You are on page 1of 16

Bab I

Pendahuluan
1.1 Kata Pengantar

puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami sesuai dengan

waktu yang diharapkan.

tak lupa kami dari penulis mengucapkan kepada terima kasih kepada dosen yang telah

memberikan tugas kepada kami, serta pihak – pihak yang telah membantu kami baik

pikiran, waktu, dan materi dalam penulisan makalah ini hingga makalah ini dapat kami

selesaikan.

Kami dari penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami

butuhkan demi kesempurnaan makalah kami ke depannya.

Wassalam.

1.2 Latar Belakang

1
Ikan salmon merupakan ikan yang banyak mengandung kandungan nutrisi

yang sangat dibutuhkan oleh tubuh khusunya untuk otak, Karena dalam ikan salmon

mempunyai atau memiliki kandungan gizi seperti asam lemak omega 3 tak jenuh

sehingga sangat baik untuk otak khususnya bagi pertumbuhan otak anak.

Ikan salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk

berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu

kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Salmon kembali ke perairan air tawar yang

deras untuk berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan

dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan

mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak.

1.3 Tujuan penulisan:

1) Mengetahui siklus hidup ikan salmon

2) Mengetahui kandungan gizi yang terkandung dalam ikana salmon.

Daftar Isi

2
Bab I pendahuluan

Kata pengantar………………………………………………………………………1

Latar belakang……………………………………………………………………….2

Daftar isi……………………………………………………………………………...3

Bab II pembahasan………………………………………………………………....4

2.1 Perkembang biakan ikan salmon………………………….………………….4

2.2 Manfaat Ikan Salmon……...………………………………….………………..9

Bab III penutup

3.1 Kesimpulan….…………………………………………………………………14

Daftar pustaka……………………………………………………………………...15

Bab II
Pembahasan

3
2.1 Perkembang Biakan Ikan Salmon

Ikan salmon adalah sejenis ikan laut dari family salmonidae. Secara umum,

salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang

biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air

tawar untuk bereproduksi. Salmon kembali ke perairan air tawar yang deras untuk

berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan dilakukan

dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam

beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak.

Untuk menyimpan telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk

menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus,

menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000

telur, menutupi area sekitar 2,8 m2. Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah.

Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati betina dan mengeluarkan spermanya ke

air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan

menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya

sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati dalam

hitungan hari setelah bertelur.

Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus

yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi umum terjadi pada tahap ini,

4
yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah

manusia.

Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka

dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Pada masa tersebut,

mereka berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur yang selamat

mencapai tahap ini.

Salmon menghabiskan waktu selama satu hingga lima tahun sebelum

mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat di mana

dia dilahirkan untuk berkembang biak. Untuk menuju ke proses tersebut, beberapa

jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan menjadi gelap. Jarak

perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan, mereka dapat mengarungi

arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 km dari lautan menuju

tempat di mana mereka dilahirkan.

Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga,

amphipoda, dan crustacea lainnya. Ketika sudah besar, mereka akan memakan ikan

kecil.

Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang

sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan

5
demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat

menyimpan memori tersebut masih misteri.

Menurut R. James Henderson.dkk menyimpulkan Atlantik salmon postsmolts

diberi makan diet kontrol atau satu dari 9 percobaan diet yang berisi berbagai

campuran dari dua minyak nabati, biji rami (LO) dan minyak lobak (RO), dan minyak

ikan (FO) dalam sidang segitiga desain, selama 50 wk. Setelah pengambilan sampel,

ikan makan sebelumnya 100% UNTUK, LO dan RO yang beralih ke diet yang

mengandung 100% UNTUK lagi selama 20 wk. Komposisi asam lemak dari daging

total lipid yang linear berkorelasi dengan komposisi asam lemak diet (r = 0,99-1,00, P

