You are on page 1of 25

Judul

KESELARASAN

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas : I (Satu)
Nomor Modul : PPKn.I.05

Penulis: Drs. Ahmad Masykur


Penyunting Materi: Drs. Sarkadi, M.Si
Penyunting Media: Dra. Asih Priati

1
DAFTAR ISI

IDENTITAS ..................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3

Kegiatan Belajar 1: TATA CARA PENGAMALAN SILA PERTAMA PANCASILA


Tujuan ......................................................................................... 5
Uraian Materi .............................................................................. 5
A. Pengertian Keselarasan ....................................................... 5
B. Prinsip tata Cara Pengamalan Sila Pertama Pancasila ....... 6
C. pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa .......................................................... 7
D. Pelaksanaan Perintah Agama dan Larangan Agama ........... 10
E. Keselarasan Pemanfaatan IPTEK dengan Pengamalan
Sila Pertama ......................................................................... 12
Latihan ........................................................................................ 13
Tugas Kegiatan 1 ........................................................................ 15

Kegiatan Belajar 2: NILAI LUHUR TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA


NILAI MORAL YANG TERSIRAT DALAM PERINTAH DAN
LARANGAN
Tujuan ......................................................................................... 17
Uraian Materi .............................................................................. 17
A. pengertian Nilai Moral Agama .......................................... 17
B. Pandangan terhadap Nilai Moral yang Tersirat dalam
Perintah dan Larangan Agama ............................................ 17
C. Penampilan Diri sebagai Umat Beragama ........................... 19
Tugas Kegiatan 2 ........................................................................ 21

PENUTUP ...................................................................................................................... 23
- Kunci Tugas .............................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

2
PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilan Anda menyelesaikan modul 4 dan sekarang sudah siapkah Anda
untuk mempelajari modul 5 ini?

Pada modul 04 Anda sudah mengetahui tentang prinsip gotong royong, diantaranya: “dengan
semangat kekeluargaan dan gotong royong akan menimbulkan dan menciptakan suasana
persaudaraan dan keharmonisan kerjasama, yang akhirnya akan bermuara kepada rasa
penggalangan, penggabungan, dan persatuan serta kesatuan (prinsip gotong royong dilandasi
oleh Pancasila dan UUD 1945)”.

Untuk mengetahui hubungan gotong royong dan keselarasan, silahkan Anda pelajari Modul
5 ini. Modul 5 ini bertujuan mengantarkan Anda memahami tentang materi keselarasan.

Seperti kita ketahui Pancasila memberikan tuntunan kepada bangsa Indonesia bahwa
kebahagiaan hidup manusia akan tercapai apabila adanya keselarasan dalam seluruh aspek
kehidupan. Apalagi agama adalah pedoman ketentuan-ketentuan Tuhan yang mempunyai
nilai Agung, Suci dan Mulia, didalamnya berisi ajaran-ajaran baik berupa perintah maupun
larangan yang dapat membimbing umatnya kejalan mencapai ridha Tuhan.

Semua manusia setelah hidup didunia pasti akan menuju kematian, dengan menggunakan
akal pasti akan bertanya apakah manusia setelah mati berarti berakhir segala urusan?
Apakah tidak ada lagi kehidupan yang lain? Dua pertanyaan itu mungkin Anda tidak dapat
menjawab baik itu dengan ilmu pengetahuan atau teknologi yang canggih sekalipun.
Agamalah yang dapat memberikan petunjuk bagaimana supaya manusia dapat hidup
berbahagia baik di dunia maupun di akherat.

Perlu Anda ketahui bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama menjadi buta, begitu juga pendapat
yang mengatakan bahwa agama tanpa ilmu pengetahuan akan lumpuh lalu bagaimana
seharusnya agar hidup itu ada keselarasan, keseimbangan, dalam prikehidupan, antara
kehidupan dunia dan akherat, materiil dan spiritual, jiwa raga, individu, masyarakat, dan
Negara serta kepentingan Nasional maupun Internasional.

Untuk lebih jelasnya Anda harus mempelajari Modul berikut ini yang terdiri dari 2 kegiatan:
Kegiatan I : Membahas dan Mengkaji secara seksama Tata Cara pengamalan sila
pertama Pancasila.
Kegiatan II : Nilai moral Agama.

Modul ini dapat Anda pelajari dalam waktu 10 jam oleh karena itu sebaiknya Anda mengikuti
petunjuk berikut ini:
1. Bacalah setiap penjelasan dengan benar dan tidak tergesa-gesa.
2. Pelajari kembali kegiatan demi kegiatan yang belum dipahami.
3. Jangan lewatkan mengerjakan latihan/tugas yang telah disediakan.

