You are on page 1of 45

DIKTAT METODE

NUMERIK

DESIGN BY : LIA PRABA KUSUMA PUTRI S.Si

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Segala sesuatu yang berawal dari keingintahuan dan proses pembelajaran akan
membuat seseorang menjadi semakin berilmu. Bagai ilmu padi, semakin berisi maka
sebaiknya ia semakin menunduk. Semakin banyak ilmu yang dimiliki, maka semakin
memahami bahwa semua ini hanya milik Tuhan semata. Segala yang dijalani, segala
yang dialami, segala yang dini’mati hanyalah kepunyaan Tuhan semata. Segala ujian
yang dihadapi akan menambah ilmu dan kemampuan yang dimiliki adalah semata untuk
selalu mensyukuri ni’mat Tuhan YME. Kehilangan, kepunyaan hanyalah sebuah benda
yang datang dan pergi. Manusia akan sangat kaya dan sukses ketika ia menjadi berarti
dan berilmu serta mempunyai akhlak yang mulia.

Alhamdulillah, berkat restu dari Allah SWT diktat METODE NUMERIK ini telah
diselesaikan dengan baik. Segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT, begitu juga
dengan diktat ini, yang merupakan intisari dari perjalanan seorang mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah METODE NUMERIK pada semester V program studi TEKNIK
INFORMATIKA UNINDRA.

Materi pada diktat ini mencakup seluruh materi yang ada sebagai aplikasi
pemrograman berbasis matematika. Perumusan yang telah dipelajari sejak semester I
sampai dengan semester IV akan digunakan untuk pembuatan program sesuai dengan
studi kasus yang diberikan per individu sebagai tugas besar di akhir semester. Waktu
pengerjaan adalah ± 1 bulan.

Suatu kebanggaan bagi saya untuk dapat menyelesaikan diktat ini serta
mengaplikasikannya sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa. Semoga dengan adanya
diktat ini dapat membantu kinerja mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah
ini khususnya, serta penyelesaian pembelajaran sebagai mahasiswa pada umumnya.

Jakarta, Juli 2010

Lia Praba Kusuma Putri S.Si

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................... 2

Daftar Isi ....................... 3

Satuan Acara Pengajaran ....................... 4

Pendahuluan ....................... 6

Materi Ujian Tengah Semester

a. Teori Kesalahan ....................... 8

b. Solusi Persamaan Linier ....................... 10

c. Solusi Persamaan Non . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13


Linier

Studi Kasus ....................... 24

Sistematika Penulisan Makalah ...................... 31

Aturan Penilaian ...................... 33

Materi Ujian Akhir Semester

a. Interpolasi ....................... 34

b. Integrasi Numerik ....................... 39

c. Persamaan Diferensial ....................... 42

Daftar Pustaka ....................... 45

3
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TEMU POKOK BAHASAN TUJUAN MATERI

I Pendahuluan Memberi gambaran singkat tentang - Dasar Numerik


konsep dasar metode numerik dalam
- Perkembangan
hubungannya dengan matematika dan
Komputer
kaitannya dengan komputer serta
aturan perkuliahan.

II Teori Kesalahan Memahami dan memperhitungkan - Angka Signifikan dan


berbagai macam kesalahan yang Keterbatasan Komputer
timbul dalam pendekatan secara
- Kesalahan relatif dan
numerik
mutlak

- Kesalahan pemotongan
dan pembulatan

III Persamaan Linier Simultan Mampu memahami serta dapat Metode Gauss-Jourdan
menggunakan prinsip matriks dan (Identitas Matriks)
berbagai metode pendekatan untuk
menyelesaikan persamaan linier
simultan

IV Metode mencari Akar Mampu memahami dan dapat mencari Metode tertutup :
Persamaan akar-akar persamaan baik aljabar
- Bisection
maupun transenden dengan berbagai
metode pendekatan - False Position (Regula
Falsi)

V Metode mencari Akar Idem Metode Terbuka :


Persamaan
- Fixed Point

VI Metode mencari Akar Idem Metode Terbuka :


Persamaan
- Newton Rhapson

- Secant

4
VII KUIS

VIII UJIAN TENGAH SEMESTER

IX Studi Kasus Mampu menerapkan materi - Sistematika Penulisan


metode numerik dalam aplikasi
- Studi Kasus
kehidupan sehari-hari dan
penerapannya dalam program. - Aplikasi

X Regresi dan Interpolasi Mampu memahami perbedaan - Regresi


dasar antara regrasi dan
- Interpolasi :
interpolasi serta meggunakannya
untuk mengolah dan - a. Linier
memanipulasi data

XI Lanjutan Lanjutan Polonomial Lagrange

XII Lanjutan Lanjutan Polinomial Newton

XIII Integrasi Numerik Mampu memahami dan dapat Metode Trapezoida


menghitung integrasi tertentu
dengan berbagai metode
pendekatan

XIV Persamaan Diferensial Mampu memahami dan dapat Metode Euler


memecahkan persamaan
diferensial biasa dengan berbagai
metode pendekatan

XV Lanjutan Lanjutan Metode Runge-Kutta

XVI UJIAN AKHIR SEMESTER

5
PENDAHULUAN

Metode Numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan


sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian Aritmetika. Selain itu,
Metode Numerik juga merupakan cara penyelesaian Matematis yang dikembangkan dari
cara analisis dan memasuki wilayah simulasi. Simulasi dilangsungkan dengan
menggunakan media komputer.

Metode komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses penyelesaian


mungkin memerlukan puluhan sampai jutaan operasi, tergantung pada kompleksitas
problema yang harus diselesaikan, tingkat keakuratan yang diinginkan, metode yang
dipakai dan sebagainya. Apabila jumlah operasi hitung yang diperlukan hanya berjumlah
puluhan, maka problema dapat diselesaikan secara manual atau dengan menggunakan
kalkulator. Tetapi, jika suatu kasus memerlukan jutaan operasi hitung, maka
penyelesaiannya harus dilakukan dengan bantuan komputer berkecepatan tinggi.
Disinilah kemajuan teknologi komputer memegang peranan penting dalam komputasi
numerik.

Meskipun demikian, pemilihan metode yang efisien merupakan aspek lain yang
menjadi perhatian dalam komputasi numerik. Hal ini akan semakin terasa di dalam
menyelesaikan problema-problema berskala besar yang melibatkan ribuan variabel.

