You are on page 1of 10

RUANG LINGKUP BIOLOGI

Biologi berasal dari dua kata, yaitu ‘bios’ yang berarti hidup dan ‘logos’ yang berarti ilmu.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Apakah makhluk hidup itu? Dirimu, orang tuamu,
hewan peliharaanmu, pohon-pohon di halamanmu, semuanya adalah contoh makhluk hidup yang ada di
sekitar kita. Mulai dari paus raksasa hingga kuman kecil di atas bukumu. Makhluk hidup ada berkilo-kilo
meter di atmosfer hingga ke lautan terdalam.

Pendahuluan
Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup. Biologi mempelajari makhluk hidup dan segala aspek yang
menyertainya, mulai dari proses biokimia di dalam sel sampai pada tingkatan ekosistem, bahkan hingga ke perubahan iklim
global.

Pada awal perkembangannya, ahli biologi banyak mempelajari tingkatan organism. Tentu kita
masih ingat apa yang dilakukan oleh Antony Van Leuwenhoek dan Carolus Linneaus. Leuwenhoek
banyak mempelajari organism mikroskopis setelah ia menemukan mikroskop. Sejak itu manusia
menyadari bahwa di lingkungan terdapat berbagai macam organisme yang tak tampak oleh mata. Carolus
Linnaeus mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan. Pada masa
itu kajian tentang gen dan biokimia sel belum dilakukan.

Selain mengkaji tingkatan organism, ahli biologi saat ini lebih banyak menfokuskan penelitiannya
pada tingkatan molekul, misalnya proses biokimia di dalam sel, bagaimana otak manusia bekerja,
komposisi gen, dan kerja system organ. Kajian para ahli pada gen dimulai sejak ditemukannya struktur
DNA dan RNA oleh James Watson dan Francis Crick. Gen dan urutan DNA manusia merupakan topic
kajian dalam biologi yang menarik karena memungkinkan para ahli dapat memecahkan misteri perilaku
manusia dan penyakit menurun.

Peneliti biologi saat ini juga sedang mencari sumber makanan baru, baik untuk menemukan jenis
organism baru maupun cara menstimulasi suatu tumbuhan dan hewan agar berkembang lebih cepat
sehinga menghasilkan sumber makanan dalam waktu yang singkat.

Apakah ahli biologi dapat menjawab semua tantangan tersebut saat ini? Tentu tidak. Ini berarti
bahwa kita dapat belajar menjadi peneliti untuk menjawab permasalahan biologi yang selalu berkembang.

Selain pengembangan biologi, terdapat pula pengembangan penerapan biologi yang dikenal
sebagai biologi terapan. Tujuan penerapan ilmu adalah agar ilmu itu dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. bidang yang tergolong biologi terapan misalnya kesehatan, pertanian,
perikanan, kedokteran, bioteknologi, dan farmasi.
A. Lingkup Biologi
Sesuai dengan penamaannya, biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Apa yang disebut hidup?
Definisi tentang hidup tidak dipelajari dalam biologi. Biologi hanya mempelajari bagaimana proses di dalam jasad atau dengan
kata lain mempelajari ciri-ciri makhluk hidup.

1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Di alam terapat penggolongan benda ke dalam kelompok makhluk hidup dan benda mati.
Perbedaan keduanya didasarkan pada ciri-ciri hidup. Benda mati tidak memiliki ciri-ciri kehidupan,
sedangkan benda hidup memiliki ciri-ciri hidup. Para pakar biologi telah menyepakati bahwa makhluk
hidup memiliki ciri-ciri hidup sebagai berikut:

a. Membutuhkan nutrisi

Setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi. Bentuk dari nutrisi ini berbeda tergantung pada jenis
makhluk hidup. Tumbuhan memerlukan nutrisi berupa zat organic, sedangkan jamur, protozoa,
invertebrate, vertebrata, dan manusia memerlukan zat anorganik. Zat organic adalah zat yang tersusun
atas senyawa karbon kompleks. Zat organic disusun dari zat-zat anorganik, terutama melalui proses fotosintesis. Proses
fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan. Oleh karena itulah semua makhluk hidup yang tidak mampu berfotosintesis, misalnya
jamur dan hewan, sangat tergantung pada tumbuhan untuk mendapatkan makanan (zat organic). Nutrient yang dikonsumsi
makhluk hidup digunakan antara lain untuk pertumbuhan, reproduksi, dan sumber energy.

