You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata merupakan gabungan dari beberapa huruf yang membentuk suatu arti.
Dalam kehidupan kita mengenal berbagai macam kata, diantaranya kata depan,
kata ganti, kata sandang, dan partikel. Dalam makalah ini, kita akan
membicarakan lebih lanjut mengenai cara penulisan kata, depan, kata sandang,
kata ganti dan partikel.

Masing-masing kata memiliki fungsi dan kedudukan sendiri-sendiri.


Tergantung pada pemakainnya. Dalam hal ini kita akan mengulas lebih lanjut
mengenai cara penulisan kata depan, kata ganti, kata sandang, dan partikel, dan
bagaimana cara membedakan antara ‘di’ dan ‘ke’ sebagai kata depan dan ‘di’ dan
‘ke’ sebagai awalan.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Apa dan bagaimana cara penulisan kata depan?

1.2.2 Apa dan bagaimana cara penulisan kata ganti?

1.2.3 Apa dan bagaimana cara penulisan kata sandang?

1.2.4 Bagaimana penulisan partikel yang benar?


1.3. Tujuan Perumusan Masalah

1.3.1 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata depan yang benar

1.3.2 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata ganti yang benar

1.3.3 Agar mahasiswa tahu tentang cara penulisan kata sandang yang
benar

1.3.4 Agar mahasiswa tahu tentang partikel dan penggunaannya

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Agar pembaca bisa lebih memahami tentang kata depan, kata ganti,
kata sandang dan partikel

1.4.2 Agar pembaca dapat membedakan penggunaan ‘di’ dan ‘ke’ sebagai
kata depan dan ‘di’ dan ‘ke’ sebagai awalan
BAB II

PENULISAN KATA DEPAN, KATA GANTI, KATA SANDANG, dan


PARTIKEL

2.1 Kata Depan

Kata depan merupakan kata yang menunjukkan suatu tempat. Kata depan
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Contoh kata depan, yaitu, ‘di’ dan
‘ke’. Penulisan kata depan ‘di’ dan’ke’ dibedakan dari penulisan awalan ‘di’ dan
‘ke’. Kata depan ‘di’ dan ‘ke’ dituliskan terpisah dari kata yang mengikuinya,
sedangkan awalan ‘di’ dan ‘ke’ dituliskan serangkai atau disambungkan dengan
kata yang mengiringinya. Biasanya ‘di’ dan ‘ke’ sebagai awalan penulisannya
diikuti oleh kata kerja ( dipenggal, dipotong, kelihatan, kerampokkan)

Contoh penulisan kata depan(di-)

di sawah

di rumah

di kebun

di pasar

di kantor

di sekolah

Contoh penulisan kata depan (ke-)

ke kebun
ke ladang

ke kampus

ke rumah

2.2. Kata Ganti

Kata ganti dalam Indonesia bermacam-macam, seperti aku,saya, kita, kau,


kamu, engkau, dia, dan mereka. Penulisan kata ganti yang lengkap seperti itu
tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi, kata ganti yang dipendekkan, yakni aku
menjadi ku, kadang-kadang menimbulkan keragu-raguan dalam penulisannya,
apakah disambung ataupun dipisah penulisannya, terutama ku dan kau sebelum
kata yang mengikutinya.

Di dalam ejaan secara tegas dinyatakan bahwa kata ganti ku dan kau
dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya dituliskan
dengan kata yang mendahuluinya. Contoh bentuk yang dianjurkan

kutulis

kulihat

kuperhatikan

kumakan

kukaji

kaubantu

kausuntik

kauobserva
2.3 Kata Sandang

Kata sandang itu tidak mengandung suatu arti, tetapi memiliki fungsi.
Dalam bagian mengenai kata ganti penghubung sudah dibicarakan pula tentang
yang, yang pada mulanya hanya mengandung fungsi penentu . Itulah fungsi
pertama dari kata sandang.

Adapun fungsi kata sandang seluruhnya dapat disusun sebagai berikut:

1. Menentukan kata benda.


2. Menstubstansikan suatu kata: yang besar, yang jangkung, dan sebagainya.

Kata-kata sandang yang umum dalam bahasa Indonesia adalah yang, itu, nya, si,
sang, hang, dang . Kata-kata sang, hang dan dang banyak digunakan dalam
kesusastraan lama; sekarang amat jarang digunakan lagi, kecuali sang , yang
kadang-kadang digunakan untuk mengagungkan, kadang untuk menyatakan
ejekan atau ironi.

2.4 Partikel

Penulisan partikel ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.


Hanya terkadang partikel (–per) dan (–pun) ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya. Karena pun dan per yang seperti itu merupakan suatu kata utuh
yang mempunyai makna penuh.

Contoh yang dianjurkan:

a.Jangankan dua kali, satu kali pun saya belum pernah memberi obat intravena.

b.Apapun alasannya anda tidak dibenarkan melakukan tindakan malpraktik.

Ada sejumlah pun yang dituliskan serangkai dengan kata yang


mendahuluinya, menurut pedoman ejaan kita karena dianggap padu benar, yaitu
pun yang terdapat dalam kata penghubung. Kata-kata itu mudah diingat karena
jumlahnya hanya 12, yakni, adapun, andaipun, bagimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun, sunguhpun, walaupun,sekalipun, dan apapun.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan Makalah

Dari semua yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penulisan kata mempunyai kaidah dan ketentuan masing-masing
tergantung pada fungsi dan kedudukkannya. Jadi, apabila penulisan kata tidak
sesuai dengan apa yang dianjurkan, maka akan terjadi kesalahan. Karena akan
mempengaruhi arti dari pembentukan kata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rini Utami, Sintowati. 1997. Bahasa Indonesia Ubtuk Keperawatan.


Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

2.

You might also like