Selain sumber-sumber tersebut, kesalahan numerik juga dapat disebabkan oleh


kekurang-cermatan manusia (human error), penggunaan alat ukur dan penggunaan mesin
hitung, kalkulator atau komputer. Kekurangcermatan manusia dapat menyebabkan
kesalahan di dalam merumuskan model matematika suatu fenomena alam dan hasil
pengukuran (kesalahan membaca alat ukur). Pemakaian alat ukur yang tidak akurat juga
akan menghasilkan pengukuran (data) yang mengandung galat. Keterbatasan mesin
hitung, kalkulator atau komputer dalam menyajikan suatu bilangan akan menghasilkan
kesalahan-kesalahan pembulatan atau pemotongan.

6
Suatu galat dapat disebabkan kekurang-telitian model matematika dan galat
bawaan dari data masukan bersifat inherent (bawaan/melekat). Galat ini tetap ada,
sekalipun penyelesaiannya diperoleh menggunakan metode eksak. Tingkat keakuratan
suatu model matematika dalam menjelaskan suatu fenomena alam dapat diuji dengan
membandingkan hasil-hasil beberapa eksperimen dan beberapa hasil penyelesaian khusus
menggunakan beberapa parameter masukan.

6 elemen utama pemrograman yang langsung berkaitan dengan metode numerik


adalah sebagai berikut :

- Konstanta dan variable

- Masukan-keluaran (input-output)

- Komputasi

- Kontrol

- Subprogram

- Dokumentasi

7
TEORI KESALAHAN / GALAT

Sumber-sumber Galat

Selain kecepatan, aspek lain yang sangat penting untuk diperhatikan di dalam
komputasi numerik adalah keakuratan penyelesaian yang diperoleh. Hal ini disebabkan
penyelesaian yang diperoleh melalui komputasi numerik umumnya merupakan solusi
hampiran, tentu saja terdapat beberapa galat (kesalahan numerik). Beberapa sumber galat
(error) pada suatu solusi hampiran yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode
komputasi numerik, yaitu:

1. Model matematika untuk suatu fenomena alam.

2. Galat bawaan dari data masukan (parameter masukan).

3. Metode penyelesaian.

4. Adanya pembulatan di dalam melakukan operasi-operasi aritmatika atau operasi–


operasi jenis lain pada bilangan-bilangan yang terkait.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa galat dalam komputasi numerik
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Galat bawaan (inherent error), yaitu galat yang dapat disebabkan oleh kesalahan hasil
pengukuran, kesalahan data awal, dan sejenisnya.

2. Galat pemotongan (truncation error), yaitu galat yang berkaitan dengan metode
numerik yang dipakai. Galat ini dapat terjadi karena adanya pemotongan deret tak
berhingga yang menyangkut perhitungan nilai suatu fungsi atau nilai desimal, dan karena
penghentian proses perhitungan.

3. Galat pembulatan (rounding off error), yaitu galat yang berkaitan dengan penggunaan
sejumlah terbatas angka signifikan.

8
Angka Signifikan (Penting) /Angka Bena

Sebagai ilustrasi, misalkan kita menghitung berat badan. Berdasarkan timbangan


diperoleh berat badan kita adalah 62 atau 63 kg. Mungkin lebih tepatnya sekitar 63 kg.
Jika untuk ketelitian data menginginkan 1 digit di belakang koma dapat diperkirakan
nilainya 62,7 kg atau 62,9 kg. Adanya keterbatasan timbangan tadi menyebabkan kita tak
dapat memastikan (menduga saja), untuk digit ketiga (digit kedua di belakang koma).
Jadi akan menjadi aneh jika diperkirakan bahwa berat badan seseorang 62,897653657 kg.

Angka signifikan atau digit menyatakan suatu keandalan sebuah nilai numerik.
Banyaknya angka signifikan adalah banyaknya digit tertentu yang dapat meyakinkan kita.

9
SOLUSI PERSAMAAN LINIER
METODE GAUSS JORDAN

Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss.
Pada metode eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di bawah maupun
di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa
matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai 1, elemen-elemen
lainnya nol).

Metode eliminasi Gauss-Jordan kurang efisien untuk menyelesaikan sebuah SPL,


tetapi lebih efisien daripada eliminasi Gauss jika kita ingin menyelesaikan SPL dengan
matriks koefisien sama. Metode tersebut dinamai eliminasi Gauss-Jordan untuk
menghormati Carl Friedrich Gauss dan Whilhelm Jordan.

Aplikasi untuk mencari Invers

Jika eliminasi Gauss-Jordan diterapkan dalam matriks persegi, metode tersebut


dapat digunakan untuk menghitung invers dari matriks. Eliminasi Gauss-Jordan hanya
dapat dilakukan dengan menambahkan matriks identitas dalam dimensi yang sama, serta
melalui operasi-operasi matriks:

Jika A contoh matriks persegi yang diberikan:

Kemudian, setelah ditambahkan dengan matriks identitas:

10
Dengan melakukan operasi baris dasar pada matriks[AI] sampai A menjadi matriks
identitas, maka didapatkan hasil akhir:

Tugas Individu I :

Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan
alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk
tulisan tangan dan diterima oleh dosen yang bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap
mahasiswa wajib mengerjakan masing-masing 5 soal dari soal-soal yang ada. ( 1 Soal
wajib silahkan dipilih dari soal no 12 – 15, soal no 1-11 yang dikerjakan boleh sama
tetapi hanya satu soal saja )

1. x + y + z = 9; x – y + z = -1; x + y – z = 5

2. 3x + 7y +z = 14; 2x – 5y + 4z = 13; x + 2y + 3z = 15

3. 2x – y +3z = 15; x – y +5z = 19; 4x + 2y +7z = 25

4. –x - 2y + z = 11; x – 3y + 2z = 12; 2x – 7y – 3z = -17

5. 2x – 3y – 2y = 1; x + y + 3z = -9; x – 2y – 5z =12

6. x – 2y – 4z = -1; 7x – 8y +2z = -3; -x – 6y +9z = 24

1 1 1 3 1 1 1
7. x y z 2; x y z 7; x y z 2
2 3 4 2 2 2 2

3 2 3 5 4 1 5
8. x y z 6; x y z 50 ; x y z 24
5 3 4 3 3 9 6

11
9. 3x + 4y +6z = 6; 6x + 8y – 3z = 2; -3x +4y - 9z = -6

1 1 1 3 2 3 4 1 2
10. 2; 32 ; 18
x y z x y z x y z

11. 2x +y +3z = 4; x – 3y +4z = 3; 3x – 2y +7z = 7

12. Mother goes to market, together with Sarimin, to buy “mango, banana, guava.” The
price of 2 bananas, 2 mangoes, and 4 guavas is Rp 18.000,00. The price of 4 bananas,
1 mango, and 1 guava is 18.000,00. The price of 2 mangoes, 3 bananas, and 1 guava
Rp 16.000,00. By an amount of Rp 50.000,00 find the number of mangoes, bananas,
and guavas that can be bought by mother, n.b the number of bananas is as many as
possible and the three fruits should be bought ?

