You are on page 1of 20

Sumber Foto : Sukandar,S.

Sos
SAMARINDA,
2-3/6/2010. Pusat
pelayanan masyakat
HASIL RAKER
terpadu di
Kabupaten/Kota paling
lambat akhir tahun 2010
sudah terbentuk di setiap
GUBERNUR KALTIM,
2-3 JUNI 2010
kabupaten/kota se
Kalimantan Timur, jadi
pada awal tahun 2011
pelayanan maksimal
kepada masyarakat
sudah terwujud, bila
pada tahun 2010 belum
terwujud diharapkan
dapat dicari
permalahannya lalu
ambil tindakan untuk
solusinya. Hal ini
diungkapkan oleh
Gubernur Kalimantan
Timur H. Awang Foroek
Ishak pada saat
memberikan sambutan
sekaligus membuka
Rapat Kerja Gubernur
Kalimantan Timur dengan
Walikota/Bupati,
Muspida/instansi vertikal,
pimpinan
BUMN/BUMD/Swasta/S
KPD terkait se
Kalimantan Timur, Rabu 2
Juni 2010 di Aula Lamin
Etam Jl. Gadjah Mada
Nomor 2 Samarinda.
ke s e j a h t e ra a n ra k ya t m e l a l u i
pengembangan ekonomi lokal dan
penanggulangan kemiskinan; dan 10.
Penguatan otonomi daerah dengan
meningkatkan transpansi dan
akuntabilitas birokrasi serta kualitas
pelayanan publik.
Program peningkatan pembangunan
akan berhasil bila ada pertumbuhan
perekonomian daerah, jadi indikator
utamanya adalah adanya peningkatan
pertumbuhan secara umum dan makro di
tengah-tengah masyarakat yang
merasakan langsung akan hasil
pembangunan tersebut. Hal ini
d i p e r l u k a n p e r t u m b u h a n ya n g
berkeadilan antara lain 1. Pertumbuhan
harus disertai dengan pengurangan
pengangguran dan kemiskinan; 2.
Pertumbuhan diharapkan cukup tinggi
Gubernur Kalimantan Timur Peningkatan ketahanan pangan; 6. (6,3 – 6,8% pertahun) dimungkinkan
menambahkan program prioritas pada Pembangunan infrastruktur; 7. Penciptaan terbukanya kesempatan kerja tidak saja
rapat kerja ini ada empat program iklim investasi dan usaha; 8. Pemenuhan bagi para penganggur, tetapi juga bagi
prioritas yaitu pertama Program Pro kebutuhan energi/kelistrikan; 9. angkatan kerja baru; 3. Sumber utama
Rakyat , kedua Program Peningkatan Antisipasi pemanasan global dan mitigasi pertumbuhan berasal dari kegiatan
Keadilan bagi keadilan, (justice for all); perubahan iklim, lingkungan hidup serta investasi di sektor riil yang banyak
ketiga Program Milennium Development penanggulangan bencana; 10. Daerah menyerap tenaga kerja dan berkaitan
Goals/MDGs; dan ke empat Program perbatasan, daerah pedalaman, daerah langsung dengan kehidupan rumah
Peningkatan Ekonomi. tertinggal, terdepan, dan terluar; 11. tangga miskin; 4. Pengembangan industri
Keempat program ini merupakan Kebudayaan, kreativitas dan inovasi manufactur dan UMKM (Usaha Mikro,
pilar utama dalam meningkatkan teknologi. Sedangkan dalam Kecil dan Menengah) menjadi sangat
pembangunan baik secara khusus di mengembangkan wilayah Kalimantan strategis; 5. Berkembangnya pusat-pusat
Provinsi Kalimantan Timur dan Indonesia Tim ur adalah m uncul kebijakan pertumbuhan baru; 6. Pengembangan
secara umum. Untuk mengaplikasi pengembangan wilayah antara lain 1. industri pengolahan berbasis
program ini perlu koordinasi dengan multi Pe n ge m b a n ga n s e n t ra p ro d u k s i sumberdaya lokal perlu didorong
sektor baik dari Pemerintah Pusat, pertanian; 2. Pengembangan gugus sehingga memungkinkan peningkatan
Provinsi, Kabupaten/Kota, Swasta, industri (klaster) pengolahan berbasis nilai tambah komoditas-komoditas
BUMN/BUMD, LSM serta pihak-pihak sumber daya alam; 3. Pengembangan unggulan daerah (hasil pertanian, hasil
yang terkait dalam menyatukan visi dan Kaltim sebagai lumbung energi; 4. laut, dan perkebunan); 7. Industri-industri
misi yang sama dalam satu tujuan Pengembangan industri pariwisata, alam pertanian (dalam arti luas) terbukti relatif
peningkatan pembangunan Kalimantan dan budaya; 5. Pengembangan sistim tahan terhadap gejelok perekonomian
Timur. jaringan infrastruktur perhubungan multi global.
Gubernur Kaltim menambahkan m o d a ya n g t e r i n t e g r a s i u n t u k Sementara untuk mendukung triple
dalam paparannya judul “Memacu memperkuat keterkaitan domestik intra track strategy (pro growth, pro job, pro
Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang wilayah; 6. Percepatan pertumbuhan dan p o o r ) a n t a ra l a i n 1 . P ro g ra m
Berdaya Saing dan Berkeadilan” ada 11 pemerataan internal wilayah melalui penanggulangan kemiskinan harus terus
program prioritas yang menjadi sasaran ker jasama antar daerah dalam dilanjutkan dan ditingkatkan kualitas
utama dalam pembangunan di Provinsi pengembangan industri unggulan serta efektivitasnya; 2. Program-
Kalimantan Timur yaitu 1. Reformasi wilayah; 7 peningkatan daya dukung program penanggulangan kemiskinan
birokrasi dan tata kelola pemerintahan lingkungan melalui rehabilitasi dan dikelompokkan dalam tiga klaster yaitu
yang baik; 2. Peningkatan kualitas dan konservasi DAS, lahan kritis, hutan lindung klaster program bantuan dan
pemerataan pendidikan; 3. Peningkatan dan hutan produksi; 8. Pengembangan perlindungan sosial; program PNPM
pelayanan kesehatan; 4. angkatan kerja yang berkualitas dan Mandiri; Pemberdayaan Usaha Mikro
Pe n a n g g u l a n ga n ke m i s k i n a n ; 5 . berdaya saing; 9. Peningkatan dan Kecil; 3. Pemantapan tata kelola
pemerintahan dilakukan melalui berbasis migas dan pertambangan dibidang investasi; dan 4. Kebijakan
penguatan prinsip-prinsip akuntabilitas, (75,06%); 4. Ekspor Kaltim masih fiskal Pemerintah yang tidak Pro Kaltim
transparansi, efektivitas dan effisiensi, didominasi migas dan diekspor dalam (kapasitas fiskal kuat + IPM tinggi =
integritas dan profesionalisme; 4. Untuk bentuk produk primer (70,87%); dan 5. Bantuan Daerah tidak prioritas).
mendukung tata kelola pemerintahhan Perekonomian daerah menurunkan 10 direktif gubernur Kalimantan Timur
yang baik, pemberantasan koropsi harus tingkat pengangguran, namun angka ya n g m e n j a d i p r o g r a m d a l a m
diteruskan dan ditingkatkan; 5. pengangguran masih sangat tinggi peningkatan pembangunan dalam
Transparansi perumusan kebijakan dan (10,83%) dibawah capaian Nasional berbagai bidang antara lain :
peningkatan partisipasi masyarakat (7,9%). Selaian menyampaikan 1. Ekonomi harus tumbuh lebih tinggi;
diharapkan dapat meningkatkan program-program pembangunan 2. Pengangguran har us menur un
akuntabilitas pemerintah; dan 6. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan menciptakan lapangan kerja
Pe l aya n a n p u b l i k ya n g p r i m a , dalam kurun waktu atau pereode 2009- yang lebih banyak;
masyarakat memperoleh pelayanan 2013 Gubernur Kalimantan Timur, H. 3. Kemiskinan harus makin menurun;
standar yang layak, cepat dan murah. Awang Faroek Ishak juga menyampaikan 4. Pendapatan per kapita har us
Sedangkan kinerja Pemerintah Provinsi Momentum KEBANGKITAN KALTIM 2013 meningkat;
Kalimantan Timur tentang program adalah dengan adanya kebijakan baik 5. Stabilitas ekonomi terjaga;
perekonomian daerah Kalimantan Timur dari Pemerintah Republik Indonesia 6. Ke t a h a n a n p a n ga n d a n a i r
bersama instansi terkait, swasta, LSM maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan meningkat;
maupun sem ua komponen yang Timur adalah 1. Inpres Nomor 1/2010, 7. Daya saing ekonomi menguat dan
berkompeten antara lain : 1. Tantangan menetapkan Klaster Industri berbasis meningkat;
kedepan adalah bagaimana Pertanian, Oleochemical di Maloy Kutim 8. Revitalisasi pertanian dengan
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan Klaster Industri berbasis Migas dan mengembangkan komoditas yang
daerah; 2. Pertumbuhan ekonomi Kaltim Kondensat, Petrokimia di Bontang; 2. bernilai tambah tinggi (high
rendah (2,32%) dan berfluktuatif Kalimantan sebagai Six Economic valueadded);
dibawah capaian nasional (4,5%); 3. Corridors Industries; 3. Kaltim sebagai 9. M e m b a n g u n i n t e r c o n e c t i v i t y
Ekonomi Daerah Kalimantan Timur masih satu dari tujuh Regional Champion ekonomi; 10. Pe n g u a t a n g r e e n
ekonomi (ekonomi ramah lingkungan) dan
gerakan Kaltim Hijau “Green Kaltim”.
