Professional Documents
Culture Documents
NUMERIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Segala sesuatu yang berawal dari keingintahuan dan proses pembelajaran akan
membuat seseorang menjadi semakin berilmu. Bagai ilmu padi, semakin berisi maka
sebaiknya ia semakin menunduk. Semakin banyak ilmu yang dimiliki, maka semakin
memahami bahwa semua ini hanya milik Tuhan semata. Segala yang dijalani, segala
yang dialami, segala yang dini’mati hanyalah kepunyaan Tuhan semata. Segala ujian
yang dihadapi akan menambah ilmu dan kemampuan yang dimiliki adalah semata untuk
selalu mensyukuri ni’mat Tuhan YME. Kehilangan, kepunyaan hanyalah sebuah benda
yang datang dan pergi. Manusia akan sangat kaya dan sukses ketika ia menjadi berarti
dan berilmu serta mempunyai akhlak yang mulia.
Alhamdulillah, berkat restu dari Allah SWT diktat METODE NUMERIK ini telah
diselesaikan dengan baik. Segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT, begitu juga
dengan diktat ini, yang merupakan intisari dari perjalanan seorang mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah METODE NUMERIK pada semester V program studi TEKNIK
INFORMATIKA UNINDRA.
Materi pada diktat ini mencakup seluruh materi yang ada sebagai aplikasi
pemrograman berbasis matematika. Perumusan yang telah dipelajari sejak semester I
sampai dengan semester IV akan digunakan untuk pembuatan program sesuai dengan
studi kasus yang diberikan per individu sebagai tugas besar di akhir semester. Waktu
pengerjaan adalah ± 1 bulan.
Suatu kebanggaan bagi saya untuk dapat menyelesaikan diktat ini serta
mengaplikasikannya sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa. Semoga dengan adanya
diktat ini dapat membantu kinerja mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah
ini khususnya, serta penyelesaian pembelajaran sebagai mahasiswa pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
Pendahuluan ....................... 6
a. Interpolasi ....................... 34
3
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
- Kesalahan pemotongan
dan pembulatan
III Persamaan Linier Simultan Mampu memahami serta dapat Metode Gauss-Jourdan
menggunakan prinsip matriks dan (Identitas Matriks)
berbagai metode pendekatan untuk
menyelesaikan persamaan linier
simultan
IV Metode mencari Akar Mampu memahami dan dapat mencari Metode tertutup :
Persamaan akar-akar persamaan baik aljabar
- Bisection
maupun transenden dengan berbagai
metode pendekatan - False Position (Regula
Falsi)
- Secant
4
VII KUIS
5
PENDAHULUAN
Meskipun demikian, pemilihan metode yang efisien merupakan aspek lain yang
menjadi perhatian dalam komputasi numerik. Hal ini akan semakin terasa di dalam
menyelesaikan problema-problema berskala besar yang melibatkan ribuan variabel.
6
Suatu galat dapat disebabkan kekurang-telitian model matematika dan galat
bawaan dari data masukan bersifat inherent (bawaan/melekat). Galat ini tetap ada,
sekalipun penyelesaiannya diperoleh menggunakan metode eksak. Tingkat keakuratan
suatu model matematika dalam menjelaskan suatu fenomena alam dapat diuji dengan
membandingkan hasil-hasil beberapa eksperimen dan beberapa hasil penyelesaian khusus
menggunakan beberapa parameter masukan.
- Masukan-keluaran (input-output)
- Komputasi
- Kontrol
- Subprogram
- Dokumentasi
7
TEORI KESALAHAN / GALAT
Sumber-sumber Galat
Selain kecepatan, aspek lain yang sangat penting untuk diperhatikan di dalam
komputasi numerik adalah keakuratan penyelesaian yang diperoleh. Hal ini disebabkan
penyelesaian yang diperoleh melalui komputasi numerik umumnya merupakan solusi
hampiran, tentu saja terdapat beberapa galat (kesalahan numerik). Beberapa sumber galat
(error) pada suatu solusi hampiran yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode
komputasi numerik, yaitu:
3. Metode penyelesaian.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa galat dalam komputasi numerik
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Galat bawaan (inherent error), yaitu galat yang dapat disebabkan oleh kesalahan hasil
pengukuran, kesalahan data awal, dan sejenisnya.
