Professional Documents
Culture Documents
Asal-Usul
Manusia
Indonesia
Pengaruh Persebaran
Peradaban Manusia
Dari Luar Indonesia
-1-
-2-
Beberapa jenis manusia purbayang fosilnya ditemukan di Pulau Jawa. Di sekitar
tempat-tempat penemuan fosil juga ditemukan artefak (peralatan hidup) dari jenis-jenis
manusia purba tersebut. Dari benda-benda peninggalan itu para ahli juga bisa menelusuri
persebaran sekaligus tingkat budaya masing-masing jenis manusia purba.
-3-
2. Manusia Purba Pendatang
Selain jenis-jenis manusia purba seperti pithecanthropus dan homo, ada
pula jenis-jenis manusia purba dari luar di antaranya ras Papua Melanesoid,
Proto Melayu, dan Deutro Melayu.
-4-
batu penggilingan, mata panah, flakes, kapak yang sudah diupam, alat-alat
tulang dan tanduk, serta beberapa alat dari perunggu dan besi, karena
kebanyakan dari alat-alat tersebut terbuat dari tulang, maka callenfells
menyebutnya sampung bone culture atau kebudayaan tulang sampung.
Ahli yang juga mengadakan penelitian adalah van heekeren. Ia
mengadakan penelitian pada bukit-bukit kulit kerang di Besuki dan Bojo
negoro Jawa Timur.
Suku jawa adalah yang terbesar di Indonesia, yaitu sekitar 45% dari
seluruh populasi. Suku Sunda terdapat sekitar 14% dari seluruh populasi. Suku
Madura terdapat sekitar 7,5% dari seluruh populasi. Suku Minangkabau terbesar
keempat, sekitar 3% dari seluruh populasi. Meskipun etnis Cina mewakili
sebagian kecil dari total populasi ( lebih kecil dari 3 %). Etnis Cina dibagi
menjadi 2 kelompok utama, yaitu :
-5-
a. Cina Peranakan, yang biasanya memiliki latar belakang
Cina dan Indonesia, Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
utamanya, dan yang biasanya mengadopsi adat istiadat Indonesia.
b. Cina totok, yang dianggap sebagai Cina murni, yang
biasanya merupakan pendatang generasi pertama atau kedua, dan
memegang kebudayaan Cina dengan Teguh.
2000 SM :
Bangsa Austronesia bermigrasi ke Kepulauan Indonesia melalui Malaya,
Formosa, dan Filipina ke sebagian Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Jawa.
Perpindahan ini tidak diketahui penyebabnya. Tetapi yang jelas bangsa
Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung Indonesia. Cara hidup
mereka dengan berburu dan meramu “food gathering”. Alat yang digunakan
umumnya terbuat dari batu yang masih kasar. Masa ini dikenal dengan sebutan
Zaman Batu Muda atau Neolithikum.
500 SM :
Migrasi gelombang kedua. Perpindahan yang dilakukan sudah dengan
membawa Kebudayaan Dongson melalui jalan darat lewat Malaysia Barat.
Kebudayaan Dongson yaitu perlatan yang terbuat dari logam sebagai alat bantu
kehidupan dikenal dengan sebutan Zaman Perunggu. Mereka sudah mulai tinggal
menetap.
200 SM – 300 M :
Indonesia telah melakukan hubungan dagang dengan India, yang secara
intensif dimulai pada abad ke-2 M. Memperdagangkan barang-barang ke pasaran
internasional misalnya : logam mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian dan
obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur
barus, cengkeh. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam
masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Buddha,
pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan.
-6-
Jadi, peradaban awal yang mempengaruhi budaya masyarakat awal di kepulauan
Indonesia adalah peradaban Austronesia, Dongson, dan India. Dongson sebenarnya
termasuk bangsa Austronesia tetapi hidup di zaman logam, sedangkan bangsa
Austronesia adalah pendahulunya. Bangsa yang hidup di zaman batu adalah bangsa
Bocson Hoa Binh. Selain Dongson yang hidup di zaman besi (perunggu), bangsa Sa
Huynh – Kalanay juga hidup di zaman logam.
2. Kebudayaan Dongson
-7-
Indonesia. Hasil penelitiannya membuktikan adanya pengaruh budaya Dong
Son di Indonesia.
Berdasarkan penemuan-penemuan arkeologi, masyarakat prasejarah
Indonesia hanya mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu dan besi. Untuk
perhiasan selain perunggu juga telah dikenal emas, sedangkan benda-benda dari
tembaga tidak dikenal. Sementara itu, benda-benda peralatan dari batu secara
berangsur-angsur mulai ditinggalkan setelah mereka mengenal teknik
peleburan logam. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia
memiliki persamaan dengan benda-benda perunggu hasil temuan di Dong Son.
