Professional Documents
Culture Documents
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Mesin
di Jurusan Teknik Mesin
Oleh :
Papi Pahroji 04201069
Taufik Rahman 04201075
Penulis :
1. Papi Pahroji : 04201069
2. Taufik Rahman : 04201075
Penguji :
1. Sebagai Ketua : Rodian Situmorang, BSMET.
2. Sebagai Anggota : Awan Raswan, ST.
3. Sebagai Anggota : Waluyo Musiono B, SST.
Pembimbing I Pembimbing II
NIM : 04201069
NIM : 04201075
y7În/u‘ 4’n<Î)uρ ∩∠∪ ó=|ÁΡ$$sù |Møîtsù #sŒÎ*sù ∩∉∪ #Zô£ç„ Îô£ãèø9$# yìtΒ ¨βÎ) ∩∈∪ #·ô£ç„ Îô£ãèø9$# yìtΒ ¨βÎ*sù
∩∇∪ =xîö‘$$sù
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Rancang bangun press tool pembuat gasket cylinder head dibuat sebagai
sarana pembelajaran dalam merealisasikan ide penulis. Ide dalam pembuatan
press tool penulis peroleh setelah melakukan pencarian informasi bahwa produsen
pembuat sepeda motor tidak memproduksi sendiri gasket melainkan melalui
rekanan bisnis, sehingga untuk waktu yang akan datang terbuka peluang bagi
penulis untuk berwirausaha dalam menciptakan alat bantu pembuat gasket.
Konstruksi dari alat ini menggunakan compound tool, dalam proses
pembuatan produk konstruksi jenis ini memiliki dua fungsi pengerjaan tetapi
dalam sekali langkah kerja, Prinsip kerja dari proses pembuatan produk meliputi
dua tahap kerja, tahap pertama yang dilakukan adalah proses forming tool
(embossing) selain membentuk, punch embossing juga berfungsi sebagai stripper
(penahan stock), yang dilanjutkan dengan proses cutting (piercing dan blanking)
dan yang berfungsi sebagai sumber tenaga penekan digunakan mesin press
eksentrik dengan kapasitas maksimum sebesar 20 ton.
Terdorong untuk menciptakan sebuah alat bantu yang bermanfaat, maka
gasket cylinder head pada sepeda motor menjadi contoh produk yang akan dicoba
untuk dibuat. Keberhasilan produk ini yang diproses dengan alat bantu yang
penulis buat, juga akan coba diungkapkan.
Kata kunci : Press tool, Compound tool, Gasket Cylinder Head, Cutting tool,
Forming tool.
ABSTRACT
Keyword : Press tool, Compound tool, Gasket Cylinder Head, Cutting tool,
Forming tool.
KATA PENGANTAR
i
9. Segenap staf dan karyawan Jurusan teknik mesin Politeknik Negeri
Bandung,
10. Rekan-rekan angkatan 2004, sebagai teman seperjuangan di Politeknik
Negeri Bandung,
11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Semoga budi baik dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal shaleh yang mendapat balasan dari Allah SWT. Amiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
yang ada pada penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
semua pihak yang bersifat membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN I-1
I.1 Latar Belakang Masalah I-1
I.2 Rumusan Masalah I-2
I.3 Batasan Masalah I-2
I.4 Tujuan pembuatan Tugas Akhir I-3
I.5 Sistematika Penulisan Laporan I-3
iii
2.4.3. Compound Press Tool II-14
2.4.4 Progressive Press Tool II-15
2.4.5 Group Tool II-16
2.5 Rumus-rumus Dasar II-17
2.5.1 Gaya Potong II-17
2.5.2 Gaya Mesin II-17
2.5.3 Tegangan Tekan II-17
2.5.4 Tegangan Geser II-18
2.5.5 Tegangan Izin II-18
2.5.6 Perhitungan Terhadap buckling II-19
2.5.7 Perhitungan panjang Punch II-19
2.5.8 Perhitungan Titik berat II-20
2.6 Perhitungan Waktu Permesinan II-20
2.6.1 Pembubutan II-20
2.6.2 Frais II-21
2.6.3 Gurdi II-22
2.6.4 Gerinda II-22
2.7 Komponen Pendukung II-24
2.7.1 Baut II-24
2.7.2 Ulir II-25
2.7.2.1 Kekuatan Ulir II-25
2.7.3 Pena II-27
2.7.4 Pegas II-27
2.7.4.1 Bahan Pegas II-28
2.7.4.2 Perencanaan Pegas tekan II-29
2.8 Proses Perlakuan Panas (Heat treatment) II-32
2.8.1 Hardening II-32