2. Galat pemotongan (truncation error), yaitu galat yang berkaitan dengan metode
numerik yang dipakai. Galat ini dapat terjadi karena adanya pemotongan deret tak
berhingga yang menyangkut perhitungan nilai suatu fungsi atau nilai desimal, dan karena
penghentian proses perhitungan.
3. Galat pembulatan (rounding off error), yaitu galat yang berkaitan dengan penggunaan
sejumlah terbatas angka signifikan.
8
Angka Signifikan (Penting) /Angka Bena
Angka signifikan atau digit menyatakan suatu keandalan sebuah nilai numerik.
Banyaknya angka signifikan adalah banyaknya digit tertentu yang dapat meyakinkan kita.
9
SOLUSI PERSAMAAN LINIER
METODE GAUSS JORDAN
Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss.
Pada metode eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di bawah maupun
di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa
matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai 1, elemen-elemen
lainnya nol).
10
Dengan melakukan operasi baris dasar pada matriks[AI] sampai A menjadi matriks
identitas, maka didapatkan hasil akhir:
Tugas Individu I :
Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan
alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk
tulisan tangan dan diterima oleh dosen yang bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap
mahasiswa wajib mengerjakan masing-masing 5 soal dari soal-soal yang ada. ( 1 Soal
wajib silahkan dipilih dari soal no 12 – 15, soal no 1-11 yang dikerjakan boleh sama
tetapi hanya satu soal saja )
1. x + y + z = 9; x – y + z = -1; x + y – z = 5
2. 3x + 7y +z = 14; 2x – 5y + 4z = 13; x + 2y + 3z = 15
5. 2x – 3y – 2y = 1; x + y + 3z = -9; x – 2y – 5z =12
1 1 1 3 1 1 1
7. x y z 2; x y z 7; x y z 2
2 3 4 2 2 2 2
3 2 3 5 4 1 5
8. x y z 6; x y z 50 ; x y z 24
5 3 4 3 3 9 6
11
9. 3x + 4y +6z = 6; 6x + 8y – 3z = 2; -3x +4y - 9z = -6
1 1 1 3 2 3 4 1 2
10. 2; 32 ; 18
x y z x y z x y z
12. Mother goes to market, together with Sarimin, to buy “mango, banana, guava.” The
price of 2 bananas, 2 mangoes, and 4 guavas is Rp 18.000,00. The price of 4 bananas,
1 mango, and 1 guava is 18.000,00. The price of 2 mangoes, 3 bananas, and 1 guava
Rp 16.000,00. By an amount of Rp 50.000,00 find the number of mangoes, bananas,
and guavas that can be bought by mother, n.b the number of bananas is as many as
possible and the three fruits should be bought ?
13. From two supermarkets of one company it is abtained that data of selling of meat and
fish in one week as shown in the following table.
Supermarket A 80 20 2960
Supermarket B 70 40 3040
14. Mr. Agus works for 6 days which 4 days are overtime to get Rp 74.000,00. Mr. Bardi
works for 5 days which 2 days are overtime to get Rp 55.000,00. Mr. Agus, Mr.
Bandi, and Mr. Dodo work under the same payment system. If Mr. Dodo works for 5
days overtime, then the payment that he shall receive is . . .
15. Evie works for one week which 3 days are overtime to get Rp.120.000,00. Roni
works for one week which 5 days are overtime to get Rp 130.000,00. Evie, Roni, and
Ina works under the same payment system. If Ina works for one week overtime, Then
find the payment that she shall receive.
12
SOLUSI PERSAMAAN NON LINIER
Dalam metode numerik, pencarian akar f(x) = 0 dilakukan secara iteratif (looping).
Secara umum metode pencarian akar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis , yaitu ;
Metode Tertutup (Bracketing Method) dan Metode Terbuka.
