Professional Documents
Culture Documents
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal
dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata
“medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media
dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara
sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.
Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam
suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Gerlach dan Ely (1971) mengatakn bahwa apabila di pahami secara garis besar adalah
manusia, materi dan kejadian yang embangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah media secara khusus, pengertian media dalam proses belajar
menggajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis, potogrfis dan elektronik dan
menyusun kembali Media Pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya
disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah
e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media
pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan
ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian
media yaitu :
(1) orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga
memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru,
dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam
Ibrahim, 1982:3)
(2) saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber
(pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
(3) komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan
kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)
4) media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,
perhatian, dan minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan
(Sadiman, dkk., 2002:6)
5) alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara
lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
1.2 Klasifikasi
(1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang),
proyeksi overhead, slides, dan filmstrips,
(2) visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,
pemaran, papan info,
(5) cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala,
lembaran lepas (hand-out),
(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat
guna dan berdaya guna,
(4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah
(1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan
kegiatan belajar.
1.4 Manfaat
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu (1) media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan, (2) media pengajaran dapat mengatasi
perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil ekonomi, (3)
media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar
yang sulit diperoleh dengan cara lain, (5) media pengajaran dapat membantu
perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam
kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan pemutaran film tentang suatu
kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan
pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan, (6)
media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha
mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, (7) media pengajaran dapat
mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran, yaitu (1)
pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas, (2) pemanfaatan media di
luar situasi kelas atau di luar kelas, meliputi (a) pemanfaatan secara bebas yaitu media
yang digunakan tidak diharuskan kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan
pengawasan dad pembuat atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan
prosedur dan pola tertentu, dan (b) pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu
digunakan dalam serangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi
target) tertentu dengan mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka
dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, (3) pemanfaatan media secara perorangan,
kelompok atau massal, meliputi (a) pemanfaatan media secara perorangan, yaitu
penggunaan media oleh seorang saja (sendirian saja), dan (b) pemanfaatan media secara
kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang) maupun kelompok besar (9—40 orang), (4)
media dapat juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh orang
yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru dalam
memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu (1) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (2) isi
materi pelajaran, (3) strategi belajar mengajar yang digunakan, (4) karakteristik siswa
yang belajar. Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan
siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang disampaikan
melalui media harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan berbahasa atau kosakata
yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang
disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jumlah siswa.
Artinya media yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
1) Meletakan dasar-dasar yang kongkret untuk berpkir, oleh karena itu menggurang
verbalisme.
5) Menunbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu teruta melalui gambar hidup.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus
diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media hams
secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai
selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan
untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3) tidak ada satu pun media dipakai untuk
mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk
menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat
dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4)
pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran,
mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5)
untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-
masing media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik
lingkungan. Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat
digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain (1) sebelum memilih media
pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik
untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan
kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi
dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran, (2)
pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan
dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau
sekedar sebagai selingan, (3) pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat
(a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media,
(c) biaya pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih harus sesuai
dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik
siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang
belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan
tiap tiap media pembelajaran, (3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada
siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar
siswa, (4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan
bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Seorang guru terlebih dahulu harus mengenal/memahami karakter siswanya dengan baik
agar dalam proses belajar mengajar dapat memilih media yang baik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Anak didik/siswa dapat diidentifikasi melalui 2 (dua) tipe
karakteristik, yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus. Karakteristik umum
meliputi umur, jenis kelamin, jenjang/tingkat kelas, tingkat kecerdasan, kebudayaan
ataupun faktor sosial ekonomi. Karakteristik khusus meliputi pengetahuan, kemampuan,
serta sikap mengenai topik atau materi yang disajikan/diajarkan. Hal ini penting karena
langsung berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih media dan
metode mengajar (Latuheru, 1998:3).
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini
memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu, sebaliknya tanpa minat tidak mungkin melakukan sesuatu.
Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaiatannya dengan sifat-sifat siswa, baik yang
bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif, seperti
motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya (Usman, 2002:27).
Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keefektifan belajar siswa.
Jadi, unsur efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran (James dalam Usman, 2002:27).
Berikut ini jenis-jenis media yang sering digunakan dalam proses belajar menggajar di
dunia pendidikan
1). Poster
a. Pengertian
Poster menurut Arsyad (2007) merupakan media visual dua dimensi berisikan gambar
dan pesan tertulis yang singkat. Poster tidak hanya penting untu menyampaikan pesan-
pesan tertentu tetapi mampu pula untuk mempenggaruhi dan memotivasi tingkah laku
orang yang melihatnya.
b. Fungsi
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik perhatian,
banyak iklan mengunakan teknik-teknik poster dalam menarik prhatian demi kepentingan
produksinya, poster dapat menarik perhatian karena uraian yang memadai secara
kejiwaan dan merangsang untuk ilustrasi ynag sanggat dramatik.
c. Tujuan
Tujuan di gunakan media poster adalah :
1. dalam Penggajaran, bertujuan sebagai dorongan atau motivasi kegiatan belajar siswa,
poster dapat meranggsang anak untuk mempelajari ebih jauh dan ingin lebih tahu hakekat
dari pesan ynag di sampaikan melalui poster terebut.
2. Papan Flanel
a. Pengertian
Menurut Sudiman (2002) papan flanel merupakan kain flanel yang dipasang pada papan
sebagai tempat untuk menempel gambar ataui tulisan yang telah disisipkan terlebih
dahulu
b. Fungsi
Papan flanel merupakan media gratis yang efektif sekali berfungsi dalam menyajikan
atau menyampaikan pesan-pesan tertentu pada sasaran tertentu pula
c. Tujuan
Dengan menggunakan papan flanel diharapkan siswa mampu dan menerima pelajaran
dengan baik
d. Manfaat
1. dapat menimbulkan motivasi bagi siswa untuk rajin belajar
2. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
3. dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
e. kelebihan dan kekurangan
kelebihanü
1. papan flanel dapat dipakai berulang-ulang
2. dapat menimbulkan pelajaran untuk informasi secara langsung bagi yang melihatnya
3. bahan-bahan yang akan ditempel mudah menyimpannya di dalam amplop khusus
4. digunakan untuk penyuluhan dan tempat memvisualisasikan berbagai pelajaran
kekuranganü
1. bahan-bahan flanel dapat menempel pada sesama bahan flanel
2. bila terhembus angin dapat meluncur ke bawah atau mudah sekali jatuh
3. untuk membuat guntingan sebagai bahan visualisasi yang akan ditempelkan memakan
waktu yang lama
4. adanya bahan selain flanel yang dapat menempelkan guntingan pada flanel atau bahan
berbulu lainnya
f. cara menggunakannya
1. letakkan papan flanel di depan kelas
2. sebelumnnya telah dipersiapkan kertas-kertas dengan berukuran yang sama rata yang
berisi tulisan atau poin-poin yang berkenaan dengan materi yang akan disampaikan pada
proses pembelajaran
3. tempelkan guntingan-guntingan kertas pada papan dengan mengurutkannya secara
teratur ke bawah
4. papan dimiringkan dan diberi sandaran supaya guntingan-guntingan yang telah
dipasang tidak meluncur ke bawah
5. letakkan papan sesuai dengan tinggi mata orang atasu siswa yang melihatnya
6. guru menjelaskan atau menyampaikan materi secara bertahap sesuai urutan-urutan
materi yang ada pada papan flanel
4. SPESIMEN
a. pengertian spesimen
spesimen merupakan sebagian dari jenis atau seagian dari kelompok benda yang sama
untuk di jadikan contoh. Spesimen juga dikatakan sebagai benda sebenarnya tapi benda
tersebut sudah diawetkan.
b. Fungsi
1. Merangsang minat untuk meluskan pengetahuan.
2. Menimbulkan perhatian kepada subjek yang digarap.
3. menyediakan bahan untuk membuat papan pertunjukan atau pameran.