13. From two supermarkets of one company it is abtained that data of selling of meat and
fish in one week as shown in the following table.

Meat (kg) Fish (kg) Total sells (in


thousand rupiahs)

Supermarket A 80 20 2960

Supermarket B 70 40 3040

Then the price of fish/kg in the two supermarket is . . .

14. Mr. Agus works for 6 days which 4 days are overtime to get Rp 74.000,00. Mr. Bardi
works for 5 days which 2 days are overtime to get Rp 55.000,00. Mr. Agus, Mr.
Bandi, and Mr. Dodo work under the same payment system. If Mr. Dodo works for 5
days overtime, then the payment that he shall receive is . . .

15. Evie works for one week which 3 days are overtime to get Rp.120.000,00. Roni
works for one week which 5 days are overtime to get Rp 130.000,00. Evie, Roni, and
Ina works under the same payment system. If Ina works for one week overtime, Then
find the payment that she shall receive.

12
SOLUSI PERSAMAAN NON LINIER

METODE PENCARIAN AKAR

Dalam metode numerik, pencarian akar f(x) = 0 dilakukan secara iteratif (looping).
Secara umum metode pencarian akar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis , yaitu ;
Metode Tertutup (Bracketing Method) dan Metode Terbuka.

1. METODE TERTUTUP

Meode ini menggunakan selang [a,b] untuk mencari akar yang berada pada selang
tersebut. Dalam selang tersebut dapat dipastikan minimal terdapat satu buah akar, karena
itu metode jenis ini selalu berhasil menemukan akar. Ada dua metode klasik yang
termasuk ke dalam metode tertutup, yaitu metode bagi dua dan metode regula-falsi.

a. Metode bagi dua

Metode ini dapat dilakukan dengan memperhatikan bagan berikut :


[a,b]
]

bagi dua di

[a,c]
[c,b]
]
]

f(a)f(c) < 0 ?

Ya tidak
Selang baru: [a,b]←[a,c] Selang baru: [a,b]←[c,b]

13
Selang yang baru dibagi dua lagi dengan cara yang sama. Begitu seterusnya, kondisi
berhenti dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut :

1. Lebar selang baru : , dalam hal ini adalah nilai toleransi lebar
selang yang mengukur akar.

2. Nilai fungsi di hampiran akar : f(c) = 0. Beberapa bahasa pemrograman


membolehkan pembandingan dua buah bilangan riil, sehingga perbandingan f(c)
= 0 dibenarkan. Tetapi, dapat pula kita uji f(c) = 0 dengan menghampiri nilai f(c)
< epsilon mesin.

3. Galat relatif hampiran akar : , dalam hal ini adalah galat


relatif yang diinginkan.

Dengan jumlah iterasi dapat diprediksi menggunakan :

Contoh :

Tentukan akar persamaan f(x) = di dalam selang [0,1] dan


!

Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode bagi dua.

Jumlah iterasi yang dibutuhkan :

Jadi, dibutuhkan minimal 17 kali iterasi (r = 0 sampai dengan r = 16) agar galat akar
hampiran kurang dari

14
I A c b f(a) f(c) f(b) selang baru lebarnya

0 0,000000 0,500000 1,000000 1,000000 0,398721 -2,281718 [c,b] 0,500000

1 0,500000 0,750000 1,000000 0,398721 -0,695500 -2,281718 [a,c] 0,250000

2 0,500000 0,625000 0,750000 0,398721 -0,084879 -0,695500 [a,c] 0,125000

3 0,500000 0,562500 0,625000 0,398721 0,173023 -0,084879 [c,b] 0,062500

4 0,562500 0,593750 0,625000 0,173023 0,048071 -0,084879 [c,b] 0,031250

5 0,593750 0,609375 0,625000 0,048071 -0,017408 -0,084879 [a,c] 0,015625

6 0,593750 0,601563 0,609375 0,048071 0,015581 -0,017408 [c,b] 0,007813

7 0,601563 0,605469 0,609375 0,015581 -0,000851 -0,017408 [a,c] 0,003906

8 0,601563 0,603516 0,605469 0,015581 0,007380 -0,000851 [c,b] 0,001953

9 0,603516 0,604492 0,605469 0,007380 0,003268 -0,000851 [c,b] 0,000977

10 0,604492 0,604980 0,605469 0,003268 0,001210 -0,000851 [c,b] 0,000488

11 0,604980 0,605225 0,605469 0,001210 0,000179 -0,000851 [c,b] 0,000244

12 0,605225 0,605347 0,605469 0,000179 -0,000336 -0,000851 [a,c] 0,000122

13 0,605225 0,605286 0,605347 0,000179 -0,000078 -0,000336 [a,c] 0,000061

14 0,605225 0,605255 0,605286 0,000179 0,000051 -0,000078 [c,b] 0,000031

15 0,605255 0,605270 0,605286 0,000051 -0,000014 -0,000078 [a,c] 0,000015

16 0,605255 0,605263 0,605270 0,000051 0,000018 -0,000014 [c,b] 0,000008

Jadi, hampiran akarnya adalah x = 0,605263

b. Metode Regula Falsi

Meskipun metode bagidua selalu menemukan akar, tetapi kecepatan konvergensinya


sangat lambat. Kecepatan konvergensi dapat ditingkatkan bila nilai f(a) dan f(b) juga
turut diperhitungkan. Logikanya, jika f(a) lebih dekat ke nol daripada f(b) tentu akar
lebih dekat ke x = a daripada ke x = b. Metode yang memanfaatkan niai f(a) dan f(b) ini
adalah metode regula-falsi (metode posisi palsu). Dengan metode regula-fasi dibuat garis

15
lurus yang menghubungkan titik (a,f(a)) dan (b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan
sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis lurus tadi seolah-olah berlaku
manggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari akar.

y B

y = f(x)

a C

c b x

Perhatikan gambar di atas :

gradien garis AB = gradien garis BC

Yang disederhanakan menjadi,

Pada kondisi yang paling ekstrim, tidak pernah lebih kecil dari , sebab salah
satu titik ujung selang, dalam hal ini b, selalu tetap untuk setiap iterasi r = 0,1,2, . . . .
Titik ujung selang yang tidak pernah berubah itu dinamakan titik mandek (stagnant
point). Pada titik mandek,

r =0,1,2,. . .

