You are on page 1of 12

Ê Ê

   

A.‘ LATAR BELAKANG MASALAH


Asesmen yang dilakukan Guru tidak akan banyak berguna tanpa adanya
refleksi atas apa saja yang telah terjadi untuk memperbaiki langkah ± langkah
berikutnya. Melakukan refleksi berarti memikirkan dan merenungkan kembali
aktifitas yang telah dilakukan, kemudian menjadikan hasil perenungan tersebut
sebagai cermin bagi aktifitas ± aktifitas berikutnya. Refleksi sebagai aktifitas
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran memiliki rangkaian sub aktifitas.
Refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran dimulai dari analisis tingkat
keberhasilan proses dan hasil belajar siswa, evaluasi diri terhadap proses belajar
yang telah kita lakukan, identifikasi faktor ± faktor penyebab kegagalan dan
pendukung keberhasilan bersama pihak pihak terkait, merancang upaya
optimalisasi proses dan hasil belajar. Dalam melaksanakan pembelajaran selalu
ditemukan berbagai kelemahan, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian. Seiring dengan pengalaman, hendaknya semakin sedikit kelemahan
yang dilakukan.
Tanpa ada refleksi tidak mudah mengetahui bagian ± bagian atau aspek ±
aspek dari pembelajaran yang masih lemah. Kadang Guru menganggap atau
bahkan meyakini bahwa yang dilakukan merupakan aktivitas pembelajaran yang
baik dan benar. Pembelajaran yang dilakukan dianggap sebagai ritual yang harus
dilakukan. Sebuah ³pakem´ yang harus diikuti, sehingga tidak perlu dianalisa dan
dikritisi. Seiring dengan meningkatnya pemahaman akan hakekat asesmen
pembelajaran, seharusnya Guru menjadi lebih terbuka untuk menerima kritik, baik
kritik dari diri sendiri (M u maupun kritik dari orang lain. Guru semakin
terbuka untuk melakukan inovasi dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukan.
Dalam hal perbaikan pembelajaran inilah. Refleksi mempunyai arti penting dan
strategis.

c
B.‘ RUMUSAN MASALAH
au‘ Apa kriteria keberhasilan proses dan hasil belajar?
bu‘ Bagaimana cara evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
cu‘ Apa faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan dalam
pembelajaran?
du‘ Bagaimana upaya optimalisasi proses dan hasil belajar?

C.‘ TUJUAN
au‘ Untuk mengetahui kriteria keberhasilan proses dan hasil belajar?
bu‘Untuk mengetahui cara evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang
telah dilakukan?
cu‘ Untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan dalam pembelajaran?
du‘ Untuk mengetahui upaya optimalisasi proses dan hasil belajar?

Œ
Ê Ê

  
   
 

A.‘ KRITERIA KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Secara umum asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunkan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran, dan
kebijakan ± kebijakan sekolah. Dalam pelaksanaan pembelajaran, Guru perlu
melakukan asesmen untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, baik selama
maupun setelah siswa mengikuti pembelajaran.
Pengertian keberhasilan proses belajar adalah keberhasilan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, Guru
dapat mengetahui siswa yang aktif, siswa yang bekerjasama dengan temannya,
dan siswa yang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat.
Keberhasilan proses belajar siswa ditunjukkan oleh kinerja siswa selama
mengikuti pembelajaran. Untuk mengetahui informasi mengenai keberhasilan
proses keberhasilan siswa dapat menggunakan cara, misalnya mengamati keakifan
siswa dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesuitan ± kesulitan yang
dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran.
Disamping proses belajar, keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil
belajarnya. Setelah proses pembelajaran berlangsung Guru dapat mengetahui
apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa dapat melakukan
sesuatu, apakah siswa memiliki keterampilan tertentu. Hasil belajar siswa dapt
diklasifikasikan dalam tiga ranah (domainu, yaitu (1u domain kognitif ; (2u domain
afekif; (3u domain psikomotor. Tingkat keberhasilan seperti sangat kurang,
kurang, cukup, baik, sangat baik, adalah contoh tingkatan yang dapat digunakan
untuk menilai hasil kinerja siswa.

