Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
1
Seperti halnya tak mungkin melepaskan kaitan Islam dengan
politik,demikian pula pada masa sekarang, tak mungkin melepaskan Islam
dengan pembicaraan tentang demokrasi. Demokrasi sebagai bagian dari
pembicaraan mengenai politik, dengan sendirinya dapat pula dilihat dari sudut
pandang ajaran Islam. Pada dasarnya, di kalangan penganut Islam, terdapat
dua pandangan terhadap demokrasi. Yaitu, yang menerima, karena itu,
mendorong proses demokratisasi berlangsung secara terus menerus; dan, yang
menolak, karena itu, bersikap sangat kritis terhadap setiap proses
demokratisasi.
Melihat perkembangan tema pemikiran tersebut penulis dalam makalah ini
memandang perlu untuk meluruskan kembali apa subsantasi demokrasi dan
bagaiman islam meresponnya, oleh karnanya penulis memberi judul
”DEMOKRASI DAN ISLAM”
B. Rumusan masalah
Mendiskusikan demokrasi dalam waktu yang sangat singkat adalah
pekerjaan yang sangat mustahil, oleh karnanya dalam makalah ini kami
rumuskan hanya pada hal-hal sebagai berikut:
1. Apa demokrasi itu?
2. Bagaimana penerapan demokrasi?
3. Bagaimana demokrasi menurut islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan, kratos yang mempunyai arti Pemerintahan, gabungan dua kata
demos- cratein atau demos-kratos (demokrasi) dapat diterjemahkan sebagai
kekuasaan rakyat atau pemerintahan rakyat. keadaan negara di mana
kedaulatan atau kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat, kekusaan
tertinggi berada dalam keputusan, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan
kekuasaan oleh rakyat.
3
dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan pemilihan berkala yang didasrkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.1
B. Penerapan Demokrasi
1. Urgensi Nilai-Nilai Demokrasi
Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia.
Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa
konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan
dengan tata pemerintahan lainnya. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani
Kuno. Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln mengatakan
demokrasi adalah government of the people, by the people and for the people.
4
yang dulu sempat lama terbendung di era orde baru kini menjadi agenda utama
pemerintahan reformasi. Oleh karena itu dibutuhkan program-program guna
mensosialisasikan dan mentransformasikan nilai-nilai tersebut. Sekian lama
agenda sosialisasi-transformasi niai-nilai demokrasi dilaksanakan oleh
pemerintah ternyata belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, Selama
ini agenda pemerintah yang masuk dalam kategori paliing sukses baru
menyentuh pada aspek politik. Terealisasinya Pemilu langsung oleh rakyat dari
tingkat presiden sampai tingkat desa mungkin menjadi klaim keberhasilan
demokrasi. Tetapi sebenarnya sukses tersebut masih sebatas pada ”kulit”
demokrasi atau prosedur demokrasi.
Menurut Prof. Komaruddin Hidayat demokrasi bukan semata persoalan
prosedur, melainkan tak kalah pentingnnya adalah sebuah komitmen bersama
untuk menjunjung tinggi hukum serta nilai-nlai terbaik yang melekat pada
seseorang maupun sebuah bangsa.3
5
pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak,
dan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilihan umum dipercaya sebagai
salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses pembentukan
pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini
menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya
langsung kepada rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara
hendaknya dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pemusatan kekuasaan dalam satu tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat.
Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah
atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
6
kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, yaitu untuk hidup di bawah
hukum yang mereka pilih sendiri.
f. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan
kesempatan sebesar-besarnya untuk menjalankan tanggungjawab moral.
g. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total daripada
alternatif lain yang memungkinkan.
h. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu
perkembangan kadar persamaan politik yang relatif tinggi.
i. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama
lain.
j. Negara-negara dengan pemerintahan demokratis cenderung lebih
makmur daripada negara-negara dengan pemerintahan yang tidak
demokratis.
2. Demokratisasi
7
Umumnya pembahasan mengenai demokratisasi lebih
banyak menekankan pada faktor-faktor domestik yang diduga
akan menjadi faktor pendukung ataupun penghambat proses
demokratisasi. Keumuman ini terjadi karena beberapa alasan.