Raker gubernur 2-3 Juni 2010 ini
diharapkan terarah dan fokus diskus
terhadap 10 direktif Guber nur
Kalimantan Timur adalah :
1. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
yang terdiri dari :
a. Sasaran RPJMD (4% tahun 2013)
dan RPJMN (7% tahun 2014);
b. Mengembangkan komoditas/sektor
unggulan dan membangun klaster
industri untuk meningkatkan nilai
tambah (value added;) c.
Meningkatkan ekspor non migas dan
produk olahan (processed product;)
d. Peningkatan efisiensi ekonomi
(menekan biaya ekonomi tinggi);
e. Mengembangkan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru dan;
f. Pertumbuhan ekonomi tinggi untuk
semua kab/kota. 2 .
Peningkatan Lapangan Kerja Dan
Pengurangan Pengangguran
a. Sasaran RPJMD (7,42% di tahun
2013 dan RPJMN 5-6 % ditahun
2014).
b. Memprioritaskan sektor yang
memiliki nilai tambah dan banyak
menyerap tenaga kerja, seperti
pertanian, perikanan dan kehutanan,
SDA yang lainnya yang dapat
diperbaharui.
c. Pengembangan industri manufaktur.
d. Pengembangan UKM dengan
meningkatkan KUR dan Kredit
Investasi / Produksi lainnya dengan
bunga rendah dan mudah diakses
UKM.
e. Pe n g e m b a n g a n p e n d i d i k a n
kejur uan/PT sesuai dengan
keb u t u h a n p a s a r ke r j a f.
Peningkatan tenaga kerja terampil
melalui standarisasi keterampilan /
pelatihan di BLK dan sejenisnya.
3. Pengurangan Kemiskinan Dan
Kelompok Marginal
a. Sasaran RPJMD 7 % di tahun 2013
dan RPJMN 8-10 % di tahun 2014.
b. Bantuan dan perlindungan sosial
berbasis keluarga, terutama untuk
mengurangi beban hidup Rumah
Tangga Miskin.
c. Bantuan Bea Siswa / Pendidikan dan
Kesehatan untuk keluarga tidak berbasis per tanian dengan Provinsi Kalimantan Timur, Dr.Ir. H.
mampu. pendekatan klaster industri seperti Rusmadi. MS dalam menyampaikan
d. Pemberdayaan Masyarakat melalui Klaster Industri Kelapa Sawit, paparan dengan judul “Memacu
Program – Program Berbasis Oleochemical Maloy; Pe m b a n g u n a n D a e r a h ya n g
Masyarakat, seperti PNPM. c. Pe m b a n g u n a n / Pe n ge m b a n ga n Berkeadilan” Visi Kaltim Bangkit 2013
e. Pengembangan UMKM. Klaster Industri yang berbasiskan gas yaitu Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat
f. Peningkatan peran serta dunia dan kondensat di Bontang (pabrik Agroindustri dan Energi Terkemuka
usaha/Swasta untuk program Pro pupuk Urea, Amoniak, dan NPK); Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera”
Rakyat, Justice For All dan MDG’s d. Pembangunan kawasan industri dengan tiga agenda pembangunan
melalui CSR. Kariangau. daerah antara lain :
4. Pendapatan Perkapita e. Pengembangan Pusat-pusat industri 1. Menciptakan Kaltim yang aman,
a. Sasaran lebih dari US$ 4500 pada kerajinan untuk UMKM/Koperasi dan demokratis, dan damai didukung
tahun 2014 sektor riil. Pemerintahan yang bersih dan
b. T i n g k a t ke s e n j a n ga n ya n g f. Dukungan Pembangunan Infrastruktur berwibawa;
“acceptable” Pertanian (jalan usaha tani, 2. Mewujudkan ekonomi daerah yang
c. Perhatian kepada kaum marginal traktor, dan alat-alat berdaya saing dan pro rakyat; dan
(Nelayan, Petani, Buruh kecil, daerah mekanisme pertanian yang modern. 3. Meningkatkan kualitas SDM dan
pedalaman, daerah tertinggal, dan g. Pembangunan Usaha Tani Terpadu Kesejahteraan Rakyat.
daerah perbatasan pasca tambang di Kabupaten Kutai Sedangkan dalam upaya merubah
5. Stabilitas Ekonomi Terjaga Kartanegara (Kecamatan struktur ekonomi berbasis renewable
a. Harga bahan pokok stabil dan Tenggarong Seberang) resources yang lebih menitikberatkan
terjangkau b. Tingkat Inflasi tidak h. Pembangunan Food Estate di pada pergeseran sumber daya alam
tinggi c. S i s i H u l u : Kabupaten Bulungan i. yang tidak dapat diperbaharui ke yang
keseimbangan supply dan demand Pembangunan Pusat Pengembangan dapat diperbaharui dilakukan untuk
d. Nilai Tukar tidak sangat berfluktuasi Ternak Sapi di Desa Lamaru Kota mempercepat pembangunan ekonomi
(normal) Balikpapan daerah yang berdaya saing, dilakukan
6. Ketahanan Pangan Dan Air 9. Membangun Interconnectivity Dan dengan mengembangkan beberapa
a. Komoditas pangan strategis makin Memecah Keterisolasian kawasan industri dengan pendekatan
cukup b. Pe ny e d i a a n d a n a. Pembangunan Infrastruktur dengan cluster sebagai pusat pertumbuhan
distribusi air minum makin baik c. Prioritas menghubungkan sentra / ekonomi antara lain :
Daerah rawan pangan harus teratasi kawasan produksi / industri dan 1. Ditetapkannya Kalimantan Timur
d. S wa s e m b a d a b e ra s d a n Outlet (Pelabuhan /Bandara) sebagai cluster Industri berbasis
swasembada pangan diwujudkan b. Infrastruktur yang mendukung Pertanian, Oleochemical di Kawasan
7. Daya Saing Ekonomi t u m b u h nya p u s a t – p u s a t Maloy Kutai Timur dan industri
a. Meningkatkan Daya Tarik Investasi. pertumbuhan ekonomi baru dan berbasis migas dan kondensat di
b. Mengurangi hambatan prosedur daerah terisolasi. Kota Bontang oleh Pemerintah Pusat;
perizinan investasi dengan segera c. Pengembangan ICT, termasuk di 2. Kalimantan Timur berperan penting
menyelenggarakan PTSP (Pelayanan daerah tertinggal. dalam menggerakkan
Terpadu Satu Pintu) 10. Penguatan Program “Green p e r e ko n o m i a n n a s i o n a l d a n
c. Iklim investasi yang makin baik Development/Green Kaltim” memberikan harapan baru bagi
d. D u k u n g a n p e r c e p a t a n a. Kampanye Tanam dan Pelihara Pohon peningkatan kesejahteraan rakyat;
Infrastruktur dan Listrik e. “One Man Five Trees”; dan 3. Ta n t a n g a n b a g i
Revitalisasi Industri Manufaktur. b. Gerakan mengembangkan ruang Pemerintah Provinsi ke depan untuk
f. M e n i n g k a t k a n Ta b u n g a n terbuka hijau dan Taman Kota; memberikan dukungan infrastruktur
Masyarakat (Saving) c. Pengelolaan hutan (ter masuk yang baik, ketersediaan bahan
g. Pembangunan connectivity (fisik dan mangrove) secara lestari; baku yang berkualitas dan SDM
Informasi Teknologi) d. P e n g a w a s a n p a d a u s a h a yang handal serta iklim investasi
8. Revitalisasi Pertanian pertambangan dan kehutanan; yang kondisif.
a. Fokus pada komoditas unggulan E. Gerakan Efisiensi Energi dan Gaya Dua strategi besar untuk memacu
yang memiliki nilai tambah dan Hidup Hemat; pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan
berorientasi ekspor ; Karet, Kakao, f. Mencegah kebakaran hutan dan di Provinsi Kalimantan Timur antara lain :
Lada, Udang, Kerapu, Betutu, Rumput lahan; g. Pemberantasan illegal 1. Mengembangkan Industri Yang
Laut, Beras Adan dan lainnya; logging dan illegal mining. Eksisting, seperti industri
b. Pembangunan industri pengolahan Sementara untuk Kepala BAPPEDA pengilangan minyak, industri pupuk,
industri gas, usaha pertambangan
batu bara dan CPO;
2. Membangun dan mengembangkan
industri berbasis pertanian dengan
pendekatan skala ekonomi dan
klaster industri.
Mendorong komoditi non migas yang
bernilai tambah tinggi dengan economic
scale dan cluster approach yang fokus
pada komoditas strategi dan unggulan
prioritas pada 11 komoditas strategi dan
unggulan ekspor antara lain 3 komoditas
strategi yaitu beras, jagung dan kedelai;
8 komoditas unggulan ekspor antara lain
kelapa sawit, kakao, karet, lada, udang
dan ikan, rumput laut, beras adan; dan 2
komoditas unggulan ternak antara lain
sapi dan ayam, dan terakhir 3 komoditas
buah lokal antara lain pisang, durian dan
jeruk.