2.8.2 Holding Time II-33
2.8.3 Quenching II-34
iv
2.8.3.1 Pendinginan dengan medium air II-35
2.8.3.2 Pendinginan dengan mesium oli II-35
2.9 Tempering II-36
v
4.4 Pembuatan IV-17
4.4.1 Proses pembuatan bagian-bagian press tool IV-17
4.4.1.1 Top Plate dan Botom Plate IV-17
4.4.1.2 Punch Piercing IV-18
4.4.1.3 Die Blanking IV-18
4.4.1.4 Punch blanking dan Die piercing IV-19
4.4.1.5 Pilar IV-20
4.5 Perhitungan waktu permesinan IV-22
4.5.1 Proses Bubut IV-22
4.5.2 Proses Cylindrical grinding IV-24
4.6 Biaya Material IV-25
4.7 Hasil uji coba press tool IV-26
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Punch mulai menekan material II-2
Gambar 2.2 Penekanan lanjut II-2
Gambar 2.3 keretakan yang terjadi pada kedua sisi potong II-3
Gambar 2.4 Pemotongan terjadi pada kedua sisi II-3
Gambar 2.5 Clearence of cutting tool dan grafik penetrasi (tool design 2) II-5
Gambar 2.6 Proses blanking II-6
Gambar 2.7 Proses piercing II-6
Gambar 2.8 Proses Triming II-7
Gambar 2.9 Proses parting II-7
Gambar 2.10 Proses Cropping II-8
Gambar 2.11 Proses lanzing II-8
Gambar 2.12 Proses Bending II-10
Gambar 2.13 Proses Coining II-10
Gambar 2.14 Proses Embossing II-10
Gambar 2.15 Assembly part II-11
Gambar 2.16 Simple press tool II-12
Gambar 2.17 Inverted blanking tool II-13
Gambar 2.18 Coumpound press tool II-14
Gambar 2.19 Progressive press tool II-15
Gambar 2.20 Group tool II-16
Gambar 2.21 Bubut memanjang II-20
Gambar 2.22 Facing II-21
Gambar 2.23 Gurdi II-22
Gambar 2.24 Proses gerinda silinder II-23
Gambar 2.25 Proses gerinda datar II-23
vii
Gambar 2.27 Baut inbus II-24
Gambar 2.28 Profil ulir iso metric II-25
Gambar 2.29 Geometri ulir II-25
Gambar 2.30 Pena penempat II-26
Gambar 2.31 Pena silinder II-27
Gambar 2.32 Beberapa jenis pegas berdasarkan pembebanannya II-27
Gambar 3.1 Diagram alir metoda penyelesaian masalah III-2
Gambar 4.1 Shank IV-2
Gambar 4.2 Top plate IV-2
Gambar 4.3 Punch Holder IV-3
Gambar 4.4 Punch IV-3
Gambar 4.5 Dies IV-4
Gambar 4.6 Die-set dengan tipe diagonal post die-set IV-4
Gambar 4.7 Proses piercing 1 IV-6
Gambar 4.8 Proses piercing 2 IV-6
Gambar 4.9 Proses blanking IV-7
Gambar 4.10 Proses embossing 1 IV-7
Gambar 4.11 Proses embossing 2 IV-7
Gambar 4.12 Diagram alir (pemodelan menggunakan sofware catia v5r16) IV-13
Gambar 4.13 Tampilan menu part design IV-14
Gambar 4.14 Pemodelan punch blanking pada menu part design IV-15
Gambar 4.15 Perancangan konstruksi pada menu assembly design IV-16
Gambar 4.16 Pembuatan gambar teknik pada menu drafting design IV-16
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Diameter standar dari kawat baja keras da kawat musik IV-31
Tabel 4.1 Urutan proses pembuatan IV-21
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lampiran 1.3 Penentuan gaya pada proses pembentukan dengan material tembaga
lunak
Lampiran 1.4 Penentuan faktor tegangan wahl dan tegangan geser yang diizinkan
Lampiran 1.7 Engine Cylinder pada sepeda motor Yamaha F1ZR beserta
komponen-komponenya
LAMPIRAN 2
Gambar Kerja
x
BAB 1
PENDAHULUAN
I-1
I-2
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas tentang latar belakang, pokok permasalahan, tujuan
penulisan, pembatasan masalah, dan metoda pengumpulan data.
BAB V PENUTUP
Bab V berisikan kesimpulan dari proses pembuatan yang telah
direalisasikan berikut saran untuk perawatan perkakas tekan yang penulis
buat.
BAB II
LANDASAN TEORI
II-1
II-2
Pada tool yang penulis buat, jenis pemotongan yang digunakan yaitu
proses blanking. Blanking adalah jenis proses pemotongan dengan cara
menekan benda kerja hingga melewati batas elastis dari material tersebut.
