Professional Documents
Culture Documents
Judul :
HUBUNGAN TATA GUNA lahan
DENGAN TRANSPORTASI
Oleh :
Alfian Umboh
080 211 126
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 SIPIL
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO 2010
ABSTRAK
Penulisan ini berjudul tentang “Hubungan antara tata guna lahan dengan
transportasi” yang membahas mengenai keterkaitan antara sistem guna lahan dengan
system transportasi. Transportasi merupakan salah satu kunci perkembangan bagi
wilayah perkotaan. Kota yang baik dapat ditandai, antara lain, dengan melihat kondisi
transportasinya. Transportasi yang aman dan lancar, selain mencerminkan keteraturan
kota, juga mencerminkan kelancaran kegiatan perekonomian kota. Akan tetapi terdapat
kecenderungan dengan berkembangnya suatu kota bersamaan pula dengan
berkembangnya masalah transportasi yang terjadi.
Kemacetan (congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, polusi suara, dan
pemborosan energy merupakan sebagian dari sekian hanyak permasalahan yang dihadapi
suatu kota berkaitan dengan masalah transportasi. Permasalahan ini berkaitan erat dengan
sistem tata guna Lahan, karena sector ini sangat berperan dalam menentukan kegiatan
dan aktivitas pergerakan yang terjadi. Penulisan ini menguraikan berbagai system
pendekatan yang tepat juga mencakup seluruh aspek yang terkait untuk memberikan
alternative pemecahan masalah yang tepat, sehingga dalam pemecahan permasalahan
tersebut memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang melibatkan
semua unsur dan sektor dalam pembangunan kota.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Oleh karena telah
diberikannya kesehatan terlebih lagi hikmat dan pengetahuan kepada penulis sehingga
pembuatan tugas makalah mata kuliah Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi dengan judul
tugas Hubungan antara Tata Guna Lahan dengan Transportasi ini bisa terselesaikan
dengan baik.
Penyusunan tugas laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar
atas segala arahan dan bimbingannya.
Terima kasih juga diucapkan kepada berbagai pihak yang telah bersedia membantu
penulis baik teman-teman yang ada maupun sanak keluarga dalam penyusunan laporan
ini.
Dan seperti pepatah dulu mengatakan “tak ada gading yang tak retak” maka
penulis pun mengharapkan segala saran maupun kritik yang konstruktif, dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan dan kegunaan
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran.
BAB I
PENDAHULUAN
Wilayah perkotaan dari tahun ke tahun telah berubah sebagai akibat terjadinya
pergeseran yang dramatis dari lahan pertanian menjadi daerah bisnis “terjadi perubahan
fungsi guna lahan”. Daerah – daerah tersebut saat ini menjadi pusat-pusat kegiatan
financial dan peluang-peluang bisnis yang ekstensif yang kompleksitas dan diversitasnya
mengalami siklus perubahan akibat beragam pengaruh social dan ekonomi. Dengan
terjadinya perubahan fungsi lahan yang sering kita temui di suatu kota dimana tata guna
lahan yang ada tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang telah dibuat. (Sujarto,
2001:139)
Ada beberapa hal yang menjadi faktor utama dari timbulnya masalah tersebut,
adalah sebagai berikut;
1. Bahwa karena dinamika masyarakat yang menyebabkan perubahan yang cepat di
dalam system nilai dan kebutuhan masyarakat sering proses penyusunan terdahului
oleh perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal ini menyebakan tidak
sesuainya rencana dan kenyataan nyata manakala suatu rencana selesai disusun.
2. Kelanggenang suatu rencana kota dalam arti konsekuen dan konsistennya
pembangunan kota dengan rencana kota sangat ditentukan juga oleh konsekwenan
dan kekonsistenan pengelola kota dan masyarakat dalam memegang arahan
pembangunan yang ditetapkan.
Adanya saling ketergantungan antara tata guna lahan dan system transportasi,
sehingga pola guna lahan dan system transportasi tidak dapat dipisahkan. Kegiatan
transportasi yang terwujud pada hakikatnya adalah kegiatan yang menghubungkan dua
lokasi guna lahan .
Salah satu tujuan utama perencanaan setiap tata guna lahan atau system
transportasi adalah untuk menjamin adanya keseimbangan yang efisien antara aktivitas
guna lahan dengan kemampuan transportasi (Blunden dan Black, 1984; ASCE, 1986
dalam Khisty dan Lall, 2003: 74).
Permasalahan ini bukan saja menyangkut pada kenyamanan system transportasi
yang terganggu (kepadatan, kemacetan, keterlambatan, parkir dll), namun juga dapat
meningkatkan pencemaran lingkungan melalui gas buangan dari kendaraan bermotor
serta merupakan suatu bentuk pemborosan energy yang sia-sia.