4. mendorong untuk berfikir dan menyelidiki sendiri.
c. Tujuan dan mafaat
1). Mengingatkan akan rasa cinta dengan alam.
2). Memungkinkan pelajar melihat mahluk hidup yang benda dalam lingkngannya.
3). Mengembangkan kemampuan untuk mengadakan pengawetan.
4). Dapat meningkatkan dan memuaskan perasaan ingin tahu.
6. LABORATORIUM BAHASA
a. Pengertian
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam
bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.
b.Fungsi
c. Tujuan dan Manfaat
d. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
2. Materi yang disajikan bisa langsung didengarkan oleh siswa.
3. siswa dapat mengetahui langsung kesalahan-kesalahan dalam mengucapkan.
4. suara guru yang didengar oleh siswa dapat diulang berkali-kali karena tersedia alat
perekamnya.
5. kemampuan memonitor dan bekerja dengan masing-masing siswa (dalam bentuk
pelajaran) lebih mudah.
kekurangan
1. sistim perawatan alat-alat yang lebih intensif
2. apabila ada kerusakan maka memerlukan biaya yang sangat besar untuk
memperbaikinya.
3. tidak terdapat pada semua sekolah karena biaya pembangunannya mahal sehingga
tidak semua siswa mengetahui manfaat dan cara penggunaannya.
e. Cara Menggunakan
7. Peta
a.Pengertian
Peta adalah suatu penyajian visual atas permukaan bumi.
b. Fungsi
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi
c. Tujuan dan Manfaat
Tujuanü
1. Memungkan para siswa untuk mengerti posisi kesatuan politik, daerah kepulauan, dan
sungai-sungai.
2. memberikan keterangan wilayah, jarak, arah, bentuk, luas dan hubungan-hubungan.
3. melengkapi orientasi pengertian dan pengalaman berbagai daerah yang luas dan
bergerak.
4. memberikan bahan deskriktif.
5. melengkapi suatu dasar visual guna pembangunan dan perkembangan.
Manfaatü
1. menyajikan keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung,
bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya.
2. menyajikan data-data budaya dan kemasysrakatan seperti pola bahasa atau adat
istiadat.
d. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan, Dan
lain-lain.
2. merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh feografis.
Kekuranganü
e. cara menggunakan
8. Sketsa
a. Pengertian
sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa denah, karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka
setiap guru yang baik haruslah dapat menggunakan ide-idenya kedalam bentuk sketsa-
sketsa, selain dapat menarik perhatian murit, mrngindari ferbalisme dan dapat
memperjelas penyampaian pesan, harganyapun tak dipersoalkan sebab media ini dibuat
langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara lisan
atau verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya menggunakan benda-benda
sebenarnya : kupu-kupu telornya, ulat kepompong, serta proses itu sendiri. Atau kalau
tidak mungkin bisa dengan menggunakan gambar atau fotonya. Tetapi itu memerlukan
waktu dan biaya.
a. Fungsi
b. Tujuan dan Manfaat
c. Kelebihan dan Kekurangan
d. Cara menggunakannya
9. Papan Buletin
Papan buletin tergolong kedalam media grafis yang ergolong dalam media fisual.
a. Fungsi
1. berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan saluran yang
dipakai melalui indra pengelihatan.
2. berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan.
3. berfungsi menyampaikan pesan-pesan tertulis seperti karangan, berita teature.
b. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. Medianya sederhana dan relatif mudah, murah bila ditinjau dari segi biayanya.
2. Membuat siswa lebih bersemangat dalam menerima pelajaran.
3. Sifatnya konkrit, lebih relialitis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan
media visual semata.