Hal-hal yang terjadi selama proses pemotongan berlangsung antara
lain :
Pemotongan terjadi pada saat sisi potong bagian dalam (Punch) menekan
material hingga tembus ke sisi potong lainnya (Die). Punch mulai
menekan material, tetapi dalam tahap ini material ditekan dibawah batas
elastisitas dari material itu sendiri.
b. Cutting clearance
Adalah perbedaan total dari dimensi antara ukuran Die dan Punch-
nya. Sebagai contoh yaitu perbedaan antara diameter lubang Die dengan
diameter poros Punch. Selain itu ada juga Clearance per side (kadang-kadang
disebut juga sebagai Die Clearance), yaitu perbedaan dimensional antara sisi
potong dari Die dan sisi potong dari Punch. Sebagai contoh yaitu perbedaan
antara jari-jari lubang Die dengan diameter poros Punch.
Pada umumnya clearance per side dinyatakan dalam satuan
persentase (%) dari ketebalan material yang akan dipotong. Normalnya
berkisar antara 2 % sampai dengan 8 % tergantung kekuatan dan ketebalan
dari materialnya.
Berikut adalah rekomendasi umum tentang clearance (% perside) :
Mildsteel yang memiliki tegangan geser sampai dengan 25 Kg/mm : 2% -
3% tebalnya
Mildsteel yang tegangan gesernya 25 – 40 Kg/mm : 3% - 5% tebalnya
Steel yang tegangan gesernya 40 – 80 Kg/mm : 5% - 9% tebalnya
Alumunium, kuningan, tembaga : 2% - 4% tebalnya
II-5
Gambar 2.5 Clearance of Cutting Tools dan grafik penetrasi (Tool Design 2)
II-6
Scrap
Produk blanking
Piercing
Yaitu proses pemotongan benda kerja yang merupakan kebalikan dari
proses blanking, pada proses piercing bagian yang terlepas merupakan
sisa atau scrap.
Produk piercing
Scrap
Trimming
Yaitu proses pemotongan pada benda kerja sebagai proses akhir dari
benda kerja tersebut dimana proses ini diaplikasikan untuk
menghilangkan sisa material setelah proses non cutting tool, misal benda
hasil proses deep drawing (forming).
Parting
Yaitu proses pemotongan dengan cara membuang bagian diantara kedua
komponen scrap yang terdorong oleh punch.
Produk
Bentuk punch
Scrap
Cropping
Proses cropping merupakan proses pemotongan dari plat asalnya,
perbedaannya dengan parting adalah pada cropping tidak menyebabkan
sisa pemotongan, kalaupun terjadi sisa hanya terjadi pada awal dan akhir
pemotongan saja.
Bentuk punch
Scrap
Lanzing
Proses ini dikombinasikan antara pemotongan (cutting) daengan
pembengkokan (bending) sepanjang garis benda kerja. Pada benda kerja
tidak ada logam yang terpotong bebas
1. Bottom plate
2. Top plate
3. Punch holder
4. Dudukan die blanking
5. Die blanking
6. Punch blanking dan die piercing
7. Punch piercing 1 (Ø besar)
8. Punch piercing 2 (Ø kecil)
9. Punch embossing
10. Ejector
11. Poros ejector
12. Pilar
13. Stopper
14. Bush
15. Shank
16. Spring pilar
17. Spring baut embossing
18. Spring poros ejector
19. Baut embossing Gambar 2.15 Assembly part
II-12
Fp = τg x A A = k x s…………… (2.1)
τ = P / A ………………………………. (2.4)
Harga S untuk:
1. Perhitungan terhadap patah kekal 1,5 – 3,0
2. Perhitungan terhadap deformasi 1,2 – 2,0
3. Perhitungan terhadap patah 2,0 – 4,0
4. Perhitungan terhadap instabilitas (tekuk) 3,0 – 5,0
… … … … . 2.6 , 15 2
. .
… … … … 2.7 2, 93 128
τ . .
… … … … … … … … … … .. 2.8
… … … … … … … … … … …. 2.9
2.6.1 Pembubutan
a. Pembubutan Memanjang.
Keterangan :
l = panjang pembubutan
sr = feed mm/rev
n = r.p.m
b. Pembubutan Facing
Keterangan :
l = panjang pembubutan
sr = feed mm/rev Gambar 2.22 Facing
n = r.p.m
2.6.2 Frais
Mengefrais adalah suatu proses pemotongan sebagian benda kerja
dengan alat potong yang memiliki dua mata potong atau lebih. Prinsip
kerja mesin frais adalah alat potong berputar pada sumbu spindel mesin,
sedangkan benda kerja diam.