b. Transportasi Sel

Nutrient, oksigen, serta zat-zat lain yang diperlukan makhluk hidup harus diangkut menuju sel
yang memerlukan, sedangkan karbondiosida dan sisa metabolism harus dikeluarkan. Jadi, di dalam tubuh
organism harus ada mekanisme transportasi. Contoh system transportasi pada hewan vertebrata adalah
system peredaran darah.
c. Respirasi

Respirasi merupakan proses pemecahan zat organic (karbohidrat, lemak, protein) menjadi zat
anorganik (CO2) dan air serta menghasilkan energy. Jadi, tujuan utama proses respirasi adalah
menghasilkan energy. Proses respirasi terjadi di dalam semua sel. Proses respirasi dibedakan menjadi dua
berdasarkan kebutuhan oksigennya, yaitu respirasi aerobic yang menggunakan oksigen, dan respirasi
anaerobic (fermentasi) yang tidaki membutuhkan oksigen. Jumlah energy yang dihasilkan pada proses
aerob lebih banyak daripada proses anaerob.

Jika kulit tubuh suatu organism merupakan lapisan yang kedap (tidak dapat tembus) oksigen,
maka perlu ada mekanisme pengangkutan oksigen ke dalam tubuh dan pengangkutan karbondioksida ke
luar tubuh yang disebut proses bernapas. Proses bernapas sering disamakan dengan proses respirasi.
Tahukah kamu perbedaannya?

d. Metabolisme

Di dalam tubuh organism terjadi proses reaksi kimia yang dibantu oleh enzim. Reaksi tersebut dinamakan
metabolism. Proses metabolism dapat dibedakan atas reaksikatabolisme dananabolisme. Katabolisme merupakan proses
pembongkaran zat organic kompleks menjadi zat organic sederhana. Misalnya, pembongkaran karbohidrat menjadi glukosa,
lemak menjadi asam-asam lemak, glukosa menjadi CO2 dan H2O, protein menjadi NH3, CO2, dan H2O. jadi, proses respirasi
merupakan proses katabolisme.

Proses anabolisme merupakan proses penyusunan, misalnya pembentukan lemak, peotein, dan zat
organic kompleks (karbohidrat, vitamin). Proses anabolisme dan katabolisme dikendalikan oleh enzim.
e. Ekskresi
Ekskresi merupakan pengeluaran senyawa sisa-sisa proses metabolism. Sisa metabolism yang
dikeluarkan melalui proses ekskresi, misalnya karbondioksida, uap air, dan ammonia.
f. Pertumbuhan dan perkembangan

Proses penyusunan dan penumpukan zat organic menybabkan organism mengalami pertambahan
jumlah senyawa kimia, volume sel, dan jumlah sel. Perubahan tersebut dinamakan pertumbuhan. Pada
organism yang memiliki jaringan (jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, ciri, struktur, dan
fungsi yang sama), pertambahan jumlah sel selalu diikuti dengan proses diferensiasi dan spesialisasi.
Artinya sel-sel yang mula-mula sejenis mengalami perubahan membentuk jaringan dengan ciri-ciri
khusus.

