You are on page 1of 6

Rumah

Kelompok :
Amelinda Islamey (03)
Eric Yunianto (12)
Lawrence Anthony (21)
Teta Matrika (29)
Fransisca Prisci (15)
Menentukan Perbedaan Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif

Indikator :
a. Menentukan kalimat utama
b. Mendaftar gagasan pendukung tiap gagasan utama
c. Menjelaskan ciri-ciri paragraf deduktif dan paragraf induktif
d. Menyimpulkan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif
e. Menentukan jenis-jenis penalaran induktif
f. Menjelaskan pola penalaran silogisme
g. Menentukan koneksi
h. Menyimpulkan

Paragraf Deduktif
Kita berharap lewat dialog dan kerja sama antar budaya dan agama dapat menjadi andil
Indonesia dalam perdamaian dunia. Manfaat positif lainnya adalah perbaikan Citra Indonesia di
mata dunia. Akan tetapi, jangan hanya berhenti pada dialog dalam ruangan. Kita perlu
menindaklanjuti dengan langkah-langkah kerjasama yang kongkret.

Kalimat Utama
Kerja sama antar budaya dan agama dapat menjadi andil Indonesia dalam perdamaian dunia.

Gagasan Pendukung
Manfaat positif lainnya adalah perbaikan Citra Indonesia di mata dunia. Akan tetapi, jangan
hanya berhenti pada dialog dalam ruangan. Kita perlu menindaklanjuti dengan langkah-langkah
kerjasama yang kongkret.
Paragraf Induktif
Banyak sekali dialog yang berhasil dalam ruangan, tetapi gagal dalam pelaksanaan di
lapangan. Banyak kaum moderat yang tidak mendapat tempat dan peran dominan di dalam
masyarakat. Mereka terkalahkan oleh sebagian orang yang menyukai kekerasan sebagai jalan
penyelesaian masalah. Orang-orang yang menyukai kekerasan seringkali mempunyai pengaruh
dominan karena mereka memiliki kepandaian untuk memotivasi masa. Oleh karena itu,
segenap elemen masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap perdamaian, perlu terus
berjuang untuk mengedepankan peran dan suara kaum moderat.

Kalimat Utama
Segenap elemen masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap perdamaian, perlu terus
berjuang untuk mengedepankan peran dan suara kaum moderat.

Gagasan Pendukung
Banyak sekali dialog yang berhasil dalam ruangan, tetapi gagal dalam pelaksanaan di lapangan.
Banyak kaum moderat yang tidak mendapat tempat dan peran dominan di dalam masyarakat.
Mereka terkalahkan oleh sebagian orang yang menyukai kekerasan sebagai jalan penyelesaian
masalah. Orang-orang yang menyukai kekerasan seringkali mempunyai pengaruh dominan
karena mereka memiliki kepandaian untuk memotivasi masa.
Ciri-ciri & Perbedaan Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif
 Paragraf Deduktif
a. Kalimat utama terletak di depan
b. Kalimat setelah kalimat utama berperan sebagai gagasan pendukung
 Paragraf Induktif
a. Kalimat utama terletak di bagian akhir
b. Kalimat dalam paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antar
kalimat (jadi, maka, dengan demikian)
c. Gagasan pendukung terletak sebelum kalimat utama

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Sehingga pengamat akan mendapatkan gambaran
sebelum mengungkapkan sebuah pendapat.

Pola penalaran secara sederhana dibedakan menjadi dua:

1. Penalaran Induktif, yaitu adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip
atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
2. Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan
dasar untuk menarik kesimpulan.
Silogisme dalam Penalaran Deduktif

a. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris.
Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis
yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:


Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.

Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA

My : Tidak ada manusia yang kekal


Mn : Socrates adalah manusia
K : Socrates tidak kekal

My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.


Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa
b. Silogisme Entimem
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Silogisme dalam Penalaran Induktif

1. Generalisasi
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh generalisasi :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik

3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.

You might also like