Professional Documents
Culture Documents
Jalur aorta
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri, yang diasingkan oleh
katup aorta. Kedua arteri coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup
aorta.
Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah
muncul keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri brachiocephalica, arteri carotis communis
sinistra, dan arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala
dan bagian lengan.
Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma (dalam dada) disebut aorta pars
thoracalis dan bagian bawah diafragma (dalam abdomen) disebut aorta pars abdominalis.
Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar pada kiri
vena cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus,
dan juga ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur
sistem pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus
celiacus, arteri mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica inferior. Arteri renalis
biasanya bercabang dari aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri
mesenterica superior.
Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri
iliaca communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.
Ciri-ciri
Aorta adalah arteri elastis, oleh karenanya maka dapat mengembang. Apabila ventrikel
kiri berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta mengembang. Regangan
ini memberikan energi potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah
sewaktu diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara pasif.
Penyakit
Aneurisme aorta
Koarktasi aorta
Sindrom Marfan
http://id.wikipedia.org/wiki/Aorta
Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau rongga perut.
Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah kelanjutan dari aorta descendens.
Jalur anatomis
Aorta abdominalis bermula dari otot diafragma, melewati hiatus aorticus pada tingkat
vertebra T12. Kemudian aorta terus menuju ke dinding posterior dari abdomen di depan
kolumna vertebralis. Aorta akan mengikuti kurvatura dari vertebra lumbal dan bentuknya
kemudian agak mencembung. Pencembungan ini memuncak pada tingkat vertebra lumbal
L3.
Posisi aorta abdominalis kemudian paralel terhadap vena cava inferior, yang berada tepat
di sebelah kanan dari aorta abdominalis. Bentuk aorta abdominalis akan mengecil
diameternya dengan semakin banyak memberikan cabang.
Percabangan
Aorta abdominalis memberikan darah ke cavitas abdominalis. Dimulai dari T12, dan
memberikan cabang-cabang sebagai berikut:
Galeri
http://id.wikipedia.org/wiki/Aorta_abdominalis
Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah yang banyak
mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan.
Darah ini mengandung CO2 karena darah yang dikandung merupakan darah yang telah
melewati sistem oksidasi (pembakaran).
http://id.wikipedia.org/wiki/Vena_cava
JANTUNG Dan SIROSIS HEPATIS
Sabtu, 29 Agustus 2009 04:00
There are no translations available.
PENGARUH JANTUNG PADA SIROSIS HEPATIS
Pada beberapa penyakit hati dapat menyebabkan kelainan pada jantung salah satunya
adalah sirosis hepatis, dimana jantung mendapatkan dampaknya dari penyakit tersebut.
Sirosis Hati adalah kemunduran fungsi liver yang permanen yang ditandai dengan
perubahan histopatologi. Perubahan histopatologi yang terjadi menyebabkan peninggian
tekanan pembuluh darah pada sistem vena porta. Sebagai akibat dari peninggian tekanan
vena porta, terjadi varises esophagus dan bila pecah terjadi muntah darah warna hitam
(hematemesis).
Sirosis hepatis adalah penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi seluruh pembuluh darah
besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan
terjadi penambahan fibrosis disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Beberapa dari gejala-gejala dan tanda-tanda sirosis yang lebih umum termasuk:
1. Kulit yang menguning (jaundice) disebabkan oleh akumulasi bilirubin dalam darah
4. Kelelahan
5. Kelemahan
7. Gatal
8. Mudah memar dari pengurangan produksi faktor-faktor pembeku darah oleh hati
yang sakit.
Hubungan hati terhadap darah adalah unik. Tidak seperti kebanyakan organ-organ tubuh,
hanya sejumlah kecil darah disediakan pada hati oleh arteri-arteri. Kebanyakan dari
penyediaan darah hati datang dari vena-vena usus ketika darah kembali ke jantung. Vena
utama yang mengembalikan darah dari usus disebut vena portal (portal vein). Ketika vena
portal melewati hati, ia terpecah kedalam vena-vena yang meningkat bertambah kecil.
