You are on page 1of 19

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia -

Ilmu PPKn : Pendidikan Kewarganegaraan / PMP :


Pendidikan Moral Pancasila
Sat, 15/07/2006 - 9:08pm — godam64

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan
sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.

Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan
pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Kewajiban Bela Negara Bagi Semua Warga Negara


Indonesia - Pertahanan Dan Pembelaan Negara
Thu, 31/07/2008 - 12:15am — godam64
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat
tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib
ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :


1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah
oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat
berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud
perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn
4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela
berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.

Tambahan :
Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang ingin membangun
negara islam di dalam Negara Indonesis dengan cara membangun keanggotaan dengan sistem
mirip mlm dan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan berbagai tindak kejahatan
di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan saja
ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.

 pmp dan ppkn

 Add new comment

Comments
Sun, 21/09/2008 - 12:56pm — Tamu

betul

betul....Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
tapi sangat disayangkan kalau akhir-akhir ini Aksi kekerasan yang berbau SARA mulai
merebak. bahkan terjadi di ibukota yang merupakan pusat pemerintahan. bagaimana aparat
bisa kecolongan? jangan-jangan ini memang sudah dijadikan agenda politik untuk memecah
negara ini. ah.... yang penting LIBAS orang-orang yang menginginkan perpecahan di
Indonesia.

 reply

Mon, 22/09/2008 - 8:30pm — Tamu

BETUL

Haaaaaaaaaa.............
betul betul betul betul..................!!!!!!
setuju setuju setuju...................!!!!!!!!!!

 reply

Tue, 23/09/2008 - 2:46pm — Tamu

tau gak bela negara di negara jepang bentuk nya gimana

tau gak bela negara di jepang t gmana???

 reply

Wed, 15/10/2008 - 7:31pm — Tamu

SALAH bgt....?!?!?!?!?!?!

klo kata gw salah.......KARANA TDK SESUAI DGN PRI KEMANUSIAAN DAN PRI
KEADILAN HAHAHAHAHAHAHA................
klo kata gw salah.......KARANA TDK SESUAI DGN PRI KEMANUSIAAN DAN PRI
KEADILAN HAHAHAHAHAHAHA................
klo kata gw salah.......KARANA TDK SESUAI DGN PRI KEMANUSIAAN DAN PRI
KEADILAN HAHAHAHAHAHAHA................

 reply

Thu, 20/11/2008 - 3:40pm — Tamu

setuju

emang bela negara sangat penting karena jika masyarakat tidak mau untuk membela negara
maka negara itu akan hancur
 reply

Sat, 22/11/2008 - 11:56am — Tamu

YAP

AKE JUGA TUH..HHA..!

 reply

Mon, 09/02/2009 - 6:21pm — Tamu

baiklahh

ikutt setuju !! haha ,, gga pede bngedd !!

EAA eang pastii stujuu !!! kitta uuajibb bela negara qllu ingin bangsa kitta mjjuu !!

 reply

Wed, 18/02/2009 - 2:59am — Tamu

bodoh

buat ap i2 dibahas....,,ngak ketemu jwbnya...!!


klo yg tua msh duduk dibangku pemerintahan!!!
yg tua2 tu,,.mikir buat 7 kturunannya..aj!!

mending Sok asik aj...yg penting perut lu,,keisi!!

 reply

Thu, 19/02/2009 - 11:36am — Tamu

tanah airku Indonesia

ga usah d suruh gwe duluan

 reply

Mon, 23/02/2009 - 8:26pm — Tamu

Ya iyalah kita kudu bela

Ya iyalah kita kudu bela negara kita,


Hargai donk bung karno sama pahlawan2 yang lain yang udah susah payah mempertahankan
Indonesia kita....... ^_^

 reply
Sun, 22/03/2009 - 9:59pm — Tamu

hmmm....

hmmm......klo cuma nulis aja mah saya juga berani , tapi kalo ada wajib militer berani gak..??
terus terang gw kecewa wamil tidK jadi di terapkan paling ga jaga perbatasan lah ...dari pada
jadi pengangguran dan jadi preman , pemerintah harus memperhatikan masa depan pemuda
dan pemudi nya jgan sampai di manfaat kan oleh kelompok pemberontak jahanam yang ingin
merdeka dari NKRI yang tercinta ini ,
contoh nya penjaga perbatasan negara Malingsia memanfaatkan pengangguran WNI untuk
menjaga negara nya walau upah minimum , wamil kan bukan hanya untuk perang aja tapi
( untuk menjaga kedaulatan NKRI ) kan udah ada calon tentara dari AKMIL, AAL dan AAU
yang siap untuk perang , tapi sipil harus membantu......

