Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
keamanan ini bisa digunakan pada ruangan kelas. Selain keamanan, kedisiplinan
juga sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, dimana setiap peserta didik yang
masuk ruangan kelas harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Sistem keamanan dan kedisiplinan ini diaplikasikan pada pintu kelas yang
merupakan perangkat elektronika berupa pintu yang dapat terbuka secara otomatis
juga memiliki output berupa alarm, Door Strike Series Model: DS-101, LCD dan
lampu indikator yang berfungsi untuk mendukung proses kerja alat agar bekerja
Pada laporan ini telah dibahas dan dipelajari lebih dalam tentang
1
2
Series Model: DS-101 sebagai pengunci agar pintu dapat terbuka secara otomatis
dan semua indikasi yang terkombinasi dengan alat dapat diaktifkan dengan
kerja dari alat yang telah dibuat dan diaplikasikan pada ruangan kelas dan
kehidupan sehari-hari.
c. Sistem kerja Door Strike Series Model: DS-101 sebagai pengunci pintu.
d. LED Indikator
1.3.1 Tujuan
output yang berupa Door Strike Series Model: DS-101 dan LED indikator.
1.3.2 Manfaat
output yang berupa Door Strike Series Model: DS-101 dan LED indikator.
3
BAB I : PENDAHULUAN
sitematika penulisan.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum istilah catu daya biasanya berarti suatu sistem penyearah filter
tegangan sumber PLN menjadi tegangan DC yang murni. Komponen dasar yang
tegangan AC dari 220 volt menjadi lebih kecil sehinga bisa dikelola oleh
kurang konstan, artinya masih mengalami perubahan periodik yang besar. Sebab
itu diperlukan kapasitor sehingga tegangan tersebut cukup rata untuk diregulasi
oleh rangkaian regulasi yang bisa menghasilkan tegangan DC yang baik dan
konstan.
Catu daya merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi sistem
elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber
5
6
positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber DC selalu pada
satu kutub saja, positif saja atau negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan
dari dioda.
Jika suatu catu daya bekerja dengan beban maka akan terdapat keluaran
tertentu dan jika beban tersebut dilepas tegangan keluar akan naik, persentase
kenaikan tegangan dianggap sebagai regulasi dari catu daya tersebut. Regulasi
(Vnl − Vfl )
% regulasi = x100 % , dimana : Vnl : tegangan tetap beban
2
Agar tegangan keluaran catu daya lebih stabil, dapat digunakan suatu
LM 7805.
Ns
Vs = Np .Vp
Jika filter kapasitor bekerja pada penyearah gelombang penuh, maka bentuk
gelombang vo dapat didekati sbb:
• Vpuncak
VS
Vpuncak = atau
2
1
= VS
2
1
= 0,707 V S
• Vdc tahap 1
Keterangan :
f = Frekuensi
• Jadi, tegangan searah yang dihasilkan oleh rangkaian power supply diatas
adalah :
untuk mendapatkan tegangan keluaran catu daya tetap, meskipun diberikan beban.
IC regulator memiliki 3 terminal, yaitu Vin, Vout dan ground (GND). Dalam IC
sehingga riak hilang dan tegangan keluaran tidak lagi tergantung pada arus yang
pengaman yang melindungi IC ini dari arus atau daya yang terlalu tinggi, terdapat
pembatas arus yang mengurangi tegangan keluaran kalau batas arus terlampaui..
Komponen ini memiliki arus beban mulai dari 100 mA hingga dari 3 A. Tersedia
dalam kemasan plastik atau logam dengan harga yang murah dan mudah
digunakan.
namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan
outputnya juga akan naik/turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini
2.2 Keypad
Keypad adalah saklar-saklar push button yang disusun secara matriks yang
berfungsi untuk menginput data seperti, input pintu otomatis, input absensi, input
yaitu pada saat saklar tidak ditekan, maka antara kaki 1, 2 dan 3 tidak terhubung
sedangkan pada kondisi kedua adalah saat saklar ditekan, maka kaki 1, 2
dan 3 akan terhubung dan berlogika 0 sebagaimana terlihat pada gambar 6 (b).