Yang dapat mengakibatkan program mengalami looping.Untuk mengatasi hal ini, kondisi
berhenti pada algoritma regula-falsi harus ditambah dengan memeriksa apakah nilai f(c)
sudah sangat kecil sehingga medekati nol.

Maka, dilakukan perbaikan Metode Regula-Falsi untuk mengatasi kasus titik mandek.
Caranya, pada akhir iterasi r = 0, diperoleh selang baru untuk iterasi r = 1. Berdasarkan

16
selang baru tersebut, tentukan titik ujung selang yang tidak berubah (jumlah perulangan >
1) yang kemudian menjadi titik mandek. Nilai f pada titik mandek itu diganti menjadi
setengah kalinya, yang akan dipakai pada iterasi r = 1.

Misalkan, setelah menghitung nilai c0 pada iterasi, ujung selang b tidak berubah . Titik b
menjadi titik mandek. Karena itu, untuk iterasi selanjutnya yang digunakan adalah f(b)/2.
Dengan cara ini titik mandek dapat dihilangkan.

Contoh :

Tentukan akar persamaan f(x) = di dalam selang [0,1] dan


!

Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode regula falsi
yang diperbaiki.

Tabel iterasi untuk menghitung f(x) = di dalam selang [0,1] dan


adalah :

selang
I A C B f(a) f(c) f(b) baru lebarnya

0 0,000000 0,304718 1,000000 1,000000 0,891976 -2,281718 [c,b] 0,695282

1 0,304718 0,609797 1,000000 0,891976 -0,019205 -1,140859 [a,c] 0,390203

2 0,304718 0,603367 0,609797 0,891976 0,008005 -0,019205 [c,b] 0,006430

3 0,603367 0,605259 0,609797 0,008005 0,000035 -0,019205 [c,b] 0,004538

4 0,605259 0,605275 0,609797 0,000035 -0,000035 -0,009602 [a,c] 0,004522

5 0,605259 0,605267 0,605275 0,000035 0,000000 -0,000035 [a,c] 0,000008

Hampiran akar x = 0,605267.

17
2. METODE TERBUKA

Dalam metode terbuka tidak diperlukan selang untuk mengurung akar. Yang
diperlukan tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung
akar. Hampiran akar didasarkan pada hampiran akar sebelumnya melalui prosedur
iterasi. Terkadang iterasinya bisa konvergen ke akar, atau isa pula divergen. Jika
iterasinya konvergen, makakonvergensi tersebut berlangsung sangat cepat
dibandingkan metode tertutup.

a. Metode Iterasi Titik-Tetap (fixed-point itteration)

Metode ini kadang-kadang dimakan juga metode iterasi sederhana atau metode
langsung. Kesederhanaan metode ini karena pembentukan prosedur iterasinya mudah
dibentuk.

Susunlah persamaan f(x) = 0 menjadi bentuk x = g(x). Lalu, bentuklah menjadi


prosedur iterasi

Dan terkalah sebuah nilai awal x0, lalu hitung nilai x1, x2, . . . , yang konvergen ke
akar sejati s sedemikian sehingga f(s) = 0 dan s = g(s).

Iterasi berhenti jika kondisi berada pada

Contoh :

Tentukan akar persamaan f(x) = x2 – 2x – 3 = 0 dengan Metode Iterasi Titik-Tetap, ε


= 0,00001 !

Penyelesaian :

x2 – 2x – 3 = 0

x2 = 2x + 3

18
Dalam hal ini, . Prosedur iterasinya adalah . Misalkan
x0 = 4

r
0 4,000000 0,000000
1 3,316625 0,683375
2 3,103748 0,212877
3 3,034385 0,069362
4 3,011440 0,022945
5 3,003811 0,007629
6 3,001270 0,002541
7 3,000423 0,000847
8 3,000141 0,000282
9 3,000047 0,000094
10 3,000016 0,000031
11 3,000005 0,000010
12 3,000002 0,000003
13 3,000001 0,000001
14 3,000000 0,000000
Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000

b. Metode Newton-Rhapson modifikasi Deret Taylor

Diantara semua metode pencarian akar, metode Newton-Rhapsonlah yang paling


terkenal dan paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasa. Metode ini
paling disukai karena konvergensinya paling cepat diantara metode lainnya. Metode
Newton-Rhapson yang akan dibahas pada perkuliahan metode numerik untuk Tehnik
Informatika adalah yang sudah dimodiikasi dengan bantuan deret Taylor.

Prosedur iterasinya adalah :

19
Kondisi iterasi berhenti jika

Contoh :

Tentukan akar persamaan f(x) = x2 – 2x – 3 = 0 dengan Metode Newton Rhapson,


ε = 0,00001 dan tebakan awal x0 = 2!

Penyelesaian :

f(x) = x2 – 2x – 3

f’(x) = 2x – 2

Prosedur iterasi Newton-Rhapson :

Tabel Iterasinya :

R
0 2,000000 0,000000
1 3,500000 1,500000
2 3,050000 0,450000
3 3,000610 0,049390
4 3,000000 0,000610
5 3,000000 0,000000
Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000

c. Metode Secant

Tahapan iterasi metode Newton-Rhapson memerlukan perhitungan turunan fungsi,


f’(x). Tetapi, tidak semua fuungsi dapat dicari turunannya dengan mudah, terutama
fungsi yang bentuknya rumit. Turunan tersebut dapat dihilangkan dengan cara
menggantinya dengan benuk lain yang ekivalen. Modifikasi metode tersebut
dinamakan metode secant.

20
Prosedur iterasinya adalah :

f ( xr )( xr xr 1 )
xr 1 xr
f ( xr ) f ( xr 1 )

Kondisi iterasi berhenti jika

Contoh :

Tentukan akar persamaan f(x) = x2 – 2x – 3 = 0 dengan Metode Secant, ε =


0,00001 dan tebakan awal x0 = 0,5 dan x1 = 0,75!