Udah .... minta pengajuan aja wamil paling enggak para penganggur enggak nyusahin ortu,
negara dan pemerintah kan beres ayo siapa yang setuju????.......ok itu aja comment gw ya

 reply

Thu, 26/03/2009 - 7:02pm — Tamu

sayang

iya juga sey.....


km pnter juga ngomentarinnya...
pazti pengen jadi pembela negara yang baik dan benar.

 reply

Tue, 07/04/2009 - 11:23am — Tamu

chrizZy

iang pada mgasi komen tuh tau ga si tentang berkewajipan membela negara???
ntar cm ngomong doank, kao stuju ato ga stuju mah musti pake landasan dan dasar2 iang jlas
'n bisa dipertanggung jawapin!!!
jangan asal ngemeng ajah, uke?!
keep solid..

 reply

Sat, 18/04/2009 - 3:28pm — Tamu

fanabee

di mulai dari diri sendiri ajja.....


percuma ngomong sanasini tapi gada pelaksanaannya samasekali....
kita emang ga bisa ngebela negara ky pahlawan2 dulu,tp paling ga,kt bs jd pahlawan bagi diri
kt sendiri,
nah,klo tiap warganegara uda bs jd pahlawan buat dirinya sendiri alias uda bisa ngebentengin
dirinya sendiri,otomatis pelan tapi pasti,kt bs jd bangsa yg berpegang teguh pada pendirian,,
membela bangsa indonesia sampai akhir hayat !!!
MERDEKA !!!!!!!

 reply

Wed, 27/05/2009 - 12:13pm — Tamu

EBY AND EVA

YUUU bener banget kita sbagai warga negara harus trut serta dalam mengamankan
lingkungan yaaa....lingkungan negara kita tentunya,, kalo gak kita sapa lagi yang harus
menjaga ketahanan negara kita ini. Kita hidup dan dibesarkan di tanah air ini kita
mendapatkan segala- galanya dari bangsa ini dan semestinya kita harus menjaga dengan
segenap jiwa dan raga kita. Sampai akhir hayat kita,, SEMANGATTTTTTTTTT KITA
BULATKAN TEKAD KITA DEMI NEGARA KITA YANG TERCINTA INI.... I LOVE U
INDONESIA

 reply

Tue, 14/07/2009 - 7:47pm — Tamu

SETUJU BGT...

benar..benarrr kita mesti..


kudu...
membela negara kita tercinta
INDONESIA RAYA....
ha...ha..ha...haaa

 reply

Tue, 14/07/2009 - 7:52pm — Tamu

IBNU

Ok..ok..
memang kita haruz membela negara kita niieee....
negara INDONESIA RAYA...
jangan ampek semua yang kita punya di indonesia di ambil oleh bangsa asing....
hidup indonesia....hiduppp.....

 reply

Sat, 01/08/2009 - 10:20am — Tamu

kritikan

goblok indonesia thu tahu kita 2 di9 bohongan


 reply

Mon, 03/08/2009 - 6:45pm — Tamu

hak dan kewajiban W.N. dalam bela negara

Kak klo hak warga negara dalam membela negara di bidang ekonomi,politik,dan sosial
budaya apa sih?
Kak klo kewajiban warga negara dalam membela negara di bidang ekonomi,politik,dan sosial
budaya apa sih?

 reply

Fri, 14/08/2009 - 1:17am — christian abednego

Gue stuu bgt sama ni Orang

Gue stuu bgt sama ni Orang


Mank bener klo qta mw bela negara jgn cma di mulut doank.
tp harus da bukti dan landasan yg kuat untuk qta ngelakuin itu.

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur negara
yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat
yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara
adalah bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan ndengan
negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak
dan kewajiban yang bersifat timbal balik.

Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan


anatara negara dengan warga negara. Kewarganegaraan adalah segala hal ihlawal yang
berhubungan dengan negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kewarganegaraan dalam arti Yuridis

Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang –orang dengan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-
akibat hukum tertentu, yaitu orang tersebut berada dibawah kekuasaan negara
yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum , misalanya akta kelahiran,
surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dsb.

b. Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis

Kewarganegaraan dalam arti sosilogis tidak ditandai dengan ikatan hukum. Tetapi
ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan
sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan
warga negara bersangkutan.