Vena-vena yang paling kecil (disebut sinusoid-sinusoid karena struktur mereka yang
unik) ada dalam kontak yang dekat dengan sel-sel hati. Faktanya, sel-sel hati berbaris
sepanjang sinusoid-sinusoid. Hubungan yang dekat ini antara sel-sel hati dan darah dari
vena portal mengizinkan sel-sel hati untuk mengeluarkan dan menambah unsur-unsur
pada darah. Sekali darah telah melewati sinusoid-sinusoid, ia dikumpulkan dalam vena-
vena yang meningkat bertambah besar yang ahirnya membentuk suatu vena tunggal, vena
hepatik (hepatic veins) yang mengembalikan darah ke jantung.
Pada sirosis, hubungan antara darah dan sel-sel hati mengalami gangguan. Meskipun sel-
sel hati yang selamat atau dibentuk baru mungkin mampu untuk menghasilkan dan
mengeluarkan unsur-unsur dari darah, mereka tidak mempunyai hubungan yang normal
dan intim dengan darah, dan ini mengganggu kemampuan sel-sel hati untuk menambah
atau mengeluarkan unsur-unsur dari darah. Sebgai tambahan, luka parut dalam hati yang
mengalami sirosis menghalangi aliran darah melalui hati dan ke sel-sel hati.
Sebagai suatu akibat dari rintangan pada aliran darah melalui hati, darah tersendat pada
vena portal, dan tekanan dalam vena portal meningkat, suatu kondisi yang disebut
hipertensi portal. Karena rintangan pada aliran dan tekanan-tekanan tinggi dalam vena
portal, darah dalam vena portal mencari vena-vena lain untuk mengalir kembali ke
jantung, vena-vena dengan tekanan-tekanan yang lebih rendah yang membypass hati.
Hati tidak mampu untuk menambah atau mengeluarkan unbsur-unsur dari darah yang
membypassnya. Merupakan kombinasi dari jumlah-jumlah sel-sel hati yang dikurangi,
kehilangan kontak normal antara darah yang melewati hati dan sel-sel hati, dan darah
yang membypass hati yang menjurus pada banyaknya manifestasi-manifestasi dari
sirosis. Hipertensi portal merupakan gabungan antara penurunan aliran darah porta dan
peningkatan resistensi vena portal (1).
Hipertensi portal dapat terjadi jika tekanan dalam sistem vena porta meningkat di atas 10-
12 mmHg. Nilai normal tergantung dari cara pengukuran, terapi umumnya sekitar 7
mmHg (2). Peningkatan tekanan vena porta biasanya disebabkan oleh adanya hambatan
aliran vena porta atau peningkatan aliran darah ke dalam vena splanikus. Obstruksi aliran
darah dalam sistem portal dapat terjadi oleh karena obstruksi vena porta atau cabang-
cabang selanjutnya (ekstra hepatik), peningkatan tahanan vaskuler dalam hati yang terjadi
dengan atau tanpa pengkerutan (intra hepatik) yang dapat terjadi presinusoid,
parasinusoid atau postsinusoid dan obstruksi aliran keluar vena hepatik (supra hepatik).
Hipertensi portal dapat terjadi ekstra hepatik, intra hepatik, dan supra hepatik. Obstruksi
vena porta ekstra hepatik merupakan penyebab 50-70% hipertensi portal pada anak, tetapi
dua per tiga kasus tidak spesifik penyebabnya tidak diketahui, sedangkan obs-truksi vena
porta intra hepatik dan supra hepatik lebih banyak menyerang anak-anak yang berumur
kurang dari 5 tahun yang tidak mempunyai riwayat penyakit hati sebelumnya.
Penyebab lain sirosis adalah hubungan yang terganggu antara sel-sel hati dan saluran-
saluran melalui mana empedu mengalir. Empedu adalah suatu cairan yang dihasilkan
oleh sel-sel hati yang mempunyai dua fungsi yang penting: membantu dalam pencernaan
dan mengeluarkan dan menghilangkan unsur-unsur yang beracun dari tubuh. Empedu
yang dihasilkan oleh sel-sel hati dikeluarkan kedalam saluran-saluran yang sangat kecil
yang melalui antara sel-sel hati yang membatasi sinusoid-sinusoid, disebut canaliculi.