Keberhasilan siswa
proses selama mengikuti
proses pembelajaran
è


Keberhasilan siswa
hasil selama mengikuti
pembelajaran

Kompetensi, Indikator dan


Kriteria Penelitian

Tentukan bentuk dan jumlah bukti /

informasi yang harus

Melalui
kombinasi cara
berikut:

Bukti kinerja dari: Bukti tambahan dari:


6‘ Pengamatan di tempat 6‘ Pertanyaan lisan
kegiatan 6‘ Tulisan terbuka
6‘ Kumpulan contoh hasil Bukti informasi dari hasil 6‘ Pilihan ganda
6‘ Simulasi belajar sebelumnya

Menetapkan penilaian Menetapakan tingkat Menetapkan criteria


yang digunakan keberhasilan (proses dan keberhasilan siswa
hasilu

„MM
MM MM   M  M  M

Berdasarkan tingkat keberhasilan (proses dan hasilu yang dibuat beserta


kriterianya, dapat menetapkan ditingkat mana siswa berada. Misalnya,
Tingkat ³sangat kurang´ jika skor hasil tes siswa < 20
Tingkat ³kurang´ jika skor hasil tes siswa < 40
Î
Tingkat ³cukup´ jika skor hasil tes siswa < 60
Tingkat ³baik´ jika skor hasil tes siswa < 80
Tingkat ³sangat baik´ jika skor hasil tes siswa > 80

B.‘ EVALUASI DIRI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN YANG


TELAH DILAKUKAN
Evaluasi diri adalah aktifitas menilai diri sendiri keberhasilan proses
pengajaran yang dilakukan. Sebagai Guru, melakukan evaluasi diri merupakan
akivitas yang penting karena ingin memperbaiki kualitas pengajaran dan tidak
terlalu mengharapkan pada orang lain untuk mengamati proses pengajaran yang
dilakukan. Hasil evaluasi diri digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya
dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan ± perbaikan.
Dalam melakukan evaluasi diri prinsip yang hendaknya digunakan adalah
kejujuran, kecermatan, dan kesungguhan. Evaluasi diri terhadap proses
pembelajaran dapat mengetahui sesegera mungkin kelemahan ± kelemahan yang
dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran yang merupakan kebutuhan setiap
Guru dan sebaiknya menjadi tradisi untuk memperbaiki diri. Melatih diri untuk
menilai sendiri hasil kerja merupakan upaya yang sangat bijaksana untuk
memperoleh perbaikan dari waktu ke waktu.

Langkah- langkah evaluasi diri dapat dilakukan meliputi:

Analisis Pemaknaan Penjelasan Penyimpulan

Dalam menilai keberhasilan belajar, membutuhkan informasi yang dapat


dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan berhasil atau tidaknya
pengajaran. Informasi dimaksud dapat berupa hasil penilaian terhadap proses
belajar siswa, hasil belajar siswa, hasil angket yang diberikan kepada siswa, atau
hasil wawancara dengan siswa. Informasi berupa hasil pengukuran tersebut
selanjutnya perlu dianalisis. Proses analisis dimulai dari menilai hasil ± hasil
pengukuran kemudian ditetapkan tingkat keberhasilan dari masing ± masing aspek

o
penilaian, menentukan kriteria keberhasilan, dan menetapkan berhasil atau
tidaknya aspek ± aspek yang dinilai tersebut.
Proses selanjutnya adalah memberi makna atas analisis yang dilakukan.
Makna dapat diperoleh dari kegagalan proses dan hasil belajar siswa. Langkah
selanjutnya adalah memberi penjelasan mengapa kegagalan tersebut bisa terjadi.
Dari penjelasan tersebut Guru dapat memberikan kesimpulan ± kesimpulan yang
masuk akal. Kesimpulan dapat dikemukakan dalam bentuk identifikasi faktor -
faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan.
Misalkan Guru ingin melakukan evaluasi diri pada pembelajaran yang
telah dilakukan. Dalam evaluasi diri disamping mendasarkan diri pada hasil
belajar siswa, juga perlu melengkapinya dengan respon siswa terhadap
pembelajaran yang telah mereka ikuti. Pada contoh berikut disajikan cara
melakukan evaluasi diri berdasarkan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap
pembelajaran yang mereka ikuti:

