You are on page 1of 9

PERANAN PENTING LINGKUNGAN UNTUK

MENUNJANG PROSES BELAJAR

Awang Harizka
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Semarang
E-mail: aharizka@yahoo.co.id

Abstrak

Manusia adalah bagian dari lingkungan hidup karena hakekatnya manusia adalah
mahluk hidup yang memerlukan tempat untuk hidup yaitu lingkungan hidup. Lingkungan
hidup sendiri dapat diartikan sebagai tempat yangmencakup segala makhluk hidup dan
tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami
tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Sesuai kodratnya Manusia sebagai
mahluk sosial yang berarti membutuhkan mahluk lain untuk dapat bertahan hidup,
dalam hal ini manusia juga membutuhkan lingkungan hidup tempat untuk bertahan
hidup dan melangsungkan kehidupan. Hidup memiliki arti yang berbeda pada setiap
orang dikarenakan manusia tidak akan pernah sama dalam menjalani kehidupan.
Hakekatnya hidup adalah karunia tuhan yang tidak boleh kita sia-siakan. Bagaiman cara
mengisinya? Adalah dengan belajar kita mengerti arti kehidupan.
Belajar adalah modal utama manusia dalam menjalani kehidupan . Manusia
memulai belajar sejak mereka dilahirkan di lingkungan hidup ini. Belajar tidak harus
selalu duduk dibangku sekolah tetapi belajar adalah memaknai kehidupan dengan
mengisi hidup tersebut dengan kebajikan pada setiap mahluk hidup.

BAB I keadaan sumber daya alam seperti


PENDAHULUAN tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di
1.1 LATAR BELAKANG atas tanah maupun di dalam lautan.
MASALAH Lingkungan terdiri dari komponen
abiotik dan abiotik. Komponen
Lingkungan adalah kombinasi abiotik adalah segala yang tidak
antara kondisi fisik yang mencakup bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembapan, cahaya, bunyi. diamati dan tidak dapat diukur, yang
Sedangkan komponen biotic adalah dapat diamati adalah stimulus dan
segala sesuatu yang bernyawa seperti respon, oleh karena itu apa yang
tumbuhan, hewan, manusia dan diberikan oleh guru (stimulus) dan
mikroorganisme. apa yang diterima oleh pelajar
Lingkungan hidup, sering disebut (respon) harus dapat diamati dan
sebagai lingkungan, adalah istilah diukur.
yang dapat mencakup segala mahluk
Ketiganya tidak dapat dipisahkan
hidup dan tak hidup yang ada dialam.
dalam suatu proses belajar ketiganya
Belajar adalah perubahan yang relatif saling melengkapi dan mempunyai
permanen dalam perilaku atau peranan yang penting. Ketika proses
potensi perilaku sebagai hasil dari belajar tidak maksimal kemungkinan
pengalaman atau latihan yang unsur ketiganya tidak maksimal
diperkuat. Belajar merupakan akibat dalam berperan. Jika salah satu
adanya interaksi antara stimulus dan kurang maksimal maka hasil belajar
respon. Seseorang dianggap telah pun akan menjadi kurang maksimal.
belajar sesuatu jika dia dapat
Saat ini proses belajar di Indonesia
menunjukkan perubahan
hanya mementingkan unsur stimulus
perilakunya. Menurut teori ini dalam
dan unsur belajar saja sehingga
belajar yang penting adalah input
pengembangannya dalam lingkungan
yang berupa stimulus dan output
pun tidak dapat diaplikasikan dalam
yang berupa respon.
kehidupan nyata. Padahal unsur
Stimulus adalah apa saja yang lingkungan mempunyai peranan
diberikan guru kepada pelajar, yang sangat penting dalam proses
sedangkan respon berupa reaksi atau belajar yang baik. Perlu diperhatikan
tanggapan pelajar terhadap stimulus proses belajar yang baik akan
yang diberikan oleh guru tersebut. menghasilkan output yang baik pula.
Proses yang terjadi antara stimulus
dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat
1.2 LANDASAN TEORI 1.3 TUJUAN PENULISAN

