, Bluetooth, dan
WWAN mobile broadband.
c. Memori untuk Spare: Jalankan Windows ® 7 susah payah ketika melakukan
tugas sehari-hari dengan cepat dengan dukungan hingga 6GB dari DDR3
SDRAM memori.
d. Lindungi Your Work: Simpan data penting Anda terkunci dengan pembaca
sidik jari opsional dan penuh data-encrypted hard drive.
e. "Set & Forget" Online Data Protection: Mudah, aman dan Dell DataSafe
online otomatis cadangan melindungi dan membantu memulihkan bisnis-data
penting.
f. Cakupan Sekarang dan Nanti: Pengguna dapat memperluas dasar mereka
Hardware Garansi Terbatas 1-3 tahun untuk tetap tertutup ke masa depan.
g. Remote On-Call Support: Usaha kecil bisa mendapatkan bantuan ketika
mereka membutuhkannya dengan DellConnect, yang memungkinkan
dukungan teknologi-agen untuk memecahkan masalah dan membantu
menyelesaikan masalah-masalah sistem jarak jauh.
h. ProSupport untuk Menyederhanakan TI: Perusahaan dapat memilih sendiri
tingkat dukungan TI 24x7 dengan opsional Dell ™ ProSupport layanan.
1.4 Pembahasan
Pada musim gugur 2001, siang itu CEO Michael S. Dell mengadakan
pertemuan empat mata dengan Kevin B. Rollins, President dan COO Dell Inc. Kedua
eksekutif puncak ini yakin bahwa kinerja perusahaan tak bakal terguncang oleh
resesi yang menumbangkan banyak kampiun industri teknologi. Tetapi, mereka
mafhum, ada sesuatu yang salah — dan itu justru menyangkut diri mereka sebagai
bos tertinggi.
Bagaimana tidak. Hasil survei pada musim panas sebelumnya, sesaat
setelah pemangkasan pegawai yang PHK pertama dalam sejarah perusahaan,
menunjukkan bahwa separuh SDM yang ada akan hengkang begitu dapat
kesempatan. Wawancara internal yang dilakukan mendapati bahwa para bawahan di
Dell memandang Michael sang Pendiri sebagai orang yang impersonal, tak punya
kedekatan emosional. Sementara itu, Rollins dinilai kelewat otokratik dan
antagonistik. Pendek kata, cuma sedikit yang merasa punya loyalitas kuat kepada
pemimpin perusahaan tersebut.
Tak mau orang terbaiknya melakukan eksodus, dalam bilangan minggu Dell
mengumpulkan 20 manajer puncak. Di depan mereka, dengan arif bos berusia 39
tahun ini menyampaikan self-critique. Dell mengaku terus terang bahwa ia itu sangat
pemalu sehingga kadang terkesan sombong dan tak bisa didekati. Ia berjanji akan
berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan tim manajemen.
Beberapa orang yang berada di ruang rapat itu shocked. Memang, mereka
tahu dari hasil personality test terhadap beberapa eksekutif kunci bahwa Dell itu
amat-sangat introvert. Yang menjadi kejutan adalah Dell yang, sebagai pemilik
saham mayoritas, punya kekuasaan besar itu tak segan mengakui keadaannya —
suatu hal yang pasti sangat menyakitkan buat seorang yang sangat pemalu.
Yang tak kalah penting, Dell juga selalu ambil tindakan cepat dan langsung
begitu suatu masalah terungkap tidak ada kata maaf. Ia mewajibkan semua anak
buahnya memperhatikan setiap dime (seketip, 10 sen) yang dikeluarkan — dan dari
setiap dime itu paling tidak dihasilkan satu quarter (setali, 25 sen). Tak seperti
kebanyakan bos industri teknologi, Dell punya keyakinan bahwa setiap produk harus
mendatangkan laba sejak diluncurkan. Buat memastikan hal ini, ia mewajibkan setiap
manajernya menjadi database berjalan, mampu memberikan info tentang semuanya
mulai dari pertumbuhan tertinggi sampai jumlah rata-rata satu part mesti diganti
dalam 30 hari pertama sejak satu komputer terjual.
