You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur. Bahwasanya kami telah dapat menyusun makalah


tentang peranan mahasiswa dalam rangka mempertahankan kedaulatan bangsa
walaupun dengan tidak sedikit hambatan yang juga ditemukan selama pengerjaan
makalah ini.

Walaupun begitu, kiranya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam


makalah ini, sehingga peran serta semua pihak dalam hal kritik serta saran
membangun sangatlah kami butuhkan untuk bisa membuat makalah yang lebih baik
diwaktu mendatang.

Besar harapan kami apabila makalah ini dapat berguna bagi setiap pihak dan
kalangan yang membaca serta mempelajarinya.

Salam.

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Mahasiswa dan pemuda


B. Definisi Kedaulatan
C. Pemuda, Mahasiswa dan Kedaulatan
D. Berpikir Reflektif dan Bertindak Konkrit

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perjalanan sebuah bangsa selalu mengikutsertakan mahasiswa. Lebih jauh,


dalam catatan demokrasi disetiap Negara, mahasiswa juga turut mengambil bagian
sebagai penggerak maupun pelopor perubahan, atau bahkan mungkin, pengambil
keputusan.

Sikap kritis, konstruktif, intelektual, dan representatif, selalu mewarnai


keberadaan mahasiswa diberbagai sektor yang diperaninya. Tak terkecuali peran
mahasiswa dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Tingginya tingkat permasalahan yang terjadi dibangsa ini, mulai dari


permasalahan sosial, budaya, hukum, ekonomi, politik, tidak menutup kemungkinan
akan meninggikan pula tingkat potensi atas ancaman runtuhnya kedaulatan suatu
bangsa dan masyarakat yang tinggal didalamnya. Oleh karena itu, peran mahasiswa
sekiranya mampu untuk dapat memperkecil atau bahkan meniadakan ancaman dari
runtuhnya kedaulatan bangsa, khususnya kedaulatan bangsa Indonesia.

B. RUANG LINGKUP

Sebagaimana kita ketahui, dasar terbentuknya mahasiswa yang memiliki


dedikasi serta peran tinggi di lingkungan sosialnya adalah, pendidikan. Tidak hanya
sebagai status dari seorang pelajar, melainkan, pendidikan lebih diarahkan pada
pembentukan pola pikir serta sikap yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. Maka
dari itu, peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh sangatlah diperlukan.
Mutu pendidikan tidaklah dapat dilihat dari satu sudut pandang saja tetapi,
penting kiranya jika pendidikan juga diturutsertakan sebagai fungsi dalam
membangun mental, kemampuan pola pikir yang reflektif serta, sikap dalam
bertindak secara efektif seorang mahasiswa. Sehingga, pendidikan yang diterima
oleh peserta didik dalam hal ini pelajar, bukanlah hanya sebatas pembentuk dari sisi
intelektual saja tetapi, juga pada sisi sikap dan tindakan seorang yang terpelajar

Mahasiswa akan selalu dapat mengawal jalannya suatu sistem kedaulatan


disebuah Negara, dengan pula menyikapinya secara cerdas, arif dan dapat
dipertanggungjawabkan secara tindakan.

Pemahaman dalam teori tentang pendidikan kedaulatan saja tidaklah cukup.


Mahasiswa perlu juga meresapi setiap nilai-nilai dari kedaulatan itu sendiri agar,
nantinya sikap dan pola pikir yang ada pada diri seorang mahasiswa selaras
dengan apa yang ingin diwujudkan oleh mahasiswa dalam perannya
mempertahankan kedaulatan bangsa.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun beberapa konsentrasi masalah yang tercatat dalam makalah ini guna
menjelaskan peranan mahasiswa dalam rangka mempertahankan kedaulatan
bangsa.

Pertama, definisi pemuda dan mahasiswa. Kedua, definisi kedaulatan


bangsa. Ketiga, mahasiswa sebagai pelopor perubahan suatu bangsa. Kelima,
mahasiswa dan kesadaran bernegara. Dan, keempat, mengetahui fungsi pendidikan
sebagai pembentuk kemampuan berpikir yang reflektif, bertindak secara efektif serta
melatih kemampuan dalam kerja-kerja teknis.
Kelima permasalahan tersebut yang kami kira cukup fundamental. Meski
begitu, kami menyadari bahwa masih banyak permasalahan lain yang juga perlu
diindentifikasi untuk menjelaskan tentang peranan mahasiswa dalam rangka
mempertahankan kedaulatan bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PEMUDA DAN MAHASISWA


1. Definisi Pemuda

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik dan emosional sedang
mengalami perkembangan, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia
untuk pembangunan saat ini dan masa dating. Posisinya sebagai calon generasi
penerus yang nantinya akan menggantikan generasi sebelumnya WHO
mengkategorikan “young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia
10-19 tahun disebut “adolescenea” atau remaja. Pada tahun 1985 ketika
diselenggarakannya Youth Year, penduduk berusia 15-24 tahun sabagai pemuda.
Definisi lain mengatakan, pemuda adalah individu dengan gejolak karakter
yang dinamis, namun demikian, belum memiliki pengendalian emosi yang stabil
karena menghadapi perubahan sosial dan cultural. Sementara menurut draft RUU
kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun.
Secara masa perkembangan, pemuda merupakan individu yang sedang mengalami
perubahan menyeluruh baik secara biologis maupun psikologis. Oleh karena itu,
pemuda selalu memiliki pandangan berbeda dengan pandangan umum generasi
sebelumnya, dalam pengertian positif sebagai pembaharu.