3
Dengan mempelajari modul ini Anda akan dapat lebih memahami, mengerti, menghargai,
serta berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan hidup baik menurut norma
Pancasila maupun norma Agama, oleh sebab itu Anda harus bersungguh-sungguh belajarnya.

Selamat bejar semoga berhasil.

4
Kegiatan Belajar 1

TATA CARA PENGAMALAN SILA PERTAMA


PANCASILA
Kegiatan belajar ini akan menjelaskan kepada Anda mengenai pengertian dan
prinsip tata cara Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah
mempelajari modul ini Anda dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri, tentang:
a. pengertian keselarasan;
b. pemahaman makna prinsip tata cara Pengamalan Sila Pertama Pancasila;
c. pelaksanaan Ibadah agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Ynag Maha Esa;
d. memahami dan menyadari perintah dan larangan Agama;
e. keselarasan pemanfaatan IPTEK dengan Pengamalan Sila Pertama.

Pokok-pokok Materi
a. Pengertian Keselarasan.
b. Prinsip tata cara Pengamalan Sila Pertama Pancasila.
c. Pelaksanaan Ibadah agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Ynag Maha Esa.
d. Pelaksanaan perintah agama dan larangan agama.
e. Keselarasan pemanfaatan IPTEK dengan pengamalan Sila Pertama.

A. Pengertian Keselarasan
Keselarasan berasal dari kata selaras, yang berarti: Searah, Seiring, Seirama,
atau Sejalan.

Dengan kata lain keselarasan adalah situasi yang menggambarkan harus saling
menumbuhkan ketentraman sesama.
Kebahagiaan hidup manusia akan tercapai apabila didasarkan pada keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam seluruh aspek kehidupan.
Coba masih Anda ingatkah apa pengertian keserasian dan keseimbangan ?
Keselarasan, Keserasian dan Keseimbangan dalam seluruh aspek kehidupan meliputi
antara lain: kehidupan dunia dan akherat, materiil dan spriritual, jiwa dan raga individu,
masyarakat dan negara serta kepentigan Nasional maupun Internasional.

Gambar 1.
Keserasian Lingkungan (gambar linkungan suasana pedesaan)

5
B. Prinsip tata cara Pengamalan Sila Pertama Pancasila
Marilah kita lihat sejenak apa yang dilakukan Ayah, Ibu dan Anda di rumah, pada saat
kedua orang tua Anda menegur kakak atau adik Anda. Mungkin Anda sendiri yang
ditegurnya, misalnya orang tua Anda mengatakan “Nak janganlah kamu membantah
perintah/nasehat Ayah dan Ibumu” nanti kamu bisa celaka ataupun durhaka.
Cobalah buka pintu ataupun jendela rumah Anda, lihatlah tetangga sebelah mungkin
ada suara yang samar terdengar “Wahai Akri misalnya tetangga Anda anaknya bernama
Akri, Janganlah kamu suka menghina orang lain, walaupun orang lain itu agamanya
tidak sama dengan kita”. Lalu kita lihat lebih jauh lagi, mengapa Polisi itu mengatur
kendaraan yang sedang lewat di jalan raya? Dari beberapa contoh sederhana tadi, apa
yang bisa Anda simpulkan?

Gambar 2.Keserasian keluarga (gambar keluarga: Ayah, Ibu, dan anak,


yang sedang berkumpul di suatu ruangan).

Cobalah Anda pahami prinsip tata cara Pengamalan Sila Pertama Pancasila berikut ini:
1. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil dan
beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan sesuatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Dalam batang tubuh UUD 1945 (Ps 29 UUD 1945) tersirat mengenai pengaturan dan
ketentuan kehidupan agama bagi penduduk Indonesia, Negara menjamin kemerdekaan
kepada penduduk untuk memeluk agama yang diyakininya.
Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak
asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat
manusia sebagai mahluk Tuhan.
Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang
berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia
perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing
dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya.
Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya
dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama
pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah

6
sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada
orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur
aduk dengan ajaran agama lainnya.