BAB II
PENGERTIAN UMUM TATA GUNA LAHAN
DENGAN TRANSPORTASI
Berdasarkan berbagai sumber referensi yang kami pergunakan, definisi Tata guna
Lahan dan Transportasi adalah sebagai berikut.
2.1 Tata guna lahan
Menurut Vink (1975), ”Lahan merupakan suatu wilayah tertentu di atas
permukaan bumi, khususnya meliputi semua benda penyusun biosfer yang dapat
dianggap bersifat menetap atau berpindah berada di atas dan di bawah wilayah tersebut,
meliputi atmosfer, tanah, batuan induk, topografi, air, tumbuhan-tumbuhan, binatang,
serta akibat-akibat kegiatan manusia pada masa lalu maupun sekarang, yang semuanya
memiliki pengaruh nyata terhadap tata guna lahan oleh manusia, pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang”. Lahan merupakan bagian permukaan bumi yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia terbentuk secara komplek oleh faktor-faktor fisik
maupun non fisik yang terdapat di atasnya.
Sedangkan definisi tata guna Lahan menurut Malingreau (1978), ”Pengunaan
Lahan adalah segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap ataupun
berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan buatan, yang secara
keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan baik material
maupun spiritual, ataupun kebutuhan kedua-duanya”.
2.2 Transportasi
Mengenai definisi Transportasi adalah perpindahan atau pergerakan orang,
barang, informasi, untuk tujuan spesifik dari area atau satu tempat ketempat lain.
Transporasi merupakan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan pemindahan orang
atau barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan. Menurut Morlok(1978), dalam
pengertian yang lengkap, transportasi didefinisikan sebagai” suatu tindakan, proses atau
hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ketempat lain”.
Pada prinsipnya, fungsi transportasi adalah untuk menghubungkan orang dengan
tata guna lahan, pengikat kegiatan dan memberikan kegunaan tempat dan waktu untuk
komoditi yang diperlukan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan pertama akan kami fakuskan terlebih dahulu pada analisis dampak
transportasi terhadap penggunaan lahan. Secara sistematis, pada dasarnya penggunaan
lahan dikelompokkan menjadi:
BAB IV
PENUTUP
Transportasi merupakan salah satu hal yang sangat berperan dalam pembangunan
secara menyeluruh. Transportasi juga sangat berkaitan dengan penggunaan lahan, baik di
desa maupun di kota.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya maka dapat kami simpulkan bahwa:
Penggunaan lahan adalah hasil akhir dari aktivitas dan dinamika kegiatan manusia
dipermukaan bumi yang bukan berarti berhenti namun tetap masih berjalan
(dinamis).
Transportasi dan pengunaan lahan menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan.
Dalam konteks perencanaan, transportasi dan penggunaan lahan memiliki tujuan
yang terarah dan spesifik.
Keterkaitan antara Sistem Transportasi dan Pengembangan Lahan yaitu kajian
yang tidak dapat terlepas dari eksistensi ruang dalam studi geografi. Sistem
transportasi dan pengembangan lahan (land development) saling berkaitan satu
sama lain.
Pengembangan lahan tidak akan terjadi tanpa sistem transportasi, sedangkan
sistem transportasi tidak mungkin disediakan apabila tidak melayani kepentingan
ekonomi atau aktivitas pembangunan.
Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan
jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang
baik.
Pengurangan biaya transportasi pada umumnya akan membawa lebih banyak
lahan yang dapat dipakai untuk pemukiman atau kegiatan ekonomi lainnya
dengan akibat kepadatan pemakaian rata-rata akan berkurang
permasalahan system transportasi tersebut merupakan masalah yang kompleks
yang melibatkan banyak aspek, pihak dan system yang terkait maka diperlukan
pendekatan system yang tepat pula yang mencakup aspek yang terkait.
Interaksi tata guna lahan dan system transportasi merupakan indicator yang mesti
diperhatikan dalam melakukan perencanaan system jaringan transportasi guna
terciptanya pembangunan yang berkelanjutan tanpa merusak ekologi yang ada.
4.2 Saran.
Kebijaksanaan penggunaan lahan seharusnya didukung dengan kebijaksanaan
pengembangan transportasi, sehingga meminimalisir permasalahan yang muncul.
Meningkatkan pelayanan system transportasi bagi masyarakat.
sumber :(http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=KETERKAITAN+TATA+GUNA+LAHAN+DENGAN+TRANSPORTASI&b
tnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&oq
sumber:http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=KETERKAITAN+TATA+GUNA+LAHAN+DENGAN+TRANSPORTASI&b
tnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&oq)
sumber:(http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=KETERKAITAN+TATA+GUNA+LAHAN+DENGAN+TRANSPORTASI&b
tnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&o