No Nama Keaktifan Hasil Tes Tugas dan Hasil


Siswa Penilaian Formatif praktek Penilaian
1 Sinta 35 Sangat aktif 90 90 baik
2 Mira 30 Akif 75 80 baik
3 Ridwan 15 Kurang aktif 40 60 K. Aktif
Rata Skor 26,6 Cukup aktif 68,3 76,6 Kurang
baik

Dari hasil penilaian, dapat diketahui bahwa rata ± rata keaktifan siswa cukup
baik. Hasil belajar siswa dari skor tes formatif kurang baik dan hasil belajar dari
tugas dan praktek cukup baik. Secara umum hasil belajar masing ± masing siswa
baik. Dari hasil belajar penilaian itu pila, dapat memberikan berbagai makna yang
masuk akal. Dapat dimaknai bahwa walaupun keaktifan siswa sudah cukup baik
namun hasil belajar masih belum baik. Untuk mendapatkan gambaran yang baik
tentang kinerja pembelajaran yang dilakukan, dapat memperoleh informasi hasil
belajar siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah mereka ikuti.
Contoh hasil rekapitulasi respon siswa :
Guru dapat meminta siswa untuk merespon tentang
†
6‘ Sulit / tidaknya memahami perangkat pembelajaran yang ada dan penjelasan
Guru
6‘ Senang / tidaknya selama mengikuti pembelajaran
6‘ Termotivasi / tidaknya siswa selama mengikuti pembelajaran
Angket respon siswa dapat disusun sehingga bersifat setengah terbuka,
artinya selain memberikan jawaban ya atau tidak, siswa dapat memberikan
penjelasan alasannya. Misalnya akan memberikan angket yang berisi 10 butir
pertanyaan. Guru meminta siswa untuk memberikan respon mereka terhadap
berbagai aspek pembelajaran yang diukur melalui 10 pertanyaan tersebut.
Misalkan hasil rekapitulasi respon siswa adalah sebagai berikut:
Nomor Jenis respon
Butir Positif Netral/tak menjawab Negatif
F % F % F %
1 23 76 1 4 6 20
2 10 34 - - 20 66
3 24 80 - - 6 20
4 21 70 - - 9 30
5 16 53 - - 14 47
6 12 40 - - 18 60
7 21 70 - - 9 30
8 28 93 - - 2 7
9 20 76 - - 10 34
10 26 86 - - 4 14
Rata ± 21,26 60 0,14 1 8,60 39
rata

Dari table diatas, dapat diketahui bahwa rata ± rata persentase respon
positif siswa sebesar 60%. Sementara itu 30% yang merespon kurang baik pada
pembelajaran yang telah dilakukan. Secara umum pembelajaran yang dilakukan
masih belum berhasil. Hal ini terlihat dari rata ± rata hasil belajar yang kurang
baik dan respon negatif siswa yang tinggi. Pada aspek yang sudah baik, perlu
dipertahankan sedangkan pada aspek yang belum baik perlu dicari penyebabnya
dan dilakukan upaya untuk memperbaikinya. Secara umum, ada korelasi positif

antara hasil belajar proses dan hasil belajar produk. Karena itu, dengan
meningkatkan kualitas kinerja siswa diharapkan akan meningkatkan pula hasil
belajar siswa.