Khusus program pertanian industrial
dalam memacu program pertanian
diperlukan strategi memacu
pembangunan berkeadilan antara lain :
1. Kantong-kantong kemiskinan berada 5. Keberpihakan mullti-stakeholder Bontang – Sangatta sepanjang 40 Km,
di perdesaan dan umumnya bekerja kepada petani dan pertanian. dan Jalan Tol Samarinda – Bontang
di sektor pertanian; Sedangkan untuk pembangunan sepanjang 84 Km, Jalan Tol Tenggarong –
2. Memiliki sumberdaya pertanian cluster industri berbasis sawit di Maloy Samarinda sepanjang 22,5 Km, Jalan Tol
dengan potensi keraguan produk; Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Balikpapan – Samarinda sepanjang 87
3. Masih banyak tenaga kerja kita yang diperlukan pengembangan komoditas Km, dan Jalan Tol Penajam – Balikpapan
berbasis pada pertanian sebagai komersial dan berorientasi ekspor, sepanjang 64 Km.
penghasil produk primer dan bila didukung dengan ketersediaan sumber Sedangkan untuk program
beralih ke pertanian industrial daya lahan dan agroekologis Kalimantan pembangunan Jembatan Pulau Balang
sebagai penghasil produk sekunder Timur. Untuk mendorong keunggulan yang berada di wilayah Kota Balikpapan
dan tersier tidak terjadi pergeseran komparatif (comparative advantage) ke dan Kabupaten Penajam Paser Utara
pola kerja yang drastis; dan arah keunggulan kompetitif (comparative tahun 2010 – 2014 diantaranya : 1.
4. Produktivitas, mutu, nilai tambah advantage) perlu dilakukan spesialisasi Jembatan Pulau Balang (bagian jaringan
produk dan daya saing. dengan pendekatan klaster industri jalan lintas Kalimantan Poros Selatan),
Strategi mewujudkan pertanian industrial (cluster industry) untuk mendukung rencana Pelabuhan Peti
di Provinsi Kalimantan Timur bisa terwujud Klaster industri merupakan Kemas dan Kawasan Industri Kariangau
atas dasar dukungan dari Pemerintah pengelompokan suatu industri dengan Balikpapan serta terintegrasi dengan
Kabupaten/Kota, swasta, LSM, tokoh mempertimbangkan economic of scale Bandara Internasional Sepinggan
masyarakat, serta stakeholder yang dan integritas (hulu-hilir) dengan Balikpapan dan jalan bebas hambatan
dapat berpartisipasi dalam mendukung membangun keterkaitan industri yang Balikpapan – Samarinda; 2.
program sektor pertanian. Untuk saling berhubungan, baik sebagai industri Kebutuhan dana untuk jembatan ini
memfokuskan strategi per tanian inti, industri penunjang (supporting adalah Rp. 3.5 Trilyun dengan bentang
industrial antara lain : industries) maupun industri terkait sepanjang 1.744 Meter (terdiri bentang
1. Fokus perdesaan dan pendekatan (related industri). panjang 1.344 Meter dan bentang
kawasan; Dukungan pembangunan pendek 400 Meter); 3. Pe m e r i n t a h
2. Integrasi hulu-hilir (zero waste); infrastruktur dan ivestasi dalam Provinsi telah mengalokasikan dana dari
3. Pemberdayaan petani dan mendukung Kaltim Bangkit 2013 antara tahun 2007 s/d 2009 sebesar Rp. 110
organisasi ekonomi petani di lain Rencana Jaringan Jalan Tol Kaliantan Milyar, dan tahun 2010 sebesar Rp. 63
perdesaan; Timur diantaranya Jalan Tol Sangatta – Milyar untuk bentang pendek dan
4. Mobilisasi dana masyarakat; Maloy sepanjang 130 Km, Jalan Tol diharapkan Departemen Pekerjaan
Umum Republik Indonesia membangun perekonomian Provinsi Kalimantan 3. D a l a m u p aya m e n i n g k a t k a n
jembatan bentang panjang. Timur dalam sektor transportasi pelayanan transportasi udara di
Sementara untuk program Pembangunan udara dengan kegiatan antara lain : Bandara Sepinggan Balikpapan dan
Jembatan Mahkota II Samarinda yang 1. Jumlah penumpang tahun 2008 bisa didarati pesawat yang lebih
melintasi sungai Mahakam antara sebesar 3,57 juta orang, sementara besar maka diperlukan
wilayah Selili Samarinda Kota melintas ke kapasitas terminal hanya mampu perpanjangan landasan pacu yang
Samarinda Seberang antara lain : menampung sebanyak 1,25 juta s e m u l a h a nya 2 . 5 0 0 m e t e r
1. Type cabled styed bridge bentang orang dengan luas terminal 12.433 direncanakan akan sepanjan 750
utama sepanjang 370 meter, dengan M2 ; meter sehingga menjadi 3.250 meter
total panjang jembatan 750 meter, 2. Panjang landasan pacu saat dengan perkiraan biaya yang
dan lebar jembatan 13 meter; sepanjang 2.500 meter dan hanya dibutuhkan sebesar Rp. 500 milyar
2. Kebutuhan dana untuk penuntasan mampu didarati Pesawat Boeing 747 dan diusulkan sumber biaya berasal
pembangunan jembatan tersebut secara terbatas; dari APBN;
sebesar Rp. 300 milyar dan
diharapkan dapat direalisasikan
pada tahun anggaran 2010;
3. Pembangunan Pelabuhan Palaran
Samarinda akan selesai pada
Desember 2010, sehingga
penyambungan bentang utama
Jembatan Mahkota II dapat
dilaksanakan setelah pembangunan
Pelabuhan Palaran Samarinda.
Program Pengembangan pelabuhan
ter minal peti kemas Kariangau
Balikpapan dalam upaya meningkatkan
pembangunan perekonomian Kalimantan
Timur dalam berbagai sektor dengan
beberapa kegiatan antara lain :
1. Sumber pembiayaan melalui sharing
antara pemerintah, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur dan PT.
Pelindo 4 Makassar;
2. Kebutuhan dana tahap 1 sebesar Rp.
713 Milyar dengan rincian sebagai
berikut :
a. Reklamasi sumber biaya dari APBN
sebesar Rp. 252 Milyar;
b. Infrastruktur perairan sumber biaya
dari BUMN sebesar Rp. 252 Milyar;
c. Infrastruktur darat sumber biaya dari
APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur sebesar Rp. 146 Milyar;
d. Suprastruktur sumber biaya dari
BUMN sebesar Rp. 175 Milyar;
3. Pembangunan dimulai pada tahun
2008 dan diharapkan dapat
dioperasikan pada tahun 2011.
Program pengembangan Bandara
Sepinggan Balikpapan mulai tahun
2010 – 2014 dalam upaya
meningkatkan pelayanan
masyarakat serta meningkatkan
4. Sebagai konsekwensi perpanjangan Program pembangunan Bandara Pembangunan Bandara Samarinda
landasan pacu tersebut maka Samarinda Baru yang disingkat BSB Baru dengan panjang landasan pacu
diperlukan pembebahan lahan tahun 2010-2014 terletak di Kota 2.100 x 45 meter;
dengan menggunakan sumber biaya Samarinda yang merupakan Ibukota 2. Kebutuhan biaya sebesar Rp. 2,4
dari APBD Pemerintah Kota Provinsi Kalimantan Timur, sebagai Trilyun dan diusulkan pembiayaan
Balikpapan dan APBD Pemerintah pengganti Bandara Temindung yang berasal dari APBN untuk sisi udara
Provinsi Kalimantan Timur; berada di pusat kota dan dianggap dalam tahun 2010;
5. Sebagai pendukung pelayanan tidak layak untuk dikembangkan 3. Pemerintah Provnsi Kalimantan Timur
penumpang di Bandara Sepinggan lagi sehingga memerlukan bandara dan Pemerintah Kota Samarinda dari
Balikpapan maka saat ini telah yang lebih representafit dengan sisi darat melalui APBD masing-
dibangun Hotel transit yang ada di membangan Badanra Samarinda masing;
lokasi Bandara Sepinggan Baru dengan program kegiatan 4. Telah dialokasikan dana sebesar Rp.
Balikapapan. antara lain : 1. Rencana 240 Milyar.
Program pembangunan pengembangan Bandara Wilayah (RTRW) Provinsi dengan
Juwata Tarakan tahun 2010-2014 berada di Kota penanggung jawab Kepala Bappeda
Tarakan wilayah bagian utara Provinsi Kalimantan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum paling
Timur dan merupakan pintu gerbang di wilayah No Nama/Instansi Tanda Tangan lambat Desember 2010.
bagian utara tersebut serta kawasan perbatasan 1 ABDUL SANI, SH, M.Hum/Kepala Biro 2) Percepatan Pembentukan Pelayanan
sebagai bandara internasional kelas 1 dan pangkalan Bangda Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang
TNI-AU. 2 Ir. H. Hafid Lahia/Kepala Bagian ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
Bandara Juwata Tarakan memiliki landasan pacu dengan penanggung jawab Kepala
3 Drs. H. Rusfarian Noor, M.Si/Kepala Bagian
sepanjang 1.850 meter dengan lebar 30 meter, dan BPPMD, paling lambat bulan Juli 2010.