Pertumbuhan diikuti dengan proses perubahan menuju dewasa. Pada manusia misalnya terjadi
perubahan zigot menjadi embrio kemudian menjadi janin (bayi) dan pada usia tertentu terjadi proses
perubahan menjadi dewasa. Proses pendewasaan disebut perkembangan. Pembentukan bunga pada
tanaman juga merupakan proses perkembangan.

g. Reproduksi

Setiap organism melakukan perbanyakan. Organism bersel tunggal melakukan pembelahan dirinya dari 1 menjadi 2,
dari 2 menjadi 4, dan seterusnya. Organism bersel banyak, misalnya alga, melepaskan sebagian tubuhnya untuk membentuk
individu baru. Pada manusia dan vertebrata terjadi

proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Jika sel kelamin jantan melebur dengan sel kelamin betina, akan terbentuk
individu baru. Proses menghasilkan keturunan ini disebut reproduksi. Setiap jenis organism melakukan proses reproduksi untuk
melestarikan jenisnya.

h. Regulasi dan kepekaan menanggapi rangsang

Di dalam tubuh organism terdapat proses pengaturan kesetimbangan dalam tubuh atau
homeostasis. Hewan berdarah panas (homoiotermik) memiliki thermostat untuk mengatur suhu tubuhnya
agar konstan meskipun suhu di luar tubuh berubah-ubah. Proses reaksi enzimatis juga dikendalikan oleh
produk akhir agar tidak berlebihan.

Proses regulasi juga terkait dengan kemampuan menaggapi rangsang. Pada mamalia (hewan
menyusui), terjadi proses pengaturan intensitas cahaya yang masuk dalam mata agar tidak merusak lensa
mata. Proses pengaturan cahaya ini dilakukan oleh pupil mata. Tumbuhan juga memiliki kepekaan
terhadap rangsang, misalnya tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.

i. Adaptasi
Organisme memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Penyesuaian diri
terhadap factor lingkungan pada waktu relative pendek disebut toleransi. Penyesuaian diri dalam waktu
yang relative panjang disebut dengan adaptasi. Organism yang tidak mampu melakukan adaptasi biasanya
akan pindah ke tempat lain atau mengalami kematian.

2. Ruang Lingkup Biologi dan Permasalahannya

System biologi terbentang dari lingkup yang paling kecil yaitu molekul, hingga lingkup bioma di permukaan bumi.
Dalam system molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan reaksi penyusunan dan
pembongkaran.

proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Jika sel kelamin jantan melebur dengan sel kelamin betina, akan terbentuk
individu baru. Proses menghasilkan keturunan ini disebut reproduksi. Setiap jenis organism melakukan proses reproduksi untuk
melestarikan jenisnya.

h. Regulasi dan kepekaan menanggapi rangsang

Di dalam tubuh organism terdapat proses pengaturan kesetimbangan dalam tubuh atau
homeostasis. Hewan berdarah panas (homoiotermik) memiliki thermostat untuk mengatur suhu tubuhnya
agar konstan meskipun suhu di luar tubuh berubah-ubah. Proses reaksi enzimatis juga dikendalikan oleh
produk akhir agar tidak berlebihan.

Proses regulasi juga terkait dengan kemampuan menaggapi rangsang. Pada mamalia (hewan
menyusui), terjadi proses pengaturan intensitas cahaya yang masuk dalam mata agar tidak merusak lensa
mata. Proses pengaturan cahaya ini dilakukan oleh pupil mata. Tumbuhan juga memiliki kepekaan
terhadap rangsang, misalnya tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.

i. Adaptasi

Organisme memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Penyesuaian diri


terhadap factor lingkungan pada waktu relative pendek disebut toleransi. Penyesuaian diri dalam waktu
yang relative panjang disebut dengan adaptasi. Organism yang tidak mampu melakukan adaptasi biasanya
akan pindah ke tempat lain atau mengalami kematian.

2. Ruang Lingkup Biologi dan Permasalahannya

System biologi terbentang dari lingkup yang paling kecil yaitu molekul, hingga lingkup bioma di permukaan bumi.
Dalam system molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan reaksi penyusunan dan
pembongkaran.

Gambar Bagan Ruang Lingkup Biologi


Molekul-molekul tersebut berinteraksi membentuk sel. Sel berinteraksi menyusun jaringan dan
beberapa jaringan menyusun organ. System organ berinteraksi menyusun tubuh makhluk hidup.