Kekuranganü
1. ukuran gambar dan tulisan sering kali kurang tepat untuk pengajuan dalam kelompok
besar.
2. mememlukan ketersediaan sumber dan ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat
memanfaatkannya.
10. Media Transportasi
a. Pengertian
Media transportasi adalah media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan dan
sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisikan pesan-pesan tersebut
memerlukan alat-alat khusus untuk memproyeksikan yait OHP.
b. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihanü
1. Guru selalu bertatap dengan siswa karena OHP dapat diletakkan didepan kelas dan
dengan demikian ia dapat selalu mengendalikan kelasnya.
2. Transparasi dapat dibuat dengan sendiri oleh guru baik dibuat secara manual maupun
melalui proses cetak, salin dan kimia.
3. peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan peralatan khusus.
Kekuranganü
1. listrik pada ruangan atau lokasi penyajian harus tersedia
2. tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding atau
tembok atau layarlurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk
tropesium.
3. harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan uutan baik dalam hal penyajian
maupun penyimpanan.
c. Cara menggunakannya
1. periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan peralatan pada tegangan pada peralatan.
2. hubungkan OHP dengan sumber listrik.
3. letakkan tombol ON/OFF keposisi ON.
4. letakkan transparasi pada posisi yang benar (diatas strage).
5. aturlah posisi lend head assembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan
energi key stone effect.
6. aturlah tombol pengatur fokus sehingga didapatkan hasil gambaran proyeksi yang jelas
dan tajam.
c. manfaat
1. permainan/simulasi dapat meningkatkan minat, perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar
2. permainan/ simulasi dapat mengubah sikap sosial siswa terhadap individu/ kelompok,
mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, keterampilan pribadi dan kreatifitas.
3. permainan dapat memupuk keberanian, kemantapan penampilan siswa untuk menjadi
biasa dan terampil dalam menanggapi masalah sosial serta bertindak secara spontan tanpa
memerlukan persiapan dalam waktu lama.
13. Kartun
a. Pengertian
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang di desain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun terdapat
sejumlah kartun yang berfungsi membuat orang tersenyum, seperti halnya kartun-kartun
yang dimuat dalam surat kabar
b. Manfaat dan tujuan
a. Untuk motivasi
Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan
minat belajar siswa, ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat motivasi
yang berguna dui kelas.
b. Sebagai ilustrasi
Seorang guru melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun dalam menggambarkan
konsep ilmiah pengajaran sains. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa
pertanyaan tentang ada tidaknya situasi ilmiah yang dapat digambarkan dalam kartun.
c. Untuk kegiatan siswa
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan,
keselamatan mengemudi dan lain-lain
c. Fungsi
Untuk mempengaruhi pendapat umum bahwa terletak pada kekompakkannya,
penyederhanaan isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan
secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor
14. Gambar/foto,
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum
dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis
karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud
aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelebihan media ini ialah:
a. Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal.
b. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda
maupun tua.
c. Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Kelemahannya.
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Contoh : Foto Candi Prambanan
15. Diagram
Ciri-ciri diagram yang baik.
a. benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas.
b. cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c. penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah
atau dari kiri ke kanan.
Contoh Diagram: Letusan Gunung Berapi
Peta/flip cahrt adalah: lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi
dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk
menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilidjadi satu secara baik
agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa:
a. Gambar-gambar c. Huruf-huruf
b. Diagram d. Angka-angka
Peta tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat peta
lipat tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana petatersebut
ditempatkan
Contoh Filip Chart
Cara Membuat Flip Chart
Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan
untuk menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart
adalah sebagai berikut:
a. Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
b. Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut
(seperti pada gambar 1). Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung
pita.
c. Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut. Peta ini dapat
digantungkan pada papan tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
d. Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
e. Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan
triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain; papan tikar, felt board (papan
berlubang)
Pada dasarnya OHP/OHT berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang
jaraknya relatip pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar. Proyektor ini
direncanakan dibuat untuk dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan
yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
OHP/OHT secara umum digunakan untuk:
a. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran
transparan/plastik (acetate) atau gulungan transparan (scroll).
b. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
d. Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
e. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
f. Contoh : bagaimana gaya magnit bekerja terhadap serbuk besi.
g. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu.
