Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kata merupakan gabungan dari beberapa huruf yang membentuk suatu arti.
Dalam kehidupan kita mengenal berbagai macam kata, diantaranya kata depan,
kata ganti, kata sandang, dan partikel. Dalam makalah ini, kita akan
membicarakan lebih lanjut mengenai cara penulisan kata, depan, kata sandang,
kata ganti dan partikel.
1.3.1 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata depan yang benar
1.3.2 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata ganti yang benar
1.3.3 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata sandang yang
benar
1.4.1 Agar pembaca bisa lebih memahami tentang kata depan, kata ganti,
kata sandang dan partikel
1.4.2 Agar pembaca dapat membedakan penggunaan ‘di’ dan ‘ke’ sebagai
kata depan dan ‘di’ dan ‘ke’ sebagai awalan
BAB II
Kata depan merupakan kata yang menunjukkan suatu tempat. Kata depan
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Contoh kata depan, yaitu, ‘di’ dan
‘ke’. Penulisan kata depan ‘di’ dan’ke’ dibedakan dari penulisan awalan ‘di’ dan
‘ke’. Kata depan ‘di’ dan ‘ke’ dituliskan terpisah dari kata yang mengikuinya,
sedangkan awalan ‘di’ dan ‘ke’ dituliskan serangkai atau disambungkan dengan
kata yang mengiringinya. Biasanya ‘di’ dan ‘ke’ sebagai awalan penulisannya
diikuti oleh kata kerja ( dipenggal, dipotong, kelihatan, kerampokkan)
di sawah
di rumah
di kebun
di pasar
di kantor
di sekolah
ke kebun
ke ladang
ke kampus
ke rumah
Di dalam ejaan secara tegas dinyatakan bahwa kata ganti ku dan kau
dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya dituliskan
dengan kata yang mendahuluinya. Contoh bentuk yang dianjurkan
kutulis
kulihat
kuperhatikan
kumakan
kukaji
kaubantu
kausuntik
kauobserva
2.3 Kata Sandang
Kata sandang itu tidak mengandung suatu arti, tetapi memiliki fungsi.
Dalam bagian mengenai kata ganti penghubung sudah dibicarakan pula tentang
yang, yang pada mulanya hanya mengandung fungsi penentu . Itulah fungsi
pertama dari kata sandang.
Kata-kata sandang yang umum dalam bahasa Indonesia adalah yang, itu, nya, si,
sang, hang, dang . Kata-kata sang, hang dan dang banyak digunakan dalam
kesusastraan lama; sekarang amat jarang digunakan lagi, kecuali sang , yang
kadang-kadang digunakan untuk mengagungkan, kadang untuk menyatakan
ejekan atau ironi.
2.4 Partikel
a.Jangankan dua kali, satu kali pun saya belum pernah memberi obat intravena.
PENUTUP
Dari semua yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penulisan kata mempunyai kaidah dan ketentuan masing-masing
tergantung pada fungsi dan kedudukkannya. Jadi, apabila penulisan kata tidak
sesuai dengan apa yang dianjurkan, maka akan terjadi kesalahan. Karena akan
mempengaruhi arti dari pembentukan kata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
2.