Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dana pensiun diselenggarakan dalam upaya memberikan jaminan kesejahteraan pada
karyawan. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk manfaat pensiun pada saat karyawan
tersebut memasuki masa pensiun atau mengalami kecelakaan. Jaminan tersebut akan
memberikan ketenangan pada karyawan karena adanya kepastian akan masa depannya.
Secara psikologis, jaminan akan masa depan ini akan meningkatkan motivasi kerja karyawan
sehingga akan menguntungkan baik pihak perusahaan maupun pihak karyawan itu sendiri.
Di Indonesia, melalui UU No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan Keputusan
Menteri Keuangan No. 250/KMK.00111985 tanggal 6 Maret 1985 telah memberikan
perlakuan khusus kepada dana pensiun, sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan
minat swasta untuk penyelenggaraan program pensiun guna pemberian kesejateraan dan
jaminan hidup hari tua kepada karyawannya. Selain itu diharapkan pula bahwa dana pensiun
sebagai salah satu alternatif pembiayaan akan ikut memarakkan sektor keuangan dalam upaya
mendorong kehidupan ekonomi dan pembangunan yang lebih dinamis di Indonesia.
Mengingat bahwa Dana Pensiun mempunyai tujuan dan kegiatan usaha yang
berlainan dengan perusahaan pada umumnya, maka perlu disusun Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun sebagai pedoman proses akuntansi serta
proses penyusunan laporan keuangan. Kekhususan Standar Akuntansi Keuangan Dana
Pensiun terutama mengenai isi laporan keuangan, penilaian aktiva dan penentuan kewajiban
manfaat pensiun .Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi dan pelaporan Dana
Pensiun.Pernyataan ini mengatur tentang akuntansi dan pelaporan oleh Dana Pensiun kepada
pihak yang berkepentingan. Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan kepada masing-masing
peserta program pensiun tentang hak manfaat pensiun mereka masing-masing. Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 24 tentang Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun, mengatur
tentang penentuan biaya pensiun dan aktiva/kewajiban sehubungan program pensiun yang
harus dilaporkan dalam laporan keuangan Pemberi Kerja. Dengan demikian pernyataan ini
perlu dikaji dalam kaitannya dengan Standar Akuntansi Keuangan tersebut.Standar Akuntansi
Keuangan lainnya juga berlaku dalam penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun sepanjang
tidak diatur dalam Pernyataan ini.Pernyataan ini berlaku untuk Program Pensiun luran Pasti
(PPIP} dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), sebagaimana dimaksud di dalam
Dana Pensiun
2
peraturan perundangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun.Pernyataan ini tidak mengatur
tentang kesejahteraan karyawan dalam bentuk lainnya, misalnya kewajiban pemberian
pesangon, pengaturan kompensasi yang ditangguhkan (deferred compensation management),
tunjangan kesehatan dan kesejahteraan program bonus den lain-lain. Program jaminan
kesejahteraan sosial yang diwajibkan pemerintah (jamsostek) juga di luar lingkup Pernyataan
ini.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan dana pensiun?
b. Apa saja tujuan penyelenggaraan dana pensiun?
c. Apa saja yang termasuk asas pokok dana pensiun?
d. Apa saja fungsi dana pensiun?
e. Apa saja norma-norma dana pensiun?
f. Siapa saja peserta dan usia dana pensiun?
g. Apa saja jenis-jenis lembaga dana pensiun?
h. Apa saja program pensiun?
i. Bagaimana metode pembiayaan program pensiun?
j. Apa peranan dana pensiun sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992?
k. Bagaimana kepengurusan dalam dana pensiun?
3. Tujuan Penulisan
a. Dapat mendefinisikan dana pensiun.
b. Dapat mengetahui tujuan penyelenggaraan dana pensiun.
c. Dapat menyebutkan yang termasuk asas pokok dana pensiun.
d. Dapat menyebutkan fungsi dana pensiun.
e. Dapat menyebutkan norma-norma dana pensiun.
f. Dapat mengetahui siapa peserta dan usia dana pensiun.
g. Dapat menyebutkan jenis-jenis lembaga dana pensiun.
h. Dapat menyebutkan program pensiun.
i. Dapat menjelaskan metode pembiayaaan program pensiun.
j. Dapat mengetahui peran dana pensiun sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992.
k. Dapat mengetahui kepengurusan dalam dana pensiun.
BAB II
Dana Pensiun
3
ISI
1. Pengertian
Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah Badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi
pesertanya. Definisi ini memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga
yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan pensiun
tersebut dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada lembaga-
lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun.
Dana Pensiun
4
Dana Pensiun
5
Fungsi program dana pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya
program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun antara
lain:
a. Asuransi. Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun
dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Apabila
masa karyawan belum mencapai masa kerja yang diisyaratkan tetapi karyawan
tersebut cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau meninggal karyawan
tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun. Dengan, jumlah uang yang diterima tidak
penuh atau lebih sedikit.
b. Tabungan. Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan
untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap
bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya, yang merupakan
konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh karyawan di masa yang akan
datang.
c. Pensiun. Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama
setelah mencapai usia pensiun selama hidup peserta, dan janda/duda peserta.