Canaliculi bermuara kedalam saluran-saluran kecil yang kemudian bergabung bersama
membentuk saluran-saluran yang lebih besar dan lebih besar lagi.
Akhirnya, semua saluran-saluran bergabung kedalam satu saluran yang masuk ke usus
kecil. Dengan cara ini, empedu mencapai usus dimana ia dapat membantu pencernaan
makanan. Pada saat yang bersamaan, unsur-unsur beracun yang terkandung dalam
empedu masuk ke usus dan kemudian dihilangkan/dikeluarkan dalam tinja/feces. Pada
sirosis, canaliculi adalah abnormal dan hubungan antara sel-sel hati canaliculi
hancur/rusak, tepat seperti hubungan antara sel-sel hati dan darah dalam sinusoid-
sinusoid. Sebagai akibatnya, hati tidak mampu menghilangkan unsur-unsur beracun
secara normal, dan mereka dapat berakumulasi dalam tubuh. Dalam suatu tingkat yang
kecil, pencernaan dalam usus juga berkurang.
Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena dan kapiler. Arteri membawa darah dari
jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya.
Arteri yang terkecil (diameter < 0,1 mm) disebut arteriola. Persatuan antara cabang-
cabang arteri disebutanastomosis.
End artery anatomic yang cabang-cabang terminalnya tidak beranastomosis dengan
cabang-cabang arteri yang mendarahi daerah yang berdekatan. End artery fungsional
adalah pembuluh darah yang cabang-cabangnya beranatomosis dengan cabang-cabang
terminal arteri yang ada di dekatnya, tetapi besarnya anatomosis tidak cukup untuk
mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri tersumbat.
Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, banyak diantaranya
mempunyai katup. Vena terkecil disebut venula. Vena yang lebih besar atau muara-
muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar dan biasanya membentuk
hubungan satu dengan yang lain menjadi plexus venosus. Arteri propunda yang
berukuran sedang sering diikuti oleh dua buah vena, masing-masing berjalan di sisinya
disebut venae comitantes. Vena yang keluar dari trachtus gastrointestinal tidak langsung
menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta.
Vena ini masuk ke hati dan kembali bercabang-cabang menjadi vena yang ukurannya
lebih kecil dan akhirnya bersatu dengan pembuluh menyerupai kapiler di dalam hati yang
disebut sinusoid. Sistem portal adalah sistem pembuluh yang terletak diantara dua jejari
kapiler. Anastomosis portal-sistemik
Oeshophagus mempunyai tiga buah penyempitan anatomis dan fisiologis. Yang pertama
di tempat faring bersatu dengan ujung atas oeshopagus, yang kedua di tempat arcus aorta
dan bronkus sinister menyilang permukaan anterior oeshophagus dan yang ketiga
terdapat di tempat oeshopagus melewati diaphragma untuk masuk kegaster.
Dalam keadaan normal, darah di dalam vena portae hepatis melewati hati dan masuk ke
vena cava inferior, yang merupakan sirkulasi vena sistemik melalui venae hepaticae. Rute
ini merupakan jalan langsung. Akan tetapi, selain itu terdapat hubungan yang lebih kecil
di antara sistem portal dan sistem sistemik, dan hubungan penting jika hubungan
langsung tersumbat
1. Pada sepertiga bawah oeshophagus, rami oeshophagei vena gastrica sinistra (cabang
portal) beranastomosis dengan venae oesophageales yang mengalirkan darah dari
sepertiga tengah oeshopagus ke vena azygos (cabang sistemik).5
2. Pada pertangaan atas canalis analis, vena rectalis superior (cabang portal) yang
mengalirkan darah dari setengah bagian atas canalis analis dan beranastomosis dengan
vena rectalis media dan vena rectalis inferior (cabang sistemik), yang masing-masing
merupakan cabang vena iliaca interna dan vena pudenda interna.5
3. Vanae paraumbilicales menghubungkan ramus sinistra vena portae hepatis dan venae
superficiales dinding anterior abdomen (cabang sistemik). Venae para umbilicales
berjalan di dalam ligamentum falciforme dan ligamentum teres hepatis.5
4. Vena-vena colon ascendens, colon descendens, duodenum, pancreas, dan hepar
(cabang portal) beranastomosis dengan vena renalis, vena lumbalis, dan venae phrenicae
(cabang sistemik).
