You are on page 1of 45

Seminar Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi Berbasis Akrual


Kelompok VI
Arfian Primastomo - Danik Damaryanti
- Hepi Adita Sari - R. Errol Ferdianzyah - Wisnu Widodo
A. PENDAHULUAN

Basis Akrual adalah “penyandingan pendapatan dan biaya pada periode di saat
terjadinya”, bukan pencatatan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya
tersebut dibayarkan (Cash Basis). Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual memberikan
gambaran yang lebih akurat atas kondisi keuangan organisasi daripada akuntansi
berbasis kas. Namun, jelas bahwa catatan menggunakan basis akrual lebih kompleks
daripada basis kas.

Penggunaan basis akrual pada sektor publik merupakan salah satu ciri dari praktik
manajemen keuangan modern yang bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih
transparan mengenai biaya pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan di dalam pemerintah dengan menggunakan informasi yang diperluas, tidak
sekedar basis kas saja.

Sekarang ini banyak negara yang mulai menerapkan basis akrual sebagai basis
akuntansinya. Akan tetapi, Isu-isu pada masa transisi atau upaya untuk menuju
implementasi basis akrual ini harus diidentifikasi secara komprehensif dan dikaji secara
mendalam, sebab perubahan tersebut tentunya bukan sekedar perubahan teknis
akuntansi akan tetapi mempengaruhi sejumlah faktor lainnya yang harus dipersiapkan
terlebih dahulu.
B. PENGGUNAAN BASIS AKRUAL SECARA INTERNASIONAL

Pada mulanya untuk melaksanakan aktivitas sektor publik berbagai negara masih
menggunakan basis kas. Namun, pada awal tahun 1990-an telah muncul laporan
keuangan dan anggaran berbasis akrual yang pertama kalinya di dunia yaitu di New
Zealand. Kemudian dalam perkembangan berikutnya, telah terjadi perubahan besar
dalam penggunaan basis akuntansi dari basis kas menuju/menjadi basis akrual di
negara-negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development) meskipun masih terdapat perbedaan tingkat penerapan akrualnya.
Keuntungan dari penerapan basis akrual dalam akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan di sektor publik (IFAC, 2003) :
1. Basis akrual dapat menunjukkan bagaimana pemerintah membiayai kegiatannya dan
memenuhi kebutuhan kasnya
2. Basis akrual memungkinkan pembaca laporan keuangan mengevaluasi kemampuan
pemerintah untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban
dan komitmen-komitmennya
3. Akuntansi berbasis akrual menunjukkan posisi keuangan/kekayaan pemerintah dan
perubahan atas posisi keuangan tersebut
4. Memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menunjukkan keberhasilan
mengelola sumber daya yang dimiliki
5. Berguna dalam melakukan evaluasi atas kinerja pemerintah melalui service cost,
efisiensi, dan pencapaian kinerja.
Berikut ini adalah contoh pengenalan akuntansi akrual pada sektor publik di beberapa
negara :
No Negara Pengenalan Akuntansi Akrual Pada Sektor Publik
.
1 Austria Akrual akuntansi hanya diperkenalkan sebagian: aktiva diakui, tetapi tidak
ada penyusutan; investasi dan ketentuannya tidak diakui, tetapi pendapatan
dan pengeluaran diakui secara akrual
2 Republik Akuntansi akrual untuk aktiva tetap dan investasi tapi tidak untuk
Ceko pendapatan pajak
3 Denmark Selama 2000-an
4 Estonia Selama 2000-an
5 Finlandia Selama 1990-an pada tingkat pusat dan sub-tingkat pusat
6 Perancis Selama 1990-an di tingkat lokal; 2007 di tingkat pusat
7 Jerman Setelah tahun 2000 pada tingkat lokal; sekitar 2005 di beberapa negara
bagian federal (Berlin, Bremen, Hamburg); tidak ada pertimbangan untuk
tingkat pusat
8 Hongaria Murni kas akuntansi di semua tingkat pemerintahan
9 Italia Setelah tahun 2000 pada tingkat lokal, tidak ada pertimbangan untuk
tingkat pusat
10 Latvia Selama 2000-an
11 Lithuania Akrual akuntansi untuk aktiva tetap dan investasi tapi tidak untuk
pendapatan pajak
12 Malta Berdasarkan pertimbangan
No. Negara Pengenalan Akuntansi Akrual Pada Sektor Publik
13 Belanda Selama tahun 1980-an di tingkat lokal; pengenalan direncanakan pada
tingkat pusat ditunda
14 Rumania 2007
15 Spanyol Selama 1990-an pada tingkat pusat dan dan sub-tingkat pusat
16 Swedia Selama tahun 1970-an di tingkat lokal; selama 1990-an di tingkat pusat
17 Inggris Pada awal abad kesembilan belas menggunakan akuntansi akrual;
beralih ke kas akuntansi pada tahun 1866. Selama tahun 1990-an
bergeser ke akuntansi akrual lagi pada tingkat pusat dan sub-tingkat
pusat. Reformasi ini dimulai pada awal 1990-an dengan
diperkenalkannya akuntansi akrual dalam British National Health
Service. Layanan Kesehatan Nasional Inggris
18 Swiss Dalam beberapa Kanton di tahun 1940-an; semua Kanton setuju dengan
akuntansi akrual pada tahun 1977, setelah tahun 2008 pada tingkat
nasional
19 Australia 1997, tetapi hanya pada tingkat pusat, di tingkat lokal perubahan itu
sedang berjalan
20 Kanada 2001
21 Chile 1973 selama reformasi ekonomi di bawah Pinochet.
22 Selandia Baru 1990;
23 Amerika Serikat 1997, tetapi hanya pada tingkat pusat, di tingkat lokal perubahan itu
sedang berjalan
Perbedaan format atau derajat pelaksanaan akrual

