You are on page 1of 3

Silaturahmi dalam Islam menjelang.

Lepas dari bubar melaksanakan sholat sunnah 'Ied, berbondong-bondong mereka


saling berpeluk-salaman, saling kunjung mengunjungi antar rumah. Mulai dari rumah-rumah
BAB I PENDAHULUAN tetangga yang dapat ditempuh hanya dengan mengandalkan kaki, hingga rumah-rumah handai
tolan nun jauh di belahan bumi lainnya yang hanya dapat dijangkau dengan pesawat terbang.
Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan Di luar dua moment besar Islam ini, pesona silaturahmi masih dapat dengan kental kita rasakan
terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun pada kehidupan keseharian masyarakat pelosok dan pedalaman desa.
besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada Hal yang sangat kita sayangkan, bentuk interaksi yang sangat mulia ini lambat laun dari hari ke
persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah.. hari nampaknya kian memudar. Padahal, silaturahmi bukan hanya sekedar bermuatan tali
“Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun persaudaraan. Jauh melewati hal tersebut, silaturahmi pada hakikatnya adalah cara pandang dan
keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang sikap hidup seorang muslim –dengan nilai universal- yang menjadikannya sebuah pelita yang
berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat selalu menyinari keadaan di sekelilingnya.
mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan Banyak sekali dari kita yang secara fisik memang mempraktekkan silaturahmi, yaitu
tali persaudaraan" (HR. Ibnu silaturahmi -dalam arti harfiyah yang selama ini kita fahami- yang bertujuan untuk mempererat
Majah). ukhuwah yang telah terbina antar sesama kita. Namun tidak jarang manakala kita sedang
Silaturahmi tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang mengunjungi salah seorang kerabat, hati ini masih tetap menyimpan kebencian dan dendam
lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal terhadapnya. Apalah artinya jika kita bersilaturahmi secara fisik saja, sementara kalbu kita
kata dari silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau bertolak belakang dengannya. Bersilaturahmi hendaknya dilaksanakan dan dijalankan secara
menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Tentang hal ini Rasulullah SAW menyeluruh, luar dan dalam, secara lahiriyah dan batiniyah. Nuansa persaudaraan ini haruslah
bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau terjalin dari hati ke hati, hal itu berarti bahwa ibadah yang hukumnya wajib ini harus disertai
pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR. rasa tulus dan ikhlas.
Bukhari). Layaknya ibadah wajib lainnya dalam syari'at Islam, silaturahmi bisa membawa implikasi
langsung dan tak langsung terhadap jalannya roda kehidupan seorang muslim. Hal ini juga
BAB II SILATURAHMI DALAM ISLAM membawa dampak sebab-akibat, baik ketika silaturahmi itu kita laksanakan atau ketika kita
meninggalkannya. Suatu ketika Rasulullah pernah bersabda : "Barangsiapa yang ingin banyak
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan rezeki dan panjang usia, sambungkanlah tali silaturahmi" (HR Bukhari)
memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan Hadits di atas hanya merupakan salah satu contoh dari sekian banyak keutamaan silaturahmi.
ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka" (QS Muhammad : 22- Dengan silaturahmi kita akan mendapat limpahan cinta kasih dari orang-orang terdekat kita,
23) sebagaimana Allah akan lebih menyayangi kita. Lebih dari itu, silaturahmi dapat membawa
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sufyan, Heraklius pernah bertanya kepadanya kita menuju pintu syurga kelak di akhirat nanti, insyaAllah.
–kala itu Abu Sufyan masih Kafir- : Apa yang diperintahkan oleh Muhammad ? Abu Sufyan Sebaliknya manakala kita meninggalkan silaturahmi, kita akan mendapatkan imbalan yang
menjawab : Dia memerintahkan kami untuk mendirikan shalat, bersedekah, menjaga telah dijanjikan Allah dalam firman-Nya :"Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan
kehormatan diri (al-'iffah) dan menyambung tali silaturahmi. (HR Bukhari) ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka" (QS Muhammad : 22-
Setiap muslim di dunia ini patut bersyukur bahwa di dalam syari'at islam terkandung nilai dan 23)
norma-norma yang sangat tinggi nilainya. Dan jika seluruh nilai dan norma yang merupakan Dalam hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Abu Awfa, Nabi Muhammad SAW pernah
way of life tersebut dijalankan secara menyeluruh, niscaya –baik kita sadari walaupun tidak- bersabda yang artinya : "Rahmat (Allah) tidak akan turun kepada suatu kaum/ummat yang di
hal tersebut akan mendatangkan kemaslahatan baginya, baik di dunia kita sekarang ini maupun dalamnya terdapat orang yang memutus tali silaturahmi" (HR Bukhari dan Baihaqi)
di kehidupan yang mendatang. Pada hakikatnya bentuk pengejewantahan dari silaturahmi tidaklah hanya sebatas aksi saling
Salah satu dari tuntunan hidup Islam tersebut adalah silaturahmi. Bahkan lebih dari itu, mengunjungi antar sesama. Banyak hal yang bisa kita laksanakan masuk dalam kategori
silaturahmi merupakan salah satu ajaran akhlaq yang paling asasi di dalam Islam. Dalam pelaksanaan silaturahmi. Ibnu 'Abidin al-Hanafy berkata : "Silaturahmi itu wajib hukumnya
konteks keseharian kita masyarakat Indonesia yang notabene sebagian besar penduduknya walaupun hanya dengan mengucapkan salam, memberi selamat, dengan memberi hadiah,
memeluk agama Islam, pelaksanaan praktek silaturahmi dapat dengan mudah kita jumpai. Lihat dengan menolong sesama, atau dengan mujalasah, bersikap lembut, berbuat ihsan.
saja budaya orang-orang Indonesia setiap kali lebaran 'Idul Fitri dan hari raya 'Idul Adha Untuk ringkasnya, ada beberapa perbuatan yang termasuk dalam batas minimal dari silaturahmi
seperti mengucapkan salam, senyum dan tidak menyakiti orang lain. Sementara itu, beberapa