Perhitungan Waktu Pemesinan
Waktu pengefraisan dihitung dengan cara sbb :
Keterangan
L = panjang langkah mesin (mm)
Sr = pemakanan (mm/put)
n = putaran per menit (rpm)
Panjang total (L) bergantung pada panjang dari benda kerja, ukuran dari
cutter yang digunakan dan metoda pengefraisan yang diterapkan.
II-22
2.6.3 Gurdi
Penggurdian adalah proses penyayatan logam dengan alat potong
(mata bor) yang berputar dengan tujuan membuat atau memperbesar
lubang pada benda kerja.
Perhitungan Waktu Pemesinan
Waktu pengeboran dihitung dengan cara sbb :
Keterangan
L = panjang langkah mesin (mm)
Sr = pemakanan (mm/put)
n = putaran per menit (rpm) gambar 2.23 proses gurdi
2.6.4 Gerinda
Gerinda adalah proses pemotongan sebagian benda kerja
menggunakan alat potong yang memiliki mata potong yang banyak.
Proses gerinda merupakan proses pemesinan yang khusus dengan ciri
antara lain:
1. Tingkat kekasaran permukaan produk yang baik.
2. Toleransi geometrik yang sempit dapat dicapai dengan mudah
( hingga satuan mikron)
3. menghasilkan beram yang sedikit
4. Dapat digunakan untuk benda kerja yang telah dikeraskan.
Perhitungan waktu pemesinan gerinda didapatkan dengan menggunakan
rumus sbb :
II-23
Dimana :
tm = Waktu pemesinan
l = Panjang dari benda yang akan diproses
s = Feed dalam mm/rev dari benda kerja
n = R.P.M dari benda kerja
x = Jumlah pemakanan
2) Gerinda Datar
Dimana :
tm = Waktu pemesinan
l = Panjang dari benda yang akan diproses
s = Feed dalam mm/stroke dari benda kerja
b = Lebar dari benda kerja yang akan diproses
v = Kecepatan pergerakan dari meja dalam m/min
2.7.1 Baut
Baut Pengikat, digunakan untuk mengikat 2 komponen atau lebih,
dengan/tanpa menahan gaya. Baut yang digunakan pada konstruksi
press tool ini adalah baut inbus.
2.7.2
2 Ulir
Jenis ulirr untuk baut pengikat yaang digunakaan pada tooll ini adalah
ulir
u ISO Mettrik normal.
Bentuk dan ukuran geometrik profil ulir ISO
O Metrik norrmal
Gambar 2.27
2 Profil ulirr ISO Metrik Normal
N
Ket: H = 0,8666 P
H1 = 0,5441 P
h3 = 0,6113 P
2.7.2
2.1 Kekuata
an ulir
ggunaannya, ulir dapat dihitung gaaya yang beekerja pada
Pada peng
ulir
u tersebut..
F
Gambar 2.28
8 Geometrik Ulir
U
II-26
Ket:
d = diameter luar ulir (mm)
d2 = diamater tengah ulir / diameter pitch (dp) (mm)
d1= diameter dalam (mm)
h= tinggi profil ulir (mm)
P = kisar ulir (mm)
F = gaya yang bekerja pada ulir (N)
Rumus:
F = σB x A..............................................
1
A= π d12.............................................
4
Ket: F = gaya (N)
σB = kekuatan tarik minimum (N/mm2)
A = luas penamapang (mm2)
d1 = diameter terdalam (mm)
2.7.3 Pena
Pena merupakan elemen penghubung dua komponen atau lebih
yang sifatnya semi permanen.
Jenis Pena yang digunakan pada rancangan tool:
Pena penepat, berfungsi untuk menepatkan posisi satu
bagian konstruksi terhadap bagian konstruksi yang lain.
2.7.4 Pegas
Pegas merupakan elemen yang digunakan untuk memberikan aksi-
reaksi terhadap beban yang terjadi. Beberapa fungsi pegas adalah
sebagai berikut:
• pengarah balik, seperti pada pegas katup atau batang pengendali;
• pendistribusian gaya, contohnya pada pembebanan roda dari
kendaraan, pada penapakan dari kursi dan landasan mesin;
• pembatasan gaya, seperti pada pengepresan;
• pengaturan, seperti pada katup pengatur;
Tabel 2.1 Diameter standar dari kawat baja keras dan kawat musik. [1]
0,08 0,50 2,90 * 6,50
0,09 0,55 3,20 * 7,00
0,10 0,60 3,50 * 8,00
0,12 0,65 4,00 * 9,00
0,14 0,70 4,50 *10,00
0,16 0,80 5,00
0,18 0,90 5,50
0,20 1,00 6,00
0,23 1,20
0,26 1,40
0,29 1,60
0,32 1,80
0,35 2,00
0,40 2,30
0,45 2,60
Angka-angka dengan tanda * hanya berlaku untuk kawat baja keras.