Setiap individu makhluk hidup berinteraksi membentuk kumpulan individu sejenis yang dikenal
dengan populasi. Interaksi populasi dengan populasi lain membentuk komunitas. Komunitas dengan
lingkungan abiotik menyusun ekosistem. Berbagai ekosistem berinteraksi menyusun bioma. Dan interaksi
antarbioma di permukaan bumi membentuk lapisan makhluk hidup di bumi yang dikenal sebagai biosfer.

Biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan. Manfaat tersebut antara lain:


Membantu dalam menemukan dan mengembangkan:

✔ Bahan makanan

✔ Bahan pakaian

✔ Bahan peralatan dan perumahan

✔ Energy

Menemukan penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit, baik pada manusia, hewan,
maupun tumbuhan.
Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan pengendali proses kehidupan
(gen).
Mengkaji dan melestarikan lingkungan untuk kelestarian kehidupan.

B. Perkembangan Biologi
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan
ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan dapat berdasarkan hasil penelitian orang lain.
Jadi, ilmu pengetahuan tidak muncul dari merenung dan bersemedi menunggu datangnya wangsit,
melainkan dari membaca informasi. Semakin banyak membaca, semakin banyak persoalan yang ingin
kita ketahui. Dengan membaca, kita dapat melanjutkan hasil penelitian orang lain untuk ikut serta
memperbesar pohon ilmu. Dari hasil penelitian orang lain kita dapat mengemukakan pertanyaan sehingga
kita ingin tahu jawaban atas pertanyaan tersebut. Tanpa rasa ingin tahu, ilmu pengetahuan akan berhenti.
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat diibaratkan sebagai pohon yang semakin membesar dan
menghasilkan cabang, anak cabang, ranting, dan seterusnya hingga pohon tersebut semakin rimbun.
Biologi misalnya, kini memiliki cabang-cabang biologi yang semakin spesifik dengan objek kajian yang
semakin khusus.

Mengapa ilmu berkembang? Mengapa biologi memiliki banyak cabang ilmu? Ketika pikiran
mausia masih sangat terbatas, maka terbatas pula kajian keilmuan. Ilmu mulai berkembang ketika
manusia berpikir untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya dan masalah tersebut semakin
banyak.

Kalau kita mencermati cabang-cabang biologi pada table diatas, terlihat bahwa ada cabang
biologi yang dasar pemikirannya adalah taksonomis, misalnya zoology, botani, dan ornitologi. Ada pula
yang dasar pemikirannya adalah fungsi, misalnya fisiologi, reproduksi, dan genetika. Bagaimana kaitan
antara cabang biologi yang didasarkan pada aspek taksonomis dan fungsi?
C. Belajar Biologi

Kalian perlu mengetahui bahwa para penemu teori dan hukum-hukum dalam IPA bukanlah orang-
orang yang super. Mereka adalah orang-orang biasa bahkan ada yang kurang berhasil di sekolah. Mereka
bukanlah orang-orang yang memiliki IQ tinggi dan jenius. Kelebihannya adalah, mereka senantiasa tekun,
rajin, dan tidak mengenal putus asa. Kecerdasan saja tidak menjamin seseorang berhasil. Keberhasilan
lebih ditentukan oleh kerja keras dan ketekunan.

Mengapa kalian perlu berlatih? Kalian berlatih agar kalian belajar melakukan keterampilan
proses. Sebab, belajar dengan keterampilan proses memiliki kelebihan dibandingkan dengan pendekatan
fakta dan pendekatan konsep. Berikut ini perbedaan ketiganya.

1. Pendekatan Fakta

Belajar dengan pendekatan fakta adalah belajar menghafalkan fakta-fakta. Misalnya


menghafalkan nama, definisi, dan gambar. Belajar dengan cara demikian selain melelahkan juga data-data
yang dihafalkan mudah terlupakan. Hal ini disebabkan daya ingat setiap orang terbatas. Berapa fakta yang
kalian dengar dan lihat sejak pagi hingga sekarang dan berapa fakta yang kalian ingat saat ini? Sedikit
bukan? Belajar dengan fakta berarti menganggap bahwa ilmu hanya sebagai gudang fakta. Akibatnya,
kalian pasif dan hanya senang mendengarkan ceramah guru yang bercerita. Kalian menjadi seperti gelas
kosong yang harus dituangi ilmu.

