You are on page 1of 7

Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan

tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan


subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah
pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahan kesatuan diterapkan oleh banyak negara
di dunia.

Negara kesatuan bertentangan dengan negara federal (federasi):

• Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah


pusat, dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh
pemerintah pusat. Meskipun kekuasaan politik di negara kesatuan dapat
didelegasikan melalui proses devolusi kepada pemerintah daerah berdasarkan
perundang-undangan yang dibuat parlemen, pemerintah pusat tetaplah yang
paling berkuasa; pemerintah pusat dapat membatalkan peraturan-peraturan daerah
atau membatasi kekuasaan mereka.
o Britania Raya adalah contoh negara kesatuan. Skotlandia, Wales, dan
Irlandia Utara, bersama-sama dengan Inggris adalah negara-negara
konstituen dari Britania Raya, mereka memiliki satu taraf kekuasaan
devolutif otonom - yakni Pemerintah Skotlandia dan Parlemen Skotlandia
di Skotlandia, Majelis Pemerintah Wales dan Majelis Nasional Wales di
Wales, dan Eksekutif Irlandia Utara dan Majelis Irlandia Utara di Irlandia
Utara. Tetapi kekuasan devolutif itu hanya didelegasikan oleh Pemerintah
Britania Raya, lebih spesifiknya oleh Parlemen Britania Raya, yang
tertinggi di bawah doktrin kedaulatan parlementer. Lebih jauhnya,
pemerintah-pemerintah devolutif secara konstitusional tidak dapat
menentang undang-undang yang dihasilkan oleh parlemen Britania Raya,
dan kekuasaan pemerintah-pemerintah devolutif tidak dapat diperluas atau
dipersempit oleh pemerintah pusat (parlemen dengan suatu pemerintahan
yang terdiri dari Kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri). Misalnya,
Majelis Irlandia Utara pernah dibubarkan sebanyak empat kali, dan
kekuasaannya dialihkan kepada Kantor Irlandia Utara yang dijalankan
pemerintah pusat.
• Sebaliknya, di negera federal, negara bagian (atau satuan subnasional lainnya)
berbagi kedaulatan dengan pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi
keujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak dapat diubah secara sepihak oleh
pemerintah pusat. Di dalam beberapa kasus, misalnya di Amerika Serikat, hanya
pemerintah federal yang secara langsung memiliki kekuasaan-kekuasaan
pendelegasian.
o Satu contoh negara federal adalah Amerika Serikat; di bawah Konstitusi
Amerika Serikat, kekuasaan dibagi antara pemerintah federal Amerika
Serikat dan semua negara bagiannya. Terdapat beberapa negara federal
yang juga memiliki satuan-satuan pembagian wilayah yang lebih rendah
yang berbentuk kesatuan; Amerika Serikat adalah federal, sedangkan
semua negara bagiannya adalah kesatuan-kesatuan di bawah Aturan Dillon
- county dan munisipalitas hanya memiliki wewenang yang diberikan
kepada mereka oleh masing-masing pemerintah negara bagian di Amerika
Serikat berdasarkan konstitusi negara bagian atau peraturan daerah.

Sebagian besar negara yang menjalankan sistem Westminster adalah negara kesatuan
kecuali India, Australia, Kanada, dan Malaysia, yang berbentuk federal. Negara-negara
ini dapat dipandang sebagai campuran kedua-dua sistem itu, menggunakan sentralitas
sistem kesatuan pada tingkatan federal, dan berbagi kekuasaan dengan negara bagian,
provinsi, atau teritori yang dijumpai di dalam sistem federal.

Devolusi (seperti federasi) bisa saja simetris, dengan semua satuan subnasional yang
memiliki kekuasaan dan status yang sama, bisa juga tak-simetris, dengan status dan
kekuasaan tiap-tiap wilayah tidak seragam.

Pembagian administratif (Bahasa Inggris: administrative division) adalah istilah


generik untuk suatu wilayah pemerintahan di dalam atau di bawah suatu negara
berdaulat. Wilayah ini biasanya berupa suatu pemerintahan lokal dengan nama yang
berbeda-beda dan dengan derajat otonomi tertentu.

Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk
menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik [1]. Definisi ini tetap berlaku
bahkan untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil menegakkan
kekuasaannya. Tak tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap
merupakan suatu bentuk pemerintahan.

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan
hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem
pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.
Sebagai contoh: Republik, Monarki / Kerajaan, Persemakmuran (Commonwealth). Dari
bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional,
Demokrasi, dan Monarki Absolut / Mutlak.

Federasi dari bahasa Belanda, federatie, berasal dari bahasa Latin; foeduratio yang
artinya "perjanjian". Federasi pertama dari arti ini adalah "perjanjian" daripada Kerajaan
Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada
abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk
bekerja sama saja.