C.‘ FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN DAN PENDUKUNG


KEBERHASILAN DALAM PEMBELAJARAN
Memperbaiki kualitas pembelajaran akan sulit dilakukan tanpa dapat
diketahui penyebab kegagalan itu sendiri. Berdasarkan factor ± faktor penyebab
kegagalan yang berhasil diidentifikasi, Guru dapat merencanakan upaya perbaikan
(remidiu. Identifikasi factor ± factor penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan dapat dilakukan sendiri melalui evaluasi diri, tetapi akan lebih teliti
dan tajam apabila dikerjakan secara bersama dengan Guru lain yang mengajar
bidang study yang serumpun. Proses identifikasi penyebab kegagalan dan
pendukung keberhasilan diri sendiri memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan
yang dimaksud adalah:
6‘ Kurang cermat dalam menganalisa hasil penilaian
6‘ Kurang tepat memaknai dan menjelaskan hasil ± hasil peniaian itu

Oleh karena itu, kehadiran orag lain yang paham tentang pembelajaran akan
sangat membantu dalam proses identifikasi factor ± factor penyebab kegagalan
dan factor pendukung keberhasilan tersebut. Kita memerlukan Guru lain untuk
mencermati proses pembelaaran yang dilakukan, mendiskusikannnya,
menemukan makna dan menjelaskannya. Misalkan ingin mengidentifikasi factor ±
factor penyebab penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan bedasarkan
informasi yangdiperoleh dari:
6‘ Hasil belajar siswa (proses dan hasilu
6‘ Respon siswa
6‘ Hasil pengamatan terhadap terlaksananya pembelajaran
º M   M   M MMM  MMM
Komponen Pengamatan Hasil Pengamatan
Kurang Cukup Baik
1.‘ Penyampaian tujuan pembelajaran X
2.‘ Pemberian motovasi belajar X


3.‘ Penyampaian materi X
4.‘ Pengorganisasian siswa dalam kelompok X
5.‘ Penciptaan suasana belajar X
6.‘ Pemberian bimbingan belajar X
7.‘ Respon erhadap pertanyaan siswa X
8.‘ Evaluasi pemahaman materi X

D.‘ UPAYA OPTIMALISASI PROSES DAN HASIL BELAJAR


Sebagai Guru, senantiasa berupaya agar siswa mencapai keberhasilan
belajar sesuai yang diharapkan. Dengan melakukan evaluasi secara cermat oleh
diri sendiri akan diketahui apakah proses belajar siswa sudah optimal atau belum.
Dari evaluasi diri akan dapat diidentifikasi factor penyebab kegagalan dan
pendukung keberhasilan. Upaya ± upaya opimalisasi dapat dilakukan berdasarkan
diri pada hasil identifikasi factor prnyebab dan pendukung keberhasilan yang
ditemukan. Dari factor ± factor tersebut akan ditindak lanjuti dengan upaya ±
upaya mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa.
Upaya mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa tidak dapat
dilepaskan dari upaya mengoptimalkan proses pembelajaran. Proses belajar yang
optimal akan mengakibatkan hasil belajar yang optimal pula. Optimalisasi proses
dan hasil mengacu pada berbagai upaya agar proses belajar dapat berlangsung
dengan baik sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan.
Para siswa dapat belajar dengan penuh semangat, aktif dalam belajar, berani
mengemukakan pendapat, mampu dan antusias dalam mengikuti pelajaran adalah
beberapa indikasi dari proses belajar yang optimal.
Dalam praktek, betapapun baik kualitas pembelajaran yang dilakukan
selalu saja ada aspek - aspek yang masih belum sesuai harapan. Biasanya, masih
ada saja yang belajarnya masih belum tuntas. Oleh karena itu, optimalisasi proses
dan hasil belajar diarahkan agar seluruh siswa dapat mencapai keberhasilan.
Dengan kata lain, optimalisasi proses dan hasil belajar bertujuan untuk
meminimalkan atau meniadakan siswa yang tidak berhasil, baik proses dan
hasilnya.