2. Pendekatan Konsep

Konsep adalah hubungan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian. Misalnya,
apakah pernapasan aerobic itu, apakah system saraf tangga tali itu, dan apakah tumbuhan monokotil itu.
Belajar dengan pendekatan konsep lebih baik daripada pendekatan fakta. Hanya saja kalian masih pasif
dan belum berupaya sendiri. Kalian masih bersikap sebagai “consumer” ilmu pengetahuan.

3. Pendekatan Keterampilan Proses

Belajar dengan pendekatan keterampilan proses adalah belajar sebagaimana cara ilmuwan
mendapatkan ilmu. Siswa mendapatkan sendiri fakta dan konsep. Hasil belajar yang demikian dapat
bertahan dalam waktu lama serta dapat membentuk sikap dan keterampilan ilmiah. Hasil belajar dapat
diterapkan untuk memecahkan persoalan-persoalan lain yang dihadapi siswa. Siswa menjadi aktif dan
kreatif. Siswa akan dapat menemukan ilmu itu sendiri.

Berdasarkan pemahaman tersebut, hendaknya kalian mencamkan prinsip berikut ini: “Mendengar
aku bias lupa, melihat aku bias ingat, dan melakukan aku bias lebih memahami”. Oleh karena itu dalam
belajar biologi kalian harus belajar dengan pendekatan keterampilan proses.

D. Metode Ilmiah

Belajar dan bekerja dalam bidang biologi atau IPA pada umumnya, akan berhubungan erat
dengan tahapan-tahapan proses yang disebut metode ilmiah. Melalui metode ilmiah inilah berbagai
penemuan ilmu pengetahuan terjadi. Bekerja secara ilmiah meliputi tahapan observasi, mengemukakan
hipotesis berdasarkan data hasil observasi, melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis, menganalisis
hasil eksperimen, dan menimpulkan berdasarkan hasil eksperimen. Untuk dapat memiliki keterampilan
proses dalam melakukan metode ilmiah, kalian juga perlu memahami ciri-ciri IPA.

1. Ciri-ciri IPA

Apakah IPA itu? Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala alam untuk
memahami alam apa adanya. Dengan mempelajari rahasia alam, orang mencoba menerapkannya untuk
kesejahteraan umat manusia. jadi, pada hakikatnya ilmu itu telah “tersedia dan tersembunyi” di alam dan

manusia berusaha “mengungkap” untuk memahami dan memanfaatkannya. Biologi termasuk salah satu
bidang IPA, bersama fisika dan kima.
Untuk lebih memahami IPA, kita harus mengetahui ciri-cirinya. Ciri-ciri IPA antara lain sebagai
berikut.
a.Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang terdapat di alam, misalnya benda

padat, cair, dan gas. Benda-benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap indra kita.
Seandainya indra kita tidak dapat menagkapnya, maka dibuat peralatan yang mampu menangkap
benda tau gejalanya. Misalnya gelombang radio tidak dapat kita dengar tetapi dengan
menggunakan pesawat radio kita dapat mendengarnya. Demikian pula listrik, radioaktif, dan
bakteri, merupakan objek kajian IPA yang dapat ditangkap indra setelah menggunakan peralatan
khusus.