1. METODE TERTUTUP
Meode ini menggunakan selang [a,b] untuk mencari akar yang berada pada selang
tersebut. Dalam selang tersebut dapat dipastikan minimal terdapat satu buah akar, karena
itu metode jenis ini selalu berhasil menemukan akar. Ada dua metode klasik yang
termasuk ke dalam metode tertutup, yaitu metode bagi dua dan metode regula-falsi.
bagi dua di
[a,c]
[c,b]
]
]
f(a)f(c) < 0 ?
Ya tidak
Selang baru: [a,b]←[a,c] Selang baru: [a,b]←[c,b]
13
Selang yang baru dibagi dua lagi dengan cara yang sama. Begitu seterusnya, kondisi
berhenti dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut :
1. Lebar selang baru : , dalam hal ini adalah nilai toleransi lebar
selang yang mengukur akar.
Contoh :
Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode bagi dua.
Jadi, dibutuhkan minimal 17 kali iterasi (r = 0 sampai dengan r = 16) agar galat akar
hampiran kurang dari
14
I A c b f(a) f(c) f(b) selang baru lebarnya
15
lurus yang menghubungkan titik (a,f(a)) dan (b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan
sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis lurus tadi seolah-olah berlaku
manggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari akar.
y B
y = f(x)
a C
c b x
Pada kondisi yang paling ekstrim, tidak pernah lebih kecil dari , sebab salah
satu titik ujung selang, dalam hal ini b, selalu tetap untuk setiap iterasi r = 0,1,2, . . . .
Titik ujung selang yang tidak pernah berubah itu dinamakan titik mandek (stagnant
point). Pada titik mandek,
r =0,1,2,. . .
Yang dapat mengakibatkan program mengalami looping.Untuk mengatasi hal ini, kondisi
berhenti pada algoritma regula-falsi harus ditambah dengan memeriksa apakah nilai f(c)
sudah sangat kecil sehingga medekati nol.
Maka, dilakukan perbaikan Metode Regula-Falsi untuk mengatasi kasus titik mandek.
Caranya, pada akhir iterasi r = 0, diperoleh selang baru untuk iterasi r = 1. Berdasarkan
16
selang baru tersebut, tentukan titik ujung selang yang tidak berubah (jumlah perulangan >
1) yang kemudian menjadi titik mandek. Nilai f pada titik mandek itu diganti menjadi
setengah kalinya, yang akan dipakai pada iterasi r = 1.
Misalkan, setelah menghitung nilai c0 pada iterasi, ujung selang b tidak berubah . Titik b
menjadi titik mandek. Karena itu, untuk iterasi selanjutnya yang digunakan adalah f(b)/2.
Dengan cara ini titik mandek dapat dihilangkan.
Contoh :
Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode regula falsi
yang diperbaiki.
selang
I A C B f(a) f(c) f(b) baru lebarnya
17
2. METODE TERBUKA
Dalam metode terbuka tidak diperlukan selang untuk mengurung akar. Yang
diperlukan tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung
akar. Hampiran akar didasarkan pada hampiran akar sebelumnya melalui prosedur
iterasi. Terkadang iterasinya bisa konvergen ke akar, atau isa pula divergen. Jika
iterasinya konvergen, makakonvergensi tersebut berlangsung sangat cepat
dibandingkan metode tertutup.
Metode ini kadang-kadang dimakan juga metode iterasi sederhana atau metode
langsung. Kesederhanaan metode ini karena pembentukan prosedur iterasinya mudah
dibentuk.
Dan terkalah sebuah nilai awal x0, lalu hitung nilai x1, x2, . . . , yang konvergen ke
akar sejati s sedemikian sehingga f(s) = 0 dan s = g(s).