Akuntansi akrual yang diterapkan oleh masing-masing negara dapat


mempunyai format yang berbeda :

 International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)


 Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD)
 Comparative International Accounting Research (CIGAR)
Berikut ini adalah beberapa aspek dari akuntansi akrual yang kemungkinan terjadi
perbedaan penerapannya untuk masing-masing negara :

• Komprehensif aplikasi: untuk semua atau hanya untuk beberapa entitas pemerintah
• Full aplikasi: laporan posisi keuangan, kinerja keuangan, laporan arus kas ditambah
hubungan antara ketiga laporan
• Aplikasi untuk penganggaran dan / atau untuk akuntansi
• Konsolidasi: untuk sektor pemerintah secara keseluruhan atau hanya untuk entitas
pemerintah pusat
• Otorisasi oleh legislatif: untuk pengeluaran kas atau biaya dan / atau kewajiban
• Penilaian aset: dengan biaya historis atau nilai saat ini
• Rentang aset yang diakui: tanah, infrastruktur, bangunan, aktiva militer, aktiva dalam
pembangunan, investasi
• Perlakuan penyusutan dan biaya pemeliharaan
• Penilaian kewajiban
• Rentang kewajiban yang diakui: misalnya, pensiun
• klasifikasi yang berterima umum: diterapkan untuk tetap dan aktiva lancar, kewajiban,
ekuitas sebagai item penyeimbang
• Ketentuan investasi: diakui atau tidak
Penggunaan basis akrual tidak tidak hanya untuk penyusunan laporan keuangan,
namun juga untuk penganggaran. Pada penganggaran berbasis akrual, Anggaran,
Perkiraan, Alokasi akan lebih erat berkaitan dengan biaya dan pendapatan yang
diantisipasi sepanjang tahun peduli kapan dibayar atau diterima

Saat ini basis akrual lebih banyak digunakan hanya untuk pelaporan keuangan
daripada untuk penganggaran, alasannya adalah :
1. Penganggaran secara akrual dipercaya akan menimbulkan risiko disiplin anggaran.
Keputusan politik untuk mengeluarkan uang harus dikaitkan dengan kapan
pengeluaran itu dilaporkan dalam anggaran. Hanya basis kas yang dapat memenuhi
hal tersebut.
2. Para pembuat kebijakan cenderung resisten untuk mengadopsi anggaran akrual
karena kompleksitas dari konsep akrual itu sendiri.