5. Sirkulasi portal di mulai dari vena-vena yang berasal dari lambung, usus, limpa dan
pankreas, vena porta, hepar, vena hepatika, dan vena cava. Vena-vena yang membentuk
sistem portal adalah vena porta, vena mesenterika superior dan inferior, vena splanikus
dan cabang-cabangnya. Vena porta sendiri dibentuk dari gabungan vena splanikus dan
vena mesenterika superior.
Vena porta membawa darah ke hati dari lambung, usus, limpa, pankreas, dan kandung
empedu. Vena mesenterika superior dibentuk dari vena-vena yang berasal dari usus
halus, kaput pankreas, kolon bagian kiri, rektum dan lambung. Vena porta tidak
mempunyai katup dan membawa sekitar tujuh puluh lima persen sirkulasi hati dan
sisanya oleh arteri hepatika. Keduanya mempunyai saluran keluar ke vena hepatika yang
selanjutnya ke vena kava inferior.
Vena porta terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5
darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa O2 telah diambil
oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah di
observasi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm. Yang satu
dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke
hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu dibungkus bersama oleh
sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disaluri
oleh sebuah pembuluh Sinusoid darah atau kapiler hepatika. Pembuluh darah halus
berjalan di antara lobulus hati disebut Vena interlobuler. Dari sisi cabang-cabang kapiler
masuk ke dalam bahan lobulus yaitu Vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan
darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk
vena hepatica.
Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu
yang halus/korekuli. Dengan berkontraksi dinding perut berotot pada saluran ini
mengeluarkn empedu dari hati. Dengan cara berkontraksi, dinding perut berotot pada
saluran ini mengeluarkanempedu.
Seperti pada penyakit hati yang dapat mempengaruhi jantung, begitu juga sebaliknya.
Ada beberapa yang dapat mempengaruhi salah satunya adalah penyakit gagal jantung
kanan.
Dimana pada keadaan gagal jantung kana akut karena ventrikel kanan tidak bisa
berkontraksi dengan optimal, maka terjadilah bendungan di atrium kanan uang diikuti
bendungan pada vena kava superior dan inferior. Namun dalam keadaan ini belum
terdapat efek pada hati.
Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel kanan pada saat sistol tidak mampu
memompa darah keluar, sehingga menyebabkan tekana akhir diastol ventrikel kanan
meninggi. Dengan demikina tekanan di atrium kanan juga meninggi dan hal ini
menyebabkan terjadinya bendungan pada vena kava superior dan inferior yang diikuti
vena perifer lainnya.
Hal ini secara klinis dapat dilihat dari adanya bendungan pada vena jugularis eksterna.
Dan bendungan pada vena hepatika yang menyebabkan terjadinya hepatomegali, dan
bendungan pada vena lienalis yang menyebabkan splenomegali.
Pada beberapa penyakit hati dapat menyebabkan kelainan pada jantung salah satunya
adalah sirosis hepatis, dimana jantung mendapatkan dampaknya dari penyakit tersebut.
Sirosis Hati adalah kemunduran fungsi liver yang permanen yang ditandai dengan
perubahan histopatologi. Perubahan histopatologi yang terjadi menyebabkan peninggian
tekanan pembuluh darah pada sistem vena porta. Sebagai akibat dari peninggian tekanan
vena porta, terjadi varises esophagus dan bila pecah terjadi muntah darah warna hitam
(hematemesis).