Kedudukan Warga Negara Dalam Negara

Penentuan Warga Negara

Siapa saja yang dapat menjadi warga negara dar suatu negara? Setiap negara berdaulat
berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan perkawinan.

Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisikelahiran dikenal dua asas yaitu
asas ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum
yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah.

a. Asas Ius Soli

Asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat


dimana orang tersebut dilahirkan.

b. Asas Ius Sanguinis

Asas yang mennyatakan bahwa kewarganegaraan sesorang ditentukan beradasarkan


keturunan dari orang tersebut.

Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakupa asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat :
a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan
yang tidak terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan
kehidupan bersama, suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat
termasuk dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan ststus
kewarganegaraan suami dan istri adalah sama dan satu.

b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan


perubahan status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang
sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum berkeluarga.

Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai dengan asas yang
dianut negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu negara tidak
terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain juga tidak bolej
menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.

Penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap negara dapat menciptakan


problem kewarganegaraan bagi seorang warga. Secara ringkas problem kewarganegaraan
adalah munculnya apatride dan bipatride. Appatride adalah istilah untuk orang-orang
yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bipatride adalah istilah untuk orang-orang yang
memiliki kewarganegaraan ganda (rangkap dua). Bahkan dapat muncul multipatride yaitu
istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan yang banyak (lebih dari 2)

Warga Negara Indonesia

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara . ketentuan
tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara

2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia

3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang


Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga negara
Indonesia adalah :

a. Orang-orang bangsa Indonesia asli

b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi warga


negara

Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-Undang


No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pewarganegaraan adalah tatacara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan


Republik Indonesia melalui permohonan . Dalam Undang-Undang dinyatakan bahwa
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh memalului pewarganegaraan.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon juika memenuhi persyaratan


sebagai berikut :

1. Telah berusia 18(delapan belas) tahun atau sudah kawin

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara


Republik Indonesia paling singkat 5 (lima)tahun berturut-turut atau paling singkat
10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut

3. Sehat jasmani dan rohani

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun

6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, tidak menjadi


kewarganegaraan ganda

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara


Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia

Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.

Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang


bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.

Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonannya sendiri , yang


bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar
negeri dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan

Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden

Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam
itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undngan hanya dapat
dijabat oleh warga negara Indonesia

Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut

Tidak diwajibkan tapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yangbersifat


ketatanegaraan untuk suatu negara asing

Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain
atas namanya.

Bertempat tinggal diluar wilayah negara republic Indonesia selama 5 (liama0 tahun
berturut-turut bukan dalam rangaka dinas negara, tanpa alas an yang sah dan dengan
sngaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonedia
sebelum jangka waktu 5(liama) tahun itu berakhir dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernytaaan ingin tetap menjadi
warga Negara Indonesia kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan RItersebut telah memberitahukan
secara tertulis kepada yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
Perempuan warganegara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga asing
kehilangan kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya,
kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan
tersebut.

Laki-laki warganegara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga asing


kehilangan kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal istrinya,
kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan
tersebut. Atau jika ingintetap menjadi warga negara RI dapat mengajukan surat
pernyaataan menganai keinginannya kepada pejabat atau perwakilan RI yang
wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau laki-laki tersebut , kecuali
pengajuan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. Surat pernyataan dapat
diajukan oleh perempuan setelah 3(tiga) tahun sejak tanggal perkawinannya
berlangsung.

Setiap orang yang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang


kemudian hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi kekeliruan
mengenai orangnya oleh instansi yang berwenang, dinyatakan batal
kewarganegaraannya. Menteri mengumumkan nama orang yang kehilangan
Kewarganegaraan RI dalam Berita Negara Republik Indonesia

Asas-asas yang dipakai dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia meliputi :

a. Asas Ius Sanguinis, yiatu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang


berdasarakan keturunan bukan negara tempat kelahiran

b. Asas Ius Soli scera terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
berdasarakan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-
anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu


kewarganegaraan bagi setiap orang
d. Asas kewaraganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang ini.

