You are on page 1of 2

Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.

Sedangkan Reliabilitas adalah kesamaan (konsistensi) hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan.
Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan penting dalam
waktu yang bersamaan. Dalam penelitian keperawatan, walaupun sudah ada beberapa
pertanyaan (kuisioner) yang sudah distandarisasi baik nasional maupun internasional ,peneliti
harus tetap menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial
budaya dari area penelitian

I. Pengertian Validitas (Validity)


Secara bahasa konsep validitas adalah kesahihan; kebenaran yang diperkuat oleh bukti atau data yang sesuai.
secara istilah definisi validitas antara lain :
 Kesesuaian antara definisi operasional dengan konsep yang mau diukur
 Gay (1983:110) the most simplistic definition of validity is that it is the degree to which a test measured
what it is supposed to measured.
 Validitas dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan interpretasi terhadap hasil
pengukurannya.
 Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa
mengukur. Validitas sebuah tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari
skor-skor tes.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa sebenarnya validitas adalah suatu proses untuk
mengukur dan menggambarkan objek atau keadaan suatu aspek sesuai dengan fakta. Dalam konsep
validitas setidaknya terdapat dua makna yang terkandung di dalamnya, yaitu relevans” dan accuracy. Relevansi
menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk apa instrumen tersebut
dimaksudkan (what it is intended to measure).  Accuracy menunjuk ketepatan instrumen untuk mengidentifikasi
aspek-aspek yang diukur secara tepat, yang berarti dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Kedudukan validitas sangat penting dalam suatu kegiatan termasuk dalam evaluasi pembelajaran karena
menyangkut hasil pembelajaran dilandasi dan di dukung oleh fakta-fakta yang representatif. apabila tidak ada
validitas maka suatu proses maupun hasil pembelajaran tidak akan berjalan objektif melainkan subjektif hal ini
tentu akan merugikan semua pihak terutama siswa.

II. Macam Macam Validitas (Validity)

Setelah meneliti tentang definisi validitas, menurut para ahli setidaknya ada empat macam validitas, yaitu :

a. Face Validity
Secara bahasa Face Validity dapat diartikan dengan kesahihan/kebenaran yang tampak. namun yang
dimaksud di sini face validitas adalah pertimbangan subjektif mengenai validitas berdasarkan yang
terlihat/tampak. Face validity digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pembelajaran dapat
menggambarkan konsep yang ingin diukur. secara pribadi saya mengalami kesulitan dalam memahami konsep
ini, mungkin hal ini terkait dengan keterbatasan yang saya miliki.

b. Validitas konstruk (construct validity)


Validitas konstruk berhubungan dengan per tanya an: seberapa jauh instrumen yang kita susun mam
pu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang telah dilandasi oleh konsep teoritik tertentu. Validitas konstruk
disusun dengan mendasarkan diri pada per timbangan-pertimbangan rasional dan konseptual yang didukung
oleh teori yang sudah mapan. validitas konstruk menggambarkan seberapa jauh hasil satu pengukuran sesuai
dengan hasil pengukuran lain yang secara teoritis menggambarkan konsep yang diukur. Contoh: apakah skor
depresi yang dikembangkan dapat membedakan orang depresi dengan orang tidak depresi.

c. Validitas Isi (conten Validity)


Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan atau melukiskan se
cara tepat mengenai domain perilaku yang akan di ukur. Misalnya instrumen yang dibuat untuk mengukur
aktivitas siswa dalam belajar, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan secara benar mengenai aktivitas
siswa sebagaimana diuraikan dalam deskripsi kegitan siswa dalam belajar. Contoh lain lagi misalnya instrumen
yang disiapkan untuk mengukur prestasi belajar siswa, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan de
ngan benar prestasi belajar siswa sesuai dengan stan dar prestasi sesuai dengan materi pelajaran yang harus
dikuasai oleh siswa. Kalau pada instrumen kinerja pe neliti melakukan analisis kinerja sebagai mana yang
ditetapkan dalam deskripsi tugas (job description),  maka pada instrumen untuk mengukur prestasi belajar, kita
harus melakukan analisis ma teri pelajaran, mulai dari pembagian bab per bab, sam pai pada uraian setiap
pokok bahasan.

d. Validitas kriterion (kriterion-related validity). 


yaitu validitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu pengukuran sebagai indikator dari
suatu tingkah laku atau sifat yang spesifik. Hal yang penting adalah keakuratan indikator. Criterion validity dinilai
dengan membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standard, Contoh: intensi
nyontek.

You might also like