Dari kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan,


generasi muda dan atau, kaum muda. Ketiga sebutan ini lebih didasari pada definisi
lain yang lebih fleksibel, dimana pemuda yang memilki gejolak pemikiran serta
emosi yang bersifat pembaharu dan progresif.

2. Definisi Mahasiswa

Mahasiswa atau mahasiswi adalah sebutan untuk seseorang yang sedang


menjalani pendidikan tinggi di universitas atau perguruan tinggi. Secara lebih jauh,
mahasiswa dalam suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar yang
memiliki tingkat level pendidikan lebih tinggi.

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta


didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut
Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan
insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi
(yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-
calon intelektual.

B. DEFINISI KEDAULATAN

Dalam BAB 1 UUD 1945, tentang Bentuk dan Kedulatan dikatakan,


“Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat”. Dapat dimengerti secara jelas bahwa kedaulatan dimilki
oleh rakyat, sementara pada tataran implementasi dijalankan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Jika mengacu pada akar bahasa, kedulatan diambil dari bahasa arab (daulah)
yang artinya kekuasaan tertinggi. Jean Bodin (tokoh ilmu negara), mendefinisikan
kedaulatan dalam negara ialah kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak berasal
dari kekuasaan lain. Apabila diselaraskan dengan apa yang tertera pada Undang-
Undang Dasar 1945 bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat. Maka, bisa diperoleh
pengertian lain, kedaulatan memiliki sifat asli, mutlak, tidak terbagi-bagi, permanen,
dan dimiliki secara utuh serta mutlak oleh rakyat.
Adapun teori yang menunjang pengertian kedaulatan dalam garis besar kekuasaan
tertinggi yang dimiliki oleh rakyat. Dalam pengemukaan tentang teori kedaulatan
rakyat. Montesquie dan J.J.Rousseau menyatakan bahwa kedaulatan berada di
tangan rakyat. Raja atau penguasa hanya pelaksana apa yang telah ditentukan oleh
rakyat. Raja atau para pemimpin hanyalah pelaksana dan harus bertanggung jawab
kepada rakyat.

C. PEMUDA, MAHASISWA, DAN KEDAULATAN

Sesungguhnya tidak ada yang berbeda antara rakyat ataupun mahasiswa.


Bahkan bisa dikatakan pula bahwa mahasiswa itu adalah rakyat, bagian yang
bersifat satu kesatuan dengan rakyat. Sekalipun ada pembedaan antar keduanya,
perbedaan itu justru untuk saling mengisi kekosongan yang dimiliki keduanya. Dan
bukan sebaliknya. Maka, peran mahasiswa dalam mempertahankan kedaulatan
bangsa, sudah semestinya menjadi tanggungjawab mahasiswa yang juga sebagai
rakyat. Sebagai pemilik mutlak dari kedaulatan tersebut.

Namun begitu, karena rakyat ataupun mahasiswa hidup didalam Negara,


perlu juga diketahui bagaimana sikap yang harus dikedepankan sebagai warga dari
suatu Negara. Untuk itulah mahasiswa dituntut pula untuk mengerti akan hak-hak
serta kewajiban sebagai warga Negara. Untuk hal itu tentunya juga telah temaklumat
didalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam bidang politik, dikatakan hak dan
kewajiban warga Negara pada pasal 27 ayat (1), bahwa Tiap-tiap warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini menyatakan
adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu:

1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hokum dan pemerintahan.

2. Kwajiban menjunjung hukum dan pemerintahan

Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”. Arti pesannya diantaranya:

1. Hak berserikat dan berkumpul.


2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan
aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan
Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan
pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan
sebagainya)

Sedangkan, hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya. Pasal 31 ayat
(1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.
Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-
undang”. Pasal 32 menyatakan bahwa “pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia”. Arti pesan yang terkandung diantaranya:

1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum


maupun kejuruan.
2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.

Termasuk pula, Pasal 33 ayat 1 sampai dengan 5 yang mengatur tentang


pengertian perekonomian, Pemanfaatan SDA , dan Prinsip Perekonomian
Nasional.