Hak dan Kewajiban waraga Negara Indonesia

Wujud hubungan Warga Negara dan Negara

Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya
adalah berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan
sesuaidengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai
pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai
berikut :

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

b. Hak membela negara

c. Hak berpendapat

d. Hak kemerdekaan memeluk agama

e. Hak mendapatkan pengajaran

f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia

g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial

h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :

a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan

b. Kewajiban membela negara

c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara


Selain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadapwarganegara. Hak
dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain
sebagai berikut :

a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah

b. Hak negara untuk dibela

c. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyat

d. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil

e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara

f. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat

g. Kewajiban negara meberi jaminan sosial

h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah

Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam UUD
1945 mencakup berbagai bidang . Bidang –bidang ini antara lain, Bidang politik dan
pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

Hak : pelayanan kesehatan (medis) yang memadai, jaminan keamanan terhadap diri pribadi,
jaminan kebebasan berserikat, jaminan kebebasan melaksanakan agama, jaminan
mendapatkan pendidikan, dll...

Kewajiban : Membayar pajak (Pajak bumi&bangunan, pajak kenderaan, pajak bea&cukai,


dll ), menaati UU, menaati perpu, hukum lalu lintas, mengikuti wajib militer bila negara
dalam keadaan darurat, dll

Hukum Tetap Jadi Permainan Politik


Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, salam sejahtera saya ucapkan buat pendengar
sekalian. Kita bertemu kembali dalam program kesayangan kita, program seminggu sekali Perspektif
Baru. Sebuah program untuk pencerdasan dan pendidikan publik. Di edisi awal tahun ini, kita akan
melakukan refleksi sekaligus juga kesempatan untuk mengingat kembali topik yang teramat penting
bagi kehidupan kita dalam sebuah negara dan bangsa. Yakni tentang topik hukum. Sebuah kata yang
menimbulkan banyak interpretasi bagi kita. Apalagi selama lima tahun kebelakang kita menjalani
masa transisi. Dimana hukum menjadi pra syarat utama untuk mewujudkan negara dan bangsa yang
sesungguhnya atau demokratis. Salah satu isu penting dalam hukum adalah masalah penegakan
hukum itu. Dimana hukum berlaku tanpa pandang bulu. Hukum ditegakkan agar tercipta keamanan
dan ketertiban. Namun kita ketahui, realitas yang terjadi tidak seperti itu. Disana-sini sering kita
saksikan hukum tak berdaya menghadapi penguasa dan pengusaha. Kondisi yang rumit dan
kompleks. Tapi, kita yakin bahwa kerumitan bisa terpecahkan ketika kita memberi waktu untuk
mengulang dan menilai apa yang terjadi di masa lalu. Untuk memberikan catatan-catatan perjalanan
hukum di Indonesia, bersama kita telah hadir Bapak Munarman. Beliau adalah Direktur Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Sebuah lembaga yang tidak asing bagi kita semua.
Hingga tiga puluh menit ke depan, diskusi ini akan dipandu sahabat anda Ruddy K. Gobel.

Bagaimana perjalanan sektor hukum selama tahun 2003?

Selama 2003, dari catatan-catatan yang kita kumpulkan dari seluruh Indonesia, situasi hukum masih
buram. Ini sebenarnya sebagai akibat dari proses panjang sistem politik masa lalu yang
menempatkan hukum sebagai subordinasi dari politik. Sampai hari ini, hukum dijadikan instrumen
kekuasaan, baik kekuasaan politik maupun modal. Dalam contoh kekuasaan politik, ini kita
menyaksikan bahwa salah satu redaktur media dituntut oleh Ketua DPR dan Presiden. Dengan dasar
mencemarkan nama baik pejabat negara. Hal ini menunjukkan hukum kita bekerja atas perintah dari
kekuasaan. Dari sisi kekuasaan modal, sebuah majalah mingguan dan harian terkemuka juga
dituntut. Bahkan rumah pribadi pun disita sebagai jaminan. Itulah citra hukum kita.

Sementara terhadap kasus-kasus yang melibatkan para elit politik dan pemegang modal, mereka
jauh dari sentuhan hukum. Kita bisa saksikan seorang terdakwa koruptor masih memimpin rapat
Dewan yang terhormat. Para koruptor masih duduk di Senayan. Hukum kita juga tidak bisa
menyentuh para koruptor yang bebas berkeliaran di luar negeri. Mereka berkampanye menyatakan
dirinya tidak bersalah, seperti tersangka pembobolan BNI. Sementara pada kasus-kasus yang
melibatkan masyarakat kecil, seperti kasus buruh di Bekasi. Karena meletakkan garam di areal
pabrik, si buruh dituduh melakukan tindakan pidana. Yakni perbuatan yang tidak menyenangkan
sehingga yang bersangkutan diperiksa polisi. Inilah ketidakadilan-ketidakadilan itu.