Contoh :
Penyelesaian :
x2 – 2x – 3 = 0
x2 = 2x + 3
18
Dalam hal ini, . Prosedur iterasinya adalah . Misalkan
x0 = 4
r
0 4,000000 0,000000
1 3,316625 0,683375
2 3,103748 0,212877
3 3,034385 0,069362
4 3,011440 0,022945
5 3,003811 0,007629
6 3,001270 0,002541
7 3,000423 0,000847
8 3,000141 0,000282
9 3,000047 0,000094
10 3,000016 0,000031
11 3,000005 0,000010
12 3,000002 0,000003
13 3,000001 0,000001
14 3,000000 0,000000
Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000
19
Kondisi iterasi berhenti jika
Contoh :
Penyelesaian :
f(x) = x2 – 2x – 3
f’(x) = 2x – 2
Tabel Iterasinya :
R
0 2,000000 0,000000
1 3,500000 1,500000
2 3,050000 0,450000
3 3,000610 0,049390
4 3,000000 0,000610
5 3,000000 0,000000
Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000
c. Metode Secant
20
Prosedur iterasinya adalah :
f ( xr )( xr xr 1 )
xr 1 xr
f ( xr ) f ( xr 1 )
Contoh :
Penyelesaian :
f(x) = x2 – 2x – 3
f ( xr )( xr xr 1 )
xr 1 xr
f ( xr ) f ( xr 1 )
Tabel Iterasinya :
r f ( xr )
0.500000 -3.750000 0.000000
0
0.750000 -3.937500 0.250000
1
-4.500000 26.250000 5.250000
2
0.065217 -3.126181 4.565217
3
-0.420608 -1.981873 0.485825
4
-1.262028 1.116771 0.841420
5
-0.958775 -0.163201 0.303253
6
21
-0.997441 -0.010230 0.038666
7
-1.000027 0.000107 0.002586
8
-1.000000 0.000000 0.000027
9
-1.000000 0.000000 0.000000
10
Ternyata, hampiran akarnya mengarah ke akar yang lain x = -1 (yang merupakan solusi
dari persamaan tersebut).
Tugas Individu II :
Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan
alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk
tulisan komputer (dihitung secara manual atau komputasi) dan diterima oleh dosen yang
bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan masing-
masing satu soal. (Setiap mahasiswa dalam satu kelas tidak boleh mengerjakan soal yang
sama ! ). Tentukan solusi dari persamaan non linier berikut dengan metode terbuka 1
buah dan metode tertutup 2 buah, bandingkan hasil yang anda peroleh dan jelaskan! !
x2 1 x2 6x 5
1. f x 7. f x
x x 3
x2 4 x 2 9 x 20
2. f x 8. f x
x x 6
x2 1 x2 7 x 16
3. f x 9. f x
x x 3
x2 1 x 2 3x 3
4. f x 10. f x
x 1 x 2
x2 3 11. f x 2x2 7x 4
5. f x
x 1
12. f x x2 6x 8
2
x 2x 8
6. f x
x 2 13. f x 8 2x x2
22
14. f x x2 2x 3
15. f x 6x 9 x2 35. f x x 3
2
27. f x 6x 9
1
28. f x 9
x2
30. f x 5 x 2 12 x 30
31. f x x3 5 x 2 7x 3
32. f x x4 6 x 3 12 x 2 10 x 3
33. f x x3 3x 1
34. f x x2 4x 3
23
STUDI KASUS UJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIK
Makalah ini ditulis berdasarkan studi kasus yang anda ambil untuk menggantikan nilai
UAS (Tugas Individu). Kecuali nilai anda tidak memuaskan, silahkan mengerjakan UAS
untuk tambahan nilai. Jika anda mengumpulkan paling lambat :
Maka dosen ybs dapat mengevaluasi lebih dini untuk nilai total Mata Kuliah Metode
Numerik. Jika melewati batas waktu tersebut, makalah tidak akan diterima dengan alasan
apaapun! Hasil pengerjaan dilaporkan dalam bentuk PRINT OUT!!!! Tidak diterima
dalam bentuk lain.