(a) Keadaan saat saklar tidak ditekan (b) Keadaan saat saklar ditekan
(berlogika 1) (berlogika 0)
Keypad akan tersusun secara matrik dengan kondisi satu kaki menjadi
indeks kolom (C1), satu kaki menjadi indeks baris (R1) dan satu kaki menjadi
common (common). Susunan matrik keypad 4x3 tidak hanya terdiri dari satu
saklar, akan tetapi tersusun dari 12 saklar dalam kondisi terhubung antara indeks
Ketika keypad dalam keadaan tidak ditekan maka baris (row) R1, R2, R3,
Dan apabila salah satu tombol ditekan akan terjadi hubungan singkat yang
menyebabkan berlogika nol. Berikut contoh input data desimal pada keypad:
TOMBOL 1 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 0 1 1 0 1 1 1
B 7
TOMBOL 2 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 0 1 0 1 1 1
D 7
13
TOMBOL 3 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 1 0 0 1 1 1
E 7
TOMBOL 4 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 0 1 1 1 0 1 1
B B
TOMBOL 5 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 0 1 1 0 1 1
D B
TOMBOL 6 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 1 0 1 0 1 1
E B
TOMBOL 7 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 0 1 1 1 1 0 1
B D
TOMBOL 8 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 0 1 1 1 0 1
D D
TOMBOL 9 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 1 0 1 1 0 1
E D
TOMBOL 0 ditekan :
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 0 1 1 1 1 0
D E
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 0 1 1 1 1 1 0
B E
P1.7 C1 C2 C3 R1 R2 R3 R4
P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
1 1 1 0 1 0 1 0
E E
Tabel 1
Kombinasi Data Keypad
C1 C2 C3 R1
Tomb P1. R2 R3 R4
P1. P1. P1. P1. HEX
ol 7 P1.2 P1.1 P1.0
6 5 4 3
1 1 0 1 1 0 1 1 1 B7
2 1 1 0 1 0 1 1 1 D7
3 1 1 1 0 0 1 1 1 E7
4 1 0 1 1 1 0 1 1 BB
5 1 1 0 1 1 0 1 1 DB
6 1 1 1 0 1 0 1 1 EB
7 1 0 1 1 1 1 0 1 BD
8 1 1 0 1 1 1 0 1 DD
9 1 1 1 0 1 1 0 1 ED
0 1 1 0 1 1 1 1 0 DE
* 1 0 1 1 1 1 1 0 BE
# 1 1 1 0 1 1 1 0 EE
penekanan tombol keypad. Kondisi tidak ada penekanan tombol adalah high
untuk semua pin keypad kecuali common yang terhubung ke ground atau pada
port mikrokontroler. Untuk itu program akan mendeteksi dengan tidak adanya
kondisi pada port sebagai detector akan tetapi adanya penekanan tombol. Setelah
17
ditemukan adanya penekanan tombol, maka dilakukan pencarian tombol apa yang
ditemukan salah satu kombinasi maka berarti ada lebih dari satu tombol yang
ditekan, atau ada “gangguan lain” yang menyebabkan data tidak valid. Untuk itu
yang cukup untuk menyimpan seluruh program dari sistem, serta untuk
rendah 0.