4 Putut Pranomo/Disnakertrans
terminal penumpang seluar 1.687 M2. Permasalahan 3) Kajian Feasibility Study, Bisnisplan,
yang ada sekarang adalah landasan pacu dengan 5 H. Zainal Arifin/Kepala Bidang Ekonomi Masterplan, Study Pengembangan
luas 30 meter x panjang 1.650 meter kontruksi di Bappeda Prov. Kaltim Komoditi dan Pembangunan Cluster
desain untuk Pesawat jenis F28 dan kondisi Terminal 6 H. Salman, L/Kepala Bidang Praswil Industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur
Penumpang kurang memadai sehingga direncanakan Bappeda Prov. Kaltim dengan penanggung jawab Kepala
pengembangannya antara lain: 7 H. Trino Junaidi/BPS Prov. Kaltim Bappeda, paling lambat bulan Desember
1. Terminal penumpang dilengkapi dengan 4 2010.
gardabarata dengan kebutuhan biaya sebesar 8 Imanudin/Biro Ekonomi 2. Tahun 2011, 2012, dan 2013
Rp. 200 Milyar; Sebagaimana terlampir dalam matrik :
2. Pembangunan landasan pacu baru dengan luas 9 Daniel, N/BPPMD 1) Program Percepatan Pertumbuhan
45 meter x panjang 2.500 meter, kebutuhan biaya Ekonomi;
10 Taufik Ariesta/Bank Indonesia
sebesar Rp. 700 Milyar; 2) P r o g r a m P e n g e m b a n g a n
3. Pemasangan radar dengan biaya sebesar Rp. 50 Komoditas/Industri Unggulan;
11 Dra. Hj. A. H. Yone May, M.Si/Kasubbid
Milyar. 3) Program Peningkatan Investasi dan
Pengembangan Bandara Kalimarau Berau di 12 Ir. Pamungkas Waluyo Adi, MT/Kasubbid. Infrastruktur;
Kabupaten Berau merupakan Bandar Udara kelas II Pengembangan Wilayah 4) Program Pertanian Dalam Arti Luas
dan sebagai pusat penyebaran sekunder sebagai 13 Yusliando, ST/Kasubbid. Prasarana Demikian hasil pembahasan Pokja IV
pintu gerbang pengembangan ekonomi dan Wilayah Bidang Ekonomi sebagai bahan
pariwisata. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 14 Ahmad Muzakkir, ST/Bappeda Prov. Kaltim masukan dalam Rapat Kerja tanggal
sampai tahun anggaran 2009 memperpanjang 2-3 Juni 2010.
landasan pacu menjadi 2.250 meter sehingga dapat Informasi ini disampaikan oleh Buletin Bappeda Kaltim/Sukandar,S.Sos Samarinda, 3 Juni 2010
didarati pesawat sejenis Boeing 737-400 dan Air Bus POKJA IV BIDANG EKONOMI
319, dengan fasilitas existing yaitu runway sepanjang
2.250 meter dengan lebar 30 meter, dan apron 182
meter x 52 meter serta apron 115 meter x 60 meter,
dengan luas terminal 684 m2 .
Adapun program pengembangan Bandara Kalimarau
Berau di Kabupaten Berau tahun 2010-2014 dengan
target sebagai berikut :
1. Pelebaran landasan pacu semula 30 meter
menjadi 45 meter dengan panjang 1.650 meter;
2. Tappering landasan pacu;
3. Pengadaan alat keselamatan penerbangan; dan
4. Pembangunan terminal penumpang estimasi
kebutuhan dana sampai saat ini belum bisa
ditentukan.
Sedangkan untuk pengembangan pembangunan
sektor pertanian dengan membangun sarana


prasarana untuk mendukung sektor pertanian dengan Sumber Foto : Sukandar,S.Sos
membangunan Waduk Lambakan Paser sekaligus
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berada di
wilayah Kabupaten Paser dan dapat bermanfaat
bagi warga serta wilayah sekitarnya termasuk
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan
dengan program dan kegiatan antara lain :
Hasil HTI, Budi Daya Hutan dan Hasil - Kegiatan Promosi - Jalan Perbatasan. 1. Pembangunan bendungan lambakan Kalimantan Timur serta pihak swasta, dari :
Hutan Ikutan; - Bidang Usaha - K e g i a t a n Pe ny i a p a n d a n - Jalan Tol Balikpapan – Samarinda – juga sebagai Pembangkit Listrik LSM dan stakeholder dari empat A. Program Peningkatan Keberdayaan
Pariwisata meliputi wisata bahari (Pulau Pengembangan SDM Bontang. Tenaga Air (PLTA) dan dapat kelompok yaitu kelompok I membahas Masyarakat Pedesan (PNPM-MP),
Derawan), wisata alam (Taman Nasional - Kegiatan Litbang - Jalan Akses ke Kawasan KIPI Maloy. memenuhi kebutuhan listrik diwilayah Program Pro Rakyat, kelompok II terdiri dari : 8 Tindakan / Kegiatan;
Kayan Mentarang), wisata budaya; - - Kegiatan Standarisasi - Jalan Km 13 – Pelabuhan Kariangau. Kabupaten Paser dan sekitarnya membahas Program Jastice for All atau b. P r o g r a m Pe m b e r d a ya a n
Bidang Usaha Jasa yaitu Perbankan dan - Kegiatan Infrastruktur - Jembatan Pulau Balang. dengan kapasitas 14,79 MW; keadilan untuk semua, kelompok III Masyarakat Pesisir, terdiri dari : 3
Keuangan non Bank, Perumahan (Real 2. Program Klaster industry Berbasis - Jembatan Mahkota II. 2. Tercukupinya kebutuhan air baku membahas Millenium Developmen Golds, Tindakan / Kegiatan;
Estate) dan Perkantoran, Transportasi, Migas dan Condensat - Jembatan Tering Kutai Barat. untuk air bersih di wilayah dan kelompok IV membahas Program c. Program Peningkatan Produksi
Jasa Penunjang di bidang Pertambangan - Kegiatan FS dan AMDAL Dalam c. Bidang Sumber Daya Air : Kabupaten Paser, Kabupaten Bidang Ekonomi menjadi dasar yang Pertanian/Perkebunan, terdiri dari : 1
dan Migas, Kesehatan, Pendidikan, dan Rangka Pembangunan Refinery Dalam rangka mendukung swasembada Penajam Paser Utara dan Kota akan dijadikan Peraturan Gubernur Tindakan / Kegiatan;.
lain-lain. Petrokimia dan CBM beras (intensifikasi) dan Balikpapan dengan kapasitas Kalimantan Timur. Adapun hasil rumusan d. Program Peningkatan Produksi
C. INVESTASI DAN INFRASTRUKTUR - K e g i a t a n Pe ny i a p a n d a n pengendalian banjir: 12.000 liter/detik; tersebut antara lain : Pertanian Pengembangan Sentra Tani
1. Investasi Pengembangan SDM - Bendungan Marangkayu Kab. Kukar. 3. M e n i n g k a t n y a l u a s a r e a l RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA Pangan, terdiri dari : 1 Tindakan /
Target Investasi Swasta (PMA/PMDN) - Kegiatan Litbang - Kegiatan - Bendung Biatan Kab. Berau. pertanian/persawahan 18.508 Ha; SIDANG KELOMPOK I Kegiatan ( Pemberdayaan Masy.
untuk 2011 sebesar Rp. 11,6 Trilyun, Standarisasi - Kegiatan Infrastruktur - Bendungan Sungai Wain Balikpapan. 4. Meningkatnya produksi perikanan; PROGRAM-PROGRAM PRO RAKYAT Melalui Penguatan kelompok tani;
2012 sebesar Rp. 12,7 Trilyun dan 3. Program Kompetensi Inti Industri d. Bidang Sistem Pengembangan Air 5. Meningkatnya pendapatan petani; DALAM RANGKA OPTIMALISASI RUMUSAN
2013 sebesar Rp. 14,0 Trilyun. Daerah (Komuditi Unggulan) Minum (SPAM) 6. Kebutuhan dana pembangunan PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH HASIL RAPAT KELOMPOK KERJA II
a. Sektor perkebunan : Kelapa - Kegiatan Pengembangan Industri - Pembangunan Sistem Pengelolaan Air sebesar Rp. 100 Milyar pada tahap YANG BERKEADILAN UPAYA PENINGKATAN KEADILAN BAGI
Sawit terpadu dengan industri. Kakao di Kabupaten Nunukan Minum Samarinda Utara pertama dari total biaya sebesar RAKYAT (JUSTICE fOR ALL)
Program dalam rangka mendukung - Kegiatan Pengembangan Industri - Peningkatan Unit Distribusi Air Minum Rp. 2,4 Trilyun; Tanggal : 02 – 03 Juni 2010 RAPAT KERJA GUBERNUR BERSAMA
Klaster Industri Berbasis Pertanian, Karet di Kabupaten Kutai Barat Tana Tidung 7. Kebutuhan air irigasi yang dapat Tempat : Lamin Etam BUPATI/WALIKOTA
Oleochemical : i. Kawasan Industri : KIE - Peningkatan Unit Distribusi Air Minum digunakan sebesar 24.00 m3/detik; Pimp. Rapat : Asisten Bidang Kesra TENTANG
1. Program Satu Juta Hektare Sawit Bontang dan Kawasan Industri Nunukan 8. Sebagai pedoman banjir sebesar OPTIMALISASI PROGRAM
2. Program Ker jasama Regional Bontang Lestari, KIPI Maloy, Kawasan - Peningkatan Unit Distribusi Air Minum 30%. Dalam upaya menindaklanjuti hasil Rapat PEMBANGUNAN DAERAH YANG
Kalimantan dan Sulawesi Untuk Industri Kariangau. Kutai Barat Sedangkan Pembangunan Bendungan Kerja II Presiden dengan Kementerian / BERKEADILAN (PROGRAM PRO
Pemenuhan Bahan Baku CPO di KIPI Program dalam rangka mendukung - Perluasan Pelayanan Instalasi Marangkayu sebagai kebutuhan air Lembaga dan Gubernur se - Indonesia di RAKYAT, KEADILAN UNTUK SEMUA
Maloy Klaster Industri Berbasis Pertanian, Pengelolaan Air Limbah Sebengkok baku untuk air bersih di wilayah Tampak Siring Denpasar Bali, dan dalam (JUSTICE fOR ALL, MDG’s DAN
b. Sektor Peternakan : Pembibitan Oleochemical dan Klaster Industri Tarakan Kabupaten Kutai Kartanegara, dan rangka melaksanakan INPRES RI. Nomor EKONOMI)
dan Penggemukan Sapi dan Unggas. Berbasis Migas dan Kondensat : e. Bidang Perhubungan : peningkatan luas areal 3 Tahun 2010, maka sidang Kelompok SAMARINDA, 2 – 3 Juni 2010
c. Sektor Perikanan : 2. Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Dalam rangka mendukung pembentukan per tanian/persawan 3.000 Ha, Kerja I Program Pro Rakyat merumuskan
Budidaya, Tangkap dan Industri Pintu (PTSP) Struktur Ruang : sehingga pendapatan petani meningkat. beberapa hal sebagai berikut : Ketua : A s s i s t e n
pengolahan. Dalam rangka mendukung Kegiatan - Pembangunan Pelabuhan Maloy Kab. Pada tahun 2009 dialokasikan dana 1. Rencana Tindak Program Pro Rakyat Pemerintahan Setda Prov. Kaltim
d. Sektor Pertanian : Investasi dan pemberian pelayanan Kutai Timur. sebesar Rp.14 Milyar melalui sumber dengan Prioritas pada Program Wakil Ketua : Kepala Dinas Sosial
Food Estate dan Buah-buahan. yang cepat, tepat, dan biaya yang - Pembangunan Pelabuhan TPK biaya dari APBD Provinsi Kalimantan Penanggulangan Kemiskinan terdiri Prov. Kaltim
e. Sektor Kehutanan : HTI dan murah maka diperlukan Pelayanan Kariangau di Balikpapan. Timur dan sumber biaya dari APBN dari 18 Program dan 67 Tindakan. Sekretaris : Kepala Biro Hukum
Budidaya hasil Hutan. Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) - Pembangunan Pelabuhan Penumpang sebesar Rp. 5,4 Milyar. Sedangkan pada 2. Program–Program Penanggulangan Setda Prov. Kaltim.
