Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi penduduk
berusia lanjut bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda menetap atau
berkurang. Mantan Sekretaris Jenderal PBB (Kofi Annan) dalam peringatan Hari Usia
Lanjut Internasional pada tanggal 1 Oktober 2000 mengeluarkan deklarasi yang
mengandung peringatan, khususnya Indonesia di tahun 2050 jumlah penduduk lanjut
usia (lansia) akan mencapai sepuluh juta jiwa. WHO telah memperhitungkan pada 2025
Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia sebesar 41,4% yang
merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia.
Proses menua pada manusia merupakan suatu peristiwa alamiah yang tak
terhindarkan. Pada awal kehidupan manusia, perubahan dari satu tahap ke tahap lain
bersifat evolusional menuju tahap kesempurnaan baik emosional maupun fungsional
organ-organ tubuh. Sebaliknya, pada kehidupan lanjut usia justru terjadi kemunduran
sesuai dengan hukum alam. Perubahan atau kemunduran tersebut dikenal dengan
istilah menua atau proses penuaan.
Proses penuaan, secara umum dipahami sebagai proses pembelahan sel yang
merupakan faktor endogenik dan tak bisa dihentikan. Sel manusia terbatas umurnya.
Setelah membelah 50-100 kali kemudian berhenti. Sel pun menjadi tua sehingga
membuat seseorang mengalami kemunduran secara fisik dan mental.
Salah satu upaya untuk menghambat proses penuaan, yaitu dengan melakukan
gerakan atau latihan fisik. Seseorang bukannya tidak mau bergerak karena tua, tapi
menjadi tua karena tidak mau bergerak. Secara umum, terdapat dua macam latihan
yang dapat meningkatkan potensi kerja otak yakni meningkatkan kebugaran secara
umum dan melakukan senam otak (brain gym).
Para warga lanjut usia (lansia) terutama yang telah mengalami masa pensiun
sering tidak tahu dalam merencanakan, memulai, serta melaksanakan aktivitas dalam
mengisi waktu luang. Momen tanggal 17 Agustus merupakan hari libur nasional dimana
pada hari ini masyarakat Indonesia termasuk warga lansia dapat berkumpul bersama
dan melakukan berbagai perlombaan. Dengan demikian momen ini merupakan momen
yang tepat untuk dimanfaatkan sebagai sarana olahraga rekreasi terapeutik untuk
lansia.
Penutup
Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat kita memperingati hari kemerdekaan
tanggal 17 Agustus dengan melakukan berbagai perlombaan. Momen ini merupakan
saat yang tepat untuk dimanfaatkan sebagai sarana latiahn olahraga rekreasi terapeutik
bagi lansia karena merupakan hari libur nasional dimana pada hari ini masyarakat
Indonesia termasuk warga lansia dapat berkumpul bersama. Dengan pemilihan jenis
perlombaan yang tepat, banyak yang dapat distimulus melalui gerakan-gerakan pada
lomba diantaranya kekuatan otot lengan, kaki, paha, cengkraman, stimulasi intergritas
sensoris, kelenturan otot muka, kelenturan tubuh, koordinasi gerak, kerja sama,
sportifitas, koordinasi saraf, kognitif, kewaspadaan dan sumber daya otak. Akan lebih
baik bila perlombaan-perlombaan ini dapat dilakukan lebih sering dan rutin bukan hanya
pada tangga 17 Agustus saja.
Referensi
Daniel. 2006. Penyakit Jantung Degeneratif:Awasi Jantung Lansia. Majalah Farmacia:
Vol.5, No.10: 8-10
Kane & Ouslander Dalam Adi. 2005. Memahami Penyakit Lansia Dengan 14 I.
Http://www.blogger.com
Kartari D,S, 1990. “Manusia usia lanjut”. Disampaikan dalam Diskusi Ilmiah Badan
Litbangkes Depkes RI, Jakarta, 30 Januari.
Khairina,H.S. 2004. Cegah Stroke Saat Usia Anda Masih Muda. http://www.
greatestcities.com
Kusmana, D. 1992. Olahraga pada usia Lanjut. Simposium Menuju Hidup Sehat pada
Usia Lanjut. Bogor, 7 November.
WHO Expert Committee Report. 2007 . Health of the elderly Diambil dari
Http://www.WHO.int/publications