You are on page 1of 5

KERAJAAN MALAKA

a. LETAK KERAJAAN
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan dan
penyebaran islam di Asia Tenggara.perkembangan Kerajaan Malaka di bidang
politik, ekonomi, sosial dan budaya tidak dapat dipisahkan dengan posisi dan
letaknya yang strategis dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan pada masa itu.

b. KEHIDUPAN POLITIK
ISKANDAR SYAH, pada awal abad ke-15M, terjadi perang saudara di
kerajaan Majapahit. Perang itu dikenal dengan sebutan Perang Paregreg. Dalam
perang tersebut, seorang pangeran Kerajaan Majapahit yang bernama Paramisora
diiringi para pengikutnya melarikan diri dari daerah Blambangan ke Tumasik
(Singapura)
Daerah Tumasik dianggap kurang aman dan kurang sesuai untuk mendirikan
kerajaan. Daerah tersebut menjadi sarang dan tempat persembunyian para bajak
laut. Karena itu, Paramisora beserta pengikutnya melanjutkan perjalanannyake
arah utara sampai di Semenanjung Malaya.
Di daerah itu, Paramisora membangun sebuah kampung bersama pengikutnya
dengan dibantu oleh para petani dan para nelayan setempat. Perkampungan itu
diberi nama Malaka. Daerah perkampungan yang baru dibangun itu mengalami
perkembangan yang cukup pesat karena letaknya yang strategis, yaitu di tepi jalur
pelayaran dan perdagangan Selat Malaka.
Dalam dunia perdagangan, malaka berkembang sebagai penghubung antara
Dunia Barat dan Dunia Timur. Perkembangan yang sangat pesat itu mendorong
Pamisora untuk membangun sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Malaka dan
ia langsung menjadi rajanya.
Aktivitas perdagangan di Selat Malaka pada waktu itu didominasi oleh
pedagang islam.Mereka hanya melakukan aktivitas perdagangan pada bandar-
bandar perdagangan islam. Untuk itu, Paramisora memutuskan untuk menganut
Agama Islam. Ia mengganti namanya menjadi Iskandar Syah dan menjadikan
Kerajaan Malaka sebagai Kerajaan Islam. Untuk menjaga keamanan Kerajaan
Malaka, Iskandar Syah meminta bantuan kepada Kaisar Cina dengan menyatakan
takluk kepadanya pada tahun 1405 M.
Iskandar Syah berhasil meletakan dasar-dasar Kerajaan Malaka. Ia
mengembangkan Malaka menjadi kerajaan penting di Selat Malaka. Ia
memerintah Malaka dari tahun 1396-1414M.

MUHAMMAD ISKANDAR SYAH,setelah Iskandar Syah meninggal tahta


kerajaan Malaka dipegang oleh putranya yang bernama Muhammad Iskandar
Syah. Ia memerintah malaka dari tahun 1414-1424 M. Dibawah pemerintahannya
wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka diperluas hingga mencapai seluruh wilayah
Semenanjung Malaya.
Untuk memajukan perekonomian, Muhammad Iskandar Syah berupaya
menjadikan Kerajaan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur pelayaran dan
perdagangan di Kerajaan Malaka. Untuk mencapai usaha itu, ia harus dapat
menguasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan hal yang tidak mungkan
dilakukan, mengingat pasukan perang Kerajaan Samudra Pasai jauh lebih kuat di
bandingkan Kerajaan Malaka. Oleh karena itu, Muhammad Iskandar Syah
memilih jalan melalui perkawinan politik dengan cara menikahi putri Kerajaan
Samudra Pasai.
Melaliui perkawinannya dengan putri Kerajaan Samudra Pasai ini,
Muhammad Iskandar Syah berhasil mencapai citi-citanya menguasai Selat
Malaka. Di bawah pemerintahannya, pelayaran dan perdagangan Selat Malaka
semakin ramai. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan
Kerajaan Malakadalam aktivitas perdagangan.

MUDZAFAT SYAH,setelah Mudzafat Syah berhasil menyingkirkan


Muhammad Iskandar Syah dari tahta Kerajaan Malaka,ia langsung naik tahta
menjadi raja Malaka dengan galar Sultan sehingga Mudzafat Syah merupakan
Raja pertama dari Kerajaan Malaka yang memakai gelar Sultan.
Mudzafat Syah, memerintah Malaka dari tahun 1424-1458 M. Pada masa
pemerintahannya, terjadi serangan dari kerajaan Siam. Serangan dilakukan dari
darat maupun dari laut. Namun, semua semua serangan itu dapat digagalkan.
Keberhasilan dari menggagalkan serangan dari kerajaan Siam itu menambah
pentingnya Kerajaan Malaka di Selat Malaka. Bahkan dibawah pemerintahan
Sultan Mudzafat Syah, Kerajaan Malaka terus mengadakan perluasan ke daerah-
daerah yang berada disekitar kerajaan Malaka seperti Pahang,Indragiri, dan
Kampar.
Setelah Sultan Mdzafat Syah meninggal dunia, tahta Kerajaan Malaka
diwariskan kepada putranya yang bergelar Sultan Mansyur Syah.

SULTAN MANSYUR SYAH, memerintah Malaka dari tahun 1458-1477 M.


Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka mengalami kemajuan yang sangat
pesat dan bahkan mencapai masa kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan
pusatpenyebaran agama Islam di Asia Tenggara.
Kejayaan yang dialami Kerajaan Malaka ini adalah berkat usaha dari Sultan
Mansyur Syah. Dengan melanjutkan ppolitik ayahnya, yaitu memperluas wilayah
kekuasaannya, baik di Semenanjung Malaya maupun di wilayah Sumatera tengah.
Walaupun kerajaan Malaka semakin bertambah maju, tetapi kerajaan Samudra
Pasaai tidak diserangnya. Jambi dan Palembang yang dilindungi oleh kerajaan
Majapahit, terpaksa dihormati oleh Kerajaan Malaka. Kerajaan Batak, Aru (Haru)
tetap sebagai kerajaan merdeka dan menjalin hubungan baik dengan Kerajaan
Malaka.
Pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah, hidup seorang laksamana yang
terkenal dalam membantu sultan dalam mengembangkan kerajaannya. Laksamana
itu bernama Hang Tuah., yang berjasa besar dalam mengembangkan Kerajaan
Malaka. Informasi ini didapat melaluisebuah cerita rakyat yang dikenal dengan
nama Hikayat Hang Tuah. Kebesaran Hang Tuah sering disamakan dengan patih
gajah mada dari kerajaan majapahit.

SULTAN ALUDIN SYAH, yang menggantikan Sultan Mansyur Syah. Ia


memerintah Malaka dari tahun 1477-1488 M,dan mewarisi wilayah kekuasaaan
Kerajaan Malaka yang cukup luas. Perkembangan ekonomikerajaan tetap stabil
pada awal masa pemerintahannya. Namun, karena Sultan Alaudin Syah tidak
secakap Sultan Mansyur Syah (ayahnya),maka kekuasaan Kerajaan Malaka mulai
mengalami kemerosotan. Daerah-daerah yang dullu ditaklukkan oleh Mansyur
Syah, satu per satu melepaskan diri dari Kerajaan Malaka. Setelah ia meninggal,
tahta kerajaan Malaka digantikan oleh putra yang bergelar Sultan Mahmud Syah.

SULTAN MAHMUD SYAH, yang memerintah malaka dari tahun 1488-1511


M. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka merupakan kerajaan yang sangat
lemah. Daerah kekuasaannya meliputi sebagaian kecil Semenanjung Malaya.
Keadaan ini menambah suram Kerajaan Malaka. Pada masa kekuasaannya muncul
ekpedisi bangsa Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque dan berusaha
merebut Kerajaan Malaka. Akhirnya, pada tahun 1511 Kerajaan Malaka jatuh
ketangan bangsa Portugis.

c. KEHIDUPAN EKONOMI
Peranan Kerajaan malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia Tenggara
terlihat dari ramainya perdagangan yang berpusat di ibukota kerajaan tersebut.
Kapal-kapal dari Indonesia bagian timur membongkar saug di pelabuhan Malaka.,
demikian juga kapal-kapal dari negeri Cina. Sedangkan kapal-kapal dari India
maupun negara Arab datang dari arah utara untuk membeli dan mengangkut
barang dagang ke negerinyaatau diteruskan ke Eropa melalui pelabuhan Vanesia.
Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang yang keluar dan
masuk, yang banyak memasukan uang ke khas Negara. Sementara itu raja maupun
pejabat-pejabatpentinh memperoleh upeti atau persembahan dari pedagang yang
menjadikan mereka sangat kaya.
Suatu hal yang penting dari Kerajaan Malaka adalah adanya undangan-
undangan laut yang berisi pengaturan pelayaran dan perdagangan di wilayah
kerajaan. Dalam undangan-undangan itu ditentukan syarat-syarat sebuah kapal
yang berlayar, nama-nama jabatan serta tanggung jawab masing-masing saat
berlabuhnya suatu kapal untuk berlayar dan sebagainya.
Untuk mempermudah terjalinnya komunikasi antar pedagang maka bahasa
melayu dijadikan sebagai bahasa perantara (bahasa Melayu disebut juga sebagai
bahasa Kwu-lun)

d. KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh Faktor letak,
keadaan alam dan lingkungan wilayahnya. Sebagai masyarakat yang hidup di
dinia maritim, sudah jelas hubungan sosial masyarakatnya sangat kurang dan
bahkan mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat individualisme. Kelompok-
kelompok dalam masyarakat pun bermunculan seperti adanya golongan buruh
dan majikan. Perbedaan kedua golongan ini sangat nyata dalam masyarakat,
karena golongan majikan dapat melaksanakan perintah sesuai dengan
kehendaknya.

e. KEHIDUPAN BUDAYA
Kehidupan budaya di Kerajaan Malaka tidak banyak di ketahui. Namun, dari
perkembangan seni sastra Melayu muncul beberapa hasil karya sastra yang
menggambarkan kepahlawanan dan keperkasaan tokoh-tokoh pendamping
Kerajaan Malaka dalam melaksanakan roda pemerintahannya. Tokoh-tokoh
yang dianggap sebagai pahlawan dari Kerajaan Malaka pada masa
kejayaannya adalah Hang Tuah, Hang Lekir, dan Hang Jebat.
KERAJAAN MALAKA
Oleh :
KELOMPOK 3

NAMA NO ABSEN
ARIS SAPUTRA MANUABA 05
DARMA ARI JAYANTI 13
DEDY KUMARA PUTRA 14
DEWI DARMINI 16
EVA ANDIANI 21
MANTHIKA UTAMA 26

You might also like