Gambar 3. Keserasian dalam Beribadah (tempat Ibadah dari semua agama)

C. Pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang


Maha Esa
Sebelum Anda membaca materi berikut ini cobalah Anda lihat di sekitar Anda dan
renungkan sejenak! Mengapa teman Anda, tetangga sebelah rumah atau mungkin Ayah
dan Ibu Anda sendiri berbeda suku atau bangsa, adat istiadat, bahasa serta agama?
Tetapi mereka tetap merasa satu sebagai bangsa Indonesia.
Apalagi kalau kita lihat salah satu contoh tentang perikehidupan beragama di Indonesia,
walupun ada yang berbeda agama dan kepercayaan, mereka tetap bekerjasama saling
membantu, tolong menolong tanpa melihat adanya perbedaan.
Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi
dan seimbang antara pemeluk agama diantaranya:
a. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia
b. Landasan moral/hukum yang meliputi: Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan
MPR dan peraturan lainnya.

a. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat dimana
sejak dahulu keanekaragaman ada pada bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena
masyarakat Indonesia tinggal dipulau yang berbeda, masing-masing memiliki ciri
sendiri. Oleh karena itu bangsa kita menjadi bangsa yang majemuk, walaupun berasal
dari nenek moyang yang sama, dan sejak zaman dahulu bangsa Indonesia
mempunyai keyakinan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Didasari unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka dengan
mudah dan damai bangsa kita menerima agama dari luar.
Sebelum Anda melanjutkan membaca uraian berikut lengkapilah pertanyaan pada
kolom di bawah ini.
Perhatikan gambar di bawah ini:

7
Gambar 4.
Macam-macam agama (orang melaksanakan ibadah Hindu, Budha, Islam, Kristen).

Kemudian isi kolom di bawah ini:

Agama Disebarkan pada abad Kitab sucinya Tempat peribadatannya

a.

b.

c.

d.

Macam-macam agama yang Anda tulis pada kolom di atas mudah diterima oleh
bangsa Indonesia, karena:
1. Bangsa Indonesia sudah sejak dahulu kala mempunyai kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap
bangsa lain yang membawa ajaran agamanya.
3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih
sayang, persaudaraan dan perdamaian sesama manusia.

Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan
masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun sampai
sekarang.

b. Landasan Moral/Hukum
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila
lainnya.
2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur....
Alenea ke empat: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa ....
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
8
3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN.
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang
agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat
beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling
menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama
dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk
tingkat perguruan tinggi.

Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama
dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain:

1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah
satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa
seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

Kemudian pengertian Ibadah adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Agama adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab
suci.

Jadi pengertian Ibadah tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga
kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada
pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan,
bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun
dalam hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.

Gambar 5. Suasana Ibadah (Masdjid dan suasana orang selesai ibadah).

9
6. Fungsi Agama
Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain:
a. Agama sebagai sumber inspirasi.
Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya
baik yang berupa fisik maupun non fisik.
b. Sumber Moral.
Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak
yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan
dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Sumber Motovasi dan Inovasi.
Agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta
produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan
penyempurnaan.
d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional.
Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas
manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya
kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun
kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk
sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi
dengan sendirinya.

D. Pelaksanaan Perintah Agama dan Larangan Agama


Sudah mengertikah Anda, materi yang Anda baca tadi yakni tentang prinsip tata cara
dan pelaksanaan ibadah? Apa pendapat Anda? Bila sudah memahami kalimat kalimat
yang Anda baca, cobalah Anda renungkan sejenak. Kita seharusnya menyadari betul
bahwa negara kita mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga
seharusnya prinsip itu dimulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu
berbuat sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat.
Baik, selanjutnya saya harap Anda lebih teliti lagi membaca tentang pelaksanaan perintah
agama dan laranganNya.
Setiap Agama mengajarkan kepada umatnya tentang perintah dan larangan! Mengapa
kita wajib menjalankan perintah Tuhan menurut agama dan kepercayaan kita masing-
masing? Tentu saja Anda sudah mengerti. Kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah
yakin dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa itu berarti kita harus selalu berusaha
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa hendaknya diikuti oleh
ketakwaan terhadapNya, yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan
menjauhi laranganNya. Keyakinan itu diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kita harus selalu menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menciptakan kita
beserta seluruh alam semesta.
- Dan Juga Tuhanlah yang memelihara alam semesta.
- Kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang telah mengkaruniakan
seluruh nikmat kepada setiap makhlukNya.
- Kita meyakini bahwa alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha
Esa.

Pada kalimat di atas ada pertanyaan apakah selama ini Anda melaksanakan segala
perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya?

10
Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya berarti: kita melakukan perbuatan
menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari oleh keikhlasan untuk
melakukannya.
Keihklasan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya bagi umat beriman
dan bertakwa bukan hanya kewajiban, akan tetapi merupakan kebutuhan dan
kebanggaan. Hal ini merupakan pernyataan rasa puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
Namun perlu kita ketahui dan sadari, bahwa perbuatan untuk melaksanakan perintah
agama dan menjauhi larangannya, bukan semata mata beribadah kepada Tuhan saja,
akan tetapi sesama manusiapun kita diperintahkan.
Dengan demikian pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi:

a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah
yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk
agama Kristen misalnya kebaktian.
b. Perintah secara Horizontal, disebut juga dengan Hablum Minanas hubungan dengan
mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/
pelestarian alam dan lain sebagainya.