Sirosis hepatis adalah penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi seluruh pembuluh darah
besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan
terjadi penambahan fibrosis disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Beberapa dari gejala-gejala dan tanda-tanda sirosis yang lebih umum termasuk:
1. Kulit yang menguning (jaundice) disebabkan oleh akumulasi bilirubin dalam darah
4. Kelelahan
5. Kelemahan
7. Gatal
8. Mudah memar dari pengurangan produksi faktor-faktor pembeku darah oleh hati
yang sakit.
Hubungan hati terhadap darah adalah unik. Tidak seperti kebanyakan organ-organ tubuh,
hanya sejumlah kecil darah disediakan pada hati oleh arteri-arteri. Kebanyakan dari
penyediaan darah hati datang dari vena-vena usus ketika darah kembali ke jantung. Vena
utama yang mengembalikan darah dari usus disebut vena portal (portal vein). Ketika vena
portal melewati hati, ia terpecah kedalam vena-vena yang meningkat bertambah kecil.
Vena-vena yang paling kecil (disebut sinusoid-sinusoid karena struktur mereka yang
unik) ada dalam kontak yang dekat dengan sel-sel hati. Faktanya, sel-sel hati berbaris
sepanjang sinusoid-sinusoid. Hubungan yang dekat ini antara sel-sel hati dan darah dari
vena portal mengizinkan sel-sel hati untuk mengeluarkan dan menambah unsur-unsur
pada darah. Sekali darah telah melewati sinusoid-sinusoid, ia dikumpulkan dalam vena-
vena yang meningkat bertambah besar yang ahirnya membentuk suatu vena tunggal, vena
hepatik (hepatic veins) yang mengembalikan darah ke jantung.
Pada sirosis, hubungan antara darah dan sel-sel hati mengalami gangguan. Meskipun sel-
sel hati yang selamat atau dibentuk baru mungkin mampu untuk menghasilkan dan
mengeluarkan unsur-unsur dari darah, mereka tidak mempunyai hubungan yang normal
dan intim dengan darah, dan ini mengganggu kemampuan sel-sel hati untuk menambah
atau mengeluarkan unsur-unsur dari darah. Sebgai tambahan, luka parut dalam hati yang
mengalami sirosis menghalangi aliran darah melalui hati dan ke sel-sel hati.
Sebagai suatu akibat dari rintangan pada aliran darah melalui hati, darah tersendat
pada vena portal, dan tekanan dalam vena portal meningkat, suatu kondisi yang disebut
hipertensi portal. Karena rintangan pada aliran dan tekanan-tekanan tinggi dalam vena
portal, darah dalam vena portal mencari vena-vena lain untuk mengalir kembali ke
jantung, vena-vena dengan tekanan-tekanan yang lebih rendah yang membypass hati.
Hati tidak mampu untuk menambah atau mengeluarkan unbsur-unsur dari darah yang
membypassnya. Merupakan kombinasi dari jumlah-jumlah sel-sel hati yang dikurangi,
kehilangan kontak normal antara darah yang melewati hati dan sel-sel hati, dan darah
yang membypass hati yang menjurus pada banyaknya manifestasi-manifestasi dari
sirosis. Hipertensi portal merupakan gabungan antara penurunan aliran darah porta dan
peningkatan resistensi vena portal (1).
Hipertensi portal dapat terjadi jika tekanan dalam sistem vena porta meningkat di atas 10-
12 mmHg. Nilai normal tergantung dari cara pengukuran, terapi umumnya sekitar 7
mmHg (2). Peningkatan tekanan vena porta biasanya disebabkan oleh adanya hambatan
aliran vena porta atau peningkatan aliran darah ke dalam vena splanikus. Obstruksi aliran
darah dalam sistem portal dapat terjadi oleh karena obstruksi vena porta atau cabang-
cabang selanjutnya (ekstra hepatik), peningkatan tahanan vaskuler dalam hati yang terjadi
dengan atau tanpa pengkerutan (intra hepatik) yang dapat terjadi presinusoid,
parasinusoid atau postsinusoid dan obstruksi aliran keluar vena hepatik (supra hepatik).