Diantaranya adalah bahwa aktor-aktor politik dalam proses
demokratisasi senantiasa berkonsentrasi untuk usaha-usaha
mengkonsolidasi kekuasaannya masing-masing. Karena itu,
proses-proses politik di masa transisi cenderung bersifat
inward-looking. Selain itu, kuatnya kecenderungan untuk
menganalisis proses demokratisasi melalui lensa dinamika
politik domestik juga terjadi karena adanya anggapan bahwa
pada akhirnya aktor-aktor politik domestiklah yang akan
menentukan tindakan politik apa yang akan diambil.
8
memenuhi beberapa kondisi untuk mendapatkan status
sebagai ‘negara demokrasi’ dan karenanya berhak menerima
bantuan anti komunisme dari Amerika Serikat.
9
‘membawa dirinya lebih dekat kepada negara-negara
demokrasi yang lebih mapan’.5
10
berdemokrasi. Setidaknya ada enam norma atau unsur utama yang dibutuhkan
oleh tatanan masyarakat yang demokratis:
11
c. Oligarchi, pemerintahan dijalankan oleh sekelompok orang yang
memegang kekayaan untuk kepentingan pribadi.. Timbul kemelaratan
umum. Banyak orang miskin. Tekanan penguasa semikin berat. Rakyat
semakin sengsara. Akhirnya rakyar sadar dan bersatu memegang
pemerintahan. Timbullah Demokrasi.
12
mensyaratkan adanya civic engagement yaitu keterlibatan warga negara dalam
asosiasi-asosiasi sosial. Civic engagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap
terbuka, percaya, dan toleran antara satu dengan lainnya. Masyarakat madani
dan demokrasi menurut Ernest Gellner merupakan dua kata kunci yang tidak
dapat dipisahkan. Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil dinamika
masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi.8
13
e. Perlindungan terhadap keamanan dan kepemilikan kita.
f. Hak untuk melakukan inisiatif perorangan untuk menyelesaikan
problem-problem dan keperluan masyarakat kita.
g. Hak untuk berorganisasi
h. Kebebasan pers
i. Persamaan didepan hukum
j. Pendidikan publik
k. Bebas berusaha
l. Kesejahteraan sosial dan program-program lain yang menyangkut
kepentingan masyarakat secara luas
1. Participation in government.
2. Personal service to many people
3. Civility in our dealing with others
4. Vigilance in protecting freedoms and rights for ourselves and
others
5. Obidience to the law
6. Payment of taxes
7. Willingness to defend the country.9
14
ما راه المسلمون حسنا فهو حسن
”pendapat yang oleh ulam islam dianggap baik maka (pendapat) itu baik”
(HR.Buhari Muslim)
Dalam kitab-kitab ushul fiqh diuraikan tentang lima prinsip dasar yang harus
dijaga, yaitu: 1) memelihara agama (Hifdh al-ddin), 2). Memelihara jiwa (Hifdh
al nafs),. 3). Memelihara harta (Hifdh al maal), 4). Memelihara keturunan (hifdh
al nasl), dan 5) memelihara akal (Hifdh al aql).
Dan masih banyak lagi prinsip-prinsip islam baik yang tersurat maupun yang
tersirat dalam al quran dan hadist.
Melihat nilai-nilai filosofis yang dikemukakan diatas, tidak ada yang perlu
dipertentangkan antara islam sebagai ajaran dan demokrasi, karna islam adalam
adalah sistem nilai bukan teori yang bersifat teknis, sebab andaikata islam (al
Qur`anTim
danICCE, Demokrasi,HAM
Hadis) danMasyarakat
membicarakan Madani,
teori itu Jakarta,2006,
berarti AlhalQuran
36-138 tidak bisa berlaku
sepanjang masa. Sementara tata sistem sosial dan pemerintahan bisa saja berganti
menuju sistem yang lebih baik sebagaimana kita lihat dalam sejarah demokrasi.
Di sisi lain, ilmuwan-ilmuwan barat yang notabene-nya adalah non islam banyak
yang pesimis terhadap perkembangan demokrasi dalam dunia keislaman,
walaupun tidak secara keseluruhan pandangan pesimis mereka salah, sebab
memang cara pandang mereka lebih banyak dipengaruhi oleh praktek islam yang
berarti juga sejarah masyarakat islam dimana sering kontradiktif dengan islam
sebagai ajaran.
15
mengatakan ”Indeed there are many specific refrences to the Qur`an and the
islamic law in the writings of Montesquiu”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini demokrasi dianggap sebagai sistem yang baik maka perlu secara
bertahap untuk mentransformasikan nilai-nilai demokrasi dalam tatanan
kehidupan bernegara dan bermasyarakat
16
B. Saran
Daftar Pustaka
17