Namun demikian, apabila penerapan akrual hanya digunakan untuk pelaporan


keuangan dan tidak untuk anggaran, kelemahannya adalah tidak akan menyelesaikan
masalah secara serius/komprehensif
Tidak semua negara yang menggunakan akuntansi akrual juga telah menggunakan
penganggaran secara akrual, serta masih ada beberapa negara yang masih dalam proses
untuk memperkenalkan/menuju ke akuntansi akrual itu sendiri

Negara-negara yang telah memakai akuntansi akrual serta penganggaran akrual :


– Australia
– Selandia Baru
– Belanda (dalam proses memperkenalkan penganggaran akrual penuh)
– Swedia (dalam proses memperkenalkan penganggaran akrual penuh)
– Swiss (dalam proses memperkenalkan penganggaran akrual penuh)

Negara-negara yang telah mengadopsi akuntansi akrual penuh tetapi mengikuti


penganggaran berbasis kas :
– Kanada (Sementara Pemerintah federal mengadopsi anggaran kas, beberapa provinsi
Kanada telah mengadopsi penganggaran akrual)
– Jepang
– Amerika Serikat
– Italia
– Inggris
– Portugal (akrual menyediakan informasi tambahan bersama dengan anggaran)
– Azerbaijan
– Uzbekistan
Negara-negara yang masih dalam proses untuk pindah ke akuntansi akrual :
– Perancis
– Kepulauan Fiji
– Indonesia
– Kepulauan Marshall
– Republik Rakyat Cina
– Filipina
– Republik Korea
– Sri Lanka
– Mongolia
Tujuan dan Manfaat Akuntansi Akrual

Tujuan :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik dalam penganggaran, akuntansi, dan
pelaporan
2. Meningkatkan pengendalian fiskal, manajemen aset
3. Meningkatkan akuntabilitas dalam progran penyediaan barang dan jasa oleh
pemerintah
4. Informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah untuk mengambil keputusan
5. Mereformasi sistem anggaran belanja
6. Transparansi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah
Manfaat :
1. Memungkinkan pengguna laporan untuk menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh
sumber daya oleh suatu entitas;
2. Memungkinkan pengguna laporan menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari
suatu entitas;
3. Memungkinkan pengguna laporan untuk pengambilan keputusan mengenai
penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas.
4. Menunjukkan bagaimana pemerintah membiayai aktivitas-aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan dananya;
5. Memungkinkan pengguna laporan untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah saat
ini untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban-kewajian
dan komitmen-komitmennya; Menunjukkan posisi keuangan pemerintah dan
perubahan posisi keuangannya.
6. Memberikan kesempatan pada pemerintah untuk menunjukkan keberhasilan
pengelolaan sumber daya yang dikelolanya; dan
7. Bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan
efektifivitas penggunaan sumber daya.
Akuntansi Akrual dan Posisi Keuangan
Akuntansi akrual dapat menyajikan informasi seluruh posisi keuangan yang terdiri dari
posisi aset, utang dan kekayaan bersih dari suatu entitas.

Pemerintah membutuhkan informasi ini untuk :