Hipertensi portal dapat terjadi ekstra hepatik, intra hepatik, dan supra hepatik. Obstruksi
vena porta ekstra hepatik merupakan penyebab 50-70% hipertensi portal pada anak, tetapi
dua per tiga kasus tidak spesifik penyebabnya tidak diketahui, sedangkan obs-truksi vena
porta intra hepatik dan supra hepatik lebih banyak menyerang anak-anak yang berumur
kurang dari 5 tahun yang tidak mempunyai riwayat penyakit hati sebelumnya.
Penyebab lain sirosis adalah hubungan yang terganggu antara sel-sel hati dan saluran-
saluran melalui mana empedu mengalir. Empedu adalah suatu cairan yang dihasilkan
oleh sel-sel hati yang mempunyai dua fungsi yang penting: membantu dalam pencernaan
dan mengeluarkan dan menghilangkan unsur-unsur yang beracun dari tubuh. Empedu
yang dihasilkan oleh sel-sel hati dikeluarkan kedalam saluran-saluran yang sangat kecil
yang melalui antara sel-sel hati yang membatasi sinusoid-sinusoid, disebut canaliculi.
Canaliculi bermuara kedalam saluran-saluran kecil yang kemudian bergabung bersama
membentuk saluran-saluran yang lebih besar dan lebih besar lagi.
Akhirnya, semua saluran-saluran bergabung kedalam satu saluran yang masuk ke usus
kecil. Dengan cara ini, empedu mencapai usus dimana ia dapat membantu pencernaan
makanan. Pada saat yang bersamaan, unsur-unsur beracun yang terkandung dalam
empedu masuk ke usus dan kemudian dihilangkan/dikeluarkan dalam tinja/feces. Pada
sirosis, canaliculi adalah abnormal dan hubungan antara sel-sel hati canaliculi
hancur/rusak, tepat seperti hubungan antara sel-sel hati dan darah dalam sinusoid-
sinusoid. Sebagai akibatnya, hati tidak mampu menghilangkan unsur-unsur beracun
secara normal, dan mereka dapat berakumulasi dalam tubuh. Dalam suatu tingkat yang
kecil, pencernaan dalam usus juga berkurang.
Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena dan kapiler. Arteri membawa darah dari
jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya.
Arteri yang terkecil (diameter < 0,1 mm) disebut arteriola. Persatuan antara cabang-
cabang arteri disebutanastomosis.
End artery anatomic yang cabang-cabang terminalnya tidak beranastomosis dengan
cabang-cabang arteri yang mendarahi daerah yang berdekatan. End artery fungsional
adalah pembuluh darah yang cabang-cabangnya beranatomosis dengan cabang-cabang
terminal arteri yang ada di dekatnya, tetapi besarnya anatomosis tidak cukup untuk
mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri tersumbat.
Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, banyak diantaranya
mempunyai katup. Vena terkecil disebut venula. Vena yang lebih besar atau muara-
muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar dan biasanya membentuk
hubungan satu dengan yang lain menjadi plexus venosus. Arteri propunda yang
berukuran sedang sering diikuti oleh dua buah vena, masing-masing berjalan di sisinya
disebut venae comitantes. Vena yang keluar dari trachtus gastrointestinal tidak langsung
menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta.
Vena ini masuk ke hati dan kembali bercabang-cabang menjadi vena yang ukurannya
lebih kecil dan akhirnya bersatu dengan pembuluh menyerupai kapiler di dalam hati yang
disebut sinusoid. Sistem portal adalah sistem pembuluh yang terletak diantara dua jejari
kapiler. Anastomosis portal-sistemik
Oeshophagus mempunyai tiga buah penyempitan anatomis dan fisiologis. Yang pertama
di tempat faring bersatu dengan ujung atas oeshopagus, yang kedua di tempat arcus aorta
dan bronkus sinister menyilang permukaan anterior oeshophagus dan yang ketiga
terdapat di tempat oeshopagus melewati diaphragma untuk masuk kegaster.