f. Sektor Pariwisata : yang ditetapkan dalam Peraturan di Palaran Samarinda. tahun 2010 diusulkan pendanaan melalui Kemiskinan Berbasiskan Penyaji : Ketua P2TP2A Prov.
Wisata Bahari/Alam dan Budaya. Daerah. - Pengembangan Pelabuhan Tunon sumber biaya dari APBN sebesar Rp. 70 Pemberdayaan Keluarga Meliputi 2 Kaltim (Pusat Pelayanan Terpadu
g. Sektor Energi : Pembangkit 3. Infrastruktur Taka di Kab. Nunukan. Milyar. Peserta rapat sesuai yang Program dan 11 Tindakan antara Pemberdayaan Perempuan dan Anak)
Tenaga Listrik. Fokus pembangunan pada - Pe n g e m b a n g a n Pe l a b u h a n disebar oleh panitia dari BAPPEDA lain : Anggota : 68 orang
Program dalam rangka mendukung infrastruktur dengan keterangan Malundung di Kota Tarakan. Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 400 a. Program Pemberdayaan Pakir Miskin
Klaster Industri Berbasis Pertanian, sebagai berikut : - Pengembangan Bandara Sepinggan undangan, sementara yang hadir + 350 Komoditas Adat Terpencil ( KAT ) dan - Mendengar dan memperhatikan
Oleochemical dan Klaster Industri a. Bidang Tata Ruang : di Balikpapan. orang, terdiri dari peserta dari DPRD Penyandang Masalah Kesejahteraan arahan Gubernur Kaltim;
Berbasis Migas dan Condensat : Dalam rangka mendukung kepastian - Pembangunan Bandara Samarinda Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Sosial ( PMKS ) Lainnya ( Program - Paparan Kepala Bappeda Prov.
1. Program Ketahanan Energi pemanfaatan ruang: Baru di Samarinda. K a l i m a n t a n T i m u r, Pe m e r i n t a h Keluarga Harapan ), terdiri dari : 10 Kaltim;
h. Sektor Industri : - Percepatan penetapan persetujuan - Pengembangan Bandara Kalimarau Kabupaten/Kota, dan yang terkait, Tindakan / Kegiatan b.P r o g r a m - Paparan Dirjen Pengendalian
Pertanian dan Petrokimia. RTRW Provinsi dan Kab/Kota oleh Berau. pihak swasta, BUMN/BUMD, Bank Beras Untuk Keluarga Miskin, terdiri Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Program dalam rangka mendukung : Pemerintah. - Pengembangan Bandara Juwata Indonesia, dan lainnya, LSM, tokoh dari : 1 Tindakan / Kegiatan. (Kementerian Kesehatan);
1. Program Klaster Industri Berbasis b. Bidang Jalan dan Jembatan : Dalam Tarakan. masyarakat serta pihak-pihak terkait. 3. P r o g r a m – p r o g r a m - Paparan Staf Ahli Dirjen OTDA
Pertanian, Oleochemical : ra n g k a m e n d u k u n g Ka wa s a n - Pembangunan Bandara Kawasan Hasil Rapat Kerja Gubernur Pe n a n g g u l a n ga n K e m i s k i n a n Kementerian Dalam Negeri;
- Kegiatan Kajian : FS, Bisnisplan, Andalan, pusat-pusat pertumbuhan Perbatasan. Kalimantan Timur bersama intansi terkait B e r b a s i s Pe m b e r d aya a n - Memperhatikan masukan-masukan,
AMDAL, Masterplan, Study ekonomi dan outlet : D. INSTRUKSI GUBERNUR baik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Masyarakat Meliputi 7 Program saran dan pendapat pada saat diskusi
Pengembangan Komoditi dan - Jalan Lintas Kalimantan Poros Selatan 1. Tahun 2010 : Timur serta seluruh Kabupaten/Kota se dan 21 Tindakan / Kegiatan terdiri yang berkenaan dengan program
Kebijakan dan Poros Tengah. 1) Penetapan Rencana Tata Ruang
e. Program Keserasian Kebijakan Kompetitif UKM, terdiri dari : 4 yang akan ditindak lanjuti be - Industri limbah CPO, seperti slide oil
Peningkatan Kualitas Anak dan Tindakan / Kegiatan; penganggarannya dalam APBN/APBD I. Dasar : Visi Kaltim Bangkit 2013 “ yang dapat dikembangkan/diolah
Perempuan, terdiri dari : 3 Tindakan d. P r o g r a m P e n g e m b a n g a n Provinsi dan Kabupaten/Kota; Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat lebih lanjut, pakan ternak, pupuk, dan
/ Kegiatan; Kelembagaan Koperasi, terdiri dari : d. Untuk memperkuat sinergi pusat, Agroindustri Dan Energi Terkemuka Mewujudkan Kaltim lain-lain.
f. Program Pemanfaatan Sumber Daya 5 Tindakan / Kegiatan. provinsi dan kabupaten/kota, maka Menuju Masyarakat Adil Dan Sejahtera”. Sebagai Pusat 2. Fokus pembangunan pada komoditas
Hutan, terdiri dari : 3 Tindakan / 5. Seluruh pihak dalam kelompok kerja dikoordinasikan secara maksimal II. Fokus Pembangunan : unggulan cluster industri berbasis
Agroindustri Dan Energi
Kegiatan; bersepakat antara lain : melalui revitalisasi tim koordinasi A. PERTUMBUHAN EKONOMI migas dan kondensat di Bontang, yaitu
g. Program Pengembangan Sarana dan a. Target penyelesaian terutama untuk penanggulangan kemiskinan pada Selama kurun waktu 3 tahun terakhir Terkemuka Menuju Industri Amonia, Metanol, Etanol,
Prasarana Pemukinan, terdiri dari : 4 program bantuan beras bagi setiap jenjang adminsitrasi. (2007 – 2009) pertumbuhan ekonomi Masyarakat Adil Dan Urea, Amonium Nitrat, Soda Ash,
Tindakan / Kegiatan keluarga miskin (RASKIN) disusun e. Penaggungjawab dari masing – Kalimantan Timur cukup Sejahtera Melamin, Refinery Petrokimia berbasis
4. P r o g r a m – p r o g r a m dalam bentuk persentase, yang masing program dan tindak lanjut menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi C1 dan Coalbed Methane (CBM).