Penyelesaian :

f(x) = x2 – 2x – 3

Prosedur iterasi Secant :

f ( xr )( xr xr 1 )
xr 1 xr
f ( xr ) f ( xr 1 )

Tabel Iterasinya :

r f ( xr )
0.500000 -3.750000 0.000000
0
0.750000 -3.937500 0.250000
1
-4.500000 26.250000 5.250000
2
0.065217 -3.126181 4.565217
3
-0.420608 -1.981873 0.485825
4
-1.262028 1.116771 0.841420
5
-0.958775 -0.163201 0.303253
6

21
-0.997441 -0.010230 0.038666
7
-1.000027 0.000107 0.002586
8
-1.000000 0.000000 0.000027
9
-1.000000 0.000000 0.000000
10
Ternyata, hampiran akarnya mengarah ke akar yang lain x = -1 (yang merupakan solusi
dari persamaan tersebut).

Tugas Individu II :

Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan
alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk
tulisan komputer (dihitung secara manual atau komputasi) dan diterima oleh dosen yang
bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan masing-
masing satu soal. (Setiap mahasiswa dalam satu kelas tidak boleh mengerjakan soal yang
sama ! ). Tentukan solusi dari persamaan non linier berikut dengan metode terbuka 1
buah dan metode tertutup 2 buah, bandingkan hasil yang anda peroleh dan jelaskan! !

x2 1 x2 6x 5
1. f x 7. f x
x x 3

x2 4 x 2 9 x 20
2. f x 8. f x
x x 6

x2 1 x2 7 x 16
3. f x 9. f x
x x 3

x2 1 x 2 3x 3
4. f x 10. f x
x 1 x 2

x2 3 11. f x 2x2 7x 4
5. f x
x 1
12. f x x2 6x 8
2
x 2x 8
6. f x
x 2 13. f x 8 2x x2

22
14. f x x2 2x 3

15. f x 6x 9 x2 35. f x x 3
2

16. x2 -5x -24 = 0 36. f x x3 6x 3

17. x2 + 2x -5 =0 37. x2 – 10,1 x +1 = 0


18. 4x2 + 12x -9 =0
19. 9x2 + 5x = 2 1
38. f x
2 x
20. 4x2 -x -7 =0
21. x2 -6x -16 =0 ex 1 x
39. f x
22. x2 + 2x - 48 =0 x2
23. 3x2 + 8x -3 =0
2 40. f x x2 40 x 2
24. x + 9x -10 =0
25. 16x2 - 9 =0
9
26. f x 3x 6

27. f x 6x 9

1
28. f x 9
x2

29. f x x5 12 x 4 293 x3 3444 x 2 20884 x 240240

30. f x 5 x 2 12 x 30

31. f x x3 5 x 2 7x 3

32. f x x4 6 x 3 12 x 2 10 x 3

33. f x x3 3x 1

34. f x x2 4x 3

23
STUDI KASUS UJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIK

Makalah ini ditulis berdasarkan studi kasus yang anda ambil untuk menggantikan nilai
UAS (Tugas Individu). Kecuali nilai anda tidak memuaskan, silahkan mengerjakan UAS
untuk tambahan nilai. Jika anda mengumpulkan paling lambat :

Kelas Pagi : 5 Januari 2011 pukul 12.00

Kelas Sore : 5 Januari 2011 pukul 20.00

Maka dosen ybs dapat mengevaluasi lebih dini untuk nilai total Mata Kuliah Metode
Numerik. Jika melewati batas waktu tersebut, makalah tidak akan diterima dengan alasan
apaapun! Hasil pengerjaan dilaporkan dalam bentuk PRINT OUT!!!! Tidak diterima
dalam bentuk lain.

Silahkan pilih sendiri (tidak ada mahasiswa yang mengerjakan kasus yg sama), satu
mahasiswa boleh mengerjakan satu kasus tetapi dengan metode yang berbeda (polinom
lagrange atau polinom newton). Ketua kelas melaporkan kepada dosen ybs hasil
keputusan pemilihan kasus via email : itowarsito31@yahoo.co.id

Kode Keterangan NPM

A Diketahui jumlah kecelakaan lalu-lintas di DKI Jakarta, 2000- 200743519007A


2008.
200743519001B
Thn 00 01 02 03 05 07 08

Jml 2263 2550 2515 3310 2006 1893 1467

Estimasi jumlah kecelakaan di tahun 2004 !

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

B Diketahui jumlah pencari kerja yang mendaftarkan di kantor 200743519120A


tenaga kerja,DKI Jakarta 1991-1998.

Thn 91 92 94 95 96 97
Jml 8679 14310 13396 25218 34633 43001

Estimasi jumlah pencari kerja di tahun 1993 !

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

C Diketahui harga rata-rata perdagangan karet dalam


rupiah/100kg di Jakarta 1967 – 1972.

Thn 67 68 69 71 72

Jml 3179 9311 14809 10238 11143

Estimasi harga rata-rata perdagangan karet di tahun 1970!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

D Seorang penerjun payung terjun dari pesawat. Jarak


(kecepatan merupakan turunan pertama dari fungsi jarak)
adalah :
t t
gm c/m t
d v t dt 1 e dt
0 0
c

Hitung seberapa jauh penerjun jatuh setelah waktu t = 10


detik!

E Berikut adalah table pendinginan angin!

Temperatur(0F) -30 -20 -10

Kecepatan 0 -30 -20 -10


Angin
(mph) 10 -58 -45 -31

20 -81 -68 -52

25
30 -94 -78 -63

Tentukan temperature saat kecepatan angin sebesar 15 mph!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

F Suatu dealer mobil ingin mengetahui gambaran hasil


penjualan selama 150 hari, diperoleh :

Mobil/hari 0 1 2 4 5 6

Jml 24 32 40 12 9 6

Hitung frekuensi jumlah mobil yang terjual 3 buah/hari !

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

G Tabel tinggi badan 20 anak balita.

Tinggi 60 65 70 75 80

Frekuensi 1 2 8 6 3

Estimasi jumlah balita yang mempunyai tinggi badan 72 cm !

