1. Keberadaan belerang Sebagaian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam sulfat. Belerang tersebar luas dialam. Bisa didapatkan langsung berupa belerang atau berbentuk senyawaan. 2. Pegeluaran belerang a. Cara Herman Frasch Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% b. Proses Claus Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organic. B. Sifat-Sifat Dan Kealotropan Belerang 1. Sifat fisika dan kealotropan Merupakan unsure bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa, konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam karbon disulfide. Terdapatsejumlah alotrop untuk belarang : a. Siklooktabelerang (S8) b. Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur natrium triosulfat dan asam klorida pekat. c. Siklododekabelerang (S12) 2. Sifat-sifat kimia Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan, bereaksi langsung dengan unsure-unsur bukan logam. C. Senyawa-Senyawa Yang Mengandung Belerang 1. Hidrogen sulfide a. Kejadian dan pembuatan Hydrogen sulfide terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam labolatorium, hydrogen sulfide biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi (II) sulfide dengan asam klorida encer. b. Sifat-sifat hydrogen sulfide i. Sifat fisika Hydrogen sulfide merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian. ii. Sifat kimia Sebagai asam Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan terbentuk hydrogen sulfide dan sulfide. Sebagai pereduksi Hydrogen sulfide terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida. 2. Sulfide Sulfide logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfide bersifat parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas hydrogen sulfide yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfide-sulfida logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air. 3. Belerang oksida a. Belerang dioksida i. Pembuatan Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer, atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer. ii. Sifat fisika Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk. Titik didihnya -10 oC dan mencair pada suhu 20oC dengan tekanan 3 atm. iii. Sifat kimia Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi membentuk asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan sumber hujan asam. b. Belerang trioksida i. Pembuatan Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen melalui katalisator platina apad suhu + 400oC, kemudian dikondensasikan sebagai padatan putih. ii. Sifat fisika Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik. iii. Sifat kimia Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara lembab, dan bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat. 4. Asam sulfat a. Pembuatan Pembentukan asam sulfat melibatkan konversi belerang dioksida menjadi belerang trioksida, kemudian dilarutkan ke dalam air agar terbentuk asam sulfat. i. Sumber-sumber belarang dioksida Belerang dioksida dari belerang diperoleh dengan cara menebarkan belerang cair ke dalam suatu dapur yang bersuhu sekitar 1000oC. gas dikeluarkan dan dikeringkan dengan cara melewatkan melalui asam sulfat pekat. ii. Proses kontak Pembakaran belerang selalu menghasilkan belerang dioksida. Dalam proses kontak, campuran belerang dioksida kering dan udara kering dialirkan melalui katalis vanadium pentaoksida pada suhu + 430oC, campuran gas didinginkan hingga suhu kembali seperti awal dengan cara melewatkan pada sebuah penukar panas. Pengencaran asam sulfat berasap dengan air akan menghasilkan asam sulfat. b. Sifat-sifat i. Sifat fisika Merupakan zat cair yang kental, membeku pada 10,5oC dan mendidih pada 270oC. merupakan senyawa kovalen. ii. Sifat kimia Sebagai asam Merupakan asam kuat, asam diprotik, membentuk dua ion yaitu ion hydrogen dan ion sulfat. Sebagai dehydrator Asam sulfat yang pekat akan menarik unsure-unsur pembentuk air dari sejumlah senyawaan. Sebagai agen oksidasi Bila asam sulfat berada dalam keadaan pekat dan panas, ia akan menjadi oksidator. Sebagai agen sulfonasi Asam sulfat yang pekat digunakan untuk menggantikan suatu atom hydrogen oleh gugus asam sulfonat. c. Pemakaian Biasanya digunakan untuk memproduksi pupuk, superfosfat dan ammonium sulfat. 5. Sulfit Diperoleh bila belerang dioksida dilarutkan dalam air. Larutan ini mengandung ion-ion hidronium, ion hydrogen sulfit dan ion sulfit. Asam sulfit merupakan pereduksi. 6. Sulfat Beberapa alas an pemakaian sulfat antara lain : a. Larut dalam air, menjadikan garam-garam sulfat menjadi suatu sumber yang sangat bermanfaat untuk kation logam. b. Ion sulfat bukan pereduksi ataupun pengoksidasi c. Ion sulfat merupakan basa konjugasi dari asam kuat sederhana, ion hydrogen sulfat. d. Sulfat realtif stabil dalam pemanasan. Sulfat dapat dibuat dengan cara mereaksikan langsung asam sulfat dengan suatu basa. 7. Hydrogen sulfat Hydrogen sulfat dibuat dengan cara mencampur secara kuantitatif stoikiometrik asam sulfat dengan basa yang dipilih. Larutan ini bersifat asam. 8. Tiosulfat Asam tiosulfat belum pernah diisolasi. Tiosulfat yang paling banyak dikenal adalah garam natrium tiosulfat pertrahidrat (Na2S2O3.5H2O). tiosulfat tidak stabil pada asam dan pecah menjadi sulfit. Tiosulfat merupakan pereduksi. 9. Peroksodisulfat Ion sulfat mengandung belerang pada keadaan oksidatornya yang paling tinggi, namun ia masih dapat dioksidasikan secara elektrolitik menjadi ion peroksodisulfat dalam suasana asam. 10. Belerang heksafluorida Belerang heksafluorida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan reaktif. Dibuat dengan cara membakar belerang lebur dengan gas florin. Karena stabil, maka ia mengandung racun yang rendah dan inert. Senyawa ini merupakan sumber gas penyekat dalam system listrik tegangan tinggi, selain itu juga sering digunakan untuk menutup magnesium lebur selama proses pemurnian logam. 11. Belerang tetrafluorida Senyawa ini sangat reaktif, ia terurai oleh adanya uap air menjadi hydrogen fluoride dan belerang dioksida. 12. Belerang monoklorida Senyawa ini dapat dipreparasi dengan cara meniupkan gas klorin melalui belerang lebur. Senyawa ini berbentuk cairan yang baunya tidak enak dan mengandung racun, sering dimanfaatkan sebagai vulkanisasi getah.