Objek kajian IPA dibedakan menjadi objek kajian fisika, kimia, dan biologi. Objek kajian
fisika adalah benda-benda alam termasuk benda-benda angkasa. Objek kajian kimia adalah zat-
zat kimia yang meliputi sifat dan reaksi-reaksinya. Sedangkan objek kajian biologi adalah
makhluk hidup yang berkaitan dengan struktur dan fungsinya.

b.Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Oleh karena objeknya konkret dan dapat
ditangkap indra, IPA dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata), yakni
pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap orang.
c.Memiliki langkah-langkah sistematis. Langkah-langkah sistematis tersebut bersifat baku untuk

setiap bidang kajian (fisika, kimia, biologi). Orang lain yang ingin membuktikan gejala yang
sama dengan langkah yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula asalkan situasi dan
kondisinya sama. Misalkan seseorang ingin membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon
dioksida. Di mana pun dia berada asalkan langkah-langkah yang digunakan sama, maka dia akan
dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon dioksida. Jadi tidak ada kebohongan
ilmiah.

d.Menggunakan cara berpikir logis. Cara berpikir menggunakan logika akan mengikuti
kontinuitas dan disiplin dalam berpikir. Kesimpulan-kesimpulan ditarik berdasarkan logika-logika
tertentu, misalnya secara induktif dan deduktif.

Berpikir induktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang
berlaku umum. Misalnya, ayam mati, kucing mati, tumbuhan mati, dan manusia mati. Ayam, kucing, tumbuhan dan manusia
adalah makhluk hidup. Kesimpulannya semua makhluk hidup akan mati.
Berpikir deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang
berlaku khusus. Misalnya, semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas. Tumbuhan adalah makhluk hidup.
Kesimpulannya, tumbhuan memerlukan oksigen untuk bernapas.

e.Hasilnya objektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subjektif). Hasil
penelitian ilmiah bebas dari kepentingan seseorang atau politik sehingga tidak memihak siapa
pun selain memihak pada kebenaran ilmiah.
f.Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku umum, di mana pun diberlakukan. Misalnya,
jika kita mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B, maka di mana pun hasilnya akan
mengikuti hokum-hukum persilangan yang dibuat oleh Gregor Mendel.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, matematika tergolong IPA atau bukan? Jawabannya, matematika
bukanlah IPA karena objek matematika bukan benda. Objek matematika berupa benda abstrak seperti
garis, titik, dan angka. Matematika tidak dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris melainkan pada
cara berpikir logis. Hasilnya berupa hukum-hukum dan aksioma-aksioma yang berlaku universal yang

artinya berlaku untuk seluruh jagad ray, tidak hanya di bumi melainkan juga di luar angkasa. Hukum-
hukum matematika banyak digunakan untuk memecahkan segala persoalan kehidupan manusia.

Apakah agama itu ilmu pengetahuan? Agama bukan ilmu pengetahuan karena tidak
dikembangkan oleh manusia. Manusia hanya menerimanya melalui wahyu. Jadi, agama tidak
dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Misalnya, tidak ada orang yang pernah secara empiris
tinggal di alam kubur atau neraka, bukan? Objek agama adalah semua benda yang ada dan mungkin ada,
misalnya alam raya dan akhirat. Jika ilmu pengetahuan dimulai dari tidak percaya, agama dimuali dari
rasa percaya. Kebenaran ilmu pengetahuan senantiasa berubah (kebenaran relative) sedangkan kebenaran
dagama bersifat mutlak (kebenaran absolute).

2. Keterampilam Proses

Dalam pembahasan sebelumnya, kalian telah belajar tentang bagaimana belajar biologi. Dalam
belajar biologi kita dapat meniru apa yang dilakukan oleh para pakar. Para pakar berhasil menemukan
ilmu pengetahuan karena mereka bekerja secara sistematis, teliti, tekun, dan disiplin. Dalam subpokok
bahasan berikut kalian akan berlatih melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi,
mengklasifikasi, menafsirkan, memprakirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variable.

a. Mengobservasi

Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang ilmuwan adalah melakukan observasi.
Mengobservasi adalah mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indra.
Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan penciuman.