Sedangkan perintah Tuhan untuk menjauhi laranganNya anatara lain sebagai berikut:
a. Tidak boleh mencuri, menggarong, merampok, malak, dan lain lain.
b. Tidak boleh minum minuman keras/mabuk-mabukan.
c. Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang, misalnya pil BK, Megadon, Ectasy,
Nipam, Shabu-shabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya Narkotik atau Ganja.

Dapat Anda kerjakan Secara Individu Maupun kelompok

Coba Anda Renungkan!

Banyak peristiwa di masyarakat dalam kehidupannya kurang selaras, terutama dalam


kehidupan beragama
Mengapa umat beragama, banyak yang belum melaksankan perintah agamanya secara
baik dan benar?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Mengapa diantara umat beragama sering terjadi kasus pertengkaran?


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Nilai moral apa yang harus kita lakukan agar tercipta keselarasan?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Bagaimana dengan pertanyaan pertanyaan di atas? apakah Anda dapat menjawabnya?


Kalau Anda belum dapat menjawabnya Anda dapat menyimak uraian jawaban di bawah ini.

11
Untuk pertanyaan, mengapa umat beragama banyak yang belum melaksanakan perintah
agamanya secara baik dan benar hal ini disebabkan:
1. Belum memahami ajaran agamanya.
2. Adanya pengaruh lingkungan keluarga atau masyarakat yang kurang mendukung.
3. Kurangnya kesadaran akan ajaran agama tersebut.

Sedangkan untuk pertanyaan mengapa diantara umat beragama sering terjadi kasus
pertengkaran? Hal ini disebabkan:
1. kurangnya pemahaman ajaran agamanya,
2. pengaruh lingkungan yang buruk,
3. tidak adanya keadilan dalam masyarakat,
4. adanya pihak pihak tertentu yang mengadudomba (Provokator).

Untuk pertanyaan nilai moral apa yang harus dilakukan agar tercipta keselarasan, antara
lain:
1. tidak boleh memaksakan kehendak,
2. adanya jaminan kepastian hukum,
3. meningkatkan iman dan taqwa kepda Tuhan Yang maha Esa,
4. terjalinnya hubungan yang baik dengan Tuhannya, maupun dengan sesama manusia
dan alam sekitarnya.

Nah, itulah uraian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan latihan di atas. Anda semakin
pahamkan.

E. Keselarasan Pemanfaatan IPTEK dengan Pengamalan Sila Pertama


IPTEK merupakan kebutuhan pokok pembangunan, akan tetapi kita harus dapat memilih
dan memanfaatkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mencapai tujuan
pembangunan tanpa menimbulkan efek samping.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang tertinggi derajat dan martabatnya,
karena manusia dibekali akal pikiran dan paling sempurna diantara makhluk lainnya.
Dengan akal pikirannya manusia dapat berkehendak, dapat memenuhi kebutuhannya,
dan mampu mengatasi berbagai masalah dalam kehidupannya.
Di samping itu, manusia mempunyai sifat ingin tahu dan memiliki rasa puas yang bersifat
sementara. Apa saja yang sudah diketahuinya, ingin dikembangkan atau ditingkatkan
lagi, yang membuat manusia cenderung terus berkembang, terus mengembangkan akal
dan kemampuannya.

Perubahan cara hidup masyarakat diikuti pula perubahan pengetahuan atau yang kini
kenal dengan istilah Teknologi. Dengan perkataan lain, ilmu pengetahuan dan Teknologi
berkembang seirama dengan perkembangan manusia.
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah
saja, melainkan terciptanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara lahiriah
dan batiniah. Kemudahan yang diperoleh dari peningkatan penguasaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi cenderung mengarah pada kemajuan lahiriah. Oleh karena itu, penguasaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai nilai agama akan memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan dan
pemanfaatan IPTEK, sedang IPTEK akan memberikan dukungan kepada manusia dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