Dalam keadaan normal, darah di dalam vena portae hepatis melewati hati dan masuk ke
vena cava inferior, yang merupakan sirkulasi vena sistemik melalui venae hepaticae. Rute
ini merupakan jalan langsung. Akan tetapi, selain itu terdapat hubungan yang lebih kecil
di antara sistem portal dan sistem sistemik, dan hubungan penting jika hubungan
langsung tersumbat
1. Pada sepertiga bawah oeshophagus, rami oeshophagei vena gastrica sinistra (cabang
portal) beranastomosis dengan venae oesophageales yang mengalirkan darah dari
sepertiga tengah oeshopagus ke vena azygos (cabang sistemik).
2. Pada pertangaan atas canalis analis, vena rectalis superior (cabang portal) yang
mengalirkan darah dari setengah bagian atas canalis analis dan beranastomosis dengan
vena rectalis media dan vena rectalis inferior (cabang sistemik), yang masing-masing
merupakan cabang vena iliaca interna dan vena pudenda interna.5
3. Vanae paraumbilicales menghubungkan ramus sinistra vena portae hepatis dan venae
superficiales dinding anterior abdomen (cabang sistemik). Venae para umbilicales
berjalan di dalam ligamentum falciforme dan ligamentum teres hepatis.5
4. Vena-vena colon ascendens, colon descendens, duodenum, pancreas, dan hepar
(cabang portal) beranastomosis dengan vena renalis, vena lumbalis, dan venae phrenicae
(cabang sistemik).
5. Sirkulasi portal di mulai dari vena-vena yang berasal dari lambung, usus, limpa dan
pankreas, vena porta, hepar, vena hepatika, dan vena cava. Vena-vena yang membentuk
sistem portal adalah vena porta, vena mesenterika superior dan inferior, vena splanikus
dan cabang-cabangnya. Vena porta sendiri dibentuk dari gabungan vena splanikus dan
vena mesenterika superior.
Vena porta membawa darah ke hati dari lambung, usus, limpa, pankreas, dan kandung
empedu. Vena mesenterika superior dibentuk dari vena-vena yang berasal dari usus
halus, kaput pankreas, kolon bagian kiri, rektum dan lambung. Vena porta tidak
mempunyai katup dan membawa sekitar tujuh puluh lima persen sirkulasi hati dan
sisanya oleh arteri hepatika. Keduanya mempunyai saluran keluar ke vena hepatika yang
selanjutnya ke vena kava inferior.
Vena porta terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5
darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa O2 telah diambil
oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah di
observasi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm. Yang satu
dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke
hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu dibungkus bersama oleh
sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disaluri
oleh sebuah pembuluh Sinusoid darah atau kapiler hepatika. Pembuluh darah halus
berjalan di antara lobulus hati disebut Vena interlobuler. Dari sisi cabang-cabang kapiler
masuk ke dalam bahan lobulus yaitu Vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan
darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk
vena hepatica.
Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu
yang halus/korekuli. Dengan berkontraksi dinding perut berotot pada saluran ini
mengeluarkn empedu dari hati. Dengan cara berkontraksi, dinding perut berotot pada
saluran ini mengeluarkanempedu.
Seperti pada penyakit hati yang dapat mempengaruhi jantung, begitu juga sebaliknya.
Ada beberapa yang dapat mempengaruhi salah satunya adalah penyakit gagal jantung
kanan.
Dimana pada keadaan gagal jantung kana akut karena ventrikel kanan tidak bisa
berkontraksi dengan optimal, maka terjadilah bendungan di atrium kanan uang diikuti
bendungan pada vena kava superior dan inferior. Namun dalam keadaan ini belum
terdapat efek pada hati.
Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel kanan pada saat sistol tidak mampu
memompa darah keluar, sehingga menyebabkan tekana akhir diastol ventrikel kanan
meninggi. Dengan demikina tekanan di atrium kanan juga meninggi dan hal ini
menyebabkan terjadinya bendungan pada vena kava superior dan inferior yang diikuti
vena perifer lainnya.
Hal ini secara klinis dapat dilihat dari adanya bendungan pada vena jugularis eksterna.
Dan bendungan pada vena hepatika yang menyebabkan terjadinya hepatomegali, dan
bendungan pada vena lienalis yang menyebabkan splenomegali.