Bahkan banyak pula yang menyebutkan, kebudayaan perunggu di Indonesia
adalah Kebudayaan Dong Son.
a. Daerah Penemuan
Tempat penemuan gerabah di Indonesia antara lain Jawa
Barat, yaitu di Leuwiliang (Bogor), Anyer(Banten), Kramat jati
(Jakarta), Buni (Bekasi), dan Rengasdengklok (Karawang). Di luar
Pulau Jawa antara lain di Kalumpang (Sulawesi Selatan), Kepulauan
Kei dan Babar (Maluku Tenggara), Gilimanuk (Bali) dan Melolo
(Sumba Timur). Gerabah-gerabah itu ada yang tanpa pola atau polos
dan juga yang berpola hias. Oleh H.R. Van Heckeren, gerabah
yang memiliki pola hias disejajarkan dengan gerabah yang
ditemukan di daratan Asia Tenggara.
-8-
4. Budaya India
India merupakan suatu jazirah dari Benua Asia. Oleh karena itu sering
disebut anak benua karena letaknya yang seolah-olah terpisah dengan bagian-
bagian Asia lainnya. Luas India seluruhnya kira-kira 32 kali luas Pulau Jawa.
Di sebelah utara terbentang pegunungan tinggi, yaitu Pegunungan Himalaya.
Pegunungan ini sebagai pemisah India Utara dan India Selatan. Budaya India
banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya Persia, Arab, Arab, Turki, Eropa, dan
budaya Asia yang lainnya. India adalah tempat kelahiran agama Hindhu, Sikh,
Buddha dan Jain, yang berpengaruh kuat tidak hanya di India tetapi juga di
seluruh dunia. Indonesia sendiri berasal dari bahasa latin Indus”India” dan
bahasa Yunani nêsos “pulau” yang secara harafiah berarti ‘Kepulauan India’.
Sejak abad ke-4 dan ke-5 Masehi, penagruh budaya India menjadi semakin
jelas, setelah bahasa Sanskerta digunakan dalam penulisan berbagai prasasti.
Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk
menulis bahasa-bahasa setempat.
Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-
agama dari India, khususnya Syiwaisme dan Buddhisme, tapi ada pula pemeluk
Wisnuisme dan Tantrisme. Dalam sebuah prasasti di Jawa Tengah, yang
berasal dari abad ke-9 Masehi, disebutkan nama-nama berbagai kelompok
masyarakat India (dan Asia Tenggara). Prasasti itu antara lain berbunyi :
[...] ikang warga kilalan kling ârya singhala pandikiri drawi?a campa kmir
[...] (Brandes 1913:1021)
yang artinya :
[...] warga sipil yang dapat dimanfaatkan adalah: orang-orang dari Kalinga
(India Selatan), Aryan (yakni, India Utara), Sri Lanka, orang-orang dari
Pandikira(?), bangsa Dravida, Campa dan Khmer [...]
a. India Utara
-9-
dan perdagangan. Di daerah India Utara yang subur itulah lahir agama
Hindu dan agama Buddha.
b. India Selatan
-10-
Setelah Portugis, pelaut-pelaut Spanyol, Belanda, juga Inggris lalu persaingan
pun terjadi.
Berdasarkan uraian singkat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan
masuknya berbagai bangsa asing di Nusantara, dengan sendirinya kebudayaan
Indonesia pun semakin diperkaya. Indonesia kini merupakan Negara Islam
terbesar di seluruh dunia, dimana hampir 88% dari populasi mengikuti Islam,
yang berkembang dan mulai menggantikan Hindu dan Buddha di Indonesia
pada abad ke-15 dan 16 di bawah pengaruh pedagang-pedagang India dan
Arab. Dengan 5% dari populasi, Kristen Protestan menjadi kelompok agama
terbesar kedua. Katolik Roma menduduki tempat ketiga dengan 3% dari
populasi. Hindu kini hanya dianut kurang lebih 2% dari total populasi.
Akhirnya, hanya 1% dari populasi penganut agama Buddha.
Lebih dari 200 bahasa dan logat digunakan di Indonesia. Bahasa resmi
di Indonesia adalah bahasa Indonesia. Namun, hanya sebagian kecil dari
Indonesia (7%) menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
Pada dasarnya sama dengan bahasa Malaysia, bahasa resmi Malaysia.
By Natha Kusuma
SMAN 6 DENPSAR
-11-