1. Membuat keputusan mengenai kelayakan pendanaan atas pelayanan yang seharusnya
dia berikan;
2. Menunjukkan akuntabilitas kepada publik atas pengelolaan aset dan kewajiban yang
menjadi tanggung jawabnya;
3. Membuat perencanaan dana yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dan penggantian
aset;
4. Membuat perencanaan dana untuk pembayaran utang-utangnya; Mengelola posisi kas
dan pendanaan yang diperlukan.
Akuntansi Akrual dan Posisi Keuangan
• Akuntansi akrual dapat menyajikan informasi seluruh posisi keuangan yang terdiri
dari posisi aset, kewajiban dan kekayaan bersih dari suatu entitas.
• Akuntansi akrual memungkinkan adanya pemeliharaan catatan yang lengkap
mengenai aset dan kewajiban.
• Indentifikasi aset dan pengakuan penyusutan membantu manajer untuk memahami
pengaruh dari penggunaan aset tetap dalam memberikan pelayanan dan mendorong
manajer untuk mempertimbangan alternatif-alternatif cara untuk mengelola biaya
dan memberikan pelayanan.
• Akuntansi akrual memberikan kerangka yang konsisten untuk
mengidentifikasi kewajiban yang ada dan kewajiban kontinjen.
• Akuntansi akrual menyoroti pengaruh dari keputusan keuangan terhadap
net aset atau ekuitas (kekayaan bersih) dan memungkinkan pemerintah
untuk melihat gambaran yang lebih panjang ketika membuat keputusan
keuangan dibanding bila menggunakan informasi yang dihasilkan dari basis
kas atau basis kas modifikasi.
Akuntansi Akrual dan Kinerja Keuangan
• Kinerja keuangan dapat dilihat melalui informasi atas
pendapatan dan beban (expenses), meliputi pengaruh dari
transaksi yang kas-nya belum diterima atau dibayarkan.
• Informasi yang akurat atas pendapatan penting untuk menilai
pengaruh perpajakan dan pendapatan lainnya terhadap posisi
fiskal; kecukupan dana dari pendapatan tahun berjalan untuk
menutup biaya-biaya program dan pelayanan pada tahun
yang bersangkutan.
• Akuntansi berbasis akrual mampu menyediakan informasi
yang tepat untuk menggambarkan biaya operasi yang
sebenarnya (full costs of operation) dari aktivitas pemerintah.
Akuntansi Akrual dan Arus Kas

• Akuntansi akrual memberikan informasi yang


komprehensif atas arus kas yang sedang
berjalan dan arus kas tertentu yang
diproyeksikan, termasuk arus kas yang
berkaitan dengan debitor dan kreditor.
 Isu-isu terkait Penerapan Basis Akuntansi Akrual

• Penggunaan Basis Akrual dalam pelaporan Keuangan sekaligus dalam


penganggaran.
• Apakah penerapan basis akrual akan dilakukan secara top-down atau
bottom- up.
• Political Will dari aparat negara untuk menerapkan akuntansi akrual.
• Kompetensi dari orang-orang yang terkait dan/atau bertanggung jawab
dengan adanya perubahan tersebut.
• Peraturan Perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan negara.
• Standar akuntansi yang sedang berjalan dan persiapan perubahannya.
• Sistem (teknologi) informasi yang ada perlu dipersiapkan untuk
mengakomodir perubahan.
• Kelengkapan dan ke akuratan informasi keuangan yang ada, terutama
informasi tentang aset dan kewajiban.
Isu-isu terkait Penerapan Basis Akuntansi Akrual (Versi IMF)

• Perumusan kebijakan akuntansi.


kebijakan akuntansi suatu negara haruslah disinkronisasikan dengan kebijakan internasional.
Isu utamanya adalah bahwa pemerintah perlu memfokuskan pada materi pilihan kebijakan
akuntansi mana yang paling tepat yang konsisten dengan standar akuntansinya.
• Ada gap dengan standar internasional.
Pemerintah suatu negara perlu memformulasikan standarnya sendiri atau pedoman atas
aspek tertentu yang standar internasionalnya belum final.
• Informasi kas dalam kerangka kerja akrual.
Pengelolaan kas merupakan bagian yang integral dari kerangka manajemen keuangan
berbasis akrual. Basis akrual yang modern mempunyai fungsi-fungsi untuk mendukung basis
akuntansi dan pelaporan secara kas.
• Sinkronisasi antara akuntansi akrual dengan anggaran.
Secara teknik, pemerintah dapat saja menerapkan basis akuntansi akrual tanpa membuat
perubahan kerangka penganggaran yang berbasis kas, dan, dengan demikian, dalam
pelaporan akuntansi berbasis akrual, pertanggungjawaban anggaran berbasis kas akan tetap
disusun.
Isu-isu terkait Penerapan Basis Akuntansi Akrual (Versi IMF)

• Klasifikasi anggaran dan akun standar.


