You are on page 1of 3

NAMA : RATNA SARI

NIM : 090706030
JURUSAN : ILMU SEJARAH

Deskripsi Kerajaan-Kerajaan Islam dan Pengaruhnya pada Pelayaran dan


Perdagangan.

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa dan secara
geografi terletak di Jawa Tengah. Kerajan Demak merupakan sebuah pelabuhan laut yang
baik meskipun terdapat timbunan lumpur yang menyebabkan kerajaan ini lambat laun
jauh dari laut.

Kerajaan Demak berdiri sekitar abad ke-15 M. Pendiri kerajaan ini adalah Raden
Patah, seorang putra Raja Majapahit Kertawijaya yang menikah dengan putri Campa.
Pada masa Kerajaan Majapahit, Demak merupakan salah satu wilayah kekuasaannya.
Ketika Kerajaan Majapahit mengalami kehancuran akibat perang saudara tahun 1478,
Demak bangkit menjadi kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa. Candrasangkala
pada Masjid Demak menyatakan bahwa tahun 1403 Saka (1481) sebagai tarikh
berdirinya Kerajaan Demak. Sehingga Demak dianggap sebagai pengganti Kerajaan
Majapahit yang telah mengalami kehancuran.

Pada tahun 1527 Demak melakukan perluasan militer Demak dan berhasil
menaklukan kerajaan Hindu-Budha di Kediri. Kronik di Jawa mengangga bahwa ini
sebagai suatu penklukan dengan berbagai cara yang kesemuanya itu menandakan bahwa
Kerajaaan Demak mewarisi legitimasi dari Kerajaan Majapahit. Denagan melakukan
segala usaha perluasan wilayah kekuasaannya sehinga Kerajaan Demak berkembang
menjadi kerajaan besar, di bawah kepemimpinan Raden Patah (1481-1518). Negeri-
negeri di pantai utara Jawa yang sudah menganut Islam mengakui kedaulatan Demak.
Bahkan Kekuasaan Demak meluas ke Sukadana (Kalimantan Selatan), Palembang, dan
Jambi.

Pada tahun 1512 dan 1513, di bawah pimpinan putranya yang bernama Adipati Unus,
Demak dengan kekuatan 90 buah jung dan 12.000 tentara berusaha membebaskan
Malaka dari kekuasaan Portugis dan menguasai perdagangan di Selat Malaka. Karena
pernah menyerang ke Malaka Adipati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor (Pangeran
yang pernah menyeberang ke utara).

Kerajaan Demak dianggap sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa
karena kerajaan ini sangat kental dengan corak Islam yang dapat dilihat dari adanya para
wali yang turut andil dalam kerajaan ini. Wali ini dikenal dengan sebutan wali songo atau
wali sembilan. Ajaran Islam sangat berkembang dengan pesat karena didukung oleh
peranan Walisongo. Demak banyak melahirkan wali, seperti Sunan Kalijaga, Sunan
Bonang, Sunan Kudus, dan Sunan Murya. Peranan sunan-sunan yang berasal dari Demak
ini sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada masa
pemerintahan Raden Patah, ia didampingi oleh Sunan Kalijaga yang sangat berjasa dalam
pembangunan Masjid Demak, yang gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya
Jawa (Hindu) dengan gaya Islam. Kehidupan sosial masyarakat Demak sudah mendapat
pengaruh Islam, dengan digunakannya hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran Islam
dalam kehidupan sosial.

Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi


Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka
dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak
dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai
pelabuhan transito (penghubung) daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber
penghasilan pertanian yang cukup besar.

Kerajaan Demak juga melakukan usaha-usaha penaklukan yang akhirnya memaksa


tunduknya pelabuhan-pelabuhan besar lainnya dan menjangkau banyak wilayah
pedalaman Jawa Timur yang mungkin belum menganut Islam sama sekali.
Pada tahun 1527 Tuban juga beerhasil ditaklukan oleh Demak. Tuban merupakan sebuah
kota pelabuhan Majapahit yang sangat tua yang telah disebutkan oleh sumber-sumber
Cina sejak abad XI. Pada tahun 1530-an Surabaya yang telah menjadi sebuah pelabuhan
Islam.