Contoh : dengan filter khsus dapat ditunjukkan diagram aliran suatu cairan.
i. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu.
Contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/tustel model S. L. R (single lens
reflect).
Overhead projector sampai saat ini ada 2 macam, yaitu :
a. OHP type standard (standar lecture haal type)
b. OHP type portable (dapat dilihat dan ringan, mudah dibawa)
Dari bagian-bagian pokok di atas dapat dijelaskan cara kerja OHP type model
stanrd dan model portable, seperti pada gambar di bawah ini. Posisi / Letak Layar
Dengan Ohp. Posisi layar dan letaknya juga harus diatur, sehingga gambar pada layar
tidak miring atau sebagian mengecil. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur sinar
yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan
proyektor tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan. Ada dua
kemungkinan distorsi yaitu distorsi horizontal dan distorsi vertikal. Distorsi vertikal
disebabkan penyimpanan proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau
terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke atas). Sedangkan distorsi horizontal
disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan dari
posisi layar.
Teknik-Teknik Penyajian
a. Pada waktu penggunaan OHP, guru dapat melakukannya sambil berdiri. Pada
Membuat Overhead Transparansi (OHT)
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan dari yang sederhana sampai
yang rumit atau memakai alat pembuat/untuk mengkopy transparan yang disebut
“transparan maker” cara pembuatan transparan adalah sebagai berikut:
Bahan dasar transparan berupa sejenis plastik tipis yang disebut acetate dijual dipasaran
dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam yang berbeda. Yang umum
dipakai dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan langsung
pada transparan dapat dikerjakan 2 cara yaitu:
1) Menuls/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni (Transparance pen)
2) Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
http://edywihardjo.blog.unej.ac.id
20. Audiotape
Kelebihan-kelebihan Audiotape
Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.pengisi waktu saat menunggu
mendengar sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain) merupakan alternatif bagi yang
tidak senang membaca atau yang mempunyai kesulitan membacapendengar dapat me-
review-nya sambil menunggu atau melakukan atau melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan komponen lain
yaitu adanya tape dan alira listrikØ
Tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku terlebih dahuluØ
Bila ingin menvermati kembali isi buku, harus me-review-nya kembali sampai
menemukan yang dimaksdukan, baru kemudian memutarnya kembalihal-hal penting
tidak bisa digarisbawahi atau diberi tanda khusus.Ø
Tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.Ø
Optimalisasi Audiotape
Matikan tape dan ulangi hal-hal yang perlu dihafalkan
Buatlah catatan selama atau setelah selesai mendengarkanØ
Dengarkan hal-hal oenting atau hal-hal yang sulit beberapa kali.Ø
Kalau ada buku manualnya, lihat dan cermatilah terlebih dahulu sebelum mendengarkan
kaset.Ø
Kelemahan Videotape
22. Internet
Kelebihan Internet
Memungkinkan akses informasi ke banyak nara sumber.Ø
Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.Ø
Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan perusahaan.Ø
Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia yang
tertarik pada tema yang sama.Ø
Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat web sendiri,
mengirim berita ke mana saja.Ø
Kelemahan Internet
Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan kelengkapan seperti
komputer, modern ISP (Internet Service Provider), dan saluran telepon. Namun demikian
kalau kita tidak memiliki perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaan-
perpustakaan atau ke tempat penyewaan internet;Ø
Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan memilih dari
sejumlah pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi kita;Ø
Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa kebenarannya, sebab tidak
semua informasi selalu benar atau baik untuk kita.Ø
Operasikan Internet
Sebaiknya kita tetapkan dulu hal-hal yang ingin kita cari, sebelum kita mengoperasikan
internet, kecuali kalau memang mempunyai waktu untuk untuk mengadakan
penjelajahan.Ø
Untuk penggemar/pengguna internet pemula, agar mendapatkan pengalaman awal,
lakukanlah penjelajahan terhadap sesuatu yang bersifat hiburan atau yang menarik
motivasi agar semakin mencintai internet.Ø
Bertanyalah terlebih dahulu kepada instruktur sebelum mulai membaca, agar tidak terjadi
kekeliruan.Ø
Belilah buku tentang hal tersebut.Ø
PAPAN MAGNETIK
Merupakan papan pamer yang terdiri dari dari permukaan baja tipis yang dilapisi magnet.
