Professional Documents
Culture Documents
E-mail: prabawaekasoesanta@yahoo.com
I. PENDAHULUAN
Ekonomi berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan manusia
diperhadapkan dengan kenyataan “keterbatasan” sumberdaya untuk
memenuhinya. Ekonomi sendiri hadir untuk menjawab sedikitnya tiga pertanyaan.
Pertama, apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa (What). Kedua,
Bagaimana sumber-sumber ekonomi, faktor-faktor produksi, yang tersedia
dipergunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut (How). Ketiga, untuk
siapa barang-barang tersebut diproduksi, atau bagaimana barang-barang tersebut
dibagikan di antara warga masyarakat (For Whom).
Para ekonom cenderung alergi terhadap situasi dan kondisi yang penuh dengan
“ketidakpastian”. Kondisi ketidakpastian sering membuat instrumen-instrumen
ekonomi yang telah dibangun tidak mampu bekerja dengan baik (The dead of
economics). Oleh karena itu, ekonom senantiasa bekerja keras untuk
mengembangkan berbagai “model” guna memprediksi kondisi masa depan
dengan berpijak dari berbagai fenomena yang ada saat ini atau bahkan masa
lampau.
Secara konvensional modeling “time series”, yaitu model yang dibangun atas
fenomena runtun waktu, khususnya masa lampau dianut oleh banyak ahli
ekonometrika. Namun dalam dunia yang berubah sangat cepat seperti sekarang
ini, upaya-upaya prediksi yang dibuat oleh ekonom sering meleset. Hal ini
menunjukkan bahwa para ekonom sebenarnya kurang mampu untuk membaca
fenomena ekonomi yang ada dan menghubungkannya dengan kemungkinan-
kemungkinan masa depan. Dengan demikian harapan atau ekspekatasi yang
dibangun menjadi tidak tercapai.
Dalam makalah ini akan dikupas tentang “Ekspektasi Rasional”, yaitu suatu
pandangan makroekonomi yang banyak dianut oleh kelompok ekonom dasa
warsa terakhir ini, khususnya mereka yang sangat fanatik terhadap sistem pasar
bebas dan secara ekstrim menolak campur tangan pemerintah dalam sistem
ekonomi Disamping akan membahas tentang orbitasi Ekspektasi Rasional
diantara aliran pemikiran Klasik, Keynesian dan Monetaris, di dalam makalah
ini juga akan dibahas bagaimana mekanisme kerja Ekspektasi Rasional serta
asumsi-asumsi dasarnya. Pada bagian akhir akan dibahas tentang Ekspektasi
Rasional diperhadapkan dengan fenomena ekonomi Indonesia.
4. Apakah kegiatan ekonomi perlu sepenuhnya diatur oleh sistem pasar bebas,
atau apakah kebijakan-kebijakan pemerintah perlu dijalankan untuk
menciptakan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi ?
1. Peranan sistem pasar bebas. Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of
Nations, mengemukakan bahwa sistem pasar bebas akan menciptakan
keseimbangannya sendiri. Apabila terjadi ketidak seimbangan pasar, maka
ada secara otomatis akan terjadi penyesuaian-penyesuaian menuju
kekeseimbangan baru.Yang menggerakkan sistem pasar bebas tersebut biasa
dikenal sebagai “the invisible hand£. Pengaturan semacam ini memungkinkan
terwujudnya efisiensi yang tinggi, karena setiap pelaku ekonomi akan selalu
berusaha untuk mencapai prestasi yang maksimum, dimana produsen
cenderung memaksimumkan profit dan konsumen cenderung
memeksimumkan utilitas.
2. Hukum Say, fleksibilitas upah, dan kesempatan kerja penuh. Para ekonomon
klasik berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai
dalam perekonomian. Pengangguran adalah masalah yang sementara. Dalam
sistem pasar bebas akan ada penyesuaian-penyesuaian otomatis yang
,memungkinkan terjadinya kesempatan kerja penuh. Hal ini bisa terjadi
karena dalam perekonomian tidak terdapat kekuarangan permintaan agregat
serta fleksibilitas upah akan mengembalikan keseimbangan di pasar tenaga
kerja. Hukum Say mengatakan bahwa “supply creates its own demand”.
Dalam bukunya yang berjudul : The General Theory of Employment, Interest and
Modey, Keynes menerangkan peranan kebijakan pemerintah dalam perekonomian
sangat dibutuhkan terutama dalam kebijakan fiskal dan moneter. Pandangan inilah
yang kemudian menimbulakn perdebatan dengan kelompok monetaris.
Ekspektasi rasional merupakan bagian dari aliran pemikiran New Classic, karena
asumsi-asumsi yang dibangun hampir sama dengan aliran pemikiran ini. Namun
ada juga yang menggolongkan ekspektasi rasional dalam aliran pemikiran ekstrim
menetaris.
A. ASUMSI DASAR
Asumsi dasar bagi bekerjanya model ekspektasi rasional ini adalah :
Dalam kesempatan lain, Case dan Fair (1999) mengatakan bahwa hipotesis
ekspektasi rasional mengasumsikan bahwa orang mengetahui tentang “model
ekonomi secara benar”. Sebagai contoh model tentang inflasi. Variabel-
variabel yang mempengaruhi terjadinya inflasi, diektahui secara pasti oleh
semua pelaku ekonomi secara simetris. Apabila terjadi perubahan-perubahan
terhadap parameter dari variabel-variabel tersebut, maka secara cepat para
pelaku ekonomi dapat mengekspektasi perubahan inflasi.
Untuk memahami secara jelas tentang mekanisme dari Ekspektasi rasional ini
dapat dijelaskan melalui dua cara, yaitu : grafis dan matematis.
B. PENDEKATAN GRAFIS
Pada kondisi Gambar 1 (a), keseimbangan ekonomi mula-mula berada di titik
E0. Perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh dan
tingkat harga adalah P0.
LRAS
SRAS1
SRAS0
AD1
AD0
E2
E0
P
P2
P1
P0
YF
Y1
LRAS
SRAS1
SRAS0
E2
E0
AD1
AD0
P2
P1
P0
Y1
YF
E1
E1
Gambar 1. Hipotesis Ratex dan Perubahan Permintaan Agregat
dimana
dimana
ε (z)t