Silahkan pilih sendiri (tidak ada mahasiswa yang mengerjakan kasus yg sama), satu
mahasiswa boleh mengerjakan satu kasus tetapi dengan metode yang berbeda (polinom
lagrange atau polinom newton). Ketua kelas melaporkan kepada dosen ybs hasil
keputusan pemilihan kasus via email : itowarsito31@yahoo.co.id
Thn 91 92 94 95 96 97
Jml 8679 14310 13396 25218 34633 43001
Thn 67 68 69 71 72
25
30 -94 -78 -63
Mobil/hari 0 1 2 4 5 6
Jml 24 32 40 12 9 6
Tinggi 60 65 70 75 80
Frekuensi 1 2 8 6 3
26
Tahun 2002 2003 2004 2006 2007
Hasil 25 31 23 35
27
Tahun 2000 2001 2003 2004 2005
X 36 28 41 19 32 22 38
N Berikut luas tanah panen dalam hektar (X) dan hasil produksi
dalam metric ton (Y)
28
Y 290104 307166 379683 341088 408950
29
X 96 83 126 61 59 90 82 88
Y 6 22 18 8 12 10 17 11
Promosi (juta) 10 20 30 40
Penjualan (Milyar) 25 30 40 50
Jumlah 20 30 10 5 35
Desa
30
Hasil 65,80 62,03 37,00 48,00 46,97
X 80 98 74 76 113 80
Y 20 20 10 20 30 10
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penulis mengangkat studi kasus dan seberapa jauh
ketertarikan penulis dengan studi kasus dan bagaimana cara penyelesaiannya
Bab II
31
Penjelasan studi kasus dan metode yang digunakan, teori boleh diambil dari
buku,artikel,blog, web atau apapun yang bersifat resmi. Sumber harus ditulis pada daftar
pustaka sesuai kaidah EYD.
Bab III
Pembahasan
Dalam bab ini penulis wajib menjelaskan metode yang diaplikasikan untuk penyelesaian
studi kasus. Penyelesaiannya dengan cara manual atau cara automatis (program). Jelaskan
diagram alirnya terlebih dahulu, kemudian tampilkan source code baru kemudian Java
Swing (jika menggunakan Java) tampilkan input dan output hasil program tersebut.
Bab IV
Jelaskan kesimpulan yang anda dapatkan setelah mengerjakan makalah tersebut dan
berikan saran dan kritik terhadap yang anda kerjakan.
Daftar Pustaka
Penulisan sesuai dengan EYD, sumber harus dari buku atau jurnal yang terkait (tidak
sesuai : -5)
Batas Margin : Batas Atas dan Kiri 4, Batas Bawah dan Kanan 3. (Tidak Sesuai : -5)
Huruf Penulisan Times new roman 12, kecuali judul bab : 14 (Tidak sesuai : -5)
32
Keterangan Cara Penilaian :
Keterangan Skala
100 90 80 70 60 50
Makalah :
1. Kata Pengantar x x x
2. BAB I
3. BAB II x x x
4. BAB III
5. BAB IV x x x Tidak Lengkap
x x x
x x x
TEORI DASAR
1. STUDI KASUS x x x
2. METODE
x x x x x x
DAFTAR PUSTAKA x x x x x X
DAFTAR ISI x x x x x X
SOURCE CODE x x x x x
DIAGRAM ALIR x x x x
1. INPUT x x x x x
2. OUTPUT
x
33
Pelajarilah jagad raya ini. Jangan kecewa karena dunia tidak
mengenal anda, tetapi kecewalah karena anda tidak mengenal
dunia (Kong Fu Tse – filusuf China)
INTERPOLASI
Pengertian Interpolasi
Bila data diketahui mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, maka kurva kecocokannya dibuat
melalui setiap titik, persis sama kalau kurva fungsi yang sebenarnya dirajah (ditelusuri) melalui
setiap titik itu. Disebutkan bahwa kita menginterpolasi titik-titik data dengan sebuah fungsi. Bila
fungsi kecocokan yang digunakan berbentuk polinom, polinom tersebut dinamakan polinom
interpolasi. Pekerjaan menginterpolasi titik data dengan sebuah polinom disebut interpolasi
(dengan ) polinom. Contoh data yang mempunyai ketelitian tinggi adalah titik-titik yang
dihitung dari fungsi yang telah diketahui atau data tabel yang terdapat pada acuan ilmiah (data
percepatan gravitasi bumi). Selain dengan polinom, interpolasi titik-titik data dapat dilakukan
dengan fungsi spline, fungsi rasional (pecahan) atau deret Fourier.