Penanggulangan Kemiskinan Berbasis penuntasannya diukur dengan merupaka leading sektor terhadap dengan migas berkisar antara 1,88 – 3. Fokus pembangunan pada komoditas
Pemberdayaan Usaha Mikro dan kecil seratus persen (100 %); pencapaian sasaran dari setiap 4,82 % dan pertumbuhan tanpa migas unggulan yang berpotensi untuk
Meliputi 4 Program dan 30 Tindakan / b. Sasaran pelaksanaan program pro tindakan/kegiatan dari masing – mencapai angka 6,13 – 10,32 %. PDRB dapat dikembangkan menjadi
Kegiatan terdiri dari : rakyat adalah kelompok Masyarakat masing program yang harus didukung 2009 dengan migas mencatat angka Peternakan, Perikanan dan Kehutanan cluster-cluster baru antara lain :
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Miskin yang memiliki kriteria oleh sector pendukung. sebesar Rp. 281,41 Trilyun dan tanpa (HTI) yang merupakan sektor yang - Bidang Usaha Tanaman Pangan (Padi,
Menengah Yang Kondusif, terdiri dari sebagaimana ditetapkan BPS dan Demikian rumusan hasil sidang kelompok migas Rp. 151,32 Trilyun. Pertumbuhan memiliki keunggulan komparatif lahan Jagung dan Kedelai) dan Holtikultura
: 14 Tindakan / Kegiatan; telah diverifikasi /validasi setiap program Pro Rakyat untuk ditindak lanjuti ekonomi pada tahun 2009 masih dan iklim. (Durian, Pisang dan Jeruk);
b. Program Pengembangan Sistem tahun oleh Pemerintah sebagaimana mestinya menjadi lampiran ditopang oleh dua sektor besar yaitu 1) Tingkat pengangguran terbuka pada - Bidang Usaha Industri Pangan dan
Pendukung UMKM, terdiri dari : 4 Kabupaten/Kota; Instruksi Gubernur Kalimantan Timur Pertambangan & Penggalian, dan 2) Agustus 2009 sebesar 10,83 %, Pa k a n B e r b a s i s Pa d i ( K o t a
Tindakan / Kegiatan; c. c. P ro g ra m - p ro g ra m ya n g tentang Percepatan Pembangunan Sektor Industri pengolahan. Kedua sektor mengalami penurunan dibandingkan Balikpapan, Kabupaten Penajam
P ro g ra m Pe n ge m b a n ga n tercantum dalam matriks terlampir Kalimantan Timur yang Berkeadilan. tersebut memberikan kontribusi terhadap pada Agustus 2008 sebesar 11,11 % Paser Utara, Paser);
Kewirausahaan dan Keunggulan merupakan program-program prioritas Samarinda, 03 Juni 2010 perekonomian Kalimantan Timur sebesar dan Agustus 2007 sebesar 12,07 %. - Bidang Usaha Food Estate Delta
75,06 %. Dengan solusi tersebut diatas dan tingkat Kayan (Kabupaten Bulungan);
Rendahnya pertumbuhan ekonomi pengangguran terbuka mengalami - Bidang Usaha Agribisnis Terpadu
Peserta rapat yang hadir dalam program pro rakyat bersama Gubernur Kaltim dengan migas dibandingkan tanpa penurunan, maka perlu pengembangan B e k a s Ta m b a n g B a t u b a r a
1. Assisten Kesejahteraan Rakyat 1........................... migas dikarenakan produksi minyak dan sektor beserta sub. Sektornya yang (Kabupaten Kutai Kartanegara); -
gas bumi serta industri berbasis migas dapat menyerap tenaga kerja, seperti : - Bidang Usaha Perkebunan (diluar
2. Kepala BPM-PD Prov.Kaltim 2..........................
tidak setinggi pertumbuhan produksi Sub Sektor Perkebunan menyerap kelapa sawit) yaitu Pembibitan,
3. Kadis Perindagkop & UMKM Prov. Kaltim 3........................... tanpa migas, terutama pertumbuhan tenaga kerja sebesar 11,91 %; Penanaman dan Pemasaran usaha
4. Kadis Pariwisata Prov. Kaltim 4.......................... produksi batubara, sementara produksi - Sub Sektor Pertanian Tanaman Bahan dibidang perkebunan, seperti Karet,
migas cenderung menurun. Sementara itu Makanan menyerap tenaga kerja Kakao, Kopi dan Lada;
5. Bappeda Prov. Kaltim 5..........................
sektor-sektor lainnya seperti pertanian, sebesar 11,44 %; - Sub. Sektor - Bidang Usaha perikanan yaitu
6. Dinas Perkebunan Prov. Kaltim 6.......................... listrik dan air bersih, konstruksi, Kehutanan menyerap tenaga kerja Pembibitan, Penebaran benih dan
7. Dinas Peternakan Prov. Kaltim 7.......................... perdagangan restoran dan hotel, sebesar 3,23 %; Pemasaran dibidang perikanan,
transportasi dan telekomunikasi, - Sub. Sektor Peternakan menyerap seperti Udang Windu, Nila, Kerapu,
8. Dinas Sosial Prov. Kaltim 8.......................... tenaga kerja sebesar 4,92 %;
keuangan dan jasa perusahaan, dan Patin dan Rumput Laut, Komoditas
9. Dinas PU Bidang Cipta Karya 9.......................... sektor jasa memberikan pertumbuhan - Sub. Sektor Perikanan menyerap spesifik ; Kepiting, Udang Galah, Ikan
yang relatif tinggi hanya saja tenaga kerja sebesar 4,57 %; Betutu dan Ikan Hias, Pengembangan
10. Kab Nunukan 10..........................
kontrubusinya terhadap perekonomian - Sektor Industri Pengolahan menyerap Budi Daya Melalui Program 500.000
11. Kab. Berau 11.......................... Kaltim relatif kecil yaitu antara tenaga kerja sebesar 6,29 %; Keramba, Pengembangan Perikanan
12. Kota Bontang 12.......................... 0,36–7,56 %. - Sektor Perdagangan menyerap tangkap melalui mekanisasi kapal
Per masalahan yang per lu tenaga kerja sebesar 20,45 %; perikanan tangkap; - Bidang Usaha
13. Kab. Bulungan 13.......................... B. KOMODITAS UNGGULAN
diantisipasi dalam menggerakan Industri Pengolahan yaitu Agro dan
14. Kota Tarakan 14.......................... pertumbuhan ekonomi kedepan adalah 1. Fokus pembangunan pada komoditas Kimia; Logam, Mesin dan Aneka
dominannya sektor padat modal yang unggulan cluster industri berbasis Industri;
15. Unmul Samarinda 15..........................
selama ini menjadi penopang utama pertanian dan oleochemical di - Bidang Usaha Peternakan yaitu
16. Bank Kaltim 16.......................... pertumbuhan ekonomi karena produksi bidang usaha perkebunan kelapa Pembibitan, penggemukan dan
17. Prof. DR. Muhammad Zainuri, M,Agr. 17.......................... kedua sektor tersebut tidak dapat sawit dan industri pengolahannya di Pemasaran usaha peternakan seperti
diperbaharui (Minyak Bumi, Gas Alam Maloy Kabupaten Kutai Timur, yaitu Sapi dan Unggas, Peningkatan rumah
18. Bulog Kaltim. 18..........................
dan mineral), maka solusinya yaitu antara lain : - Industri hilir dari pada potong hewan dan rumah potong
19. PNPM-MP Prov. Kaltim. 19.......................... dengan cara mendorong pengembangan industri CPO, seperti minyak goreng, unggas yang higienis;
sektor-sektor padat karya seperti sabun, kosmetika, obat-obatan, - Bidang Usaha Kehutanan yaitu
Perkebunan, Pertanian Tanaman Pangan, margarine, dan lain-lain Pembibitan, Penanaman dan Pemasaran
Keadilan Bagi Rakyat (justice for all) nasionalisme. Kita bisa melihat dari tindakan peningkatan akses pelayanan
yang kita harapkan bersama dalam A. Perlu adanya regulasi yang dapat c. Sosialisasi dan mobilisasi penanaman
meliputi : maraknya kasus pergaulan bebas kesehatan dasar terhadap anak terlantar
rangka Optimalisasi Program mengendalikan setiap program yang pohon untuk menuju Kaltim Green.
B a h wa p e m b a n g u n a n h a r u s dikalangan masyarakat, sebagai contoh di panti asuhan.
Pembangunan Daerah Yang Berkeadilan. akan menjadi tujuan MDGs termasuk 6. Peningkatan peran swasta dalam
menjamin terjaminnya hak-hak dasar dari hasil kajian di Samarinda bahwa 4. Program Kesejahteraan Sosial Anak
Menindaklanjuti pengarahan tersebut, didalamnya yang mengatur tentang program penanggulangan
rakyat. Perhatian terhadap masyarakat anak usia SMP sudah pernah melakukan Jalanan dengan tindakan:
dilakukan rapat kelompok III di ruang kesehatan reproduksi; kemiskinan daerah yang
miskin, terpinggirkan dan menderita dari seks bebas, meningkatnya jumlah - Pe n i n g k a t a n s o s i a l i s a s i
Ruhui Rahayu yang membahas Rencana b. Revitalisasi Posyandu diseluruh diorganisasikan melalui wadah
ketidakadilan harus mendapatkan pengguna dan pengedar narkoba kesejahteraan anak.
Tindak Program-program pencapaian daerah untuk mengaktifkan kembali forum Multi Stakeholder CSR.
prioritas sebagai target grup dalam dikalangan anak dan perempuan, - Penyaluran tabungan
tujuan pembangunan millennium (MDGs) dalam rangka pelayanan kesehatan 7. Memaksimalkan peran swasta dalam
pelayanan pembangunan. Sampai saat mudahnya akses terhadap pornografi, kesejahteraan sosial anak
yang membahas tentang masyarakat; pemberdayaan tenaga kerja lokal.
ini terinventarisir kelompok masyarakat eksploitasi anak dibawah umur yang jalanan.
(1) Memberantas Kemiskinan dan c. Meningkatkan upaya pengendalian 8. A d a n y a k e p e d u l i a n
marginal tersebut, meliputi : kelompok dipekerjakan sebagai anak jalanan / - Penegakan hukum bagi pelaku
Ke l a p a ra n m e l i p u t i p ro g ra m penyakit menular; Kabupaten/Kota untuk pencapaian
rentan, perempuan, anak-anak, pengemis, pelayan toko, pekerja seks eksploitasi anak jalanan.
p e r b a i k a n g i z i m a s ya r a k a t , d. Memperkuat system rujukan dari MDGs melalui dukungan alokasi
indigeneous people, cacat, terinfeksi anak. 5. Program Penanganan Anak Jalanan
peningkatan ketahanan pangan, tingkat rumah tangga sampai rumah dana yang memadai.
HIV/ AIDS, kelompok tidak diuntungkan Adapun penanganan TKI perlu Terlantar dan Marginal lainnya
(2) Mencapai Pendidikan Dasar Untuk sakit; 9. Penerapan Standar Pelayanan
dan kehilangan hak-haknya. penataan kembali tentang mekanisme melalui pendidikan terpadu anak
Semua yang meliputi program e. Pelayanan Kesehatan masyarakat Minimal harus menjadi acuan dalam
Berdasarkan masukan tersebut di yang melibatkan pemerintah daerah harapan (Program Dik Terapan)
peningkatan pendidikan dasar, terutama bagi masyarakat kurang pel aksanaan kegi atan agar
atas, pada dasarnya kelompok kerja 2 yang bersangkutan seperti di daerah - Meningkatkan komitmen pemerintah
keberaksaraan penduduk, mampu menjadi program prioritas tercapai hasil yang maksimal.
menerima draft yang diajukan. Tetapi perbatasan (Malinau, Nunukan, Kutai dalam penanganan anak yang
(3) Mendorong Kesetaraan Gender dan bersama. 10. Perbaikan matrik dari hasil rapat
ada hal-hal yang perlu ditambahkan Barat) tiga titik lintas keluar masuknya TKI berkebutuhan khusus.