Show Cart
Modul Kurs
Mata Uang Jual Beli
USD 9,520.00 9,421.00
SGD 6,894.45 6,797.45
HKD 1,229.30 1,214.60
CHF 9,523.85 9,396.85
GBP 15,749.65 15,529.65
AUD 8,737.90 8,608.90
JPY 111.06 108.87
SEK 1,379.40 1,351.70
DKK 1,941.35 1,898.85
CAD 9,042.10 8,903.10
EUR 14,340.45 14,162.45
SAR 2,547.30 2,503.30
30-Nov-2009 / 15:52 WIB
sumber: www.klikbca.com
Index Saham
Change
Index Code 26/11 27/11
Pts %
JCI * 2.461,53 2.393,52 -68,01 -2,76
All Ordinaries 4.727,60 4.597,20 -130,40 -2,76
Hang Seng 22.210,41 21.134,50 -1.075,91 -4,84
Nikkei 225 9.383,24 9.081,52 -301,72 -3,22
FTSE Bursa Malaysia KLCI * 1.271,00 1.273,78 2,78 0,22
SET 685,73 680,37 -5,36 -0,78
STI * 2.792,84 2.762,22 -30,62 -1,10
Dow Jones ** 10.464,40 10.309,92 -154,48 -1,48
FTSE 100 5.194,10 5.245,70 51,60 0,99
FTSE ASEAN 414,18 412,38 -1,80 -0,43
FTSE ASEAN 40 8.024,96 7.996,13 -28,83 -0,36
sumber: www.idx.co.id
Survey Results
Koneski Internet
Survey Tenaga Kerja
Latest Events
16.10.2008 | 20.00 Douala
31.10.2008 | 12.20 Crash
01.11.2008 | 20.00 Crash
11.11.2008 Douala
21.11.2008 Kamikaze
Cek Rek.Listrik
Cek Rek.Telepon
About Us
Features
News
The Community
Search
orm
Medicastore > Kategori Penyakit > Penya
Ginjal dan Saluran Kemih
: Trombosis Vena Renalis
ord : DEFINISI
Sign-Up LOG IN Lupa Password? Trombosis Vena Renalis adalah penyumb
vena renalis, yaitu pembuluh darah balik
yang mengangkut darah dari ginjal.
www.medicastore.com on Facebook
Penyumbatan ini bisa bersifat akut (tiba-t
atau kronik (secara bertahap), menyebabk
sejumlah gejala dan biasanya berakhir
sebagai sindroma nefrotik (sejumlah besa
protein dibuang melalui air kemih).
PENYEBAB
Pada dewasa, penyakit ini biasanya terjad
dengan kelainan ginjal lainnya yang
menyebabkan hilangnya protein ke dalam
kemih.
Hal ini terjadi akibat kanker ginjal atau
keadaan-keadaan yang menimbulkan
penekanan pada vena renalis maupun ven
kava inferior.
GEJALA
Penderita biasanya tidak menunjukkan ge
dan penyakit ini tidak terdeteksi.
Jika menimbulkan gejala, maka gejalanya
akan memiliki 1 dari kedua pola penyakit
tergantung kepada onsetnya, apakah akut
kronik.
- demam
- darah di dalam air kemih (hematuria)
- volume air kemih berkurang
- penimbunan cairan dan garam menyeba
pembengkakan jaringan (edema)
- jumlah sel darah putih sangat tinggi
- pada pemeriksaan darah menunjukkan
adanya gagal ginjal.
DIAGNOSA
Jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba,
maka USG akan menunjukkan adanya
pembesaran ginjal.
Jika penyumbatan terjadi secara bertahap
maka USG akan menunjukkan pengkisuta
ginjal.
PENGOBATAN
Kadang dilakukan pembedahan untuk
mengangkat bekuan darah dari dalam ven
renalis.
PROGNOSIS
Artikel Terkait
Dokter Terkait
Obat Terkait
nfo Penyakit | Info Obat | Info Dokter | Artikel Kesehatan | Berita Kesehatan | Seminar | Newsletter | Forum | Kuis | Iklan | Apoti
http://medicastore.com/penyakit/714/Trombosis_Vena_Renalis.html