Hasil Observasi
Dalam biologi, hasil observasi seringkali dibuat bentuk:
a.Gambar, misalnya gambar daun, batang, buah, bunga. Pola bentuk objek hendaknya sama,
misalnya pola bentuk tulang daun, meskipun gambarnya tidak harus persis sama dengan

bendanya. Ukurannya dapat dibuat dengan skala dari ukuran sebenarnya.


b. Bagan, misalnya bagan siklus hidup kupu-kupu.
c. Table, misalnya table pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
d. Grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik garis.
e. Tulisan, yaitu mendeskripsikan dengan kata-kata.

b. Menggolongkan
Menggolongkan atau mengklasifikasi merupakan kegiatan untuk memudahkan dalam
mempelajari sesuatu. Setiap penggolongan mempunyai dasar dan tujuan tertentu, misalnya:
1)Penggolongan daun berdasarkan bentuk ujung daun, ukuran daun, serta permukaan daun

berambut atau tidak


2) Penggolongan bunga berdasarkan warnanya, bentuknya, atau baunya
3) Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya, jenis makanannya, atau bentuk

kakinya.
c. Menafsirkan

Manafsirkan artinya memberikan arti pada suatu fenomena atau kejadian berdasarkan atas
kejadian lainnya. Jadi, dalam memberikan arti hendaknya memiliki acuan atau patokan. Tanpa acuan,
sesuatu tidak dapat dibandingkan dengan yang lain.

d. Memprakirakan

Istilah memprakirakan tidak sama dengan meramalkan. Hal ini disebabkan karena meramal,
seperti yang dilakukan oleh ahli nujum, memiliki dasar yang berbeda dengan memprakirakan atau
memprediksikan. Seorang ahli geologi dapat memprakirakan terjadinya gempa berdasarkan data-data
geologi. Ahli meteorology dapat memprakirakan musim dan kapan jatuhnya hujan berdasarkan data

meteorology. Ahli astronomi dapat memprakirakan kapan terjadinya gerhana matahari atau bulan, atau
datangnya komet Halley, berdasarkan perhitungan. Jadi mereka dapat memprakirakan kejadian
berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku.

e. Mengajukan pertanyaan

Sejak kecil manusia memiliki naluri ingin tahu yang besar. Anak kecil senantiasa bertanya
tentang apa saja. Anak kecil adalah ilmuwan sejati, akan tetapi, lingkungannya sering kurang mendukung
untuk terus berkembang menjadi ilmuwan. Secara pelan-pelan rasa ingin tahu itu dimatikan, misalnya
dengan memarahi anak tersebut jika ia terus-menerus bertanya.

Mengajukan pertanyaan sebenarnya adalah merumuskan permasalahan. Seseorang mengatakan bahwa di


lingkungannya tidak ada masalah, sedangkan orang lain menganggap di lingkungan itu penuh masalah. Orang dapat mengenal
dan menemukan masalah tergantung pada pengetahuan orang tersebut. Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin mudah
mengenali masalah yang ada di sekitarnya.

Masalah didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Namun sebenarnya
kita dapat mencari-cari masalah. Untuk menemukan permasalahan, seseorang harus dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
f. Mengidentifikasi variable
Variable adalah factor-faktor yang berpengaruh yang memiliki nilai (ukuran tertentu) dan dapat
berubah atau diubah. Karena itu variable sering disebut peubah. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap

organism dapat berupa factor berikut.


1) Factor fisika, berupa tekanan udara, cahaya matahari, suhu, angin, dan gravitasi bumi.
2) Factor kimia, berupa mineral, pH, kadar garam, makanan, air, oksigen, dan karbon dioksida.
3) Factor biologi, berupa daur hidup, reproduksi, parasit, pemangsa, dan organism lain dalam

lingkungan.

Di dalam penelitian, factor-faktor yang berpengaruh itu dibuat sama untuk semua organism uji,
disebut variabel control. Satu factor dibuat bervariasi dan disebut sebagai variabel bebas, karena peneliti
bebas melakukan perubahan-perubahan. Jika organism diberikan perlakuan, akibatnya dapat diukur.
Akibat dari perlakuan itu disebut variable terikat.

You might also like