(http://www.datasheetcatalog.org/datasheet/atmel/doc1919.pdf)
digunakan sebagai port pararel. Satu port pararel terdiri dari 8 pin, sehingga
jumlah port pada mikrokontroller AT89S52 adalah 4 port, yaitu port 0, port 1,
port 2 dan port 3. Diagram pin dari mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada
berikut :
Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port 1. Port 1 sendiri
merupakan port input output dua arah yang dilengkapi dengan pull-up internal
yang mampu untuk memberikan/menyerap arus dari empat input TTL sebesar 1,6
Pin 9
memulai pembacaan program dari alamat awal. Fungsi reset akan aktif bila
mikrokontroler menerima input dengan logika 1 pada pin 9. (Budiharto, 2005: 23)
Pin 10 sampai dengan pin 17 merupakan pin dari port 3. Port 3 merupakan
port input-output dua arah dengan internal pull-up yang memiliki fungsi
pengganti. Ketika logika ‘1’ diberikan kepada port 3, maka pull-up internal akan
membuat port pada kondisi high dan port 3 dapat digunakan sebagai saluran
diperlukan pada chip, kecuali rangkaian kristal yang mengendalikan frekuensi dari
dihubungkan diantara kaki-kaki XTAL1 (Pin18) dan XTAL2 (Pin 19) dari
Pin 20
Pin 21 sampai 28
Pin 21 sampai dengan pin 28 merupakan port 2 yang merupakan port input
output dua arah yang telah dilengkapi dengan internal pull-up. (Budiharto, 2005:
25)
Pin 29
Pin 29 adalah pin Program Store Enable ( PSEN ) yang merupakan sinyal
jalur data selama proses pemberian atau pengambilan instruksi. (Budiharto, 2005:
25)
Pin 30
Pin 30 adalah pin Address Latch Enable (ALE/ PROG ) yang berfungsi
sebagai penahan alamat memori eksternal. Selain itu pin ini juga dapat berfungsi
21
sebagai sinyal input program selama proses pemrograman. Pin ALE dapat di non-
aktifkan dengan menset bit 0 dari SFR pada lokasi alamat 8EH. (Budiharto, 2005:
26)
Pin 31
Pin 31 adalah pin EA /Vpp yang merupakan External Access Enable. Jika
mengeksekusi program dari memori internal AT89S52, maka pin EA /Vpp harus
Pin 32 Sampai 39
Pin 32 sampai dengan pin 39 adalah port 0 yang merupakan port input
output dengan tipe open drain bidirectional. Sebagai port output, masing-masing
kaki dapat menyerap arus (sink) hingga delapan input TTL (arus sekitar 3,8 mA).
Sedangkan pada saat port 0 diberi logika ‘1’, maka pin-pin pada port 0 dapat
Pin 40
Merupakan pin Vcc untuk menerima tegangan sumber (+) yang dibutuhkan
kurva karakteristik input, output dan transfer, yang paling umum digunakan
adalah kurva karakteristik output. Pada saat Transistor digunakan sebagai saklar,
maka daerah yang digunakan pada kurva karakteristik ialah daerah "cut-off" dan
Daerah yang diarsir kuning adalah daerah "cut-off". Pada saat "cut-off"
kondisi dari transistor adalah arus basis sama dengan nol (IB = 0), Arus output
pada kolektor sama dengan nol dan Tegangan pada kolektor maksimum atau sama
Daerah yang diarsir merah adalah daerah "saturasi". Pada saat "saturasi"
minimum (VCE=0).
23
Garis beban dapat dibangun apabila kita mengetahui arus beban pada
supply-nya 5V DC. Titik "A" pada diagram dibawah adalah kondisi saat Saat
transistor OFF, IC (arus kolektor) akan menjadi nol sedangkan VCE (tegangan
kolektor-emitor) akan menjadi hampir sama dengan tegangan supply (5V DC).
Titik "B" pada diagram diatas adalah kondisi saat transistor ON dimana IC
akan menjadi 20mA (sama dengan arus beban) dan VCE nilainya sangat kecil
hampir mendekati nol. Garis yang ditarik dari titik A ke titik B ini yang
hfe = Ic / Ib
atau menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang satu dengan yang lainnya.
mengalirmelalui kumparan dan inti besi akan menjadi magnet sehingga menarik
kontak-kontak relay.
Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat mengalahkan gaya pegas
a. Resistansi kumparan
1. Tebal kawat
2. Jumlah lilitan
b. Arus driver
arus yang besar, sedang relay yang perlawanannya besar memerlukan arus yang
lebih kecil.
c. Tegangan driver
V = I .R
Dimana : I = arus
R = resistansi komponen
d. Daya driver
daya driver adalah perkalian arus dengan tegangan driver. Daya ini
relay perlu dipasang dioda pelintas tegangan balik. Konfigurasi pensaklaran relay
1. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan
2. Bila kumparan dialiri listrik maka kontaknya akan membuka dan disebut
tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri dari posisi ini dan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Relay)
Pengunci Pintu (Door Strike Series Model: DS-101) merukapan alat pengunci
elektrik yang bersifat elektromagnetik karena alat ini terdiri dari lilitan, besi dan
magnet yang tersusun secara struktural, sehingga ketika diberi tegangan input
26
akan terjadi induksi yang dapat menghasilkan gaya gerak magnetik, dan tuas pada
DS-101 dapat mengunci secara otomatis seperti yang ditunjukan pada gambar 15.
Spesifikasi:
Ukuran 150Lx39.5Wx28H(mm)
Stuktur Standar Stainless Steel
Tegangan DC12V
Arus 450mA
Sistem Penguncian Terkunci ketika tidak diberi tegangan
Safety Function Built-out voltage spike suppressor
Tes Performa Seratus ribu kali test
Mode Buka Pintu Mengayunkan pintu 90 derajat
Suitable For Wooden Door, Metal Door, Fireproof Door.
Authority Certification CE & MA approved
Berat Bersih 0.4kg
magnet, karena magnet didalam alat tersebut dihadapkan dengan polaritas yang
sama, sehingga terjadi gaya tolak magnet antara keduanya. Oleh karena lilitan
tolakan kepada besi, sehingga besi tersebut bergerak dan memberikan celah untuk
Induksi Elektro
Magnetis
Besi (Tuas Pengunci )
LILITAN MAGNET
2.6.1 Prinsip Kerja Pengunci Pintu (Door Strike Series Model: DS-101)
Berikut kinerja dari alat pengunci (Door Strike Series Model: DS-101)
• Pada kondisi pertama alat tidak diberi tegangan, dan tidak ada gaya gerak
magnetik. Oleh karena itu tuas penyangga masih dalam keadaan diam
• Pada kondisi kedua, ketika alat diberi input tegangan 12 volt, akan terjadi
A
12 V
Gambar 17 A Alat Ketika Diberi Tegangan
12 V B
Gambar 17 B Pengunci Didorong
29
12 V
Kaitan Kunci
Pengunci
A B
Gambar:18 A. Alat Dalam Keadaan Mengunci Pintu
• Pada kondisi terakhir ketika alat dipasang pada pintu, dan tidak diberi
tegangan maka pengunci tidak dapat didorong sehingga pintu masih dalam
tegangan, maka pengunci akan bisa didorong, sehingga pintu dapat dibuka
( lihat gambar 18 B ).
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang
dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
30
elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi
Gambar 19 LED
-panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien mengeluarkan cahaya.