Dalam pengertian modern, sebuah federasi adalah sebuah bentuk pemerintahan di mana
beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk negara kesatuan. Masing-masing
negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur
beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian
biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup
bebas. Ini berbeda dengan sebuah negara kesatuan, di mana biasanya hanya ada provinsi
saja. Kelebihan sebuah negara kesatuan, ialah adanya keseragaman antar semua provinsi.
Federasi mungkine multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah,
meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam sebuah
persetujuan awal antara beberapa negara bagian "sovereign". Bentuk pemerintahan atau
struktur konstitusional ditemukan dalam federasi dikenal sebagai federalisme.

Pemerintah daerah merujuk pada otoritas administratif di suatu daerah yang lebih kecil
dari sebuah negara. Sebutan ini digunakan untuk melengkapi lembaga-lembaga tingkat
negara-bangsa, yang disebut sebagai pemerintah pusat, pemerintah nasional, atau (bila
perlu) pemerintah federal. "Pemerintah daerah" hanya beroperasi menggunakan
kekuasaan yang diberikan undang-undang atau arahan tingkat pemerintah yang lebih
tinggi dan masing-masing negara memiliki sejenis pemerintah daerah yang berbeda dari
satu negara ke negara lain. Dalam masyarakat primitif, tingkat pemerintah daerah
terendah adalah kepala desa atau kepala suku. Negara federal seperti Amerika Serikat
memiliki dua tingkat pemerintah di atas tingkat daerah: pemerintah lima puluh negara
bagian dan pemerintah nasional federal yang hubungannya dijembatani oleh konstitusi
Amerika Serikat. Pemerintah daerah di Amerika Serikat sudah ada sejak masa kolonial
dan terus berubah-ubah sejak itu: tingkat tertinggi pemerintah daerah adalah tingkat
county.

Dalam bangsa moden, pemerintah daerah biasanya memiliki sejenis kekuasaan yang
sama seperti pemerintah nasional. Mereka memiliki kekuasaan untuk meningkatkan
pajak, meskipun dibatasi oleh undang-undang pusat. Pertanyaan Otonomi Kota-
kekuasaan yang mana yang pemerintah daerah miliki atau harus dimiliki, dan mengapa-
adalah pertanyaan kunci administrasi publik dan pemerintahan. Instansi pemerintah
daerah sangat berbeda di masing-masing negara, dan bahkan bila ada suatu perjanjian
sejenis, terminologinya tetap berbeda-beda. Nama umum untuk entitas pemerintah daerah
meliputi negara bagian, provinsi, region, departemen, county, prefektur, distrik, kota,
township, town, borough, parish, munisipalitas, shire dan desa. Tetapi, nama-nama ini
sering digunakan secara informal di berbagai negara & pemerintah daerah adalah bagian
mutlak dari pemerintah pusat.

Parlemen adalah sebuah dewan perwakilan rakyat dengan anggota yang dipilih untuk
satu periode. Parlemen adalah sebuah lembaga legislatif. Kita lebih sering menyebutnya
sebagai DPR.

Pada masa 1949 - 1959, Indonesia menganut Konstitusi RIS yang berlangsung sejak 27
Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 berlanjut sampai Konstitusi Undang - undang
Dasar Sementara 1950 dimulai dari 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, parlemen
menjadi bagian yang utama dan penting. Karena Indonesia pada masa itu menggunakan
sistem pemerintahan parlementer ( kabinet atau menteri bertanggung jawab kepada
parlemen yaitu DPR ).

Dalam Konstitusi RIS, hal tersebut diatur dalam pasal 118 ayat 1 dan 2 Konstitusi RIS.
Pada ayat 1 ditegaskan bahwa "Presiden tidak dapat diganggu gugat". Artinya Presiden
tidak dapat dimintai pertanggung jawaban atas tugas - tugas pemerintahan. Sebab,
Presiden adalah kepala negara, bukan kepala Pemerintahan. Pada pasal 118 ayat 2
ditegaskan bahwa "Menteri - menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah baik bersama - sama untuk seluruhnya maupun masing - masing untuk
bagiannya sendiri - sendiri".

Sedangkan ketika Kopnstitusi berubah menjadi UUD Sementara 1950, hal tersebut diatur
dalam pasal 83 ayat 1 UUDS 1950 ditegaskan bahwa "Presiden dan Wakil Presiden tidak
dapat diganggu gugat". Kemudian, pada ayat 2 disebutkan bahwa "Menteri - menteri
bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah baik bersama - sama untuk
seluruhnya maupun masing - masing untuk bagiannya sendiri - sendiri".

Jadi, sebenarnya pokok parlementar dari tahun 1949 sampai 1959 tidak berbeda.

Sistem Parlemen:

a) Sistem Satu Kamar (Mono Kameral/ Uni Kameral) Sistem satu kamar (badan legislatif
hanya satu majelis yang langsung mewakili rakyat) mulai populer sejak akhir abad XVIII
dan awal abad XIX. Keuntungan sistem satu kamar:

• lebih sederhana sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh negara lebih murah;
• efisiensi kerja dalam lapangan perundang-undangan lebih besar;
• pertanggungjawaban ada padanya secara tegas;
• lebih menggambarkan kekuasaan yang langsung dari pemilih (konstituen).