Belajar adalah proses yang harus Tujuan yang ingin disampaikan


diperhatikan dengan sangat, karena penulis adalah untuk memberi ilmu
semua manusia akan memerlukan tentang suatu proses belajar yang
belajar dalam hiudpnya di dunia. baik. Karena proses belajar akan
Manusia yang baik adalah manusia menentukan seorang manusia dalam
yang sepanjang hidupnya terus hidupnya.
belajar untuk membenahi dirinya.
Dengan memperhatikan proses
Bagaimana manusia dapat
belajar yang baik maka akan
memperoleh proses belajar yang
dihasilkan hasil yang sangat baik
baik? Salah satunya dengan cara
dalam kehidupan seseorang. Belajar
menggabungkan tiga unsur dalam
sangat menentukan kemana langkah
belajar yaitu lingkungan belajar,
seorang akan berjalan.
stimulus, dan hasil yang akan
diperoleh. Bagaimana lingkungan
BAB II
belajar yang baik? Lingkungan
belajar yang baik adalah lingkungan PEMBAHASAN
yang sepenuhnya mendukung proses
2.1 PENGERTIAN MENATA
belajar. Bagaimana stimulus yang
LINGKUNGAN BELAJAR
baik? Stimulus yang baik adalah
YANG BAIK
stimulus yang nantinya akan
menghasilkan output yang baik dari
Proses belajar yang baik harus
segi hasil maupun terapannya dalam
memperhatikan lingkungan yang
lingkungan sehari-hari.
akan mendukung belajar.Pertama
yang harus diperhatikan adalah
Proses belajar perlu mendapat
menata lingkungan belajar dengan
perhatian penuh karena akan
baik.
menentukan kehidupan masa depan
yang penuh dengan harapan. Belajar
Menata lingkungan belajar pada
adalah kodrat seseorang dalam
hakekatnya melakukan pengelolaan
menjalani kehidupan.
lingkungan belajar. Aktivitas guru pengalaman belajar (learning
dalam menata lingkungan belajar experiences) dalam rangka
lebih terkonsentrasi pada menumbuh-kembangkan
pengelolaan lingkungan belajar di kemampuannya (kompetensi -
dalam kelas. Oleh karena itu guru competency), yaitu spiritual, mental:
dalam melakukan penataan intelektual, emosional, sosial, dan
lingkungan belajar dikelas tiada lain fisik (indera) atau kognitif, afektif,
melakukan aktivitas pengelolaan dan psikomotorik.
kelas atau manajemen kelas Indra Djati Sidi (2005:148–150),
(classroom management). Menurut menegaskan dalam menata
Milan Rianto(2007:1), pengelolaan lingkungan belajar di kelas yang
kelas merupakan upaya pendidik menarik minat dan menunjang siswa
untuk menciptakan dan dalam pembelajaran erat kaitannya
mengendalikan kondisi belajar serta dengan keadaan lingkungan fisik
memulihkannya apabila terjadi kelas, pengaturan ruangan,
gangguan dan/atau penyimpangan, pengelolaan siswa dan pemanfaatan
sehingga proses pembelajaran dapat sumber belajar, pajangan kelas, dan
berlangsung secara optimal. lain sebagainya.” Oleh karena itu
Optimalisasi proses pembelajaran dapat ditegaskan lebih lanjut bahwa
menunjukan bahwa keterlaksanaan secara fisik lingkungan belajar harus
serangkaian kegiatan pembelajaran menarik dan mampu membangkitkan
(instructional activities) yang sengaja gairah belajar serta menghadirkan
direkayasa oleh pendidik dapat suasana yang nyaman untuk belajar.
berlangsung secara efektif dan Kelas belajar harus bersih, tempat
efisien dalam memfasilitasi peserta duduk di tata sedemikia rupa agar
didik sampai dapat meraih hasil anak bisa melakukan aktivitas belajar
belajar sesuai harapan. Hal ini dengan bebas. Dinding kelas di cat
dimungkinkan, karena berbagai berwarna sejuk, terpampang gambar-
macam bentuk interaksi yang gambar atau foto yang mendukung
terbangun memberikan kemudahan kegiatan belajar seperti gambar
bagi peserta didik untuk memperoleh pahlawan, lambang negara, presiden
dan wakil presiden, kebersihan Agar pembelajaran benar-benar
lingkungan, famlet narkoba, dan kondusif maka guru mempunyai
sebagainya. peranan yang sangat penting dalam
menciptakan kondisi pembelajaran
2.2 PENGERTIAN
tersebut. Diantara yang dapat
LINGKUNGAN BELAJAR
diciptakan guru untuk kondisi
tersebut adalah penciptaan
Salah SATU aspek penting
lingkungan belajar. Lingkungan
keberhasilan dalam proses
belajar menurut Muhammad Saroni
pembelajaran yang dilakukan oleh
(2006:82-84), adalah