Objek dan informasi yang ingin ditunjukkan/dipamerkan diletakkan diatas karton yang
dibelakangnya terdapat magnet kecil sehingga dengan mudah karton itu ditempelkan ke
papan magnet dan dipindah-pindahkan. Papan magnetik pada dasarnya mirip chakboard
tetapi permukaan bagian belakang chalkboard dilapisi dengan lembaga baja sehingga ia
akan mengikat bahan yang ditempelkan pada board,yaitu bahan yang bersifat magnetik
atau dilapisi bahan magnetik. Bahan yang digunakan pada papan magnetik adalah
magnetized rubber strips,magnetic letterset dll. Papan magnetik sering digunakan oleh
guru olahraga,misalnya untuk menjelaskan strategi dan pergerakan posisi pemain bola.
• Cara pembuatan :
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat papan magnetik seperti
tripleks,pelat besi,mesin bor,alat penyerut,kertas gosok,paku,palu,obeng,alat
pemotong,cat,kikir,potongan-potongan magnet,pelat aluminium siku
2. Ambil pelat besidan tripleks,kemudian potong sesuai ukuran papan tulis
3. Ratakan permukaan tripleks dan pelat besi dengan alat penyerut,kikir dan kertas gosok
4. Pada bagian-bagian tertentu dari pelat besi dilubangi untuk paku dengan menggunakan
mesin bor
5. Lapiskan tripleks dan pelat besi menjadi satu kesatuan dengan menggunakan paku dan
sekrup
6. Memberi bingkai aluminium pada semua sisi papan magnetik
Mengecat permukaan plat besi
PAPAN FLANEL
Merupakan media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis.
Gambar-gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga
dapat dipakai berkali-kali. Pada taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk
menempelkan huruf-huruf dan angka-angka.
Tujuan
Modul merupakan bahan ajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara
mandiri denagn bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Modul dibuat berdasarkan
program pembelajarn yang utuh dan sistematis sehingga dirancang untuk sistem
pembelajaran mandiri. Didalamnya mengandung tujuan,bahan dan kegiatan belajar serta
evaluasi. Oleh karena itu cakupan bahasan materi dalam modul lebih fokus dan
terukur,serta lebih mementingkan aktifitas belajar pembacanya,semua sajiannya
disampaikan melalui bahasa yang komunitatif. Dengan sifat penyajian tersebut,maka
proses komunikasi dua arah bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat menggantikan
beberapa peran mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerlaeh. V.G dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media a Systematic Approach.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc
2. Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan (Cetakan ke-7). Bandung: Penerbit PT.
Citra Aditya Bakti
3. Levie, W. Howard dan Lentz, Diane. 1975. Pietorial Memory Process. AVCR Vol. 23
No. 1 Spring 1975. PP. 91-97.
4. Arsyad. Azhar. 2007. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarrta
5. Sadiman, Arif. S. 2002. Media Pendidikan Pengajaran, Pengembangan dan
Pada hakikatnya,ada berbagai macam bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai penunjang guna tercapainya tujuan pembelajaran.akan tetapi dalam hal ini
penulis hanya akan membatasi kepada media yang akan digunakan dalam upaya
tercapainya kompetensi dasar seperti yang sudah penulis jelaskan di atas.
