Professional Documents
Culture Documents
Bila zat organik tersedia (terkandung) dalam limbah, maka oleh mikroorganisme akan
mengalami dua fenomena dasar yakni :
1) Oksidasi : dalam suasana aerob, karbon dan oksigen dimanfaatkan oleh bakteri untuk
memperoleh energi, dan massa sel baru terbentuk. Kebutuhan oksigen tersebut dapat
dipenuhi melalui proses aerasi.
2) Sintesis : mikroorganisme secara progresif memanfaatkan karbon, nitrogen, dan fosfor
dari bahan organik serta energi hasil proses oksidasi untuk membentuk massa sel baru
(mikroorganisme baru).
Mekanisme oksidasi
Mikoorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air, untuk pertumbuhannya membutuhkan
sumber energi yaitu unsur karbon (C) yang dapat diperoleh dari bahan organik yang berasal
dari tanaman (ganggang) yang mati, serta membutuhkan pula oksigen dari udara. Kedua
bahan organik tersebut oleh mikroorganisme akan dioksidasi dengan bantuan air untuk proses
metabolismenya, sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO 2), air (H2O), serta energi. CO2
selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses fotosintesis membentuk
oksigen, dan seterusnya. Sementara air dan energi yang dihasilkan akan digunakan sebagai
sumber energi untuk proses sintesis atau pembentukan sel mikroorganisme yang baru.
pH dan Alkalinitas
Proses aerob bekerja paling efektif pada kisaran pH 6,5 – 8,5. Pada reaktor aerob yang
dikenal dengan istilah completely mixed activated sludge (CMAS), terjadi proses netralisasi
asam dan basa sehingga biasanya tidak diperlukan tambahan bahan kimia selama BOD
kurang dari 25 mg/L.
Sementara itu proses anaerob yang memanfaatkan bakteri methanogen lebih sensitif pada pH
dan bekerja optimum pada kisaran pH 6,5 – 7,5. Sekurang-kurangnya, pH harus dijaga pada
nilai 6,2 dan jika konsentrasi sulfat cukup tinggi maka kisaran pH sebaiknya berada pada pH
7 – 8 untuk menghindari keracunan H2S. Alkalinitas bikarbonat sebaiknya tersedia pada
kisaran 2500 hingga 5000 mg/L untuk mengatasi peningkatan asam-asam volatil dengan
menjaga penurunan pH sekecil mungkin. Biasanya dilakukan penambahan bikarbonat ke
dalam reaktor untuk mengontrol pH dan alkalinitas.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan antara pengolahan secara aerob dan anaerob
(sumber : Eckenfelder, et.al , 1988)
Parameter Aerob Anaerob
Kebutuhan energi Tinggi Rendah
Tingkat pengolahan 60-90% 95%
Produksi lumpur Tinggi Rendah
Stabilitas proses
Sedang sampai Rendah sampai
terhadap toksik dan
tinggi sedang
perubahan beban
Tinggi untuk
Kebutuhan nutrien beberapa limbah Rendah
industri
Tidak terlalu
Berpotensi
Bau berpotensi
menimbulkan bau
menimbulkan bau
Tinggi untuk
Kebutuhan alkalinitas Rendah beberapa limbah
industri
Ada (dapat
Produksi biogas Tidak ada dimanfaatkan sebagai
sumber energi)
Start-up time 2 – 4 minggu 2 – 4 bulan
Jadi, dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa antara aerob dan anaerob memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Proses aerob memang cenderung lebih cepat dan stabil,
namun membutuhkan lebih banyak energi serta tingkat pengolahannya lebih rendah
dibandingkan dengan anaerob. Sebaliknya, pada proses anaerob, memiliki banyak kelebihan
seperti kebutuhan energi yang rendah (tidak membutuhkan suplai oksigen), tingkat
pengolahannya tinggi, menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi,
produksi lumpurnya sedikit, serta dapat menguraikan bahan organik lebih kompleks pada
konsentrasi tinggi. Namun kelemahannya, proses ini membutuhkan waktu retensi yang lama,
cenderung kurang stabil, dapat menimbulkan bau,serta membutuhkan kondisi alkali.
Perbandingan antara proses aerob dan anaerob tersebut menjadi dasar pemilihan unit-unit
pengolahan biologi pada secondary treatment. Pemilihan akan tergantung dari karakteristik
air limbah yang akan diolah. Bahkan, untuk karakteristik limbah tertentu diperlukan
kombinasi dari kedua proses tersebut. Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l,
proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari
4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/D-11%20_yainus_.pdf
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=14107.0
http://www.scribd.com/doc/31265477/Peran-Mikroba-Dalam-Lingkungan
http://iinparlina.wordpress.com/2009/06/12/about-nutrisi-buat-bakteri-pengolahan-
limbah/
http://www.airlimbah.com/tag/proses-biologi/
http://www.tenangjaya.com/index.php/relevan-artikel/daur-ulang-air-limbah.htm
http://www.scribd.com/doc/20939902/Prinsip2-Bioproses
http://majarimagazine.com/2009/06/parameter-pengolahan-air-limbah-industri/