guru menurut Muhammad Saroni
”segala sesuatu yang berhubungan
(2006:81-82), adalah ”penciptaan
dengan tempat proses pembelajaran
kondisi pembelajaran yang efektif.
dilaksanakan. Lingkungan ini
Kondisi pembelajaran efektif adalah
mencakup dua hal utama, yaitu
kondisi yang benar-benar kondusif,
lingkungan fisik dan lingkungan
kondisi yang benar-benar sesuai dan
sosial, kedua aspek lingkungan
mendukung kelancaran serta
tersebut dalam proses pembelajaran
kelangsungan proses pembelajaran. ”
haruslah saling mendukung,
Indra Djati Sidi (1996) dalam Cope
sehingga siswa merasa krasan di
(No. 02 tahun VI Desember 2002 :
sekolah dan mau mengikuti proses
36), menegaskan ”bahwa dalam
pembelajaran secara sadar dan bukan
pelaksanaan kegiatan belajar
karena tekanan ataupun
mengajar, setiap guru harus dapat
keterpaksaan.”
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, suasana interaksi
Dari kutipan tersebut maka dapat
belajar mengajar yang hidup,
dikatakan bahwa lingkungan belajar
mengembangkan alat peraga yang
merupakan situasi buatan yang
sesuai, memanfaatkan sumber belajar
menyangkut lingkungan fisik
yang sesuai, memotivasi siswa untuk
maupun yang menyangkut lingungan
berpartisipasi dalam proses belajar
sosial. Dengan demikian lingkungan
mengajar, dan lingkungan belajar di
belajar dapat diciptakan sedemikain
kelas yang kondusif.”
rupa, sehingga mampu memfasilitasi Lingkungan belajar dalam hal
siswa untuk melaksanakan kegiatan terutama di kelas adalah sesuatu
belajar. Selanjutanya lingkungan yang diupayakan atau diciptakan
belajar dapat dilihat dari interaksi oleh guru agar proses pembelajaran
belajar mengajar yang merupakan kondusif dapat mencapai tujuan
konteks terjadinya pengalaman pembelajaran yang semestinya.
belajar, dan dapat berupa lingkungan Lingkungan belajar di kelas sebagai
fisik dan lingkungan non fisik. situasi buatan yang berhubungan
Menurut I Made Alit dengan proses pembelajaran atau
Mariana(2005:13), lingkungan konteks terjadinya pengalaman
belajar dapat merefleksikan ekspetasi belajar, dapat di klasifikasikan yang
yang tinggi untuk kesuksesan seluruh menyangkut : 1) lingkungan
siswa. Lingkungan tersebut mengacu (keadaan) fisik, dan 2) lingkungan
pada ruang secara fisik tempat sosial.
belajar, lingkungan sosial dan a.Lingkungan fisik
psikologi siswa yang mendorong Menurut Muhammad Saroni
belajar, perlakuan dan etika dalam (2006:82-83), yang intinya bahwa
menggunakan mahluk hidup, dan “lingkungan fisik adalah lingkungan
keamanan (dalam area belajar yang yang memberi peluang gerak dan
berhubungan dengan pembelajaran segala aspek yang berhubunga
sains). dengan upaya penyegaran pikiran
Berdasarkan uraian pendapat tentang bagi siswa setelah mengikuti proses
lingkungan belajar tersebut diatas pembelajaran yang sangat
maka dapat disarikan bahwa membosankan. Lingkungan fisik ini
lingkungan belajar yang di kelola meliputi saran prasarana
adalah terutama bagaimana pembelajaran yang di miliki sekolah
mengemas suasana kelas belajar, seperti lampu, ventilasi, bangku, dan
kelas belajarnya, dan sumber-sumber tempat duduk yang sesuai untuk
belajar yang ada di sekolah ataupun siswa, dan lain sebagainya.” Hal
yang dapat diadakan dari dibuat / yang senada Suprayekti (2003:18),
alam lingkungan sekolah. juga menegaskan bahwa :
“lingkungan fisik yaitu lingkungan ”dalam lingkungan sosial
yang ada di sekitar siswa baik itu di berhubungan dengan pola interaksi
kelas, sekolah, atau di luar sekolah antarpersonil yang ada di lingkungan
yang perlu di optimalkan sekolah secara umum. Lingkungan
pegelolaannya agar interaksi belajar sosial yang baik memungkinkan para
mengajar lebih efektif dan efisien. siswa untuk berinteraksi secara baik,
Artinya lingkungan fisik dapat siswa dengan siswa, guru dengan
difungsikan sebagai sumber atau siswa, guru dengan guru, atau guru
tempat belajar yang direncanakan dengan karyawan, dan siswa dengan
atau dimanfaatkan. Yang termasuk karyawan, serta secara umum
lingkungan fisik tersebut diantanya interaksi antar personil. Dan kondisi
adalah kelas, laboratorium, tata pembelajaran yang kondusif hanya