2.8.1 Hardening
Proses memanaskan baja sampai ke temperatur pengerasannya
(temperatur austenisasi), material yang dikeraskan ini adalah amutit
besarnya temperature pengerasan (temperature austenisasi) yaitu
antara 7800C sampai 8200C (sumber bohler high grade steels), lamanya
pemanasan pada temperature pengerasan bergantung pada jenis baja
(kadar carbon) dan dimensi benda kerja.
II-33
2.8.2.1 Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah
Baja yang mengandung karbida yang mudah larut, diperlukan
holding time yang singkat, 5- 15 menit setelah mencapai temperatur
pemanasannya dianggap sudah memadai.Baja Konstruksi dari Baja
Paduan MenengahDianjurkan menggunakan holding time 15 -25
menit, tidak tergantung ukuran benda kerja.
Mengandung karbida yang sulit larut, baru akan larut pada 1000 0
C. Pada temperatur ini kemungkinan terjadinya pertumbuhan butir
sangat besar, karena itu holding time harus dibatasi, 15 - 30 menit.
2.8.2.5 High Speed Steel
Memerlukan temperatur pemanasan yang sangat tinggi, 1200 –
1300 0 C. Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan butir holding
time diambil hanya beberapa menit saja.
2.8.3 Quenching
2.8.4 Tempering
Baja yang telah mengalami proses pengerasan mempunyai sifat
sangat keras tetapi getas karena terbentuknya struktur martensit,
untuk menurunkan sifat getas dilakukan proses tempering.
Proses temper merupakan proses pemanasan kembali pada
temperature 1000C – 6000C dilanjutkan dengan pendinginan
lambat di udara terbuka, sehingga akan menaikkan ketangguhan
dan sedikit menurunkan kekerasan.
Part-part yang dikeraskan diantaranya :
a. Punch cutting
Material : Amutit
Kekerasan : 62 HRC
Stress relieving temp : 6500C
Hardening temp : 780-8200C
Media pendinginan : Oli
Tempering temp : 2000C
b. Dies
Material : Amutit
Kekerasan : 62 HRC
Stress relieving temp : 6500C
Hardening temp : 780-8200C
Media pendinginan : Oli
Tempering temp : 2000C
BAB III
METODOLOGI PENYELESAIAN
Bila dinyatakan dalam suatu diagram alir, maka diagram alir metodelogi
penyelesaian ini adalah sebagai berikut :
III-1
III-2
2. Mesin bor
Mesin bor yang digunakan untuk memperbesar lubang baut(conterbor)
sebagai dudukan kepada baut.
III-5
3. Mesin Scrap
Mesin Scrap digunakan untuk membuang sisa hasil proses pemotongan
yang menggunakan las dan membuat dimensi benda kerja mendekati
ukuran sebenarnya.
4. Mesin milling
Mesin milling digunakan untuk membuat dimensi benda kerja mendekati
ukuran sebenarnya dan membuat lubang sebagai tempat pembuangan sisa
pemotongan pada botom plate .
6. Mesin gergaji
Mesin gergaji digunakan untuk memotong batang poros atau komponen
yang lainnya yang tidak bisa digunakan oleh gerinda pemotong.
III-6
4. Pegas tekan.
IV-1
IV-2
4.11.1 Shank
Dalam perancangan
p membuat Shank material yang digunakan
untuk terrbuat dari baaja lunak (Stt 37) dikarennakan fungsi dari shank
itu sendirri sebagai teempat pengikkat antara paart penekan (press
( tool)
dengan mesin
m press,.
2
4.1.2 Top Plat
Dalam perancanganT
p Top plate penulis
p mennguraikan perhitungan
p
gaya tekaan yang terrjadi pada toop plate. Maaterial yang digunakan
dalam pembuatan topp plate terbu
uat dari baja lunak.(St
l 377).
Gam
mbar 4.2 Topp plate
IV-3
4.1.4 Punch
Dalam proses perancangan punch hal pertama yang penulis lakukan
adalah menghitung clearance dari produk yang akan dipotong
sehingga dapat ditentukan dimensi punch, dalam menentukan
material yang digunakan dalam proses pembuatan, penulis
menggunakan material dari baja karbon tinggi (amutit)
dikarenakan baja karbon tinggi mudah untuk dilakukan proses heat
treatment hingga mempunyai kekerasan antara 60 HRC – 62 HRC.
5
4.1.5 Dies
Sama hallnya dalam proses peraancangan puunch dalam merancang
dies hal pertama yang penulis lakukann adalah menghitung
m
clearancee dari prodduk yang akan dipottong sehinggga dapat
ditentukaan dimensi dies, dalam
m menentuukan mateerial yang
digunakann dalam pproses pem
mbuatan, ppenulis menggunakan
material dari
d baja kaarbon tinggi (amutit) dikarenakan baja
b karbon
tinggi mudah
m untukk dilakukan
n proses heeat treatmeent hingga
mempunyyai kekerasaan antara 60 HRC
H – 62 HRC.