12
Contoh seseorang yang mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tanpa
dilandasi nilai nilai agama, dimungkinkan usahanya itu hanya untuk memenuhi nafsunya
saja, bahkan untuk menghancurkan manusia lain.
Benar apabila dikatakan Ilmu Pengetahuan tanpa agama menjadi buta. Oleh karena itu
perlu diingat bahwa dalam pengembangan, pemanfaatan,dan penguasaan IPTEK
hendaknya diperhatikan nilai nilai agama, sehingga keberhasilan dalam pemanfaatan,
pengembangan dan penguasaan IPTEK akan membawa peningkatan kesejahteraan
umat manusia, bukan merugikan atau menyengsarakan.
Penggunaan IPTEK diharapkan dapat menunjang proses pengembangan agama. Agama
apapun menganjurkan agar umatnya dapat hidup maju, tidak bodoh dan terbelakang,
segala anugerah yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada kita harus dapat kita olah dan
kita manfaatkan.
Agar sesuatu dapat bermanfaat kita harus mengembangkan IPTEK, Pemanfaatan IPTEK
mengakibatkan pelaksanaan nilai nilai agama dapat berjalan dengan baik. Kemajuan di
bidang informasi dalam penyebaran nilai nilai agama mengakibatkan kehidupan beragama
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dengan demikian benarlah pendapat yang
mengatakan bahwa agama tanpa Ilmu Pengetahuan akan lumpuh.
Keselarasan pemanfataan IPTEK dengan nilai nilai agama harus diperhatikan dalam
setiap aspek pembangunan Nasional. Kita harus selalu waspada terhadap
pengembangan dan pemanfataan IPTEK, karena hal tersebut di samping mempunyai
dampak positif, juga mempunyai dampak negatif yang dapat merugikan manusia, misalnya
kemajuan IPTEK di bidang kedokteran, yaitu dengan ditemukannya alat kontrasepsi.
Hal itu dapat disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk berbuat zina.

Dapat Anda kerjakan Secara Individu Maupun kelompok

Coba Anda renungkan!

Setelah Anda membaca uraian tentang “Keselarasan”. Bagaimana tingkat keimanan dan
ketaqwaan kita terhadap agama yang kita anut? Seringkah kita melaksanakan ibadah?
Seringkah kita melakukan hal yang dilarang agama? Adakah keinginan yang kuat untuk
menjadi manusia yang taat beribadah?

Tuliskan ciri sesorang yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa!
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Mengapa diperlukan keselarasan penerapan iptek dengan nilai keagamaan


....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Tuliskan lima contoh pemanfaatan iptek yang dapat menunjang kehidupan umat beragama
di Indonesia!
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Bagaimana dengan pertanyaan-pertanyaan itu? Dapatkah Anda menjawabnya? Baiklah kalau


Anda belum dapat menjawabnya, ikutilah uraian jawaban di bawah ini.

13
Untuk pertanyaan ciri ciri sesorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya,
2. bertindak adil dan jujur,
3. tidak pernah berbohong, peduli terhadap orang lain, dan
4. menjaga lingkungan hidup.

Sedangkan untuk pertanyaan mengapa diperlukan keselarasan penerapan IPTEK dengan


nilai Keagamaan, karena Ilmu Pengetahuan tanpa Agama menjadi buta, dan sebaliknya
Agama tanpa Ilmu Pengetahuan akan lumpuh.
Dan untuk pertanyaan lima, contoh pemanfaatan IPTEK yang dapat menunjang kehidupan
umat beragama di Indonesia antara lain:
1. Ilmu Kedokteran
2. Komputer
3. Teknisi
4. Kendaraan ( Mobil, Kereta Api, Pesawat, dll.).
5. Telepon.

Nah, itulah jawaban atas pertanyaan pertanyaan pada latihan di atas.

Dari uraian uraian materi dan latihan latihan soal sebagaimana diuraikan di atas kiranya
Anda dapat memahami betul tentang materi pada kegiatan belajar di atas.
Untuk mengetahui kemampuan pemahaman Anda tentang uraian materi tersebut kerjakanlah
tugas mandiri seperti diuraikan di bawah ini.

14
KEGIATAN 1

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan keselarasan!

2. Sebutkanlah sumber hukum bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berKetuhanan
Yang Maha Esa!

3. Jelaskan tiga perbuatan tentang perintah dan larangan agama!

4. Sebutkan tiga manfaat IPTEK bagi umat beragama!

5. Jelaskan bahwa fungsi agama adalah sebagai sumber penyatuan bagi bangsa Indonesia!

15
16
Kegiatan Belajar 2

NILAI MORAL LUHUR TOLERANSI ANTAR UMAT


BERAGAMA
NILAI MORAL YANG TERSIRAT DALAM PERINTAH
DAN LARANGAN

Kegiatan belajar 2 ini akan menjelaskan kepada Anda mengenai pengertian nilai
moral luhur toleransi antar umat beragama, nilai moral yang tersirat dalam perintah
dan larangan. Setelah mempelajari modul ini Anda dapat menjelaskan dengan
kata kata sendiri mengenai:
1. pengertian nilai moral agama,
2. nilai moral yang tersirat dalam perintah dan larangan agama,
3. contoh nilai moral luhur toleransi beragama,
4. mengaplikasikan/menerapkan nilai moral agama yang tersirat dalam contoh sehari-hari,
dan
5. contoh sekaligus penampilan kehidupan diri sendiri, dimasyarakat dan di Era IPTEK.