<0,0001). Inklusi minyak nabati pada 33% dari total minyak secara signifikan

mengurangi konsentrasi tinggi asam lemak tak jenuh, eicosapentaenoate [20:5 (n-3)]

dan docosahexaenoate [22:6 (n-3)], untuk ~ 70 dan 75 %, masing-masing, dari nilai-

nilai di makan ikan 100% UNTUK. Ketika minyak sayur dimasukkan pada 100%

dari total diet lemak, konsentrasi 20:5 (n-3) dan 22:6 (n-3) secara signifikan dikurangi

menjadi ~ 30 dan 36%, masing-masing, dari nilai-nilai dalam ikan UNTUK makan.

Transfer makan ikan sebelumnya 100% minyak nabati dengan 100% UNTUK diet

selama 20 wk mengembalikan konsentrasi 20:5 (n-3) dan 22:6 (n-3) untuk ~ 80% dari

nilai di makan ikan 100 % UNTUK selama 70 wk, meskipun nilai-nilai masih jauh

lebih rendah. Namun, di makan ikan sebelumnya baik 100% LO atau RO, konsentrasi

18:2 (n-6) tetap ~ 50% lebih tinggi daripada di makan ikan 100% UNTUK. Studi ini

menunjukkan bahwa RO dan LO dapat berhasil digunakan untuk budaya salmon

6
melalui fase air laut siklus pertumbuhan mereka; ini akan menghasilkan pengurangan

dalam daging 20:5 (n-3) dan 22:6 (n-3) konsentrasi yang dapat menjadi sebagian

dipulihkan dengan memberi makan diet yang hanya berisi UNTUK laut untuk masa

sebelum panen.

Selain itu factor yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan ikan salmon adalah

dextrin. Dextrin adalah kelompok rendah karbohidrat berat molekul yang dihasilkan

oleh hidrolisis pati. Dekstrin adalah campuran dari polimer D-glukosa unit

dihubungkan oleh α-(1,4) atau α-(1,6) glikosidik obligasi obligasi.

Efek dari berbagai tingkat dextrin, alfa-selulosa dan lemak dipelajari dalam

diet fingerlings Chinook salmon. Tidak ada perbedaan cukup besar dalam

pertumbuhan ikan untuk makanan yang mengandung nol sampai 48% dari dextrin

dan tidak ada alfa-selulosa yang diamati dan tidak ada efek tingkat karbohidrat yang

tinggi pada pertumbuhan ikan atau kesehatan terdeteksi. Ketika tingkat alfa-selulosa

dari diet itu bervariasi berbanding terbalik dengan konsentrasi dextrin Namun,

pertumbuhan ikan terbelakang yang sangat tinggi konsentrasi alfa-selulosa, yang

diduga sebagai akibat dari peningkatan diet massal. Sejumlah kecil alfa-selulosa

dalam makanan tampaknya meningkatkan efisiensi penggunaan protein. Mengganti

dextrin isocalorically dengan minyak jagung menghambat pertumbuhan ikan dan

penurunan sintesis protein. Karena kandungan lemak karkas meningkat tajam,

sebagian yang cukup dari lemak yang diserap.( Donald R. Buhler : 1961)

7
Di samping itu, efek dari sumber-sumber karbohidrat berbeda diperiksa.

Ketika glukosa, maltosa, dextrin dan tepung kentang dibandingkan, laju pertumbuhan

ikan diamati menurun dengan meningkatnya berat molekul karbohidrat. Sukrosa

menghasilkan pertumbuhan yang sebanding dengan bahwa dengan fruktosa glukosa

sementara dengan laju pertumbuhan ikan menurun 20%. Galaktosa memberikan

pertumbuhan terbelakang, tetapi tidak mengakibatkan peningkatan abnormal

mortalities atau dibuktikan patologi. Glukosamin sebagai sumber karbohidrat

menghasilkan pertumbuhan terendah salah satu karbohidrat diuji. (John E. Halver:

1961)