Pemberdayaan Perempuan 2. Ketahanan Pangan kelompok merupakan satu kesatuan
dan disesuaikan dengan kondisi sosial ilegal ke Negara Jiran Malaysia. - Memfasilitasi tersedianya rumah
(4) Menurunkan Kematian Anak yang a. Perlu adanya analisis dan penyusunan yang tidak terpisahkan dan akan
yang reel dan crusial, sehingga harus Selanjutnya masalah yang terkait aman/shelter (P2TP2A)
meliputi program upaya kesehatan peta ketahanan pangan (food dijadikan sebagai lampiran dalam
ditangani secara terencana, terpadu dan dengan hukum bagi anak-anak dan - Pembebasan biaya perkara (Prodeo):
masyarakat, pencegahan dan security atlas), agar dapat diketahui Instruksi Gubernur. KELOMPOK III
terkoordinasi dengan baik. Sebenarnya perempuan, pemerintah perlu Pemberian konsultasi dan bantuan
pemberantasan penyakit menular, kondisi ketersediaan, distribusi dan Ketua : Ass. III Setda Prov. Kaltim
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah memisahkan pembinaan terhadap hukum; penyelenggaraan sidang
(5) Meningkatkan Kesehatan Ibu meliputi konsumsi pangan di tingkat rumah Wakil Ketua : Staf Ahli Bidang SDM &
sudah cukup banyak, namun belum narapidana anak dan perempuan dalam keliling.
p ro g ra m u p aya ke s e h a t a n tangga dan desa dalam rangka Kemasyarakatan
optimal mengingat masih banyak yang lapas khusus untuk menghindari 6. Program Kesejahteraan Sosial Anak
masyarakat, peningkatan sumber kemandirian daerah. Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan
belum dapat diselesaikan. munculnya perilaku-perilaku baru yang dengan Kecacatan (PKS-ADK) dengan
daya aparatur, kependudukan dan b. Perlu dilakukan penyusunan Rencana Prov. Kaltim Pembaca hasil :
Sebagai gambaran data untuk 22 negatif dan mengoptimalkan tindakan Peningkatan Bantuan
keluarga berencana, (6) Aksi Pangan dan Gizi Daerah 2011 – Laila Mustikaningrum, S.IP, M.Si
kelompok marjinal sebagaimana pembinaan. Kebutuhan Dasar dan Akses Layanan
Mengendalikan HIV dan AIDS, 2013, untuk pembangunan dan Prof. DWI NUGROHO
tercantum di dalam draft Justice for All Dari hasil bahasan kelompok kerja 2 Sosial Dasar serta penguatan
Malaria dan Penyakit Menular perbaikan pangan dan gizi yang KESEPAKATAN PEMBAHASAN POKJA I
masih belum menunjukkan kondisi yang diperoleh usulan tindakan sebagai Tanggung Jawab Keluarga.
Lainnya (TB) dengan program meliputi 4 pilar yaitu akses PROGRAM EKONOMI
reel di lapangan, karena masih banyak berikut : 7. Program Pelayanan Kesehatan Anak
pencegahan dan pemberantasan terhadap pangan yang didukung oleh m kegiatan dan anggaran yang responsif
yang belum terinventarisir, contohnya dengan Kecacatan dengan tindakan
penyakit menular, (7) Menjamin ketersediaan pangan berbasis gender;
untuk anak-anak yang berkebutuhan A. PROGRAM KEADILAN BAGI ANAK Pelayanan Kesehatan Bagi anak
Kelestarian Lingkungan Hidup yang sumberdaya lokal dan daya beli b. P e n g u a t a n k e l e m b a g a a n
khusus mengalami peningkatan secara dengan Kecacatan di SLB melalui
m e l i p u t i p ro g ra m ko n s e r va s i masyarakat, keamanan pangan, pengarusutamaan gender (PUG) di
periodik belum terdata apalagi 1. Program Keadilan Bagi Anak program usaha kesehatan sekolah.
keanekaragaman hayati dan status gizi dan pola pangan harapan. provinsi dan kabupaten/kota untuk
tertangani. Bahwa kelompok marjinal ini dengan fokus tindakan: 8. Program Kesejahteraan Sosial Anak
perlindungan hutan, peningkatan 3. Pendidikan a. P e n g e m b a n g a n percepatan pencapaian kesetaraan
semakin meningkat antara lain masalah - Pe n y e m p u r n a a n S i s t e m yang membutuhkan perlindungan
fungsi dan daya dukung DAS berbasis pendidikan & Pelatihan yang gender;
anak berkebutuhan khusus, KDRT, Pendataan dan Targeting khusus (PKS-AMPK) dengan tindakan
p e m b e r d a ya a n m a s ya r a k a t , berorientasi pasar kerja; c. Tersedianya data terpilah yang harus
Trafiking, Anak dari Komunitas adat - Seleksi dan sertifikasi pekerja Peningkatan bantuan kebutuhan
pengelolaan sumber daya alam dan b. Peningkatan mutu pendidikan dan dilakukan dari setiap SKPD provinsi
terpencil, anak berhadapan dengan sosial dasar, akses layanan sosial dasar,
lingkungan hidup, pengelolaan listrik kualitas/kompetensi guru dan dosen dan kabupaten/kota dalam rangka
hukum dan lain-lain. Dengan demikian - Pe nya l u r a n t a b u n ga n penguatan tanggung jawab keluarga
d a n p e m a n f a a t a n e n e r g y, ser ta Pengembangan sekolah untuk mengetahui kesetaraan gender
penanganan oleh Pemerintah menjadi kesejahteraan sosial anak dan peran lembaga kesejahteraan
pengelolaan sumber daya air, unggulan sesuai standar pendidikan. yang meliputi Indeks Pembangunan
belum sesuai dengan kebutuhan balita. anak.
pembinaan dan pengembangan 4. K e s e t a r a a n G e n d e r d a n Manusia (IPM), Indeks Pembangunan
penyelesaian per masalahannya, 2. Program Kesejahteraan Anak 9. Program peningkatan akses hukum
infrastruktur pemukiman, peningkatan Pemberdayaan Perempuan Gender (IPG) dan Indeks
misalnya adanya ketidak seimbangan Terlantar; dengan tindakan: bagi anak termarginal dengan
akses penduduk terhadap sanitasi a. P e m e r i n t a h P r o v i n s i d a n Pemberdayaan Gender (IDG);
antara kebutuhan pengelolaan panti - Pe ny e m p u r n a a n s i s t e m tindakan:
dasar yang layak, perencanaan kabupaten/kota perlu d. Pemberdayaan dan Penguatan
asuhan dengan bantuan yang diberikan database panti sosial asuhan - Pembebasan biaya perkara (prodeo)
makro bidang kehutanan dan memperhatikan pembangunan Pe r e m p u a n s e b a g a i m o d a l
oleh Pemerintah. Demikian juga dengan anak - Pemberian konsultasi/pendamping
p e m a n t a p a n k a wa s a n h u t a n , dengan memprioritaskan pembangunan dengan meningkatkan
dukungan Pemerintah terhadap - Penyaluran bantuan kebutuhan dan bantuan sosial secara prodeo
pengelolaan sumber daya laut, pesisir prograrorientasi pada konservasi perlindungan terhadap perempuan
kebutuhan anggaran maupun pembinaan dasar untuk keluarga dan/atau - Penyelenggaraan sosial keliling -
dan pulau-pulau kecil. lingkungan; dan anak korban trafficking dan
kepada kelompok marjinal lainnya. melalui panti soaial Membuat PERDA perlindungan anak.