Pokok-pokok Materi
1. Pengertian Nilai moral agama.
2. Pandangan terhadap nilai moral yang tersirat dalam perintah dan larangan agama.
a. Nilai moral luhur toleransi antar pemeluk agama.
b. Nilai moral agama yang tersirat dalam contoh sehari-hari.
3. Penampilan diri sebagai umat beragama.
a. Penampilan kehidupan diri sendiri.
b. Penampilan kehidupan bermasyarakat.
c. Penampilan di Era kehidupan IPTEK.

A. Pengertian Nilai Moral Agama


Nilai moral agama adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung
petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya menurut moral agama.
Contohnya petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidup bermasyarakat
dan bernegara. Coba Anda baca kitab suci agama, sesuai dengan agama yang Anda
percaya atau Anda yakini.

Bila Anda beragama Islam bacalah surat Al Baqarah 256 mengenai hubungan antar
umat dari berbagai agama.

B. Pandangan terhadap Nilai Moral yang tersirat dalam Perintah dan


Larangan Agama
1. Nilai Moral Luhur Toleransi Antar Pemeluk Agama
Sebagai bangsa yang mempunyai multi agama, keanekaragaman perilaku dan adat

17
istiadat membuat masyarakat Indonesia mempunyai watak yang dipengaruhi oleh
agama yang mereka anut. Tetapi karena bangsa Indonesia menyadari nilai nilai
Bhineka Tunggal Ika dan nilai nilai Pancasila beserta penjabarannya dalam UUD
1945, maka perbedaan agama bukanlah suatu hal yang merintangi dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sikap toleransi terus tumbuh dan berkembang dalam jiwa dan perilaku sehari hari.
Adanya kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran masing-masing, adalah
bukti dan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Sikap toleransi dijunjung tinggi
sebagai rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap toleransi seperti itu mengandung nilai moral yang luhur seperti misalnya:
a. Sikap saling hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda.
b. Memupuk dan membina rasa kasih sayang sebagai insan ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
c. Menbina dan mengembangkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
d. Menciptakan kerukunan hidup antara intern agama, antar umat beragama, dan
antar umat beragama dengan pemerintah.
e. Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain,
dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai
HAM.
f. Dengan adanya sikap toleransi akan membina, memupuk, menciptakan persatuan
dan kesatuan bangsa.

2. Nilai Moral Agama yang Tersirat Dalam Contoh Sehari-hari


Bangsa Indonesia menghendaki keselarasan hubungan antar manusia dengan
Tuhannya.antar sesama manusia. Lingkungan alam sekitarnya. Oleh karena itu
marilah kita pupuk dan kita kembangkan kerukunan hidup antar umat beragama
yang berbeda-beda, agar terjalin persatuan yang kokoh. Marilah kita bina dan kita
kembangkan ajaran agama selaras dengan dasar negara. Yaitu Pancasila.
Kita berkewajiban menghormati kesucian ajaran agama yang bersumber Ketuhanan
Yang Maha Esa serta mengembangkan sikap yang didasari iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan keluarga, sekolah
maupun di masyarakat.
Perilaku atau perwujudan sikap yang didasari iman dan taqwa dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
a. menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya dengan
sungguh-sungguh,
b. selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat serta
karunia yang diberikan kepada kita,
c. menyayangi makhluk dan isi alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
d. memberikan contoh dan teladan dalam melaksanakan ajaran agama yang kita
anut,
e. sanggup berkorban untuk kepentingan umum dan kemanusiaan,
f. hidup rukun, saling menghormati dan saling harga menghargai sesama pemeluk
agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan
g. mamatuhi nasehat orangtua, guru dalam bentuk kebajikan sesuai dengan
tuntunan agama.