Kerugian sistem satu kamar:

• dalam membicarakan persoalan bangsa/ negara kurang teliti dibandingkan sistem


dua

kamar;

• kepentingan daerah-daerah tidak diwakili secara langsung.

b) Sistem Dua Kamar (Bi Kameral)

Sistem dua kamar merupakan pengembangan sistem aristokrasi ke sistem demokrasi.


Pada awalnya Majelis Tinggi dimaksudkan sebagai pertahanan terakhir dari kekuasaan
raja dan para bangsawan karena secara langsung maupun tak langsung, berhubungan erat
dengan raja. Kini Majelis Tinggi pada umumnya tidak lagi merupakan perwakilan dari
golongan bangsawan (kalangan atas), melainkan wakil-wakil dari negara-negara bagian
karena pada umumnya yang menggunakan sistem dua kamar adalah negara-negara
serikat. Keuntungan sistem dua kamar:

• dapat mempertimbangkan persoalan secara lebih teliti;


• karena sistem dua kamar ini dipilih atas dasar yang berbeda, maka lebih
mencerminkan
sikap umum dari kehendak rakyat;

• menjamin kepentingan tertentu bagi daerah-daerah atau negara bagian.

Kerugian sistem dua kamar:

• biaya yang dikeluarkan negara semakin besar;


• perselisihan antara dua majelis sering mengakibatkan jalan buntu (dead-locked).

Contoh negara yang menggunakan sistem dua kamar:

• Amerika Serikat : Senate dan House of Representatives


• Inggris : House of Lords dan House of Commons
• Belanda : Erste Kamer dan Tweede Kamer
• Indonesia : DPR dan DPD

Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (bahasa Inggris: United
Kingdom of Great Britain and Northern Ireland atau disingkat UK) atau umumnya
dikenal sebagai Britania Raya, Inggris, Inggris Raya, atau Pulau Britania Raya (yang
merupakan sebuah pulau dan negara Inggris merupakan bagian daripadanya) adalah
sebuah negara kepulauan di Eropa Utara di antara Laut Utara dan Samudra Atlantik.
Negara ini sebelum Irlandia Utara bergabung bernama Kerajaan Britania Raya.

Negara konstituen merupakan frase yang biasa digunakan untuk merujuk pada suatu
negara yang merupakan bagian entitas yang lebih besar, seperti negara berdaulat atau
badan supranasional. Badan-badan Eropa seperti Dewan Eropa kadang-kadang
menggunakan istilah ini untuk merujuk pada negara-negara anggota berdaulat Uni Eropa.

Wales; dilafazkan kira-kira seperti [weils] atau Cymru; dilafazkan kira-kira seperti
[k@mrI] merupakan sebuah negara bagian Britania Raya. Meski nama 'Principality of
Wales' / 'Tywysogaeth Cymru', (Kepangeranan Wales) sering dipakai, tetapi banyak yang
menentang, sebab Pangeran Wales (Prince of Wales) tidak memiliki peran apapun dalam
pemerintahan Wales (Wales merupakan kepangeranan dengan wilayah terluas di dunia).

Munisipalitas (Bahasa Inggris: municipality) adalah suatu entitas administratif yang


terdefinisi secara jelas wilayah dan penduduknya, yang umumnya merujuk pada suatu
kota atau desa, atau kelompok kecil dari entitas-entitas tersebut. Suatu munisipalitas
biasanya diperintah oleh seorang walikota (mayor) dan suatu dewan kota atau dewan
munisipal.

Pada kebanyakan negara, suatu munisipalitas adalah subdivisi administratif terkecil yang
pimpinannya diangkat melalui suatu proses pemilihan demokratis. Di beberapa negara,
munisipalitas juga merujuk pada suatu komuni, misalnya di Perancis (commune) dan
Spanyol (comuna).
Kata “Indonesia” berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti “India”
dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti “pulau”.

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak
di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua
samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.508
pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan populasi sebesar 222
juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di
dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi
bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan
Perwakilan Rakyat dan presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di
pulau Papua dan dengan Timor Leste di pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah
Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar
di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi
wilayah perdagangan penting setidaknya sejak sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan
Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India.
Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para
pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling
bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era
penjelajahan samudra. Setelah sekitar 350 tahun penjajahan Belanda, Indonesia
menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat
tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode
perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama
yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan.
Semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap
satu”), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi besar dan
wilayah yang padat, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat
keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Jadi, kata Indonesia berarti wilayah India kepulauan, atau kepulauan yang berada di
India, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi
negara berdaulat.

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkaran akademik diluar
Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi
politik.Adolf Bastian dari Universitas Berlin mempopulerkan nama ini melalui buku
Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia
pertama yang mengunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu
ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers-bureau di
tahun 1913.

You might also like