Menurut anda, dari kasus-kasus tersebut mana yang akan berlanjut pada tahun 2004?

Menurut saya, hukum tetap akan menjadi permainan politik. Misalnya kasus korupsi ketua DPR
Akbar Tanjung yang sampai hari belum diputuskan. Menurut dugaan saya, kasus ini akan terus
digantung sampai tahun 2004 dengan tujuan bargaining politik oleh musuh-musuh politiknya. Baik
dari luar Partai Golkar maupun dari dalam Partai Golkar sendiri. Kasus lainnya yang terus berlanjut
adalah kasus BNI. Di bidang HAM, kasus Tanjung Priok akan terus berlanjut. Ini kasus-kasus hukum
yang diametral. Kasus hukum berlanjut namun dengan dimensi politik. Sementara kasus-kasus yang
melibatkan rakyat kecil berlanjut dalam kerangka politik represi negara untuk menekan kekuatan-
kekuatan buruh dan petani.

Pada tahun ini, momen yang paling penting adalah pemilu. Apa pengaruh pemilu ini terhadap proses
penegakan hukum?

Yang akan terjadi adalah perubahan skala prioritas. Karena pemilu 2004 merupakan penentu
sirkulasi kepemimpinan politik hingga lima tahun ke depan. Semua sumber daya yang dimiliki akan
dikerahkan memprioritaskan kasus-kasus yang berkaitan dengan pemilu. Ini sudah ditunjukkan oleh
persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung, Kepolisian, dan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) dan pemerintah. Hanya kasus-kasus pemilu yang menonjol pada tahun 2004 ini.

Kasus hukum apa yang tidak diketahui masyarakat umum, tapi sebenarnya penting dijadikan sebagai
barometer dalam mengukur keberhasilan apakah kita sudah melakukan penegakan hukum?

Ada tiga sektor yang penting diperhatikan kalau kita melihat pada kasus-kasus yang terjadi pada
masyarakat kecil. Pertama adalah kasus buruh. Kasus ini sangat banyak karena buruh ternyata
berkecendrungan untuk direpresi dengan jalur hukum pidana dengan melibatkan pihak polisi.
Tujuannya agar buruh tidak mendirikan serikat buruh, tidak melakukan demonstrasi, dan menuntut
hak. Kedua, kasus-kasus yang berkaitan dengan petani, yakni konflik pertanahan. Banyak petani yang
kehilangan tanahnya, ketika memperjuang kembali tanahnya, mereka kemudian dituduh dengan
melakukan tindak pidana (kriminal). Ketiga adalah kasus yang melibatkan kaum urban atau kaum
miskin perkotaan yaitu dengan penggusuran. Kalaupun ditambah satu lagi, maka kasus yang tidak
banyak diketahui publik adalah kasus yang menimpa nelayan. Jadi prinsip equality before the law
(persamaan hak di depan hukum) masih sekedar lips service. Karena banyak sekali anggota
masyarakat dari sektor buruh, petani, kaum miskin kota, dan nelayan yang menerima perlakuan
tidak adil. Baik itu dari segi hak-hak keperdataan, hak azasi untuk mendapatkan perlindungan hukum
berupa jaminan atas perumahan, jaminan tanah, dan mata pencaharian. Di sisi lain mereka
menghadapi kekerasan struktural yang bersifat represif yaitu menggunakan mekanisme hukum
pidana. Di catatan kita ada ribuan kasus yang menimpa masyarakat dari keempat sektor tadi.

Perlakuan tidak adil juga terjadi ketika masyarakat menjalani proses pengadilan, misalnya minimnya
pendampingan penasehat hukum?