adalah galium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan
Jika diberi tegangan maju, LED akan mengeluarkan cahaya. Warna cahaya
yang akan dihasilkan tergantung dengan jenis material dari pertemuan intensitas
cahayanya yang berbanding dengan arus maju yang mengalir. Arus maju yang
LED juga dapat bekerja ketika kutub anoda dihubungkan pada tegangan
listrik searah DC positif (+), dan kutub katode dihubungkan pada tegangan DC
31
negative (-) . Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah
1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt,
Fungsi dari LED yaitu dimana konsumsi arus sangat kecil, awet dan kecil
bentuknya (tidak makan tempat). Setelah itu terdapat keistimewaan tersendiri dari
LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya dingin, umur tidak dipendekan
oleh peng on-off-an yang terus menerus, tidak memancarkan sinar merah infra
BAB III
PERANCANGAN
RELAY
M ELEKTROMAGNETIS
I
K
R
CATU O
DAYA K Door Strike Series
O Model: DS-101
N
T
KEYPAD R
MATRIK 4X3 LED
O
INDIKATOR
L
L
E
R
32
33
alat atau system yang baik seperti yang diharapkan, dengan mempertimbangkan
Dalam proses perancangan alat ini terbagi menjadi dalam 2 langkah antara
lain :
Perancangan Software
Pada Perancangan software ini, diatur bagaimana kerja dari rangkaian yang
Perancangan elektronik
Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan dari alat, mulai dai
gambar rangkaian lengkap, sub rangkaian, layout rangkaian, dan tata letak
Oleh karena itu pada perancangan ini terdiri dari 2 bagian yaitu :
• Bagian Elektronik
• Bagian Mekanik
34
Start
Cek Keypad
Masuk Pilih
Buka Pintu
2. Ganti Password
Key =
1
Key = x
LCD = Open = kode valid
LCD = Admin
Buka Pintu
Close
END
35
pengendali alat. Di dalam rangkaian mikrokontroler ini terhadap empat buah port
yang digunakan untuk menampung input atau output data dan terhubung langsung
oleh rangkaian-rangkaian dari alat pengendali. Rangkaian ini tersusun atas osilator
kristal 11.0592 MHz yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa internal dan dua
buah kapasitor sebesar 30pF yang berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Pada
sebelum program yang terdapat pada mikrokontroler dijalankan. Pada alamat Port
0 terdapat delapan buah resistor sebesar 10kΩ yang berfungsi sebagai pull up
pada Port 0.
Pintu Door strike 101 yaitu dengan menggunakan Keypad sebagai input dari
pengunci pintu door strike 101, dibutuhkan masing-masing driver relay untuk
akan mengaktifkan Pengunci pintu, sedangkan ketika input password salah, maka
mikrokontroller yaitu Port2.0 Port2.1, Port 2.2, Port, 2.3, dan Port 2.4.
36
Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC.
Tegangan 220 VAC ini kemudian diturunkan menjadi 15 VAC melalui trafo
penurun tegangan.
Keluaran dari dioda bridge ini kemudian masuk ke IC regulator yang fungsinya
adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator terdiri dari dua buah IC, yaitu
LM7805 dan LM7812 yang menghasilkan tegangan DC sebesar +5V dan +12V.
Oleh karena tegangan yang diperlukan pada tiap rangkaian tidak sama, rangkaian
catu daya ini mempunyai dua buah keluaran tegangan DC, yaitu +5V dan +12V
yang berfungsi untuk memberi pasokan tegangan pada tiap rangkaian. Kapasitor
Berikut gambar rangkaian, layout dan tata letak komponen dari Catu
Daya:
tombol untuk mengendalikan alat secara manual. Keypad ini tersusun atas tombol
matrik 4x3 dan masing-masing tombol terhubung ke ground. Tiap tombol dari
38
mikrokontroler.
Dari rangkaian keypad pada Gambar 27 di atas, dapat diketahui bahwa bila
tidak ada penekanan tombol pada keypad maka kondisi pada P0.0 sampai P0.6
adalah 1 atau high. Jika terjadi penekanan pada tiap tombol pada tiap tombol pada
keypad, kaki port 0 pada baris dan kolom terhubung ke ground sehingga baris dan
membandingkan data awal sebalum terjadi penekanan keypad dengan data setelah
terjadi penekanan pada keypad. Dari rangkaian keypad tersebut, data yang
yang telah dibuat. Pada dasarnya rangkaian mikrokontroler ini merupakan sistem
osialtor sebagai sumber clock dan dalam hal ini digunakan osilator internal yang
dengan sebuah kristal. Kristal yang digunakan adalah kristal 1 MHz supaya
Berikut gambar rangkaian, layout dan tata letak komponen dari Sistem
Minimum:
alat pengunci Door Strike 101. Alat ini dikendalikan langsung oleh
menggerakan switch yang ada didalam relay ke tegangan 12 volt, sehingga alat
Berikut gambar rangkaian, layout dan tata letak komponen dari Relay
Volt untuk dapat menggerakkan relay. Beban yang dapat digunakan pada
Rangkaian LED terdapat LED 1 yang terhubung pada alamat register P1.4
dan LED 2 terhubung pada register P1.6. LED. LED tersebut berfungsi untuk
menandakan bahwa password yang dimasukan melalui keypad benar atau salah.