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

H Sebuah perusahaan memiliki data perkembangan hasil


produksi sebagai berikut :

26
Tahun 2002 2003 2004 2006 2007

Hasil 124 155 242 100 145

Tentukan jumlah produksi tahun 2005!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

I Berikut data hasil penjualan computer di “Toko Angin Ribut”


dari bulan Januari sampai bulan April 2007

Bulan Jan Feb Maret April

Hasil 25 31 23 35

Estimasi hasil penjualan computer pada bulan ke – 5!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

J Berikut data jumlah pemakaian tenaga listrik dalam KwH di


DKI Jakarta tahun 2009

Bulan Jan Feb Maret April Juni

Pemakaian 110693 108183 104910 117652 124166

Estimasi jumlah pemakaian tenaga listrik pada bulan ke – 5!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

K Berikut data jumlah uang yang disimpan di Bank Tabungan


Pos di Indonesia(dalam juta) !

27
Tahun 2000 2001 2003 2004 2005

Deposit 71 49 95 128 156

Estimasi jumlah uang yang disimpan pada tahun 2002!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

L Berikut adalah jumlah uang yang beredar dalam milyar dan


harga beras dalam Rp./kg

Jml 183,44 250,29 320,76 474,01 669,00

Harga 36,88 42,55 40,81 49,93 76,51

Estimasi harga beras jika jumlah uang yang beredar 300!


Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

M Berikut jumlah pengeluaran untuk iklan (X) dalam juta dan


jumlah penjualan produk (Y) dalam juta.

X 36 28 41 19 32 22 38

Y 192 113 294 28 123 51 252

Estimasi jumlah penjualan produk jika jumlah pengeluaran


untuk iklan 50 juta!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

N Berikut luas tanah panen dalam hektar (X) dan hasil produksi
dalam metric ton (Y)

X 415831 410663 474519 414211 507249

28
Y 290104 307166 379683 341088 408950

Estimasi hasil produksi jika luas tanah panen adalah 450000!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

O Berikut data rata-rata harga perdagangan besar kopi robusta di


pasar Jakarta (Y) serta jumlah peredaran uang di
Indonesia(X).

X 51,47 113,89 183,44 250,29 320,76

Y 42,41 10966 11128 14902 14902

Estimasi rata-rata harga perdagangan besar kopi robusta jika


jumlah peredaran uang sebesar 120!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

P Berikut pendapatan perkapita (X) dan konsumsi perkapita (Y)


negara “Nusantara”

X 189000 220500 245700 252000 270900 283500

Y 151200 176400 196560 201600 216720 226800

Estimasi konsumsi perkapita negara tersebut, jika


pendapatannya 230000!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

Q Berikut jumlah rata-rata pendapatan dalam milyar (X) dan


rata-rata biaya pelayanan dalam milyar (Y) dari 94 perusahaan
perhotelan di daerah pariwisata

29
X 96 83 126 61 59 90 82 88

Y 6 22 18 8 12 10 17 11

Estimasi biaya pelayanan jika pendapatan sebesar 100!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

R Berikut data PT.Pesona Indah tentang promosi dan penjualan


produk Minuman Ringan.

Promosi (juta) 10 20 30 40

Penjualan (Milyar) 25 30 40 50

Estimasi biaya penjualan jika biaya promosi 50 juta!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

S Berikut adalah table pendinginan angin!

Temperatur(0F) -30 -20 -10

Kecepatan 0 -30 -20 -10


Angin
(mph) 10 -58 -45 -31

20 -81 -68 -52

30 -94 -78 -63

Tentukan kecepatan angin saat temperature sebesar -250 F!

T Berikut data hasil produksi rata-rata padi kering per hektar


dalam kuintal!

Jumlah 20 30 10 5 35
Desa

30
Hasil 65,80 62,03 37,00 48,00 46,97

Estimasi hasil produksi jika jumlah desa 15!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

V Berikut jumlah rata-rata pendapatan dalam milyar (X) dan


rata-rata biaya promosi dalam milyar (Y) dari 94 perusahaan
perhotelan di daerah pariwisata

X 80 98 74 76 113 80

Y 20 20 10 20 30 10

Estimasi biaya penerimaan jika biaya promosi sebesar 50!

Polinom Lagrange (A)

Polinom Newton (B)

Sistematika Penulisan Makalah


Judul (Kelogisan judul dengan studi kasus dan metode, jika tidak sesuai : -5)

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I

Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang penulis mengangkat studi kasus dan seberapa jauh
ketertarikan penulis dengan studi kasus dan bagaimana cara penyelesaiannya

Bab II

Teori Dasar / Dasar Teori / Kajian Teori

31
Penjelasan studi kasus dan metode yang digunakan, teori boleh diambil dari
buku,artikel,blog, web atau apapun yang bersifat resmi. Sumber harus ditulis pada daftar
pustaka sesuai kaidah EYD.

Bab III

Pembahasan

Dalam bab ini penulis wajib menjelaskan metode yang diaplikasikan untuk penyelesaian
studi kasus. Penyelesaiannya dengan cara manual atau cara automatis (program). Jelaskan
diagram alirnya terlebih dahulu, kemudian tampilkan source code baru kemudian Java
Swing (jika menggunakan Java) tampilkan input dan output hasil program tersebut.

Bab IV

Kesimpulan dan Saran

Jelaskan kesimpulan yang anda dapatkan setelah mengerjakan makalah tersebut dan
berikan saran dan kritik terhadap yang anda kerjakan.

Daftar Pustaka

Penulisan sesuai dengan EYD, sumber harus dari buku atau jurnal yang terkait (tidak
sesuai : -5)

Aturan Penulisan Makalah

Batas Margin : Batas Atas dan Kiri 4, Batas Bawah dan Kanan 3. (Tidak Sesuai : -5)

Huruf Penulisan Times new roman 12, kecuali judul bab : 14 (Tidak sesuai : -5)

Cover (Cover tidak sesuai nilai : -5)

32
Keterangan Cara Penilaian :

Keterangan Skala

100 90 80 70 60 50

Makalah :

1. Kata Pengantar x x x
2. BAB I
3. BAB II x x x
4. BAB III
5. BAB IV x x x Tidak Lengkap

x x x

x x x

TEORI DASAR

1. STUDI KASUS x x x
2. METODE
x x x x x x

DAFTAR PUSTAKA x x x x x X

DAFTAR ISI x x x x x X

SOURCE CODE x x x x x

DIAGRAM ALIR x x x x

JAVA SWING (aplikasi) :

1. INPUT x x x x x
2. OUTPUT
x

Diluar dari cara penilaian di atas, makalah ditolak.