H
,
Busur ab = 3,14 ∅ 77 33,927
,
Busur bc = 3,14 ∅ 18 8,459
,
Busur cd = 3,14 ∅ 19,5 20,175
Panjang de = 53mm
Perhitungan Clearance
Clearance per side (Us) = c.s.√τ
= 0,01 x 0,5 mm x √ ( 0,8 x 19,6 kg/mm² )
= 0,02 mm
Cutting clearance = 2 x Us
= 2 x 0,02
= 0,04 mm
Keterangan : c = faktur kerja (0,005-0,035, untuk kondisi normal 0,01)
s = tebal pelat (mm)
F = (π x D) x τ x t
= (3,14 x 52,5) x 19,6 x 0,5
= 1615,53 kg
= 1,6 ton
Ftotal = 4 x F Piercing 2
= 4 x 0,26 ton
= 1,04 ton
Gambar 4.8 Proses Piercing2
IV-7
Blanking
F = (2ab + 4bc + 4cd + 2de) x τ x t
= [2(33,927) + 2(8,459) +
2(20,175) + 2(53)] x 19,6 x 0,5
= 288,39 x 19,6 x 0,5
= 2.826,2 kg
= 2,8 ton
F = σ
= 0,785 ( 64,52 – 62,52) x 24,5
= 4.885,05 kg
= 4,9 ton
Embossing 2
w = wtotal / 4
w = 20,2 kg / 4
w = 5,05 kg
w = 49,54 N
σ
σ = = 61,6 N/mm2
IV-9
Maka ukuran baut yang aman untuk digunakan berkisar antara M5 s/d
M10 dan baut yang kami gunakan adalah M8
3,14
4,25 256,11
4 4
. .
τ . .
542.905.563,5
2.566,2435
211.556,53
459,9
IV-10
542.905.563,5
2.916
186.181,6
18.978,7
Karena gaya potong yang terjadi pada proses piercing 2 sebesar 261,56 kg
< Fk (18.978,7 kg) maka punch piercing 2 aman terhadap buckling.
σ /
Teg izin yang terjadi = 6,17 /
= 28532,9 mm2
IV-11
Gambar mengenai banyaknya lubang pada Top plate dapat dilihat pada
lampiran gambar kerja
28 2 1230,88
14 4 615,44
10 4 314
6 2 56,52
8 4 50,24
Karena σyang terjadi (0,7 / ) < σizin (6,17 / maka Top Plate
aman terhadap tegangan tekan
IV-12
.
Konstanta pegas (k = ) = 3.16 N/mm
. .
Gaya Pegas (F = K x X ) = 79 N
Indeks pegas (C = ) =9
. .
Tegangan geser yang terjadi (τ = ) = 488,62 N/mm2
Gambar 4.12 Diagram Alir Perancangan (Pemodelan menggunakan Sofware CATIA V5R16)
IV-14
Part Tree
Sketcher
Dengan menggunakan alur kerja seperti pada diagram alir diatas, penulis akan
mancoba memberikan hasil pemodelan dari salah satu komponen press tool
dengan menggunakan menu part design.
4.4 Pembuatan
Bila proses perancangan dan perhitungan telah selesai dan
penetapan fungsi dari setiap komponen telah ditetapkan maka proses
pembuatan dapat dimulai, dalam proses pembuatan ini penulis akan
menjelaskan proses pembuatan dari beberapa komponen press tool ini
yang dikerjakan dengan proses permesinan dan kerja bangku selain itu
penulis juga menguraikan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan dari
proses pembuatan press tool ini dan waktu permesinan.
4.4.1.5 Pilar
1. Kerja bangku
Proses ini dilakukan untuk menghilangkan bagian yang tajam
dari benda kerja akibat proses pemotongan yang menggunakan
mesin gergaji.
2. Mesin Bubut
Proses ini dilakukan untuk membuata diameter benda kerja
mendekati ukuran sebenarnya.
3. Mesin gerinda Cylindrical surface
Proses ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan benda
kerja dan membuat ukuran lebih presisi.