Dell memang terobsesi oleh angka. Dan angka yang paling membuatnya
terobsesi adalah ini: margin laba. Buat Dell, tak cukup hanya meraup laba tinggi atau
tumbuh cepat. Para eksekutifnya harus menghasilkan keduanya guna
memaksimalkan profitabilitas jangka panjang. Artinya: satu produk harus dibandrol
cukup rendah sehingga menarik minat pembeli, tetapi tak kelewat rendah agar tak
memberikan pengurangan laba yang tak perlu.
Kesulitan buat memberikan kompensasi atas ketidaknyamanan ini mungkin
menjadi salah satu faktor mengapa kepuasan kerja di Dell sulit didongkrak, seperti
temuan pada survei musim panas lalu. Mereka harus kerja keras untuk memberikan
apresiasi kepada orangnya, ujar Kate Ludeman, executive coach yang telah bekerja
untuk Dell sejak 1995. tidak mudah bagi orang luar untuk menyesuaikan diri dengan
budaya Dell yang spartan — apalagi sekarang tak gampang menjanjikan stock option
seperti era sebelum skandal Enron.
Masalah lain yang mesti diatasi adalah inovasi. Kebijakan hemat biaya yang
diterapkan membuat Dell Inc. tak memberikan ruang gerak cukup luas untuk
pengembangan produk dan teknologi masa depan. Bayangkan, di tengah resesi saja,
pada 2002, IBM menebar US$4,75 miliar (5,9% dari revenue) untuk R&D dan HP
menggelontorkan US$3,3 miliar (5,8%). Dell Inc.? Mereka merasa cukup dengan
membelanjakan US$455 juta atau 1,3% dari revenue. Itu sebabnya para pesaing
yakin bahwa Dell bakal sulit berkembang ke luar bisnis PC.
Dell itu perusahaan hebat, tapi mereka cuma punya satu jurus, ujar CEO HP
Carleton S. Fiorina. Kelemahan Dell yang lain adalah mereka tak cukup sabar
menggarap pasar baru. Mereka cenderung membunuh suatu produk ketimbang
menaruh komitmen investasi jangka panjang, seperti yang dilakukan terhadap high-
end server, kalau produk tersebut tak segera mendatangkan fulus. œMereka terbaik
di dunia dalam apa yang mereka lakukan, ujar William M. Zeitler, bos bisnis server
IBM.
1.5 Landasan Teori
Landasan teori yang kami gunakan dalam membuat makalah ini adalah
Teori Riset pemasaran. Mencari dan mengumpulkan data.
1. Produksi film :
a. Sony Pictures Entertainment, termasuk:
b. Columbia Pictures
d. TriStar Pictures
c. Mandalay Entertainment (kepemilikan yang tidak penuh)
d. Phoenix Pictures (kepemilikan yang tidak penuh)
e. Sony Pictures Classics
f. Sony Pictures Entertainment
g. Columbia-Tri Star Home Video
2. Bisnis musik
a. Sony/ATV Music Publishing
b. Sony BMG Music Entertainment
c. Columbia Records - musik populer
d. Epic Records - musik populer
e. Legacy Recordings - rekaman langka
f. Sony Classical - musik klasik
g. Sony Nashville - musik country
h. Sony Wonder - hiburan anak-anak dan keluarga
3. Bisnis Handphone
- Sony Ericsson
- Kotler, P. dan Keller, K.L. 2007 Manajemen Pemasaran, terjemahan, Edisi 12,
Penerbit PT.Indeks, Jakarta
DASAR – DASAR PEMASARAN
“ SONY DAN DELL “
Oleh :
1. Kharisma Gigih 08.1.02.03735
2. Ragil F.R 08.1.02.03736
3. Rizky Febria S 08.1.02.03737
4. Riantika Anjar 08.1.02.03839
5. Tri Noviandari 08.1.02.03740
6. Aditya Persada 08.1.02.03743