33
Pelajarilah jagad raya ini. Jangan kecewa karena dunia tidak
mengenal anda, tetapi kecewalah karena anda tidak mengenal
dunia (Kong Fu Tse – filusuf China)

INTERPOLASI
Pengertian Interpolasi

Bila data diketahui mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, maka kurva kecocokannya dibuat
melalui setiap titik, persis sama kalau kurva fungsi yang sebenarnya dirajah (ditelusuri) melalui
setiap titik itu. Disebutkan bahwa kita menginterpolasi titik-titik data dengan sebuah fungsi. Bila
fungsi kecocokan yang digunakan berbentuk polinom, polinom tersebut dinamakan polinom
interpolasi. Pekerjaan menginterpolasi titik data dengan sebuah polinom disebut interpolasi
(dengan ) polinom. Contoh data yang mempunyai ketelitian tinggi adalah titik-titik yang
dihitung dari fungsi yang telah diketahui atau data tabel yang terdapat pada acuan ilmiah (data
percepatan gravitasi bumi). Selain dengan polinom, interpolasi titik-titik data dapat dilakukan
dengan fungsi spline, fungsi rasional (pecahan) atau deret Fourier.

Jenis Interpolasi :

a. Linier

b. Polinom Newton dan Lagrange

a. Interpolasi Linier

Interpolasi linier adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua
buah titik (x0,y0) dan (x1,y1).Polinom yang menginterpolasi kedua titik tersebut adalah persamaan
garis lurus yang berbentuk :

Dengan sedikit manipulasi aljabar (lih. Rinaldi Munir hal.194) diperoleh :

34
Dengan kurva polinom ini adalah berupa garis lurus.

Contoh :

Perkirakan jumlah telur yang dihasilkan seorang peternak ayam pada bulan ke-5 berdasarkan data
tabulasi berikut :

Bulan 1 11
Jumlah Telur (Butir) 1525 1785
Penyelesaian :

Dengan menggunakan persamaan diatas, diperoleh :

Jadi, diperoleh jumlah telur yang dihasilkan oleh ternak-ternak tersebut pada bulan ke-5 adalah
1629 butir.

b. Polinomial Lagrange

Tinjau kembali persamaan polinom linier pada a. :

Persamaan ini dapat diatur kembali sedemikian rupa sehingga menjadi

Atau dapat dinyatakan dalam bentuk :

Ket :

Persamaan diatas dinamakan polinom Lagrange berderajat 1.

35
Bentuk umum polinom Lagrange derajat ≤ n untuk (n + 1) titik berbeda adalah :

Ket :

Contoh :

Estimasi fungsi f(x) = cos x dengan polinom Interpolasi derajat tiga di dalam selang [0.0, 1.2].
Gunakan empat titik, . Perkirakan nilai dengan
x = 0,5 . (Gunakan 5 angka bena)

Penyelesaian :

xi 0,0 0,4 0,8 1,2


yi 1,0000 0,9211 0,6967 0,3624

Polinom Lagrange derajat 3 yang menginterpolasi keempat titik di tabel adalah :

36
Sebagai perbandingan nilai sejatinya adalah

Note : Polinom Lagrange berlaku untuk semua titik baik yang berjarak sama ataupun tidak
berjarak sama.

Polinom Lagrange kurang disukai dalam praktek karena alasan berikut :

- Jumlah komputasi yang dibutuhkan untuk satu kali interpolasi adalah besar. Interpolasi
untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama karena tidak ada bagian
komputasi sebelumya yang dapat digunakan.

- Bila jumlah titik data meningkat atau menurun, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya hubungan antara dan
pada polinom Lagrange.

c. Polinomial Newton

Polinom Newton dibuat untuk mengatasi kelemahan ini. Dengan polinom Newton, polinom yang
dibentuk sebelumnya dapat dipakai untuk membuat polinom derajat yang makin tinggi. Polinom
Newton ditulis dalam bentuk rekursif sebagai :

1. Rekurens :

2. Basis :

Atau dalam bentuk polinom lengkap :

Berikut ini adalah polinom interpolasi selisih terbagi Newton dalam bentuk tabel selisih terbagi.

i ST-1 ST-2 ST-3


0
1
2
3

37
Contoh :

Hitunglah f(9,2) dari nilai-nilai (x,y) yang diberikan pada tabel di bawahi dengan polinom
berderajat tiga. (7 angka bena dari f(x) = ln x)

i 0 1 2 3
8,0 9,0 9,5 11,0
2,079442 2,197225 2,251292 2,397895

Penyelesaian :

Tabel selisih terbagi :

i ST-1 ST-2 ST-3


0 8 2,079442 0,117783 -0,006433 0,000411
1 9 2,197225 0,108134 -0,005199
2 9,5 2,251292 0,097735
3 11 2,397895

Contoh cara menghitung nilai selisih-terbagi pada tabel adalah :

f[x2, x1] = = = 0,108134

f(x2, x1, x0) = = =-0,006433

dan seterusnya.

Polinom Newton-nya (dengan sebagai titik data pertama) adalah :

2,079442 + 0,117783(x - 8) - 0,006433(x - 8)(x – 9) + 0,000411(x - 8)(x – 9)(x –


9,5)

Taksiran nilai fungsi pada x = 9,2 adalah

2,079442 + 0,141340 - 0,001544 + 0,000030 = 2,219208

Jika dibandingkan dengan nilai sejatinya .

38
Jangan ikuti kemana jalan menuju,
tetapi buatlah jalan sendiri dan
tinggalkan jejak (Anonim)

INTEGRASI NUMERIK

Di dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar disamping
turunan. Dalam kuliah kalkulus, anda telah diajarkan cara memperoleh solusi analitik (dan eksak)

dari integral tak-tentu maupun tentu. Integral tak-tentu diyatakan sebagai .

Terapan integral dalam Bidang Sains dan Rekayasa

Integral mempunyai banyak terapan dalam bidang sains dan rekayasa. Dalam praktek rekayasa,
seringkali fungsi yang diintegrasikan (integrand) adalah fungsi empirik yang diberikan dalam
bentuk tabel, atau integrand-nya tidak dalam bentuk fungsi elementer (seperti sinh x, fungsi
Gamma, dsb).

