Professional Documents
Culture Documents
1. Kemasan Produk
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan
barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi
dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di
samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan
atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau
pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu
bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam
perencanaannya.
Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem
penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara
tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah
yang ditemuinya. Dalam perkembangannya di bidang pasca panen, sudah banyak
inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk pertanian. Temuan
kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen
produk-produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan
tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Keterangan :
• Angka 1- PET
Artinya plastik tersebut tersusun dad polyethylene terephthalate. Kemasan
dengan angka ini berarti mengandung 30% PET. Biasanya kemasan dengan
bahan ini jernih atau transparan. Umumnya dipakai untuk botol air mineral,
botol jus, atau gelas plastik. Kemasan plastik dengan kode 1-PET hanya untuk
sekali pakai.
• 2-HDPE
Bahan kemasan plastik ini tersusun oleh high sensity polyethylene (HDPE).
Bahan baku plastik ini aman karena tidak bereaksi terhadap makanan atau
minuman. Bahan ini lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu
tinggi sehingga biasa dipakai pada botol susu berwama putih susu, tupperware,
galon air minum, dan kursi lipat. Meski begitu, kemasan ini juga tidak untuk
dipakai berulangkali. Sebab senyawa antimoni trioksida terus meningkat
seiring waktu dan itu berbahaya bagi kesehatan manusia.
• 3-V.
Ini adalah singkatan dari polyvinyl chloride (PVC) yang mengandung di-2-etil-
heksiladipat (DEHA) yang dapat bereaksi dengan makanan. Kandungan DEHA
mudah bermigrasi pada suhu 15 derajat celcius. Bahan ini berbahaya dan sulit
mengalami daur ulang. Biasanya jenis ini dipakai untuk plastik pembungkus
(cling wrap).
• 4-LDPE
Jika mendapati tanda ini dalam plastik, artinya bahan ini terbuat dari low
density polyethylene. Bahan ini terbuat dari minyak bumi. Sifatnya kuat, agak
tembus cahaya, fleksibel, dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu di
bawah 60 derajat celcius, sangat resisten terhadap senyawa kimia. Walaupun
mempunyai daya proteksi terhadap uap, air baik, akan tetapi kurang baik bagi
gas-gas yang lain seperti oksigen.
• 5-PP
Kemasan ini terbuat dari polypropylene. Biasa ditemukan pada botol transparan
tapi tidak terlalu jernih atau berawan. Plastik jenis ini berkarakter lebih kuat,
ringan, dengan daya tembus uap yang rendah. Makanya plastik jenis ini aman
untuk kemasan makanan dan minuman.
• 6-PS
Ini adalah menandakan kemasan ini terbuat dari polystyrene (PS) atau biasa
disebut polimer aromatik. Saat bertemu dengan makanan atau minuman, bahan
ini dapat mengeluarkan bahan styrene. Bahan ini harus dihindari karena
berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Ada
baiknya kita langsung membakar bila menemukannya.
• 7-other
Artinya bahan ini tersusun selain dari enam bahan plastik yang disebutkan di
atas. Kandungannya antara lain styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile
butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC) dan nylon. Kandungan SAN
biasa terdapat pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat
elektronik, dan plastik kemasan. Kandungan ABS biasa untuk bahan mainan
lego dan pipa.
Kelebihan :
Sifat permeabilitas gas dan uap air bahan kemasan plastik rendah sehingga
menyebabkan masa simpan produk lebih lama.
Kekurangan :
Kelemahan bahan kemasan ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul
kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke
dalam bahan makanan yang dikemas. Migrasi monomer terjadi karena
dipengaruhi oleh suhu makanan atau penyimpanan dan proses
pengolahannya. Semakin tinggi suhu tersebut, semakin banyak monomer
yang dapat bermigrasi ke dalam makanan. Semakin lama kontak antara
makanan tersebut dengan kemasan plastik, jumlah monomer yang bermigrasi
dapat makin tinggi. Selain itu, plastik juga tidak tahan panas sehingga tidak
sesuai digunakan sebagai kemasan untuk produk yang menghantarkan panas.
9. Kemasan Bambu
Kemasan dari bambu dan rotan merupakan kemasan tradisional yang
biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman. Perhatikan pula apakah kemasan
tersebut primer atau sekunder, adakah cat atau vernis yang digunakan untuk lebih
menarik.
Pemakaian keranjang dari anyaman bambu untuk pengemasan, biasanya
digunakan untuk buahbuahan dengan permukaan yang halus, dengan bobot yang
terbatas, atau untuk hasil olahan dengan dilapisi daun, kertas dan plastik yang
bertujuan agar produk yang dikemas tidak keluar dari jalinan anyaman, dan tidak
terkontaminasi oleh kotoran dan air dari luar. Produk yang dapat dikemas antara
lain; tape singkong, tahu, brem, bunga, mangga dan sebagainya.
Kelebihan :
Kemasan yang terbuat dari anyaman bambu, adalah mampu menjaga
kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan
yang dikemasnya terhindar dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar
atau cahaya.
Kekurangan :
Bila tertarik anyamannya akan terbuka dan sulit menutup kembali.
3.11. Karung/goni
Bahan yang dipergunakan untuk membuat karung goni adalah rami atau
yute. Ukuran karung goni adalah 50 kg atau 100 kg. Tanda (strip) pada karung
yaitu strip tiga, polet ungu, strip hijau. Tanda-tanda tersebut ada hubungannya
dengan ukuran karung goni. Karung biasanya digunakan untuk mengemas produk
seperti gabah, jagung, kacang kedelai, kacang tanah tau kacang hijau. Karung goni
juga sering digunakan untuk gula pasir, pupuk dan garam. Setelah karung diisi
kemudian mulut karung dijahit, bisa dilakukan dengan tangan (secara manual)
atau dengan alat.
Kelebihan :
Karung goni mempunyai sifat yang baik karena fleksibel, relatif murah, dapat
melindungi bahan dari kelembaban, mudah menutup kembali bila goni
diganco untuk membantu pengangkutan, atau ditusuk untuk mengambilan
contoh, mudah dalam penyimpanan dengan cara penumpukan tanpa mudah
meleset atau meluncur ke bawah.
Mempunyai tenunan atau lubang-lubang tenunan yang lebih besar dari kain
blacu sehingga mempunyai keuntungan dalam hal memudahkan penetrasi gas
yang digunakan untuk fumigasi.
Kekurangan :
Karena memiliki lubang-lubang tenunan maka mudah diserang serangga dari
luar.
Disusun oleh:
Anni Intan
070403037