Dana Pensiun
6
Dana Pensiun
7
terhadap pemberi kerja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur
Dana Pensiun Pemberi Kerja yaitu:
1. PP Nomor 76 Tahun 1992 tentang Peraturan Dana Pensiun Pemberi Kerja
o Nama dana pensiun yang bersangkutan
o Nama Pendiri
o Karyawan yang berhak menjadi peserta dan persyaratan untuk menjadi
peserta
o Nama Mitra pendiri
o Tanggal pembentukkan dana pensiun
o Pembentukkan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari kekayaan
pemberi kerja
o Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun
o Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban dan
tanggung jawab pengutus, dewan pengawas, peserta, pemberi kerja
o Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat pensiun
serta faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan
o Tatacara pembayaran dan penggantian pihak yang berhak atas manfaat
pensiun apabila peserta meninggal dunia
o Tatacara perubahan peraturan dana pensiun dan tatacara pembubaran
dan penyelesaian dana pensiun.
2. Pasal 5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 Ayat 1 dari sudut
pembentukannya
3. Kepengurusan dan pelaporan
4. Penggabungan atau pemisahan dana pensiun
5. Pengalihan kepersertaan
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi
perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun
pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Persyaratan yang harus dimiliki agar dapat menyelenggarakan dana pensiun :
a. Memenuhi tingkat solvabilitas.
b. Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang dibuktikan dengan
kesiapan di bidang organisasi dan personil serta kesiapan sistem administrasi.
Dana Pensiun
8
c. Memiliki kinerja investasi yang sehat dalam arti memiliki hasil yang memadai
dari portofolio investasi dan penempatan investasi tidak menyimpang dari
ketentuan tentang investasi yang berlaku di bidang asuransi.
d. Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungan yang sehat sekurang-
kurangnya dalam 2 tahun terakhir.
e. Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian solvabilitas dan laporan
investasi perusahaan.
f. Telah menjalankan usaha sekurang-kurangnya 5 tahun.
8. Program Pensiun
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari:
a. Program Pensiun Iuran Pasti. Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan
pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Formula yang umum
digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang dibayarkan adalah:
Money Purchase Plan. Menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan oleh
karyawan dan pemberi kerja.
Saving Plan. Hampir sama dengan money purchase plan, hanya berbeda
dalam hal iuran, seluruhnya biasanya karyawan yang menentukan. Untuk
menetapkan jumlah iuran, beberapa factor perlu dipertimbangkan antara lain:
1. Besarnya nilai manfaat atau imbalan
2. Usia rata-rata karyawan
3. Skala gaji perusahaan yang bersangkutan
4. Jumlah masa kerja
b. Program Pensiun Manfaat Pasti. Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan
dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan
program pensiun iuran pasti. Formula yang umum di gunakan untuk menentukan
besar manfaat pensiun untuk jenis program ini adalah: Final Earning Pensiun Plan
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai
usia pensiun.
Dana Pensiun
9
Dana Pensiun
10
Berdasarkan hal-hal di atas diharapkan dana pensiun dapat berperan serta secara aktif
dalam pembangunan, sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpun dana, sekaligus
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja.
Layanan kesejahtaraan pensiun dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun (YDP). Namun
manfaat pensiun yang diberikan melalui beberapa yayasan dana pensiun tertentu masih jauh
dari manfaat yang seharusnya dapat diterima peserta. Berdasarkan penelitian, terdapat
beberapa kelemahan dari program YDP antara lain:
a. Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar
b. Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional
c. Arahan investasi kurang jelas
d. Banyak investasi dalam bentuk aktiva tetap yang kurang produktif
e. Administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik
f. Investasi gedung kantor yang berlebihan/mewah
g. Manajemen kurang perduli terhadap perbaikan manfaat pensiun
h. Keuntungan lembaga/yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi dengan
perbaikan manfaat yang sepadan
i. Ada perbedaan jumlah manfaat pensiun untuk kalangan pensiunan, janda/duda dan
anak yatim/piatu dari para pensiunan
Dana Pensiun
11
3. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan kepada
peserta atau ahli warisnya secara prorate menurut jumlah iuran dan masa
kepesertaannya.
4. Biaya-biaya tetap (overhead) relative rendah, karena umumnya peserta secara
bersama-sama melalui mitra pendiri, pemberi kerja memikulnya sehingga akan
memberikan dampak efisiensi yang tinggi karena dampak skala ekonomis.
5. Dana pensiun mempunyai prospek menjadi suatu lembaga keuangan dengan likuditas
dan solvabilitas yang tinggi sehingga memberikan posisi penentu dalam melakukan
kerja sama dengan lembaga keuangan lain.