Data yang disajikan menunjukkan bahwa tingkat protein optimal untuk

chinook salmon bergantung pada suhu air. Persyaratan pada 47 ° F telah ditemukan

untuk menjadi 40% dari diet dan persyaratan pada 58 ° F, 55% dari diet. Tes

pemberian makan juga menunjukkan bahwa kebutuhan protein ikan adalah dua

sampai 4 kali lebih tinggi daripada burung-burung dan mamalia, ketika dinyatakan

sebagai persentase dari makanan kering. ( Donald C. DeLong:1957)

8
Gbr. Ikan salmon

2.2 Manfaat Ikan Salmon

Ikan salmon selain dikenal sebagai makanan bagi otak juga memiliki khasiat

sebagai makanan untuk menjaga kulit sehat. Ikan salmon dapat mengobati terjadinya

keriput pada kulit dan memelihara penampilan kulit tetap sehat.

Salmon adalah ikan yang kaya lemak tak jenuh Omega 3 yang dapat

mengurangi produksi partikel penyebab radang dalam tubuh yang dapat merusak

kulit. Dalam riset penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of the American

Medical Association dilaporkan bahwa terdapat hubungan antara mengkonsumsi ikan

dengan jumlah asam lemak omega-3 serta pertumbuhan penyakit jantung koroner.

Selain itu, terdapat berbagai riset yang juga turut menjelaskan keuntungan-

keuntungan mengkonsumsi lemak ikan bagi kesehatan.

Salmon juga mengandung protein tinggi, coenzim Q-10 adalah suatu antioksidan

dan juga kaya dimethylaminoetahnol. Ikan yang kaya lemak tak jenuh Omega 3

9
seperti yang terdapat pada salah satu ikan seperti yang terkandung pada ikan salmon

mempunyai peranan penting dalam kesehatan yaitu:

 Menurunkan insiden penyakit jantung dan stroke

 Menurunkan risiko kematian mendadak

 Menurunkan serangan jantung pada penderita diabetes

 Menurunkan tekanan darah dan kolesterol

 Efek anti-inflamasi

 Kesehatan tulang

 Menurunkan risiko dementia ( termasuk penyakit Alzheimer)

 Pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak

 Anti-depresi

 Menurunkan insiden kelahiran prematur

 Meningkatkan imunitas tubuh

 Mencegah penyakit asma, rheumatoid arthritis, aterosklerosis, dan kanker.

Hal yang menyebabkan kenapa lemak ikan memiliki banyak keuntungan adalah

karena lemak ikan terdiri dari omega-3 dimana omega-3 mengandung asam

timnodonat (Eicosa Pentanoic acid/EPA) dan asam servonat (Docosa Heksanoic

Acid/DHA). Selama ini kedua asam lemak tersebut dikenal memberikan efek positif

bagi kesehatan jantung. Pemberian EPA-DHA 3 gram/hari mampu menurunkan

10
risiko penyakit jantung koroner, menurunkan kolesterol, menurunkan trigliserida,

menurunkan tekanan darah, dan mencegah pembekuan darah.

Asam lemak omega-3 dapat memperkuat dinding pembuluh darah, membuat

platelet/keping darah tidak mudah pecah atau menggumpal. Sangat dianjurkan untuk

banyak mengkonsumsi ikan yang agak berlemak seperti ikan salmon. Selain

mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, ikan salmon juga kaya akan protein

yang sangat berguna bagi tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan omega-3 sesuai dengan

yang dianjurkan, maka perlu untuk mengkonsumsi ikan dua kali dalam seminggu.

Suplemen lemak ikan yang sekarang beredar di pasaran juga sudah mengandung

asam lemak omega-3 yang penting yaitu EPA dan DHA. Banyak lemak ikan yang

diproduksi dalam bentuk suplemen berguna untuk memudahkan para konsumen

untuk membawa dan mengkonsumsikannya karena suplemen sering disediakan dalam

bentuk kapsul. Lemak ikan yang paling mudah tersedia umumnya adalah lemak ikan

salmon. Sockeye salmon adalah salah satu jenis ikan salmon yang berwarna merah

dan ditemukan di Alaska. Ikan sockeye salmon sangat baik untuk dibentuk suplemen.