ù
Setelah faktor ± faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan
diidentifikasikan, maka kegiatan selanjutnya adalah mengidentifikasikan upaya ±
upaya apa saja yang mengoptimalkan proses dan hasil belajar. Kegiatan tindak
lanjut dimulai dengan merancang dan mengajukan berbagai solusi alternatif
berdasarkan faktor ± faktor penyebab kegagalan an pendukung keberhasilan.
Semua alternative solusi yang diajukan haruslah mengarah pada upaya
menghilangkan penyebab kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan
belajar siswa. Upaya menghilangkan kegagalan dapat berupa perbaikan atas

No Faktor Penyebab Kegagalan Alternatif optimalisasi proses dan hasil


1 Kualitas LKS rendah au‘ Memperbaiki soal ± soal yang sulit dipelajari siswa
bu‘ Menyederhanakan soal
2 Media pembelajaran yang au‘ Menyiapkan media yang diperlukan
bu‘ Mengganti dengan media yang releva
digunakan tidak memadai
cu‘ Membuat media sendiri

3 Pengelolaan kelas kurang au‘ Memberikan arahan agar menjaga ketenangan dalam
kelas
baik
bu‘ Membuat kesepakatan dengan siswa
kegagalan yang telah dilakukan.
Dalam praktek ditemukan beberapa faktor penyebab kegagalan proses dan
hasil belajar. Penyebabnya mungkin berasal dari strategi pembelajaran yang
digunakan, perangkat pembelajaran, media, struktur tugas. Berikut contoh
identifikasi optimalisasi proses dan hasil belajar:

Dengan mengajukanberbagai alternatif upaya opimalisasi proses dan hasil


belajar melalui masing ± masing faktor penyebab kegagalan akan membantu
dalam memilih mana yang akan dipilih. Kesiapan siswa dan guru, kondisi
lingkungan, ketersediaan media adalah beberapa aspek yang perlu dianggap
optimal.

c
Ê Ê



A.‘ KESIMPULAN
Dalam pembahasan refleksi proses dan asesmen dapat disimpulkan
menjadi 4 point utama. Pertama yaitu kriteria keberhasilan proses dan hasil
belajar. Untuk mengetahui kriteria proses dan hasil belajar perlu adanya
asesmen yang dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi
dalam bentuk apapun yang dapat digunkan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran,
dan kebijakan ± kebijakan sekolah. Dalam menilai keberhasilan proses belajar
dapat dilihat dari bagaimana peserta didik saat mengikuti pembelajaran dikelas
melalui pengamatan. Sedangkan untuk menilai keberhasilan hasil belajar
menggunakan penialian memalui tes dan menentukan tingkat keberhasilan tiap
siswa.
Kedua evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan,
yaitu ; aktifitas menilai diri sendiri keberhasilan proses pengajaran yang
dilakukan. Prinsip yang digunakan dalam evaluasi diri adalah kejujuran,
kecermatan, dan kesungguhan. Untuk melakukan evaluasi diri dapat
diterapkan langkah analisis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan.
Langkah tersebut adalah untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan guru
dalam mengajar dikelas dan keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Ketiga faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan dalam
pembelajaran. Pada point ketiga ini bertujuan untuk mengetahui apa yang
menyebabkan kegagalan dalam pembelajaran dan apa yang mendukung
keberhasilan dalam pembelajaran. Selain itu juga untuk menganasilis suatu
kasus seperti tidak selarasnya keberhasilan antara proses belajar dengan hasil
belajar ataupun sebaliknya.
Keempat upaya optimalisasi proses dan hasil belajar. Pada kesimpulan
yang terakhir ini akan dilakukan perbaikan proses belajar yang keurang
berhasil serta peningkatan proses pembelajaran ketingkat yang lebih optimal.
Dalam proses optimalisasi ini akan dipilih solusi-solusi atau alternatif dalam

cc
melaksanankan pembelajaran. Sehingga pada akhirnya dalam refleksi proses
dan hasil belajar dapat dicapai keberhasilan proses serta hasil belajar seperti
yang telah ditentukan.

B.‘ SARAN

Inti dari Asesmen adalah mencari informasi tentang proses dan hasil belajar
peserta didik di kelas. Namun dalam pengumpulan data serta melakukan penilaian
layaknya pendidik selalu obelalu obyektif agar informasi yang didapat valid.
Unutk itu sebagi penddidik sebaiknya selalu memperhatikan langkah-langkah
dalam melakukan Asesmen.

You might also like