Itu yang kita sebut dengan acces to justice. Acces to justice meliputi dua hal yaitu hak untuk
mengakses bantuan hukum dan mekanis untuk mendapatkan keadilan. Kedua sistem ini tidak
dibangun oleh pemerintah kita sekarang ini. Sistem untuk mendapat bantuan hukum cuma-cuma,
informasinya sengaja ditutupi-tutupi. Misalnya pada kasus enam mahasiswa Indonesia yang
dideportasi dari Pakistan. Pada sistem mekanisme hukum, pemerintah tidak membangun sistem
complaint. Ketika masyarakat kehilangan hak-haknya, dirugikan oleh individu yang lain atau pejabat
pemerintah, tidak ada mekanisme komplain. Yang ada mekanisme yang konvensional seperti
perdata yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Ketika mengajukan gugatan, dikenakan biaya.
Padahal yang sering dilanggar haknya adalah masyarakat miskin. Pemerintah seharusnya
mengalokasikan bantuan hukum cuma-cuma dari APBN, agar masyarakat dapat mengakses hukum.
Dengan penyediaan dana di APBN atau penyaluran dana-dana kepada lembaga bantuan hukum yang
memberikan bantuan hukum cuma-cuma kepada masyarakat. Ini yang sampai sekarang tidak
terwujudkan. Jangankan untuk mengalokasikan dana, terpikir pun tidak.

Berarti mekanisme bantuan hukum cuma-cuma sama sekali tidak jalan?

Ada dua hal mekanisme bantuan hukum. Mekanisme bantuan hukum pidana dan perdata. Kalau
dalam hukum pidana, menjadi kewajiban bagi pihak kepolisian, kejaksaan dan pengadilan untuk
memberikan pengacara gratis terhadap orang-orang yang tidak sanggup. Kalaupun disediakan
pengacara, ada juga masalah. Sebagian besar pengacara yang ditunjuk tidak sunguh-sungguh
melakukan pendampingan hukum dan melakukan penegakan hukum itu sendiri. Tetapi lebih pada
sekedar memenuhi syarat-syarat formalitas. Yakni bila seseorang yang diancam hukuman penjara
lima tahun lebih maka wajib didampingi penasehat hukum. Penasehat hukum itu sekedar
menandatangani berita acara. Ini kritik saya terhadap profesi pengacara. Sementara untuk hukum
perdata, negara sama sekali tidak menyediakan penasehat hukum. Karena urusan perdata dianggap
sebagai urusan individu-individu.

Banyak sekali yang bisa dikritisi dalam proses pengadilan, seperti penentuan jadwal sidang yang
tidak mempertimbangkan kepentingan yang berperkara. Ini sangat memberatkan, karena orang
yang berperkara juga harus bekerja. Kesannya seperti mempersulit?

Ada adagium yang melekat dalam proses hukum kita, kalau berurusan dengan hukum, ketika
kehilangan kambing maka akan kehilangan sapi. Ini ada kenyataannya. Karena baik polisi, jaksa,
hakim, bahkan pengacara terlibat dalam suatu mafia peradilan. Mereka melakukan proses jual beli,
berdagang hukum atau transaksionil diantara keempat pelaku hukum ini. Ini salah satu tantangan
besar bagi masyarakat untuk memperjuangkan hukum yang bersih, independen dan bebas dari
kepentingan politik maupun kepentingan lainnya. Ini agenda yang teramat penting, dan harusnya
dipelopori oleh institusi penegak hukum. Mulai dari Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kepolisian
dan Organisasi Profesi Pengacara.

Khusus untuk organisasi pengacara, mereka harus mampu untuk membersihkan pengacara-
pengacara hitam dari keanggotan organisasi profesi tersebut. Karena dengan UU no. 18/2003
tentang advokat yang memiliki kewenangan untuk menentukan seseorang menjadi pengacara
adalah organisasi profesi pengacara. Kalau organisasi advokat tidak dapat membersihkan diri dari
pengacara hitam, maka itu adalah sebuah kegagalan. Sedangkan penegak hukum lainnya seperti
polisi, jaksa, dan hakim itu urusan birokrasi. Karena urusan birokrasi, mereka perlu dibersihkan dari
mafia peradilan dan unsur-unsur korup. Disini pula pentingnya peran lembaga Komisi Pemberantas
Korupsi (KPK) yang baru saja dibentuk. Dimana sasaran utamanya adalah ketiga lembaga ini. Bila ini
dapat dilakukan, maka ini merupakan langkah awal untuk memperbaiki wajah hukum kita.

Kita sudah memiliki banyak sekali memiliki lembaga-lembaga baru seperti Komisi Hukum Nasional
(KHN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apakah kita bisa menaruh harapan pada lembaga
ini?