LED terdiri dari dua warna yaitu merah dan hijau. Jika password yang dimasukan
benar maka LED warna hijau atau LED 1 akan menyala, tapi jika password salah
Berikut gambar rangkaian, layout dan tata letak komponen dari rangkaian
LED:
Alat sistem pengamanan pintu dipasang pada dinding bagian depan pintu,
lihat gambar dapat kita lihat pada box1, yaitu merupakan tempat menginput
password, pada box ini terdapat keypad, LCD, LED dan Buzzer. Sedangkan pada
box 2, merupakan tempat baterai emergensi. Apabila sumber listrik mati, baterai
dapat digunakan yaitu dengan menekan switch yang ada pada box 2 maka baterai
akan terhubung.
Pada gambar kita lihat bahwa gambar 2 adalah box yang telah dilubangi
sesuai dengan ukuran LDC ( gambar 3) agar LCD dapat dipasang pada bagian itu.
Begitu juga dengan Keypad (gambar 4) langsung dipasangkam pada box dengan
melekatkannya dengan lem bakar. Pada gambar satu kita lihat bahwa itu
pintu, sebelumnya dibuatkan dulu tempat untuk DS-101 dengan pengukuran yang
Keterangan gambar:
48
Alat pengunci pintu ini dapat dikendalikan yaitu dengan kode password
c. Jika kode benar, tekan (1) untuk masuk Pengunci Pintu Door Strike 101 akan
d. Jika kode salah, Buzzer akan berbunyi selama 5 detik LED 2 ( merah ) akan
menyala.
b. Tekan (2).
d. Setelah kode password lama diganti dengan kode password yang baru, semua
BAB IV
PEMBAHASAN
alat. Adapun tujuan dari pengukuran dan analisa rangkaian adalah untuk
Rangkaian yang telah selesai dirancang sesuai dengan spesifikasi alat yang
47
51
yaitu, pada bagian output Keypad, LED indikator, tegangan basis dan kolektor
pada Transistor, dan tegangan input pada Pengunci Pintu (door strike 101).
Keterangan Table:
Berdasarkan data sheet nilai logika output Keypad, nilai minimum dan
(http://cubloc.com/download/etc/keypad.pdf)
Nilai Logika =0
Nilai Logika =1
• Analisa
53
Sehingga ketika keypad tidak ditekan maka baris dan kolom akan berlogika 1.
Input yang digunakan untuk keypad pada rangkaian adalah 5 volt dc,
menyebabkan baris dan kolom yang terhubung dengan tombol yang ditekan
akan berlogika 0. Lihat tabel 4, pada saat tombol 1 ditekan, maka kolom 1 dan
baris 1 akan berlogika 0, sedangkan baris dan kolom atau tombol yang lain
berlogika 0 karena keypad bersifat serial, jadi input yang masuk secara
bergantian. Dapat kita lihat pada table 4, ketika tombol satu ditekan akan
Desimal 1 begitu juga dengan tombol lainnya yang dapat kita lihat pada tabel
tegangannya berkisar 4.80 sampai 4.87 volt dan berlogika 1, arusnya 40.87
mA, sedangkan ketika keypad tidak ditekan maka tegangannya 0 volt dan
arusnya 0 A.
Nilai Pengukuran
Titik
Tp 1 Tp 2 Tp 3 Tp 4 Tp 5 Tp 6 Tp 7 Tp 8
Pengukuran
Port P1.7 P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
4.87 0 0 0 0 0 0 0
0 4.82 0 0 0 0 0 0
0 0 4.84 0 0 0 0 0
0 0 0 4.87 0 0 0 0
Tegangan ( V )
0 0 0 0 4.80 0 0 0
0 0 0 0 0 4.87 0 0
0 0 0 0 0 0 4.85 0
0 0 0 0 0 0 0 4.86
• Timing Diagram Tegangan Input Mikrokontroller AT89S52
• Analisa
masuk kesalah satu port contoh P1.7, maka port yang lain akan berlogika 0.
berkisar dari 4.80 sampai 4.87 adalah adalah 1, Karena berdasarkan dengan
apabila tegangan yang masuk -0,5 volt sampai 0,2 volt dan input tegangan
akan berlogika 1 apabila tegangan yang masuk 0,2 volt sampai dengan 5 volt.