18
Gambar 6. Usaha ini pemanfaatan bantuan kredit koperasi
(usaha bengkel pertukangan).

C. Penampilan Diri Sebagai Umat Beragama


Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus
mampu menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di lingkungan
masyarakat, maupun di Negara, khususnya di negara Indonesia.
Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus kita wujudkan dalam
berbagai aspek kehidupan. Melalui ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kita mendapatkan tuntunan tingkah laku yang baik, antara lain sebagai berikut:
1. Dalam hubungannya dengan Tuhan: berdoa, bersyukur, menjalankan perintah serta
menjauhi laranganNya.
2. Dalam hubungannya dengan sesama manusia rela berkorban untuk kepentingan
orang lain untuk beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya, suka bekerja
keras,hemat, dan mawasdiri.
3. Dalam hubungannya dengan alam sekitar, melestarikan alam, merawat kehidupan
alam sekitar, menjaga dan tidak merusak alam beserta isinya.

Di masa pembangunan saat ini, kita perlu lebih mewujudkan kerukunan hidup beragama
dan kepercayaan kepda Tuhan Yang Maha Esa. Kitapun harus mewujudkan kelancaran
bergaul dengan siapa saja, yang perlu Anda sadari bahwa bersikap dan berbuat baik
menunjukkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Seseorang mungkin menganggap bahwa perintah dan larangan agama hanya membatasi
perbuatan sesorang, namun dengan kebesaran jiwa, seseorang tidak akan merasakan
demikian. Perintah dan larangan Tuhan adalah kewajiban yang selalu melekat pada diri
manusia yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
Sebagai umat beragama kita harus dapat memberikan contoh suri tauladan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Contoh sikap tingkah laku, dan perbuatan yang dilandasi rasa iman dan taqwa dalam
kehidupan antara lain sebagai berikut:

1. Penampilan kehidupan diri sendiri.


a. Melakukan ibadah dengan tertib dan teratur.
b. Berdoa sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja dan lain lain.
c. Selalu melakukan kebaikan.
d. Selalu mengutamakan kebenaran.
e. Sikap hidup sehat, hemat dan suka bekerja keras.
f. Sikap hidup disiplin.

19
2. Penampilan kehidupan bermasyarakat.
a. Meningkatkan kerukunan antar pemeluk agama.
b. Bersikap aktif dalam kegiatan kerohanian dan kemasyarakatan.
c. Bersilaturahmi antar anggota masyarakat.
d. Rela berkorban dan tidak sombong.
e. Memiliki sikap menghormati dan menghargai orang lain.
f. Mendirikan organisasi-organisasi keagamaan.

3. Penampilan di Era kehidupan IPTEK.


a. Bersyukur kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan kepada kita.
b. Tidak melupakan kewajiban untuk beribadah.
c. Membuka diri terhadap perubahan perubahan dan kemajuan zaman.
d. Bersikap selektif terhadap pengaruh yang bersifat negatif.
e. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi diperuntukkan mewujudkan
kesejahteraan umat manusia.
f. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi diselaraskan dengan nilai nilai
agama.

Demikianlah beberapa contoh sikap dan tingkah laku manusia Indonesia yang dilandasi
oleh rasa iman dan taqwa dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan dalam era ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Marilah semua itu kita laksanakan dengan baik, dimana saja dan kapan saja, tidak perlu
ragu ragu atau malu.
Setelah selesai Anda mempelajari pelajaran kegiatan 2, selanjutnya kerjakanlah tugas
tugas mandiri Anda, bila perlu anda diskusikan dengan teman teman Anda.
Sekali lagi selamat belajar semoga sukses dan jangan lupa pada pelajaran modul
berikutnya.

20
KEGIATAN 2

1 Apa yang dimaksud dengan nilai moral agama?

2. Sebutkan 3 manfaat dengan adanya toleransi!

3. Tuliskan 3 contoh prilaku yang harus dilaksanakan sebagai umat beragama di lingkungan
keluarga ..., sekolah ..., masyarakat!

4. Jelaskan apakah pengaruh teknologi bagi kehidupan manusia terutama yang menyangkut
nilai nilai keagamaan!

5. Berikan 3 contoh penerapan IPTEK untuk mewujudkan persatuan!

21
22
PENUTUP

Anda telah melakukan kegiatan mempelajari modul tentang keselarasan, disertai dengan
mengerjakan tugas atau latihan soal, baik tugas mandiri 1 ataupun mandiri 2, dengan tujuan
Anda menjadi lebih mengerti memahami dan menyadari bahwa kita harus menjadi umat
beragama yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan selesainya pokok bahasan mengenai keselarasan kita dapat menyimpulkan materi
tersebut yaitu:

1. Landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama diantaranya:


a. Pancasila
b. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.
c. Dalam Ketetapan MPR NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN.

2. Agama mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting antara lain:


a. Agama sebagai sumber inspirasi.
b. Sumber moral.
c. Sumber motivasi (pendorong) dan inovasi (ide ide baru).
d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan.