Kesemua hak dan kewajiban yang tertulis pada Undang-Undang dasar 1945
dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam mencapai tujuan mempertahankan
kedaulatan bangsa. Hal itu sangatlah penting, mengingat jangan sampai, tugas serta
tanggungjawabnya, justru bersebrangan dengan kewajiban maupun haknya sebagai
warga Negara. Disamping itu, banyak persoalan-persoalan Negara yang kerap
mengancam kedaulatan bangsa. Sebut, kemiskinan, kebodohan, pelanggaran
hukum dan hak asasi manusia. Serta banyak lagi lainnya. Dengan mengetahui hak
dan kewajiban warga Negara pada masing-masing bidang yang ada, itu akan sangat
membantu seorang mahasiswa dalam berpikir dan bertindak disetiap peran aktifnya
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, yang juga, sebagai bagian dari
upaya mahasiswa untuk mempertahankan kedaulatan bangsa.

D. BERPIKIR REFLEKTIF DAN BERTINDAK KONKRIT

Terdapat hal khusus yang diperlukan dalam kaitannya dengan peranan


mahasiswa. Yaitu, mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif.
Tentunya perubahan tidak dicapai hanya dengan membaca banyak buku,
mengetahui beragam teori, serta kritis dalam menyikapi segala hal yang terjadi. Itu
semua dapat menghasilkan perubahan apabila disertai dengan aksi. Seorang tokoh
social yang sekaligus filsuf besar asal Jerman, Karl Marx. Mengatakan, “Para filsuf
hanya menafsirkan dunia, yang terpenting adalah mengubahnya”. Pernyataan ini
menegaskan, bahwa tradisi intelektual hanya akan menjadi orasi semu jika tidak
dibarengi dengan tindakan konkrit. Atau apabila menggunakan istilah Karl Marx,
“Praxis”. Yaitu perpaduan antara teori dan praktek yang telah menjadi satu
kesatuan.

Begitu juga sebaliknya, antara aksi dan teori. Memenuhi agenda perubahan
bukanlah hal yang mudah. Untuk itu dibutuhkan sikap baik berpikir maupun
bertindak, dimana kedua hal tersebut memiliki relasi kuat satu sama lainnya untuk
saling menguatkan. Sudah tentu, untuk mencapai satu langkah pergerakan menuju
perubahan, seyogyanya didasari oleh kerangka berpikir yang baik. Baik dalam hal ini
adalah reflektif. Mampu melihat permasalahan mulai dari hal titik terkecil hingga titik
terbesar. Dan, menghubungkan satu sama lainnya, sehingga bermuara pada satu
kesimpulan yang dapat dipertanggunjawabkan secara penuh. Reflektif juga berarti
cermat melihat hubungan-hubungan antar masalah, bahkan untuk tiap-tiap
permasalahan yang berbeda dan saling bersebrangan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan diatas bahwa


peranan mahasiswa dalam rangka mempertahankan kedaulatan bangsa
bukan hanya berarti suatu kewajiban melainkan, tanggungjawab yang perlu
dipegang teguh oleh setiap mahasiswa dan, diperankan dengan penuh
dedikasi tinggi sebagai rakyat dan warga Negara yang baik. Dan, dari uraian
diatas pula, perlulah dikedepankan pengetahuan serta pendidikan tentang
kedaulatan serta prinsip-prinsip kewarganegaraan, yang mencakup dengan
kesadaran atas hak serta kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap kritis,
idealis, dan juga representative, haruslah pula diikuti dengan kemampuan
intelektual yang kuat lalu disertai tindakan konkrit dan bijaksana dalam
mengambilnya. Sehingga dengan begitu, berbagai upaya langkah peran
mahasiswa dapat dirasakan secara penuh oleh setiap kalangan.

B. Saran

Dibagian ini, penulis dan beserta penyusun berharap dengan adanya


makalah ini, dapat setidaknya menjadi sudut pandang lain yang dapat
diterima ditengah-tengah kenyamanan berpikir kita semua dan,
khususnya mahasiswa. Tentang peran para pelajar dalam mewujudkan
pertahanan kedaulatan bangsa yang kokoh, sehingga nantinya dapat
menjadi bagian dari kebesaran nama Bangsa dan Negara. Negara
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://ashsholikhin.wordpress.com/ “Makalah Peranan Mahasiswa Dalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara”

http://psiko-malangraya.blogspot.com/ “Pengertian Mahasiswa”

Nina Hendarti. Makalah Tentang Perpustakaan Elektronik e-Library :


www.scribd.com

http://edywidianto.blogspot.com/ “Hak dan Kewajiban Bangsa Indonesia dalam UUD


1945”

http://id.wikipedia.org/ “Mahasiswa”

http://gurumuda.com/ “Kedaulatan Rakyat”

http://indonesia.ahrchk.net/ “Undang-Undang dasar 1945”

http://stmik-amik-dumai.ac.id/ “Peranan dan Fungsi Mahasiswa Dalam Era


Reformasi
MAKALAH
TENTANG:
PERAN MAHASISWA DALAM RANGKA
MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN
BANGSA

Kelompok I
1. Wahyu Zikri
2. Fajar
3. Aditya Nugra
4.Kharisma Wibawa

You might also like