Apabila pemerintah menerapkan basis akrual pada akuntansi dan anggarannya secara
simultan, akun standar dan klasifikasi anggaran sebaiknya disamakan, akan tetapi jika
pemerintah menerapkan basis akrual hanya pada akuntansi dengan masih menerapkan
basis kas pada anggarannya, akan ada perbedaan antara akun standar dan klasifikasi
anggaran.
• Neraca awal
Neraca awal dari penerapan basis akrual harus didukung dengan informasi dan
penjelasan yang cukup untuk kepentingan audit.
• Proses keuangan yang tersentralisasi atau terdesentralisasi.
Pertimbangan proses keuangan yang lebih detail tentang sentralisasi atau desentralisasi
menyangkut apakah tingkat kementerian atau satuan kerja dipersyaratkan melaporkan
secara harian operasinya atau tidak.
• Konsolidasi
konsolidasi laporan untuk pemerintah secara keseluruhan merupakan hal yang
terpenting. Sistem dan prosedur harus dirancang agar tercapai efisiensi.
Langkah Penerapan Basis Akrual (Versi ADB)
• Kehati-hatian dalam memilih strategi penerapan akrual
basis
• Komitmen politik merupakan salah satu kunci penting.
• Tujuan yang ingin dicapai harus dikomunikasikan
• Perlunya tenaga akuntan yang andal.
• Sistem informasi akuntansi harus memadai
• Badan audit tertinggi harus memiliki sumberdaya yang
tepat
• Penerapan basis akrual harus merupakan bagian dari
reformasi birokrasi
Penerapan Accrual di New Zealand

• di akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an


• Hasil : Setelah 20 tahun mengalami defisit,
berbalik menjadi surplus dalam tiga tahun
terakhir (1994-1996), dengan beberapa bukti
bahwa hasil tersebut lebih dari sekedar siklus.
Manajemen keuangan yang terintegrasi dan komprehensif

• menerjemahkan strategi pemerintah ke dalam


keputusan dan tindakan;
• menginformasikan pengambilan keputusan
oleh pemerintah;
• mendorong sektor pemerintah untuk
responsif dan efisien
• secara konstan melaksanakan reformasi.
Minister

Performance Decision Making Incentives of Performance


Specification Authority Behaviour Information

Chief Executive

Menteri cabinet bertanggung jawab atas persyaratan kinerja secara


spesifik bagi departemen yang dipimpinnya. Chief Executive pada
setiap departemen bertanggung jawab melaksanakan pelayanan-
pelayanan yang menjadi tugasnya, dan agar pelayanan dapat
berjalan dengan sukses Chief Executive memiliki wewenang untuk
mengambil keputusan manajerial. Terdapat insentif untuk kinerja,
dan keharusan memberikan informasi kinerja sebagai bahan untuk
memonitor dan menilai kinerja
Empat dimensi bagi pemangku kepentingan di dalam
departemen
• strategic alignment – meyakinkan agar tujuan
pemerintah sudah di-share secara penuh dan
konsisten;
• integrity – memelihara perilaku yang mendukung
reputasi dan kredibilitas pemerintah;
• future capability – meyakinkan bahwa departemen
mempunyai kapasitas untuk memenuhi permintaan-
permintaan di masa yang akan datang;
• cost-effectiveness ­– dalam jangka panjang.
Meningkatkan Manajemen Keuangan

• Komitmen untuk berubah: Dukungan dari para


pemimpin di sektor Publik, baik politisi
maupun birokrasi
• Manajemen Resiko
• Penerapan di Departemen
• Staf Akuntansi: Dukungan dari para akuntan
Manajemen Resiko
• Kontrol input yang tersentralisasi
• Strategi komunikasi yang intensif
• Dibentuk fungsi financial management
assurance pada Treasury
• Desain peraturan
Penerapan di Departemen
• spesifikasi oleh setiap departemen/lembaga (konsultasi dengan
treasury) atas kelas-kelas output secara luas;
• setiap departemen/lembaga mengembangkan sistem akuntansi
berbasis akrual yang dapat menyediakan pelaporan bulanan
kepada menteri dan treasury dan laporan tahunan kepada
parlemen (dan publik);
• pengembangan sistem alokasi biaya (cost);
• pengembangan sistem manajemen kas;
• kepala eksekutif departemental bertanggung jawab secara penuh
atas manajemen keuangannya masing-masing, mencakup
integritas dari informasi yang mereka berikan kepada menteri dan
treasury.
Sistem Akuntansi
Perkembangan Awal Sistem Akuntansi Akrual di
Selandia Baru