IV-21
Secara keseluruhan proses pembentukan bagian-bagian press tool ini penulis coba
tampilkan dalam bentuk table
C
Keterangan :
Kb = Kerja Bangku
Fr = Frais/ Milling
Bu = Bubut
Sc = Mesin Scrap
Cy = Cylindrical Grinding
Sf = Surface Grinding
CNC M = CNC Miling
CNC B = CNC Bubut
Ht = Heat Treatment
IV-22
a. Bubut facing
x = 2 ( jumlah pemakanan )
1000
n = 19 x 1000
π x 25
n = 19000
78,5
n = 242 rpm
IV-23
1,03 ~ 1
b. Center drill
D kecil = 3 mm
D besar = 6 mm
Sr = 0,2 mm / put
X = 1 kali
1000 19
1000
1344
3 6
3.14
2
L(dalam center) = 4,5 mm
4,5 1
0.02 2 0,04
0,2 1344
19 1000
3,14 20,5
19000
64,37
295,16
9,49 ~ 9,5
IV-24
19 1000
3,14 16
19000
50,24
378,18
. ,
1,05 ~ 1
110 25
1,15
10 239
Total waktu permesinan dalam pembuatan pilar adalah 12,69 ~13 menit
IV-25
Contoh
Perhitungan biaya material pada bagian Punch Piercing 1.
Dimensi material : Ø 55.8 x 30
Jenis material : Amutit
Berat jenis : 0.000008 kg/mm3
Harga material : Rp. 62.000 /Kg
uji coba kedua dilakukan pada hari jum’at tgl 10-08-2007 pada percobaan ini
penulis hanya melakukan uji coba pada proses pemotongan (piercing dan
Blanking) dan proses pembentukan gaya potong dan gaya pembentukan yang
terjadi adalah sebagai berikut
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses perancangan, perhitungan, pemodelan gambar
kerja dan pembuatan, mengenai press tool pembuat gasket cylinder head.
Setelah dilakukan uji coba terhadap alat yang penulis buat, maka dapat
disimpulkan bahwa alat bantu yang penulis buat dapat berfungsi melakukan
dua proses sekaligus dalam satu konstruksi alat, proses yang dimaksud
adalah proses cutting (piercing dan blanking) dan proses forming
(embossing), namun masih terdapat kekurangan pada produk yang
dihasilkannya, sisi luar dari produk masih terdapat sisa pemotongan hal ini
dapat dimungkinkan terjadi dikarenakan clearance antara sisi potong punch
dan dies terlalu besar, clearance antara sisi potong punch dan dies
membesar dapat terjadi pada saat proses heat treatment, dan penentuan
pegas yang tepat sangat menentukan pada proses forming (embossing).
5.2 Saran
Untuk mengoptimalkan fungsi dari press tool ini, maka penulis
menyarankan. Agar clearance antara sisi potong punch dan dies tidak
membesar pada waktu proses heat treatment bagian-bagian yang
berpasangan sebaiknya disatukan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
heat treatment. atau proses heat treatment dilakukan dengan menggunakan
tungku kedap udara (vacum furnace). Penggunaan pegas pada proses
forming (embossing) dapat diganti dengan pegas yang lebih baik.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
Limited
Lampiran 1.1 Kecepatang potong rencana
Lampiran 1.2 Perhitungan press tool dengan bebagai macam proses (Tool Design 2)
Lampiran 1.3 Penentuan gaya pada proses pembentukan dengan material
tembaga lunak ( Tool Design 2)
Lampiran 1.4 Penentuan factor tegangan wahl dan tegangan geser yang diizinkan pada
pegas tekan (Elemen Mesin jilid 1)
Lampiran 1.5 Tabel Ulir
Lampiran 1.6 Tabel momen inersia
Lampiran 1.7 Engine Cylinder pada sepeda motor Yamaha F1ZR beserta komponen-
komponenya
1 2 3 4 5 6 7 8
A A
15
19
B B
' Teknik Mesin POLBAN
2
. . 4 BAUT EMBOSSING 19 . . Dibeli
. . 4 SPRING EJECTOR 18 . . Dibeli
8 . . 4 SPRING EMBOSSING 17 . . Dibeli
14 . . 2 SPRING PILAR 16 . . Dibeli
C . . 1 SHANK 15 ST 37 40 x 35 Dibuat C
17 3
. . 2 BUSH 14 BRONZE 40 x 60 Dibuat
12 . . 1 STOPER 13 ST 37 56 x 52 x 22 Dibuat
. . 2 PILAR 12 ST 60 22 x 127 Dibuat
. . 4 GUIDE EJECTOR 11 ST 37 10 x 102 Dibuat
16
. . 1 EJECTOR 10 ST 37 142 x 112 x 10 Dibuat
11 . . 1 PUNCH EMBOSSING 9 ST 37 80 x 80 x 17 Dibuat
7 . PUNCH PIERCING 2 8 AMUTIT 55 x 26
D . 4 D
4
. . 1 PUNCH PIERCING 1 7 AMUTIT 15 x 45
9 . . PUNCH BLANKING 6 AMUTIT 112 x 80 x 32
5 1
. . 1 DIE BLANKING 5 AMUTIT 122 x 106 x 17Dikeraskan 62 HRC
10 . . 1 DUDUKAN DIE BLANKING4 ST 37 122 x 106 x 11 Dibuat
. . 1 PUNCH HOLDER 3 ST 37 142 x 122 x 17 Dibuat
18 . . 1 TOP PLATE 2 ST 37 222 x 142 x 22 Dibuat
. . 1 BOTTOM PLATE 1 ST 37 222 x 142 x 22 Dibuat
E E
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan
6
1 Digambar . .
ALAT BANTU PRESS TOOL
SKALA
13 Diperiksa . .
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . .
CNC milling
N8 A-A
A 1.tol 0,02 A
A 4x 15 gerinda
25 N6
B B
' Teknik Mesin POLBAN
4x 6
N6
gerinda 0,02 A 0,02 A
220
160
90
C C
A 8
M
2X
R6
70.5
140
116
80
41
65
D D
M5
20
2X 16 H7
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
25
10 4x 10 4X 16 N6
B gerinda B
' Teknik Mesin POLBAN
0,02 B 0,02 B
2X 28 H7
C C
58.5
140
116
110
80
64
40
10
B
B
D 50 D
53
64
90
96
160
220
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
N8
A 3.tol 0,02 A
0,02 C 0,02 C
53 gerinda
C-C N6
15
3
B 10 B
N6
' Teknik Mesin POLBAN
8x 10 H7
gerinda C 16
2X 6
4X 8
6X M 8
C C
120
96
90
53
50
D B D
40
58.5
110
116
140
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
A N8 A
4.tol 0,02
0,02 D
gerinda 0,02 D
N
9
B N6 B
D
' Teknik Mesin POLBAN
gerinda
104
58.5
40.54
C 40 C
4X R 10.77
4X R
85.92
79.
120
96
53
H H
7.9
04
D D
8
2X
2X
6
8
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
N8
A A
5. tol 0,02
104
58.5
40
E-E
E
B 4x R 9.75 B
' Teknik Mesin POLBAN
6
2x
D D
85.92
77
120
96
53
12
4x
R9
2x
C C
8
E
2x
40.54
D-D 0,02 E
D gerinda D
0,02 E
12
N6
E N6
gerinda
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
N8
A A
6.tol 0,02 E-E
0,02 F
2.61 4X 8
gerinda 2.12
N6 F
R1
18
B B
28
8
' Teknik Mesin POLBAN
2X 8 2X 6
N6
gerinda 4x 10
0,02 F
C 85.83 C
4x R 9.73
4x R 8.98
54
77.96
40.54
58.5
52.
41
E E
D D
53
56.5
62
90
110
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
A A
CNC bubut CNC bubut
N6 N6
7.tol 0,02 8.tol 0,02
B B
' Teknik Mesin POLBAN
17
170 0,02 F 0,02 G
10 p6
G
7.96
M 10
170
52.5
C C
14
53
13
18.67
38
16
F 48
D 28 D
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:1 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
N8
A 9.tol 0,02 A
M 5
4X 6
X R
4
F F
B B
' Teknik Mesin POLBAN
53
53
C C
58.5
64
G
64
.5
.2
58
R0
R0
G
D D
12
8
64
75 skala 5:1
. . 1 PUNCH EMBOSSING 9 ST 37 80 X 80 X 17 .
E E
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:1 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
CNC milling
A N8 A
10.tol 0,1
7
B B
' Teknik Mesin POLBAN
110
90
85.83
83
C 53 C
4x R 10.73
4x R 7.98
40.54
96
79.96
58.5
78.
140
116
105
D D
4x 3
4x 6
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:2 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
bubut
N8
A 11.tol 0,1 A
8
3
M6
6
B 38 B
' Teknik Mesin POLBAN
105
bubut
N8
C 12.tol 0,02 C
0,02 H
20 h6
16 p6
gerinda
N6 H
D D
5
4
1
105
1
4
5
120
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:1 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
A A
milling
N8
13.tol 0,1
B B
' Teknik Mesin POLBAN
39
54.94
5
52
45
3
17
C C
8
10
20
D D
. . 1 STOPER 13 ST 37 56 x 52 x 22 .
E E
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:1 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE
bubut
N8 0,02 H
A A
14.tol 0,02
28 p6
1
20 H7
36
4
H
5
24
1
B B
4
' Teknik Mesin POLBAN
33
5
bubut
N8 22
15.tol 0,1
R1
C C
5
4
2
M 10
50
40
5
D D
35
45
60
. . 1 SHANK 15 ST 37 40 X 35 .
. . 2 BUSH 14 BRONZE 40 x 60 .
E E
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan
SKALA Digambar . .
F
(PEMBUAT GASKET CYLINDER HEAD) 1:1 Dilihat . . F
NO. GAMBAR SIZE