Satu kali sediaan ikan salmon (3 – 4 ons) dapat mengandung 1,5 gram asam lemak

omega-3. Jika mengkonsumsi suplemen minyak ikan salmon, maka dikatakan cukup

apabila mengandung 800-1000 mg/hari.

11
Selain semua itu ikan salmon juga mempunyai kadar kalsium yang bermanfaat bagi

tubuh kita, Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi

metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.

Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia:

 Mengaktifkan saraf

 Melancarkan peredaran darah

 Melenturkan otot

 Menormalkan tekanan darah

 Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

 Menjaga keseimbangan cairan tubuh

 Mencegah osteoporosis (keropos tulang)

 Mencegah penyakit jantung

 Menurunkan risiko kanker usus

 Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik

 Mengatasi keluhan saat haid dan menopause

 Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui

 Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

 Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan

 Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah

12
 Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

Menurut peneliti John E. Halver dkk. Efisiensi L-arginin · HCl, glisin, urea,

dan diamonium sitrat sebagai suplemen nitrogen senyawa dalam diet salmon cyang

telah mereka pelajari. Lebih dari Enam dari 200 ikan masing-masing, dengan berat

rata-rata 3,8 gm. Diet seimbang yang mengandung 20% protein dan 40% protein

seimbang dibandingkan dengan diet seimbang yang mengandung 20% protein dan

20% "kasar" protein sebagai L-arginin · HCl, glisin, urea atau diamonium sitrat.

salmon muncul mirip dengan hewan lain dalam kemampuan untuk mengkonversi

arginin dan glisin non-asam amino esensial, tetapi berbeda dengan hewan lain,

tampaknya tidak mampu mengubah diamonium sitrat urea atau senyawa ini untuk

pertumbuhan.

13
Bab III

Penutup
3. Kesimpulan

Ikan salmon bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air

tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Salmon

kembali ke perairan air tawar yang deras untuk berkembang biak. Metode navigasi

yang dilakukannya kemungkinan dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut.

Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah

berkembang biak. Salmon adalah ikan yang kaya lemak tak jenuh Omega 3 yang

dapat mengurangi produksi partikel penyebab radang dalam tubuh yang dapat

merusak kulit dan kaya akan protein, coenzim Q-10 adalah suatu antioksidan dan juga

kaya dimethylaminoetahnol.

14
Daftar Pustaka
J. Gordon Bell, John McEvoy, Douglas R. Tocher, Fiona McGhee, Patrick J.
Campbell, and John R. Sargent

Replacement of Fish Oil with Rapeseed Oil in Diets of Atlantic Salmon


(Salmo salar) Affects Tissue Lipid Compositions and Hepatocyte Fatty
Acid Metabolism
J. Nutr. 131: 1535-1543.

Donald R. Buhler, and John E. Halver


Nutrition of Salmonoid Fishes: IX. Carbohydrate Requirements of
Chinook Salmon
J. Nutr. 74: 307-318.

John E. Halver
Nutrition of Salmonoid Fishes: III. Water-Soluble Vitamin Requirements
of Chinook Salmon
J. Nutr. 62: 225-243.
A. N. Woodall, and Gilles LaRoche
Nutrition of Salmonoid Fishes: XI. Iodide Requirements of Chinook
Salmon
J. Nutr. 82: 475-482.
Donald C. De Long, John E. Halver, and Edwin T. Mertz
Nutrition of Salmonoid Fishes: VII. Nitrogen Supplements for Chinook
Salmon Diets
J. Nutr. 68: 663-669.
www.salmonwikipedia.com
www.manfaatikansalmon.com
www.kandungangizisalmon.com

15
16

You might also like