3. Kewajiban perintah agama (Tuhan Yang Maha Esa) adalah:


a. Kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu kewajiban berbakti serta mengabdi
menurut peribadatan dan kepercayaan masing masing.
b. Kewajiban kepada sesama makhluk hidup, teutama kepada sesama manusia, yaitu
kewajiban saling hormat-menghormati, saling percaya, cinta mencintai, tenggang
rasa dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga kerukunan hidup dapat selalu dibina.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah hasil karya cipta dan karya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tuhan menciptakan manusia dengan dilengkapi oleh
akal budinya. Tuhan menciptakan manusia yang dilengkapi dengan potensi potensi kodrati
(alamiah) agar manusia mampu berpikir dalam menjalankan kehidupannya.

5. IPTEK harus dipergunakan untuk kesejahteraan umat manusia. IPTEK dan agama
bukanlah dua sisi yang saling bertentangan, akan tetapi saling berkaitan, dan diantara
keduanya harus berjalan beriringan.
Dalam memanfaatkan IPTEK, kita harus melandaskan diri pada nilai nilai agama.

Apabila Anda mengerti atau memahami materi modul ini, cobalah Anda tanyakan atau
diskusikan kepada Guru Bina, orangtua atau teman Anda.
Untuk mengukur keberhasilan Anda dalam belajar mintalah Tes Akhir Modul kepada Guru
Bina.

23
KEGIATAN 1

1. Keselarasan adalah situasi yang menggambarkan hubungan harus menumbuhkan


ketentraman sesama.

2. Sumber Hukum:
a. Pancasila ... Sila Pertama.
b. UUD 1945 ... Alinea ke tiga, pasal 29 ayat 1.
c. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 ... GBHN.

Tiga perbuatan perintah:


a. Beribadah
b. Mengerjakan sholat.
c. Menjaga lingkungan hidup.

3. Tiga perbuatan larangan:


a. Tidak boleh mencuri.
b. Mabuk-mabukan
c. Berzina

4. Tiga manfaat IPTEK bagi umat beragama:


a. Meningkatkan kwalitas keimanan dan kataqwaan.
b. Melancarkan komunikasi.
c. Mewujudkan persatuan atau toleransi.

5. Fungsi agama adalah sebagai sumber pernyataan bangsa Indonesia karena adanya
kesamaan ketaqwaan.

KEGIATAN 2
1. Nilai moral agama adalah segala sesuatu yang mengandung petunjuk dan pedoman
bagi manusia dalam hidupnya.

2. Tiga manfaat dengan adanya toleransi:


a. Tidak membedakan ras keturunan atau agama.
b. Terwujudnya persatuan dan kesatuan.
c. Terjalin kerja sama yang baik antar umat beragama yang berbeda.

3. Di keluarga : menjaga nama baik keluarga.


Di sekolah : tidak menbeda bedakan teman.
Masyarakat : menjalin kerja sama/gotong royong.

4. Pengaruh teknologi bagi kehidupan manusia (nilai keagamaan).


a. Memperlancar penyebaran agama.
b. Mempermudah membaca Alquran.
c. Terwujudnya toleransi.

24
5. a. Menggunakan IPTEK tidak bertujuan memecah belah persatuan.
b. Jangan merusak lingkungan.
c. IPTEK dipergunakan untuk meningkatkan pendapatan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
Aim Abdul Karim, Drs. M.Pd., Memahami PPKn untuk kelas I, Bandung: Penerbit
Ganesa Exact, 2000.
Budiyanto, Drs., PPKn untuk kelas I SMU, Jakarta: Penerbit PT. Empiris, 1998.
Ahmad Yunani. S. Drs., Uki Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan I a,
Bandung: Penerbit Angkasa, 1994.
Dasim Budimansyah, Drs., M.Si., Lembaran kegiatan siswa PPKn I untuk SMU
Kls. I, Bandung: Penerbit Epsilon Group.
Encang Iskandar DKK, Drs., Kegiatan Siswa PPKn I, Bandung: Penerbit PT. Remaja
Rosda Karya, 1998.
Reny Ratnaningsih, Dra., PPKn untuk SMU Kls.I, Penerbit Grafindo Media Pratama,
1999.
Suardi Abu Bakar DKK, PPKn edisi 2 untuk Kls. I, Jakarta: Penerbit Yudistira,
2000.
Sri Puspita Murni, Dra., DKK, PPKn untuk SMU Kls. I, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,
2000.
Supita DKK, Drs., Lembaran Kegiatan Siswa PPKn untuk SMU Kls. I, Surakarta:
Penerbit PT. Pabean, 1999.

25

You might also like