Jenis Interpolasi :
a. Linier
a. Interpolasi Linier
Interpolasi linier adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua
buah titik (x0,y0) dan (x1,y1).Polinom yang menginterpolasi kedua titik tersebut adalah persamaan
garis lurus yang berbentuk :
34
Dengan kurva polinom ini adalah berupa garis lurus.
Contoh :
Perkirakan jumlah telur yang dihasilkan seorang peternak ayam pada bulan ke-5 berdasarkan data
tabulasi berikut :
Bulan 1 11
Jumlah Telur (Butir) 1525 1785
Penyelesaian :
Jadi, diperoleh jumlah telur yang dihasilkan oleh ternak-ternak tersebut pada bulan ke-5 adalah
1629 butir.
b. Polinomial Lagrange
Ket :
35
Bentuk umum polinom Lagrange derajat ≤ n untuk (n + 1) titik berbeda adalah :
Ket :
Contoh :
Estimasi fungsi f(x) = cos x dengan polinom Interpolasi derajat tiga di dalam selang [0.0, 1.2].
Gunakan empat titik, . Perkirakan nilai dengan
x = 0,5 . (Gunakan 5 angka bena)
Penyelesaian :
36
Sebagai perbandingan nilai sejatinya adalah
Note : Polinom Lagrange berlaku untuk semua titik baik yang berjarak sama ataupun tidak
berjarak sama.
- Jumlah komputasi yang dibutuhkan untuk satu kali interpolasi adalah besar. Interpolasi
untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama karena tidak ada bagian
komputasi sebelumya yang dapat digunakan.
- Bila jumlah titik data meningkat atau menurun, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya hubungan antara dan
pada polinom Lagrange.
c. Polinomial Newton
Polinom Newton dibuat untuk mengatasi kelemahan ini. Dengan polinom Newton, polinom yang
dibentuk sebelumnya dapat dipakai untuk membuat polinom derajat yang makin tinggi. Polinom
Newton ditulis dalam bentuk rekursif sebagai :
1. Rekurens :
2. Basis :
Berikut ini adalah polinom interpolasi selisih terbagi Newton dalam bentuk tabel selisih terbagi.
37
Contoh :
Hitunglah f(9,2) dari nilai-nilai (x,y) yang diberikan pada tabel di bawahi dengan polinom
berderajat tiga. (7 angka bena dari f(x) = ln x)
i 0 1 2 3
8,0 9,0 9,5 11,0
2,079442 2,197225 2,251292 2,397895
Penyelesaian :
dan seterusnya.
38
Jangan ikuti kemana jalan menuju,
tetapi buatlah jalan sendiri dan
tinggalkan jejak (Anonim)
INTEGRASI NUMERIK
Di dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar disamping
turunan. Dalam kuliah kalkulus, anda telah diajarkan cara memperoleh solusi analitik (dan eksak)
Integral mempunyai banyak terapan dalam bidang sains dan rekayasa. Dalam praktek rekayasa,
seringkali fungsi yang diintegrasikan (integrand) adalah fungsi empirik yang diberikan dalam
bentuk tabel, atau integrand-nya tidak dalam bentuk fungsi elementer (seperti sinh x, fungsi
Gamma, dsb).
Contoh persoalan :
t diberikan oleh :
Dalam perkuliahan ini hanya dibahas salah satu dasar dari metode Newton-Cotes, yaitu : Kaidah
trapesium.