Kita tetap harus berharap lembaga-lembaga ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Namun tidak
bisa sekedar berharap. Kita harus memperjuangkannya. Terhadap lembaga-lembaga yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, masyarakat hendaknya melakukan tekanan-tekanan. Bisa dengan
mengajukan pertanyaan, surat tertulis, bahkan bisa melakukan demostrasi karena itu sah dalam
mekanisme demokrasi. Kalau didiamkan, mereka akan menerima gaji buta. Dan yang salah kita juga
karena membiarkan penyalahgunaan kekuasaan. Masyarakat harus bersifat aktif, tidak pasif saja.

Pengetahuan hukum dasar apa yang harus diketahui oleh masyarakat dan dimana saja masyarakat
dapat menghubungi YLBHI?

Yang kita berikan pada pendidikan paralegal adalah mengenai hak dan kewajiban sebagai warga
negara. Berkaitan dengan hukum acara baik pidana maupun perdata. Pendidikan acara pidana yang
kita berikan adalah mengenai hak-hak mereka kalau dijadikan sebagai tersangka. Hak untuk tidak
diperlakukan secara sewenang-wenang. Harus mendapat surat perintah penahanan bila tidak
sedang tertangkap tangan melakukan pelanggaran hukum. Kemudian, jangka waktu penahanan.
Menurut UU Hukum Acara Pidana No 8/1961, terkecuali menurut untuk kasus terorisme
berdasarkan UU Terorisme No 15/2003, seseorang dapat ditahan selama 24 jam. Setelah itu, kalau
tidak ada keputusan dari polisi yang menangkap, maka yang bersangkutan harus dibebaskan demi
hukum. Bila ia ditetapkan sebagai tersangka, maka polisi hanya diberi wewenang untuk menahan
selama lebih kurang 20 hari dengan perpanjangan 40 hari. Sementara pihak kejaksaan hanya
berwenang untuk menahan selama 50 hari. Pengadilan negeri, hanya diberi waktu untuk
melaksanakan proses persidangan sekita 40 hari ditambah 30 hari. Selama pemeriksaan, tersangka
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang, diperlakukan secara tidak manusiawi, disiksa.
Kemudian mereka berhak mendapat bantuan hukum. Dalam acara perdata, kita memberikan
penjelasan atas dokumen-dokumen yang dibutuhkan kalau menghadapi proses pengadilan.
Misalnya, dalam kasus tanah mereka hendaknya dapat menunjukkan dokumen yang menguatkan
bahwa mereka pemilik tanah tersebut. Kalau tidak ada, apa yang memperkuat pembuktian bahwa
mereka yang berhak atas kepemilikan tanah tersebut. Bila masyarakat membutuhkan, YLBHI ada 14
kantor cabang.

Di Sumatra, ada YLBHI Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung. Juga hadir diseluruh
ibukota propinsi di Pulau Jawa. Sementara di Sulawesi ada LBH Menado dan LBH Makassar. Dan juga
di propinsi Papua yang memiliki beberapa pos. Setiap kantor cabang memberikan pelayanan gratis
dan nomornya dapat dilihat di buku telepon. Untuk telepon LBH Jakarta Nomornya adalah (021)
3145518. Masyarakat akan dilayani melalui konsultasi langsung maupun konsultasi per telepon,
tanpa dikenakan biaya. LBH hanya mengenakan biaya administrasi pendaftaran kasus. Tarif di setiap
kantor cabang bervariasi, tidak melebihi Rp 10.000. Untuk mendapatkan bantuan hukum, LBH tidak
memungut honor untuk mendampingi masyarakat. Kita mengharamkan pemungutan honor, bila ada
pengacara LBH yang memungut honor, kita pecat. Karena kondisi LBH belakangan kekurangan dana,
kita mengharapkan masyarakat membiaya diri sendiri. Maksudnya, bila dalam kasus gugatan
perdata, kita mengharapkan agar masyarakat membiaya sendiri. Seperti pendaftaran kasus ke
pengadilan yang biayanya mencapai Rp 300.000. Namun untuk kasus-kasus pidana gratis. Sebatas
yang bisa dibiayai oleh masyarakat, kita mengharapkan masyarakat membiayainya. Bila tidak
mampu, kita akan mencarikan bantuan dana dengan bekerja sama dengan LSM lainnya. (**)

Read more: http://www.oocities.com/hukum_indonesia/komtakberdaya.html?


20109#ixzz11s87wEXI

You might also like