perbuatan yang bisa dikategorikan ke dalam batas maksimal silaturahmi adalah ziyarah Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari
mengunjungi kerabat, menjenguk yang sakit, memberikan hadiah, berinfaq kepada orang yang bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani
kesulitan, memberi selamat pada tiap moment hari raya, dan beberapa perbuatan lainnya. dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih.
Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Sahabat, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu,
kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dosa
paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat
tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok, menggunjing, memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untu
dan memfitnah, saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.
maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam
lingkup sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang
atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi aja
dari rahmat dan pertolongan Allah SWT. Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.
Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan
terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun
Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran.
besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada
Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah
persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Sebagai umat yang besar, kaum muslim
berhasil melawan berbagai nafsu hewani. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini
memang diwajibkan ada yang terjun di bidang politik, ekonomi, hukum, dsb, karena tanpa itu
diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dengan dilandasi iman.
kita akan dipermainkan dan kepentingan kita tidak ternaungi secara legal di dalam kehidupan
bermasyarakat. Namun demikian, berbagai kelompok yang ada harus dijadikan sarana
berkompetisi untuk mencapai satu tujuan mulia, tidak saling menghancurkan dan berperang, Menurut Dr. Quraish Shihab, halal-bihalal merupakan kata majemuk dari dua kata bahasa Arab halala
bahkan lebih senang berkoalisi dengan pihak lain. Sebagai umat yang taat, kita berkewajiban yang diapit dengan satu kata penghubung ba (dibaca: bi) (Shihab, 1992: 317). Meskipun kata ini beras
untuk mendukung segala kegiatan yang menyatukan langkah berbagai kelompok kaum dari bahasa Arab, sejauh yang saya ketahui, masyarakat Arab sendiri tidak akan memahami arti halal-
muslimin dan mempererat tali persaudaraan diantara kita semua. bihalal yang merupakan hasil kreativitas bangsa Melayu. Halal-bihalal, tidak lain, adalah hasil
Nah, sekarang setelah kita mengetahui segala hal mendasar tentang hakikat silaturahmi, pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Asia Tenggara. Halal-bihalal merupakan tradisi khas da
dapatkah kita merealisasikannya dalam kehidupan keseharian kita. Kapankah kiranya unik bangsa ini.
silaturahmi antar umat islam umumnya bisa menjelma menjadi sebuah payung besar yang
menaungi dan memeluk kaum muslimin seluruhnya, hingga tidak lagi kita lihat seseorang Kata halal memiliki dua makna. Pertama, memiliki arti 'diperkenankan'. Dalam pengertian pertama ini
berjalan beriringan dalam dendam, atau sampai kita tidak lagi menemukan sebuah negara Islam kata halal adalah lawan dari kata haram. Kedua, berarti ‘baik’. Dalam pengertian kedua, kata
yang acuh terhadap nasib Negara tetangganya ?? Semua pertanyaan itu hanyalah kita yang bisa ‘halal’ terkait dengan status kelayakan sebuah makanan. Dalam pengertian terakhir selalu dikait
menjawabnya, dan jawaban tersebut akan menjadi lebih jelas manakala kita memulainya. dengan kata thayyib (baik). Akan tetapi, tidak semua yang halal selalu berarti baik. Ambil contoh,
Wallahu a'lam bis-shawab misalnya talak (Arab: Thalaq; arti: cerai), seperti ditegaskan Rasulullah SAW: Talak adalah halal, nam
Ditulis oleh Rizqon Khamami    sangat dibenci (berarti tidak baik). Jadi, dalam hal ini, ukuran halal yang patut dijadikan pedoman, sela
makna ‘diperkenankan’, adalah yang baik dan yang menyenangkan. Sebagai sebuah tradisi khas
Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari masyarakat Melayu, apakah halal-bihalal memiliki landasan teologis? Dalam Al Qur’an, (Ali 'Imro
bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani 134-135) diperintahkan, bagi seorang Muslim yang bertakwa bila melakukan kesalahan, paling tidak
dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. harus menyadari perbuatannya lalu memohon ampun atas kesalahannya dan berjanji untuk tidak
Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Dan dalam mengulanginya lagi, mampu menahan amarah dan memaafkan dan berbuat kebajikan terhadap orang l
kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya
mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dari ayat ini, selain berisi ajakan untuk saling maaf-memaafkan, halal-bihalal juga dapat diartikan
sebagai hubungan antar manusia untuk saling berinteraksi melalui aktivitas yang tidak dilarang serta image Nabi saw bersabda : Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia
mengandung sesuatu yang baik dan menyenangkan. Atau bisa dikatakan, bahwa setiap orang dituntut dan diakhirat? Memberi maaf orang yang mendzalimimu, memberi orang yang menghalangimu
untuk tidak melakukan sesuatu apa pun kecuali yang baik dan menyenangkan. Lebih luas lagi, berhalal-dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu” (HR. Baihaqi)
bihalal, semestinya tidak semata-mata dengan memaafkan yang biasanya hanya melalui lisan atau kartu
ucapan selamat, tetapi harus diikuti perbuatan yang baik dan menyenangkan bagi orang lain. ِ َ‫ال َم ْن أَ َحبَّ أَ ْن يُ ْب َسطَ لَهُ فِي ِر ْزقِ ِه َويُ ْن َسأ َ لَهُ فِي أَثَ ِر ِه فَ ْلي‬
ُ‫صلْ َر ِح َمه‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ ‫أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬

Dan perintah untuk saling memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain seharusnya tidak semata-mataBarangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia
menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).
dilakukan saat Lebaran. Akan tetapi, harus berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Halal-bihalal yang
merupakan tradisi khas rumpun bangsa tersebut merefleksikan bahwa Islam di negara-negara tersebut
sejak awal adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama. “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan saum?”
Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai saranaSahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan
untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan. yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali
saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan
Ini sesuai dengan Firman Allah, “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya.
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam) berbuat kebaikan". (Q.S. 2:148). Titik tekan ayat diBarangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia
atas adalah pada berbuat kebaikan dan perilaku berorientasi nilai. Perilaku semacam ini akan menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).
mentransformasi dunia menjadi sebuah surga. Firman Allah (SWT), “Bukanlah menghadapkan
wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang yang meminta-minta ; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan
menunaikan zakat ; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, benar (imannya) ; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa". (Q.S. 2:177)

Berangkat dari makna halal-bihalal seperti tersebut di atas, pesan universal Islam untuk selalu berbuat
baik, memaafkan orang lain dan saling berbagi kasih sayang hendaknya tetap menjadi warna masyarakat
Muslim Indonesia dan di negara-negara rumpun Melayu lainnya. Akhirnya, Islam di wilayah ini adalah
Islam rahmatan lil ‘alamiin.

Wallau a’lam

Category: Other
Dikirim oleh Uni Iref

DALAM suatu riwayat Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para sahabatnya,

‫ك‬َ ‫ك َوتُ ْع ِطى َم ْن َح َر َم‬ ِ َ‫ أَالَ أَدُلُّ ُك ْم َعلَى أَ ْك َر ِم أَ ْخال‬: - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫ق ال ُّد ْنيَا َواآل ِخ َر ِة؟ تَ ْعفُو َع َّم ْن ظَلَ َم‬
َ َ ْ
َ‫َص ُل َمن قطعَك‬ ِ ‫َوت‬

You might also like