39
Pandang sebuah pias berbentuk trapesium dari x = x0 sampai x = x1 berikut:
x0 x1 x
Bila selang [a,b] dibagi atas n buah pias trapesium, kaidah integrasi yang diperoleh adalah kaidah
trapesium gabungan :
b x1 x2 xn
f x dx f x dx f x dx f x dx
a x0 x1 xn 1
h h h
f x0 f x1 f x1 f x2 f xn 1 f xn
2 2 2
h
f x0 2 f x1 2 f x2 2 f xn 1 f xn
2
n 1
h
f 0 2 f1 f n
2 i 1
Contoh :
3 .4
Hitunglah e x dx dengan menggunakan kaidah trapesium, gunakan jarak antar titik h = 0,2.
1 .8
Penyelesaian :
r xr f(xr)
0 1.8 6.050
1 2.0 7.389
2 2.2 9.025
3 2.4 11.023
4 2.6 13.464
40
5 2.8 16.445
6 3.0 20.086
7 3.2 24.533
8 3.4 29.964
Nilai integrasinya,
3.4
h
e x dx f0 2 f1 2 f 2 2 f 6 2 f7 f8
1.8
2
0,2
6,050 2 7,389 2 9,025 2 20,086 2 24,533 29,964
2
23,994
3.4 1,8
e x dx ex e3, 4 e1,8 29,964 6,050 23,914
3, 4
1.8
41
Rasa ingin tahu
adalah ibu dari semua
ilmu pengetahuan
(Anonim)
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Penyelesaian PDB secara numerik berarti menghitung nilai fungsi di xr+1 = xr + h, dengan h
adalah ukuran langkah (step ) setiap iterasi. Pada metode analitik, nilai awal berfungsi untuk
memperoleh solusi yang unik, sedangkan pada meode numerik nilai awal (initial value) berfungsi
untuk memulai iterasi. Pada perkuliahan ini akan dibahas mengenai metode yang paling
dasar,yaitu :
Metode Euler
Diberikan PDB orde satu, y’ = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x 0) = y0
Misalkan
yr = y(xr)
adalah hampiran nilai y di x r yang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(xr+1) = y(xr)+hf(xr,yr)
Contoh :
Diketahui PDB
Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h =
0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = ex – x -1.
Penyelesaian :
a. Diketahui :
a = x0 = 0
b = 0,10
h = 0,05
Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,05f(xr,yr)
R xr yr
42
0 0.00 1.0000
1 0.05 1.0500
2 0.10 1.1050
Jadi, y(0,10) = 1,1050
b. Diketahui
a = x0 = 0
b = 0,10
h = 0,02
Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,02f(xr,yr)
R xr yr
0 0.00 1.0000
1 0.02 1.0200
2 0.04 1.0408
3 0.06 1.0624
4 0.08 1.0849
5 0.10 1.1082
Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah
(memperkecil h).
43
Metode Runge Kutta
Diberikan PDB orde satu, y’ = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x 0) = y0
Misalkan
yr = y(xr)
adalah hampiran nilai y di x r yang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(xr+1) = y(xr)+hf(xr,yr)
Contoh :
Diketahui PDB
Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h =
0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = ex – x -1.
Penyelesaian :
c. Diketahui :
a = x0 = 0
b = 0,10
h = 0,05
Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,05f(xr,yr)
R xr yr
0 0.00 1.0000
1 0.05 1.0500
2 0.10 1.1050
Jadi, y(0,10) = 1,1050
d. Diketahui
a = x0 = 0
b = 0,10
44
h = 0,02
Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,02f(xr,yr)
R xr yr
0 0.00 1.0000
1 0.02 1.0200
2 0.04 1.0408
3 0.06 1.0624
4 0.08 1.0849
5 0.10 1.1082
Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah
(memperkecil h).
DAFTAR PUSTAKA
http://2.bp.blogspot.com/_qVaCsbwu7Ws/SweLw6OZ2uI/AAAAAAAAAPQ/F-
veJyQzmcA/s1600/MN+02+%28Teori+Galat%29_01.gif
http://ibumei.wordpress.com/2009/11/24/metode-numerik-bab-1-galat/
http://is.its-sby.edu/subjects/numerical_methods/Irfan_Metode_Numerik.pdf
Slamet, Sumantri dan Mia Indrika. 1988. MONOGRAPH : METODA NUMERIK. PAU
Ilmu Komputer UI. Jakarta.
45