1. 1. Papan Tulis.
1. I. Bentuk.
Papan tulis adalah salah satu media yang banayk digunakan disekolah-sekolah.biasanya
papan tulis dibuat dari bahan kayu walaupun ada sebagian yang dibuat dari bahan slate
( batu tulis ) akan tetapi yang dari bahan slate ini biayanya mahal dan sangat sukat
memperoleh sheetnya,sehingga papan dari bahan slate ini sangat jarang sekali
digunakan.bentuk dan model papan tulis biasanya segi empat atau peresegi panjang
dengan tiang penyangga
Ada tekhnik khusus yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam menggunakan papan
tulis agar tujuan pembelajaran bisa di capai dengan baik, diantaranya :
Gambar dapat dipelajari secara individual ( sendiri ) tapi bisa juga dipelajari dalam
kelompok kecil ataupun besar.bahkan gambar bisa juga digunakan dengan cara Display,
yaitu gambar-gambar di tempel pada papan buletin,berguna untuk mengajar,menjadikan
ruangan menarik,mendorong motivasi,minat,perhatian dan menambah pengetahuan siswa
(Oemar Hamalik:1989).
Menurut Oemar Hamalik ( 1985 : 134 ) telavisi adalah perlengkapan elektronik yang
pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Dalam hal
ini, televisi sama dengan film, bisa dilihat dan juga bisa didengar. Biasanya bentuk dari
televisi berbentuk segi empat atau kubus dengan ukuran dan model yang semakin
beraneka ragam.yang dapat menampilkan gambar dan suara sekaligus.sehingga tidak
heran jika kemudian TV-VCD juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
1. bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2. Memperluas tinjauan kelas.
3. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6. Menarik minat anak.
7. Dapat melatih guru,baik dalam pre-service maupun dalam inservice training.
8. Masyarakat di ajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian terhadap
sekolah.
9. Menghemat waktu dan dapat diputar berulang-ulang.
10. Gambarnya bisa di “beku” kan iuntuk di amati dengan seksama.
11. k. Guru bisa mengontrol sepenuhnya.
12. III. Cara Penggunaan.
1. Langkah persiapan, dalam hal ini guru harus benar-benar mepersiapkan program
pilihannya dan mempelajarinya dengan seksama sehingga guru bisa menguasai
materi pembelajaran.selain itu guru juga harus mempersiapkan siswa untuk
menerima program yang akan disajikan agar mereka berada dalam keadaan siap
untuk mengetahui apa yang akan diberikan dan apa yang akan mereka dapat.
2. Langkah pelaksanaan, pada tahap ini siswa melihat,mendengar dan mengamati
serta mengikuti dengan seksama proses yang sedang berlangsung dalam layar
televisi.
3. Follow Up, pada fase ini siswa di ajak untuk mendiskusikan apa yang sudah
mereka dapat dari tayangan televisi tersebut.
4. K. PENGGUNAAN MEDIA
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen
dan siswa /mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien.hal itu antara lain karena disebabkan oleh
kecenderungan Verbalisme, ketidaksiapan siswa / mahasiswa, kurangnya minat dan
gairah, dsb.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan itu adalah penggunaan media secara
terintegrasi dalam proses belajar mengajar.hal itu sangat penting sekali mengingat fungsi
media selain sebagai stimulus informasi, sikap dll. Juga untuk meningkatkan keserasian
dalam penerimaan informasi.