Efisiensi

Surplus

Departemen Perusahaan Penyedia


Akuntansi Software
Sistem Akuntansi
X Proses Ganda Keuntungan :
X Masalah Rekonsiliasi Order Pembelian Menghemat Waktu
B

Penggajian A C Aset Tetap


Sistem
Akuntansi
Akrual

Debitor E D Kreditor
Neraca Awal
• Lengkap
• Akurat

Inventarisasi
Aset

Daftar Aset Buku Besar

Rekonsiliasi Koordinasi
Biaya Modal

Fenomena Sistem Manajemen Keuangan Pemerintah :


Departemen cenderung memaksimalisasi anggaran
belanja modal aset, sehingga menghasilkan aset-aset
bernilai rendah.

Agar dapat diminimalisir, yaitu dengan menetapkan biaya


atas penggunaan modal kepada departemen.
Metodenya dengan metode biaya penuh (full cost) atau
dengan rasio struktur modal yang berkaitan dengan
output
Implementasi Basis Akrual untuk Pelaporan Keuangan

 Penetapan Kebijakan Akuntansi


 Pengumpulan Informasi
 Pengkonsolidasian Informasi
 Memperoleh Keyakinan atas Informasi
 Komentar dan Analisis
 Isu Penyajian dan Publikasi
 Komunikasi dan Pemasaran
Penetapan Kebijakan Akuntansi

Isu-isu dalam perumusan kebijakan akuntansi :


1. Penilaian Aset
2. Kriteria Pengakuan Pajak
3. Pengakuan Bantuan/Subsidi
Penetapan Kebijakan Akuntansi

Penilaian Aset
Basis Kas = tidak dapat menghasilkan informasi
atas harga perolehan dari seluruh
aset
Solusi :
 Pendekatan Net Current Value
 Konsep Depreciated Replacement Cost (aset
infrastruktur)
Penetapan Kebijakan Akuntansi

Kriteria Pengakuan Pajak


Sebagian besar pengakuuan pajak terjadi pada
saat munculnya kewajiban dari wajib pajak.
Masalah yang dihadapi yaitu informasi pajak
tidak tersedia tepat waktu.
Solusinya, dalam jangka panjang, perlu ada
kesepakatan atas pengakuan di kemudian hari
ketika informasi andal telah tersedia.
Penetapan Kebijakan Akuntansi

Pengakuan Bantuan/Subsidi
Pendekatan yang diambil yaitu ketika
pembayaran bantuan dan subsidi masih bersifat
discretionary sampai dengan pembayaran telah
dilakukan, beban diakui pada saat pembayaran.
Alternatif lain, beban diakui ketika kriteria-
kriteria pemberian subsidi atau bantuan telah
dipenuhi dan disampaikan kepada pemerintah.
Pengumpulan Informasi

Penyampaian informasi keuangan kepada


Treasury harus reguler, akurat dan tepat sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Solusinya yaitu dengan strategi implementasi, di


mana dilakukan dengan memberikan sosialisasi
dan pemahaman kepada departemen agar lebih
paham untuk pelaporan keuangan dan monitoring
anggaran
Memperoleh Keyakinan Memadai atas Laporan
Keuangan

Dapat dilakukan dengan 3 cara :


1. Adanya Pernyataan tanggung jawab dari
pimpinan departemen bahwa mereka laporan
keuangan telah disajikan secara wajar
2. Tim Financial Management Assurance meriviu
draft laporan keuangan
3. Audit penuh dilakukan oleh kantor audit yang
memberikan keyakinan yang memadai melalui
opini atas laporan keuangan
Isu Penyajian dan Publikasi

Pada dasarnya, penyajian informasi laporan


keuangan harus tepat waktu dan akurat

Oleh karena itu perlu ada deadline yang pasti


dan perbaikan-perbaikan sebelum
dipublikasikan
Laporan Keuangan Selandia Baru

1. Fiscal Sumary
2. Statement of Financial Performance
3. Statement of Cash Flow
4. Statement of Financial Position
Fiscal Sumary
Statement of Financial
Performance
Statement of
Cash Flow
Statement of
Financial Position
Terima Kasih

You might also like