ruang, situasi fisik yang ada di dapat dicapai jika interaksi sosial ini
sekitar kelas, dan sebagainya.” berlangsung secara baik. Lingkungan
sosial yang kondusif dalam hal ini,
Dari uraian di atas maka dapat misalnya adanya keakraban yang
disarikan bahwa lingkungan fisik proporsional antara guru dan siswa
adalah lingkungan yang ada disekitar dalam proses pembelajaran.”
siswa belajar berupa sarana fisik baik
yang ada dilingkup sekolah maupun Oleh karena itu dalam lingkungan
yang dilingkungan sekolah termasuk sosial kelas hendaknya juga
dimasyarakat siswa berada. Dalam diciptakan sekondusif mungkin, agar
uraian ini lingkungan fisik lebih suasana kelas dapat digunakan
ditekankan pada lingkungan fisik sebagai ajang dialog mendalam dan
dalam ruang kelas belajar di sekolah, berpikir kritis yang menjunjung
alat/media belajar yang ada , dan tinggi prinsip-prinsip manusiawi,
alat/media belajar yang dapat dibuat empati, dan lain-lain, demokratis
sendiri/diambil lingkungan serta religius. Selanjutnya
b. Lingkungan sosial lingkungan non fisik/lingkungan
Muhammad Saroni (2006:83), sosial dapat dikembangkan fungsinya
menjelaskan bahwa : yaitu untuk menciptakan suasana
belajar yang nyaman dan kondusif dan strategi pembelajaran yang
seperti adanya musik yang memungkinkan siswa belajar.” Oleh
digunakan sebagai latar pada saat karena itu peran guru harus bisa
interaksi belajar mengajar membiasakan pengaturan peran
berlangsung. Musik tersebut serta/ tanggung jawab tiap siswa
digunakan menjadika suasana belajar terhadap terciptanya lingkungan fisik
terasa santai, siswa dapat belajar dan kelas yang diharapkan dan suasana
siap terkonsentrasi. lingkungan sosial kelas yang
Dari uraian tersebut di atas maka menjadikan proses pembelajaran
dapat dipertegas bahwa lingkungan bagi tiap siswa menjadi bermakna.
sosial kelas adalah upaya penciptaan Dengan terciptanya tanggung jawab
suasana belajar atau suasana kelas bersama antara siswa dan guru maka
belajar sehingga interaksi di dalam kebersaman akan terbentuk sehingga
kelas kondusif. Di mana suasana hal (lingkungan belajar) untuk
kelas belajar berlangsung santai menjadikan pembelajaran berenergi
bermakna, demokratis, adil, religius, menjadi tuntutan tiap siswa. Hal
dan siswa dapat belajar dan siap yang menjadikan pembelajaran
untuk berkonsentrasi. Di samping itu berenergi adalah tanggung jawab
ketika siswa sedang bekerja bersama tiap siswa.
/mengerjakan suatu masalah dapat
BAB III
diputarkan musik belajar.
Dalam hal ini tugas guru menurut
PENUTUP
Mulyasa (2006:210&218), adalah
”memberikan kemudahan belajar 3.1 SIMPULAN
kepada siswa, dengan menyediakan
Proses belajar tidak hanya
berbagai sarana dan sumber belajar
memandang bagaimana seorang guru
yang memadai, juga selain
atau dosen dalam menyampaikan dan
menyampaikan materi pembelajaran
bagaimana seorang siswa/mahasiswa
yang berupa hapalan tetapi juga
menyerap dengan baik. Namun
menciptakan dan mengatur
faktor lingkungan juga memberi
lingkungan belajar terutama di kelas,
peranan yang besar dalam proses DAFTAR PUSTAKA
belajar. Lingkungan mempunyai
http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
peranan yang sangat berarti dan
haruslah mendukung proses belajar
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkun
dengan penuh. Lingkungan akan
gan_hidup
menghasilkan hasil dalam belajar
yang begitu nyata dalam kehidupan http://e-edu.lpmp-kalbar.net/
nyata. Peranan yang begitu nyata
dalam proses belajar adalah dengan
menentukan lingkungan belajar yang
baik.

3.2 SARAN

Sebagai manusia yang menyadari


kebutuhan akan belajar haruslah
mengikuti prosesnya dengan sangat
baik. Untuk itu haruslah kita
aplikasikan apa yang seharusnya kita
lakukan untuk menunjang proses
belajar. Salah satunya dengan
mengaplikasikan lingkungan yang
baik yang dibutuhkan dalam proses
belajar. Dalam tulisan ini
terpampang jelas lingkungan seperti
apa yang akan menunjang proses
belajar yang baik. Untuk itu harus
kita aplikasikan kedalam dunia nyata
agar dapat kita buktikan
kebenarannya.

You might also like