Sebagai contoh dalam pelajaran Fiqih. Apabila kompetensi dasar yang ingin kita capai
adalah bagaimana kemudian siswa bisa mempraktekkan dan atau mengerjakan Sholat
dengan baik,maka kita bisa menggunakan beberapa media yang mungkin dapat membuat
siswa semakin faham dan dapat mempraktekkan sholat itu dengan baik, diantaranya
adalah dengan menggunakan media pembelajaran papan tulis.karena dengan papan tulis
ini kita dapat menjelaskan kepada siswa tentang materi suatu pembelajaran dengan
tulisan-tulisan yang mungkin dapat membuat siswa mengerti suatu materi pembelajaran
ketimbang ketika guru hanya menjelaskan suatu materi pembelajaran dengan verbalisme
saja. Mengingat media papan tulis adalah salah satu media yang sudah dianggap kuno
dan ketinggalan zaman sehingga terkesan membosankan,maka sangat diperlukan
kreatifitas seorang guru agar penggunaan media papan tulis bisa menjadi
menyenangkan.baik itu menyangkut bentuk, ukuran, bahan, warna bahkan tata letak
papan tulis tersebut.karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap penglihatan siswa
dan terhadap guru yang mengajar (Oemar Hamalik:1989).
Sehubungan dengan materi pelajaran fiqih dengan pokok bahasan tata cara sholat, dalam
hal ini guru bisa menulis dan menerangkan apa saja gerakan dalam sholat dan bagaimana
urutan gerakan-gerakan tersebut.paling tidak dalam hal ini, siswa sudah punya sedikit
informasi dan atau gambaran tentang gerakan – gerakan sholat.
Media pembelajaran lainnya yang dapat digunakan oleh guru adalah visual, yaitu berupa
gambar-gambar ( seperti yang terdapat pada contoh gambar ……). Hal itu mengingat
kondisi setiap siswa yang berbeda-beda dalam memahami suatu materi
pembelajara.dengan media pembelajaran visual ( gambar ) ini,siswa dapat punya
gambaran tentang materi suatu pembelajaran yang kemudian akan menjadi stimulus bagi
siswa dalam memahami suatu pelajaran.mengingat media visual akan dapat
menvisualisasikan sesuatu yang akan atau sudah dijelaskan dengan lebih konkrit dan
realistis (Asnawir : 2002).
Dalam hal hubungannya dengan materi pelajaran fiqih dengan pokok bahasan sholat,
ketika siswa sudah punya sedikit informasi dari guru tentang apa dan bagaimana urutan
gerakan sholat, maka dengan penggunaan gambar sebagai media pembelajaran, siswa
akan dapat lebih mudah lagi dan punya gambaran yang jelas apa dan bagaimana tata cara
ibadah sholat itu dilakukan.
Selain hal itu, kita juga bisa menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual ( TV –
VCD ), hal itu mengingat TV – VCD dapat memberikan proses kejadian yang sebenarnya
pada suatu peristiwa.aspek tersebut secara simultan dapat di dengar dan dilihat oleh
siswa.sehingga diharapkan dari media tersebut akan menstimulus siswa dalam
mempraktekkan apa yang sudah dijelaskan oleh guru (Asnawir : 2002).
Sehubungan dengan materi pelajaran,dalam hal ini adalah fiqih dengan pokok bahasan
tata cara sholat, setelah siswa tahu sedikit informasi dari dan punya gambaran tentang apa
dan bagaimana urutan gerakan-gerakan sholat,maka dengan penggunaan audio visual
( TV – VCD ) ini, siswa akan dapat mengetahui proses yang sebenarnya dari tata cara
sholat tersebut. Sehingga kemudian diharapkan dengan tahu dan faham bagaimana proses
kejadian yang sebenarnya, maka siswa akan dapat mengaplikasikannya dan atau
mempraktekkan dalam kehidupan nyata.
REFERENSI
Asni Prof. Dr.H. awir DR. M. Basyiruddin Usman Drs. Media Pembelajaran. Ciputat
Pers Jakarta 2007
Nana Sudjana Dr. Ahmad Riva’i, Drs. Media Pengajaran Sinar Baru Algesindo
Bandung 2005
Oemar Hamalik. Media Pembelajaran. Penerbit Citra Aditya Bakthi, Bandung, 1989.
Sadiman M.Sc. Dkk. Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.