22 k
(Password Benar)
• Analisa
maka input tegangan pada rangkaian adalah 4.4 Volt dan berlogika 1.
adalah 4.2 volt. Sebelum basis transistor mendapat input tegangan, nilai
tegangan kolektor adalah 0 volt oleh karena tegangan 4.4 volt masuk ke
sehingga mengaktifkan relay pada kondisi ini arus kolektor adalah 0.2 mA.
Pada saat inilah transistor disebut sebagai switch. Ketika tegangan masuk
ke input relay, antara magnet coil dan electromagnet yang ada didalam
untuk mengubah arah jalur tegangan catu daya, yaitu dari tegangan 5 volt
strike 101) membutuhkan tegangan 12 volt, pada saat steel plate pada relay
terhubung dengan tegangan 12 volt, alat pengunci akan aktif dan dalam
kondisi terbuka.
57
Strike - 101
bervariasi dengan variasi hfe dari 100 – 500 yaitu S9013. Rangkaian
(tahanan basis)
Gambar 44. Rangakaian Relay Sebagai Driver Pengunci Pintu ( Door Strike )
Karena transistor mungkin mempunyai hfe antara 100 - 500 maka kita
pilih dulu menggunakan hfe minimum ( 100 ). Arus kolektor adalah 20mA, maka
hfe = Ic / Ib
Nilai Vin adalah 5V DC, nilai Vbe adalah 0,6V DC (konstanta) berarti
• Analisa
Pada rangkaian LED diberi input tegangan 5 volt. Ketika input password
benar, atau sesuai dengan data yang sudah teregister didalam mikrokontroller,
9, tegangan yang keluar adalah 4.95 volt. Sedangkan ketika input password
salah, atau kode yang dimasukkan tidak sesuai dengan data yang teregister
I =V/R
= 5 / 330
= 0.015 A x 1000
= 15 mA
V =IxR
= 15 mA x 330
= 4950 mV / 1000
= 4.95 V
BAB V
5.1 Kesimpulan
60
disimpulkan bahwa:
• Keypad matrik 4x3 merupakan alat penginput data yang tersusun dari saklar
anoda. Sehingga ketika keypad tidak ditekan maka baris dan kolom akan
berlogika 1. Input yang digunakan untuk keypad pada rangkaian adalah 5 volt
DC, sedangkan ketika tombol keypad ditekan akan terjadi grounding yang
menyebabkan baris dan kolom yang terhubung dengan tombol yang ditekan
akan berlogika 0. pada saat tombol 1 ditekan, maka kolom 1 dan baris 1 akan
berlogika 0, sedangkan baris dan kolom atau tombol yang lain berlogika 0
karena keypad bersifat serial, jadi input yang masuk secara bergantian.
tegangan 12 volt sehingga door strike 101 mendapat input 12 Volt dan
terbuka.
konfigurasinya terdiri dari lilitan, magnet ,tuas penahan kunci dan pengunci.
Alat ini akan bekerja pada tegangan 12 V. ketika tidak diberi tegangan, maka
masih dalam keadaan terkunci, sedangkan ketika alat diberi tegangan 12 volt,
61
maka akan terjadi induksi elektromagnetis antara lilitan dan magnet, yang
menyebabkan tuas penahan kunci ditarik oleh gaya gerak magnet, sehingga
• LED diberi input tegangan 5 volt. Ketika input password benar, atau sesuai
yang keluar adalah 4.95 volt. Sedangkan ketika input password salah, atau
1.2 Saran
dimana tegangan -0.5 sampai 0.2 logika 0 dan 0.3 sampai 5 logika 1,