6. Untuk mengurangi resiko kematian/kecelakan dari peserta, maka sebagian atau
seluruh peserta dapat dipertanggungkan dengan asuransi jiwa/kecelakaan kepada
perusahaan asuransi dengan premi asuransi relative rendah karena sifat kolektif dan
mendapat pembagian keuntungan atas pertanggungan jiwa para peserta.
7. Manfaat pensiun dapat dinikmati secara berkala bulanan selama seumur hidup dengan
jumlah yang sama bagi peserta dan bagi janda/duda dari peserta, serta anak yatim
piatu dan peserta samapai berusia 25 tahun.
8. Dana pensiun dapat mempunyai 3 fungsi yang terpadu yaitu: Tabungan, Asuransi dan
Pensiun. Fungsi ini dapat dilakukan dengan cara kerjasama antar ketiga lembaga
(Perbankan, Perusahaan Asuransi Jiwa dan Dana Pensiun).
Dana Pensiun
12
Wewenang Pengurus
1. Membuat perjanjian dengan Penerima Titipan
2. Membuat perjanjian dengan pihak ketiga
3. Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili Dana
Pensiun di dalam atau di luar pengadilan
Kewajiban Pengurus
1. Mengelola Dana Pensiun
2. Mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya pada peserta
sekurang-kurangnya 6 bln sekali dan melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan
Pengawas
3. Melaporkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas minimal 6 bulan sekali
4. Melaporkan kepada menteri Keuangan, Laporan keuangan dan perkembangan
investasi dan hasilnya yang telah diaudit Akuntan Publik paling lambat 5 bulan
setelah tahun buku beserta laporan semesteran paling lambat 2 bulan tiap akhir
semester, Laporan teknis, Laporan Aktuaris minimal 3 tahun sekali dan Laporan
apabila Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan berturut-turut
5. Mengumumkan pembentukan Dana Pensiun dan pengesahan Peraturan Dana Pensiun
dengan menempatkan Keputusan Menteri Keuangan tentang pengesahan Dana
Pensiun pada Berita Negara RI
6. Memberitahukan kepada Pendiri apabila Mitra Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan
berturut-turut atau Mitra Pendiri bubar
7. Memperlihatkan buku, catatan, dokumen dan memberikan keterangan yang
diperlukan dalam rangka pemeriksaan langsung oleh Menkeu
8. Menyampaikan kepada Peserta, Neraca dan perhitungan hasil usaha, Hal-hal yang
timbul dalam kepesertaan dan Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun
9. Menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan saran dan pendapat mengenai
perkembangan portofolio investasi dan hasilnya dan membicarakan saran dan
pendapat dimaksud bersama Pendiri dan Dewan Pengawas
Dana Pensiun
13
Dana Pensiun
14
BAB III
KESIMPULAN
Dana pensiun adalah lembaga keuangan berbadan hukum yang mengelola program
pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah pensiun.
Peserta dana pensiun adalah setiap karyawan yang termasuk ke dalam golongan
karyawan yang memenuhi syarat dalam persyaratan dana pensiun yang didirikan oleh
pemberi kerja apabila telah berusia setidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki
masa kerja minimal 1 tahun pada pada pendiri atau mitra pendiri. Sedangkan usia dimana
peserta berhak mengajukan pensiun dan mendapatkan manfaat pensiun dibedakan menjadi
pensiun normal, pensiun dipercepat, dan pensiun ditunda.
Penyelenggaraan Dana Pensiun sangat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
pemberi kerja, karyawan, serta bagi lembaga pengelolaan dana pensiun itu sendiri. Dengan
mengikutkan atau membentuk sendiri dana pensiun untuk para karyawannya, perusahaan
telah melaksanakan kewajiban moralnya kepada karyawan untuk memberikan rasa aman
ketika karyawan telah mencapai usia pensiun, sehingga karyawan akan termotivasi untuk
bekerja lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Selain itu, perusahaan juga akan
memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
professional di pasaran tenaga kerja.
Sedangkan dengan mendaftarkan diri sebagai peserta dana pensiun, para karyawan
akan merasa aman terhadap masa yang akan datang karena akan mendapatkan jaminan
ekonomis dari penghasilan yang diterima, dan mempunyai tambahan kompensasi walaupun
baru dapat dinikmati ketika karyawan tersebut telah mencapai usia pensiun atau ketika telah
berhenti bekerja. Manfaat yang diterima oleh lembaga pengelolaan dan pensiun dapat berupa
keuntungan dengan beronvestasi yang dilakukan dan turut membantu serta mendukung
program pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Dana Pensiun
15
Kashmir. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://gusbandi.blogspot.com/2009/08/prinsip-penyelenggaraan-dana-pensiun.html
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/pengelolaan.htm#8
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/dana-pensiun-6/
http://www.dana-pensiun.com/
http://blog.keuanganpribadi.com/menyiapkan-dana-pensiun/
http://www.docstoc.com/docs/17606821/DANA-PENSIUN
Dana Pensiun