Hasil rapat kelompok III b. Review dan Revisi kekerasan berbasis gender lainnya;
Hal lain yang perlu menjadi perhatian 3. Program pembinaan kesehatan B . P RO G R A M K E A D I L A N B A G I
merekomendasikan: Kebijakan Perizinan investasi dalam 5. Kelestarian Lingkungan Hidup
adalah masalah dekadensi moral dan bagi anak terlantar dengan PEREMPUAN
1. Kesehatan pemanfaatan sumber daya alam; A. Pemanfaatan sumberdaya alam yang
1. Program peningkatan akses Sosial pembinaan Perusahaan Jasa TKI p e n a n ga n a n p e r l i n d u n ga n d a n bagi penyandang cacat berat di pendidikan, kerja, masyarakat resiko Kaltim
bagi perempuan miskin dan (PJTKI) pelaksana penempatan TKI rehabilitasi sosial Anak Berhadapan dalam keluarga tinggi/ rentan - Penyusunan Peraturan Pemerintah
kelompok marjinal dalam hal ke Luar di daerah perbatasan Kaltim dengan Hukum - Bantuan tambahan kebutuhan dasar - Penyiapan kelembagaan Badan Wajib Lapora bagi Pecandu
perkara-perkara Sosial keluarga - Meningkatkan kualitas hidup dan - Peningkatan akses pelayanan penyandang cacat dalam/atau Narkotika Kabupaten 6. Program Pemberdayaan Komunitas
dengan tindakan : perlindungan keluarga TKI kesehatan dasar kepada Anak melalui panti/lembaga - Sosialisasi & pelatihan tentang Adat Terpencil (KAT) dengan tindakan
- Pe m b eb a s a n b i aya p e r k a ra D. PROGRAM KEADILAN DIBIDANG Berhadapan dengan Hukum di Lapas 2. Program Rehabilitasi dan narkoba di Kalimantan Timur :
(prodeo) BANTUAN HUKUM anak Pe r l i n d u n g a n S o s i a l b a g i - Konseling Korban Penyalahgunaan - Peningkatan koordinasi lintas sektor
- Pemberian konsultasi/pendamping 1. Program Kesejahteraan Sosial Anak - Usulan Perubahan UU Nomor 3 Tahun Penyandang Cacat anggota prajurit Narkoba dalam pemberian jaminan hidup,
dan bantuan Sosial secara prodeo Berhadapan dengan Hukum (PKS- 1997 tentang pengadilan anak TNI/ POLRI dengan tindakan - Bimbingan Pasca Relapse Narkoba pembangunan pemukiman dan
- Penyelenggaraan Sosial keliling ABH) dengan tindakan : - Usulan Perubahan UU No. 12 tahun Pemberian bantuan jaminan sosial - Pembangunan Gedung Rehabilitasi infrastruktur sosial ekonomi
- Membuat Perda Perlindungan - Pendampingan ABH dalam proses 1995 tentang Pemasyarakatan bagi penyandang cacat permanen dan Terapi bagi korban Narkoba - Pendataan bagi anak KAT
Perempuan peradilan - Sosialisasi UU Perlindungan Anak, dan anggota TNI/POLRI sebagai Pusat Rujukan Kab/Kota se
- Pelatihan SDM pendamping korban - Penyaluran Bantuan kesejahteraan perangkat hukum terkait. 3. Program Rehabilitasi dan
KDRT, Trafficking. Sosial bagi ABH - Memfasilitasi Instruksi Gubernur Perlindungan Sosial bagi Lanjut Usia Demikian rumusan hasil Kelompok Kerja II : Program Pembangunan Keadilan Untuk
- Memfasilitasi terbentuknya rumah - Peningkatan bantuan kebutuhan mengenai pengembangan wilayah dengan tindakan : Semua (Justice for All), diajukan pada rapat pleno yang terhormat ini dengan harapan
aman (shelter) bagi perempuan dasar, akses layanan Sosial dasar percontohan kab./kota layak anak. - Peningkatan bantuan jaminan sosial dapat dijadikan dasar untuk penerbitan Instruksi Gubernur. Terima kasih.
(P2TP2A) dan penguatan tanggung jawab - Memfasilitasi instruksi Gubernur lansia terlantar di dalam keluarga/
- Memfasilitasi sosialisasi UU No. 23 keluarga terhadap anak di Lapas mengenai telepon sahabat anak masyarakat dan peningkatan Samarinda, 3 Juni 2010
Thn 2004, No. 23 Thn 2002, No. 04 dan Bapas (TESA). kapasitas kelembagaan
Thn 2007, No. 44 Thn 2008 dan - A d vo k a s i b a g i a n a k ya n g 2. Program Peningkatan Kapasitas - Peningkatan bantuan tambahan ASISTEN I SETDA PROV. KALTIM KEPALA DINAS SOSIAL PROV. KALTIM
perangkat hukum terkait. ber masalah dengan Hukum Aparat Penegak Hukum Yang Ramah kebutuhan dasar Lansia di dalam Selaku Selaku,
- Pembangunan Lapas Perempuan disekolah-sekolah Anak dengan tindakan : lembaga/ panti sosial Ketua Kelompok Kerja II Wakil Ketua Kelompok Kerja II
C. PROGRAM KEADILAN DIBIDANG - Memfasilitasi adanya shelter atau - Peningkatan pemahaman Aparat, - Peningkatan akses perempuan lanjut
KETENAGAKERJAAN rumah aman bagi perempuan dan tentang Diversi dan Restorative Justice usia dan penyandang cacat
1. Program Perlindungan Pekerja anak dalam penanganan Anak terhadap pemberdayaan kualitas
Migran terlantar dengan tindakan Dari program Keadilan dibidang Berhadapan dengan Hukum hidupnya Drs. H. ABDUSSAMAD, M.Si Drs. H. BERE ALI, M.Si
Peningkatan Koordinasi antara bantuan hukum maka hasil dari diskusi - Penerapan Prinsip Diversi dan - Sosialisasi kebijakan penanganan
Pe m e r i n t a h P ro v i n s i d e n ga n disepakati : Restorative Justice dalam Penanganan narapidana perempuan lanjut usia
Pe m e r i n t a h d a n Pe m e r i n t a h 1. Perlunya panti untuk perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum dan penyandang cacat yang KEPALA BIRO HUKUM SETDA PROV. KALTIM
Kab/Kota, dalam rangka anak dan panti rehabilitasi khusus melalui sistem dan prosedur responsif gender pada lapas Selaku,
perlindungan dan rehabilirtasi sosial korban narkotika. Kepolisian terkait 4. Program Rehabilitasi dan Sekretaris Kelompok Kerja II
serta bantuan pemulangan ke 2. Ikatan Advokat siap memberikan 3. Program Peningkatan Kapasitas Perlindungan Sosial Korban Narkoba
Daerah Asal. bantuan hukum gratis kepada ABH Lembaga Peradilan yang Ramah Anak dengan tindakan : H. SOFYAN HELMY, SH,M.Si
2. Program Peningkatan Fasilitasi serta warga miskin, yang dituangkan dengan tindakan : - Peningkatan pelayanan rehabilitasi
Penempatan dan Perlindungan TKI dalam bentuk kerjasama MoU antara - Memfasilitasi terbangunnya Lapas sosial melalui lembaga dan luar
Demikian rumusan hasil Kelompok Kerja II : Program Pembangunan Keadilan Untuk
dengan tindakan : Pemerintah Provinsi Kaltim dengan Anak lembaga (berbasis komunitas)
Semua (Justice for All), diajukan pada rapat pleno yang terhormat ini dengan harapan
- Penyusunan Rumusan Mekanisme Ikatan Advokad. - Memfasilitasi terbangunnya Bapas - Peningkatan bantuan tambahan
dapat dijadikan dasar untuk penerbitan Instruksi Gubernur. Terima kasih.
Perencanaan dan Pelaksanaan 3. Agar segera dibuatkan Lapas anak - Memfasilitasi penyusunan Perda kebutuhan dasar korban
Penyelenggaraan Penemptan TKI ke sehingga ABH dapat dibina. Perlindungan Anak penyalahgunaan Narkoba dalam
RUMUSAN
Luar Negeri E. PROGRAM KEADILAN DIBIDANG - Peningkatan pemahaman hakim, lembaga rehabilitasi
HASIL RAPAT KELOMPOK KERJA III MILLINIUM DEVELOPMENT GOOLs (MDGs)
- Pencegahan kepergian TKI Ilegal di REFORMASI HUKUM DAN PERADILAN jaksa, polisi terkait diversi dan - Pembangunan Gedung rehabilitasi
RAPAT KERJA GUBERNUR BERSAMA BUPATI/WALIKOTA
Daerah Perbatasan 1. Program Perlindungan dan Kesehatan Restoratif Justice sebagai inti Korban narkoba
TENTANG
- Penyusunan mekanisme penempatan Kesejahteraan Sosial Anak perubahan UU No. 03 Thn. 1997 ttg - Sosialisasi & pelatihan tentang
OPTIMALISASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKEADILAN
TKI ke Luar Negeri bagi Perusahaan Berhadapan dengan Hukum dengan Peradilan Anak narkoba di Kalimantan Timur
(PROGRAM PRO RAKYAT, KEADILAN UNTUK SEMUA
Jasa TKI (PJTKI) di daerah tindakan : F. PRO GRAM KEADILAN BAGI - Konseling Korban Penyalahgunaan
(JUSTICE fOR ALL, MDG’s DAN EKONOMI)
perbatasan Kaltim - Tersusunnya SOP kesepakatan K E LO M P O K M I S K I N DA N Narkoba
SAMARINDA, 2 – 3 Juni 2010
- Menyiapkan r um usan proses bersama K/L dalam perlindungan TERPINGGIRKAN - Bimbingan Pasca Relapse Narkoba
advokasi dan penyelesaian TKI dan Rehabilitasi Sosial Anak 1. P r o g r a m R e h a b i l i t a s i d a n - Penyusunan Peraturan Pemerintah
bermasalah Berhadapan Hukum Perlindungan Sosial bagi Penyandang Wajib Lapora bagi Pecandu
- Peningkatan pelayanan dan - Penyusunan SOP Keputusan Bersama Cacat dengan tindakan : 5. Program Pencegahan, Memperhatikan pengarahan Bapak Rakyat dan disusun secara sistematis dan
pemenuhan hak dasar Anak TKI untuk penanganan Anak Berhadapan - Penataan sistem verifikasi data calon Pemberantasan, Penyalahgunaan Gubernur Kaltim bahwa terpadu antara Pemerintah, Provinsi
memperoleh kesejahteraan dan dengan Hukum penerima bantuan, sosialisasi dan dan Peredaran Gelap Narkoba program/kegiatan yang dilakukan oleh maupun Kabupaten/Kota sehingga
pendidikan di daerah perbatasan - Sosialisasi SOP keputusan koordinasi keterpaduan program dengan tindakan : Pemerintah Daerah harus dilandasi pada sasaran indikator kinerja dalam RPJMD
- Peningkatan pengawasan dan kesepakatan bersama K/L dalam - Peningkatan bantuan jaminan sosial - Pemberdayaan lingkungan orientasi kepada keberpihakan Pro 2009-2013 dapat dicapai sebagaimana

You might also like