Kerajaan Demak sangat mendukung pertumbuhan Banten karena kemungkinan secara


politik telah didominasi oleh Negara pedalaman. Kejatuhan Malaka ke tanagn Portugis
tahun 1511 menjadika perdagangan para pedagang Asia ke pelabuhan-pelabuhan lain di
Nusanyara sebagai akibat dari jatuhnya Malaka itu tamaknya telah memberikan
keuntungan lebihjauh bagi Banten.

Dari penjelasan dari kerajaan Demak tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap pelayaran dan perdagangan..

Kita ketahui bahwa kerajaan Islam di Indonesia dapat dilihat dari letak bangunan
ibadah tidak jauh dari istana kerajaan. Dan adanya tempat-tempat perguruan Islam atau
temat belajar tentang ajaran Islam yang diajarkan oleh para wali songo ataupun para
ulama yang ada pada masa itu.

Kerajaan Islam yang ada di Indonesia seperti kerajaan Demak masih memiliki
hubungan yang sangat erat dangan para pedagang Islam dari luar Nusantara yang dating
ke Indonesia untuk berdagang ataupun menyebarkan ajaran Islam yang dibawa dari negar
asalnya, yang pada mulanya menyebarkan didaerah pesisir yang kemudian menyebar ke
daerah pedalaman atau pusat karajaan. Para pedagang tersebut mendekati para petinggi
kerajaan untuk masuk Islam. Kalau para raja sudah masuk Islam maka rakyatnya juga
akan ikut masuk Islam sehaingga Islam sangat mudah disebarkan oleh para pedagang.
Dari hubungan penyebaran agama oleh para pedagang Islam inilah lambat laun
hubungan perdagangan pun dapat terjalin dengan baik. Kerajaan Islam yang dianggap
sudah berkembang sseperti kerajaan Demak yang dapat melakukan ekspedisi baik
berupa pelayaran dan penguasaan Bandar-bandar perdagangan ataupaun pelabuhan-
pelabuhan di wilayah Nusantara. Kerajaan Demak pernah melakukan ekspedisi ke
wilayah pedalaman di sebelah barat, hal ini terjadi pada tahun 1525. dari ekspedisi yang
dilakukan oleh kerajaan Dema maka muncullah kerajaan-kerajaan Islam yang baru
seperti kerajaan Banten.

Pelayaran dan perdagangan dapat dijadikan menjadi penyebab suatu kerajaan itu
tumbuh dan berkembang menjadi kerajaan yang besar yang akhirnya dapat menaklukan
kerajaan-kerajaan lain disekitarnya untuk dijadikan menjadi daerah vassal. Pelayaran dan
perdagangan juaga membawa eksisyensi suatu kerajaan seperti halnya pada kerajaan-
kerajaan besar di Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit.

Salah satu penyebab dari penyebaran Islam adalah ketika suatu kerajaan besar yang
dipengaruhi oleh kuatnya pelayaran dan perdagangan yang dimiliki oleh kerajaan
tersebut. Perdagangan dan pelayaran pada masa kerajaan Islam saling mempengaruhi dan
mendukung perkembangan dari kerajaan itu sendiri. Perdagangan yang besar dalam suatu
kerajaan dapat tercapai jika kerajaan tersebut memiliki pelayaran yang baik dan mampu
menguasai pelayaran itu sendiri sehaingga dapat menguasai kota-kota pelabuahn
maupaun pelabuhannya. Seperti halnya Malaka yang dapat berkembang perdagangannya
karena mampu menguasai pelayaran denagn menguasai pelabuhan-pelabuhan
perdagangan disekitar kerajaan. Malaka sebagai salah satu kerajaan Islam yang besar
yang juga memiliki pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang dunia pada
masanya.

Perdangang yang dilakukan oleh para pedagang Islam dari Arab dan Persia yang telah
mampu mengubah corak kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia menjadi kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam yang mampu menguasai pelayaran dan perdagangan
sehangga tampil untuk memperluas daerah kekuasaan dan menyebarkan ajaran agama
Islam sehingga Islam pun dapat berkembang denagn pesat di Nusantara. Sedjak saat
itulah mamk masa kerajaan Islam pun dimulai dan dapat tumbuh dan berkembang dengan
pesat.

You might also like