Contoh persoalan :

1. Dalam bidang fisika, integral digunakan untuk menghitung persamaan


kecepatan.Misalnya kecepatan sebuah partikel merupakan fungsi waktu menerus yang
diketahui terhadap waktu, v(t). Jarak total d yang ditempuh oleh partikel ini selama waktu

t diberikan oleh :

2. Dalam bidang aktuaria (tehnik perhitungan asuransi), integral digunakan untuk


menghitung besar premi tahunan asuransi jiwa dari seseorang berusia x tahun dengan
jangka waktu atau periode asuransi selama t tahun, yang benefitnya dibayarkan sesaat

setelah nasabah meninggal, yaitu :

Dalam perkuliahan ini hanya dibahas salah satu dasar dari metode Newton-Cotes, yaitu : Kaidah
trapesium.

39
Pandang sebuah pias berbentuk trapesium dari x = x0 sampai x = x1 berikut:

x0 x1 x

Bila selang [a,b] dibagi atas n buah pias trapesium, kaidah integrasi yang diperoleh adalah kaidah
trapesium gabungan :

b x1 x2 xn

f x dx f x dx f x dx  f x dx
a x0 x1 xn 1

h h h
f x0 f x1 f x1 f x2  f xn 1 f xn
2 2 2
h
f x0 2 f x1 2 f x2  2 f xn 1 f xn
2
n 1
h
f 0 2 f1 f n
2 i 1

Dengan fr =f(xr), r = 0,1,2, . . . , n.

Menentukan jumlah pias adalah dengan n = (b-a)/h

Contoh :

3 .4
Hitunglah e x dx dengan menggunakan kaidah trapesium, gunakan jarak antar titik h = 0,2.
1 .8

Perkirakan juga batas-batas galatnya ! Gunakan 5 angka bena.

Penyelesaian :

Jumlah selang : n = (3.4 – 1.8)/0,2 = 8

r xr f(xr)
0 1.8 6.050
1 2.0 7.389
2 2.2 9.025
3 2.4 11.023
4 2.6 13.464

40
5 2.8 16.445
6 3.0 20.086
7 3.2 24.533
8 3.4 29.964

Nilai integrasinya,

3.4
h
e x dx f0 2 f1 2 f 2  2 f 6 2 f7 f8
1.8
2

0,2
6,050 2 7,389 2 9,025  2 20,086 2 24,533 29,964
2
23,994

Nilai integrasi sejatinya adalah

3.4 1,8
e x dx ex e3, 4 e1,8 29,964 6,050 23,914
3, 4
1.8

Galat hasil integrasinya adalah :

23,914 =23,944 = -0,080

41
Rasa ingin tahu
adalah ibu dari semua
ilmu pengetahuan
(Anonim)

PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Penyelesaian PDB secara numerik berarti menghitung nilai fungsi di xr+1 = xr + h, dengan h
adalah ukuran langkah (step ) setiap iterasi. Pada metode analitik, nilai awal berfungsi untuk
memperoleh solusi yang unik, sedangkan pada meode numerik nilai awal (initial value) berfungsi
untuk memulai iterasi. Pada perkuliahan ini akan dibahas mengenai metode yang paling
dasar,yaitu :

Metode Euler

Diberikan PDB orde satu, y’ = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x 0) = y0

Misalkan

yr = y(xr)

adalah hampiran nilai y di x r yang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(xr+1) = y(xr)+hf(xr,yr)

Contoh :

Diketahui PDB

dy/dx = x+y dan y(0) = 1

Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h =
0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = ex – x -1.

Penyelesaian :

a. Diketahui :

a = x0 = 0

b = 0,10

h = 0,05

Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,05f(xr,yr)

R xr yr

42
0 0.00 1.0000
1 0.05 1.0500
2 0.10 1.1050
Jadi, y(0,10) = 1,1050

Jika dibandingkan dengan nilai solusi sejatinya,

y 0,10 e0,10 0,01 1 1,1103

Sehingga galatnya = 1,1103 – 1,1050 = 0,053.

b. Diketahui

a = x0 = 0

b = 0,10

h = 0,02

Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,02f(xr,yr)

R xr yr

0 0.00 1.0000

1 0.02 1.0200

2 0.04 1.0408

3 0.06 1.0624

4 0.08 1.0849

5 0.10 1.1082

Jadi, y(0,10) = 1,1082

Jika dibandingkan dengan nilai solusi sejatinya,

y 0,10 e0,10 0,01 1 1,1103

Sehingga galatnya = 1,1103 – 1,1082 = 0,031.

Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah
(memperkecil h).

43
Metode Runge Kutta

Diberikan PDB orde satu, y’ = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x 0) = y0

Misalkan

yr = y(xr)

adalah hampiran nilai y di x r yang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(xr+1) = y(xr)+hf(xr,yr)

Contoh :

Diketahui PDB

dy/dx = x+y dan y(0) = 1

Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h =
0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = ex – x -1.

Penyelesaian :

c. Diketahui :

a = x0 = 0

b = 0,10

h = 0,05

Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,05f(xr,yr)

R xr yr
0 0.00 1.0000
1 0.05 1.0500
2 0.10 1.1050
Jadi, y(0,10) = 1,1050

Jika dibandingkan dengan nilai solusi sejatinya,

y 0,10 e0,10 0,01 1 1,1103

Sehingga galatnya = 1,1103 – 1,1050 = 0,053.

d. Diketahui

a = x0 = 0

b = 0,10

44
h = 0,02

Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) =
y(xr)+0,02f(xr,yr)

R xr yr

0 0.00 1.0000

1 0.02 1.0200

2 0.04 1.0408

3 0.06 1.0624

4 0.08 1.0849

5 0.10 1.1082

Jadi, y(0,10) = 1,1082

Jika dibandingkan dengan nilai solusi sejatinya,

y 0,10 e0,10 0,01 1 1,1103

Sehingga galatnya = 1,1103 – 1,1082 = 0,031.

Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah
(memperkecil h).

HAVE FUN WITH FINAL TEST OF NUMERIC METHOD

DAFTAR PUSTAKA
http://2.bp.blogspot.com/_qVaCsbwu7Ws/SweLw6OZ2uI/AAAAAAAAAPQ/F-
veJyQzmcA/s1600/MN+02+%28Teori+Galat%29_01.gif

http://ibumei.wordpress.com/2009/11/24/metode-numerik-bab-1-galat/

http://is.its-sby.edu/subjects/numerical_methods/Irfan_Metode_Numerik.pdf

Munir, Rinaldi. 2008. METODE NUMERIK. ITB. Bandung

Slamet, Sumantri dan Mia Indrika. 1988. MONOGRAPH : METODA NUMERIK. PAU
Ilmu Komputer UI. Jakarta.

45

You might also like